ImperfectSiblings (Fanfic Boboiboy)
Beginning
Amato sedang mengemasi barang-barangnya ke dalam pesawat angkasanya
Gempa
Sudah beres semua, Yah? Enggak ada yang ketinggalan?
Amato
*Menoleh ke arah Gempa*
Amato
Haaah .... Sudah semua kok. Ayah titip adik-adikmu, ya, Gempa
Gempa
Iya, Yah. Serahkan saja padaku ^^
Amato membalas senyuman anak sulungnya, kemudian pandangannya teralihkan kepada Solar yang tengah bergelut dengan Thorn
Sontak kedua mata Solar menatap ayahnya. Tubuh Thorn yang sedari tadi memeluk erat lengan Solar, Solar tepis begitu saja
Solar
Apa, Yah? Ada yang mau aku ambilkan di dalam?
Amato
Bukan. Ayah minta satu hal padamu
Amato
Tolong bantu kakakmu untuk menjaga rumah dan menjaga saudara-saudaramu. Kamu bisa kan?
Solar
*Menyeringai sambil hormat pada ayahnya*
Solar
Tidak masalah, Yah! Aku bisa mengurus mereka yang berdegil!
Blaze, Thorn, serta Taufan datang ke luar rumahnya. Mereka tak rela jika ayahnya harus pergi meninggalkan rumah
Thorn
Papa ... *berkaca-kaca*
Taufan
Papi gak boleh pergi! Pokoknya gak boleh! Upan mau main skateboard dengan papi!
Satu lagi anak Amato yang dikenal dengan julukan Trio Trouble Maker berlari menghampirinya dengan ingus mengucur kemana-mana
Blaze
DADDY! DADDY GAK BOLEH PERGI KERJA! DADDY GAK SAYANG BLAZE?!
Amato menepuk wajahnya setelah menghela napas
Ia mencoba sabar menghadapi ketiga anaknya yang memiliki sifat kekanak-kanakan itu
Amato
Daddy harus pergi, kalau Daddy enggak kerja, mau makan sama apa?
Blaze
*Dipukul dengan guling*
Blaze
Aduuhh!!! Ngapain sih pukul-pukul!
Ice
Kau treak-treak ganggu jam tidurku
Amato
Sudah-sudah! Ayah berangkat dulu, baik-baik selama Ayah tidak ada ya! Assalamu'alaikum!
Thorn
Waalaikumsalam... Huueee T_T
Taufan
Waalaikumsalam Papi... :')
Pesawat Amato pun lepas landas. Keenam anaknya melambaikan salam perpisahan padanya
Ice
Ok aku mau tidur lagi, bye
Gempa
Aduh udah jam enam! Aku buat sarapan dulu ya!
Solar
Aku harus mandi nih biar makin ganteng
Ice, Gempa, dan Solar pun masuk ke dalam rumah untuk menjalankan aktivitas mereka sehari-hari. Sementara itu Blaze, Taufan, dan Thorn masih berdiam diri di halaman rumahnya
Mereka bertiga menunduk sambil cemberut. Hanya ketiga Boboiboy itu yang merasa sangat terpuruk dengan kepergian ayahnya bertugas
Thorn
*Menarik lengan Blaze*
Blaze
*Melirik dengan raut emosi*
Thorn dan Taufan tersentak. Mereka terkejut karena dibentak Blaze
Thorn
Kak Blaze jangan marahin Thorn 😟
Blaze
Iyalah-iyalah! Apaan? 😒
Thorn
Kenapa papa selalu pulang setahun sekali? Kenapa gak kerja di rumah aja? 😟
Blaze
Mana kutahu! Tanya Papamulah!
Taufan
Udah jangan berantem, ayo masuk :'(
Taufan akhirnya menarik Thorn untuk masuk ke dalam rumah
Blaze yang masih diliputi emosi mau tidak mau harus ikut masuk juga
Gempa sedang memasak sarapan di dapur, sementara keenam adiknya tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing
Gempa
*Sraak... Ssshh...* (suara osengan :v)
Blaze
Siniin remotnya! Aku mau nonton pilem azab!
Taufan
Gak mau! Aku lagi nonton kuca-kuca hotahe! Kenapa kamu jadi ganggu aku!
Blaze
Pokoknya aku mau nonton!
Taufan
Kembaliin!!! Blaze!!!
Suara gaduh Taufan dan Blaze terdengar keras sampai dapur. Bahkan Gempa yang sedang fokus memasak pun mendengarnya
Gempa
Ribut-ribut apa itu?!
