Aku keluar dari apartemen itu dan menyusuri jalanan kota yang sudah sangat sepi. Mengingat kejadian tadi membuatku ingin Bunuh diri saat ini juga
Kaki ku berhenti tepat di jembatan dan aku langsung naik dan berdiri menatap ke bawah yang tepatnya sungai yang mengalir dengan derasnya
"Jika kau ingin bunuh diri, apa tidak ada cara lain selain melompat ke sungai ini?" suara itu mengagetkan ku
Aku menoleh ke belakang dan menatapnya diam. Memiringkan kepalaku dan berusaha mengingat apakah aku mengenalnya atau tidak
"Apa aku mengenalmu?" tanyaku padanya
Tapi, tak ada jawaban sama sekali.
Akhirnya aku tak lagi mempedulikannya dan kembali menatap ke bawah
"Turunlah dari situ. Tak ada gunanya kau mengakhiri hidupmu dengan meloncat ke sungai itu. Kau akan di cari dan ditemukan lalu diselamatkan oleh pihak Rumah Sakit"
"Bisakah kau diam saja Tuan?" jawabku dengan kesal dan membalikkan badanku menghap Pria itu lagi
Clepppp
"Bertahanlah aku akan menarikmu ke atas. Dan jangan lihat ke bawah Nona" teriak Pria asing itu memegang pergelangan tanganku dengan erat
"Lepaskan aku Tuan aku sudah tidak tahan. Tanganku sudah sakit dan begitu pun juga dengan hatiku. Biarkan aku tiada hiksss" ucapku penuh pengharapan agar Tuan ganteng ini melepaskan tangan ku
Aku berhasil diselamatkan oleh Tuan Muda itu. Dia langsung merapikan jas hitam dan juga dasi yang saat ini dia kenakan
Dia menatapku dengan datar tanpa ekspresi. Aku hanya diam dan menundukkan kepala tak berani menatap matanya
"Aku sudah bilang untuk membiarkan ku tiada. Sudah tak ada gunanya aku berada di dunia ini" teriakku dengan air mata yang semakin deras.
"Aku hanya menjalankan tugas dan kewajibanku sebagai seorang manusia. Menyelamatkan nyawa seseorang yang ingin bunuh diri tanpa alasan" jawabnya
Lagi dan lagi dia menatapku dengan gaya yang sudah berubah, kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku celana hitam panjang yang dia gunakan.
🌻🌻🌻
Flashback on
Aku ingin menemui seseorang yang saat ini sangat lah penting dan berharga buatku. Yah... dia adalah kekasihku
Satria Wijayanto, pria bertubuh tinggi dengan kulit sawo matang yang saat ini sedang menjalin hubungan denganku selama 3 tahun belakangan ini
Hubungan ini diawali pada saat aku sudah duduk di Semester 5 dan aku sudah menyelesaikan segalanya mengenai urusan kampus
Yah... aku... aku adalah Amanda Citra Arafah. Biasa dipanggil dengan Manda oleh teman teman dan juga keluarga ku. Aku salah satu mahasiswi di kampus ternama di kota T
Aku memiliki IQ 210. Walaupun begitu aku sangat lah tertutup terhadap orang-orang di sekitarku.
Awal pertemuan ku dengan Satria dimulai dari Malam perkenalan antar Mahasiswa Manajemen Keuangan. Dia adalah Ketua Organisasi yang saat itu menyelenggarakan kegiatan itu
Dia sangat lah manis dan juga pintar. Selalu meluangkan waktu dan kasih sayangnya kepadaku. Melakukan dan menjaga ku dengan baik dan sebisanya.
