Antara Peluru Dan Cinta
pertemuan yang tak terduga
(Suasana hujan di kota. Alya berjalan cepat sambil memeluk buku. Mobil hitam berhenti di dekatnya. Seorang pria turun dengan payung.)
Adrian
“Kau basah kuyup. Mau kuantar pulang?”
Alya
(waspada) “Tidak perlu. Aku bisa sendiri.”
Adrian
(tersenyum tipis) “Sendiri di tengah hujan deras? Itu bukan pilihan bijak.”
Alya
(menunduk, tetap berjalan) “Aku tidak kenal kau. Jadi, terima kasih, tapi tidak.”
(Adrian mengikuti langkahnya, tenang.)
Adrian
“Namamu Alya, kan?”
Alya
(terkejut, berhenti) “Dari mana kau tahu namaku?”
Adrian
(menatapnya dalam) “Aku punya caraku sendiri. Dan aku sudah lama memperhatikanmu.”
Alya
(mundur sedikit, gugup) “Apa maksudmu? Kau siapa sebenarnya?”
Adrian
(menyeringai samar) “Kau tidak perlu tahu sekarang. Yang jelas… mulai malam ini, jalan kita sudah terhubung.”
(Alya menatapnya bingung, antara takut dan penasaran. Hujan terus turun, membungkus malam dengan misteri.)
Alya
Sebenarnya siapa kau ?? Apa mau mu ?
Adrian
Kau tidak perlu tau aku siapa yang jelas aku dan kau sudah terikat hubungan dan kita tidak akan terpisahkan
Alya
Terikat hubungan?? Hubungan apa maksud mu ? Aku tidak mengerti
rahasia yang tersembunyi
(Keesokan harinya. Alya duduk di sebuah ruang tamu luas dengan secangkir teh hangat. Adrian masuk, masih dengan wajah tenang dan misterius.)
Alya
(menatapnya curiga) “Aku masih tidak mengerti… kenapa aku ada di sini? Kau bahkan tahu namaku.”
Adrian
(duduk di kursi seberang, menatapnya) “Aku butuh seseorang seperti kau. Orang luar biasa yang tidak sadar betapa berharganya dirinya.”
Alya
(mengernyit) “Kau bicara apa? Aku hanya gadis biasa, suka baca buku, dan hidup sederhana.”
Adrian
(tersenyum samar) “Justru itu yang membuatmu berbeda. Dunia ini penuh orang yang hanya peduli pada kekuasaan… tapi kau tidak.”
Alya
(menghela napas, lalu menatapnya) “Kau masih belum jawab. Siapa kau sebenarnya?”
Adrian
(diam sebentar, lalu menunduk) “Aku seseorang yang hidup di dunia yang tidak seharusnya kau masuki. Dunia penuh rahasia, perhitungan, dan bahaya.”
Alya
(tertegun, suaranya pelan) “Kalau begitu… kenapa kau menyeretku ke dalamnya?”
Adrian
(menatap mata Alya dalam-dalam) “Karena sejak pertama kali melihatmu… aku merasa dunia yang kacau ini tidak lagi sepenuhnya gelap.”
Alya
(terdiam, jantungnya berdebar, lalu buru-buru mengalihkan pandangan) “Kau aneh. Aku bahkan tidak kenal kau.”
Adrian
(tersenyum tipis) “Mungkin. Tapi kau akan mengenalku, cepat atau lambat.”
antara pergi dan tinggal
(Malam hari. Alya duduk di balkon mansion, menatap hujan. Adrian datang membawa dua cangkir kopi.)
Alya
(menoleh sebentar, lalu menerima) “Terima kasih… tapi jangan pikir ini bisa membuatku nyaman.”
Adrian
(duduk di kursi sebelahnya) “Aku tidak berniat membuatmu nyaman. Aku hanya ingin kau tahu kalau aku tidak akan menyakitimu.”
Alya
(menatap curiga) “Kau bilang begitu, tapi aku tetap merasa terjebak.”
Adrian
(menghela napas) “Kalau kau benar-benar ingin pergi, aku tidak akan menahanmu.”
Alya
(terkejut, menatapnya) “Benarkah? Jadi aku bisa keluar sekarang?”
Adrian
(tersenyum tipis) “Bisa. Tapi… mungkin nanti kau akan kembali. Bukan karena aku, tapi karena penasaranmu sendiri.”
Alya
(berdiri, berjalan ke arah pagar balkon) “Penasaran? Tentang apa?”
Adrian
(menatap langit gelap) “Tentang siapa aku sebenarnya. Dan kenapa aku memilih untuk mendekatimu, padahal aku bisa saja mengabaikanmu.”
Alya
(diam lama, lalu kembali duduk) “Kau ini misterius sekali. Membuat orang kesal, tapi… juga sulit untuk benar-benar pergi.”
Adrian
(tersenyum samar) “Kalau begitu, jangan pergi dulu. Beri aku sedikit waktu… untuk membuatmu mengerti.”
(Hening sejenak. Hanya suara hujan yang menemani. Alya menatap cangkir kopinya, hatinya mulai bimbang—antara takut, ingin bebas, tapi juga penasaran dengan rahasia pria di sebelahnya.)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!