Semua mata keenam adiknya melotot dan pekerjaan mereka terhentikan, kecuali Ice karena kerjaan dia sedari tadi adalah tidur
Blaze
*Melepas remot pelan-pelan*
Taufan
Awas aja ya kamu ganggu aku lagi! *bisik-bisik*
Blaze
Kali ini kau yang menang! Kalau aja Kak Gempa gak....
Blaze
Kak Gempa bikin kaget aja tiba-tiba ada di belakang aku, hehe 😅
Gempa
*Menyilangkan kedua lengan* 😒
Gempa
Jangan buat ulah lagi Blaze, kau selalu aja buat kepalaku pening 🤦♂️
Gempa
Ya udah, aku mau lanjut masak di dapur. Baik-baik dengan Taufan ya!
Gempa akhirnya pergi kembali menuju dapur
Taufan sedari tadi menahan tawanya karena puas melihat Blaze kena marah Gempa
Taufan
Aduh sakit perutku, hahaha!
Tiba-tiba ada suara hantaman keras dari arah ruang tamu
Thorn
HUWAAAAA!!! PAPAAAA!!! HUUUAAAA KAK SOLAAAR JAHAAAT!! 😭😭😭
Solar
Ssst! Bangun! Jangan tiduran di lantai!
Thorn
KAK SOLAR YANG DORONG THORN TADI! JAHAAAT! 😭😭
Gempa
Kali ini apa lagi sih?!
Kedua kalinya Gempa meninggalkan dapurnya untuk memeriksa apa yang terjadi pada adik-adiknya
Blaze
Eh? Thorn nangis? Yuk kita liat dia!
Taufan dan Blaze langsung berlari menghampiri TKP, mereka tak jadi bergaduh lagi :v
Ice
AAAAHH! SUMPAH BUKAN AKU YANG NGUTANG!
Ice terbangun akibat jeritan Thorn. Dia tak sadar sampai mengigau
Gempa
Kali ini ada apa lagi? 🙂
Thorn
*Menatap Gempa dengan berkaca-kaca*
Thorn
Kak Solar dorong Thorn sampai jatuh gara-gara Thorn gak boleh telpon papa pakai hapenya 😟
Semuanya terdiam mendengar sang Bungsu merindukan ayahnya
Gempa yang tadinya emosi, kini menjadi sedih
Gempa
Thorn ... Ayah baru aja pergi, kamu gak perlu telpon Ayah, nanti Ayah susah kerjanya
Thorn
Tapi, tapi ... Thorn kangen Papa 😩
Blaze
Biarlah Thorn telpon Daddy! Aku juga kangen tau! 😤
Taufan
Iya! Bener kata Blaze dan Thorn! 😡
Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi chubby Blaze dan Taufan
Blaze
Kenapa kita berdua kena pukul! 😭
Taufan
Iya, kok Solar enggak? Kan dia buat Thorn nangis sama kesakitan gitu p*ntatnya 😭
Gempa
Oh iya bener juga. Sini kau Solar!
Solar
Kak, a-ampun, jangan pukul aku!
Solar berlari menghindari Gempa, tapi sayangnya Blaze sengaja mengulurkan kakinya ke depan agar Solar terjatuh
Gempa
Nah mau kemana sekarang? 😏
Setelah memukul Solar dengan centong nasi, Gempa lanjut memasak di dapur. Untungnya masakan Gempa tinggal dihidangkan saja
Taufan
Wkwkwk, si sok cool kena hantam
Solar
Puas ya ketawain aku! Liat aja nanti aku jailin kalian balik 😌
Blaze
Ingat kata Daddy, kau harus jaga baik-baik kita 🤭
Solar
*menghela napas dengan penuh kesabaran*
Harum masakan Gempa selalu sukses memancing hidung keenam adiknya
Bahkan Ice yang sedang tidur pun bisa terbangun dengan aroma masakan Gempa
Ice
Eh? Kak Gempa udah masak! *setengah sadar*
Ice bangkit dari sofa 'miliknya' menuju meja makan. Di sana sudah ada kelima saudaranya
Gempa menyiapkan tujuh piring lalu menaruh nasi ke masing-masing piring tersebut
Ketika piring-piring itu sudah tertata rapi di depan para saudara-saudaranya, Gempa baru sadar ada satu kursi yang kosong
Gempa
Eh? Mana Hali? Kenapa dia belum turun?
Semuanya saling lempar pandang kemudian mengangkat bahu secara bersamaan
Gempa
Hmm, aku ke atas dulu
Gempa berjalan menuju kamar Halilintar yang berada di lantai dua
Biasanya Halilintar sudah turun jam segini, tapi kali ini dia belum menampakan batang hidungnya
Gempa
Hali, ayo turun, kita sarapan!
