Malam itu kobaran api ada dimana mana,perasaan ku dipenuhi dengan rasa keputusasaan.
Dihati ku tidak ada pikiran untuk menyelamatkan diri dari kobaran api itu. Apakah aku akan mati! hal seperti itulah yang terpikirkan olehku. Namun, takdir berkata lain.
<10 Tahun Kemudian>
Tch, sungguh monster yang merepotkan, padahal aku pergi kehutan ini hanya ingin membunuh 20 goblin mengapa harus muncul monster rank tinggi seperti ini disaat aku lelah setelah membunuh 20 goblin. Jika aku menggunakan kekuatanku yang sekarang mungkin akan mudah untuk kabur. Tapi monster ini tidak membiarkanku kabur dan terus mengejarku.
Beberapa saat aku berfikir dan akhirnya aku memutuskan untuk menghadapai monster ini. Dengan pedang yang kupegang sekarang aku melompat dan mencoba memotong langsung kepalanya. Monotaurus adalah monster yang memiliki sadikit akal jadi dia pasti akan mengindar.
Tapi, saat monster itu mau menghindar aku langsung mengubah lintasan pedangku ke bagian dadanya.
Setelah terkena tebasan pedangku, dada monotaurus itu memiliki luka yang cukup dalam sehingga membuatnya terjatuh. Aku pun dengan cepat langsung menusuk kepalanya karena inilah satu satunya kesempatan.
Setelah aku membunuh monotaurus ini aku merasakan aura monster yang cukup kuat. Pada saat aku melihat ke sekelilingku aku sudah dikepung oleh sekelompok monster monotaurus.
Tapi, aura monster kuat yang kurasakan tadi bukanlah dari para monster ini tetapi apa yang ada dibelakanya. Setalah aku melihatnya lebih jelas akupun terkaget.
"Hmm, woi woi woi, bukankah yang dibelakang itu sangat berbahaya. Dia menggunakan pedang ganda bukankah itu curang namanya." ucapku dalam kepanikan.
Tapi dalam pertempuran tidak adanya curang. Meskipun kubilang tidak ada yang namanya curang aku sendiri gak tau bagaimana cara mengalahkannya.
Si monotaurus dengan pedang ganda itupun datang kearahku sambil mengayunkan pedang yang ditangan kanannya. Akupun mencoba menghentikan pedangnya dengan pedang yang ada ditanganku.
Namun ayunan pedangnya sangat kuat jadi sulit bagiku untuk menghentikannya alhasil akupun terpental dan pedangku memiliki retakan yang cukup besar.
Disaat aku mencoba berdiri monotaurus besar itu kembali menyerangku, kali ini dia menggunakan pedang ditangan kirinya. Akupun menghindar dan langsung melompat untuk untuk memotong lengannya.
Tapi,pedang ditangan kanannya menghentikan pedangku dan membuatnya patah dikarenakan retakan besar yang tadi.
Sibesar ini pasti adalah pemimpin mereka. Jika begini terus sibesar ini pasti akan menghancurkan ku sebelum yang lainnya ikut menyerang. Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana caraku mengalahkannya.
pedangku sendiri sudah patah, jika aku menggunakan sihir aku bisa saja mengalahkannya. Tapi jika aku melakukannya semua hal dalam radius 2m meter disekitarnya pasti akan hancur terkena dampaknya.
Tapi cuma itu satu satunya cara. Mau bagaimana lagi, harus kulakukan kah.
"Datanglah api yang menghancurkan segalanya"
"Despair Flame"
keluarlah api biru yang berbentuk anak panah yang langsung menuju monotaurus itu. Saat api itu mengenai monotaurus itu, api yang tadinya berbentuk anak panah langsung berubah menjadi kobaran api yang mematikan.
Kobaran api yang tadinya menyelimuti monotaurus itupun padam dan hanya menyisahka mayatnya. Kerena pemimpinnya sudah mati monotaurus yang lainnya pun langsung pergi meninggalkanku.
