"Maaf Dek dengan berat hati saya harus mengatakan ini pada kalian berdua. Ibu dan Bapak kalian telah meninggal dunia....!", ucap dokter pada dua orang gadis kecil yang masih berumur sepuluh dan delapan tahun yang ada di hadapannya tersebut . Dia adalah Anisa rahma dan adiknya Cantika rahma.
"Ti....dak.... ibu....bapak.....! kenapa kalian pergi secepat ini?",tangis Anisa pecah saat mendapat kabar bahwa kedua orang tuanya telah meninggal untuk selama - lamanya.
"Sabar nak,mungkin ini sudah takdir dari Tuhan ! kamu harus sabar dan kuat! ingatlah kamu masih punya adik yang harus kamu jaga nak!",nasehat dokter pada Anisa
Anisa dan Cantika kecil segera memeluk orang tua mereka yang sudah tak bernyawa .
"Ayah....ibu.....kenapa ayah tinggalin Cantika yah ? ibu kenapa juga ikut ayah pergi ninggalin kita hu ...hu...hu...",Cantika meraung - raung di kamar mayat . Badan orang tuanya yang sudah tak bernyawa ia goyang - goyangkan dengan kedua tangan kecilnya.
Anisa melihat adiknya begitu terpukul .Bagaimana tidak,selama ini Cantika selalu di manja oleh kedua orang tuanya.Anak seumuran Cantika memang seharusnya masih mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Anisa memeluk adiknya dengan penuh kasih sayang,di usap - usapnya rambut adiknya, dan di peluknya dengan penuh kasih sayang.
"Jangan menangis lagi Cantika , seberapapun kita menangis,orang tua kita tidak akan kembali . Kita ikhlasin aja ,doain aja agar ayah dan ibu tenang. Kakak akan pulang sebentar meminta bantuan pak rt untuk mengurus jenasah orang tua kita. kamu ikut kakak yuk !,jenasah ayah dan ibu akan di bawa kerumah dengan ambulans rumah sakit",ucap Anisa pada adiknya.
"iya kak Cantika ikut kakak aja",ucap Cantika pada kakaknya.
Kedua bocah kecil itu pulang ke rumah dengan berjalan kaki sambil terus menangis di jalanan. Air mata terus berjatuhan di pipi kedua bocah kecil tersebut. Anisa menggenggam tangan Cantika dengan erat seraya memeluk pundak adiknya. Anisa sangat sedih karena mengalami hal yang sama sekali tidak terduga dalam hidupnya.
...Flasback On...
Kedua orang tua Anisa bernama Rahmad Saputra ,ibunya bernama Khairunnisa. Keduanya meninggal akibat kecelakaan yang di karenakan rem mobil si penabrak yang mengalami rem blong . Kini ,mobil serta pengendara mobil yang menabrak orang tua Anisa sedang di tangani oleh kantor polisi.
Saat pulang sekolah ,Anisa mendapatkan kabar bahwa orang tuanya telah meninggal karena kecelakaan . Anisa menjerit - jerit menyebut nama ayah dan ibunya . Adiknya yang mengetahui kakaknya menangis bertanya pada kakaknya. Setelah di jelaskan oleh polisi,Anisa dan Cantika di bawa oleh salah satu anggota polisi tersebut di rumah sakit untuk bertemu dan memastikan bahwa keduanya adalah jenasah orang tuanya.
...Flasback Off...
Anisa segera ke rumah Pak RT untuk meminta bantuan agar orang tuanya bisa di makamkan secara layak.
"Assalammualaikum Pak ,ini Anisa Pak! Baru saja Bapak dan ibu saya meninggal dunia Pak karena kecelakaan . Anisa mohon bantuan Pak RT agar membantu Anisa memakamkan jenasah kedua orang tua Anisa Pak",ucap Anisa pada Pak RT.
Wajah Pak RT tampak terkejut mendengar penuturan dari Anisa karena baru pagi tadi beliau bertemu dengan orang tua Anisa.Namun,tidak mungkin anak sekecil Anisa berbohong padanya .Karena sekarang , Anisa terlihat sembab karena banyak menangis dan terlihat sangat pucat.
Pak RT pun segera mendekati Anisa dan menepuk- nepuk pundak anak kecil itu.