Pintu kamar pun akhirnya dibukakan oleh pemilik kamar tersebut
Halilintar lewat begitu saja tanpa memedulikan Gempa
Halilintar turun dari tangga lalu duduk di atas kursi kosong di antara saudara-saudaranya
Taufan
Lama banget sih turunnya, kita udah laper tau! 😒
Blaze
Iya nih, untung kak Gempa baik sama kamu 😒
Gempa mendengar keluhan para Trio Trouble Maker
Gempa
Udahlah, yang penting dia udah ada. Ayo dimakan! ^^
Semua sibuk menyantap lauknya masing-masing
Hanya suara gesekan sendok dan piring yang terdengar di seluruh penjuru ruangan
Taufan
Pssst! *bisik-bisik*
Taufan
Aish! Irit ngomong banget sih! 😑
Lima menit pun berlalu, Halilintar sudah menyelesaikan sarapannya
Gempa
Ya, hati-hati di jalan!
Setiap hari memang Halilintarlah yang selalu berangkat awal
Dia termasuk anak yang rajin dan cerdas, tapi sayangnya dia kaku dan sulit untuk bergaul
A normal day
Halilintar memasuki kelasnya
Suasana ricuh di kelas tiba-tiba menjadi hening dan mencekam
Semua mata tertuju pada Halilintar dengan berbagai arti
Ada yang takut, kesal, tak suka, dan tak peduli
Kriieeet ... *suara kursi ditarik*
Halilintar pun duduk di kursinya seperti biasanya
Halilintar
*menghela napas*
Halilintar
*Menatap jendela*🙄
Siswa lain
Masuk bukannya nyapa malah sok gak peduli *bisik-bisik*
Siswa lain 2
Kan dia emang gitu. Sok ganteng banget 😒
Para siswa perempuan suka sekali menggosipkan Halilintar
tapi Hali tak mempedulikan hal itu
Halilintar
*Melirik sekawanan perempuan* 🙄
Siswa lain
Woi dia liat ke sini! 😰
Siswa lain 2
Ayo cepat duduk ke bangku masing-masing *takut*
Suara langkah kaki di luar kelas mengalihkan perhatian mereka
Solar
Pagi semua~
*wink* 😉
Atmosfer mencekam itu mendadak hilang bersamaan dengan datangnya Solar
Semua senyum terpampang lebar untuk menyambut kehadiran Solar
Siswa lain
Pagi juga Solar ><
Semua mendekati Solar, entah itu perempuan ataupun laki-laki
Kehadiran Solar memang yang mereka tunggu-tunggu setiap hari
Halilintar memandang tingkah mereka dengan malas
Hali lebih memilih memasang earphone-nya ketimbang mendengar pujian memuakkan untuk Solar
Halilintar
Hmmm *menghela napas*
Siswa lain
Solar nanti pulang main yuk!
Siswa lain 2
Gak bisa! Solar udah janji duluan sama kita -_-
Kaum perempuan dan laki-laki pun memperebutkan Solar :v
Solar
*Menoleh ke arah Hali yang sedang mendengarkan musik*
Solar menyingkir dari teman-temannya sehingga mereka terjatuh
Solar
Yo pagi Big Brother! *senggol Hali*
Halilintar
*Menatap sinis*
Solar
Apa-apaan nih tampangmu? Jangan pasang tampang begitu, udah jelek nanti tambah jelek 😗
Siswa lain
Jahat amat ke adiknya sendiri *bisik-bisik*
Siswa lain 2
Iya ya, padahal adiknya loh
Siswa lain
Makanya aku lebih suka adiknya
Siswa lain 2
Kau suka karena dia ganteng kan? 😒
Halilintar
*Menatap mereka*
Para siswi itu menelan ludahnya kemudian berjalan menuju bangku masing-masing
Apakah sebegitu menyeramkannya tatapan Halilintar? :v
Seluruh siswa berhamburan keluar kelasnya dengan perasaan gembira, tak terkecuali Boboiboy bersaudara
Gempa
Kalian pulang duluan aja
Gempa
Hari ini aku ada rapat OSIS
Taufan
Oke kak. Jangan pulang malem-malem ^^
Blaze
Bolos aja sekali ini 😗
Ketua OSIS
Gempa! Ayo masuk!
Gempa
Nah, aku pergi dulu. Kalian jangan keluyuran! Langsung pulang ke rumah! •̀_•́
Blaze
Alaaah... padahal mau ngambil belut di sawah
Taufan
Jangan macem-macem! Ayo pulang!
