NovelToon NovelToon

INDIGO

CH- 1 PERKENALAN

Halo semua.. ini adalah cerita pertama ku,

Tadinya ragu mau nulis, karna ga bisa nulis novel,

Tapi penasaran pingin buat novel,

jadi bikin novel pengalaman pribadi dulu,

Semoga kalian suka dengan ceritaku,

jangan lupa comen dan like nya😘

PENGENALAH AWAL

******

Apa yg kamu ingin kan dalam hidup ini..

Harta..??

Cinta..??

Atau Tahta..!!!

Tapi aku tak butuh semua itu, karna yang aku butuhkan hanya bisa berteman dengan siapa pun,

Bisa pergi ke tempat yang aku mau,

Kenapa aku bilang seperti itu..??

Karna aku terlahir berbeda,

Karna Aku, yang hanya bisa berteman dengan bayangan,

Dan keadaan yang membuat ku harus berteman sepi..

*******

Aku seorang anak dari pasangan yg saling mencintai, Menyayangi, Menghargai, dan Mengasihi..

Nama ku

RUQI DIRA SHOFIA

(Panjang ya namanya, tapi aku sering di sapa RuRu)

Umur ku masih terbilang muda,

Aku masih 15 tahun sekolah kls "10" Di SMK Cikarang Barat

Aku termasuk anak yg berprestasi, Nilai ku slalu tinggi, Bahkan di sekolah, aku slalu mendapatkan Beasiswa,

(Walau tidak Aku terima, Aku lebih seka memberikan kepada anak yg lain yg sama prestasinya dengan ruru, Bukan menolak rezeki, tapi ada yg lebih butuh dari pada ruru)

Ruru paling hobi baca buku, Dengerin musik, Masak, dan Suka menanam bunga mawar

(Ruru juga wakil osis terpopuler, Semua itu cuma hobi, Dan Cita cita masih di Rahasiakan,)

Ayah seorang ARSITEK di jakarta, Walau selalu dinas ke luar kota, Tapi Ayah adalah Ayah yang terbaik,

Ayah adalah sosok seorang pahlawan untuk ruru dan bunda, karna ayah Tampa lelah bekerja untuk membuat ruru hidup dengan berkecukupan.

Bunda seorang Chef cake and catring di Jakarta, bunda jago dengan yang namanya masak, dan ruru bangga punya bunda yang pintar dan bisa mendidik ruru,..

(Bunda jago masak.. dan juga jago banget bikin kue)

******

Awalnya aku senang hidup terjamin tanpa harus hidup susah seperti anak anak yg lain,

Tapi sayang kebahagian ku cuma 5 tahun,

Saat aku memasuki Taman kanak kanak,

Bunda dan Ayah lebih sibuk dengan pekerjaannya,

Dan Meninggalkan ku hanya dengan baby sister dan ART

Walau begitu bunda dan ayah selalu menjagaku lewat orang lain,

Tapi tak apa karna itu semua untuk masa depan ku kelak,

Dan di awal itu juga akhirnya aku tau, Aku sangat berbeda dari teman teman ku, karna aku bisa merasakan makhluk tak kasat mata, Dan bisa melihat dan mendengar mereka.

Hidup ku tak seindah hidup kalian, Aku harus berjuang seorang diri menahan takut saat usia 5 tahun,

Tampa ayah, Tampa Bunda, Dan Tampa Nenek

Dan itu adalah pengalaman yg tak bisa terlupakan. Di saat seumuran ku harus bermain dan mendapatkan kasih sayang orang tua

Aku menanggung semua nya sendiri,

Bahkan untuk makan da tidur selalu di hantui suara suara mereka

Sampai sekarang, Bahkan Aku masih takut untuk melihat di bawah tempat tidur,

(Sebenernya udah agak lupa sedikit pas kapan Aku bisa melihat dan merasakan mereka)

Awalnya ingin bercerita, Tapi aku takut di bilang aneh,

Hanya suster dan Bibi yg slalu menemaniku ku dan seorang supir perempuan,

Namun itu cuma pagi sampai Maghrib, Selesai itu, mereka akan tidur di kamar mereka, Dan meninggalkan ku sendiri di rumah yang Aku bilang cukup besar buat anak seusiaku,

Hingga datang seorang anak yg membuat ku bahagia lagi,

Membawa pelangi setelah hujan, dan mengembalikan matahari di saat mendung, Dan memberi kesejukan saat matahari menyengat kulit,

(Ini yg bikin ruru bahagia, sahabat pertama dan sampe sekarang masih Akur, Walau cekcok terus..)

