NovelToon NovelToon

Langkah Bersama Bintang

Hari pertama masuk sekolah

Pagi ini adalah hari pertama Maya masuk sekolah SMA ditempat yang baru dan lingkungan baru juga.

Maka di pagi hari itu Maya bersiap-siap untuk berangkat lebih awal dari yang lain.

Ayunindia Maya Baskoro adalah anak kedua dari enam bersaudara, dia anak yang baik, jujur, giat belajar, rajin bekerja dan dia pun sering membantu kedua orang tuanya disaat berada dirumah, dia juga termasuk seorang kakak yang baik kepada adik-adiknya, mereka selalu akur tidak pernah ada pertikaian diantara mereka, namun terkadang Maya sering kali bertikai dengan sang kakak yang bernama Anindia Meta Baskoro bahkan kedua orang tuanya pun dibuat pusing dengan pertikaian diantara mereka dan terkadang membiarkan mereka bertengkar sampai mereka merasa lelah baru mereka berhenti dengan sendirinya.

Pagi itu akhirnya Maya berangkat sekolah diantar oleh sang ayah yang bernama Indro Harjo Baskoro beliau adalah seorang pemilik rumah makan di daerah X.

Sesampainya disekolah Maya pun berpamitan pada ayahnya untuk masuk kedalam kelasnya.

" Ayah Maya masuk ke kelas dulu yah.."

" Ayah hati-hati dijalan nya jangan ngebut ngejalanin motornya.." ucap Maya pada pak Indro sambil mengecup punggung tangan sang ayah.

" Iya kakak juga hati-hati ya disekolah ya jangan nakal yang semangat ya belajar nya okeee..." ucap pak Indro pada Maya sambil tersenyum dan Maya hanya mengangguk sebagai jawaban nya.

setelah nya Maya pun masuk kedalam kelasnya dan disambut oleh para murid juga guru disana.

" Selamat pagi anak-anak kali ini kita kedatangan murid baru yang akan satu sekolah dan satu kelas dengan kalian semua.." ucap ibu guru yang bernama Bu Reni.

" Ayo Maya perkenalkan dirimu kepada semua teman-teman mu..." ujar Bu Reni lagi.

Maya pun mengangguk lalu dengan cepat Maya pun berbalik menatap kepada teman-teman barunya.

" Halo semua perkenalkan namaku Maya, aku lahir dan dibesarkan di Bandung, lalu pindah ke daerah X ini dan hari ini akupun berjumpa dengan kalian semua, semoga kita bisa jadi teman yang baik untuk seterusnya.. terimakasih.." pungkas Maya dengan lancar dan ramah pada semua orang yang ada didalam kelas itu setelahnya Maya pun diperbolehkan duduk dibangkunya.

********

2 jam sudah mata pelajaran berlalu, waktu jam istirahat pun sudah berbunyi Maya pun bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju kantin yang sudah disediakan oleh sekolah itu.

Saat Maya sedang berjalan tiba-tiba dia dihadang oleh para siswa laki-laki sambil tersenyum manis pada Maya lalu para murid itu menutup akses jalan untuk Maya lewat, agar Maya tidak bisa pergi begitu saja.

" Nah!!!! kira-kira seperti apa ya reaksi Maya ketika dihadang oleh para murid laki-laki itu..."

******

Karena bingung dengan sikap para murid laki-laki ini Maya pun memberanikan diri untuk bertanya pada mereka tentunya dengan nada selembut mungkin.

" Maaf aku mau lewat, terus salah aku apa sampai kalian tutup akses jalan buat aku lewat...?!" tanya Maya sambil menatap satu persatu murid laki-laki itu.

" Kamu ga salah apa-apa kok cantik... kita disini cuma mau kenalan aja sama kamu, bolehkan kita semua kenalan sama kamu.." terang salah satu siswa itu sambil tersenyum.

" Boleh aja kalian kenalan sama aku gak kayak gini caranya...bisakan???" ucap Maya sambil memandang tanpa ekspresi apapun pada mereka.

Gara-gara salah ambil buku

Kriiiing....

Kriiiing....

Kriiiing....