Karena para monotaurus itu telah pergi akupun langsung menggambil tanduk minotaurun ini dan langsung menaruhnya diruang sihir penyimpananku.Kerena kobaran api tadi aku harus segera pergi sebelum ada yang datang kesini.
^^^^ΔΔΔ^^^^
Guild petualang ataxcia. Diguild ini banyak petualang hebat yang terlahir diantara mereka ada 10 orang dengan rank S. Mereka sering disebut sebut sebagai yang terkuat diguild ini. Ya jujur saja aku sendiri pun hanya mengetahui 2 diantara mereka.
Salah satunya mikiko dia adalah guild master tempat ini. Dia pria yang selalu menggunakan 2 pedang yang besar dalam setiap pertarungan. Aku hanya pernah melihatnya 2 kali.
Satunya lagi adalah perempuan bernama Shizue yang ada didepanku ini yang merupakan seorang resepsionis cantik. Dengan rambut pirang yang panjang sampai kepinggangnya dan mata biru dan tubuh yang sexy bisa dibilang dia adalah idolnya para petualang disini. Walau begitu dia adalah salah satu dari 10 orang dengan rank s.
Alasan ku datang kesini adalah karena aku juga merupakan seorang petualang. ya walaupun aku hanyala petualang dengan rank B. Aku kesini juga datang untuk melapor kalau quest yang kuterima sudah kuselesaikan.
"20 telinga kiri goblin"
Sambil mengatakan itu aku memberinya 20 telinga kiri goblin aku simpan didalam ruang penyimpananku. Kegunaan Telinga kiri itu sendiri adalah sebagai bukti bahwa aku telah membunuh 20 goblin.
"Ah, zen tolong tunggu sebentarya saya akan mengambil bayarannya sebentar"
"baik"
"Ini zen san bayarannya. Ngomong ngomong zen-san, soal penawaran yang diberikan oleh guild untuk menaikan rankmu menjadi A, apakah kamu mau? "
Menjadi rank A kah, bukannya aku gak mau untuk menjadi rank A karena kurangnya kemampuanku,tapi karena aku terlalu suka untuk jadi mencolok diguild. Sebaiknya kutolak saja daripada menjadi pusat perhatian.
"ah, soal itu mungkin saya lebih baik masih di rank B saja karena kemampuan saya masih kurang pantas untuk menjadi rank A"
Yap itu adalah alasan yang cukup baik untuk menolak tawaran. Dengan ini mungkin guild akan berhenti menawarkan menaikan rankku untuk sementara waktu.
"baiklah kalau begitu, jika kamu ingin menaikan rank menjadi A silahkan bilang ke saya"
Dengan senyum manisnya dia mengatakan hal itu.
"baiklah"
Sambil mengatakan itu aku pergi meninggalkan guild untuk kembali kerumah.
Sehabis meninggalkan gulid karena waktu sudah memasuki malam aku langsung bergegas pulang kerumah. Tidak terlalu lama aku berjalan akhirnya aku sampai di bangunan tua yang terletak dipinggiran kota, bangunan tua tersebut merupakan rumahku. Meskipun aku bilang itu rumahku lebih tepatnya itu merupakan rumah guruku yang mengizinkanku untuk tinggal bersamanya.
Akupun langsung menuju pintu dan membukanya. Dari pintu aku hanya melihat guruku duduk dikursi.
"aku kembali guru"
"selamat kembali zen, zen duduklah didepanku"
Aku kurang mengerti apa yang akan dibicarakan oleh guru tapi ekspresinya yang cukup serius. Tanpa basa basi pun aku langsung duduk ditempat yang disuruh guru.
"zen, hari ini aku mendengar desas desus tentang api biru yang membara dihutan. Apakah itu perbuatan mu?"
