PELANGI.... seorang gadis yang berhati baik dan berwajah cantik. Ia dibesarkan di sebuah yayasan panti asuhan. Tanpa tahu siapa orang tuanya. Bunda pimpinan yayasan menemukan Pelangi didepan yayasan ketika berusia sekitar satu minggu.
Bunda.... kepala pimpinan yayasan panti asuhan Tali Kasih. Ia seorang wanita yang sangat penyayang. Ia mencintai kami anak anak yang tinggal di panti asuhan ini dengan penuh rasa sayang tanpa membedakan satu dengan yang lainnya.
Bunda memberi nama ku Pelangi ,karena bunda mengharapkan aku menjadi
Pelangi bagi semua orang. Berharap setiap orang yang melihat dan mengenalku menyukaiku seperti setiap orang yang selalu senang dan bahagia bila melihat pelangi di langit.
LANGIT.... seorang anak pengusaha yang sangat nakal. Sudah dua tahun ia tak lulus sekolah menengah atas. Wajahnya yang sangat tampan tak sesuai dengan sikapnya yang jelek.
Orang tuanya sudah mencoba berbagai cara dari meminta Langit les di lembaga pendidikan sampai mendatangkan guru kerumah, tapi tak ada satupun guru yang betah dan bertahan mengajarnya. Ia akan melakukan berbagai cara agar guru les yang mengajarnya bosan dan tak ingin datang lagi.
MERRY........ mama nya Langit. Ia seperti istri pengusaha lainnya, hanya berteman dengan sesama ibu sosialitanya.. Ia tak pernah memeperdulikan apa pun yang dilakukan Langit.
Kurangnya perhatian dari orang tua lah membuat Langit menjadi anak yang kurang
empati. Ia hidup dengan sesuka hatinya.
Guru guru disekolah sebenarnya sudah nggak tahan dengan kelakuan Langit, tapi mereka tak bisa berbuat apa apa karena kepala yayasan pendidikan mamanya Langit . Dan separuh dari saham yasyasan ini milik papanya.
Suatu hari anak pemilik tanah tempat yayasan panti asuhan Tali Kasih berdiri, menjual tanah beserta bangunan ini, dengan alasan mereka memerlukan uang.
Bunda tidak bisa berbuat apa apa karena memang bunda sudah hampir dua tahun menunggak pembayaran sewa tempat yayasan berdiri.
Pelangi yang telah lulus kuliah dengan nilai yang sangat memuaskan, membuat ia diterima di salah satu perusahaan besar di kota ini..
Tapi dengan gaji yang lumayan besar itu tidak membuat Pelangi merasa cukup, karena ia harus membiayai hidup adik adik yang berada di yayasan.
Sudah hampir tiga tahun para donotur tidak pernah memberikan lagi sumbangannya dengan alasan keuangan yang lagi sulit saat ini.
Sebagai tambahan untuk mendapatkan uang Pelangi juga bekerja sebagai guru les di salah satu lembaga pendidikan.
Capek dan lelah tak dirasakannya. Walau terkadang ia harus pulang larut malam karena mengajar les.
Bunda merasa kasihan setiap melihat Pelangi pulang dengan wajah yang sangat lelah. Tapi ia selalu menyembunyikan dengan memberi senyuman.
Sampai pada satu hari seorang wanita datang ke yayasan panti asuhan, memberitahukan bunda,kalau bunda harus mengosongkan tempat ini karena ia akan membangun sebuah butik. Ia telah membeli tanah beserta bangunan ini dari anak pemilik bangunan.
Bunda memberitahukan semua nya kepada Pelangi, bunda tidak tahu harus berbuat apa. Mau mencari dan menyewa tempat yang baru, uang buat sewanya bunda tidak ada.
Gaji Pelangi selama ini habis buat menghidupi sekitar Lima belas anak yang masih ada di yayasan. Bunda hanya memilik uang dari pensiun suaminya yang jumlahnya tak seberapa.
Pelangi tidak tahu harus berbuat apa lagi. Satu satunya jalan,ia harus menemui wanita yang telah membeli tanah ini, memohon agar memberi waktu buat mereka mengumpulkan uang untuk mencari tempat tinggal yang baru.
**********************************
Selamat Membaca Novel Terbaruku Ini.
Semoga anda semua menyukainya.
Terima Kasih
Pelangi membuka pagar yang terbuat dari kayu itu. Itu memasuki panti asuhan tempat dimana ia tinggal dan dibesarkan selama ini dengan perlahan,takut kedatangannya mengganggu penghuni yang telah lelap dalam tidurnya.
Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Pelangi masuk ke kamarnya dan mengganti pakaiannya setelah membersihkan diri. Ia tidak bisa langsung tidur karena masih ada pekerjaan kantor yang belum selesai.
Pelangi membuka berkas itu dan mulai mengerjakannya. Sesekali tampak Pelangi menguap menahan rasa mengantuk yang mulai menyerangnya.
Bunda yang memang belum tidur, mengetuk pintu kamar Pelangi karena melihat lampu kamar yang masih menyala
"Assalamualaikum Pelangi.. kamu sudah pulang nak"
"Waalaikumsalam bunda... "ucap Pelangi sambil membuka pintu kamarnya
"Kamu belum tidur nak... "
"Belum bunda... masih ada pekerjaan di kantor yang harus aku selesaikan. Apa bunda memerlukan bantuan.. "
"Tidak... bunda hanya memastikan kamu sudah pulang... "
"Bunda sudah melihatkan... kalau anak bunda yang cantik ini sudah pulang dengan selamat, tidak ada yang mau mencuri anak bunda ini, karena pencurinya bisa rugi...bunda tahu kan kalau anak bunda ini banyak makan.. ha.. ha"ucap Pelangi sambil mengecup pipi bundanya
"Sayang... maafin bunda ya... karena kamu harus bekerja keras buat menghidupi adik adikmu... "
"Bunda.. masuklah... "Pelangi membawa bunda duduk ditepi ranjang dan ia berjongkok dihadapan bunda sambil menggenggam kedua tangan bunda.
"Bunda... berapapun kerasnya aku bekerja, itu semua belum bisa membalas jasa bunda yang telah sudi membesarkan aku dan adik adik yang lainnya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan imbalan dari kami. Aku senang melakukan semua ini. Aku senang dapat membantu bunda, walau itu tidak seberapa... "
"Pelangi... bunda yang sangat beruntung memiliki kamu... anak yang sangat baik dan berbakti... pasti orang tuamu sebenarnya wanita yang baik sehingga melahirkan anak seperti kamu"bunda meneteskan air matanya
"Bunda... bagiku bundalah orang tuaku. Bunda yang telah mengajarkan aku hal hal yang baik tentang kehidupan... "
"Pelangi... bunda selalu mendoakan kamu mendapatkan jodoh yang terbaik,yang dapat memberikan kebahagiaan karena bunda tidak dapat memberikan kamu kebahagiaan "
"Bunda... aku bahagia selama ini hidup bersama bunda... "Pelangi tidak dapat menahan air matanya.
"Sayang... jangan terlalu keras bekerja.. bunda tidak mau kamu sakit, karena jika kamu sakit... bunda akan merasa sangat bersalah. Kamu bekerja keras siang dan malam hanya untuk memenuhi kebutuhan adik adikmu, tanpa memperdulikan capek dan letih dibadanmu.. "
"Aku senang melakukan semuanya, jadi jangan bunda terlalu memikirkannya.. sekarang bunda tidurlah... nggak baik buat kesehatan bunda kalau begadang. Jika bunda sakit... itu lebih menyedihkan bagi aku dan adik adik. Bunda adalah segalanya bagi kami.. "
"Baiklah bunda akan tidur... tapi kamu juga janji.. jangan terlalu keras bekerja, jika sudah lelah.. tidurlah"
"Iya.. bunda sayang"Pelangi menuntun bunda menuju kamarnya..
"Assalamualaikum bunda... selamat tidur... "ucap Pelangi dan menutup pintu kamar bunda.
"Waalaikumsalam... "ucap bunda dan mencoba memejamkan matanya
"Pelangi... bunda nggak tahu jika kamu tidak ada diantara kami. Kamu lah yang telah membantu membiayai hidup adik adik selama ini, sejak kamu bisa mencari uang sendiri, kamu selalu memberikan semua uangmu buat biaya adik adik. Kamu terkadang melupakan diri mu sendiri. Kamu tidak pernah tampak pergi bersenang senang seperti gadis gadis lainnya. Sejak kamu remaja sampai sekarang jika tidak sekolah, waktumu dihabiskan buat mencari uang. Bunda yakin... jika orang tua mu tahu, anaknya sebaik ini, pasti ia menyesal pernah membuang dirimu... tapi bunda yakin orang tuamu pasti orang baik, mereka pasti punya alasan membuang dirimu... bunda selalu mendoakan kebahagiaan buatmu"
Pelangi baru dapat tidur jam satu malam,setelah menyelesaikan pekerjaannya. Sebelum tidur ia mengerjakan sholat malamnya terlebih dahulu. Jam setengah lima, ia kembali terbangun. Tak lupa ia mengerjakan sholat sunat sebelum sholat subuh.
