NovelToon NovelToon

Pesantren I'M In Love

1. cabuuttt.....

"Jaket kulit check...."

"Celana robek check.."

"Lipstik ungu gelap check..."

"Ok ready....you are the starrr...." ucapku, pada diriku sendiri di depan cermin.

Kenalin, nama gue Priscilia Adnan prawira.

Orang orang biasa manggil gue priscil, gue sekolah di salah satu sma negeri di Bandung gue terlahir dari keluarga yang cukup. Yah !

Cukup disiplin...

Cukup berkarir....

Cukup materi.....

Ayah gue seorang jenderal angkatan laut,

kaka pertama gue laki laki, seorang dokter spesialis bedah, yg sekarang bertugas di salah satu RS angkatan darat di Jakarta. Kaka kedua gue perempuan, guru di salah satu smp negeri, dan gue anak bungsu.

Wooww ! cukup terkesan bukan, dengan status keluarga gue, tapi sehebat hebatnya keluarga pasti ada aja yg lajurnya menyimpang,kalian sudah menduganya bukan ?

Yesssss it's me !

Bagi gue, gue ga mau ikutin jejak keluarga jadi abdi negara. It's boring you know.

Bagi gue, yg terpenting jadi diri sendiri, gue cinta musik, gue salah satu gitaris band, tepatnya dua band. Satu band gue beraliran metal dan satu lagi band indie, bagi gue jalanin hidup sesuka loe dan hidup is never flat.

"Ctook...."

"Ctook......"

Gue berbalik, menuju arah jendela kamar gue yg berada di lantai 2, dan membuka gordennya. Tampak temen gue udah nunggu di luar gerbang rumah, sambil melemparkan kerikil ke kaca jendela.

"Ok..." bisik gue.

Gue buka jendela kamar dengan perlahan dan loncat keluar, gue turun lewat pinggiran tembok rumah, dan sampailah gue di lantai bawah. Tepatnya halaman samping, gue buka gerbang perlahan, dengan hati yg dag dig dug. Takut ketauan orang rumah, dan "fiuhhhh berhasil..."

segera gue berlari menuju tempat temen gue c Boy.

"Yuk telat nih kita," ucapnya.

"Oke, nyalain motornya di depan komplek aja biar ga berisik !" pintaku sambil membantu mendorong motor Boy. Kami pun berlalu. Tiba tiba, suara gonggongan anjing tetangga ku mengejutkan kami,

"Suuttt,boyy calm down ! ok good boy !" ucap ku menenangkan anjing itu.

"Apa sih, orang dari tadi juga gue diem, nyelow !"ucap boy teman gue dari samping.

"Hahahaha siapa yg ngomong sama loe ? onoh boyyy !" ucapku, sambil menunjuk anjing tetangga ku yg memang diberi nama boy oleh pemiliknya.

"Anjrittt kacr** loe nyamain gue sama dogy, " kesalnya

"Emang namanya boy ! bukan gue yg ngasih nama tapi yg punyanya," gonggongan boy rupanya membuat orang yg gue takuti bangun, dan sadar kalau gue sudah kabur dari pengawasan nya. Yup !ayahku. Kulihat dari jauh, ayahku membuka gorden jendela dan mencariku, saat mata kami bertemu...

"Priscillia !!!"

Teriaknya, seperti bom Hiroshima dan Nagasaki, menggelegar !!

"Cabuuutttt ..."

Kami langsung tancap gas.

.

.

Sampailah kami di satu gedung yg ramai orang. Berbagai aliran jenis band, lampu sorot panggung yang megah, dan tentu saja personil band kami yg menunggu di back stage.

"Sil....boy...come on 5 minutes ...."

"Ok !" kami berlari bersiap siap tampil.

Malam berlalu sangat meriah, gue dan band gue membawakan 5 buah lagu metal, saat di back stage, tiba tiba kami dikejutkan dengan kedatangan dua laki laki bertubuh kekar. Menggunakan kaos ketat mencetak tubuhnya yg atletis mencari keberadaan gue.

"Sil, ada yg nyariin loe. Loe punya utang yah?" tanya temanku Bima, sambil melongo ke arah dua pria itu. Yang lebih membuat gue terkejut adalah dari arah belakang dua pria itu, muncul sesosok pria yang sangat gue takutkan melebihi ketakutan gue pada setan, genderuwo mah kalah ! turun dari mobil.

AYAHKU........

"Priscillia Adnan prawira...!!!!!"

Beliau mendekat lalu menjewer telinga gue di depan teman teman band gue.

"Adudududuh ! sakit yah, ampun !"