Thorn
Kita pulang dulu ya! Kak Gempa jangan pulang malem-malem 🙁
Gempa
Aku pulang sebelum jam makan malam kok, tenang aja
Gempa berlari menuju ruangan OSIS yang terletak di lantai dua gedung sekolah
Blaze
Oke, mari kita ke sawah!
Taufan
Ish! Kau gak inget kak Gempa bilang apa? 😑
Taufan
Gak boleh keluyuran!
Blaze
Alaaah.... Kak Gempa cuma bercanda aja itu, sebenarnya dia bolehin kita main 😗
Taufan mendekati Blaze lalu menjewer telinganya
Blaze
Aaaw! Adaw! Sakit ih lepasin!
Taufan
Anak bandel! Mau ngelawan emak-emak ha! 😒
Blaze
Eng-enggak kok! Aku dengerin kata mama Gempa! 😣
Taufan
Ayo kita pulang Thorn!
Taufan
*Celingak-celinguk*
Taufan
Blaze, kau liat Thorn?
Blaze
Dari tadi kan aku sama kamu, dijewer pula 😑
Thorn
Kak Hali udah pulang belum ya? Kelasnya di mana sih, Thorn lupa 😞
Thorn berjalan menyusuri lorong yang sudah sepi
Ia berniat mencari sang kakak keduanya
Thorn
Ih gelap, sepi juga. Mending Thorn nyanyi 🙂
Thorn
Aku punya kakak garang, dia bernama Hali~ ♪♪♪
Thorn
Eh? Itu kan anjing 🙁
Thorn
Nama kak Hali sama dengan anjing wkwkwk 🤣
Telinga kecil Thorn menangkap suara hantaman keras
seperti ... memukul benda
Dia berjalan menghampiri suara itu yang terletak di sebelah barat ia berdiri
Thorn
Wah! Kak Hali keren! 😲
Halilintar
Hosh ... hosh ... hosh ...
Halilintar
*Menoleh pintu*
Halilintar
Ngapain ke sini? *dingin*
Thorn
Emm ... Thorn mau ajak kak Hali pulang bareng 👉👈😚
Halilintar
Mana dua bocah itu?
Thorn
Maksud kakak, kak Taufan sama kak Blaze?
Thorn
Kak Hali jawabnya singkat banget, kayak temen-temen cewek di kelas Thorn 🙁
Halilintar
*Menghela napas*
Halilintar
Pulang aja sama mereka berdua
Thorn
Tapi Thorn mau sama kak Hali 😞 Mereka berdua udah Thorn tinggalin di depan gerbang sekolah
Halilintar
Ya udah susul mereka sana
Halilintar
Pergi atau aku jadikanmu sebagai pengganti samsak?
Thorn
I-iya Thorn pulang duluan! Kak Hali jangan pulang kemaleman ya! 😰
Thorn
*Lari terbirit-birit*
Ia melanjutkan meninju samsak itu
sampai kedua lengannya mati rasa dan mengeluarkan darah
tapi ia belum puas dengan itu, hatinya masih belum tenang
Halilintar
Haaa ... kenapa emosiku masih belum stabil? 🤦♂️
Taufan
Kamu yakin Thorn udah di rumah?
Blaze
Ceh .... Ya pasti udahlah. Dia kan yang ninggalin kita 😑
Taufan
Tapi feeling-ku kok belum ya 😟
Blaze
Feeling itu belum tentu bener, logika yang pasti bener 😑
Blaze
Nah logikaku berkata dia udah di rumah. Aku kan gak pernah bohong 😗
Blaze
Selalu jujur dan cerdas 😎
Taufan
Terserah kau lah. Aku mau balik ke sekolah sendiri
Blaze
Eits! *Narik kerah belakang Taufan*
Blaze
Bentar lagi udah nyampe rumah, jangan buat sia-sia perjalanan panjang ini 😟
Blaze
Aku mau rebahan nyantuy nih 😟
Taufan
Kau aja yang pulang, aku yang balik ke sekolah 😑
Blaze
Gak usah! Mending pulang sama aku! Aku punya es krim rasa vanila di kulkas. Kamu mau gak?
Taufan
Mau mau! Ayo pulang!