Suara bising dari alarm yang telah diatur oleh Maya berbunyi jam menunjukkan pukul 04:00 pagi, Maya pun segera bangun dari tidurnya lalu duduk di tepi ranjang dengan mata masih terpejam lalu Maya meraba-raba meja guna mencari jam alarm setelah dapat apa dia cari Maya pun segera mematikan alarm itu,

Tak lama kemudian Maya pun segera beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya didalam kamar mandi Maya bernyanyi.

" aku sangat mengenalmu.... aku juga cintai mu uuu.. tapi kau tak pernah ada pengertian kusenang, kusedih kau tak mau tau" kira-kira seperti itulah lirik lagu yang Maya nyanyikan lagu cinta diujung jalan milik Agnes Monica yang memang sangat Maya sukai.

Setelah selesai mandi diapun bersiap untuk keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur untuk membantu bunda nya memasak yang kebetulan letak kamar dan dapur agak sedikit berdekatan sesampainya di dapur dia melihat bundanya sedang menyiapkan bahan-bahan yang akan diolah pagi ini, Maya pun segera mendekati bundanya sambil tersenyum.

" Selamat pagi..... bunda ku cayang lagi apa sih kok serius banget kayaknya" Sapanya sambil menyomot kue bolu keju parut dan langsung mengunyahnya hingga tak bersisa.

" Selamat pagi juga....anak bunda yang cantik.." ucap Bu Santi yang masih fokus pada bahan-bahan yang akan diolah untuk sarapan pagi ini.

" Bunda hari ini kita mau masak apa kira-kira?" Ucap Maya sambil terus mengambil satu potong kue bolu keju parut yang dia comot tadi.

" Kita sekarang mau bikin nasi goreng ayam jamur saus tiram dengan sedikit pedas sayang" Ucap Bu Santi seraya menengok ke arah Maya yang tengah memakan kue bolu kejunya.

" Ya...ampun sayang kok itu kuenya malah dimakan sih.. itukan buat bunda kasihkan ke ayah Maya sayanngg..." Ucap Bu Santi seraya memberi tahu kepada Maya yang tengah memakan kuenya dengan lahapnya, namun setelah mendengar kata-kata Bundanya dia pun menengok ke arah Bu Santi sambil cengengesan.

" Uups!! Maaf bunda aku kira ini emang sengaja disimpan di meja makanya aku ambil deh hehehe" Ucap Maya sambil cengar-cengir.

" Ya... terus gimana dong bunda kuenya udah gak utuh lagi, atau aku ganti aja?" Ucap Maya lagi sambil menatap bundanya.

" Maksudnya diganti gimana kak?" Ucap Bu Santi sambil kebingungan dengan kata-kata yang diucapkan oleh putrinya itu.

Maya pun hanya tersenyum dan sebelumnya diapun menarik nafas dalam-dalam lalu mulai menjawab pertanyaan bundanya.

" Kalo masih sempat buat bikin lagi yang baru kuenya, nanti biar aku aja yang buatnya gitu bunda" Ucap Maya

Sesaat Bu Santi terdiam sambil tersenyum lalu beliau berfikir sejenak lalu sesaat kemudian dia mengangguk-angguk dan beralih pada Maya yang sejak tadi berdiri menunggu jawaban dari bundanya itu dan akhirnya Bu Santi pun menjawab.

" Ya udah kalo gitu mau kamu, tapi kakak Taukan cara membuat kue bolu keju parutnya kan terus kalo untuk waktunya cuma 30 menitan aja itu pun di panggang selama 15 menitan, gimana bisa kan?" Ucap Bu Santi menatap wajah Maya.

Setelah mendengar penuturan bundanya Maya pun mengangguk sebagai jawaban bahwa dia faham,

Setelah membagi tugas Bu Santi dan Maya pun mulai mengerjakan tugasnya masing-masing yang sudah disepakati bersama yaitu Bu Santi memasak untuk sarapan sementara Maya membuat kue bolu keju parut yang sudah dia makan sebelumnya.

