NovelToon NovelToon

Pernikahan Anak SMA

Perkenalan tokoh

"Nak, sekarang disinilah tempat kalian tinggal. bina lah rumah tangga kecil kalian mulai dari hari ini" ujar ayah mertua ku sambil menunjukkan rumah yang akan aku tempati bersama suami ku

kami pun bertujuh orang melangkah masuk memasuki rumah tersebut, dan dimulai lah kisah kehidupan kami sebagai sepasang suami istri.

Hai, perkenalkan namaku reina, aku berusia 17 tahun dan aku duduk di bangku SMA kelas 3, ya di awal semester kelas 3 ku ini dan diawali jua dengan awal mula aku telah sah menjadi seorang istri dari Adimas. ceritanya cukup panjang aku menikah dengannya singkat cerita ketika liburan kenaikan kelas keluargaku dan keluarga Adimas untuk pertama kalinya membuat pertemuan keluarga besar untuk menjodohkan kami, namun sebelumnya kedua orang tuaku sudah cukup akrab satu sama lain, ya sebut saja mereka rekan bisnis. baik aku dan Adimas pun sudah mencoba berbagai cara penolakan sampai akhirnya kami menjadi sah sebagai sepasang suami istri...

"Reina, mamah sm papah harus pulang, kamu belajar yang baik ya, baik sebagai istri dan pelajaran sekolah mu, jangan sampai sekolah mu jadi berantakan ya sayang, tahan diri kalian ya sampai waktunya tiba.", ucap mamah ku

" iya mah, mamah apa-apaan sih, mamah sudah mau pulang ya?, kenapa tidak tinggal lebih lama lagi mah" jawab ku

"waktu sudah malam nak, kalian butuh istirahat, yuk pi, yuk jeng rina mas Budi, kita pulang" saut mertua ku mengajak keluarga ku pulang

"bi inah... tolong jaga mereka ya, kabari kalau ada apa-apa ya bi, kami pulang dulu... jaga diri kalian baik - baik ya disini, bi kita tinggal ya" teriak ibu mertua ku

"baik nyonya, akan saya laksanakan" jawab bi inah

mereka pun berlalu pergi meninggalkan rumah ini, bi inah pun kembali ke dapur untuk melanjutkan bebenah. aku pun kembali ketempat duduk. dan Adimas tak tahu keberadaanya dimana.

ya dia lah bi inah, salah satu orang kepercayaan ibu mertuaku, seorang ibu paruh baya yg sangatlah baik hati dan penuh pengertian, bi inah lah yang mau mengajak aku berbincang dan menemaniku. namun ada yang harus kalian tahu... aku dan Adimas malam ini harus tidur sekamar, tak mungkin aku dan Adimas tidur beda kamar nanti bi inah melihat dan melaporkan kepada kedua orang tua kami.

ya tuhan aku harus bersikap seperti apa terhadap Adimas yang super cuek dan dingin ini, selama proses perjodohan sampai pernikahan tak ada sepatah katapun yang terlontar dari mulutnya, kecuali aku yang bertanya duluan itu pun ia menjawabnya sesingkat mungkin... sudahlah mungkin seperti ini karakter suamiku... semoga hari - hari ku kedepannya akan menjadi lebih baik lagi... Tuhan buatlah indah masa sekolah ku dibangku SMA ini...

oiya... aku mau kasih tau nama ibu ku adalah rina Sofiani dan ayah ku adalah Budi Laksono

aku hanya anak satu - satunya dari keluarga ku, kami dari keluarga pribumi tak ada campuran

dan ibu mertua ku adalah Ayunda Anastasya dan ayah mertua ku adalah Arnold brayan dan anaknya bernama Adimas brayan yang menjadi suamiku, keluarga suami ku blesteran indo dan Jerman dari papi Arnold.

pernikahan ini terjadi untuk memperkuat bisnis kedua keluarga kami..

ya Tuhan mimpi apa aku punya suami yang blesteran gini.. ^_^

.

.

.

.

.

.

.

.

.

bersambung

keberadaan Adimas

aku pun mulai lelah dan ingin bergegas untuk istirahat lalu aku menuju kamar untuk beristirahat.

"klekk" 

ku buka pintu kamar tidurku dan perlahan masuk kedalam kamar.

aku tersentak kaget mendapati sesosok laki - laki yang sedang tertidur di atas kasur dalam posisi bersandar pada dipan kasur.

"kyaaaaa" teriak ku

sesosok laki - laki tersebut kaget dan terbangun dari tidurnya karena teriakan ku.

