Terjebak Jadi Suami Dalam Novel
Buku tebal pemberian Kakek
Author🦋🍰
Tanda info!
( )👉Dalam hati para tokoh.
[ ]👉 apa yang di lakukan para tokoh.
{ } 👉 perasaan para tokoh.
Karell Bintang
[Berlari pagi, peluh menetes di pelipisnya, napasnya terengah-engah setelah terlalu lama berlari]
Karell Bintang
[Menengadah ke langit, menyadari terik matahari kini jauh lebih menyengat dibandingkan tadi]
Karell Bintang
Tanpa gue sadari, rupanya pagi telah bergeser menuju siang. [Gumamnya]
Karell Bintang
[Langkah kakinya akhirnya berhenti di sebuah kursi taman]
Karell Bintang
*Sebelumnya, ia sempat mampir ke sebuah toko kecil untuk membeli minuman dingin.
Karell Bintang
[Menenggak air mineral dan merasakan kesegaran menuruni tenggorokannya]
Mata Karell tak sengaja mengarah ke seorang kakek-kakek yang sudah tua, terlihat duduk di pinggir jalan dengan pakaian lusuhnya.
Karell Bintang
{Prihatin kepada Kakek itu}
Karell Bintang
(Kasian kakek itu, gue harus ngelakuin sesuatu)
Karell Bintang
[Berdiri dan berjalan kearah toko kecil yang tadi dia beli air mineral]
Karell Bintang
[Sampai didepan toko itu]
Wanita dewasa
[Melihat Karell]
Wanita dewasa
Ehh Adek datang lagi
*Senyum dengan ramah.
Karell Bintang
Iyaa Mbak, saya mau beli sesuatu.
[Melihat sekitaran dalam toko]
Wanita dewasa
Yaudah silahkan dek, mau beli apa?
Karell Bintang
Saya mau roti selai coklat Mbak, dua aja ya
Wanita dewasa
Okeh dek, sebentar.
Wanita dewasa
[Mengambil Roti selai coklat, memasukkan kedalam plastik dan menyerahkannya kepada karell]
Wanita dewasa
Ini dek, terimakasih banyak telah membali di toko kecil Mbak.
Karell Bintang
Kembali kasih, saya permisi Mbak.
Karell Bintang
[Berjalan ke arah Kakek yang masih ditempat tadi dia lihat]
Karell Bintang
[Didepan kakek itu]
Permisi Kek
Kekek
[Mendongak]
Iya Nak, ada apa?
Karell Bintang
Ini ... saya ada sedikit rezeki untuk Kakek, semoga bermanfaat...
Kekek
[Mata berkaca-kaca menatap Karell dan plastik yang sudah dibuka. Ternyata ini roti!]
Kekek
Alhamdulillah! Makasih Nak, semoga Allah membalas kebaikanmu.
Kekek
Baik sekali kamu Nak, tau saja Kakek belum makan dari kemaren. [Lirihnya]
Kekek
[Membuka bungkus roti itu]
Kekek
[Memakan roti itu dengan lahap]
Karell Bintang
[Menatap Kakek itu dengan iba]
Karell Bintang
[Melihat dua roti sudah habis dimakan Kakek, ia sampai lupa tidak membeli air tadi!]
[Menepuk jidatnya]
(Gila Lo Karell! Kasih makan orang tapi gak kasih minum)
Karell Bintang
(Bisa-bisanya gue lupa hal yang penting kayak gini!)
Karell Bintang
Kakek sebentar yaa!
[Pekiknya setelah berlari kearah toko kecil tadi lagi]
Kekek
[Menatap Karell dengan tatapan yang sulit di artikan]
Karell Bintang
[Berhenti di toko kecil itu lagi]
Karell Bintang
Mbak Air mineralnya satu yaa, ini uangnya!
[Mengambil air mineral di kulkas, setelah menaruh uang di dekat Mbak itu]
Wanita dewasa
[Memperhatikan Karell karena sudah tiga kali datang ke tokonya]
Wanita dewasa
Ada lagi dek?
(Siapa tau nanti adek datang lagi kan, dari pada cape bolak-balik)
Karell Bintang
Gak ada lagi Mbak, Makasih! Saya permisi dulu.
[Berlari ke arah Kakek tadi]
Karell Bintang
Ini Kek minumannya. Maaf tadi saya lupa belinya...
{Merasa bersalah}
Kekek
Gapapa Nak. Kamu sungguh baik. Dan Kakek yakin kamu adalah orang yang tepat.
Kekek
[Meminum air mineral]
Karell Bintang
[Mengerut kening, tak mengerti apa yang Kakek ini katakan]
Karell Bintang
(Maksud Kakek ini apa?)