Gawat sepertinya guru mengetahuinya apa yang harus ku katakan. Aku tau dia melarangku menggunakan sihir itu tapi mengapa dia harus memasang ekspresi yang serius seperti itu. Sepertinya aku harus jujur.
"iya guru api itu aku yang melakukannya"
Aku menjawab dengan sedikit ketakutan.
"Mengapa kau melakuakan itu?, bukankah sudah kubilang untuk tidak menggunakan sihir itu"
"maaf guru saat itu aku tersudutkan oleh seekor monotaurus dan karena pedangku patah aku jadi tidak punya pilihan selain menggunakan sihir itu"
"baiklah karena keadaan sepertinya karena keadaan kau tidak punya pilihan lain selain menggunakan sihir itu."
Eksperi guru yang tadinya cukup serius sekarang berubah menjadi agak santai.
"ngomong-ngomong zen, sekarang berapa usiamu?"
"17 tahun guru"
Aku tidak tau mengapa guru menanyakan umurku, tapi karena kelihatannya cukup penting jadi aku menjawabnya.
"17 tahun kah, sudah sepuluh tahun semenjak hari itu"
Betul, sudah 10 tahun semenjak hari pembantaian keluarga pedang suci yang dilakukan oleh kekaisaran. Semua anggota keluarga pelayan maupun penjaga semuanya mati terbunuh dalam 1 malam. Hanya Aku yang tersisa dari pembantaian itu, disaat aku berfikir akan mati, guru
menyelamatkanku dan telah merawatku selama ini. Suatu hari nanti aku pasti akan membalas kebaikannya dan membalaskan dendamku kepada keluaraga kekaisaran.
"Zen lakukan sebuh perjalanan"
Guru tiba tiba menyuruhku melakukan sebuah perjalanan.
"Guru mengapa aku harus melakuakan sebuah perjalan guru"
"zen, apa kau tau penyebab keluarga pedang suci dibantai oleh kekaisaran."
Mengapa guru tiba tiba membahas hal itu, aku sendiri kurang mengetahui mengapa keluargaku dibantai pada malam itu. Apakah guru mengetahui sesuatu, mungkin sebaiknya aku tanya kepada guru penyebab pembantaian itu.
"Guru aku tidak tau penyebab pembantaian itu, apakah guru mengetahui sesuatu. Jika begitu tolong beri tau aku guru."
"penyebab pembantaian itu adalah karena keluaraga kekaisaran takut dengan kekuatan keluarga pedang suci. Tidak, lebih tepatnya takut pada dirimu"
Ha, keluarga kekaisaran takut denganku, bocah yang bahkan kesulitan dalam melawan monotaurus. Sama sekali gak masuk akal.
"mengapa keluarga kekaisaran takut pada ku, aku saat itu hanyalah bocah yang bahkan tidak bisa bertarung?"
"karena kau adalah anak dari venom sang pengguna pedang suci Demon Eater dan ultima Sang pengguna pedang terkutuk Despair. Karena itulah keluarga kekaisaran takut akan potensimu mendatang yang dapat membahayakan mereka suatu hari nanti"
Keluarga kekaisaran takut akan potensiku suatu hari nanti, potensi mana yang dimaksudkan apakah potensiku sebagai pengguna pedang suci atau potensiku sebagai pengguna pedang terkutuk. Tidak peduli bagaimana aku memikirkannya aku tidak menemukan jawabannya.
"guru potensiku yang mana yang ditakutkan oleh keluarga kekaisaran"
"potensimu yang ditakutkan oleh mereka adalah dirimu sebagai pengguna pedang ganda yaitu pedang terkutuk dan pedang suci. Normalnya sangat sulit untuk melawan pengguna pedang suci dan pedanh terkutuk secara bersamaan, karena itulah meraka melakukan pembantaian pada saat ayahmu sedang sakit"
Hanya Karena alasan itu mereka membantai keluarga pedang suci. keluarga kekaisaran sialan, suatu hari nanti aku pasti akan membalaskan dendam dan membuat kalian merasakan penderitaan seperti dineraka.