Blaze
😎 *Bangga dengan diri sendiri*
Mereka berdua akhirnya berjalan dengan selamat sampai tujuan
Thorn
Kak Taufan! Kak Blaze! Ayo kita pu- 😊🙂🙁☹️😟
Thorn
Hueee! Thorn ditinggalin! 😭😭😭
Di tengah tempat parkir, di sore hari, Thorn menangis sesegukan di sana tanpa memedulikan orang-orang yang berlalu lalang :v
Siswa lain
Woi! Kau saudaranya makhluk ini? 😒
Siswa lain
Kebo ini tidur di mana pun, kapan pun, di toilet pun -_-
Siswa lain
Nih aku balikin beban sekolah *lempar Ice*
Thorn
Eh jangan dilempar dong! Kesian kak Ice! 😟
Siswa lain
Bodo amat -_- Aku mau pulang! Bye!
Siswa yang tak dikenal Thorn itu pergi begitu saja setelah protes
Thorn
*Tepuk-tepuk pipi Ice*
Ice
Thorn? Kok aku di sini? *setengah sadar*
Thorn
Kak ... Bangun dulu! Berat nih angkat kebo
Thorn
Iya, kata temen kakak yang pake jam sepidermen, dia manggil kakak 'Kebo'
Ice
Haaa sudahlah, mending kita cepet pulang 😑
Untunglah ada Ice yang belum pulang karena tertidur di toilet :v
Jadi Thorn bisa pulang ke rumah dengan selamat
Halilintar
Assalamu'alaikum, aku pulang
Blaze
EH FITNAH! AKU GAK NINGGALIN KAMU!
Thorn
Iya! Kak Blaze ninggalin Thorn! Nasib baik ada kak Ice yang belum pulang ☹️
Blaze
SALAHMU TIBA-TIBA NGILANG!
Thorn
Salah kakak yang ninggalin Thorn, bukannya nungguin 😟
Gempa
Kalian udah bilang lima kali 🤦♂️
Thorn
Tapi kak, Kak Blaze harus dihukum 👉👈😞
Blaze
Enak aja! Kamu juga salah!
Taufan
Udah-udah! Kalian berdua salah!
Blaze
Ih kamu juga salah! Gak mau disalahin lagi 😒🙄
Gempa
Eh Hali? Sejak kapan pulang? Kok gak salam?
Halilintar
Aku udah salam tapi kayaknya gak kedengeran
Gempa
Aduh, gara-gara mereka nih 🤦♂️
Gempa
Mari duduk dulu. Kamu pasti lapar kan habis ninju
Halilintar
*Berjalan menuju kursinya*
Blaze
KAU JUGA HARUS DIHUKUM TAU-
Dalam sekejap mereka bertiga tidak berisik lagi
Mereka diam seperti patung karena melihat Hali :v
Gempa
Nah gitu dong tenang ☺
Gempa
Padahal tadi kalau masih bergaduh, aku gak kasih kalian es krim selama sebulan 😗
Blaze
*Tidak mendengarkan Gempa*
Blaze
Kau harus bayar es krim-ku! *bisik-bisik*
Taufan
Lah tadi kan kamu yang ngasih
Gempa
Aku ambilkan makananmu Hali ^^
Gempa
*Membawa nasi goreng ayam*
Gempa
Nah makanan favoritmu!
Solar
Biasa. Adik kesayangan~ 🙄💅
Halilintar
*Mendorong nasi goreng ke depan*
Halilintar
Kalau mau, makan aja punyaku
Halilintar
*Bangkit dari kursi*
Hali langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua
meninggalkan suasana canggung di meja makan
Thorn
Kak Hali marah sama Thorn ya? 😟
Solar
Enggak. Dia emang caper aja 🙄💅
Taufan
Kamu ngapain sih dari tadi?
Solar
Pedikyur dungs! Biar tambah ganteng! 😎💅
Gempa
Maaf. Aku enggak tau kalau kesannya kayak pilih kasih
Solar
Gak apa-apa. Ayo kita makan, keburu dingin~ 🙄💅
A normal day (?)
Kicauan burung, hembusan angin pagi, serta suasana hangat di pagi dini hari membuat hati Gempa gembira
Gempa
Sraak ... cess ... (suara osengan :v)
Gempa
Tadi malam hujan ya? Pantes bau tanahnya kecium 😄 *bahagia*
Gempa
JEMURAN SEMALEM BELUM DIANGKAT DONG 😭😭😭
Gempa
*Berlari ke halaman belakang*
Gempa
Tuh kan basah semua T_T
Gempa
*Masukin pakaian ke dalam ember*
Gempa tak menyadari jika kompor lupa dimatikan
Gempa tak sadar juga telah menendang pakaian hingga jatuh ke tanah :v
Cteekk! *mematikan kompor*
Halilintar turun dari kamarnya karena ia mencium aroma tidak sedap yang sukses membuat badannya bergerak mencari tahu
Ia melihat Gempa yang sedang kebingungan di dapur
Halilintar
Hmm *menganalisa apa yang terjadi*
Gempa
Hali? Kok udah turun!? Sarapannya belum beres 😅
Halilintar
Duduk di sana *nunjuk bangku meja makan*
Hali mendorong Gempa sampai ke depan meja makan lalu menurunkan bahu Gempa agar duduk di kursi
sementara itu, Halilintar kembali ke dapur kemudian memakai celemek milik Gempa
Gempa
Eh! Apa yang kau lakukan!