Setelah sholat subuh, Pelangi menuju kedapur membantu bunda membuatkan sarapan.
"Assalamualaikum bunda... selamat pagi"ucap Pelangi sambil memeluk bunda dari belakang.
"Waalaikumsalam salam... kamu sudah bangun... "
"Sudah dong bunda... anak gadis tidak boleh bangun kesiangan..."Pelangi langsung membantu bunda mencuci piring.
"Assalamualaikum bunda... kak Pelangi"ucap adik adik yang telah bangun secara serempak.
"Waalaikumsalam salam... pagi semuanya... Sudah selesai sholat subuhnya.. "jawab Pelangi
"Sudah kak... "jawab mereka serempak juga.
Diantara adik adik itu ada sikembar yang mulai beranjak remaja. Ia biasa membantu bunda dan Pelangi mempersiapkan sarapan buat yang lainnya. Nama mereka Mawar dan Melati.
"Mawar... Melati... kamu sendokan nasi goreng ke piring adik adik semuanya, kak Pelangi hanya dapat membantu membuatnya, karena kakak harus cepat ke kantor, ada yang harus Kak Pelangi kerjakan di kantor"ucap Pelangi dan meninggalkan dapur karena jam sudah menunjukan pukul enam, ia harus berada di kantor jam tujuh. Ia harus memprint laporannya.
"Bunda... aku tidak dapat membantu menyiapkan sarapan, aku harus cepat ke kantor...maaf ya bun"
"Tidak apa apa nak.. cepatlah pergi mandi, jangan sampai telat ke kantornya"
"Baik bunda sayang... Pelangi sayang bunda... mmuaahhh"Ucap Pelangi memajukan bibirnya dan berlari menuju kamarnya. Bunda melihatnya dengan tersenyum.
"Anak itu, secapek apa pun badannya tetap akan memberikan senyuman dan kegembiraan buat semua orang... "
****************************
Terima kasih buat yang telah membaca novel ini.
"Assalamualaikum.... Selamat Pagi pak Joni"sapa Pelangi dengan satpam kantor
"Waalaikumsalam... Selamat Pagi juga Pelangi... pagi benar datangnya"balas pak Joni. Pelangi memang meminta karyawan hanya memanggil namanya tanpa embel ibu, walaupun ia seorang wakil manajer bagian keuangan.
"Ada yang masih harus aku kerjakan pak... "
"Semoga semua kerjaannya berjalan lancar..."doa pak Joni. Pelangi memang disenangi hampir seluruh karyawan. Karena ia tak segan membantu karyawan lain walau beda divisi..
"Doa yang sama buat pak Joni... aku masuk dulu ya pak... "
Pelangi melangkah masuk ke kantor,menuju lift karyawan yang akan membawanya ke lantai lima.
Sampai di meja kerjanya, Pelangi langsung membuka laptop dan mengerjakan semua nya.
################
"Langit.... bangun... "mami Merry mengguncang kuat tubuh putra nya. Setelah beberapa kali, Langit tak juga membuka matanya.
"Langit... cepat bangun... kalau hari ini kamu nggak pergi sekolah juga, mami akan mencabut semua fasilitas yang mami berikan... "ucap mami geram setelah mendapat telepon dari sekolah kalau Langit sudah seminggu tak masuk sekolah.
"Apaan sih mi.. mata ku masih ngantuk.. "
"Ini sudah hampir jam tujuh... kamu harus kesekolah. Jangan sampai tahun ini kamu nggak lulus lagi. Guru cuma meminta kamu hadir saat ujian akhir... nilai mu tak akan menjadi masalah,kamu pasti lulus jika hadir ujian. "ucap mami panjang lebar.
"Buat apa sih mi.. . aku sekolah. Nanti juga pada akhirnya aku menjadi pemimpin perusahaan... "
"Bagaimana bisa kamu memimpin perusahaan jika sekolah saja kamu nggak lulus... "
"Aku kan cuma tinggal perintah dan tanda tangan saja mi. "
"Kamu pikir memimpin perusahaan segampang itu... "
"Sudahlah.. mi. Semua nya nanti bisa aku pelajari... aku mau tidur... "
"Tidurlah lagi... jika kamu mau semua fasilitas mu dan kartu kartumu mami blokir"
"Mami... reseh banget... "Langit bangun menuju kamar mandi.
Selesai mandi jam sudah menunjukan pukul setengah delapan.. Langit mengambil motor sport nya dan melaju menuju sekolahnya.
Sampai disekolah jam sudah menunjukan pukul delapan... Langit memanggil satpam minta dibukakan pintu pagar.
