NovelToon NovelToon

Supreme Kultivator

Chapter 1: Pernikahan (1)

Benua Tianjian, Sebuah daratan luas yang dikuasai oleh 7 Kekaisaran Agung. Dimana kekuatan berada diatas segalanya, Kekuatan sebagai sumber kejayaan, kekayaan bahkan sebagai dasar dari seluruh gelar yang disegani.

Ini adalah daratan dimana, Para kultivator yang berlatih untuk mencapai keabadian terus berlatih dan berkompetisi satu sama lain untuk meraih posisi sebagai yang terkuat.

Tempat ini adalah bagian timur Dinasti Jiang, Tepatnya di kota Awan, Salah satu dari 3 kota besar di bagian timur Dinasti Jiang.

Namun, Didunia dimana kekuatan adalah segalanya ini, dan tingkat kultivasi sangat dibutuhkan untuk tetap hidup! Seorang pemuda berusia 21 tahun dari keluarga Yan, Salah satu keluarga besar di kota Awan, Justru tidak bisa berlatih keabadian karena kondisi tubuhnya yang unik.

Tentu saja hal ini membuatnya terpuruk, Diantara mereka yang seumuran dengannya, Setidaknya telah mencapai ranah 'Petarung' sedangkan dirinya bahkan belum setitik pun menapaki jalan kultivasi. Hal ini membuatnya tertinggal, Terus diremehkan oleh semua orang dikota awan bahkan direndahkan oleh anggota keluarganya sendiri!

Saat ini dikediaman Keluarga Chang, Salah satu keluarga besar lainnya dikota Awan, Kedua keluarga sedang membicarakan pernikahan. Antara tuan muda sampah dari keluarga Yan, dan Nona muda yang cacat dari keluarga Chang.

"Yan Hao-Tian, Pria yang hanya bagus namanya itu masih berani menapaki kediaman keluarga Chang? Dasar sampah!" bisik salah seorang diantara kerumunan.

"Tidak masalah, Bukankah mereka adalah pasangan yang cocok? Putra dan putri dari kedua kepala keluarga, Namun memiliki tubuh yang cacat sehingga tidak dapat berkultivasi dengan normal."

"Benar, Mereka benar-benar pasangan yang serasi! Serasi dalam hal sampahnya maksudnya, Hahahaha!" sahut yang lainnya.

Sedangkan di Aula utama keluarga Chang, Kedua kepala keluarga, Yan Meng dan Chang Lao. Tampak sedang berbincang dengan serius, Namun juga dengan ekspresi yang sedih mengingat mereka berdua terpaksa memasangkan putra-putri mereka karena alasan yang buruk.

"Maafkan aku, Saudaraku Yan. Akan tetapi demi melaksanakan perjanjian yang sudah terjalin, Aku hanya bisa menikahkan putriku Chang Xi dengan putramu." ucap patriark keluarga Chang, Chang Lao dengan nada ber-empati.

"Tidak perlu meminta maaf, Patriark Chang. Aku sudah begitu berterimakasih karena telah bersedia menjalin hubungan kekeluargaan dengan kami. Selanjutnya, Mari kita saling mendukung dan menjalin hubungan yang akrab antar dua keluarga setelah hubungan pernikahan terjalin." jawab Yan Meng dengan senyum yang dipaksakan.

"Tentu saja, Bagaimana jika kita segera mengatur hari pernikahannya?"

"Tentu saja, Namun bukankah sebaiknya kita memberi mereka berdua ruang untuk saling mengobrol terlebih dahulu?" Ucap Yan Meng sembari melirik Yan Hao dan Chang Xi.

"Baiklah, Hohoho~ Mari kita pergi dahulu~"

Brak! Setelah pintu Aula tertutup, Kini hanya menyisakan Yan Hao dan Chang Xi didalam ruangan yang luas nan sunyi.

Meskipun keduanya dianggap sama-sama sampah diusianya, Namun nyatanya Chang Xi masih jauh lebih baik dibandingkan Yan Hao. Karena setidaknya diusianya yang kini hampir menyentuh 17 tahun, Chang Xi telah menapaki jalan kultivasi meskipun dia masih berada diranah paling dasar, Seniman beladiri tahap menengah.

"Kenapa kau menerima pernikahannya??" Ucap Yan Hao beberapa saat setelah keheningan.

"Tidak ada pilihan lain." Jawab Chang Xi dengan anggun, Simple dan seadanya, Namun jelas.

Akan tetapi, Bukan hal itu yang membuat Yan Hao kini tampak begitu terkejut! Dia pikir Chang Xi akan membalas dengan bahasa isyarat atau semacamnya. Karena sesungguhnya, Alasan utama Chang Xi dipanggil sebagai nona muda cacat bukanlah karena kultivasinya yang begitu lambat, Akan tetapi dia yang tidak pernah bicara sehingga dianggap bisu oleh semua orang!

