NovelToon NovelToon

Early Marriage

PERKENALAN TOKOH

Devita Freya seorang gadis yang sedang menjalani sekolah nya di sebuah sekolah yang cukup terkenal dan ia juga berasal dari keluarga yang sederhana dan serba kecukupan, di saat ia menginjak umur 17 tahun, ia harus menikah dengan seorang pria atas dasar perjodohan dari Ayah nya dan juga ayah pria itu, tanpa membawa cinta sedikit pun.

Nathan Stefano adalah pria yang juga sedang duduk di bangku SMA, ia adalah korban dari perjanjian ayah nya pada ayah wanita yang akan di jodohkan dengan nya, bahwasanya ia akan menikahi wanita yang telah di jodohkan ayah nya dengan nya di usia nya yang masih dini.

OK CUKUP SEKIAN PERKENALAN TOKOH YANG UTAMA:)

**

Ayo langsung kasih vote ok:)

SALAM:)

TIDAK ADA PILIHAN LAIN

" Dev!" Seorang gadis menghampiri Devita yang sedang asyik menikmati makanan nya.

" Iya!" Devita masih tetap melanjutkan aktivitas makan nya.

" Loh ingat nngak apa yang di jelaskan pak Gez tadi?" Tanya Tia sahabat Devita.

" Uhukk...!" Devita tersegak saat makan mendengar ucapan Tia barusan.

" Why?"

" Hehhehe... sorry gua tadi nngak mencatat Ria!" Devita terkekeh garing.

" Ck! kau pasti selalu begitu, seperti tidak ada niat untuk sekolah!" Kesal Tia, karena lagi lagi Devita pasti tidak mencacat.

"Bukan gitu!tapi tadi tuh gua malas aja mencatat,Tia!"Elak Devita tak ingin di salahkan.

" Terserahmu! paling loh tanggung akibat nya!"

" Why?"

" Karena loh nngak mencatat!**** amat sih Dev!" Ketus Tia.

" Kan gua bisa pinjam catatan loh!"

" Loh anemia atau gimana sih Dev? jelas jelas tadi tuh gua nngak masuk kelas karena harus ikut rapat Osis!" Tia tampak kesal pada Devita, tadi itu Tia memang pergi rapat Osis, yah jadinya ia tidak mencatat. Tadinya ia mau minta catatan Devita, tapi ternyata? malah minta balek.

" Oh iya yah gua lupa Ti!" Devita hanya merenges biasa saja.

" Loh tuh yah! awas aja kalau di hukum minta bantuan gua! nngak akan gua bantu!" Ucap Tia tegas.

" Loh jahat amat sih?sama sahabat aja kegitu!" Devita jadi takut kalau yang di katakan Tia itu bakal terjadi, bagaimana?.

" Biarin! biar loh tau rasa! makanya kalau guru tuh menjelaskan apalagi di suruh mencatat yang di catat! pasti tadi itu loh main hp kan?" Tia menatap Devita dengan sinis.

" Nngak!" Elak Devita, padahal benar yang di ucapkan Tia barusan.

" Udah deh yah, nngak usah ngeles! gua dah tau kepribadian loh!"

" Aduh!! bantuin gua donk Tia, emang loh tega lihat gua hormat bendera nanti? gua nngak mau Tia!"

" Serah loh deh! tapi kali ini gua nngak main main sama ucapan gua!" Seru Tia agar Devita benar benar percaya.

" Yah udah! kalau loh nngak mau bantuin gua, gua bakal pinjam catatan teman yang lain!"Devita punya ide lagi.

" Minta aja! cari sama semua siswa di kelas! kalau nngak mereka bakal ngerocos nngak jelas ke loh!"

" Itu kalau perempuan nya karena mereka tuh iri ke gua! nanti gua bakal minta ke cowok cowok!" Devita tak habis akal.

" Terserah loh! mungkin loh emang benar benar anemia deh Dev! loh kan tau, dari semua cowok yang satu tingkat kita pada nakal semua, jangan kan mencatat, dengerin guru menjelaskan saja nngak mau!"

"Pasti ada! masa ia semua nya pada nakal! wajib ada yang mencatat!" Devita tak mau kalah, karena bagaimana pun ia harus segera mendapat catatan seseorang agar tidak di hukum.

" Siapa bilang nngak ada?emang ada! tapi kalau loh berani tuh minta sama ketua Osis yang jutek itu, baru loh dapat! kalau nngak?loh tanggung akibat sendiri lah!"

" Si ketua Osis yang nyebelin, ngeselin, yang suka cerewet nngak jelas tuh? sama dia? lihat muka nya aja gua unek, apalagi minta catatan ke dia? is najis! gua nngak bakal mau!"

" Ya terserah loh, mau nngak mau! gua cuma kasih saran doank! karena cuma dia yang pasti nya punya catatan lengkap!"

" Loh benar Ti, entar temenin gua yah!" Bujuk Devita tak ada pilihan lain.

" Sendiri aja sono!"

