Terjadi perebutan wilayah kekuasaan antara 2 kubu mafia terbesar yaitu The Tiger dan The Manik.
The Tiger di ketua oleh Alexander Tiger yang merupakan sosok ketua licik dan memiliki akal bulus untuk lawannya. Banyak para mafia bertekuk lutut dihadapan sang bos besar mafia itu. Selain licik juga terkenal akan kekejaman Alex terhadap musuhnya dengan cara menyiksanya terlebih dahulu dan dengan perlahan musuhnya akan meninggal dengan sangat mengenaskan.
Sementara The Manik di diketuai oleh Alvin Damanik yang merupakan sosok ketua mafia yang mengutamakan keluarga, apapun dia lakukan demi keselamatan anggota keluarga nya. Namun Alvin juga sosok yang kejam, bila ada yang mengusik ketenangan keluarga nya, maka akan membunuhnya dengan cepat tidak perlu adanya pengampunan.
"Bos gawat, anggota The Manik sudah menguasai wilayah perbatasan" ucap Andi yang merupakan anggota The Tiger.
"Bodoh" ucap Alex sambil bangkit dari duduknya dan menjatuhkan rokok yang dihisap nya kemudian menginjaknya secara perlahan hingga rokok itu hancur.
"Kerahkan seluruh pasukan kita untuk mengepung mereka dan untuk sebagian dari anggota kita serang ke kediaman Damanik dan hancurkan semua anggota keluarga nya tanpa tersisa" ucap Alex dengan seringai jahat di wajahnya.
"Baik Bos, siap laksanakan perintah anda" ucap Andi lalu melenggang pergi.
"Siapkan mobil sekarang juga, kita ke lokasi perbatasan" ucap Alex terhadap anggotanya.
"Semuanya sudah siap bos" ucap anggota nya.
"Hemm" ucap Alex.
Alex pun memasuki mobil yang telah disiapkan anggota nya dan meninggalkan markas mereka menuju lokasi yang dituju.
Sementara di tempat lain
Alvin berkumpul bersama dengan anak, istri, dan ayahnya di ruang keluarga untuk merayakan hari ulang tahun anak nya, Zivanna Damanik yang ke 2 tahun. Dengan pesta yang sederhana mereka tampak bahagia merayakan nya.
Tiba-tiba dua anggota The Manik menghampiri mereka, yaitu Riko dan Doni yang merupakan orang kepercayaan Alvin.
Alvin yang sedang menggendong anaknya tampak kesal dengan kedatangan mereka berdua.
Dengan tatapan isyarat, Alvin menyuruh anggota nya ke ruang kerjanya untuk menunggu nya membicarakan hal yang penting.
"Mata ayah kenapa?" tanya Ziva polos karena dari tadi memperhatikan ayahnya menatap anak buahnya dengan mata melotot.
"Tidak apa-apa sayang, mata ayah cuman lagi olahraga" ucap Alvin yang nyeleneh.
"ooh" ucap Ziva yang mulai percaya.
"Sayang kamu sama bunda dulu ya, ayah ada kerjaan" ucap Alvin menurunkan putri nya.
"Iya, tapi ayah janji ya untuk temani Ziva bermain"ucap Ziva polos dengan ucapan cadelnya.
"Iya sayang ayah janji" ucap Alvin yang mensejajarkan tubuhnya dengan putri semata wayangnya.
Dengan senang Ziva menghampiri ibunya yang sedang mengobrol dengan kakeknya yang bernama Tuan Harris. Istri Alvin bernama nyonya Airin Damanik yang merupakan anak dari anggota mafia juga.
"Apa yang membawamu ke sini" tanya Alvin yang sedang duduk di ruang kerjanya.
"Maaf tuan, wilayah perbatasan kita di serang oleh kelompok The Tiger, pasukan yang mereka kerahkan begitu banyak hingga para anggota kita kewalahan menghadapi mereka, banyak anggota kita yang terluka" ucap Doni menjelaskan.