"Kau... Bisa bicara!?" Ucap Yan Hao dengan nada yang sedikit keras, Sembari mata membulat sempurna karena terkejut.

"Saya hanya tidak suka berbasa-basi." Kemudian Chang Xi pun langsung berdiri, dan pergi begitu saja meninggalkan Yan Hao yang masih mematung.

"Jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Mari kita lanjutkan lain kali." Ucap Chang Xi sebelum benar-benar pergi.

***

Ketika Matahari hendak terbenam, Akhirnya perwakilan-perwakilan keluarga Yan yang turut serta hadir dikediaman keluarga Chang telah sampai kembali dikediaman keluarga Yan.

Banyak orang-orang kalangan rendah disana yang bergerombol menyaksikan kembalinya mereka dengan kereta kuda. Namun diantara mereka, Ada 7 pemuda yang tampak sedang menatap Yan Hao dengan sinis.

"Cih! Coba saja jika dia bukan putra patriark, Pasti udah mampus ditanganku sejak lama!"

"Tenang saja, Tidak lama lagi kompetisi setiap 10 tahun sekali yang menentukan posisi seorang patriark akan tiba, Dengan putra seperti itu, Yan Meng pasti akan lengser dari posisinya!"

"Benar, Lalu tuan Yan Jiao, Ayah dari tuan muda Yan Mo akan maju sebagai kandidat patriark berikutnya!" Ucap beberapa pemuda sembari mencoba menjilat tuannya yang berdiri dibarisan paling depan, Yan Mo.

Yan Mo adalah putra dari salah satu Tetua keluarga Yan, Salah satu bakat terhebat yang ada dikeluarga Yan saat ini, Karena diusianya yang baru menginjak 20 tahun, dia telah mencapai ranah 'Petarung Beladiri' tahap awal, Dan itu sudah dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa di kota ini!

Beberapa saat setelah kereta kuda berhenti, Yan Hao langsung menghadap ayahnya untuk meminta izin beristirahat, Yan Meng pun mengiyakan sambil menepuk-nepuk pundaknya, "Beristirahatlah, Nak."

Yan Hao pun berlalu dan hendak menuju kediamannya, Melewati sebuah gapura kecil yang dihias dengan bunga-bunga indah dimana terdapat 2 penjaga yang berjaga didepannya.

Ketika Yan Hao baru saja melewati mereka, Langsung terdengar bisikan-bisikan buruk yang sejujurnya masih terdengar jelas di telinganya!

"Lihatlah, Tuan muda sampah itu! Apa menurutmu kita yang seorang seniman beladiri, Pantas berjaga untuknya seperti ini?"

"Benar! Kalau saja bukan karena putra seorang patriark, Aku pasti sudah lama jengkel berjaga setiap hari ditempat ini." Bisik kedua penjaga itu.

Yan Hao yang mendengarnya, Hanya bisa mencengkram tangannya dengan hebat, Didalam kamarnya dia melampiaskan semuanya.

"Aaaaarrghhh!! Kenapa harus aku? Kenapa tubuh sampah ini harus hinggap ditubuh ku!? Dasar tubuh tidak berguna!!" Teriak Yan Hao sambil membanting barang-barang disekitarnya.

Seperti inilah keseharian Yan Hao setahun terakhir setiap kali dia merasa muak dengan kondisinya, Sebelumnya ketika dia masih berusia 20 tahun kebawah, Ketika ayahnya belum putus asa dalam menuntunnya dan mendukung segala kebutuhannya untuk berlatih, Dia masih bertekad untuk membuktikannya meskipun dia juga sudah menerima cacian seperti ini setiap harinya, Tetap berlatih tanpa kenal lelah dan mengabaikan segala cacian yang ia dengar.

Namun ketika ia menginjak usia 20 tahun dan tidak mengalami kemajuan sedikitpun meskipun telah berlatih keras setiap harinya, Hingga bahkan ayahnya putus asa untuk mendukung segala kebutuhan sumber dayanya, ia pun ikut berputus asa dan berpikir untuk menerima takdirnya sebagai seorang sampah.

Menjalani hari-harinya dengan latihan seadanya, Dan lebih menghabiskan banyak waktu untuk bersenang-senang, Benar-benar seperti pria yang layak untuk diberikan gelar sampah!

"Apakah benar-benar tidak ada jalan lain!?" Geram Yan Hao dengan frustasi, Berlutut dilantai sembari mencengkram rambut panjangnya dengan kuat.