PUTRA ADYA WINATA Anak Rekan bisnis bunda, yg baru pindah di samping rumah ku,

Dia pindahan dari solo, Papinya adalah teman Ayah juga waktu muda,

(Panggilannya putra, bocah kecil yang manis, dengan 2 gingsul, dan lesun pipi, hahaha)

Wajah manis dan imut yg slalu dia berikan pada ku,

Bahkan, senyuman nya bisa membuat anak anak usia ku meleleh,

(Astaga meleleh ga tuh kaya eskrim)

Putra emang manis banyak anak anak yg ingin dekat dengannya,

Dan berusaha mencari simpati padanya, tapi tak ada dari mereka yg bisa mengambil simpati putra lebih dari ku, mungkin mereka terlalu mengejar.. wkwkwk

(Putra cuek ama anak anak yg lain)

Hingga waktu tumbun dewasa aku harus menjauh dari nya,

Teman dan kakak yang selalu aku banggakan, harus ku lepas kan begitu saja,

Dan rasa kecewapun masih membekas di hati,

Karna putra menganggapku lebih dari sahabat,

Lebih dari sosok adik yang butuh perlindungan,

Dan lebih dari sekedar teman bermain,

Kalo kalian ingin tau kelanjutannya,

Jangan lupa baca terus kisah ku,

Kisah perjalanan hidup ku

Kisah Anak Indigo

ANAK INDIGO

KALO KALIAN SUKA CERITA INI,

JANGAN LUPA RATE BINTANG 5, BOOM LIKE AND VOTE BUAT AUTHOR, KLIK HATI JUGA AGAR KALIAN TIDAK KETINGGALAN UPDATE NOVEL INDIGO

Wassalamu'alaikum..

Ch-2 Kelahiran

SELAMAT MEMBACA KISAH INI

*********

Subuh hari, mendung, hujan dan petir membuat kegaduhan keluarga kecil yg akan di karuniai anak pertamanya..

Dia adalah Dyah wulansih istri dari Anjar Wicaksono yang akan melahirkan anak pertamanya

Ayah anjar "Sabar ya bunda.. anak kita bakal lahir hari ini.. ayah bakal cari ibu dulu buat jaga bunda, ayah mau ke kampung sebelah untuk panggil bidan.."

Bunda Dyah "cepet ya yah bunda sakit banget.."

(Lahiran itu sakit kata bunda, kaya tulang punggung di patahin..)

Ayah anjar langsung bergegas pergi untuk mengunjungi ibu sekar, menitipkan istrinya dan pergi menjemput bidan..

(Sedikit cerita ibu sekar adalah ibu dari ayah anjar, dia punya indra ke 6 dan dia slalu di kelilingi aura dan hawa bangsa yg tak kasat mata..

Ibu sekar juga di kenal dingin dan berwibawa..

tapi ibu sekar tak pernah sombong slalu membantu yg kesusahan..)

Lanjut..

Di rumah bunda dyah slalu menangis merasakan kontraksi akibat mau melahirkan

(Jangan melawan ibu ya, karna melahirkan itu sakit katanya..)

Bunda Dyah "Bu, mas anjar masih lama bu uchhh.." eluh bunda Dyah menahan sakit

Ibu sekar "Sepertinya masih lama, sabar ya semoga saja cepet pukang, Banyak banyak istighfar nduk.." kata ibu sekar yg tenang tampa panik sedikit pun..

Bunda Dyah "Ga kuat bu, udah sakit semua badan Dyah bu.."