" Wa'alaikum salam Anisa,kamu tenang ya,semua warga di sini akan membantu mengurus pemakaman orang tuamu secara layak.Kamu pulang dulu ya!,jaga adikmu dengan baik. Sementara Bapak akan mengumumkan berita duka ibu dan ayahmu di masjid dulu dan meminta warga untuk segera kerumahmu",ucap Pak RT menenangkan Anisa.
"Baik Pak Anisa pulang dulu ya... Terima kasih banyak Pak ",ucap Anisa dengan sopan.
"Sama - sama nak. Sebentar lagi Bapak akan segera ke rumahmu",ucap Pak RT menjelaskan pada Anisa lagi.
Anisa pun kembali ke rumahnya.Disana dia melihat adiknya yang meringkuk lemah di kamar sambil menangis sesenggukan . Anisa tahu ,kini adiknya sedang lapar . Tapi ,Anisa tak mempunyai uang sama sekali untuk membeli makanan untuk adiknya. Dengan terpaksa,Anisa mengabaikan rasa laparnya sendiri dan adiknya.
Beberapa saat kemudian ,orang - orang mulai berdatangan di rumah Anisa.Mereka mulai mempersiapkan acara pemakaman yang layak sebagaimana umat muslim lainnya.
Anisa dan Cantika kecil bersama rombongan pelayat ikut mengantarkan jenasah ayah dan ibunya ke tempat peristirahatan terakhirnya yaitu di pemakaman umum kampung halamannya. Kedua bocah kecil itu hanya menangis selama di perjalanan dan sepulang dari pemakaman .Para pelayat yang ada di sana turut iba karena kedua bocah itu sekarang sudah yatim piatu.
Anisa dan Cantika mencoba tegar menghadapi kenyataan yang ada. Cantika masih sering menangis karena kepergian orang tuanya.Anisa pun juga merasa terpukul dengan kenyataan yang ada. Masih terbayang di ingatannya,saat kedua orang tuanya masih hidup. Setiap hari ,orang tuanya akan selalu menghibur dan menyemangati keduanya. Setiap malam ,akan ada canda tawa di ruang kecil keluarga mereka .Meskipun bukan berasal dari keluarga kaya,tetapi kasih sayang yang di berikan oleh kedua orang tua mereka selalu melimpah ruah sehingga Anisa dan Cantika selalu merasa nyaman dan sangat bahagia.
Berbeda sekali dengan kenyataan yang sekarang keduanya rasakan.Hidup hampa dan kesepian .Kepergian kedua orang tuanya yang sangat mendadak,membuat Anisa dan Cantika merasa kebingungan .Anisa yang masih kelas tiga SD tentu belum bisa bekerja karena belum cukup umur.Akhirnya Anisa memutuskan mencari rongsok agar ia dan adiknya bisa makan . Untuk biaya sekolah,pihak sekolah telah menjelaskan pada Anisa dan Cantika bahwa keduanya bisa melanjutkan sekolah tanpa memikirkan biaya.Pihak sekolah akan membantu kedua anak didiknya tersebut agar bisa sekolah seperti teman - temannya yang lain .
Siang hari , seusai pulang dari sekolah,Anisa menunggu adiknya untuk pulang bersama.Setibanya dirumah, Anisa mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian rumahan biasa yang sopan.Anisa berniat akan memulai mengais rejeki dengan mencari rongsok.
"Dek ,kamu di rumah sendiri ga papa ya, kakak akan mencari rongsok agar nanti sore kita bisa makan Dek!",ucap Anisa pada adiknya.
"Iya kak. Kakak hati - hati ya di jalan !",ucap Cantika
"Iya dek ,jangan lupa di rumah aja sambil ngerjain tugas . Nanti sore kakak akan pulang sebelum maghrib tiba. Doakan kakak agar kakak dapat banyak sehingga kakak bisa pulang dapat makanan",ucap Anisa lagi
Anisa pun melangkahkan kaki kecilnya melewati jalan kampungnya dan beberapa kampung tetangganya mencari barang bekas atau rongsok yang di buang oleh pemiliknya di bak sampah mereka.Satu persatu rongsok tersebut ia kumpulkan dan ia jadikan menjadi satu.Meskipun di bawah terik panas matahari ,Anisa tetap semangat mencari botol - botol bekas ,kardus,kaleng bekas dan juga besi bekas yang sengaja di buang pemiliknya di tong sampah.
