Tawanan Mafia
Chapter 1
Rania berlari menghindari pengawal yang mengejarnya. Dia baru saja di jual oleh ibu tirinya dengan pria tua.
Rania Putri Wijaya
Tuan, tolong saya!
Memegangi lengan Elang yang berdiri di depan bar.
Rania Putri Wijaya
Tuan, Saya akan melakukan apapun. Asalkan Tuan menolongku.
Baron
Mau lari kemana kamu!
Menarik lengan Rania secara kasar.
Rania Putri Wijaya
Aku tidak mau ikut denganmu!
Baron
Kamu tidak bisa lari begitu saja, setelah ibumu mengambil bayarannya.
Tersenyum menyebalkan. Memegangi dagu Rania. Namun, Rania memberontak.
Plak! Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi Rania.
Rania Putri Wijaya
Udah tua. Tapi, kamu begitu kejam.
Baron ingin melayangkan tamparannya yang kedua kalinya. Namun, Elang menahan tangannya.
Baron
Kamu jangan ikut campur!
Elang Perkasa Rajaksa
Berapa kamu bayar? Biar saya ganti.
Baron
Tidak bisa seperti itu. Kamu pasti ingin menikmati tubuhnya juga. Biarkan aku terlebih dahulu.
Baron
Kamu bisa menikmatinya setelah aku
Elang Perkasa Rajaksa
Kamu cari mati? Tawar-menawar denganku!
Baron terkesiap dengan suara tinggi Elang. Dia baru menyadari siapa yang ada di hadapannya.
Baron
Maaf Tuan, Saya salah.
Elang Perkasa Rajaksa
Urus sisanya.
Elang memerintahkan Asisten Roy untuk menyelesaikannya. Dan dia membawa pergi Rania.
Chapter 2
Rania Putri Wijaya
Terima kasih, Tuan!
Rania Putri Wijaya
Saya akan melakukan apapun untuk Tuan.
Elang Perkasa Rajaksa
Bagus.
Elang Perkasa Rajaksa
Antar dia ke kamar tamu.
Bibi Surti
Silahkan Nona. Saya tinggal dulu.
Rania Putri Wijaya
Terima kasih Bi.
Rania lansung menghempaskan tubuhnya di atas kasur karna lelah dan dia pun tertidur.
Pagi hari, di ruang makan.
Elang Perkasa Rajaksa
Panggil dia, untuk sarapan.
Setelah beberapa lama, Rania datang masih dengan pakaian semalam.
Elang Perkasa Rajaksa
Duduk.
Elang Perkasa Rajaksa
Makan.
Rania Putri Wijaya
Ini orang atau hantu si, seram amat. Batin Rania.
Mereka pun sarapan bersama.
Rania Putri Wijaya
Tuan, saya mau pulang.
Elang Perkasa Rajaksa
Kamu tidak di izinkan pergi! Sekarang kamu itu orangku. Aku sudah membayar mahal atas dirimu. Jadi, sekarang kamu itu hanya boneka yang bisa ku mainkan kapan pun, sesuka hatiku.
Rania menghela nafas, omongan Elang ada benarnya juga.
Rania Putri Wijaya
Aku hanya ingin mengambil beberapa pakaian ganti.
Elang menepuk tangan. Datanglah beberapa pengawal membawakan berbagai kebutuhan wanita, misalnya: dress, sepatu, tas, perhiasan.
Rania Putri Wijaya
Terima kasih.
Rania Putri Wijaya
Bi, Nama tuan mu sebenarnya siapa?
Bibi Surti
Maaf, Nona. Biarkan Tuan yang memberi tahu.
Rania hanya mengangguk, tidak bisa memaksakan.
Tap-tap.. Setelah berganti pakaian, Rania memutuskan jalan-jalan di sekitar rumah.
Rania Putri Wijaya
Tempat apa itu? Kalau gudang, tidak mungkin. Ruangannya cukup besar.
Melangkah mendekat di suatu ruangan yang berada di bagian belakang.
Rania Putri Wijaya
Sepertinya ruangan rahasia.
Elang Perkasa Rajaksa
Sepertinya dia tidak selemah yang ku duga. ( memantau Rania melalui CCTV )
Rania Putri Wijaya
Sial, terkunci.
Rania Putri Wijaya
Aku penasaran apa isinya di dalam.
Rania Putri Wijaya
Mungkin sebaiknya menunggu waktu yang tepat saja.
Rania Putri Wijaya
Lebih baik aku mencari sela untuk keluar dari sini.
Rania mendekati sebuah agar tembok di halaman belakang.
Rania Putri Wijaya
Sepertinya disini cukup aman.
Elang Perkasa Rajaksa
Kurang ajar!
Rania Putri Wijaya
Sebaiknya aku kembali.
Chapter 3
Malam hari, Elang baru tiba di rumah.
Elang Perkasa Rajaksa
Kemana dia?
Bibi Surti
Nona lagi di halaman belakang Tuan.
Elang melanjutkan langkahnya ke kamar.
Sedangkan Rania duduk di tepi kolam.
Rania Putri Wijaya
Aku tidak bisa di sini terus. Aku harus bertindak.
Rania Putri Wijaya
Malam ini, aku harus melakukan sesuatu.
Melangkah masuk kedalam rumah dan bertemu Bibi Surti di ruang makan.
Rania Putri Wijaya
Bi, apa Tuan mu sudah pulang?
Bibi Surti
Sudah Nona. Tuan baru saja kembali.
Rania Putri Wijaya
Bi, biasanya Tuan keluar lagi atau tidak?
Bibi Surti
Biasanya si keluar lagi, kecuali kalau memang pulang terlambat.
Rania Putri Wijaya
Oke, aku tunggu saja. ( batin Rania )
Tiba-tiba elang datang menuruni tangga dan menuju ruang makan.
Elang Perkasa Rajaksa
Duduk!
Rania dengan patuh duduk di kursi meja makan.
Rania Putri Wijaya
Tuan, apa boleh saya bekerja?
Elang Perkasa Rajaksa
Tidak.
Rania Putri Wijaya
Tapi, Tuan. Saya juga butuh aktivitas dan biaya hidup.
Elang Perkasa Rajaksa
Jangan membuatku marah.
Rania Putri Wijaya
Baiklah.
Setelah selesai makan malam. Elang keluar kembali.
Rania Putri Wijaya
Inilah saatnya aku bereaksi.
Rania mengenakan gaun merah begitu cantik dan elegan. Malam ini dia ingin menghadiri sebuah pesta.
Rania Putri Wijaya
Dasar ibu sama anak singa betina.
Memasukan sesuatu ke dalam minuman.
Rania Putri Wijaya
Berikan ini ada wanita yang ada disana.
Elang melihat keberadaan Rania. Namun, dia pura-pura tidak tau.
Elang Perkasa Rajaksa
Sungguh berani.
Sonya lansung mencium Bayu dengan Brutal dan sensual di depan umum.
Ratih Ibu tiri Rania
Sonya!
Tamu yang hadir
Nona Muda Wijaya, tidak tahu malu.
Ratih Ibu tiri Rania
Anak itu bikin malu saja.
Bapak Rania
Urus anak mu itu,
Ratih Ibu tiri Rania
Ayah, Dia hanya mabuk.
Rania tersenyum puas di sudut ruangan. Inilah pemandangan terindah baginya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!