Gempa malah menghampiri Halilintar karena merasa tak rela jika posisinya digantikan
Gempa
*Menarik lengan Hali*
Halilintar
Gak. Kau duduk di sana
Halilintar
Di sini aku juga berperan sebagai kakak. Aku juga ingin berguna
Kata-kata yang dilontarkan Halilintar sukses membuat Gempa tertohok
Gempa mengendurkan genggamanya
Gempa
Oke. Kalau gitu aku ambil jemuran dulu
Dia masih belum sadar pakaiannya sudah jatuh ke tanah semua :v
Gempa
*Terkejoed melihat pakaian di ember*😱
Gempa
Aku harus nyuci lagi deh 😭
15 menit berlalu, sarapan yang dibuat Halilintar sudah siap dihidangkan
Gempa
Mmm ... *mencium aroma makanan*
Gempa
Wanginya enak, tampilannya bagus, dan pasti rasanya juga enak!
Gempa
Kamu memang berbakay ya Hali ^^
Halilintar
Ma-makasih *memalingkan wajah*
Gempa
Oh iya, aku bangunkan mereka dulu ya
Halilintar
*Memegang pundak Gempa*
Mereka berdua berjalan bersama ke lantai dua untuk membangunkan adik-adiknya
Di lantai dua ada empat kamar, sedangkan di lantai bawah hanya dua kamar
Boboiboy bersaudara tidur dengan rekan kamar yang memiliki sifat berkebalikan
seperti Thorn dan Solar, Ice dan Blaze
Taufan sekamar dengan Gempa
Sebenarnya dulu Taufan sekamar dengan Halilintar, tapi Hali sering menghantam Taufan hingga ke luar jendela karena kesal
Taufan selalu bikin ulah dan berisik. Itulah yang membuat Hali tidak sanggup sekamar dengan Taufan
Taufan pula lebih memilih migrasi ke kamar Gempa :v
Tentu saja Gempa mengizinkan
Sementara dua kamar di lantai bawah, yaitu kamar Amato dan kamar tamu (misalnya Tok Aba berkunjung ke rumah mereka)
Oh iya, Hali memiliki kamar sendiri karena suatu alasan, dan yang boleh masuk ke kamarnya hanya Gempa
Entah mengapa hanya Gempa saja yang boleh
Dulu Taufan boleh masuk karena dulu teman sekamarnya tapi sekarang Taufan tak diperbolehkan masuk
Gempa
Aku ke kamar Ice dan Blaze dulu, mereka yang paling susah dibangunin 🤦♂️
Halilintar
*Menepuk pundak Gempa*
Halilintar
Biar aku aja. Kau urus si Fotosintesis itu
Gempa sempat ragu, namun akhirnya ia setuju dan berjalan berlawanan arah dengan Hali
masih belum ada respons dari balik kamar
Kesabaran Hali pun menipis
Ia membuka pintu kamar mereka. Anehnya mereka tak mengunci kamarnya
Hali terkejut melihat pemandangan kamar mereka
Pakaian kotor di mana-mana, sampah berserakan, bahkan ada di bawah ranjang dan bantal Ice!
Tikus tiba-tiba lewat di depan Hali
Halilintar
AYAM! AYAM! *mengangkat satu kaki*
Blaze
Nyam ... Nyam ... *ngigau*
Halilintar
Eh! 😶 *pura-pura kalem*
Halilintar
Huft! Untung cuma ngigo
Halilintar
*Berdiri di depan ranjang*
Halilintar menggelengkan kepalanya
Ranjang bertingkat itu memiliki tuan yang tidak tau cara tidur yang benar
Blaze tidur di ranjang atas dengan posisi sikap lilin?! Kepalanya menjuntai ke bawah dan kakinya tegak lurus di dinding
Ice yang tidur di bawahnya sih kalem-kalem aja tapi ... sampah banyak tersimpan di bawah ranjangnya dan bantalnya
Halilintar
Bangun! *teriak pelan*
Kedua pipi chubby mereka habis ditampar Hali
Blaze
AAAAA! SIAPA YANG BERANI TAMPAR ORANG GANTENG?! MARI KUHAJ-
Halilintar
Mau hajar aku? 😌
Blaze
Hah? Eng-enggaklah! Yakali hajar kak Hali yang ganteng dan cool ini 😬😬😬
Halilintar
Sudah! Cepat turun!
