NovelToon NovelToon

Rivandy Lex : Modern Military

Prolog : Permulaan Kejahatan

Pada tahun 1990, Tembok Berlin mengalami keruntuhan. Banyak warga Jerman Timur yang mengungsi ke Jerman Barat. Pada 3 Oktober 1990, Reunifikasi Jerman terjadi, sehingga Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu setelah berpisah akibat kekalahan pada Perang Dunia Kedua.

Setahun setelahnya, Uni Soviet semakin terpojok dengan banyak tekanan di segala aspek. Sehari setelah Hari Natal tahun 1991, Uni Soviet resmi runtuh dan menjadi Negara Federasi Rusia setelahnya.

Amerika Serikat pun menjadi negara adidaya setelah kejatuhan Uni Soviet itu. Banyak negara berpecah belah ketika kejatuhan negara itu berlangsung. Dengan keruntuhan itu, negara-negara di Eropa Timur mengalami revolusi politik.

Perang Dingin dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan ideologi liberal / liberalisme.

[*^*]

30 tahun kemudian, kejahatan yang semakin lama semakin meroket. Banyak korban yang terlibat dalam kejahatan itu. Pelaku kejahatan melakukan kejahatan mereka untuk kepentingan mereka. Mereka menyiapkan rencana mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Perampokan, penculikan, pemerkosaan, cyber crime, penyanderaan, dan lain sebagainya merebak di seluruh penjuru. Mereka biasanya menyembunyikan identitas mereka agar mereka tidak dapat terdeteksi oleh pihak keamanan sekalipun. Bahkan, cctv pun tidak dapat melacak keberadaan mereka.

Untuk selamat dan aman dari kejahatan dan terorisme, PBB membangun suatu akademi yang bertujuan untuk menghentikan kejahatan dan terorisme. Akademi itu adalah Akademi Spyxtria yang sudah bertahan selama beberapa ratus tahun yang lalu.

PBB juga memberikan biaya yang cukup besar untuk membangun akademi ini menjadi Akademi Militer Spyxtria, dimana para murid dari seluruh dunia akan dikirimkan ke Kota Moskow, Rusia, untuk dilatih keras untuk memberantas kejahatan.

Jepang, Korea Selatan, dan Cina; Indonesia, Singapura, Australia, dan Filipina; Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Kosta Rika; Mesir, Afrika Tengah, Afrika Selatan, Rwanda, Libya, dan Estonia; Denmark, Ceko, Polandia, Ukraina, Rusia, Swedia, dan Finlandia; Arab Saudi, Iran, Turki, Qatar, dan UEA; Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Swiss, Italia, dan Yunani. Jumlahnya 36 negara pelajar yang PBB pilih untuk mengubah nasib dunia.

Itulah pelajar yang PBB lirik untuk menghentikan permasalahan yang terjadi di muka bumi ini.

Namun, setelah berjalan beberapa tahun kemudian, hanya 30% pelajar dari seluruh dunia yang keluar dengan mendapatkan julukan sebagai “Pahlawan” sementara 70% Drop Out dan menjadi seorang yang tidak dapat berkontribusi, sehingga mereka dijuluki sebagai “Orang Buangan” baik dari PBB, maupun masyarakat itu sendiri.

[*^*]

Di suatu tempat, hutan yang rindang dengan cuaca yang cukup ekstrim. Terlihat ada seorang yang berlari karena ia dikejar oleh suatu kelompok. Kelompok itu mulai mengejar orang itu. Kelompok itu menggunakan 2 Humvee yang masing-masing diisi oleh 3-4 orang.

“Jangan lari!” Ancam kelompok itu mengejarnya sambil mengarahkan tembakannya kepada seseorang itu.

Orang itu mempercepat larinya agar ia selamat dari ancaman kelompok itu. Dia mengenakan pakaian yang tidak layak dipakai dan hanya dipakai oleh para budak. Intinya, dia adalah seorang budak yang lari dari kelompok penjahat itu.

Budak itu terjatuh setelah kakinya tertembak oleh senjata milik salah satu komplotan itu. Kedua Humvee itu terhenti karena budak tersebut tidak bisa lari lagi. Seseorang yang keluar Humvee itu. Ia segera menghampiri budak itu dengan sedikit santai namun mengancam.

Ia mengenakan kaos kemejanya hitam dengan lengan pendek beserta dengan jeans maroon dan mengenakan aksesoris kacamata hitam. Dia adalah bos dari kelompok penjahat itu.

“Kau pikir kau kemana, hah?” Bentak bos itu sambil menendang kepala budak itu.

Budak itu lemas seketika akibat tendangan dari bos itu.

“Kuberitahu kau. Jika kau lari, kami akan mengeksploitasi kau sampai mati. Sekarang, kau akan….” Ucapan bos itu terhenti akibat sebuah peluru kecil melesat dan bersarang di dadanya. Bos tersebut memuntahkan darahnya karena peluru kecil itu mengenai dalam dadanya.

“Siapa itu?” Geram bos itu yang masih berdiri tegak.

Tidak ada respon. Bos itu menyuruh kepada anak buahnya untuk berjaga-jaga. Ia juga memerintahkan kepada anak buahnya untuk menemukan orang yang menyerangnya. Setelah beberapa saat berselang, salah satu Humvee itu tiba-tiba meledak dan terhempas ke udara karena Humvee itu sudah terpasang bom waktu sebelum pengejaran itu terjadi.

Humvee yang meledak itu menimpa beberapa anak buah bos tersebut sehingga orang yang tertimpa Humvee itu gugur seketika.