"Pulang !!" ucap ayah gue

Priscilia Adnan Prawira

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

baca juga yuu karyaku yg lain promo nih

.

.

.

.

2. peace yah..!!

"Aduhh yah, sakit telinga Priscil !" gue mengaduh mengusap telinga yg memerah.

"Biar, biar copot sekalian !! "jawab ayah marah,

dan duduk di sofa sambil menginterupsi kan pada ajudannya, untuk kembali ke tempat nya semula.

"Anak gadis malam malam keluyuran ga jelas, apa ini?! pakaian kamu sobek sobek gini ?!" kesal ayah sambil menunjuk celana gue.

"Ayah ga mau tau, kamu ga boleh lagi keluar malem malem !! " pekik ayah

"Ayah mah ga gaul ! Priscil bukan keluyuran ga jelas yah, tapi lagi konser !" gue tak mau kalah.

"Gaul apa, teriak teriak kaya orang kesurupan ! musik nya berisik ga jelas," jelas ayah.

Memang di keluarga, hanya aku saja yg berani mendebat ayah, kakak kakak ku tidak ada yg berani membantah. Mungkin karena sejak dulu, aku yang paling dekat dengan ayah, kemana mana bersama ayah, tapi semenjak ayah sering ditugaskan keluar kota, bahkan ke luar negeri. Hubungan kami aga sedikit menjauh dan gue lebih memilih pergaulan gue sendiri.

Pertengkaran kami membuat mamah dan kaka perempuan ku, Tyas keluar kamar.

"Udah, udah yah jangan marah marah ! nanti penyakit ayah kambuh lagi, "mamah menenangkan ayah, dengan membawa segelas air putih.

"Udah yah kirim aja dia ke pesantren !!"ucap ka Tyas santai.

"Ka Tyas !" pelotot ku.

"Apa ?! kamu kira kaka takut sama pelototan kamu?" melotot balik dan berkacak pinggang.

"Suuttt udah malem ! malu sama tetangga, Tyas masuk kamar ! kamu juga Priscil, sebaiknya kamu intropeksi diri ! masuk kamar, ganti bajumu, udah kaya anak anak pinggir jalan yg sering mamah liat kalo lagi mau ke pasar !" aku menghentakkan kakiku, dan masuk ke kamar. Ku banting pintu, kuhempaskan tubuhku di kasur dan menangis dengan muka tertutup bantal, sampai aku tertidur.

"Kriiinggg ....."

Suara alarm tidak juga membangunkan ku, malahan kini mamahku masuk dan mengguncang guncang tubuhku.

"Sil,.sil, kuping kamu terbuat dari apa sih alarm segitu kerasnya ga kedengeran ?" mamah hanya geleng-geleng melihat aku yg tak kunjung membuka mata, dia pun turun lagi menyiapkan sarapan dibantu bi Asih.

Kini, suara langkah kaki terdengar menaiki tangga dan membuka pintu kamar ku.

"Prriittttt !!" sontak aku membuka mataku selebar dunia dan terduduk di kasur.

"Mau tidur sampe kapan kamu? sampai indonesia kembali di jajah Belanda?" suara itu menggelegar membuat siapapun yg mendengar nya akan langsung ciut, tapi tidak denganku, seakan sudah bebal, dengar ayah teriak teriak sudah menjadi makanan ku sehari-hari.

"Iya yah Priscil udah bangun ko ! ini mau ke kamar mandi,"

"10 menit, hanya 10 menit !! kita tunggu di bawah ! kalo lewat, kamu tidak punya jatah sarapan! "ucapnya.

"Siap jendral !" sambil hormat.

Akuu bergegaslah ke kamar mandi, lekas mandi, mandi ala ularrrr, dan memakai seragam, aku setengah berlari menuju meja makan.

Tidak usah aneh, karena memang begitulah ayahku mendidik anak anaknya. Kami semua sarapan, lalu berangkat, ayah pergi ke pangkalan angkatan laut, ka Tyas mengajar, dan aku ke sekolah.

"Daahh mah ! jangan kangen ya sama Priscil !" aku melambaikan tangan pada mamah, ayah dan ka Tyas hanya geleng-geleng melihat kelakuanku, yg seperti anak kecil, karena memang aku bungsu, jadi masih bersifat manja.

"Sil !!" pekik kedua temanku yg sengklek.

"Sini ! liat gue kuping loe copot ga??" Siska setengah menarik kepalaku dan aku mengaduh.

"Awww,sakit bego !" kesalku.

"Hahahahaha, gue ketawa tawa ga berenti. Sumpah lucu banget, liat Priscil dijewer di depan fans fans nya !" ledek Lala.