"berisik banget sih!, ganggu orang saja, bisa tidak usah teriak - teriak" ujarnya

"ya ampun aku pikir ada hantu, mengagetkan aku saja" jawab Reina sambil membuka mata ku dan mengelus

"kau yang membangunkan ku, bikin orang lain kaget saja" sahutnya dengan muka kesalnya dan memejamkan mata kembali

"maafkan, aku pikir kamar ini kosong dan aku tak tau kalau sudah ada orang didalam kamar ini, karena aku dari tadi tak melihat keberadaan mu dimana" jawab reina

perkataan ku tadi tak di respon oleh adimas yang membuat diriku menjadi sedikit kesal dengannya.

aku pun mulai mengumpat dalam hati ku "untung situ ganteng dan situ laki ku, kalau bukan dah ku jotos,"...

"ups..." ujar reina sambil menutup mulutnya karena tersadar atas perkataannya tadi

reina yang tersadar dan langsung meralat ucapannya itu "ih ganteng amit-amit deh, dan ih laki ku kapan aku nikah sama dia?".

Reina tersadar kembali atas umpatannya tadi dan meralat nya kembali

"tapi emang sih dia ganteng, campuran gitu mukanya. dan lagi emang dia laki ku yang dijodohin sama orang tua ku... hahaha dodol amat sih aku... sudah ah lebih baik aku ganti pakaian dan langsung tidur aja."

lalu reina pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

satu jam kemudian setelah reina selesai dari ritual mandi serta memakai skincare nya itu, ia berjalan menuju tempat tidurnya.

namun reina bingung dikarenakan sudah ada adimas disana yang sedang tertidur, ia pun merapikan bantalnya tak lama adimas bertanya padaku

"mau ngapain kamu?" tanya adimas

"ya mau tidurlah masa mau olahraga!" jawab reina ketus

"di sofa sana kalau mau tidur" perintah adimas sambil menunjuk ke arah sofa yang berada di samping lemari.

"ih ngapain, kamu aja sana kalau mau tidur disana, disini lebih empuk dari pada di sofa" jawab reina nyeleneh sambil duduk di kasur dan ingin menaikan kakinya ke atas kasur

"oh jadi kamu mau tidur disini, baiklah kalau itu mau kamu, malam ini kita akan olahraga, kita mulai pemanasan terlebih dahulu" sahutnya sambil mendekatkan dirinya ke arah ku sehingga membuatku memundurkan badanku dan tak jadi menaikkan kaki ku ke kasur

"ih kamu apa-apaan sih, jangan berani macam - macam ya, lihat saja kalau berani macam - macam..." ancam Reina sambil mencoba mengambil ancang- ancang untuk bersiap kabur

"ha.. berani macam - macam apa?, hayo... " sambil terus memajukan badannya dan mencoba membuka bajunya terus memojokkan diri ku

"kyyaaa... (teriakku sambil memejamkan mata), ok aku menyerah aku akan tidur di sofa malam ini" ujar reina sambil bergegas mengambil bantal dan kabur ke arah sofa

"gitu dong... kasur ini wilayah kekuasaan ku dan bagian mu itu di sofa, hahaha" oceh adimas sambil merapikan bajunya berjalan dan menjatuhkan badannya ke kasur

Reina lagi lagi hanya bisa mengumpat dalam hatinya "lihat saja pembalasanku nanti, bersenang - senanglah malam ini di kasur, besok kamu akan rasakan pembalasan dariku" sambil bergegas tidur

.

.

.

.

.

bersambung....

Hai... salam kenal kakak - kakak

mohon maaf bila ada salah - salah penulisan ya kakak - kakak.. aku baru mencoba menulis cerita mohon dukungan dan supportnya ya kak Semoga cerita ini bisa aku selesaikan...

sekali lagi Terima kasih banyak...

keusilan reina

malam pun berganti pagi dan reina yang terbangun terlebih dahulu langsung bergegas membersihkan diri.

saat ia ingin kekamar mandi entah kenapa dibenaknya terlintas lah sebuah ide untuk menjahili adimas, lalu ia langsung melancarkan aksinya membuat keusilan di wajah tampannya adimas

"Anak Kecil 👎🏻" tulisnya di dahi adimas

reina pun tertawa puas dan bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setengah jam kemudian setelah mandi dan rapih rapih reina keluar dari kamarnya untuk sarapan dan bersiap untuk berangkat ke sekolahnya.