"Sial, The Tiger selalu mencari masalah" ucap Alvin geram. "Perketat penjagaan keluarga ku jangan sampai kecolongan, kerahkan anggota Lima The Manik untuk mengawasi lokasi ini, dan anggota Seven The Manik kerahkan untuk menyerang kelompok The Tiger di daerah perbatasan, dan kamu Doni jaga keselamatan keluarga ku disini."
"Baik tuan" ucap Doni.
"Hemm, Riko kamu ikut aku ke lokasi perbatasan" ucap Alvin yang tampak serius.
Mereka kompak dengan tugasnya masing-masing.
Alvin terlebih dahulu berpamitan pada ayah dan istri nya. Sementara sang istri sangat mengerti situasi seperti ini bila kedua orang kepercayaan suaminya sedang mencari nya.
Baik Alvin maupun Riko sudah berada dalam mobil dengan suasana hening diantara mereka berdua, Riko mengendarai mobil tuannya dengan kecepatan tinggi supaya cepat tiba di tempat tujuan.
Sekitar 30 menit mobil yang membawa mereka sampai di daerah perbatasan. Tampak terjadi pertumpahan darah antara Kelompok The Tiger dengan kelompok The Manik. Alvin menghampiri anggota nya yang terluka dan menyuruh anggota lainnya untuk membawa mereka ke rumah sakit.
Sementara Ketua The Tiger yaitu Alex hanya menertawakan Alvin dan beberapa anggota The Manik yang tersisa.
"Bagaimana hadiah nya kawan apa kamu suka" ucap Alex senang.
"Bedebah sialan kau Alex" ucap Alvin yang dipenuhi emosi menghampiri Alex.
Sementara anggota Alex tampak menjaga bos nya agar tidak dapat memberi jalan untuk Alvin menghampiri bosnya.
"Minggir kalian semua, beri kawanku ini jalan" perintah Alex kepada anggotanya.
Seketika itu semua anggota The Tiger menghindar dan memberi jalan untuk Alvin bertarung dengan bosnya.
Satu pukulan Alvin lolos di wajah Alex yang tampak songong.
"Cuma ini kemampuan kawan" ucap Alex yang merendahkan pukulan Alvin.
Alex pun kembali membalas serangan yang dilayangkan Alvin. Mereka berdua bertarung mati-matian melayangkan serangan membabi buta hingga keduanya kehabisan tenaga dengan luka yang tampak babak belur.
Alvin maupun Alex tergeletak di aspal. Kemudian mereka kembali bangkit untuk melakukan serangan.
"Kau belum tau kan rencanaku selanjutnya, hahaha" ucap Alex yang sudah kehabisan tenaga dengan tertawa sekencang -kencangnya.
"Apa rencana mu sialan" ucap Alvin yang sudah berada di atas tubuh Alex yang tidak berdaya. Alvin dengan marah memegang erat kerah baju Alex.
"Ha ha ha, mungkin seluruh anggota keluarga mu sudah hancur tak tersisa" ucap Alex dengan bangganya.
Seketika itu Alvin berdiri dengan hati yang hancur mendengar ucapan Alex.
Bersambung........
Hai para reader jangan lupa like,coment dan vote
Alvin merasakan sesak yang teramat dalam dari lubuk hatinya setelah mendengar ucapan Alex bahwa keluarga kecilnya telah hancur tak tersisa.
Alvin pun berjalan gontai yang tak ada harapan menuju mobilnya disertai tatapan dari anggota The Tiger dan anggota nya sendiri yang melakukan pertempuran hari ini.
Dengan liciknya, Alex berjalan mendekati Alvin dengan menyembunyikan sebilah pisau yang di selipkan di balik jaket nya. Serangan mendadak pun dilakukan Alex yang langsung menancapkan pisau ke perut Alvin. Alvin yang sadar dengan aksi Alex yang tampak curang, langsung menarik secara paksa pisau yang berada dalam perutnya dan menancapkan kembali pisau itu ke perut Alex dengan kemarahan yang luar biasa, sehingga apapun yang berada di sekitar nya bisa ia hancurkan hingga tak tersisa.