"Ngomong ngomong guru aku sudah tau penyebab pembantaian pada keluargaku, tapi mengapa aku melakuakan sebuah perjalanan?"
"zen dirimu saat ini bagaikan seekor katak dalam sumur, kau tidak akan sanggup melawan keluarga kekaisaran dengan kekuatanmu yang saat ini. Karena itu lakuakanlah sebuah perjalanan hal itu dapat membuatmu menjadi kuat dengan begitu kau mungkin memiliki kesempatan untuk melawan keluarga kekaisaran dan merebut kembali pedang ibu dan ayahmu yang saat ini berada di istana kekaisaran"
"apa guru pedang ibu dan ayah sekarang berada diistana kekaisaran!"
"ya, setelah pembantaian itu pedang ibu dan ayahmu dibawa oleh kaisar keistana, meskipun saat ini belum ada seseorang yang dapat menggunakannya"
Begitukah, pantas saja saat aku pernah berfikir setelah pembantaian itu dimana pedang ibu dan ayah berada aku tidak pernah mengetahuinya. Aku bahakan berulang kali mencarinya di reruntuhan bekas kediaman keluargaku tapi tidak menemukannya, ternyata pedang itu berada diintana kekaisaran.
"Baiklah guru aku akan melakukan sebuah perjalan. Tapi saat ini kemana aku harus pergi guru? "
Karena aku tidak tau kemana harus pergi makannya aku bertanya pada guru. Berpergian tanpa tujuan dapat membuat perjalananku menjadi sia sia.
"Untuk awalan pergilah keutara ke kerajaan naga abadi dan carilah pedang suci dan pedang terkutuk yang ada di kerajaan itu"
"pedang suci dan pedang terkutuk, apakah masih ada pedang lainnya guru"
"masih, meski aku tidak tau ada berapa jumlahnya tapi dinegara itu ada pedang suci dan pedang terkutuk yang tersegel"
Ternyata masih ada pedang suci dan terkutuk lainnya. Bahkan guru tidak tau jumlahnya mungkin saja jumlah aslinya melebihi perkiraan ku.
"Baiklah guru besok aku akan memulai perjalan untuk keutara"
"kalau begitu zen pergi beristirahatlah ini sudah malam dan kerena besok kau harus melakukan perjalanan."
"Baik guru"
Setelah itu aku langsung menuju kamar ku untuk beristirahat. Maunya sih begitu namun aku harus melakukan beberapa persiapan dan mengemasi barang yang akan kubawa dalam perjalan natinya dan kusimpan ke dalam sihir penyimpananku. Sehabis itu akupun langsung tertidur.
^^^^^Δ^^^^^
Dipagi hari matari bahakan belum keluar sepenuhnya dan diluar masih agak gelap. Suara ketukan pintu terdengar dari kamarku akupun perlahan bangun dari tidurku dan membuka pintu. Yang menunggu didepan pintu itu ternyata guru yang sedang menugguku.
"zen sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai perjalanan, bersiaplah aku akan menuggumu dibawah"
Setelah mengatakan itu guru langsung berbalik dan pergi kebawah. Akupun langsung bersiap dan memakai pakaian dan celana yang akan akan kugunakan untuk melakukan perjalanan nanti. Aku memilih baju karena aku tidak terlalu suka menggunakan armor karena walalupun ringan tetap membatasi pergerakan jadi aku kurang suka dalam memakai armor.
Setelah selesai bersiap akupun langsung turun kebawah. Akupun melihat guru dengan sejumlah pedang yang terletak diatas meja.