Blaze menuruni tangga dengan terburu-buru
kalau tidak, nanti dirinya dihajar lagi oleh kakak keduanya yang merupakan atlet tinju
Kan serem kalau tiba-tiba tinggal nama :v
Halilintar
Sekarang, bantu aku bangunin si Kebo
Blaze
Aih, dia enggak bangun? Kak Hali udah hajar dia kan? 😲
Halilintar
Mau bantu apa enggak?!
Blaze
Glek! *menelan ludah*
Ice
Utangku nanti dibayar Blaze aja ... Ngook ... Ngoook ... *ngigau*
Blaze
Eh si*lan! Kau yang punya utang! 😑
Blaze
*Menarik paksa bantal Ice*
Ice
Aduh! Siapa yang berani ambil bantalku! *masih merem*
Bantal yang ditebas Blaze tepat pada sasaran
Ice
AAAWW! IDUNGKU! *pegang hidung*
Ice
Oh jadi kau rupanya Blaze!
Blaze
Eits! 👀 *nunjuk Hali pakai mata*
Halilintar
Nyenyak tidurnya? *menyilangkan lengan*
Halilintar
Cepat turun! Gempa udah buat sarapan di bawah
Halilintar
Ayo ikuti aku *berjalan*
Blaze dan Ice pun mengikuti Halilintar di belakang
Tiba-tiba langkah Hali terhenti
Halilintar
Oh iya, nanti habis sarapan jangan lupa bersihkan kamar kalian. Kotor dan bau tau!
Halilintar
Dan satu lagi, Ice! Kalau kamu punya utang ke Thorn, cepatlah bayar, bukan mindahin utang ke orang lain
Blaze
Kak Hali kesambet apa? Kok jadi peduli?
Ice
*Mengangkat bahu* 🤷♂️
Halilintar
Kenapa berhenti berjalan? *dingin*
Halilintar, Ice, dan Blaze terpelonjat karena mendengar bantingan pintu
Blaze
Hah? Suara apa tadi? 😖
Karena penasaran, Hali mengintip keluar kamar
Gempa
Solaaaar! Lepaskan adikmu!! *khawatir* 😨
Solar
Enggak! Dia harus rasain apa yang aku rasakan!
Thorn
Hueee kak Gempa Tolooong! 😭😭
Tubuh Thorn terlilit tanaman dengan kuat
Solar menarik akar-akar tanaman itu agar Thorn dapat terseret
Sementara itu, Gempa berlari mengejar mereka agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
Gempa
Solar! Nanti kalau Thorn cedera di tangga gimana?!!
Solar lewat begitu saja sambil menyeret Thorn di depan Halilintar, Blaze, dan Ice, kemudian Gempa berlari menyusul dua adiknya
Ketiga orang yang tidak tahu apa-apa hanya memandangi bingung
Blaze
Mmm Kak Gempa! Ada apa ini? Kok Thorn ditarik? 😮 *sok peduli*
Gempa
Ceritanya panjang...
Gempa
Haih harus panjang ceritanya
Gempa
Solar! Thorn! Ayo bangun! Sarapan dulu! Habis tu pergi sekolah!
Kedua telinga Gempa menempel di daun pintu, ia seperti mendengar sesuatu di dalam
Kepala Gempa terlalu menekan pintu sehingga pintu tersebut terbuka sedikit
Keseimbangan Gempa pun terganggu
Gempa
E-eh!! Hampir aja aku jatuh
Gempa
Aih? Gak dikunci? Tumben Solar....
Gempa terkejut melihat Solar yang terlilit tanaman besar di langit-langit
Gempa
Aku bantu kau lepas dari lilitan itu
Lilitan akar-akar itu sangat kuat sampai Gempa kesulitan membukanya
Untungnya Gempa memiliki ide untuk mengguntingnya menggunakan pemotong rumput :v
Akhirnya Solar dapat bernapas lega
Solar
Haaaa.... Segarnya...
Gempa
Kau kenapa bisa ada di situ?
Solar
Jangan tanya-tanya dulu! Aku mau kasih pelajaran anak ini!