saat dimeja makan

"untung saja aku dan adimas tidak satu sekolah, coba kalau satu sekolah bisa bisa aku gila dibuatnya. setidaknya aku bisa bernafas disekolah. sudahlah aku makan terlebih dahulu dan lalu bergegas berangkat sekolah" umpatnya dalam hati

lalu reina bergegas menyelesaikan makannya dan setelah selesai makan ia langsung berpamitan dengan bi inah untuk berangkat ke sekolah

"bi..., bi..., bi inah dimana?, aku mau pamit berangkat nih bi" teriak reina sambil mencari keberadaan bi inah

"iya non, bibi lagi dibelakang non" jawab bi inah

mendengar sahutan dari bi inah, reina langsung menuju halaman belakang untuk bergegas pamitan

"akhirnya bibi ketemu juga, reina berangkat ya bi soalnya takut telat masuk sekolah bi" ujar reina

"iya non, den adimas nya non?" jawab dan tanya bi inah sambil celingukan karena heran harusnya mereka berangkat sekolah bareng tapi sosok adimas nya tidak muncul juga

"yasudah ya bi, aku jalan dulu, assalamualaikum" sahut reina sambil bergegas meninggalkan bi inah

namun didalam hati reina ia tidak bisa menahan tawa membayangkan bila adimas bangun dan bercermin pasti akan ada raungan macan yang menggelegar di kamarnya

"waalaikumussalam "jawab bi inah

sementara itu didalam hati bi inah kok den adimas gak pamitan sm bibi, apa non reina tidak membangunkannya, jangan jangan...

bi inah pun bergegas kekamar majikannya untuk mengecek apakah terjadi sesuatu

"tok tok tok tok" bi inah mengetuk pintu kamar adimas

"permisi den adimas sudah bangun, ini bi inah deh, apa aden masih didalam" ujar bi inah

namun tak ada sahutan dari dalam

"den, maaf takutnya nanti aden telat masuk sekolahnya" ujar bi inah kembali

namun masih juga tak ada sahutan dari dalam kamar adimas

"den bi inah minta maaf, bi inah mohon izin untuk masuk kekamar aden ya" masih tetap sama tak ada jawaban.

lalu bi inah pun mencoba memegang gagang pintu untuk membuka pintunya dan ternyata tidak dikunci, bi inah mencoba perlahan masuk ke dalam kamar adimas

"maaf ya den, bi inah masuk ya, sekali lagi maaf" sambil melangkah masuk dan mencari keberadaan majikannya

bi inah melihat adimas yang masih terlelap tidur di kasur dan ia langsung mencoba membangunkan majikannya tersebut

"den, den, den adimas bangun sudah pagi, nanti telat berangkat sekolahnya" sambil menepuk - tepuk pelan lengan adimas

"astaga bi", adimas langsung terbangun dengan terkaget saat itu

"sudah jam berapa sekarang bi" tanya adimas sambil mengibaskan selimutnya dan bangkit dari tidurnya

"sudah jam setengah tujuh kurang den" jawab bi inah sambil menahan tawanya

"apa??" adimas mulai panik ia langsung bergegas menuju kamar mandi namun bi inah menyela sesaat

"den maaf itu den, itu" sambil menunjuk nunjuk dahi adimas

"kenapa bi?, aku sudah terlambat nih bi" sambil mencoba memeriksa dahinya dan akhirnya adimas pun mencari cermin ia langsung melihat tulisan di dahinya

"anak kecil 👎🏻"

"REINAAAAA" teriak adimas

didalam hati adimas ia berkata

"awas kamu ya, lihat saja" menahan emosinya

sementara itu didalam mobil yang ditumpangi reina ia langsung merinding seketika

"ya sudah den, bibi mau lanjutin menjemur pakaian dihalaman belakang, maafin bibi yang sudah lancang masuk kamar aden ya" ujar bi inah

"iya bi, makasih ya bi, untung bibi bangunin kalau tidak sudah bablas sampai siang" jawab adimas

lalu bi inah langsung keluar dari kamar adimas dan adimas pun bergegas mandi untuk berangkat ke sekolah

hari ini adalah awal baru untuknya

sementara itu saat menjemur pakaian bi inah menggelengkan kepalanya dan berbicara "pantas saja non reina berangkat tadi senyum senyum sendiri, wong si aden tidurnya kaya kebo, di usilin sama non reina gak terasa kaya gitu, padahal urek urekane apik tenan" ujar bi inah

.

.

.

.

.

.

.

.

bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!