Walaupun begitu aku sangat tidak menyangka jika hal ini terjadi
Sudah 3 hari kami tidak ada komunikasi sama sekali. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menemuinya di Apartemen milik keluarganya
Masuk ke dalam lift dan langsung menekan tombol 10. Lift bergerak naik dan aku hanya diam dan memainkan kedua kakiku
Ting... Lift itu terbuka dan aku langsung keluar. Menyusuri koridor dan menuju kamar nomor 209. Karena sering mengunjungi nya di sini aku juga sudah hafal akan kode pintu apartemen miliknya
Pintu terbuka dan aku langsung masuk begitu saja. Aku berjalan dan berhenti tepat di depan sebuah kamar yang pintu nya tidak tertutup dengan rapat
Seketika kaki ku melemas dan pipiku berhasil basah oleh setitik air mata yang entah sejak kapan keluar. Aku tersadar dan langsung menghapus air mata itu dengan kasar
Aku putuskan membuka kamar itu dengan kasar dan benar saja. Satria dan seorang wanita sedang asik bercumbu penuh hasrat. Gadis itu? Dia sahabat ku... sahabat satu-satunya di kampus
"Hah jadi ini perlakuan kalian di belakangku? Terimakasih banyak aku ucapkan pada kalian berdua" ucapku memberikan senyum pahit kepada kedua orang yang aku anggap penting dalam hidupku
Aku langsung berjalan meninggalkan kamar itu dengan cepat dan langkahku berhenti ketika sebuah tangan berhasil menangkap lenganku
"Jangan sentuh aku. Aku bahkan tidak ingin melihat kalian apalagi disentuh oleh kalian. Lepaskan" teriakku dengan kuat sambil berusaha melepaskan diri dari cengkraman Satria
"Amanda kamu salah paham akan ini semua. Ini tidak seperti yang ada dalam pikiranmu" jelas Tari sahabatku dengan wajah memelas
"Ckk... Jadi mata dan pikiranku salah? Baiklah tidak masalah. Tapi ini mata dan pikiranku jadi biarkan aku percaya pada mereka daripada aku harus percaya pada kalian"
Aku langsung berlari dan menutup pintu itu dengan keras.
********
Kaki ku menyuruh ku untuk kembali ke rumah yang sudah aku tempati selama ini. Rumah besar dengan penghuninya sejumlah pelayan dan juga bodyguard yang bertubuh besar
"Non Amel sudah pulang?" sambut salah satu asisten rumah yaitu Bi Mirnah. Dia adalah senior asisten rumah yang sudah bekerja selama 7 tahun semenjak kami pindah ke rumah ini
"Bi tolong buatkan aku puding mangga dan antar ke kamarku yah. Makasih bi" jawabku tanpa melihat Bi Mirnah dan langsung menaiki anak tangga menuju kamarku
Rumah sebesar ini hanya ada para pelayan, satpam dan para bodyguard. Sedangkan kedua orangtua ku? Bahkan aku saja tidak pernah bertemu dengan mereka disaat mereka pulang ataupun pada saat ingin pergi kerja.
Itulah kehidupan Amanda. Kedua orangtua nya hanya memberikan materi tapi tidak dengan Kasih sayang
Mereka menanyakan kabar Amanda saja dari para pekerja ataupun memantau dari CCTV yang terpasang di rumah ini
"Huffttt aku sangat lelah. Bahkan hatiku masih sakit dan ingin menangis lagi. Ingin bercerita tapi Mama selalu tidak berada di rumah" keluh gadis itu sambil memejamkan kedua matanya
Tokkk tokkk tokkk
"Masuk"
"Non ini puding mangganya sudah jadi. Non Manda butuh yang lainnya?" tanya Bi Irnah
Amanda langsung bangkit dan duduk di atas kasur empuknya itu. "Aku hanya butuh perhatian dan kasih sayang dari Mama Papa aja bi"
"Non Manda jangan sedih yah Non. Mau bibi masakin apa buat makan malam nanti Non?" ucap Pembantu nya lagi berusaha menghibur anak majikannya
"Semua masakan Bibi akan aku makan. Jadi terserah mau masak apa aja" jawab Amanda dengan lembut
Akhirnya Bi Irnah mengangguk sambil mengusap rambut Amanda dengan lembut dan keluar dari kamar Manda
"Tuhann aku lelah sangat lelah. Izinkan ku untuk pulang ke rumah mu Tuhan" pinta Amanda memejamkan matanya
Sinar mentari pagi ini berhasil membangunkan makhluk ciptaan Tuhan. Tuan muda yang memiliki paras yang rupawan dengan tubuh tinggi berkulit putih dan juga badan yang sedikit berisi membuat dirinya sangat Sempurna
Rizky Arkansas Graham... Putra tunggal dari keluarga Graham. Kembali ke Negara asalnya yaitu Tiongkok atas paksaan dari Orangtuanya.