"Seneng lu? liat gue menderita."

"Bokap lu sadis sil, ngeri gue ! jantung gue serasa mau copot tau ga ? tiba-tiba didatengin ajudan ajudannya, gua kira mo nagih utang.

"Sill...." susul Bima dan Boy

"Loe ga pa pa??" tanya Bima.

"Gue kira loe bakal ditembak di tempat, udah gemeter gue !" tambah Boy.

"Eh geje ! sengeri ngeri nya ayah gue, ga akan sampe nembak anak sendiri !"

"Ya udah masuk kelas yu !"

Di mobil

"Yah masukin priscil ke pesantren aja yah, lebih bagus menurut Tyas."

"Nanti ayah sama mamah pikirin dulu deh,"

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Di depan sudah menunggu mobil, ayah yg datang menjemput bersama pak Roni.

"Nanti sore datang aja ke rumah yah ! ngerjain tugasnya di rumah gue ...?" ucap Siska

OK.......

Aku duduk di samping ayah, dan kami pulang.

Ayah melihat penampilan ku dari atas sampai bawah.

"Priscil, ayah minta kamu rubah penampilan mu, masa ke sekolah pake sepatu boot, pake gelang buat c boy, sama apa itu lipstik hitam? jangan bikin ayah malu, Priscil !" ucapnya.

"Gelang c boy,.ayah nyamaim gue sama dogy ??" batinku.

"Yah ini tuh gaul, ayah yang kuno, hello ....ini tuh taun 2019 bukan taun '70an, kalo ayah malu tutup aja muka ayah !" ucapku songong.

Ayah melotot, aku hanya tersenyum lebar dengan tanda damai.

"Peace yah...."

3. keputusan ayah

Saat ini, aku, ayah, mamah, sedang duduk di ruang keluarga. Menonton tv, kebetulan ka Tyas belum pulang dari mengajar.

Aku cekikikan sendiri, sambil membaca chat dengan teman teman somplak ku.

Boy William : tes..tes...

tunjukkin pantat loe yang masih idup !

Bima sakti :sini pantat loe gue tendang Boy.

Siska cute : emang loe punya pantat Boy ?

Boy William: guysss bete nih gue ,jalan nongki nongki yu?!

Lala : khusus buat loe, nongki nya di kandang singa aja boy.

Siska cute : hahahah ! pantesnya lu tuh di kandang monyet, biar gue comblangin sekalian.

Bima sakti : hahahaha disamain sama monyet, Sil ! keluar loe dari persembunyian jangan ngumpet mulu.

Priscil: gue baru read apa sih ngomongin monyet?

Boy William : noh sil, mereka jahat sama gue, masa gue yg baik hati dan tidak sombong di bully terus ...sad !

Priscil : mungkin loe memang pantes di jajah boy,

Boy William : nasib orang ganteng, ya allah ampunilah dosa mereka yg membully hamba.

Lala lili : cuihhhh....

Siska cute : cuihhhh....

Bima sakti : ganteng kalo diliat pake sedotan !

Aku beranjak dan pergi ke kamar.

"Assalamualaikum," ka Tyas pulang.

"Walaikumsalam."

Malam hari saat ayah, mamah dan ka Tyas sedang bersantai di ruang keluarga , kebetulan aku keluar sejak sore, minta ijin untuk kerja kelompok.

"Yah, mah apa sudah dipikirkan, usul ku tentang memasukkan priscil ke pesantren, ayah kan punya teman karib kyai Usman di daerah Cire***, itu pesantren bagus loe yah ! mantan murid murid ku banyak yang masuk pesantren itu ! memang pesantrennya bagus," ucap ka Tyas sambil menatap laptop nya.

"Mamah kurang yakin deh, apa Priscil mampu ?" ragu mamah.

Ayah hanya diam, tapi mengingat kelakuanku yg memang sudah cukup keterlaluan, sudah beberapa kali aku mendapatkan SP dari sekolah, karena melanggar aturan sekolah. Bahkan yg terakhir, tempo hari aku kabur dari sekolah, dengan cara melompati pagar sekolah, karena ingin datang ke konser band metal bersama teman temanku.

"Ayah akan menghubungi kyai Usman dulu, " ayah mengambil ponsel, dan menjauh dari mamah dan ka Tyas, untuk berbicara dengan kyai Usman.

30 menit sudah, ayah berbincang dengan kyai Usman lewat sambungan telepon.

"Gimana yah ??" tanya mamah dan ka Tyas.

"Insyaallah lusa, ayah bawa Priscil ke Cire***, semoga ini adalah pilihan yg tepat untuk Priscil." Ucap ayah meyakinkan.