Namun tiba-tiba... Braaakkk!!! Ada seseorang yang mendobrak pintu kamarnya, Itu adalah Yan Mo dan komplotan-komplotannya.

Yan Hao yang sudah frustasi terhadap takdirnya, Seketika langsung menunjukan tatapan penuh dendam kepada seseorang yang telah membullynya selama berbulan bulan terakhir ini.

"Hei heiii~ Anak ini sudah berani menatap kita seperti ini!?" Ucap Yan Mo dengan menyeringai penuh tatapan merendahkan.

Salah satu bawahannya langsung menginjak telapak tangan Yan Hao dengan yang membuatnya berteriak sekencang-kencangnya, Namun meskipun dua penjaga didepan gapura mendengarnya, Tentu saja mereka yang bahkan mengizinkan Yan Mo masuk meskipun sudah mengetahui tujuannya tidak akan peduli terhadap teriakan Yan Hao, Karena bahkan hal seperti ini sudah biasa terjadi setiap harinya.

Setelah menginjak tangannya, Dia pun juga menjambak rambut Yan Hao yang membuatnya mengeram, Yan Mo langsung menghampirinya dan mencengkram dagunya untuk menatapnya, Sedangkan Yan Hao hanya bisa memberikan tatapan tajam yang justru membuat Yan Mo semakin emosi.

"Sudah berani, Hahh!?" Yan Mo berteriak sambil melempar kepala Yan Hao kelantai, Membuat dahinya berdarah-darah.

"Bersujudlah dasar sampah! Mungkin dengan begitu aku bisa mengurangi rasa sakitmu malam ini~"

Seluruh komplotannya seketika tertawa dengan keras, Lalu dilanjutkan dengan Yan Mo yang terus memukuli Yan Hao secara brutal hingga membuatnya hampir pingsan.

Melihat sampah didepannya sudah sekarat, Mereka pun menyudahi aksinya dan pergi begitu saja. Tidak lupa mengucapkan terimakasih sambil tersenyum dan melambaikan kedua tangan yang penuh dengan darah kepada kedua penjaga yang berjaga didepan gapura kediaman Yan Hao.

Sedangkan didalam kamarnya, Yan Hao hanya bisa meringkuk kesakitan sambil melihat lantai yang penuh dengan darah.

"Suatu hari, Aku pasti akan membalasnya!!!"

Chapter 2: Pernikahan (2)

Beberapa hari berlalu setelah malam dimana Yan Hao hampir menemui ajalnya setelah dibully habis-habisan oleh Yan Mo dan komplotannya, Selama beberapa hari ini juga sang ayah Yan Meng sering kali pulang pergi antar kediaman keluarga Yan dan keluarga Chang untuk menentukan hari pernikahan, dan akhirnya hari itu kini telah ditetapkan.

Sekali lagi di aula keluarga Chang, Yan Hao kembali bertemu dengan Chang Xi yang masih tampak begitu elegan dan tenang, Meskipun takdirnya tidak begitu jauh berbeda dengannya dimata orang luar. Dia sedikit tertegun dengan ketenangannya itu, Kemudian menunduk dan merasa tidak percaya diri seketika.

Melirik dan melihat ada perubahan sikap putranya, Yan Meng menghentikan pembicaraannya sejenak dan menatap Yan Hao sembari bertanya, "Ada apa, Hao'er?"

Yan Hao yang sebelumnya sedang melamun dan fokus pada pemikirannya pribadi, Tersentak kaget mendengar pertanyaan sang ayah, Dia hanya menggeleng sambil tersenyum kecil, Sedangkan Chang Xi hanya melirik Yan Hao sejenak sambil menyeduh teh nya.

"Baiklah patriark Yan, Bagaimana jika kita resmikan acaranya akan digelar bulan depan?" tanya Chang Lao.

"Tidak masalah patriark Chang, Sebentar lagi kompetisi patriark keluarga Yan juga akan digelar, Mungkin ketika hari itu semakin dekat aku tidak akan punya banyak waktu. Jadi semakin cepat pernikahannya digelar, Maka menurutku itu juga semakin baik." jawab Yan Meng.

"Baiklah, Kalau begitu hari pernikahannya telah ditetapkan! Bagaimana menurut kalian? Apa ada komentar?" Ucap Chang Lao sambil menatap Yan Hao dan Chang Xi satu persatu.

Sebelum tergesa-gesa menjawab, Yan Hao melirik Chang Xi yang masih tampak diam, Dia tidak ingin memberikan jawaban yang salah dan justru melenceng dari jawaban Chang Xi, Karena bagaimanapun juga, Menurutnya dia sudah sangat beruntung bisa duduk ditempat ini sekarang dan membicarakan pernikahan dengan Nona muda Chang.