Karell Bintang
Saya tidak mengerti Kek, Orang yang tepat? Maksudnya apa?
[Menatap Kakek itu dalam]
Karell Bintang
{Penasaran tingkat tinggi}
Kekek
Oh, Kakek punya sesuatu buat kamu.
Karell Bintang
(Kakek ini seperti mengalihkan pembicaraan. Aneh)
Karell Bintang
[Menatap Kakek itu dengan serius]
Kekek
[Merogoh tas lusuhnya, dan mengeluarkan sebuah buku tebal yang lusuh]
Kekek
Ini untukmu Nak, sebagai ucapan terimakasih Kakek karena kamu sudah bersedia memberi makan Kakek yang kelaparan.
Kekek
[Menyodorkan buku itu ke tangan Karell]
Karell Bintang
Ehh, Tidak usah Kek. Karell ikhlas kok bantu Kakek...
[Menolak dengan halus]
Kekek
Namamu Karell, nak?
[Menatap Karell serius]
Karell Bintang
Iyaa Kek
{Merasa curiga dengan Kakek itu}
Kekek
Haha, ternyata aku tak pernah salah memilih orang yang tepat.
[Tersenyum yang membuat Karell merinding entah kenapa]
Karell Bintang
[Alisnya terangkat]
(Kakek ini kok bertambah aneh yaa...
apa cuma perasaan gue aja?)
Kekek
Terima buku ini ya, Kakek akan sedih bila kamu tidak menerimanya...
*Mata berkaca-kaca
Karell Bintang
Ehh, iya, iya! Karell akan terima, tapi kakek jangan nangis. Nanti Karell dikira ngapa-ngapain Kakek...
{Merasa tak enak+ panik}
Kekek
Nah, begitu!
*Tersenyum senang
Karell Bintang
(Kakek ini benar-benar aneh! Tadi ketawa, terus sedih, terus senyum!)
Karell Bintang
(Bodo amat lah! Yang penting gue udah bantuin Kakek ini...)
{Gak peduli dengan keanehan}
Karell Bintang
Yaudah, Kek...
aku pulang dulu yaa, ini sudah hampir siang banget.
[Mengambil buku di tangan Kakek tadi]
Kekek
Iya Nak! Hati-hati dijalan...
Karell Bintang
Iya Kek, terimakasih banyak dan untuk bukunya juga
Karell Bintang
[Berbalik dan berjalan]
Karell mau pulang kerumahnya yang emang dekat dengan taman
Karell Bintang
Plak!
[Menepuk jidatnya]
Karell Bintang
Duh! Lo bodoh banget sih Karell! Masa Lo tinggalin Kakek itu sendiri. Kalau ada yang jahatin gimana! Walaupun ini masih siang, tapi itu gak bisa menjamin kakek itu akan baik-baik aja.
Karell Bintang
[Mengacak-acak rambutnya dengan kuat]
{Kesel banget}
Karell berbalik dan kembali ketempat tadi Kakek itu berada yang emang belum jauh, karena ia baru berjalan beberapa langkah tadi.
Karell Bintang
DEG
*Langkahnta terhenti. Matanya terbelalak!
Karell Bintang
K-Kakek itu kemana...?
*Menatap kesekitar taman tapi tetap aja Kakek yang ia cari gak ada!
Karell Bintang
Masa diculik sihh! Aneh banget.
[Lirihnya]
Karell Bintang
Mungkin Kakek itu udah pulang. Tapi...
kok cepet banget yaa?
Karell Bintang
Ihh, kok gue makin merinding yaa?! Tau ahh mending pulang...
*Bodo amat
Karell Bintang
Pulang kerumahnya🚶🚶🚶
Author🦋🍰
🦋𝐓𝐨 𝐛𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝…🧸
Gak elit banget mati kayak gini!
Karell Bintang
[Menjatuhkan tubuhnya ke kasur setelah mandi dan berganti pakaian]
Karena setelah pulang dari taman tadi Karell langsung bersih-bersih, tidak tahan tubuhnya lengket semua karena keringat.
Karell Bintang
[Tiba-tiba teringat dengan buku yang dikasih oleh Kakek yang dia anggap aneh itu]
Karell Bintang
[Bangun dan mengambil buku tebal itu yang ditaruh diatas meja samping tempat tidur]
Karell Bintang
{Penasaran}
Karell Bintang
*Membaca judul bukunya...
"Suami yang Tak Pernah ada"
Karell Bintang
Kayaknya ni novel menarik, gue baca aja deh, mumpung gue lagi gabut.
Karell Bintang
*Membaca dengan serius, sesekali ekspresinya berubah-ubah, entah apa yang ada didalam novel itu.
Hingga waktu terus berjalan. Satu jam, dua jam, tiga jam, empat jam...