Dia berjalan menuju balkon kamarnya. Merapikan rambutnya dan menatap keindahan yang ada di hadapannya itu.
Bunga-bunga di taman yang ditanam oleh Bunda nya mekar begitu indahnya. Dan juga kicauan burung yang hinggap di pohon besar milik rumahnya juga ikut menambah keindahan itu
Tokk tokk tokk
"Masuk" ucap pria itu mempersilahkan orang yang mengetuk pintu itu
"Kamu sudah bangun? Bunda pikir kamu masih nyaman dengan kasur yang sudah kamu tinggal kan bertahun-tahun ini" ucap wanita paruh daya itu sambil mengelus bahu milik putranya itu
Rizky berbalik dan memandang Bunda nya dengan lembut. Memeluk Bundanya dan mencium kening hangat nya juga
"Bunda aku adalah Putramu. Jadi aku akan bangun disaat matahari terbit karena Bunda juga akan bangun di saat itu. Bunda turunlah dan aku akan bersiap"
"Rizky... cepatlah turun karena Ayahmu sudah menunggu mu dan kalian akan berangkat ke kantor secara bersamaan. Bunda akan menyiapkan sarapan" jelas Bundanya sambil terus memandang putra kesayangannya itu dengan senyum hangat
Pintu ditutup dan pria itu menghela nafasnya pelan sambil tersenyum sesaat
*****
Tak butuh waktu lama untuk seorang Rizky bersiap-siap. Langkah demi langkah dia lakukan menuruni anak tangga
"pagi Yah" sapa nya dan langsung duduk di samping beliau
"Selamat pagi Ky. Kamu sudah siap diangkat menjadi seorang CEO?" tanya ayahnya Bryant sambil memasukkan nasi yang sudah ada di sendok ke dalam mulutnya
Rizky hanya mengangguk mantap dan menikmati sarapan nya. Ayahnya yaitu Bryant sudah siap dan langsung berdiri merapikan jas hitamnya
Bunda langsung ikut membantu suami tersayang nya itu. Merapikan dasi dan membersihkan jas hitam milik suaminya itu juga
Rizky yang melihat itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya
"ada apa Ky? apa kamu merasa cemburu dengan ayah karena tidak ada yang memperhatikan kamu seperti ini hah?" ledek Bryant kepada putranya
"Disaat kamu sudah menjadi CEO, bunda bisa menebak akan ada banyak gadis-gadis yang berusaha untuk mendekatimu Ky. Dan kamu harus memilih mereka" lanjut Bundanya tanpa melihat Rizky
"Ayolah Bun Yah, aku masih belum ingin memikirkan hal itu. Usiaku masih 24 tahun dan aku baru mau memulai usahaku sendiri untuk menghasilkan uang tanpa harus memintanya dari kalian" jawab Rizky dan langsung berdiri dan berkaca di depan cermin besar yang ada di ruang tamu mereka
Ayah dan Bunda nya hanya menggelengkan kepala mereka mendengar dan melihat tingkah anak semata wayang mereka yang akan mewarisi semua Kekayaan milik keluarga mereka itu
*****
"Tuan kita sudah sampai" ucap supir pribadi Bryant.
Bryant dan Rizky saling melihat satu sama lain
"Kamu sudah siap Ky? Atau kita tunda lagi perkenalan dirimu ini?" tanya Bryant
"Aku sudah siap Yah. Ayo" ajak nya pada ayahnya
Ayah dan anak itu langsung turun dari mobil mewah itu dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam Perusahaan bertingkat 16 itu
"Selamat Pagi pak" sapa salah satu pegawai kantor mereka
Langkah mereka berhenti tepat berada di tengah-tengah semua pegawai kantor itu
"Ini adalah putra saya. Rizky Arkansas Graham. Dia yang akan mengambil alih semua perusahaan ini. Jadi dia akan memberikan peraturan baru dan tugas baru pada kalian. Dan semua masalah yang akan diurus oleh kalian akan diatur olehnya" jelas Bryant sambil memegang pundak milik Rizky
"Ayo Rizky kita akan ke ruangan" ajak nya lagi
Rizky hanya mengikuti ayahnya itu dari belakang dan masuk ke dalam lift pribadi yang langsung menuju ke ruangan miliknya
*****
"Ini adalah ruangan milikmu Ky. Silahkan atur sesukamu setelah Ayah pergi" ucap Bryant
Bryant langsung keluar dan membiarkan puteranya itu menikmati suasana baru itu. Rizky duduk di kursi BOSS dan menekan bel.