Menjelang maghrib,Anisa sudah mengumpulkan banyak rongsokan . Ia menjualnya di tempat pengepul rongsokan yang lumayan dekat dari rumahnya.
'Alhamdulillah hari ini dapat banyak.Aku tidak sabar menjualnya dan membeli makanan untuk Cantika. Pasti Cantika sedang kelaparan',Anisa bermonolog pada dirinya sendiri.
Anisa terus berjalan hingga sampai di pengepul rongsokan terdekat,ia menyerahkan barang bawaannya pada si pengepul .Si pengepul menimbang rongsokan Anisa
"Dek, ini hanya laku lima belas ribu",ucap Si pengepul sambil menyerahkan uang tersebut pada Anisa
"Terima kasih Pak",ucap Anisa yang sangat senang karena ia menerima uang tersebut .
Anisa mulai berjalan pulang . Tetapi sebelum pulang ,Anisa mampir ke warung makan di dekat rumahnya untuk membeli makanan dan minuman untuk Anisa sendiri dan juga adiknya.
"Bu,beli satu bungkus nasi rames dan teh hangat satu ya Bu",pesan Anisa pada pemilik warung makan
"Baiklah neng ",ucap ibu pemilik warung makan
" Berapa semuanya Bu?",tanya Anisa lagi setelah makanan dan minuman sudah siap.
"Tujuh ribu neng.Kok belinya cuman satu neng?",tanya si pemilik warung makan
"Anisa akan menbaginya dengan Cantika Bu,karena sisa uangnya akan kami gunakan untuk makan kami besok pagi sebelum sekolah",ucap Anisa jujur
Si pemilik warung merasa iba pada Anisa . Ia tahu bagaimana perjuangan Anisa untuk hidup setelah kepergian kedua orang tuanya.Setelah mengucapkan salam pada pemilik warung , Anisa segera pulang kerumah . Ia tahu kehadirannya sangat di tunggu oleh Cantika.
Anisa mengetuk pintu rumahnya dan mengucapkan salam
"Assalammualaikum Dek,ini kakak pulang Dek!",ucap Anisa dari luar pintu rumahnya
"Wa'alaikum salam kak,mari masuk kak. Cantika udah nungguin kakak dari tadi ",ucap Cantika yang girang melihat kakaknya dengan sebungkus makanan dan minuman.
"Kakak hanya mampu membeli satu bungkus makanan dan minuman Dek .Kita bagi berdua ya ! Sisa uang yang ada kita gunakan untuk sarapan besok pagi ",ucap Anisa pada adiknya
" Tidak apa - apa kak.Cantika udah tak sabar ingin makan kak. Sejak tadi,perutku udah keroncongan terus",jawab Cantika sambil tersenyum
Cantika pun pergi ke dapur mengambil dua piring dan dua gelas . Anisa membagi makanan dan minuman itu menjadi dua sama banyak. Mereka berdua pun makan makanan itu dengan suka cita.
Tak terasa sudah dua tahun keduanya menjalani hari - hari yang begitu melelahkan dan juga menyedihkan .Anisa selalu mencari rezeki dengan menjadi pemulung setelah pulang dari sekolah. Karena sekolah Anisa dan Cantika cukup terkenal di kampungnya,banyak siswa di sekolahnya yang berasal dari keluarga kaya .Lambat laun pekerjaannya yang menjadi pemulung di ketahui oleh beberapa siswa di kelasnya.Mereka merasa jijik pada Anisa .Bahkan banyak yang menghujat Anisa.
"Jangan main dengan Anisa Mel ,Anisa itu ternyata seorang pemulung",ucap Sari pada Melati teman sekelasnya.
"Masak sih ?",tanya melati tak percaya.
"Banyak anak lain yang udah tahu kalau Anisa adalah seorang pemulung "
Anisa hanya diam menanggapi cemoohan dari teman - temannya.Sebenarnya hatinya sedih karena teman - temannya mulai menjauhinya. Tapi apa yang bisa ia lakukan?Anisa hanya mencoba sabar dan ikhlas pada kenyataan yang ada. Anisa tidak mengambil hati bila temannya menghardik ataupun menghinanya. Anisa lebih banyak diam dan tekun belajar untuk meraih prestasi agar kedepannya ia bisa meraih prestasi yang membanggakan.