Ibu Sekar pun pergi kedapur untuk mengambil air, dia bacakan doa dan dia minum kan ke bunda Dyah

Bunda Dyah " Ya Allah bu.. tambah sakit bu.. dyah da ga kuat bu lama lama.." Triak bunda dyah karna menahan kontraksi hebat

Bunda dyah pun pingsan dan membuat gempar tetangga semua.

kecuali ibu sekar, dia tenang tampa rasa panik sedikit pun di wajahnya.

pekerja rumah dan tetangga hanya bisa melihat tampa bicara

karna dia tau majikannya ga mungkin mencelakai calon cucu yg selama ini dia tunggu.

pekerja pekerja pun saling berbisik..

Bibi yuyun "ya allah kasian nyonya ya.."

Mamang Nurdin "Do'a kan yg terbaik untuk nyonya, jangan malah di bicarain.."

Bibi ayu "Ya allah selamatkan nyonya dan bayinya.."

AMIN " ucap Mamang dan Bibi bersama

****

Di dalam kamar ibu sekar sedang berbicara ntah dengan siapa, yg membuat ibu sekar emosi dan marah

Ibu sekar "Apa tidak ada cara lain" kata ibu sekar yg menahan emosi

"Ya Allah kenapa cobaan ini harus datang pada cucu yg blom lahir ini" kata nenek sekar

Air mata ibu sekar lolos keluar dengan amarah yg tertahan.

"Jika jalan mu seperti ini biarlah aku menjaga cucu ku sebisa mungkin.." ibu sekar mengusap air matanya dan segera melangkah ke tempat ruangan pribadinya,

Dan di saat itulah PENJAGA bunda menangis dan membacakan Al-Quran

(Sedikit info lagi penjaga bunda itu seorang jin muslim seorang wanita cantik rambut panjang, lurus dan berbaju biru laut, dia pintar mengaji dan slalu sholat menemani bunda, Dia datang sendiri tanpa di minta, dan mengikuti bunda saat bunda hamil RuQi,)

Di luar kamar yg di tutup rapat rapat oleh ibu sekar pun banyak pekerja yg terbengong karna mendengar suara Al-Quran yg di bacakan oleh penjaga bunda dyah

"Astaghfirullah suara siapa itu kok enak banget ya di denger.." kata mamang Nurdin

"Hooh mang.. bagus banget, suaranya" kata bibi yuyun

"Tapi siapa mbak yg ngaji, kan ibu lagi pingsan trus nyonya sekar lagi ke tempat pribadi nyonya.." kata mbak Ninik

mereka pun terheran heran dan bertanya tanya, siapa yg melantunkan surat Al-Quran yg sangat merdu..

tak ada jawaban akhirnya mereka cuma bisa diam membisu dalam fikiran masing masing,

Karna mereka takut salah ucap atau salah bicara,

Dan membuat mereka harus menanggung resiko yang besar.

Sampe sini dulu ya...

Jangan lupa like comen vote and rate bintang 5.

SALAM DARI RURU KECIL

Wassalamu'alaikum..

Ch-3 KELAHIRAN 2

...SELAMAT MEMBACA...

Makasih da mampir dan jangan lupa like, comen,

vote dan rate bintang 5

*****

Waktu menunjukan jam 2 sore, jarak dari rumah ke bidan emang terbilang jauh

harusnya 2 jam perjalanan sudah sampai

ntah kenapa hari ini ayah anjar selalu sial pada saat yang mendesak,

tiba tiba hujan turun begitu deras, petir dan kilat menghiasi langit gelap karna mendung, tak sampe di situ ban mobil yg di tumpanginya juga ikut meletus,

Ayah anjar pun berdoa dalam derasnya hujan, agar di jauhkan dari cobaan ini,

Dalam do'a, ayah Anjar selalu teringat bunda Dyah dan calon anaknya,

Tak lama hujan berenti dan terganti dengan cuaca terang,

"ALHAMDULILLAH ya Allah.." ayah anjar bersyukur karna doanya cepat terkabul

"Harus buru buru nih, biar cepet keluar calon anak aku.." semangat nya lagi ayah anjar

"Tapi bagaimana mau ke kampung sebelah, aku lupa meninggalkan serep ban mobil.." keluh nya ayah anjar

Dan ayah anjar pun akhirnya memutuskan naik ojek untuk mencari bidan, namun naas motor yg di tumpangi ayah anjar meletup juga ban nya,

"Astaghfirullah hal azim cobaan apa lagi ini ya Allah.." ayah anjar ber doa dalam sedihnya karna selalu saja, terhalang Tampa sebab

"Tak mungkin aku harus cari bidan lagi, Aku harus segera pulang, tolong slamatkan bayi dan juga istri hamba ya Allah.." ayah Anjar memutuskan berjalan kaki sambil pulang kerumah, lelah letih dia pikul sendiri untuk berjumpa calon anak dan istrinya.