Tepat pukul 05:00 subuh ibu dan anak itupun sudah selesai dengan pekerjaannya di dapur setelahnya Maya pun pamit untuk masuk kekamar, sebelum berangkat untuk memulai kegiatan, satu keluarga besar itupun sarapan bersama dengan dihiasi oleh canda tawa anak-anak yang sudah siap dengan seragam sekolahnya ada yang TK,SD Dan SMP salah satunya Maya dia terlihat berbeda diantara yang lainnya,

Maya adalah seorang gadis cantik yang sangat mandiri, Baik, memiliki sifat lemah lembut terhadap siapapun itu orangnya dan Maya juga memiliki dua kepribadian yang tidak bisa ditebak oleh semua orang, terkadang kepribadian akan berubah ubah didepan semua orang dalam hitungan detik, setelah selesai sarapan mereka pun berangkat ke tempat tujuan mereka masing-masing.

Sesampainya di sekolah Maya langsung mencium punggung tangan ayahnya lalu pamit dan meminta do'anya dari sang ayah.

" Ya udah kakak masuk dulu ya ayah, ayah hati-hati dijalan nya jangan ngebut-ngebutan ya, Assalamu'alaikum" Ucap Maya dan dibalas dengan anggukan kepala pak Indro lalu menjawab salam dari Maya.

" Wa'alaikum salam hati-hati ya di sekolahnya jangan nakal ya kak" Ucap Maya sambil mengangguk lalu memandang kepergian sang ayah tercinta yang akan berjuang untuk hidup anak-anaknya.

Maya masuk kedalam kelasnya lebih awal dan langsung duduk di kursinya,

Tak lama murid-murid yang lainpun menyusul kemudian duduk di bangku masing-masing, setelah menunggu beberapa menit kemudian guru pun masuk dan memulai pelajaran.

" Selamat pagi anak-anak perkenalkan nama saya Irwan, saya akan mengganti kan pak Hendra yang tak bisa masuk hari ini sampai beberapa hari kedepan, oh ya apa betul bahwa ada murid baru di kelas ini?" Ucap guru laki-laki yang bernama Irwan itu dan para murid pun menjawab serempak sambil menyebut nama Nya dan melihat kearah nya.

" Ada pak!!! Namanya Maya pak!!!" Ucap mereka seakan-akan ingin menjadi orang yang paling keras suaranya.

" Ok Maya boleh berdiri sebentar" Titah pak Irwan pada Maya, Maya pun menurut lalu segera beranjak dari duduknya dan berdiri untuk beberapa saat lalu dipersilahkan untuk duduk kembali.

Kriiiing....

Kriiiing....

Suara bel berbunyi pertanda sudah waktunya jam istirahat tiba untung nya pelajaran pertama sudah selesai, akhirnya semua murid pun keluar dari kelas dengan tertib, Maya pun sampai di kantin hari ini dia hanya ingin ngemil makanan pedas dan dia memilih untuk makan cimol, seblak, mie goreng pedas dan keripik singkong pedas dll,

Setelah membeli semua yang dia inginkan Maya pun kembali lagi ke kelas dan menyimpan bungkusan yang berisi cemilan itu kedalam tasnya.

*****

Jam istirahat telah berakhir semua murid pun kembali lagi ke kelasnya masing-masing, pelajaran ke 2 pun di mulai dan kali ini yang mengajar adalah wanita sekitar 40 tahun bernama Bu Juleha, kali ini semua murid dikelas itu dibuat bingung karena mendapatkan tugas membuat masakan dan besok harus diserahkan kepada Bu Juleha pagi-pagi sekali, diantara kebingungan yang melanda didalam kelas ada satu murid yang sangat tenang dan begitu bersemangat sekali, Ya!! Siapa lagi kalau bukan Maya si cantik itu dia yang paling kalem diantara teman-temannya yang lain.

" Ok anak-anak!!!, Besok pagi masakan hasil kerja keras kalian sendiri dan besok langsung diserahkan pada ibu ya!!" Ucap Bu Juleha

" Maaf Bu kalo boleh tau besok kita harus buat masakan apa ya Bu?" Ucap Maya sambil berdiri, sontak semua murid pun menoleh ke Maya dan langsung beralih memandang Bu Juleha sambil mengangguk pada Bu Juleha.