Langit masuk menuju kelasnya dan masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Langit... apa kamu nggak bisa mengetuk pintu dulu sebelum masuk. Kamu sudah datang telat... masuk juga tidak sopan... "ucap guru
"Maunya ibu apa sih... aku nggak masuk,nanti dihubungi mami. Aku masuk kelas... malah diomeli"ujar nya sambil berjalan ke tempat duduknya.
"Langit... kamu sudah tingkat akhir. Nggak ada salahnya kamu belajar dengan benar agar kamu bisa lulus dengan nilai yang baik. Semua nya untuk dirimu sendiri.. ilmu itu pasti berguna buat mu nanti nya... "
"Sudah bu... nasehatnya... Aku tadi sudah bosan mendengar nasehat dari mami dirumah, disekolah ibu juga menasehati. Apa ibu dan mami nggak bosan menasehati saya... saya yang mendengarnya saja sudah sangat bosan... "
"Ibu tak akan pernah bosan menasehati kamu... karena itu semua demi kebaikan mu.. sekarang kamu bisa buka pelajaranmu... "
"Memangnya sekarang kita lagi belajar apa bu... "ucap Langit dengan sok polosnya.
"Langit... apa kamu nggak tahu ibu guru mata pelajaran apa... dan apa kamu nggak tahu jadwal mata pelajaran hari ini"ucap ibu guru sudah mulai emosi
"Ibu... mengapa saya harus mengenal ibu. Pacar saya saja... saya sering lupa wajahnya... "
Teman teman Langit yang lain tak bisa lagi menahan tawanya.. mendengar perkataan Langit,membuat guru tambah marah.
"Diaaammmm.... mengapa kalian semua tertawa... apa ada yang lucu.. "
Semua berhenti tertawa melihat ibu guru yang berteriak..
"Sekarang saya minta kalian mengerjakan soal dihalaman 102 dari nomor satu sampai selesai... Siapa yang tak selesai tak ada dapat nilai. Saya tinggalkan kalian... kepala saya pusing "ucap guru itu dan meninggalkan kelas.
"Hhhhhuuuuu........"teriak mereka serempak.
Kelas jadi riuh dengan suara murid yang bertanya jawaban dari soal yang diberikn guru. Jika pelajaran di mulai semua ponsel di tahan guru, jadi mereka tidak bisa menanyakan jawaban soal dengn mbah google...
Langit meneruskan tidurnya yang tadi terganggu karena mami membangunkannya.
Shinta.. cewek sekelas Langit yang juga anak sahabat mami nya mendekati Langit. Shinta termasuk cewek populer disekolah karena kecantikannya dan berasal dari keluarga konglomerat.
"Langit... kamu kok tidur... nggak ngerjain tugas"ucap Shinta duduk disebelah Langit
"Aku malas.. lagi pula nggak ada buku pelajaran nya... "
"Aku ada nih bukunya... kita kerjakan bersama ya.. "
"Kamu nggak dengar ya omonganku... sudah aku bilang,aku malas... jangan ganggu aku lagi. Aku mau tidur... "
"Langit... kamu datang sudah jarang... masa sekali datang, cuma buat tidur.. "
"Suka suka aku... apa urusannya denganmu "
"Langit... kamu nggak ingin ya lulus... jika kamu ingin lulus, kamu harus belajar dengan benar... bukan malah tidur... "
Langit langsung menggebrak meja dengan keras, membuat seisi kelas jadi tenang karena kaget..
"Aku sudah bilang aku malas... apa telingamu tuli... aku sudah bosan ya dari tadi dinasehati... sekarang aku minta kamu pergi dari hadapanku sebelum aku melakukan hal yang buruk"ucap Langit dengan suara keras.
Shinta berdiri, ia mengusap matanya yang sudah mengeluarkan air mata. Ia sakit hati dan juga malu Langit memperlakukan seperti itu di depan teman teman sekelas.
"Kamu keterlaluan Langit... tidak bisa kah kamu sedikit bersikap baik padaku. Padahal aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat. Semenjak duduk disekolah menengah pertama aku sudah menyukaimu ,tapi kamu tak pernah memandang dan menganggap aku ada... apa kurangnya aku.. Banyak cowok cowok yang mencuri perhatianku... tapi kamu... jangankan memandangku... menoleh sedikit saja tak pernah... tapi hatiku ini tak juga bisa berpindah dari mu... aku masih tetap mencintaimu walau kau tak pernah menganggap aku ada... "
**************************
Terima kasih buat yang telah membaca novel ini. Mampir juga dinovelku.. ANTARA AKU, KEKASIHKU DAN SAHABATNYA
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!