NovelToon NovelToon

Dunia Lera

Bagian 1 : Lari

🐦Cit cit cit🐦
🌳Di sebuah hutan pohon-pohon seakan menjadi penonton kala seorang wanita berlari panik menembus heningnya alam🌳
Lera
Lera
Huh .. Huh ... [berlari]
Orang
Orang
[mengejar Lera]
[Lera beberapa kali hampir menabrak pohon, namun ia terus berusaha berlari menghindari orang-orang yang mengejarnya]
Lera
Lera
Sial! Cape banget!
Bruk
Lera
Lera
A-aduh [tersungkur]
Lera
Lera
[melihat sekeliling] Yeah! ga sia-sia aku joging tiap hari!
Lera menghela napas lega tidak melihat keberadaan orang-orang itu. Ia mengelus kakinya yang terkilir.
Lera
Lera
Ada suara!
Lera
Lera
[bangun] aduduh
Lera terseok-seok menuju sumber suara
Begitu gembiranya wanita itu saat melihat beberapa orang berdiri tak jauh darinya. Orang itu nampak berkelahi dengan orang lain dan menghunuskan sebilah pedang.
Lera
Lera
Bagus! Itu pasti syuting film!
Lera
Lera
[berjalan cepat menghampiri]
Lera
Lera
MAAF MAAF AKU BUTUH BANTUAN!!
Lera
Lera
[tersenyum]
Seorang pria langsung menoleh ke arah Lera, sembari tangannya mencabut pedang dari seonggok tubuh yang tumbang.
Lera
Lera
SUTRADARA! AKU BUTUH BANTUAN!! [menoleh ke arah sekeliling]
Lera
Lera
Eh? mana kru filmya? [tak melihat banyak orang, hanya Pria itu dan badan-badan tergeletak]
Lera
Lera
Dimana orang-orangh a-akh
Lera tak melanjutkan perkataannya, tangannya terulur ngeri memegang anak panah yang kini menancap di lengannya.
Pria itu segera berlari ke arah penembak, terdengar bunyi pertarungan. Lera terdiam merasa sakit luar biasa dan bau anyir mulai menyeruak dari lukanya.
Bruk
Lera
Lera
[tersungkur]
Lera
Lera
Akh- a-akh [pingsan]
Setelah pertarungan Pria itu kembali menghampiri Lera yang tergeletak di tanah.
🍃Bersambung....
NovelToon