Sambil tersenyum lalu menjawab pertanyaan anak-anak didiknya,

" Besok kalian membuat soto ayam Bawang" Ucap Bu Juleha

" Baik Bu!!!!" Ucap murid-murid serempak menjawab sambil membereskan peralatan sekolahnya lalu satu persatu keluar dari kelas dan yang tersisa hanya tinggal Maya seorang lalu tak lama Bu Juleha memanggil namanya lalu Maya pun maju ke depan untuk mengambil bukunya yang tadi pak Irwan nilai.

" Maya ini buku kamu kan?" Tanya Bu Juleha sambil memberikan satu buku pada Maya.

" Oh iya Bu ini buku saya terima kasih Bu, kalo gitu saya pamit pulang dulu ya Bu sampai ketemu besok pagi" Ucap Maya kepada Bu Juleha sambil mengecup punggung tangan Bu Juleha lalu mengucapkan salam sebelum pergi.

" Assalamu'alaikum " ucap Maya yang langsung dijawab oleh Bu Juleha.

" Wa'alaikum salam hati-hati dijalan ya Maya" ucap Bu Juleha Maya pun mengangguk lalu pergi meninggalkan kelas, namun baru beberapa langkah Maya bertemu dengan pak Irwan yang terlihat buru-buru ke arah kelasnya, Maya memberanikan dirinya untuk menyapa guru berparas tampan itu.

" Selamat siang pak Irwan, bapak mau kemana kok kayak yang buru-buru banget keliatannya?" Tanya Maya pada pak Irwan.

" Eh Maya, iya ini ada barang saya yang ketinggalan dikelas nih, kamu sudah mau pulang ya?" Jawab pak Irwan.

Maya mengangguk lalu menjawab pertanyaan pak Irwan.

" Iya pak saya sudah mau pulang, kalo begitu saya pamit dulu ya pak, mari pak" ucap Maya segera berjalan

" Maya!! tunggu dulu sebentar " teriak pak Irwan pada Maya, Maya pun berhenti lalu menatap wajah laki-laki yang menjadi gurunya itu.

" Eeemmm.. saya boleh minta nomor WA kamu?" Tanya pak Irwan dan Maya pun mengangguk dan langsung menyebutkan nomor teleponnya.

" Ini nomor telepon kamu?" Tanya pak Irwan lagi pada Maya.

" Iya pak" jawab Maya sambil tersenyum.

" Ok kalau gitu saya pamit dulu mau ngambil barang saya, Assalamu'alaikum" ucap pak Irwan.

" Wa'alaikum salam" jawab Maya sambil senyum-senyum sendiri dan segera berlalu.

******

Sesampainya di rumah seperti biasa Maya langsung masuk kedalam kamar nya dan segera membersihkan tubuhnya setelah menyimpan tas nya di meja belajarnya.

Setelah selesai makan siang Maya pamit pada bundanya untuk beristirahat di kamarnya, sesampainya di kamar dia langsung mengambil buku yang tadi di gunakan belajar, namun saat membuka bukunya dia terdiam karena buku itu bukan miliknya dan ada satu hal yang paling mengejutkan lagi adalah nama pemilik buku itu milik pak Irwan.

Tanpa sengaja Maya melihat catatan isi buku itu tertulis namanya sendiri dan dibawahnya ada sebuah puisi yang sangat menyentuh hatinya.

Begini isi puisinya.

Semburat biru terpancar di wajahmu...

Terpampang jelas di wajahmu yang teduh seulas senyuman manis terukir disana...

Apakah hatimu masih sendiri...

Apakah senyum mu akan selalu setia menemani hari-hariku...

Apakah engkau akan selalu ada dalam pikiran ku...

Maya... Oh Maya...

Datanglah kemari kedalam hatiku hunilah kekosongan hatiku ini...

Begitulah isi dari puisi itu dan pada akhirnya Maya pun dibuat senyum-senyum sendiri hingga tak terasa dia pun tertidur pulas...

Pesan dari sang guru tampan

Kak....

Kakak.....

Ihh kakak...!!!

Kakak bangun ihh...kak!!!!