Ayah yakin pasti ada sesuatu yang aneh dengan ini semua, tak mungkin dengan kebetulan cobaan datang terus terusan..

******

#Kembali di rumah pak anjar#

Suasana rumah kembali menyengkran di rumah pak anjar

bunda dyah terus menjerit kesakitan karna kontraksi hebat yg terus terusan,

ibu sekar datang dengan membawa air hangat dan handuk kecil,

lalu di suruh bibi bibi ikut masuk juga,

sebenarnya ibu sekar sudah tau anaknya ayah anjar mengalami masalah di perjalanan,

tapi dia tak bisa apa apa karna daerah yg anaknya injak adalah daerah kekuasaan orang lain,

"kalian berdua bantu saya.. waktu sudah tidak banyak.." suara ibu sekar sedikit panik

"Iya Bu.." jawaban kedua bibi

Bunda dyah "Mah.. dyah capek mah.." suara bunda dyah yg semakin lemah

"maafin dyah ya mah, kalo slama ini dyah banyak salah.." suara bunda dyah sudah semakin habis

Ibu sekar "Udah ibu maafin, sekarang ibu bantu keluarkan bayi kamu, kamu kuat kan nduk.." ibu sekar semakin kasian melihat bunda dyah kesakitan

Bunda Dyah "Insya Allah Ibu.." jawab bunda dyah

Ibu sekar "Bismillahirahmanirrahim"

ibu sekar membantu bunda melahirkan cucu nya..

di luar pintu kamar ayah Anjar baru tiba sekitar jam setengah enam sore, ayah anjar tak pernah berhenti berdoa meminta pelindungan Allah untuk anak dan istrinya,

Ayah Anjar "Ya Allah kuat kan istri hamba, semoga anak dan istri hamba terjauhkan dari mara bahaya.. AMIN.."

hingga maghrib pun tiba, Ayah anjar masih tetap pada posisinya,

hujan petir mulai terdengar lagi, gemuruh hujan bahkan petir kali ini terasa menegangkanb di banding di dalam rumah, glegar petir sangat kencang, sampai membuat orang yang mendengarnya pun ikut merasakan takutnya,

Tiba tiba terdengar suara bayi menangis...

"Oweekkk Oweekkk" ( suara bayi nangis ya.. )

"ALHAMDULILLAH ya Allah.." Ayah anjar, mang Nurdin dan mang Ujang, serempak memanjatkan puji syukur.

Tiba tiba pintu terbuka "kreeekkk" bunyi pintu kamar terbuka,

Sontak semua orang menatap seseorang yg baru saja keluar

"Bu gimana keadaan dyah bu.." tanya ayah anjar panik

Ya dia ibu sekar yg keluar habis membantu persalinan bunda Dyah

"Alhamdulillah, slamat dua dua nya.." kata ibu sekar

"Tapi...." belum selesai ibu sekar bicara ayah anjar pun mulai bertanya

"Tapi kenapa bu, ga ada apa apa kan bu ama cucu ibu dan istri anjar bu.." Ayah anjar panik dan mulai kehilangan keseimbangan

"Ga ada apa apa anjar , ayo ikut ibu ke tempat pribadi ibu.." kata ibu sekar dingin

"Iya bu, anjar ingin liat anak anjar dulu, Anjar juga mau meng adzani anak anjar bu.." kata ayah anjar memohon kepada ibuny,

"Ibu tunggu di dalam ruang pribadi ibu.." ibu sekar pun melangkah pergi meninggalkan ayah anjar

SAMPE SINI DULU YA.. SEMOGA GA BOSEN AMA CERITANYA

JANGAN LUPA LIKE, COMENT, RATE BINTANG 5 AND VOTE

WASSALAMU'ALAIKUM

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!