"Saya tidak masalah, Ayah." jawab Chang Xi beberapa saat kemudian.

"Baguslah, Kalau begitu bagaimana menurutmu, Hao'er?" Tanya Chang Lao lagi yang sekarang sembari menatap Yan Hao.

"Saya juga tidak masalah, Paman."

Kemudian, Chang Lao dan Yan Meng pun tertawa terbahak-bahak tanpa alasan yang jelas, Intinya kini mereka sama-sama sudah merasa tenang karena akhirnya masalah pernikahan ini sudah hampir selesai.

"Kalau begitu, Kalian berbincang-bincanglah terlebih dahulu." ucap Yan Meng sebelum beranjak pergi meninggalkan ruangan bersama Chang Lao.

Seperti pertemuan sebelumnya, Beberapa saat keheningan tercipta setelah perginya kedua patriark, Hingga akhirnya Chang Xi memulai obrolan.

"Seharusnya kau sudah tau, Saya memiliki kakak laki-laki yang kini berada disekte Immortal Convenience, Mungkin tidak lama lagi saya juga akan menyusulnya. Apa kau masih bersedia menikah denganku?" Ucap Chang Xi agak panjang, Namun tetap dengan nada tenang yang elegan.

Yan Hao sedikit terkejut mendengarnya, Ia mengangkat kepalanya yang sebelumnya sedikit menunduk, Membuat pandangan mereka berdua bertemu.

"Tidak masalah, Mungkin setelah pernikahan digelar, Saya juga akan pergi untuk mencari peluang yang lebih besar diluar sana."

"Apa maksudmu dengan peluang?" Tanya Chang Xi sambil mengerutkan kening, Menunjukan ekspresi tidak suka.

"Jangan bilang kau mau mencoba keberuntunganmu? Siapa tau kau tidak mati diluar sana dan justru mendapatkan pencerahan sehingga dapat memulai jalan kultivasi!?" Jawab Chang Xi atas pertanyaannya sendiri.

"Itu benar, Bagaimanapun juga saya tidak akan pernah bisa hidup dengan damai sebagai seorang sampah. Apalagi ketika sekarang saya sudah tau bahwa mungkin istri saya akan menjadi sosok yang luar biasa dimasa depan." Ucap Yan Hao sambil tersenyum kecil.

Mendengar ocehannya, Chang Xi hanya bisa menarik satu sudut bibirnya, Tersenyum tidak simetris lalu langsung menghabiskan tehnya dan pergi dari sana.

"Dasar bodoh!" Gumam dirinya sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Yan Hao, dan tentu saja hal tersebut masih dapat terdengar jelas oleh telingan Yan Hao.

Melihat bahwa ternyata calon istrinya sendiri pun saat ini masih memasang pandangan remeh terhadap dirinya, Motivasinya benar-benar menjadi jauh lebih besar.

Karena bagaimanapun juga, Setelah dibully oleh Yan Mo beberapa hari lalu, Ia tiba-tiba menjadi kembali bertekad untuk mencoba memulai kembali berlatih dengan keras, Apalagi setelah ia tau bahwa istrinya setelah pernikahannya digelar juga akan segera pergi, Ia juga menjadi ingin pergi kedunia luar untuk memulai jalannya sendiri, dan bermimpi setinggi-tingginya untuk menjadi seorang Kultivator Supreme!

***

Tanpa terasa, Satu bulan telah berlalu dan hari pernikahan telah datang tepat satu bulan sebelum kompetisi patriark keluarga Yan.

Hari ini, Tahun 678 dalam kalender Tianjian. Pernikahan antar dua keluarga besar telah digelar dikota Awan yang dihadiri oleh cukup banyak keluarga bangsawan, Tidak lainnya adalah keluarga Lin dan Chao, Dua keluarga besar selain keluarga Yan dan Chang di kota Awan, Tidak hanya itu, Bahkan putra sulung dari Walikote juga turut hadir untuk memberi ucapan selamat kepada kedua keluarga.

Namun meskipun begitu, Meskipun pernikahan ini tampak cukup mewah dan megah, Nyatanya tidak sedikit dari yang hadir yang hanya membicarakan hal buruk tentang kedua pengantin dibelakang layar, Apalagi dengan adanya perban dihidung Yan Hao bahkan dihari pernikahannya.

Karena dalam satu bulan terakhir ini, Yan Hao juga tidak mengalami hari yang tenang, Hampir 6 kali disetiap minggunya dia selalu didatangi oleh Yan Mo dan komplotan-komplotannya dimalam hari, Lalu kembali dihajar habis-habisan, Oleh karena itu sekarang tekad Yan Hao untuk pergi dan berlatih menjadi semakin besar dan kuat.