Tiba-tiba dia merasakan ada yang memanggil namanya seraya mengguncang-guncang tubuhnya karena kesal Maya pun segera perlahan bangun lalu terduduk dengan posisi memegang buku itu dengan mata yang masih terpejam setelah dirasa kesadarannya sudah kumpul kembali Maya pun membuka matanya perlahan-lahan lalu dia terkejut bukan main melihat adek nya yang sedang berdiri menatapnya cemas.

" Astaghfirullah adek!! Kamu dari sejak kapan ada di kamar kakak?" Tanya Maya yang syok karena adiknya itu.

" Baru beberapa menit sih kak setelah selesai azan Maghrib terus bantuin bunda nyiapin makan malem, karena sedari tadi aku gak lihat kakak jadi makanya aku kesini buat nyusul kakak takutnya kakak kenapa-napa lagi gitu, kak maaf yah aku masuk tanpa izin dari kakak" terang nya panjang lebar sementara Maya yang mendengar penuturan adiknya itu hanya bisa mengusap wajahnya dan beristighfar beberapa kali.

" Ya udah gapapa dek kamu masuk ke kamar kakak karena kamu khawatir sama kakak... Ya udah sekarang kamu keluar aja duluan kakak mau sholat Maghrib dulu nanti kalo udah nanti kakak nyusul ya!" Ucap Maya lembut lalu adiknya mengangguk sambil tersenyum lalu ia keluar dari kamar kakaknya dan menutup pintu kamar itu.

Ya! Maya memang bukan tipe orang yang gampang marah jika tidak ada alasan yang jelas, pada dasarnya dia adalah seorang gadis yang sangat lemah lembut terhadap adik-adiknya dan terhadap orang-orang yang dia sayangi dan ia cintai, seperti adiknya tadi ia tidak akan memarahinya karena mendengar penuturan adiknya tadi, Empat adik Maya semuanya itu adalah anak-anak yang baik dan taat pada aturan, siapapun itu termasuk Maya mereka sangat mengerti keinginan kakaknya yang sangat mereka sayangi dan mereka cintai setelah ayah dan bundanya, Maya memiliki dua adik perempuan dan dua laki-laki yaitu salah satunya yang tadi di ceritakan sebelumnya dia bernama Ananda Putri Safira Baskoro, putri adalah anak ke tiga dari enam bersaudara.

" Yang penasaran sama adik-adiknya Maya yang lainnya dan penasaran sama kakaknya Maya simak terus cerita update nya ya sayang"

*****

Setelah selesai mengerjakan kewajibannya sebagai hamba Maya pun segera keluar dari kamarnya dan pergi menuju meja makan dan ternyata kehadirannya sudah ditunggu oleh ayah dan Bunda beserta keempat adiknya, mereka tersenyum menyambut kedatangan kakaknya Ciara segera menarik kursi disebelahnya dan seketika dua adik laki-laki Maya berdiri dan segera mengambil satu piring beserta sendoknya Maya yang melihat itu seketika bingung dengan sikap empat adiknya itu, Ciara adalah adik kedua Maya sementara dua adik laki-laki Maya itu bernama Fadly dan Fakhri,

Fadly dan Fakhri adalah dua anak kembar yang memiliki sifat yang sama dan sangat perhatian pada kakak-kakaknya.

" Ya ampun dek ini ada apa sih kok pake harus diambilin segala piringnya, terus ini kenapa pada senyum-senyum gitu ke kakak ada yang aneh ya Sama kakak?" Tanya Maya yang di buat kebingungan dengan sikap kedua orang tuanya dan juga adik-adiknya itu, karena mereka terus menerus menatap wajahnya sambil senyam-senyum melihat dirinya.

" Gak ada apa-apa kok kak, cuma lagi seneng aja kita lihatnya ternyata kakak itu cantik ya kayak Nikita Willy loh, kita semua baru nyadar kalo kakak itu mirip sama kak Nikita Willy, Ya gak dek" Ucap Ciara sambil tersenyum lalu ditanggapi dengan anggukan kepala dari ayah dan bundanya juga putri Fadly dan Fakhri mereka hanya mengangguk lalu senyam-senyum lagi.