"zen kau bilang pedangmu patah bukan. Pilihlah salah satu pedang yang ada disini untuk kau gunakan dalah perjalanan"
"baik guru"
Kulihat ada beberapa pedang yang terlihat bagus, bahkan ada pedang sihir kualitas menegah. Pedang sihir adalah pedang yang jika diisi dengan mana penggunanya dapat menggeluarkan sihir. Pedang sihir tingkat rendah hanya dapat mengeluarkan sihir beberapa kali, sedangkan pedang sihir kelas menengah dapat mengeluarkan sihir sebanyak 15 sampai 21 kali.
Semua pedang yang ada disini terlihat bagus jadi sulit bagiku untuk memilihnya. Setelah kulihat dengan seksama ada sebuah pedang yang menarik perhatianku walaupun bukan pedang sihir tapi pedang ini memarik perhatianku. Dengan warna hitam yang pekat bagai malam yang gelap akupun memilih pedang itu.
"guru aku pilih yang ini"
"Baiklah, ambilah pedang itu dan zen ini sedikit pemberian dari ku"
"Tapi, guru ini"
"Tidak apa, anggaplah ini sebagai hadiah untukmu"
"Baiklah, terima kasih guru"
"Zen, semoga perjananmu membuahkan hasil"
"iya guru, kalau begitu aku pergi dulu guru, selamat tinggal"
Setelah itupun aku langsung meninggalkan rumah guru dan pergi untuk melakukan perjalananku keutara untuk mengambil pedang suci dan terkutuk yang ada dikerajaan naga abadi.
Meski begitu guru sungguh baik dengan memberikanku beberapa potion kelas menengah dan 20 keping koin emas. 1 koin emas setara dangan 50 koin perak dan 1 koin perak setara dengan 50 koin perunggu. Dengan 20 koin emas aku bahkan bisa membeli potion dan pedang sihir kelas menengah dalam jumlah yang banyak.
Sebenarnya guru tidak perlu khawatir dalam masalah keuangan karna aku adalah petualang aku bisa saja mengambil quest dikota yang akan kulewati nanti.
^^^Δ^^^
Hari sudah siang, mata hari sudah diatas kepala untuk sampau kekota selanjutnya mungkin masih membutuhkan sekitar satu hari lagi. Karena kelelahan akupun beristirahat diantara pepohonan. Saat baru memasuki hutan tadi aku menemukan kelinci jadi aku menghunaknnya sebagai makananku siang ini.
Aku memasaknya dengan membakarnya dan memberikan sedikit garam lalu langsung memakannya. Setelah cukup beristirahat aku langsung melanjutkan perjalanan ku. Ditengah tengah perjalanan aku melihat hal aneh yaitu tumpukan ranting pohon yang cukup tinggi, setinggi pinggang orang dewasa. Karena aku penasaran akupun mendekati ranting tersebut, tanapa kusadari seekor monster dengan kecepatan yang mengerikan datang kearahku.
Akupun serentak langsung menghindar, namun saat menghindar tangan kiriku terluka karena terkena kukunya. Setelah kulihat dengan teliti ternyata monster itu adalah seekor beruang hitam bertaring. Dia adalah monster rank tinggi yang dikatakan kalau petualang rank A saja cukup kesulitan saat menghadapinya.
Sesaat aku berpikir untuk mencoba lari. Namun, karena tujuan perjalananku adalah untuk membuatku menjadi kuat akupun menghadapi monster itu. Saat aku bersiap dan menarik pedang yang dipunggungku beruang itu datang kearahku dan melancarkan serangannya.
Akupun menangkisnya dengan pedangku, pedang ini sungguh kuat bahkan saat menangkis serangan beruang hitam bertaring yang kekuatannya 2 kali lebih kuat dari monotaurus pedang ini masih terlihat baik baik saja.
Setelah aku menagkis serangannya, beruang itu terus melancarkan serangan tanpa henti. Karena ada jeda beberapa saat disetiap seranagan akupun mencoba memanfaatkannya dan menghindar kesamping lalu aku mencoba memotong lehernya. Disaat aku memotong lehernya suara keras tercipta bagaiakan suara 2 pedang yang saling bertemu.