Bagian 2 : Lupa Ingatan

🐦Citt citt🐦
Gemi
Gemi
Ck, kau ceroboh!! Sangat bodoh!
Leo
Leo
Kita belum tahu apa-apa, tunggu dia bangun
Gemi
Gemi
Kita tidak menerima orang asing Leo!
Gemi
Gemi
Dan kau lihat pakaiannya? Dia memakai pakaian dalam!
Leo
Leo
Hei hei, dia pasti sedang dalam masalah jadi tidak memperdulikan pakaian!
Gemi
Gemi
Pokoknya, aku akan mengusir dia! [menuju tempat Lera berbaring]
Lera
Lera
[melihat Gemi yang berada di ambang pintu]
Lera telah bangun sebelumnya, ia berpikir keras dengan semua yang telah terjadi. Mengira dari pertarungan sebelumnya, tempat yang ia tinggali sekarang pastilah rawan peperangan, jadi ia memutuskan untuk pura-pura kehilangan ingatan untuk menyembunyikan identitas agar tidak dicurigai sebagai musuh.
Gemi
Gemi
Bagus, pergi sekarang! [menunjuk ke arah luar]
Lera
Lera
A? Ini di mana?
Gemi
Gemi
[hendak menarik tangan Lera]
Leo
Leo
[menghentikan Gemi] bicaralah baik-baik, dia sedang terluka!
Gemi
Gemi
[menatap tajam Leo]
Lera
Lera
Maaf, aku tidak ingat apa-apa. Tapi sepertinya aku telah merepotkan kalian karena mendapat luka [menunduk berusaha menyakinkan]
Leo
Leo
Kau tidak ingat apa-apa?
Lera
Lera
[mengangguk]
Gemi
Gemi
Wah, tipuan murahan! [mengarahkan pedang ke leher Lera]
Lera
Lera
Wa!! [terkejut menghindar]
Lera
Lera
Hey, ap-apa kita tidak berteman?
Leo
Leo
Cukup Gemi [memukul tengkuk Gemi]
Bruk
Gemi
Gemi
[Pingsan]
Leo
Leo
Huhh... maafkan temanku
Lera
Lera
[terdiam ngeri]
Lera
Lera
*Astaga, benar-benar kacau ... Aku kayanya pindah alam deh*
Leo
Leo
Ehm [menuju ke lemari kemudian menyerahkan pakaian pada Lera]
Lera
Lera
Kenapa aku harus memakainya?
Leo
Leo
[terkejut]
Leo
Leo
Kau juga lupa kalau yang kau pakai itu, pakaian dalam?
Lera
Lera
[syok] Apa?!
Lera
Lera
Ini jeans, memang ketat tapi kan panjang! [bicara pelan]
Leo
Leo
Je apa?
Lera
Lera
[menggeleng] Ya, aku tidak ingat [menerima pakaian itu]
Lera keluar dari rumah setelah menggunakan pakaian itu yang lebih mirip jubah kemudian menghampiri Leo yang sudah berada di samping kuda.
Lera
Lera
Um, sudah berapa lama aku pingsan?
Leo
Leo
Dua minggu
Leo
Leo
Bagaimana dengan lukamu?
Lera
Lera
Sudah baikan, seperti tidak pernah terluka
Leo
Leo
Oh, efek biusnya masih ada. Nanti saat efeknya sudah hilang bilang saja
Lera
Lera
[Tersenyum] Terima kasih
Leo
Leo
Naiklah
Lera
Lera
Naik kuda? [menggeleng] aku takut jatuh
Leo
Leo
[terkekeh] Cepatlah kita perlu makan [mengulurkan tangan]
Lera
Lera
Huhhh ... [Berusaha naik ke kuda namun beberapa kali terjatuh ke tanah]
Akhirnya setelah beberapa saat kini Lera berada di atas kuda. Wanita berambut coklat itu berusaha menyeimbangkan tubuhnya.
Leo
Leo
[menuntun kuda itu untuk berjalan]
Lera
Lera
Eh? Kau tidak naik? [melihat Leo]
Leo
Leo
Tidak bisa, kita tidak ada hubungan jadi tidak bisa berdekatan
Leo
Leo
kecuali keadaan darurat
Lera
Lera
[terdiam sejenak] wah, bagus sekali ...
Sepanjang perjalanan, Lera melihat sekeliling menikmati pemandangan yang asri.
Pepohonan yang rimbun nan sejuk sangat jarang ia temui di tempatnya tinggal.
Lera
Lera
Waahh ini sangat menarik untuk wisatawan, pasti bisa kaya
Leo
Leo
[terkekeh] ternyata kau bisa berbisnis ya
Lera
Lera
Sedikit
Leo
Leo
Kau sudah ingat rupanya [menghentikan kudanya]
Lera
Lera
[terkejut] *Aduh, salah ngomong*
Lera
Lera
Um, bisa dibilang? Aku hanya merasa pernah merasakan sesuatu yang mendebarkan begitu aku mengatakan tentang kaya, hanya itu ... tidak lebih
Leo
Leo
[tersenyum] Kau bisa turun? Jalannya licin di depan, biarkan kudanya di siji saja [mengikat tali kuda ke sebuah pohon]
Lera
Lera
[turun]
Lera
Lera
Kita mau ke mana?
Leo
Leo
Makan
Lera
Lera
[melihat jalan setapak di depan, tidak terlihat apapun karena gelap]
Lera
Lera
*Sepanjang jalan dia memang bukan laki-laki mesum, tapi aku tidak bisa berprasangka baik. Kalau aku lari, sepertinya aku bisa*
Lera
Lera
[mundur perlahan]
🍃🌳Bersambung ...
NovelToon