Karena tak mengerti dengan apa yang sedang dibahas oleh mereka Maya jadi tambah pusing dan semakin bingung dengan sikap mereka seakan-akan ada yang tidak beres dengan dirinya ini, akhirnya memutuskan untuk memulai makan malam ini.

" Udah ahh... Jangan ngeliatin terus sekarang kita mulai aja makannya kakak udah laper nih" Ucapnya sambil memasang wajah cemberut dengan sedikit bibir yang manyun dan putus asa.

Melihat itu mereka pun sadar kalau orang yang mereka jaili sudah kelaparan dan putus asa, akhirnya mereka pun memulai kegiatan makan malam itu dengan khusyu dan sesekali melirik kearah Maya yang sedang fokus pada kegiatannya, setelah selesai makan malam mereka pun kompak membereskan meja makan dan mencuci piring kotor sambil sesekali canda tawa terdengar menggema di dapur itu, setelahnya Maya pun segera masuk kedalam kamarnya dan langsung duduk di tepi ranjang dan mengambil hp kesayangan nya.

" Ada kabar apa ya kira-kira di grup sepi bener dah!" Gumam nya seraya menggeser layar handphonenya dan membuka aplikasi berwarna hijau itu dan sontak matanya terbelalak melihat pesan dari seseorang yang menyapanya dan menelepon dirinya berkali-kali namun tak terjawab olehnya.

Didalamnya terdapat 12 pesan yang belum dibaca oleh Maya dan ia pun segera menekan pesan dari nomor itu dan dia membacanya satu persatu pesan itu.

[" Halo dek Maya, ini dengan saya Irwan"]

[" Adek.. kamu lagi sibuk kah?"]

[ " Kamu marah sama kakak?"]

[ " Adek.."]

[ " Dek Maya "]

Dan 6 panggilan tak terjawab, setelah membaca pesan itu walaupun satu pesan belum dia baca tapi rasanya jantungnya sudah gila disco bahkan debaran di dadanya semakin bergemuruh kencang dengan para pengunjung bak di klub yang sedang berpesta ria dan dia berusaha mati-matian mengendalikan gemuruh di dalam dadanya itu namun sialnya malah semakin berdegup kencang isi dadanya itu saat dia mulai membaca pesan terakhir dari pak Irwan.

[" Sayang..."]

Itu pesan terakhir dari pak Irwan pada Maya, seketika pipinya merona dan seulas senyuman pun lolos dari bibir ranum nya, lalu Maya seketika Tertawa kegirangan dan ia juga bergulingan di atas kasur kesayangan nya sambil sesekali memukul kasur itu karena salting sekaligus senang dengan adanya pesan mesra dari pak Irwan.

" Sayang! aahhh...... adduuuuh ayang, haha!!" Ucap Maya sambil mengulang-ulang kata mesra itu lalu diapun tertawa kecil saling senangnya.

Tanpa dia sadari kalo tawanya sudah mengundang para mata-mata yang sedang melewati pintu kamarnya, Empat pasang telinga kini sudah menempel di depan pintu sambil sesekali tertawa kecil mendengar suara kakaknya yang bahagia setengah mati dan ternyata yang menguping itu adalah Putri dan Ciara mereka berdua segera pergi dari depan pintu kamar itu takut ketahuan oleh kakaknya bisa gawat, Putri dan Ciara segera berlari sambil sesekali tertawa terbahak-bahak ketika mereka ingat tingkah laku kakaknya itu kerena memang sempat mengintip dari celah lubang kunci pintu kamar kakaknya dan betapa lucu kelakuan kakaknya itu.

" Hahahaha....sumpah lucu banget bikin ngakak aja tingkahnya kak putri aku baru tau kalo kak Maya kalau lagi seneng sampai segirang itu hahaha!!" Ucap Ciara seraya tertawa terbahak-bahak lagi dan membuat ayah dan bunda juga Fadly dan Fakhri penasaran dengan apa yang di tertawakan oleh kedua kakaknya itu.