"Kamu akan dapat balasan dengan apa yang kau perbuat" ucap Alvin.
Seketika itu para anggota The Tiger menghampiri bosnya yang sudah terkapar di tanah dan langsung bergerak cepat membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
"Riko bereskan semua mayat ini dan kuburkan dengan layak, setelah itu bakar tempat ini, agar tidak mencurigakan dan bawa anggota kita ke rumah sakit terdekat untuk mengobati luka mereka" ucap Alvin yang tampak kesakitan memegangi perutnya yang terlihat darah segar bercucuran di bajunya.
Dan beberapa anggota The Manik yang terluka di bawah ke rumah sakit.
"Siap tuan, tapi sebaiknya kita ke rumah sakit tuan" ucap Riko yang menghawatirkan tuannya.
"Tidak perlu, sebaiknya kita kembali ke rumah" ucap Alvin yang langsung berlari menuju mobilnya diikuti Riko.
Kediaman Alvin Damanik
***********
Sekitar ratusan anggota The Tiger sudah mengepung kediaman Alvin dan mereka mulai menyerang anggota The Manik yang berjaga di tempat itu. Satu persatu anggota The Manik berjatuhan.
Sementara Tuan Harris dan menantunya begitu panik akan serangan musuh yang begitu banyak.
"Ayah bagaimana ini, kita harus segera meninggalkan tempat ini ayah" ucap nyonya Ira sambil menggendong anaknya yang sedang tertidur pulas.
"Ya sudah, ikuti ayah melewati pintu rahasia rumah ini, agar Kita bisa selamat" ucap Tuan Harris.
"Tapi ayah bagaimana dengan mas Alvin...hiks hiks hiks" ucap Nyonya Ira yang begitu sedih akan nasib keluarga nya.
"Sudah jangan pikirkan Alvin, ayah yakin Alvin akan baik-baik saja"ucap Tuan Harris yang menenangkan menantunya.
"Cepat ikuti ayah, sebelum anggota The Tiger menemukan kita".
"Iya ayah"ucap Nyonya Ira dan langsung mengikuti ayah mertuanya.
Mereka berdua melewati pintu rahasia rumah itu yang letaknya di bawah tanah, terdapat lorong bawah tanah yang mampu menghubungkan mereka hingga ke pelabuhan yang letaknya tidak jauh dari kediaman mereka.
Alvin membangun rumah itu dengan adanya pintu rahasia agar anggota keluarga nya bisa menyelamatkan diri melalui lorong rahasia yang langsung terhubung dengan pelabuhan.
Sekitar 30 menit Tuan Harris maupun nyonya Ira berjalan di lorong bawah tanah gelap itu dengan samaran cahaya dari ponsel nyonya Ira.
Sementara di pelabuhan sudah ada kapal pesiar mereka bersandar dengan awak kapal dan beberapa anggota nya.
"Cepat Tuan, nyonya, kita harus berangkat" ucap awak kapal tersebut.
"Sebaiknya ayah bawa ziva sekarang, saya perlu menemui mas Alvin" ucap Nyonya Ira sambil menyerahkan ziva dari gendongan nya ke tuan Harris.
"Nak, lebih baik kamu ikut ayah meninggalkan negara ini" ucap Tuan Harris.
"Tidak ayah, saya harus menemukan mas Alvin" ucap Nyonya Ira.
"Tapi nak, bagaimana dengan ziva" ucap Tuan Harris.
"Ini ayah tolong pakaikan kalung ini pada ziva dan jaga ziva dengan baik.. hiks hiks hiks" ucap Nyonya Ira sambil memberikan kalung nya dan tak lupa memeluk anaknya yang akan ia tinggalkan.