Solar mengambil akar-akar yang melilitnya tadi lalu mengikatnya pada Thorn yang sedang tertidur
Gempa
So-solar?! Jangan lilit adikmu!
Solar
Biarin! Ini semua gara-gara dia!
Thorn
Eh?! Ada apa ini? Kenapa badan Thorn dililit akar tanaman Thorn :(
Solar
Semalam kau suruh aku siram tanaman kau!
Solar
Lalu tanamanmu tiba-tiba nyerang dan langsung melilitku!
Solar
KAU TAU?! AKU TAK DAPAT TIDUR DAN BERNAPAS DENGAN BENAR!
Thorn
Maapin Thorn! Thorn janji enggak sakitin Solar lagi T_T
Blaze
Ooo macam tu kejadiannya 😯
Blaze
Biarin deh, kan Thorn emang harus diiket. Dia nakal suka bikin ulah
Gempa
Dah! Dah! Cepat habiskan makananmu!
Blaze
Ih aku mulu yang dimarahin :(
Mereka semua sedang sarapan sambil mengobrol renyah seperti biasa
tapi kali ini Thorn tidak dapat makan seperti biasanya
kedua lengannya terlilit dan Solar tidak ingin membukanya sampai pergi ke sekolah nanti
Gempa hanya bisa menepuk dahi
Untunglah Gempa baik hati ingin menyuapi Thorn makan
Thorn
Mmm masakan kak Gempa selalu enak seperti biasanya, tapi kali ini sedikit berbeda, tapi tetep enak kok! (❁´◡`❁)
Taufan
Iya kayak dimodifikasi
Ice
Jadi agak pedas dikit, tapi aku suka sih
Blaze
Pedas banget wei T_T
Taufan
Itu mah kamu gak kuat pedes jadi makanan pedes dikit dibilang banget 😒
Solar
Kak Gempa kan selalu ahli dalam bidang apapun. Gak usah norak deh kalian 😌
Gempa
Hehe makasih, tapi... 😅
Gempa
Ini semua masakan Hali
Solar
WTF! (What That Fact :v) TAK MUNGKIN!
Gempa
Benar dia yang buat 😅
Gempa
Aku gak sempat masak jadi dia yang tolong aku buat masakan
Halilintar menaruh sendok dan garpunya secara paksa
Halilintar pun pergi dari rumah sendirian seperti biasanya
Blaze
Aku gak percaya dia bisa masak! Pedes!
Taufan
Aku juga gak percaya, tapi masakannya lebih enak dari kamu 😒
Thorn
Iya! Kak Blaze masak air aja sampai gosong 😄
Blaze
Air gak bisa gosong 😑
Blaze
Dah dibilang aku ini cerdas wakakak
Kelas Halilintar sangat berisik daripada hari sebelumnya
Kali ini para murid merasa bodo amat dengan kehadiran Halilintar
mereka asyik dengan kesibukan masing-masing
tapi, justru itulah yang Hali suka
Siswa lain
HAHAHAHA! AYO LAWAN!
Siswa lain 2
EH BENTAR JANGAN DULU NANTI AKU KALAH!
Ketua OSIS
Yaahh... sayang sekali bung
Kelas sangat ribut karena mereka sibuk bermain
Halilintar memegangi telinganya yang berdenging
Halilintar
Ja-jangan kumat lagi
Siswa lain
Eh Solar! Ayo main! Aku yakin kamu pasti menang <3
Ketua OSIS
Pemenangnya adalah Solar!
Suara bising itu kini makin menyakiti pendengaran Halilintar, apalagi jika mendengar pujian-pujian yang dilontarkan ke Solar
Halilintar
Aduuuh! Plis berhenti!
Halilintar
*Memegang telinga*
Ketika serangan itu kambuh, Halilintar selalu mendengar ocehan, cemooh, dan hinaan yang ditujukan padanya
Halusinasi
Dasar sombong banget sih
Halusinasi
Liat tuh adiknya, si Solar, udah baik hati, pinter, ramah lagi. Gak kayak kakaknya
Halusinasi
Sok ganteng banget sih
Halilintar
H-Hentikan! *menunduk*
Halilintar
Hosh... Hosh... Hosh...
Napas Hali sudah mulai sesak, dadanya terasa seperti dihantam bertubi-tubi
Halintar memutuskan pergi keluar kelasnya untuk menenangkan diri
Halilintar
Aduh ... Kenapa ... Di saat begini ...
Tubuh Hali sudah tidak kuat memopang tubuhnya
Ia bersandar pada tembok dan berharap penyakit kambuhnya hilang
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!