" Iya ya aku juga baru tahu setelah kamu suruh kakak ngintip celah kunci pintu kamar, kakak gak habis pikir banget sama kelakuan kak Maya kalau dipikir-pikir kak Maya cocok jadi pelawak ya gak dek, hahaha!" Ucap Putri sambil tertawa juga lalu menghampiri ayah bunda dan dua adik kembarnya itu sambil terengah-engah nafas mereka saling bersusulan.

" Kalian ini habis dari mana sih kok pake lari-lari segala, terus kenapa kalian ketawa-ketawa kayak gitu emangnya ada apa?" Tanya Bu Santi pada Putri dan Ciara yang masih tertawa kecil dan sesekali tersenyum.

" Hhhh...hhh, eh bunda ga kenapa-napa kok Bun cuma habis nonton video lucu terus aku sama Ciara lomba lari dari kamar kesini gitu Bun!! Hehe" Ucap Putri mewakili isi hati Ciara karena mereka takut kalo kakaknya tau kalo kelakuannya tadi ketahuan oleh mereka berdua.

" Iya Bun cuma itu aja gak ada kejadian apa-apa kok, bunda lagi nonton apa sih kayaknya seru banget deh" jawab Ciara membetulkan kata-kata kakaknya tadi, dia juga tak mau kalo sampai kena marah kakaknya itu.

" Ohhh... Gitu ya kirain ada apa, ini bunda sama ayah dan adik kembar kamu, lagi nonton film Air mata surga mendengan kalian ikut nonton aja dari pada harus ketawa-ketawa gak jelas kayak gitu, sini duduk sama bunda kak" Jawab Bu Santi lalu menepuk-nepuk sofa disebelahnya agar Putri dan Ciara duduk didekatnya.

*****

Sementara itu di dalam kamar Maya,

Dia tengah membalas pesan dari sang guru tampan itu jantungnya berdegup dengan kencang.

[ " Maaf ya pak eh kak saya baru ngebalas pesan dari pak Irwan sekali lagi saya minta maaf ya pak"]

Balas Maya sambil mengirim sebuah emoticon "Maaf".

Dan tak lama kemudian sebuah balasan pun muncul dari sang guru tampan itu.

Ting...

[ " Iya aku maafin kamu, Tapi jangan panggil aku bapak kan aku bukan bapak-bapak yang "]

Balas pak Irwan dengan emoticon

"Cemberut"

Maya yang melihat itu seketika tertawa gemas melihat kelakuan gurunya itu.

[ " Iya...iya pak eh "]

Balas Maya malah sengaja, dia tertawa sendiri dan kembali mengirim emoticon "kaget" dan emoticon "nyengir kuda"

[ " Iihhh ayank....kamu tuh ya udah mulai nakal hem " ] balas Irwan dia sendiri pun sedang salting ditempatnya sekarang

[ " Siapa yang nakal siapa? Saya gak nakal cuma bingung harus panggil anda siapa kalau anda gak mau dipanggil terus saya panggil apa dong? " ] Balas Maya lagi dan tak lama kemudian balasan pun muncul namun balasan yang dikirimkan oleh Irwan membuat kaget Maya.

Ting...

[ " Panggil aja sayang kalau engga Abang, tapi lebih enak dipanggil sayang sih " ] Balas Irwan sambil tersenyum lalu istirahat sejenak memberi waktu untuk Maya berfikir terlebih dahulu.

" Kalo gue panggil dia sayang terus status gue apa? Baru juga kenal udah panggil sayang tapi apa ga terlalu terburu-buru gitu? " Gumamnya sambil berfikir keras dengan sebutan itu

Akhirnya Maya membalas pesan itu.

[ " Tapi maaf ya kalo saya panggil dengan sebutan Abang, kenapa karena saya rasa itu lebih baik dari pada harus panggil dengan sebutan "Sayang" saya kira panggilan itu terlalu cepat sementara sayakan baru kenal sama Abang jadi saya minta maaf kalo saya panggil anda dengan sebutan "Abang" gapapa kan."]

Terang Maya panjang lebar dalam isi chat itu.