Bel itu langsung terhubung ke meja orang kepercayaan keluarga Graham yaitu Nandini
Tokk tokk tokk
"Masuk" Rizky mempersilahkan orang itu untuk masuk
"Bapak memanggil saya? ada yang bisa saya bantu pak?"
"Yang pertama kamu kumpulkan semua pegawai di ruang kumpul. Kedua, saya mau posisi meja ini dan semua di tata ulang. Saya ingin meja dan bangku saya dipindahkan di dekat jendela ini. Itu saja sampai saat ini dan saya tidak ingin berlama-lama" jelas Rizky yang langsung dimengerti oleh Nandini
Nandini keluar dan langsung melakukan apa yang dipinta oleh CEO baru perusahaan mereka itu
Tak butuh waktu lama dan Nandini sudah memberikan laporan bahwa semua sudah berkumpul di ruang pertemuan
Rizky memandang wajah dan juga tampilannya di cermin besar yang ada di dekat toilet pribadinya itu. Dan langsung melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan dan menuju ruang pertemuan di lantai 3
"Duduklah" ucap Iky setibanya di ruang pertemuan
Semua mata tertuju padanya terutama kaum Hawa yang ada di kantor besarnya itu
"Saya langsung ke intinya saja. Semua yang saya ucapkan harus kalian dengar dan kalian catat baik-baik. Nanti saya akan menanyakan kembali semua omongan saya dan tidak ada siaran ulang" dia menjelaskan tanpa ekspresi
Semua langsung mengambil pena dan buku yang mereka bawa. Layaknya seorang siswa yang siap mendengarkan omongan gurunya
Rizky masih menunggu para pegawainya itu mengambil semua alat tulis mereka
"Pertama, teruntuk wanita... saya tidak mau melihat kalian memakai pakaian yang kurang bahan terutama rok yang diatas lutut. Bisa di atas lutut tapi jangan terlalu diatas" Rizky memulainya
"Kedua, rambut wanita hanya akan dikucir setiap kali jam kantor menunjukkan pukul 08.00 tidak lebih atau kurang karena saya akan tiba di kantor pukul segitu. Dan untuk para pria, rambut harus rapi memakai minyak rambut secukupnya dan memakai kemeja yang rapi dengan sepatu hitam yang bersih"
"Ketiga, jika kalian terlambat terlebih dahulu melapor ke ruangan saya lalu pergi mengabsenkan diri kalian. Batas keterlambatan hanya sampai 15 menit lewat dari itu maka gaji kalian akan saya potong sebesar 5%"
"Keempat, saya paling tidak suka lingkungan sekitar saya kotor apalagi bau. Jadi saya mau kantor ini dari lantai 1-16 harus wangi. Jika pewangi ruangan habis dan tidak segera membelinya maka tidak hanya OB atau OG tapi semua pegawai kantor akan saya hukum"
"Terakhir, jika ada yang melanggar peraturan saya barusan... maka bersiaplah kehilangan pekerjaan dan tidak akan mudah bagi kalian mencari pekerjaan lain di luar sana. Karena seperti yang kalian ketahui bahwa Perusahaan Graham sangat disegani oleh semua Perusahaan yang ada"
Setelah panjang lebar menjelaskan akhirnya Rizky diam memandang semua pegawai nya yang masih sibuk menulis dan ada juga yang diam mencerna dan berusaha menerima semua aturan baru yang dibuat oleh CEO perusahaan mereka ini
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!