"Ya sudah, ayah pergi dulu, semoga kita bisa berkumpul kembali dan jaga dirimu nak" ucap Tuan Harris yang tampak sedih.
Tuan Harris menggendong cucunya menaiki kapal pesiar nya, sementara ziva masih tertidur dengan pulas nya. Tuan Harris melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan diatas kabin kapal pesiar itu.
Thooooooooor (kira-kira seperti itu bunyi kapal pesiar itu)
Nyonya Ira terus saja menetes kan air mata nya menatap kepergian ayah dan anaknya. Hingga kapal pesiar itu tidak terlihat.
"Kami menemukan mereka disini" ucap anggota The Tiger.
"Mau apa kalian"ucap Nyonya Ira dengan marah sambil menghapus air matanya.
"Nyonya lebih baik ikut kami, atau kami akan memaksa nyonya dengan cara yang kasar" ucap anggota The Tiger.
"Saya tidak akan pernah ikut dengan kalian"
"Ya sudah, tangkap sekarang wanita ini, dan lenyap kan wanita ini sekarang juga" ucap anggota The Tiger dengan beberapa anak buahnya.
Tidak semudah itu menangkap nyonya Ira karena nyonya Ira memiliki kemampuan bela diri yang cukup hebat untuk di kalahkan.
Dengan siap nyonya Ira memasang kuda-kuda untuk menghajar lawan nya.
Sementara Alvin yang baru tiba di kediaman nya tampak marah besar karena rumah nya tampak hancur dan berantakan. Dia pun menghampiri Doni yang tampak babak belur akibat serangan itu.
"Di mana Ira dan ayah, jawab!" ucap Alvin dengan marah.
"Maaf kan saya tuan, mereka menuju ke pelabuhan untuk menyelamatkan diri" ucap Doni.
Dengan cepat Alvin berlari menuju pelabuhan yang tidak jauh dari rumah nya.
Sementara nyonya Ira sedang melawan anggota The Tiger dengan kelelahan. Tiba tiba salah satu dari anggota The Tiger, memukul bagian leher belakang nyonya Ira hingga tak sadarkan diri.
Bersambung,.............
Sementara nyonya Ira sedang melawan anggota The Tiger dengan kelelahan. Tiba tiba salah satu dari anggota The Tiger memukul bagian leher belakang nyonya Ira hingga tak sadarkan diri.
Alvin yang baru tiba di tempat itu menyaksikan istrinya sudah tak sadarkan diri.
"Kita apakan wanita ini bos" tanya anggota The Tiger terhadap bos dari mereka.
"Buang saja ke laut, biar hiu memangsa wanita ini, toh kita sudah membereskan nya"ucap Leo yang merupakan tangan kanan Alex sambil menyalakan rokoknya.
"Berhenti, jangan sentuh istriku" ucap Alvin marah dengan suara lantang yang menggema di tempat itu.
Seketika itu para anggota The Manik yang sedang mengangkat tubuh nyonya Ira tidak melanjutkan aksinya.
Dengan langkah lebar Alvin mendekati para anggota The Tiger dengan mengambil pistol di balik jaket nya dan menembakkan peluru satu persatu terhadap anggota The Tiger. Satu persatu dari mereka mati mengenaskan.
Sementara anggota yang masih mengangkat tubuh nyonya Ira tampak ketakutan, dengan cepat menjatuhkan tubuh nyonya Ira di tanah. Dan melakukan penyerangan balik. Sehingga terjadi baku tembak antara Alvin dan anggota The Tiger.
Alvin yang melakukan tembakan sesuai dengan target, semua itu keahlian yang dimiliki dari ketua The Manik. Bahkan Leo pun mendapat timah panas di bagian kaki nya sehingga ia tampak pincang berjalan.
"Cepat tinggalkan tempat ini, bisa-bisa kita mati mengenaskan di tempat ini" ucap Leo terhadap anggota nya yang tersisa 2 orang.