Karell Bintang
*Menatap buku novel yang ia lempar hingga berakhir tragis!
Karell Bintang
Suami macam apa itu! Istrinya gak ia anggap dan malah mengejar wanita lain.
Karell Bintang
*Menendang buku itu dengan kasar
Karell Bintang
Padahal istrinya sangat mencintainya, tapi kenapa malah mengejar wanita yang sudah ia tau memiliki tunangan!
Karell Bintang
Cowok macam apa itu! Gue aja malu ngeliat kelakuan tuh antagonis. Kayaknya dia bukan cowok tapi waria!
Karell Bintang
KURANG AJAR! Kasian istrinya. Dan tuh Antagonis juga BODOH banget. Mati karena menyelamatkan wanita yang tidak mencintainya.
Karell Bintang
Sedangkan istrinya yang sangat mencintainya malah di perlakukan dengan sangat buruk!
Karell Bintang
Kalo gue jadi antagonis itu, pasti gue gak akan sebeja* dan sebodoh itu untuk mengejar wanita dengan gila-gilaan padahal udah punya istri.
Karell Bintang
AAAAAH!
*Mengambil buku novel yang sudah ia baca sampai tamat, dan langsung dia buang ke tong sampah yang ada di samping tempat tidurnya.
Karell Bintang
{Wajahnya merah, amarahnya memuncak bagaikan siapa yang mendekat maka orang itu akan terbakar!}
Karell Bintang
Tenang Karell, tenang!😤
[Mengambil air di meja dan meminumnya dengan sekali tegukan]
Karell Bintang
*Menghempaskan tubuhnya ke kasur
Karell Bintang
Kenapa gue semarah ini sih, padahal itu kan cuma novel alias fiksi!
Karell Bintang
*Mengacak-acak rambutnya dengan kesal
Karell Bintang
Apa mungkin karena nama karakter antagonis pria itu sama dengan nama gue? Makanya gue gak terima. Gue ngerasa seperti gue yang ngelakuin itu semua!
Karell Bintang
Kenapa nama gue harus sama dengan sibodoh itu!
[Menggenggam tangannya erat hingga buku-buku jari tangannya memutih]
Karell Bintang
Kareen terlalu baik! Kenapa gak lo tinggalin aja tuh cowok, gak guna juga punya suami kayak gitu. Lo aja gak pernah dia anggap!
Karell Bintang
Andai aja lo itu istri gue, gue sumpahin, gimanapun caranya gue akan bahagiain lo!
[Serunya dengan kencang]
Karell Bintang
Ehh, gue baru sadar kalau ini udah malam.
[Menggaruk kepala yang tak gatal]
Karell Bintang
CK. Ini semua gara-gara tuh novel sampah! Udah bikin gue darting sekaligus lupa waktu.
[Marah menatap tong sampah yang pastinya didalam ada novel itu dengan penuh permusuhan]
Tiba-tiba lampu kamar Karell mati
Karell Bintang
Ehh-ehh, ini kenapa?! Perasaan gue udah beli token listrik deh! Tapi kok lampunya mati?
Karell Bintang
[Bangun dari tidurnya]
Karell Bintang
[Meraba-raba disekitar karena semuanya gelap, ia tidak bisa melihat apapun]
Karell Bintang
[Tidak sengaja menabrak dinding kamarnya dengan keras hingga membuat dahinya mengeluarkan darah yang lumayan banyak]
Awhh
[mengerang lirih, merasakan pusing dan nyeri di dahinya]
Karell Bintang
(Pusing banget, masa gue mati hanya karena nabrak tembok)
[Tangannya bertumpu pada tembok]
Karell Bintang
Shhht ... gak elit banget kalo gue mati kayak gini!
[Memejamkan mata erat saat merasa kepalanya tambah pusing, seakan kepalanya mau pecah!]
Karell Bintang
Ahhh, astagfirullah ... lemah banget sih gue.
Gue udah gak k-kuat lagi...
{Seakan kamarnya seperti kebalik, dan semuanya blur total, mata sayunya yang berusaha untuk tetap terjaga disaat mati lampu akhirnya menyerah}
Karell Bintang
[Tubuhnya terjatuh, dan matanya pun terpejam dengan darah yg mengalir dari dahi ke wajahnya yang tampan]
Author🦋🍰
🦋𝐓𝐨 𝐛𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝…🧸
Sejak kapan gue punya istri!?
Boy
(Gue dimana...? Kok gelap...)
Boy
*Memaksa untuk membuka matanya dengan susah payah
Boy
*Mendengar tangisan perempuan didekatnya
Girl
Kak Ell, bangun...
Hiks a-aku hiks!
*Menggenggam erat dan mengelus tangan laki-laki yang tengah terbaring lemah dan wajah pucat seperti mayat.