"Hei, Lihatlah kedua pengantin itu, Tuan muda sampah yang bahkan tidak dapat berkultivasi dengan nona muda cacat yang bahkan tidak bisa berbicara! Hahaha~" bisik salah seorang diantara kerumunan orang yang hadir dalam upacara pernikahan, Ketika Yan Hao dan Chang Xi dengan penutup wajahnya sedang berjalan beriringan menuju aula pernikahan keluarga Chang.

Benar, Pesta pernikahan ini digelar dikediaman keluarga Chang, Begitupun kemungkinan besarnya setelah menikah, Mungkin Yan Hao lah yang akan menetap dikediaman keluarga Chang.

"Benar! Namun setidaknya nona muda keluarga Chang masih dapat berkultivasi dan dapat membela dirinya sendiri dari dunia luar, Daripada sampah itu yang bahkan tidak dapat berlatih sama sekali!" sahut yang lainnya.

"Namun akhir-akhir ini, Aku bahkan mendengar bahwa nona Chang Xi telah mengalami kemajuan dalam kultivasinya dan telah mencapai tahap akhir dalam ranah seniman beladiri! Bukankah itu artinya meskipun ia cacat dalam berbicara, Bakatnya dalam kultivasi masih begitu luar biasa? Apalagi mengingat usianya yang masih begitu muda!" jawab yang lainnya lagi.

"Itu benar! Pernikahan ini mungkin hanya akan merugikan nona Chang Xi, Mengingat mungkin masa depannya cukup cerah didunia kultivasi!"

"Mungkin suatu hari nanti, Ketika nona Chang Xi telah mencapai suatu posisi, Dia akan membuang dan menceraikan suami tidak bergunanya itu, Hahaha~"

Begitulah kurang lebih gosip buruk dari orang-orang yang turut hadir dalam pernikahan ini, Yan Mo yang mendengar banyak diantaranya hanya bisa menyeringai bahagia.

Selanjutnya, Setelah mereka berdua memberi salam kepada kedua mertuanya, Upacara pernikahan telah selesai, Yan Hao dan Chang Xi kini telah resmi menjadi sepasang suami istri yang baru saja dilantik.

"Terimakasih." Ucap Yan Hao secara tiba-tiba, Sedangkan Chang Xi yang tidak memahaminya tidak memberikan jawaban sedikitpun.

Akhirnya ketika tengah malam telah tiba, Satu jam semenjak pesta pernikahan telah usai, Kini Yan Hao tampak sedang menyusuri kediaman keluarga Chang setelah kembali dari menghadap ayah mertuanya Chang Lao, Sedang berjalan menuju kediaman istrinya dikeluarga Chang.

Namun ketika dia telah didepan gapura kecil kediaman Chang Xi, Terdapat seorang pemuda yang sedang bersender ditembok dengan pedang yang berada didalam dekapannya, Menghentikan langkah Yan Hao.

"Berhenti!"

Yan Hao seketika menjadi waspada, Pasalnya dia telah mengenal pria yang berada dihadapannya ini, Salah satu putra dari tetua keluarga Chang yang sebenarnya sudah lama mengidam-idamkan Chang Xi, Chang Shan. Salah satu pemuda berbakat dari keluarga Chang, Mencapai ranah petarung beladiri diusianya yang baru 20 tahun, Merupakan rival abadi dari Yan Mo.

"Aku peringatkan kau! Jika masih hidup, Sebaiknya jangan pernah menyentuh sehelai pun rambutnya!" ucapnya tegas sambil menunjuk wajah Yan Hao dengan jari telunjuknya.

"..." Yan Hao hanya bisa terdiam, Sebelum tiba-tiba Chang Xi keluar dari dalam kamarnya dan menghentikan Chang Shan.

"Ada apa ini? Saudara Chang Shan, Ini sudah malam dan kau masih keluyuran didepan kediaman pasutri baru? Apa kau berniat mengintip!?" Ucap Chang Xi sambil berjalan mendekat.

"Anda pasti bercanda, Saudari. Bagaiman mungkin aku bisa melakukan hal bejat seperti itu!? Kalau begitu aku akan segera pergi, Nikmati malam pertamamu bersama..." Chang Shan menjeda utamanya, Kini matanya sambil melotot kearah Yan Hao.

"Bersama siapa!?" tanya Chang Xi.

"Bersama suamimu, AHAHAHA~" Tawanya dengan paksa lalu segera pergi meninggalkan mereka berdua.

Kini setelah kepergian Chang Shan, Chang Xi berganti menatap Yan Hao, "Kau tidak benar-benar berpikir akan melakukan itu, kan!?" tanyanya dengan nada dingin.