"Baik bos"ucap anggotanya sambil memapah Leo. sementara yang satunya masih melakukan penembakan untuk menjaga bosnya hingga mereka sampai di mobil.
Tapi naas rencana mereka di gagalkan karena sudah ada Riko dan beberapa anggota The Manik yang menghadang mereka.
"Biar kami yang habisi mereka tuan" ucap Riko.
Sementara Alvin hanya menggelengkan kepalanya sebagai tanda setuju.
Dengan cepat Riko menembak Leo tepat di bagian jantung nya, sehingga Leo mati mengenaskan di tempat itu, begitu pun dengan 2 anggota Leo.
Alvin pun mendekati istri nya yang pingsan.
"Bagun Ira, jangan tinggalkan aku"ucap Alvin yang sudah di penuhi air mata sambil mengguncang tubuh istrinya. Namun nyonya Ira tak ada tanda-tanda akan sadarnya.
Riko pun menghampiri bosnya.
"Sebaiknya kita ke rumah sakit tuan, nyonya Ira butuh perawatan" ucap Riko.
"Cepat siapkan mobil bodoh, kamu tahu aku tidak bisa hidup tanpa orang yang kucintai"ucap Alvin yang dipenuhi air mata.
"Semuanya sudah siap bos, bagaimana dengan tempat ini bos"ucap Riko.
"Bakar saja tempat ini"ucap Alvin dengan kemarahan nya.
"Baik bos"ucap Riko.
Dengan cepat Alvin mengangkat tubuh istrinya dan memasukkan nya ke dalam mobil. Diikuti Riko yang duduk di kursi kemudi.
Tuhan selamat kan nyawa nyonya Ira. Batin Riko.
Mereka pun meninggalkan tempat itu dan menuju ke rumah sakit terdekat.
Sementara di tempat lain
*********
Seorang lelaki tua duduk termenung di sandaran kursi di dalam ruangan yang mirip kamar hotel bintang lima di kapal pesiarnya. Entah apa yang di pikirkan, sambil terus memandangi cucunya yang tertidur dengan nyenyak nya di kapal itu.
Tok tok tok
"Masuk"ucap Tuan Harris dengan suara seraknya.
"Ini tuan obat nya, sebaiknya tuan besar istirahat dulu, karena perjalanan kita masih jauh" ucap awak kapal pesiar itu.
"Terima kasih" ucap Tuan Harris
Harris Damanik atau tuan Harris merupakan pengusaha sukses di negaranya, umur beliau yang Ke 58 tahun membuat lelaki tua ini lebih betah di rumah bersama cucunya. Sementara sang istri sudah 15 tahun menghadap sang khalik. Sudah hampir 5 tahun beliau pensiun dari jabatannya sebagai direktur dan sekarang digantikan oleh anaknya yaitu Alvin Damanik. Nama Damanik sendiri merupakan nama leluhur beliau yang melambangkan kekuatan dan keberanian dalam keluarga mereka.
Ya tuan Harris memiliki penyakit jantung sehingga bila mendapatkan kabar buruk dia akan cemas dan susah tidur. Dan untungnya awak kapal pesiar itu selalu menyimpan obat-obatan tuan Harris.
Malam berganti pagi, siang berganti malam hingga tak terasa sudah 3 hari kapal pesiar itu berlayar ke negara C.
"Daratan sudah terlihat kapten" ucap Baron diatas kabin kapal yang sedang memancing ikan. Baron merupakan awak kapal pesiar itu dengan tubuh kurus kerempeng ia sudah bekerja di keluarga Damanik sekitar 20 tahun lamanya dan menjadi kepercayaan tuan Harris.
Sementara tuan Harris dan 5 awak kapal pesiar itu tampak berlari ke luar untuk menyaksikan daratan yang sudah terlihat.
Setelah itu Tuan Harris kembali ke kamar dan mengendong cucunya yang terus menangis mencari keberadaan orang tuanya.