"Sudah jam berapa ini Priscil ?" ayah berkacak pinggang menantikan kedatangan ku.

"Ehh,ayah belum tidur yah ?"ucapku sambil nyengir.

"Jangan basa basi kamu, ayah mau bicara sama kamu, ikut ayah !" titah nya.

Aku mengekor di belakang ayah.

"Duduk ! ehhmm, ayah memindahkan sekolah mu sil...lusa kamu ikut ayah ke sekolah baru..."jelas nya tegas.

"APA?! kenapa aku harus pindah sekolah yah?kenapa mendadak?" aku sontak kaget dan berdiri dengan ucapan ayah.

"Duduk ! ayah belum selesai bicara !"

"Ayah rasa, sekolahmu yg sekarang memang sudah bagus. Tapi tidak banyak membawa perubahan positif untukmu,"

"Tapi ayah ga bisa main pindahin Priscil gitu aja dong ! tanpa bilang ke Priscil terlebih dahulu ! "aku pergi dengan rasa kesal, marah dan kecewa terhadap ayah.

Blukkkk.....

Aku menutup pintu kamarku, aga sedikit keras dan tertelungkup di kasur.

Keesokannya, aku turun untuk bersiap ke sekolah.

"Ekhmmm, ayah minta maaf Priscil, sebelumnya tidak bicara dulu sama kamu, tapi ayah yakin sekolah yg baru bisa membawa perubahan yg baik untukmu, ayah melakukan itu untuk kebaikanmu,"

Aku menarik nafas panjang, sambil menyendok nasi goreng.

"Priscil, kalo ayah ngomong tuh di denger !" ucap mamah dengan senyuman.

"Iya " jawabku malas.

Aku berangkat sekolah diantar ayah dan supirnya, aku berjalan dengan malas menuju kelas, teman-teman ku melihat dan bertanya, aku menjelaskan pada mereka bahwa aku akan pindah sekolah hari ini. Ayah menguruskan kepindahan ku.

"Tenang aja sil, kita tetep bisa saling ketemu kan, masih bisa sering kumpul kumpul kan? kita bakalan sering maen ke rumah kamu deh !" ucap Siska menenangkan.

Tanpa setahuku, di rumah mamahku, mengepak baju dan semua kebutuhanku. Peralatan ku dimasukkan dalam sebuah koper besar.

"Siapp..."

"Mah, itu semua peralatan dan kebutuhan Priscil?" tanya ka Tyas sambil duduk di samping mamah.

"Kamu ga ngajar tyas ?" tanya mamah.

"Ga mah, aku ambil cuti 2 hari, aku pengen ngabisin waktu bareng Priscil. Sekaligus ikut anter dia bsok, mah !" ucapnya aga sedikit lesu.

Memang ka Tyas selalu bertengkar denganku, tapi ka Tyas sangat menyayangiku.

Saat aku pulang

"Dek, jalan yu ?" ka Tyas menyapaku.

"Tumben ngajak jalan ada angin apa nih ? hujan ga sih?" jawabku terheran, sambil melihat langit. Pasalnya tidak biasanya, kakakku yg satu ini bersikap manis.

"Kurang asem loe, mau ga ? hari ini aku traktir kamu deh sepuasnya ?" senyumnya.

"Seriusan nih ?" tanyaku senang.

"Kesambet setan apa nih, ka Tyas tiba tiba baik, bo*do amat lah ! yg penting traktiran ,aseekkk!! "batinku.

"Bentar, ka aku ganti baju dulu !" ucapku, sambil berlari ke kamar dan berganti pakaian.

Ka Tyas ngajak aku ke mall dan membelikanku apapun yg ku minta.

"De, di traktir sih di traktir, tapi ga ngeborong barang branded juga kali, loe kan tau gaji pns cuman berapa ?" ucap nya meringis.

"Katanya mau traktir, jarang jarang kan bisa morotin ka Tyas ! " tawaku.

"Akh loe mah ! penghasilan kaka kan ga sebesar penghasilan kamu ! " ucap ka Tyas, membandingkan penghasilannya dan penghasilanku.

Aku memang terlahir dari keluarga berkecukupan, tapi aku bukan tipe anak yg bergantung dengan harta kedua orangtuaku. Aku memiliki bisnis online bersama seorang temanku teh Gita, dan bisnis ku lumayan berkembang pesat, selain manggung dengan band ecek ecek ku.

"Hehehhe" aku nyengir saja mendengar pengakuan ka Tyas.

Kami pulang saat hari sudah mulai gelap.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

"Priscil ! ayo nanti kita telat ! "pekik ayah dari lantai bawah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!