Seranganku tidak berhasil dan akupun langsung mengambil langkah mundur. Tepat setelah aku mencoba mengambil langkah mundur beruang itu datang menyerangku. Akupun menangkisnya dengan pedangku namun karena terlalu tiba tiba akupun tidak dapat menahan seranggannya dan terpental dan mengenai pepohonan.
Tubuhku seperti mati rasa namun aku harus melawan monster itu. Aku langsung berdiri dan menyiapkan kuda kuda untuk memotong lehernya. Aku tau serangan biasa tidak akan bisa memotong lehernya namun, kali ini aku melapisi pedangku denaga sihir black hell. Pedangku pun langsung terselimuti api hitam yang mengerikan.
Beruang itu kembali datang ke arahku dengan kecepatan penuhnya. Saat dia hampir sampai kearahku,karena aku tidak bisa bertarung terlalu lama akibat seranngannya tadi aku langsung mengguakan sihir flash untuk bergerak kesampingnya dan langsung memotongnya. Seperti perkiraanku pedang yang terselimuti sihir black hell dapat memotong kepalanya dengan mudah.
Setelah mengalahkan beruang hitam beetaring itu akupun langsung mengambil kulitnya dan memasukannya ke sihir penyimpananku. Karena darah beruang hitam ini mungkin dapat menarik perhatian monster lainnya, aku bergegas meninggalkan tempat itu dengan tubuh yang terluka dan sedikit mati rasa.
^^^Δ^^^
Dengan tubuh yang terluka aku berjalan dengan pelahan, hari mulai gelap dan aku menemuakan sebuah goa yang mungkin dapat digunakan untuk beristirahat. Aku memeriksa sekitar goa dan menyimpulkan kalau goa itu cukup aman. Aku menyalakan api dan menggunakan sisa daging kelici tadi siang sabagai makan malamku. Aku meminum 1 potion tingkat menegah untuk menghilangkan beberapa lukaku.
Saat hendak beristirahat aku merasakan hawa dia gua semangkin dingin. Saat aku mencari sumber asal rasa dingin ini aku merasakan hawa dingin ini bersumber dari dalam goa. Akupun langsung mencoba untuk menelusuri goa ini,namun ada batu besar yang menghalangi jalan. Lalu aku langsung mencoba untuk menghancurkan batu itu namun tidak berhasil. Aku melihat sekitar dan ada sebuah lilin yang mati jumlahnya ada sekitar 3 buah lilin. Aku mencoba menghindupkan lilin lilin tersebut.
Setelah aku selesai menghidupkan ketiga lilin tersebut pintu goa tersebut langsung teebuka. Aku langsung memasuki goa itu, meski diluar tampak seperti goa biasa namun didalamnya ada es yang menutupi seluruh dindingnya. Didalam ruangan itu ada 3 pilar es, didalam pilar es yang di sebelah kiri terdapat kotak harta yang berisi banyak batu sihir dan emas. Didalam pilar es yang di sebelah kanan terdapat sekitar 10 sampai 20 gulungam yang aku sendiri tidak tau gulungan apa itu.
Yang paling membuatku penasaran adalah apa yang ada dilalam pilar es yang di tengah. Jika kulihat dengan baik itu tampak seperti seekor rubah kecil bewarna putih yang memiliki 2 ekor. Karena penasaran aku mencoba menghancurkan pilar es itu dengan pedang ku namun tidak berhasil. Aku ingin mencoba menggunakan sihir despair flame namun itu mungkin dapat melukai rubah yang ada didalam. Lalu aku mencoba menggunakan black hell yang melapisi pedangku dan mengarahkannya ke pilar es tersebut.