[ " Iya gapapa kok dek, Abang tau ini terlalu cepat sementara kita baru aja kenal dan baru aja ketemu jadi wajar aja kalo kamu bingung dengan sikap Abang ini tapi Abang harap kamu mau jadi wanita penyemangat dalam hidupku dan jadi seseorang yang pertama dan terakhir yang mengisi kekosongan hatiku ini, kamu mau kan?"] Balasan Irwan mampu membuat Maya jatuh hati pada gurunya sendiri.

[ " Iya bang aku mau, untuk hari ini dan seterusnya kita akan saling support dan saling menyayangi satu sama lain"] balas Maya dengan bahagia dan terharu.

Disisi lain Irwan yang mendapat jawaban seperti itu dia justru lega karena dia sangat berharap pada Maya, memang usianya terpaut jauh dengan Maya, Maya berusia 16 tahun sementara dirinya berusia hampir 30 tahunan memang masih terbilang muda tapi dia pun berfikir terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan ini dia tak mau ceroboh dengan langkahnya dan dia tak mau kalau orang yang dia dambakan dan dia sayangi terluka karena dirinya dia tidak pernah mau itu terjadi pada Maya.

[ " Ya udah sekarang kamu istirahat bukankah kamu punya PR besok harus dikumpulkan pagi-pagi sekali kan?,

Oh ya soal yang tadi kamu bilang Abang setuju dengan jawaban kamu tadi semoga kita bisa bersatu tanpa ada keterpaksaan dari satu sama lain, ya udah selamat beristirahat cantik

" GOOD NIGHT MY ANGEL "]

[ " Good night my brother"]

Itulah Balasan terakhir dari Maya dan dia pun segera mematikan handphonenya karena memang sudah larut malam tak lupa ia juga mengatur jam alarm pukul 03:00 pagi setelahnya dia pun tertidur dengan nyenyak.

*****

Kriiiing...

Kriiiing...

Kriiiing...

Mendengar alarm sudah berbunyi Maya pun segera bangun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah selesai dia segera keluar dari kamarnya lalu dengan cepat Maya berjalan menuju dapur, dengan semangat Maya langsung menyiapkan bahan-bahan yang akan diolah hari ini yaitu soto ayam Bawang kebetulan semua bahan-bahan yang dia butuhkan ada semuanya jadi hanya tinggal mengolah saja, dengan cekatan dia mencampur semua bumbu menjadi halus dan langsung proses memasaknya.

Setelah memakan waktu yang sangat lama tepat pukul 05:00 subuh semuanya sudah selesai dan dia pun segera masuk ke kamarnya untuk melaksanakan sholat subuh setelah selesai diapun segera bersiap-siap memakai seragam sekolahnya lalu pergi sarapan tak ada percakapan hanya sebatas sapaan dari ayah bunda dan keempat adiknya itu.

Setelah selesai sarapan mereka akan segera berangkat tak lupa ia bawa hasil masakannya itu kedalam wadah dan susun dengan rapih dan aman.

Sebelum pergi, adik dan ayah juga bundanya mendo'akan Maya agar hasil masakannya itu mendapatkan nilai yang bagus dan masakannya disukai oleh para guru.

Semua serentak mengaminkan Do'a yang diucapkan oleh Putri lalu kami semua segera berangkat sekolah, setelah menempuh waktu sekitar 60 menit akhirnya Maya pun sampai di sekolah dan kebetulan Maya yang pertama datang ke sekolah sementara para guru sudah datang semuanya.

" Ya udah kakak masuk ya ayah Pumpung belum ada murid yang lain , Assalamu'alaikum yah" Ucap Maya sambil mencium punggung tangan ayahnya lalu pergi sambil sesekali melirik ke ayahnya.

" Wa'alaikum salam kak hati-hati ya nak, SEMANGAT!!! Kak" Jawab pak Indro yang di jawab dengan anggukan kepala Maya setelahnya pak Indro pun berangkat menuju tempat kerjanya.

*****

" Kira-kira seperti apa tanggapan dari para guru mengenai hasil masakan yang Maya buat dan rasanya yang sudah pasti enaklah, dan bagaimana tentang hubungan antara Maya dan Irwan yuk simak terus cerita update nya ya maaf kalo masih ada yang kurang mohon di maklumi ya!!!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!