"Aku tidak berani, Ahaha, haha" jawab Yan Hao, sambil tertawa canggung.

"Baguslah kalau begitu, Sekarang masuk dan tidurlah, Aku masih ada urusan." ucapnya sebelum meninggalkan Yan Hao begitu saja.

Kini malam berlangsung dengan sepi, Ketika Yan Hao memasuki kamar Chang Xi yang begitu rapi dan merasakan bau wangi yang semerbak.

"Apa kamar wanita selalu seperti ini!?" gumamnya dengan kagum..

Namun ketika dia berada tepat didepan ranjang, Kakinya tampak ragu untuk beranjak, Hingga akhirnya dia memutuskan untuk tidur dilantai sepanjang malam.

Malam pun berakhir, Dia pangun dipagi hari masih tetap dengan ruangan yang kosong, Dimana hanya terdapat dirinya didalamnya.

"..." Dia terduduk dan terdiam, Merenung ketika menyadari bahwa istrinya sendiri bahkan ogah untuk setidaknya sekamar dengannya.

Ini adalah pertama kalinya dia merasa serendah ini, Mungkin di chapter selanjutnya... DIA BENAR-BENAR AKAN BERUBAH!??

Chapter 3: Pernikahan (3)

Setelah terbangun dipagi hari dan menemukan bahwa istrinya tidak berada didalam kamar, Ia langsung mencuci mukanya dan pergi keluar untuk mencari petunjuk entah apa yang setidaknya bisa ia lakukan untuk membantu keluarga ini meskipun dengan tubuh sampah yang begitu buruk.

Namun, Tanpa sengaja dia melewati lapangan latihan dan sekilas melihat istrinya, Dia pun langsung langsung menghentikan langkahnya dan mengamatinya dengan saksama.

Istrinya yang sedang berlatih dengan busana latihan yang simpel, Dengan rambut diikat dan keringat yang bercucuran di dahinya, Namun ia juga melihat sosok Chang Shan disana, Dan melihat mereka berdua tampak sedang sama-sama memegang pedang kayu dan saling berhadapan, Sepertinya mereka sedang berlatih pedang.

Chang Xi yang posisinya membelakangi tempat Yan Hao berada tentu saja tidak dapat menyadari keberadaannya, Berbanding sebaliknya dengan Chang Shan yang langsung menyadarinya hanya dalam sekilas.

"Mau kita lanjutkan, Saudari?" Tanya Chang Shan sambil mengarahkan pedang kayunya kepada Chang Xi.

Entah apa tujuannya, Namun ia tiba-tiba mengajak Chang Xi bertanding kembali setelah melihat keberadaan Yan Hao, Padahal barusan dia sendiri yang ingin memberhentikan latihan hari ini setelah melihat Chang Xi sudah cukup kelelahan.

"Tentu saja!" Chang Xi langsung melesat dengan pedang kayu yang tergenggam cukup erat, Mengangkatnya keatas dan mengayunnya kebawah kearah Chang Shan, Namun tentu saja gerakan tersebut dapat ditangkis dengan mudah oleh Chang Shan.

Tidak berhenti sampai disitu, Chang Shan juga langsung menangkal pedang kayu Chang Xi dan membelokkan arah pedang miliknya, Lalu mengayunkannya dengan cukup keras dibandingkan sebelum-sebelumnya ketika Yan Hao belum berada disana.

"Ugrhh!!!" Chang Xi mengeram sambil mengeraskan rahangnya ketika Chang Shan baru saja mendaratkan serangan telak dirusuk kanannya.

Yan Hao seketika terkejut dan tampak panik menyaksikannya, Namun tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya yang membuatnya cukup tersentak kaget.

Chang Lao yang baru saja tiba langsung tersenyum melihat Yan Hao yang tersentak kaget, Sedangkan Yan Hao ketika menyadari bahwa itu adalah Chang Lao langsung membungkuk dan memberi salam kepadanya.

"Saya hanya tidak sengaja lewat dan melihat dia seda-"

"Tidak perlu khawatir, Latihan seperti ini sudah hampir setiap hari dijalani oleh Chang Xi. Dia baik-baik saja hanya dengan serangan kecil seperti itu." potong Chang Lao sebelum Yan Hao benar-benar menyelesaikan kalimatnya.

"Namun melihat hal itu, Bukankah kau setidaknya telah mendapat sedikit motivasi, Nak?" Tanya Chang Lao sambil tersenyum.

"Eh!?"