Seranganku cukup memberikan kerusakan pada pilar es tersebut, pada serangan ke tigaku pilas es itu memiliki retakan yang cukup besar dan pada serangan ke empatku pilar es itu hancur. Saat pilat es itu hancur rubah yang tadinya berada didalam pilar es itu mengeluarkan aura intimidasi yang sangat mengerikan.Bahkan jika orang desa biasa terkena aura intimidasi seperti itu mungkin dapat membuatnya pingsan dalam sekejap. Setelah bebetapa saat aura intimidasi yang dikeluarkan oleh rubah itu pun menghilang. Perlahan aku mendekati rubah itu dan kemudian aku memegangnnya. Disaat aku memegang rubah itu pandanganku menjadi gelap, tubuhku mulai lemas dan tanpa kusadari sepertinya aku pingsan.
Saat itu Aku bermimpi, tentang seekor rubah yang kehilangan anaknya karena perbuatan manusia. Rubah itu dengan penuh kesedihan dia menghancurkan sebuah kota. Rubah itu memiliki warna putih yang cerah dan memiliki ekor yang berjumlah 8 ekor. Tinggi rubah itu sekitar 2 kali rumah dengan 2 lantai. Dengan cakarnya dia menghancurkan banyak bangunan. Hembusan nafasnya mengeluarkan badai salju yang dapat membekukan api. Namun, meski nafasnya dapat membekukan api kota yang dihancurkan olehnya saat itu dipenuhi oleh lautan api. Dirinya yang dipenuhi oleh kesedihan, amarah, serta rasa benci terhadap manusia membuatnya menggunakan energi kehidupannya lalu dia membekukan seluruh kota. Dengan kehilangan seluruh energi kehidupannya rubah putih itu kehilangan tubuhnya. Namun, jiwanya tetap berada dikota itu.
^^Δ^^
Setelah pingsan aku terbangun dipagi hari, ada beberapa hal yang membuatku merasa aneh. Pilar pilar es dan es yang tadinya menutupi seluruh dinding dari goa ini hilang dan tidak ada sedikitpun es didalam goa itu. Rubah putih yang tadinya didalam pilar es itu, sekarang entah mengapa dia terus menatapku. Akupun langsung mengelus rubah itu dan membawanya pergi meninggalkan goa itu. Tapi sebelum pergi aku mengambil semua gulungan, batu sihir dan emas yang tadinya berada didalam pilar es.
Karena aku sudah mengambil gulungan, emas dan batu sihir itu aku kembali melanjutkan perjalananku untuk menuju kota. Untuk mencapai kota aku mungkin harus berjalan sekitar setengah hari lagi. Disaat aku sedang berjalan dengan rubah putih ini ku mendengar suara teriakan yang cukup keras akupun bergegas berlari untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Begitu sampai aku melihat beberapa orang yang terkepung oleh gerombolan orge. 2 diantara mereka terluka parah, akupun langsung menghunakan sihir [flash] untuk menaikan kecepatanku dan membunuh para orge itu. Sihir [flash] dapat menaikan kecepatanku 3 sampai 4 kali lebih cepat dari manusia biasa. Meski begitu sihir ini membutuhkan mana yang cukup besar bahkan 2 kali lebih banyak dari sihir [black flame].
"yo, apakah kalian baik baik saja? "
Tanyaku pada dua orang yang melindungi dua teman mereka yang terluka.
"saya tidak tau siapa tuan, tapi terima kasih karena telah memyelamatkan kami."
Ucapa pria besar dengan sebuah pedang besar ditangannya.
"terima kasih karena telah menyelamatkan kami."
Ucap seorang pria bertubuh cukup kecil berjubah dan tongkat ditangannya.
"Celes bertahanlah, celes"
Terdengar sebuah teriakan dari gadis berambut ponitail bewarna merah. Akupun langsung bergegas menuju gadis itu.
"Apa yang Terjadi Padanya?"
Tanyaku pada gadis yang berambut ponitail yang terlihat panik itu.
"Celes, dia terkena serangan orge itu dan dia kehilangan cukup banyak darah"
Jawab gadis itu.