Anisa juga tidak mengambil pusing sikap teman - temannya. Yang Anisa pikirkan adalah bagaimana caranya agar dirinya dan adiknya bisa makan dan membeli perlengkapan sekolah bila sudah tak layak pakai .
Seperti saat ini,sepatu Cantika sudah sobek dan tidak bisa di jahit .Cantika sebenarnya malu memakai sepatu tersebut ,tapi dia tidak ingin menambah beban kakaknya yang selama ini berjuang mati - matian untuk kehidupan mereka berdua.
Namun ,tanpa mengatakan sepatah katapun pada Anisa,Anisa bisa memahami adiknya. Karena kebetulan hari ini hari minggu ,Anisa akan mulai memulung dari pagi ,dan sorenya ,ia akan menjadi ojek payung di pasar di dekat rumahnya karena kebetulan bulan ini musim penghujan dan setiap hari di pastikan akan hujan.
"Dek,kamu di rumah hati - hati ya! Kakak udah masak ,kamu makan aja kalau lapar. Kamu yang sabar ya dek ,bila kakak punya rejeki lebih kakak akan membelikanmu sepatu baru",ucap Anisa pada adiknya
"Kakak tahu sepatu Cantika sobek dan sudah tak layak pakai?",tanya Cantika yang heran karena tiap kali kakaknya seolah tahu permasalahannya
"Jelas kakak tahu Dek,kita kan satu rumah dan kita juga satu sekolah",jawab Anisa sambil tersenyum .
"Kakak udah bawa bekal?",tanya Cantika pada kakaknya
"Udah dek,kakak udah sarapan duluan dan kakak juga bawa bekal makan siang untuk nanti siang",jawab Anisa
Anisa pun menjalani aktifitas rutinnya yaitu mengais rejeki dengan mengumpulkan rongsokan.Hari minggu adalah kesempatan untuknya untuk mencari rezeki yang lebih banyak .Semangatnya menggebu - gebu ingin segera membelikan adiknya sepatu baru.Anisa mulai berjalan dari tong sampah satu rumah ke rumah lainnya.
Sore harinya Anisa menjadi ojek payung di pasar di dekat rumahnya. Anisa masih menyimpan dua buah payung peninggalan orang tuanya,dan sekarang ia manfaatkan untuk mencari uang.
Anisa menjajakan jasa ojek payungnya kepada orang - orang kaya yang baru keluar dari mobilnya.
"Mari bu silahkan ojek payungnya",ucap Anisa pada seorang ibu paruh baya yang akan keluar dari mobilnya
"Boleh nak,antar tante ke sana ya!",ucap perempuan paruh baya tersebut.
Anisa tersenyum dan memayungi tante tersebut sampai ke dalam pasar . Seusai berbelanja,Anisa juga membawakan barang bawaan tante tersebut ke mobilnya lagi
"Ini dek upahnya. Terima kasih udah membantu tante",ucap tante tersebut sambil mengulurkan uang lima puluh ribuan.
"Anisa tidak punya kembalian tante,yang kecil aja",ucap Anisa
"Tidak usah kembali sayang,itu kembaliannya untuk kamu aja",ucap tante tersebut sambil tersenyum manis pada Anisa
"Terima kasih banyak tante",ucap Anisa sambil tersenyum lebar
Anisa bersyukur karena hari ini ia mendapatkan rezeki yang cukup banyak .Anisa pergi ke toko sepatu di tengah pasar,dan ia membeli sepatu baru untuk adiknya.
Anisa pulang ke rumah dengan membawa dua bungkus makanan dan minuman dan sepatu baru untuk Cantika.
"Kakak bawa apa ? Kok banyak sekali kak?",tanya Cantika karena ada beberapa plastik yang di bawa oleh Anisa yang terlihat kedinginan.
"Kakak bawa sepatu baru untukmu dek dan juga dua makanan dan minuman untuk kita berdua",jawab Anisa sambil menyerahkan tiga bungkusan itu kepada adiknya
Cantika merasa bahagia sekali karena ia mendapatkan sepatu baru dari kakaknya.Cantika memeluk kakaknya yang terlihat lelah itu.
"Terima kasih kak,kakak memang kakak terbaik untuk Cantika",ucap Cantika
"Sama - sama dek. Kamu adalah keluarga kakak satu - satunya. Kakak akan melakukan apa saja Dek agar kamu bahagia",ucap Anisa yang masih di pelukan adiknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!