"Bahkan ditengah-tengah kekurangannya, Istrimu masih berlatih dengan begitu keras setiap hari untuk menutupinya, Lalu bagaimana denganmu nak? Aku mendengar dari ayahmu bahwa kau sudah lama berputus asa dan berhenti berlatih? Apa kau benar-benar telah menerima takdirmu dan berpikir untuk menjadi sampah seumur hidupmu?" Chang Lao kembali bertanya tanpa melirik Yan Hao sedikitpun, Pandangannya masih tertuju pada Chang Xi yang telah kembali kalah berkali-kali dari Chang Shan.

Namun pandangan Yan Hao beralih, Kembali tertuju pada lapangan latihan setelah Chang Shan tiba-tiba berbicara dengan nada yang keras.

"Lihatlah dirimu saudari, Kau berlatih dengan begitu keras setiap harinya, Lalu bagaiman dengan suami sampahmu itu? Apa menurutmu dia benar-benar layak untuk berdiri di sampingmu?"

Seketika suasana menjadi hening, Chang Xi seketika menyadari kenapa Chang Shan tiba-tiba berkata seperti itu, Dia kemudian berbalik dan melihat bahwa Yan Hao bersama ayahnya sedang melihatnya dari atas suatu bangunan yang berada disekitar area latihan.

Dia menatapnya tajam, Sedangkan Yan Hao entah kenapa tiba-tiba merasa gugup dan langsung berlari pergi begitu saja. Chang Lao dan Chang Xi terdiam menatap kepergiannya, Sedangkan Chang Shan tersenyum bahagia mengira bahwa Yan Hao telah kena mental.

Sedangkan disisi lain, Yan Hao segera bergegas menuju kamar pengantin, Dimana dirinya tidur semalam.

Didalam, Dia merutuki nasibnya sendiri, Menonjok dinding-dinding hingga kepalan tangannya berdarah-darah, Tidak berhenti disitu, Dia juga membenturkan kepalanya berkali-kali tanpa ada henti-hentinya, Benar-benar seperti sedang kesurupan!

"Kenapa aku begitu lemah!? Kenapa takdir sampah ini datang ke-aku!? Kenapa bukan orang lain saja bangsattt!!! Aaarrrghhh!!!"

Dia berteriak sekencang-kencangnya sambil menjambak rambut-rambut nya sendiri dengan keras, Hingga akhirnya tanpa ia sadari, Pandangannya menjadi buram.

Bruk!!!

Ia tergeletak begitu saja dilantai, Jatuh pingsan akibat pendarahan yang begitu banyak dikepalanya, dan hal itu terjadi tepat sebelum Chang Xi benar-benar memasuki ruangan.

"Dasar bodoh!" Ucapnya sambil memandang rendah.

Sejujurnya, Chang Xi tidak pernah menolak pernikahan ini, Dia tidak peduli siapapun suaminya, Itu tidak akan menjadi penghalang bagi jalannya, Oleh karena itu dia tidak pernah terlalu memikirkan akan pernikahan ini! Namun dia hanya tidak suka, Melihat seorang pria berputus asa seperti ini layaknya seorang pecundang.

***

Entah apa yang terjadi, Namun secara tiba-tiba. Penglihatan akan dunia atas muncul dibawah alam sadarnya, Dunia atas yang kini sedang terombang-ambing dalam kekacauan

Tempat impian yang didamba-dambakan oleh seluruh kultivator dipenjuru dunia, Saat ini justru sedang mengalami kekacauan ketika para Kaisar Keabadian sedang bertarung habis-habisan untuk mempertahankan hidup dan mati mereka!

Saat ini Kaisar Naga, Satu-satunya dari pihak 3 Kaisar Generator yang masih bertahan, Benar-benar sedang mengeluarkan segalanya untuk mempertahankan hidupnya menghadapi 7 Kaisar lainnya.

"Apa kalian benar-benar ingin menghancurkan dunia ini!? Jutaan tahun yang lalu setelah Primordial Emperor menciptakan dimensi ruang dan waktu paralel, Kita akhirnya dapat terpisah dengan dimensi utama dan menghindari Endless Calamity! Namun saat ini kalian justru ingin mencegah kebangkitannya dengan membunuh kami para Generator Emperor sehingga dimensi paralel yang tidak berusia lama lagi ini segera hancur!?"

"Apa kalian sudah gila!? Tidak satupun diantara kita yang mampu menghentikan Endless Calamity, Jika ruang dan waktu ini hancur, Maka kita benar-benar akan tamat!!!" Teriaknya dengan suara yang menggema diseluruh dunia atas.

Pertempuran antar Kaisar Immortal yang ditonton oleh seluruh makhluk immortal didunia atas!

"Kau berteriak seperti seekor anjing, Kaisar Chen Long!" Ucap salah seorang dari 7 Kaisar dengan tatapan sinis.