" Tia!!!"

" Bye..." Tia langsung pergi begitu saja meninggalkan Devita yang kesal.

FERY DAN FINSEN

Seperti yang dikatakan Tia tadi, bahwa Devita memang harus menemui si Ketua Osis nan galak itu dengan penuh nekad.

" Tidak ada pilihan lain!" Devita memang sudah bertekad pada dirinya, dan ia memang harus menemui ketua Osis itu.

Dan sekarang Devita sudah berada di depan kelas Ketua Osis itu, disaat ia ingin melangkah masuk kedalam, tiba tiba....

" Halo Dev!" Ada dua cowok yang berjalan mendekat ke arah Devita.

" Huf..." Devita malas untuk meladeni mereka, namun tetap saja ia harus meladeni ucapan oara cowok itu.

" What?" Devita malas menatap para cowok itu.

" Kok muka nya kayak nngak senang gitu Dev?ada masalah?" Tanya seorang cowok.

" Dah tau nanya lagi!" Ketus Devita, namun matanya melirik lirik dalam kelas tersebut untuk mencari sosok yang ingin ia temui.

" Emang nya ada masalah apa Dev?" Tanya Fery salah satu cowok yang dekat dengan Devita.

" Ck! gua nngak nyatat pelajaran Ips tadi! jadi gua harus bisa minta catatan seseorang biar gua nngak di hukum!" Ucap Devita sendu.

" Kau memang cewek yang sangat aneh Dev! diantara cewek cewek di sekolah ini yang setingkat dengan kita, hanya loh aja cewek yang paling malas nyatat, suka ngerocos, susah di bilangin, pokoknya loh cewek aneh!" Ucap Fery kesal yang sudah tau sifat asli nya Devita.

"Iya betul tuh kata Fery! tapi gua nngak setuju kalau loh marahi yayank Devi gua!" Finsen menimpali.

" Udah yah udah! kalian memang sahabat nngak guna! gua lagi kesusahan bukan nya di tolongin, malah di omelin. Kalian berdua sama aja kayak Tia!" Devita tampak makin kesal, karena tidak ada yang mau bantuin dia.

" Ya makanya loh berubah donk!"Seru Fery.

" Berubah gimana ha? emang gua harus kayak ultaramen gitu baru namanya berubah?"Devita berkata dengan nada sinis.

" Huf! memang yah susah amat bicara ke loh!" Ucap Fery.

" Intinya sekarang yah, kalian berdua ada nngak catatan Ips nya?" Tanya Devita lagi.

" Heheh nngak ada Dev!" Fery dab Finsen sama sama terkekeh nngak jelas.

" Dasar! karena kalian waktu gua jadi habis, tau nngak?" Devita benat benar kesal sekali karena waktu nya memang sudah singkat sekali, hanya beberapa menit lagi.

" Jadi loh ngapai disini?" Tanya Finsen.

" Yah mau minta catatan lah sama seseorang!" Cletuk Devita.

"Siapa?loh tau kan, nngak bakal ada yang mau kasih catatan nya ke loh!" Umpat Finsen.

" Pasti ada!"

" Udah deh Dev, loh pasrah aja, paling nantinya loh akan tetap di hukum!" Ejek Fery.

" Hello... situ nngak sadar? loh juga kan nngak ada mencatat!" Devita mengejek Fery kembali.

"Heheh, iya juga yah! tapi kalau kita berdua mah santai aja Dev! dah biasa kalau di hukum!" Jawab Finsen santai.

" Iya! kami berdua mah santai santai aja Dev!" Fery menimpali.

" Ayo donk bantuin gua bebeb Fery!" Devita mencoba membujuk kedua orang itu.

" Nngak deh Dev! kali ini kita nngak ikut bantuin yah! loh aja yang usaha." Sahut Fery.

" Iya gua juga yah! gua nngak bisa bantuin loh, soal nya kita mau latihan basket!" Ujar Finsen juga.

" Huf... baik lah, kalian semangat yah!" Begitu lah Devita iya bukan nya nakal, hanya saja ia memang malas jika soal mencatat, dan walaupun tidak ada yang membantu nya, ia tidak akan memaksa dan akan memberi semangat jika mereka beralasan yang masuk akal.

" Makasih support nya Dev!entar siang gua traktir loh makan dah!" Ucap Fery.

" Benarkah? thank you!" Devita tampak bahagia.

" Udah hah, kami pergi! cari tuh catatan yang bisa loh pinjem!" Teriak Finsen ketika mereka sudah pergi.

" Astaga! iya aku lupa tujuan ku!"

Devita segera masuk kedalam kelas tersebut, namun tidak menemukan sosok yang dicari nya.

" Dev, ngapai kesini?" Tanya seorang cowok yang berketepatan di kelas itu.

" Mau cari si Ketua Osis yang galak itu!"

" Dia mah nngak da disini Dev!"

" Jadi dia dimana?"

"Paling di ruang Osis!"

**

Hallo kasih vote donk:)

SALAM

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!