"Baik tenanglah,coba kulihat lukanya"
Saat kulihat luka yang berada dipunggungnya, lukanya terlihat seperti bekas tebasan biasa namun cukup berbahaya untuk hidupnya. Dengan potion tingkat menengah mungkin dapat menyelamatkan nyawanya dan gadis ini terlihat seperti dapat menggunakan sihir penyembuh, mungkin dia dapat menyembuhkan dirinya sendiri begitu sadar. Akupun menggeluarkan 2 potion dan beberapa batu sihir.
"minumlah potion ini dan sembuhkan lukamu, aku akan menyembuhkan nona ini."
Aku memberikan 1 potion pada gadis berambut ponitail dan satunya kepada gadis yang terluka cukup parah itu. Setelah meminum potion yang kuberikan gadis itu mulai dan tersadar.
"Yo nona, apakah tubuhmu baik baik saja?"
Tanyaku pada gadis yang tadinya terluka cukup parah itu.
"ya, aku sudah agak membaik, meski masih ada beberapa rasa sakit."
"Baguslah kalau begitu, nona bukankah kau bisa menggunakan sihir penyembuh. Sembuhkanlah lukamu."
"ya, aku memang bisa menggunakan sihir penyembuh, tapi mana ku tidak mencukupi untuk menggunakan sihirnya."
"Kalau begitu gunakanlah ini"
Aku memberikan beberapa batu sihirku kepadanya.
"Tapi, ini"
"Tak apa gunakanlah ini dan sembuhkan lukamu"
Dia sempat ingin menolak batu sihir yang kuberikan. Namun aku memaksanya dan nona itu menerimanya, setelah menerima batu sihir yang kuberikan nona itu langsung menggunakan sihir penyembuh untuk dirinya. Batu sihir mengandung mana didalamnya, jika seseorang menyerapnya maka dia akan mendapatkan mana dari batu sihir. Walau efeknya cukup bagus batu sihir ini memiliki harga yang cukup mahal.
Nona itu telah selesai menyembuhkan lukanya, kemudian pria besar yang kuselamatkan tadi datang kearahku.
"Tuan tidak hanya menyelamatkan kami dan kedua teman kami,tuan bahkan memberika potion dan batu sihir itu. Apa yang dapat kami lakukan untuk membalas budi tuan? "
Pria besar itu berterima kasih padaku dan merasa berhutang padaku. Padahal aku lebih ingin mereka untuk tidak berhutang budi padaku. Kalau begitu mungkin sebaiknya aku menanyakan arah ke kota padanya agar dia tidak merasa berhutang budi pada ku.
"Kalau begitu bisakah kalian menunjukan jalan ke kota mitre dan letak guild petualangnya?"
"guild petualang? Apakah tuan adalah seorang petualang?"
"Ya, aku adalah petualang rank B."
"kalau begitu kami akan menunjukan jalannya pada anda, kami juga bertujuan untuk kesana."
"ah, terima kasih. oh ya, namaku zen panggil saja zen, nama kalian?"
Tanyaku pada pada pria besar itu.
"ah baiklah zen, namaku adalah grim pria yang disana adalah fernand dia adalah seorang penyihir, gadis yang berambut ponytail itu adalah ran dan gadis yang baru saja kau selamatkan tadi adalah celes. Kami semua adalah petualang rank c."
Grim memperkenalkan nama teman temannya dan ternyata mereka masih rank c. Nona itu namanya celes kah, ternyata dia cukup tangguh juga setelah terluka seperti itu dia sudah terlihat baik baik saja. Ketahanannya berbanding terbalik dengan penampilannya yang tampak seperti gadis berambut pirang yang terlihat lemah.
"Kalau begitu grim, Bisakah kalian mengantarkanku sekarang?"
"Baiklah zen"
Kami pun merangkat untuk menuju guild petualang yang ada dikota mitre.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!