"Asal kau tau, Justru itulah langkah salah yang telah diambil oleh Primordial Emperor of Immortality, Memisahkan dimensi kita dengan dimensi utama itu artinya juga memisahkan koneksi dengan para immortal diluar sana!" Lanjut salah satu kaisar lainnya.

"Dasar orang-orang bodoh!!!" Geram Chen Long, Sang kaisar naga.

Merasa telah menemui jalan buntu, Chen Long akhirnya tidak memiliki pilihan lain, Tubuhnya mengeluarkan cahaya-cahaya yang memancar kesegala arah!

"Dasar gila, Dia berniat untuk meledakkan tubuhnya sendiri!"

"Cepat gunakan formasi untuk meminimalisir ledakannya, Gunakan Heavenly Seal!!!"

"Heavenly Seal, Salah satu segel paling agung didunia atas, Konon katanya segel ini bahkan dapat menyegel sang Primordial Emperor sekalipun! Dengan segel ini, Dia pasti hanya akan membuang-buang nyawanya karena telah mengambil langkah ini!"

Ucap para kaisar secara bergantian, Sembari menyusun formasi agung untuk meminimalisir dampak ledakan Chen Long dengan menyegel ruang dan waktu disekitarnya.

Namun, Sebelum segel itu terpasang dengan sempurna... Buummm!!!

"Master, Maafkan saya karena telah gagal menjalankan misi yang telah anda berikan! Namun masih ada satu harapan lagi, Setelah saya terbangun kembali ditubuh ras saya yang telah saya tandai didunia bawah, Saya pasti akan kembali menjalankan misi yang telah anda berikan!" Gumam Chen Long sebelum saat-saat kematiannya. Master, Seperti itulah bagaiman Chen Long memanggil sang Primordial Emperor setelah tumbuh dibawah asuhannya jutaan tahun yang lalu.

"Gawat!"

"Lindungi diri kalian masing-masing!!!"

Blaaammmmm...

Ledakan cahaya memancar, Menghancurkan jutaan wilayah dunia atas, Bahkan membuat pintu yang menghubungkan dunia bawah dan dunia atas yang telah ditutup sejak ribuan tahun lalu menjadi hancur dan terbuka kembali!!!

Saat ini semua pandangannya menjadi terang benderang secara spontan hingga membuat Yan Hao terkejut dan sadar seketika!

"Hoshhh...Hoshhh... Mimpi apa itu tadi!?" Gumam Yan Hao dengan nafas yang tersengal-sengal.

Saat ini, Dia telah berada diruangan medis keluarga Chang dengan kepala yang sudah diperban, Tanpa mengetahui siapa yang telah membawanya kemari, Dia langsung beranjak dari ranjang setelah tersadar.

Namun seketika... Dia terkejut, Ketika melihat seluruh anggota keluarga Chang diluar sedang melongo menyaksikan fenomena dilangit, "Apakah akhir dunia akan tiba!?" Gumam Chang Lao sambil meneguk salivanya.

Pasalnya, Saat ini pemandangan dilangit benar-benar seperti akan menelan seluruh dunia bawah yang berdosa! Gelap dan terang bercampur menjadi satu, Cahaya yang sangat terang ditengah-tengah seakan-akan menghubungkan dengan dunia yang lebih tinggi, dan gumpalan awan-awan gelap yang mengelilinginya hingga tampak diseluruh kekaisaran, atau bahkan Benua Tianjian!!!

"Pemandangan itu, Bukankah benar-benar mirip mimpi yang aku lihat barusan!?" gumam Yan Hao dengan keringat yang masih bercucuran diwajahnya.

"Apa ini!? Pertanda!?" gumamnya kembali sambil menerka-nerka.

Namun secara tiba-tiba, Entah apa alasannya, Ia merasakan suatu sensasi! Sensasi yang benar-benar terkait dengannya, Jauh di pegunungan terlarang yang berjarak ribuan mil dari kota Awan! Pegunungan yang dilarang bahkan hanya untuk didekati, Karena dipercaya terdapat seekor Naga yang melegenda yang masih hidup disana!

"Ini..." Dia berbalik, Menatap arah itu dengan lama, Sambil kebingungan.

Kebingungan, Apakah dia akhirnya akan menemukan jalannya untuk mengubah takdir dan menemukan seseorang yang kuat untuk melatihnya, Atau justru sang Naga lah yang akan kembali bertemu dengan Masternya!?

PANTAU TERUS NOVELNYA YAA... UNTUK DAPETIN JAWABANNYA KARENA MASIH ADA RIBUAN MISTERI YANG BELUM TERUNGKAP AKAN IDENTITAS YAN HAO YANG MEMILIKI SEJUTA TANDA TANYA!!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!