"Ayah ama bunda hiks hiks hiks mana kek, ziva mau ketemu bunda" ucap Ziva sambil menangis di gendongan kakeknya.
"Ziva jangan nangis ya, ayah sama bunda kamu sedang bekerja, nanti dia akan menemui Ziva dan kakek" ucap Tuan Harris yang menenangkan cucunya.
"Pokoknya ziva mau ketemu mereka..... hiks hiks hiks" ucap Ziva yang terus saja menangis karena baru kali ini ia tidak melihat Ayah dan bundanya.
Baron yang melihat diatas kabin kapal Tuan Harris kesusahan menenangkan cucunya berinisiatif menghampiri mereka dengan membawa ikan dori hasil tangkapannya.
tok tok tok
"Masuk" ucap tuan Harris.
Baron pun masuk dan menghampiri mereka.
"Ziva kamu tau nggak om bawa apa" tanya Baron pada ziva.
"Tidak tau, emang nya om bawa apa" ucap Ziva yang masih digendong oleh Tuan Harris.
"Tara, ini apa ya" ucap Baron yang memperlihatkan hasil tangkapannya.
"Wah itu ikan Dori di kartun kesukaan ziva. Turunin ziva kek,ziva mau lihat dori"ucap Ziva yang sudah berusaha ingin turun.
"Ya sudah kamu main saja dengan ikan itu,kakek mau keluar bersama Baron".
"iya kek"ucap ziva yang sudah memegang ikan Dori.
"Jangan lupa tutup pintunya Baron"
"iya Tuan.
"Bagaimana apa kalian ada kabar mengenai putra dan menantuku".
"Menurut mata-mata kami, tuan Alvin dan nyonya Ira sedang berada di rumah sakit dan mereka masih dalam perawatan".
Ya Tuhan selamat kan putra dan menantuku dan lindungi mereka dimanapun berada. Batin tuan Harris.
"Semoga mereka baik-baik saja"
"iya tuan"
Thdooooooooooor (begitu lah kira-kira bunyi suara kapal yang mau bersandar)
"Sebaiknya kita siap-siap tuan, untuk turun ke daratan"
"Ya sudah kamu yang bawa ziva aku, akan turun lebih dulu"
"Baik tuan"
Kini Tuan Harris, Baron beserta cucunya sudah berada di pinggiran pantai dan berjalan menuju vila milik tuan Harris yang tidak jauh dari pinggiran pantai bahkan tidak diketahui oleh siapapun, hanya Baron yang mengetahui tempat itu.
Cukup berjalan melewati hamparan tanaman kelapa yang berhektar itu yang kurang lebih 1 kilo jaraknya. Dan tak terasa mereka sudah sampai pada bangunan vila yang tampak sederhana dan asri dengan pekarangan yang dipenuhi dengan bunga mawar yang bermekaran.
"Akhirnya sampai juga tuan" ucap Baron
Sementara ziva masih saja tertidur pulas di punggung kakeknya dan kakek tampak kelelahan berjalan dengan jarak yang lumayan jauh.
"Ya sudah sebaiknya kita istirahat di dalam"
Mereka pun beristirahat di dalam vila itu, walaupun vila itu tidak terawat tapi sesekali Baron singgah ke tempat itu untuk membersihkan nya. mereka pun duduk bersama di suguhkan teh yang habis di buat Baron.
"Tuan berapa lama anda di vila ini" tanya Baron.
"Aku tidak tahu Baron, mungkin aku akan bersembunyi di sini selamanya bersama cucuku dan kau akan tetap bersama kami di vila ini" ucap Tuan Harris.
"Baik tuan saya bersumpah akan tetap setia bersama tuan dan menjaga nona ziva" ucap Baron.
Semoga dengan bersembunyi di negara C ini cucuku akan tetap selamat, dan aku bisa melihat dia menjadi dewasa. batin tuan Harris
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!