Bagian 3 : Prajurit

Lera
Lera
[Mundur perlahan]
Krek
Kaki Lera menginjak ranting yang berserakan, membuat pria di hadapannya itu menoleh ke arahnya.
Leo
Leo
Ada apa?
Leo
Leo
Apakah lukanya mulai sakit?
Lera
Lera
Oh, aku baik-baik saja *Ah ya, tanpa obat itu aku tidak akan bertahan. Aku harus cari cara lain untuk pergi*
Leo
Leo
[Mulai berjalan]
Lera
Lera
[mengikuti]
Gemercik air menyambut mereka berdua. Dimanjakan oleh pemandangan bukit berbatu dengan aliran air jernih membuat Lera merasa lega. Ia mendudukkan tubuhnya di sebuah batu kemudian menjulurkan kakinya ke air.
Lera
Lera
Wahh segarnya [tersenyum menatap aliran air]
Leo
Leo
Minumlah [menyodorkan bambu berisi air di dalamnya]
Lera
Lera
[menerima lalu meminumnya]
Lera
Lera
Sangat segar!
Leo
Leo
[membasuh muka]
Srrr
Lera
Lera
Um, siapa namamu?
Lera
Lera
[melihat Leo]
Leo
Leo
[merapikan rambut] Leo
Leo
Leo
Kau?
Lera
Lera
Lera
Leo
Leo
[senyum tipis] cantik
Leo
Leo
Oh ya, aku tidak tahu bisa terus melindungi mu atau tidak
Lera
Lera
[tangannya terhenti memainkan air, menoleh ke Leo dengan perlahan]
Lera
Lera
Ap-apa aku ini musuh?
Leo
Leo
Tidak tahu, baru kali ini kita bertemu
Lera
Lera
[terdiam berpikir]
Leo
Leo
Begini, ikuti saja rencanaku
Lera
Lera
Apa itu?
Leo
Leo
Aku akan mengaku kenal denganmu, lebih jelasnya nanti saja di istana
Lera
Lera
Istana?
Lera
Lera
Kau siapa? [antusias]
Leo
Leo
Prajurit
Leo
Leo
[berdiri]
Lera
Lera
[menatap kagum Leo]
Lera
Lera
*Pantas saja, dia sangat kekar dan menawan*
Ketika angin kencang menerpa, Lera menggigil merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
Lera
Lera
Huhh
Leo
Leo
Oh, kau mulai kesakitan?
Lera
Lera
[mengangguk]
Leo
Leo
Tunggu di sini, aku akan ambil obatnya [berlari ke arah kuda]
Lera
Lera
Aduh ... [memegang balutan di lengannya] sakit ... Huh ...
Wanita itu meringkuk kesakitan di balik batu, ia merasa nyeri dan panas di lukanya.
Lera
Lera
Huh ... Huh ... Aku mau mati ... [bicara lirih sembari meringis kesakitan]
Sreng
Lera membuka mata membelalak ketika besi tajam berada di lehernya.
Lera
Lera
K-KAU!! AKU GA TAU APA-APA!! WALAU KESAKITAN SKU GA MAU MATI!! PERGI!! [menepis pedang itu lalu tersungkur ke tanah]
Lera
Lera
Hahhh ... Huaaaa .... sahkith... [menangis]
Lera berusaha tetap bernapas menahan nyeri dan perih yang kini menjalar ke seluruh tubuhnya.
Ia menggenggam rerumputan berharap menghilangkan rasa sakitnya.
Lera
Lera
sakit banget bangsat ... [mulai lemas kelelahan]
Drap drap
Leo
Leo
Bertahanlah!!
Leo datang membangunkan Lera, ia buru-buru memasukkan cairan ke mulut Lera, menutupnya rapat agar wanita itu menelan semua.
Lera
Lera
[gleg gleg]
Lera
Lera
A-kh
Leo
Leo
Huh .. Huh ... Ikuti napasku
Lera
Lera
[menggenggam jubah Leo erat]
Lera merasa rasa sakit di tubuhnya berangsur membaik.
Hingga beberapa menit kemudian Lera telah duduk bersandar di batu. Napasnya lebih tenang sekarang.
Lera
Lera
[terlihat lebih baik hanya merasa kehilangan energi]
Lera
Lera
Terimakasih, aku selamat lagi
Leo
Leo
[mengelus rambut Lera]
Leo
Leo
Obat itu hanya menunda rasa sakit luka selama 12 jam, begitu efeknya hilang, rasa sakitnya akan terasa jauh lebih parah.
Lera
Lera
[mengernyit] Oh ... Aku baru kali ini rasanya kaya mau mati
Leo
Leo
Apa yang terjadi tadi? Aku mendengar teriakan keras
Lera
Lera
Oh ya! tadi aku lihat perempuan yang ada bersamamu dirumah, dia menodongkan pedang ke leherku [memegang lehernya yang terasa tercekat]
Leo
Leo
Itu halusinasi, salah satu efek saat obatnya mulai hilang [terkejut melihat tangan Lera]
Lera
Lera
Ah, ini aku memegangi rumput ... [melihat tangannya yang terluka]
Leo
Leo
Izinkan aku membawamu ke istana [menatap Lera]
Lera
Lera
Eh? Ya, tentu saja ... Kenapa minta izin?
.
..
....
🌳🌳🌳🌳
Lera
Lera
AAAAA JANGAN NGEBUT!!
Leo
Leo
[fokus dengan jalan]
Kini keduanya sedang berada di atas kuda yang berlari dengan sangat cepat. Walau kuda itu lihai memilih jalan, Lera tetap merasa ketakutan.
Lera
Lera
HUAAA!!!
🌳🌳🌳🌳🌳
🌳 Bersambung ...
NovelToon

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!