Karell Bintang
*Mengerut keningnya
Karell Bintang
(Siapa yang menangis? Bukannya tadi aku ada di kamar terus pingsan karena hal konyol)
Karell Bintang
*Berusaha membuka matanya ... yang akhirnya berhasil setelah mencoba berkali-kali
Girl
*Mengedipkan matanya berkali-kali dengan raut tak percaya, sekaligus ada sedikit kebahagiaan di matanya saat melihat tangan yang ia genggam bergerak.
(Aku gak lagi halu kan? Barusan jari Kak Ell bergerak!)
Karell Bintang
*Setelah membuka matanya, dan terlihat didepannya ada seorang perempuan cantik dan imut!
Perempuan yang dilihat Karell✨
Kereen Bulan
Alhamdulillah, Kak Ell, s-sudah bangun!
*Menatap Karell dengan mata berbinar-binar. Senyumnya merekah.
/Bahagia
Kereen Bulan
Syukurlah ... sekarang aku harus memanggil Dokter!
*Berdiri, mau keluar untuk memberi tau kalau Kak Ell sudah bangun
Karell Bintang
*Memegang tangan perempuan yang tadinya menangis tersedu-sedu sekarang malah tersenyum indah
Karell Bintang
Lo siapa?
*Menatap perempuan didepannya dengan dalam
Kereen Bulan
*Matanya terbelalak
Kereen Bulan
Kakak serius nanya gitu ke aku?
Karell Bintang
Iya, emangnya kenapa? Ada yang salah kah dengan pertanyaan gue?
Kereen Bulan
*Menggeleng kepalanya dan menutup mulutnya dengan tangan, menatap Kak Ellnya seolah tak percaya!
Karell Bintang
(Kenapa dengan perempuan ini? Gue nanya bukannya jawab malah kaget. Aneh)
*Agak kesel
Karell Bintang
Hey!
*Menggoyang sedikit tangan perempuan itu
Karell Bintang
Gue serius nanya. Lo siapa? Dan sekarang gue ada dimana? Terus kenapa lo manggil gue Kak Ell?
*Memperhatikan disekitarnya, dan sepertinya dia ada dirumah sakit. Tapi ini ruangnya mewah banget.
Kereen Bulan
Bentar Kak, aku panggil Dokter dulu. Nanti akan aku jawab semua pertanyaan Kak Ell
*Mata berkaca-kaca
Kereen Bulan
*Melepaskan tangan Karell dengan lembut dan keluar dari ruangan
Kereen Bulan
(Kenapa Kak Ell gak ingat aku? Segitu bencinya kah sama aku, sampai-sampai mengatakan gak kenal aku? Hiks)
*Menggigit bibir bawahnya yang bergetar
Kereen Bulan
/Hatinya seperti ditusuk oleh ribuan anak panah tajam! Saat mengetahui orang yang sangat dia sayangi malah melupakannya
Karell Bintang
Kenapa perasaan gue jadi gak enak...
*Gumamnya lirih
Karell Bintang
Perempuan itu siapa sebenarnya? Kok dia kayak kenal gue banget.
Karell Bintang
Tapi gue gak pernah liat dia. Malah asing banget wajahnya...
Karell Bintang
Shhht...
*Memijat dahinya saat merasakan nyeri dan pusing, yang ternyata kepalanya di perban
Karell Bintang
*Menatap kearah pintu yang terbuka, dan muncullah perempuan tadi dan seorang dokter yang disampingnya ada suster. Mereka berjalan kearahnya.
Dokter
*Berdiri didepan Karell
Dokter
Boleh saya memeriksa Anda?
*Ucapnya kepada Karell
Dokter
Apa ada keluhan, Tuan?
*Memeriksa pasiennya dengan teliti
Karell Bintang
Hmm, Kepala saya sedikit pusing dan nyeri, Dok...
Suster
*Mencatat keluhan pasien
Dokter
Apakah Anda mengenal Nona di samping saya?
*Ucapnya tegas dengan wajah serius
Karell Bintang
*Menatap Kereen serius
Karell Bintang
*Menggeleng
Tidak, Dok...
Kereen Bulan
Hiks, kenapa suami saya tidak mengingat saya, Dok?
/Tubuhnya lemas
Karell Bintang
Deg!
(Suami...?)
*Matanya membulat sempurna!
(Sejak kapan gue punya istri?!)
Kereen Bulan
*Pipinya sudah di penuhi oleh butiran bening dari matanya
Dokter
Sepertinya saat ini pasien tampak mengalami gangguan daya ingat, seperti amnesia.
Dokter
Apakah Anda ingat nama Anda sekarang?
Author🦋🍰
🦋𝐓𝐨 𝐛𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝…🧸
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!