Bos yang semakin terpojok itu mulai menggertak, “Siapa kau? Tunjukkan dirimu! Atau aku akan membunuh budak ini,” mengarahkan pistolnya kepada budak yang tergeletak lemas itu.

“Siapa aku? Kau tidak perlu mengetahui namaku,” sahut seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang bos itu.

Dengan reflek, bos itu mulai menyerang seseorang itu dan berseru, “Serang!” Anak buahnya pun menembak seseorang itu secara bersamaan.

Seseorang itu merupakan seorang wanita yang berambut pirang. Warna mata merah dan ungu yang bercampur aduk. Dia mengenakan pakaian seksinya dan rok mininya. Dia sangat seksi dan cantik. Dia juga menggunakan kedua Tec 9 warna Pink di kedua tangannya.

{Tec 9 (Pink)}

“Tidak mungkin!”

“Kau adalah….”

“Kau adalah….”

“... “Ace Spyxtria” tahun pertama, Cherry Spyxtria!” Seru bos itu dengan raut wajahnya terkejut.

“Ara-ara. jadi kau sudah mengetahuinya?” Tanya Cherry yang sudah menduga bahwa bos itu mengetahuinya.

“Kurang ajar! Beraninya kau mengganggu pekerjaanku. Aku akan menghancurkanmu setelah aku membunuh budak itu,” ancam bos itu menggertak.

“Eh? Budak itu sudah tidak ada, lho,” celetuk Cherry menoleh ke tempat budak itu beberapa waktu yang lalu.

“Hah? Tidak ada?! Terkutuklah kau!” Geram bos itu dipermainkan oleh Cherry.

“Tembak dia!” Seru bos itu menyuruh anak buahnya untuk menembak Cherry.

Cherry yang handal dapat menghindar peluru AK-47 dan M4A1 dengan lihai. Dengan tembakan yang amatir itu, tidak akan cukup untuk mengalahkan seorang “Spyxtria Ace” itu. Cherry yang menghindar serangan itu, langsung menyerang balik dengan Tec 9 miliknya.

Hebatnya, peluru Tec 9 mengenai 3 orang anak buah dengan jitu, sehingga anak buah bos tersebut tertembak di bagian kepalanya. Cherry melakukan hal yang sama kepada anak buah yang lainnya. Akhirnya, Cherry membantai semua anak buah itu. Hanya bos itu yang tersisa.

Bos tersebut berpikiran bahwa ia akan dibunuh. Namun, dia dibiarkan hidup karena Cherry tidak membuang waktunya hanya untuk itu. Cherry menghilang tanpa sepatah kata apapun.

Bos itu memutuskan untuk pulang ke markasnya untuk bersembunyi dari mimpi buruk itu. Budak itu sudah diselamatkan oleh Cherry ketika Humvee itu meledak.

[*^*]

Di perjalanan pulang dengan helikopter yang dikendalikan oleh asisten Cherry, Cherry sedang memandang matahari terbenam dan mendengar suara dari tabletnya. Ia pun membuka tabletnya dan menerima telepon itu.

“Nona Cherry, kami ucapkan selamat atas prestasimu.” Terdengar suara itu dari tablet-nya.

“Untuk saat ini, kami membutuhkan bantuanmu di Akademi Militer Spyxtria. Kami mohon untuk datang ke acara itu. Ini penting bagimu,” ujar penelpon itu.

“Baiklah, aku akan kesana. Aku ingin melihat siapa murid baru disini,”

...****************...

Ayo! Silahkan dapatkan bukunya!! Ini menarik, lho..Jangan sampai ketinggalan yah!

[Rivandy Lex]

Matahari menerbitkan dirinya di sebelah Timur. Laut yang tenang tanpa sampah dan pencemaran laut. Kapal pesiar sedang melakukan perjalanan mereka untuk menuju ke pelabuhan yang lain.

Di dalam kapal pesiar yang cukup besar untuk menampung 500 orang, terdapat seorang nahkoda berkumis hitam dengan mengendarai kapal dengan riang gembira. Dia melihat pemandangan laut yang indah sembari mendeteksi perjalannya dengan GPS.

Beberapa waktu berselang, terdapat seorang kru yang sedang terburu-buru untuk menghadap ke nahkoda yang sedang keadaan santai itu.

“Lapor, Laksamana!” Lapor kru itu sembari mengucapkan kehormatan kepadanya.

“Ada apa, wahai kru yang kubanggakan?” Banyolnya yang cukup mencairkan suasana.

“Saya melaporkan kepada anda bahwa ada penumpang gelap yang sudah membunuh dua kru yang lain dengan senapan pisaunya,” papar kru itu dengan keringat dingin.

“Apa?! Ada penumpang gelap?!” Kejutnya sambil memukul meja.

“Iya, Laksamana,” sahut kru itu dengan pura-pura berani.

“Kalau begitu, antar aku kesana! Aku akan membunuhnya karena dia sudah membunuh kru yang kubanggakan!” Tegas nahkoda berkumis hitam itu mengambil senapannya dan bergegas keluar bersama krunya.

[*^*]

Nakhoda berkumis hitam dan kru itu pun langsung berlari menuju TKP, dimana penumpang gelap itu membunuh kru itu dengan pisaunya. Setelah sampai di gudang itu, ia melihat seorang remaja yang tinggi badan 180 cm sedang menusuk kru dengan sadis.

Nahkoda tersebut terkejut dengan momen itu. Ia melihat krunya yang sedang ketakutan akibat seorang remaja itu. Ia melihat ada 5 mayat yang tergeletak dengan luka tusuk di perutnya.

Nahkoda berkumis itu pun menghampiri salah satu kru yang sedang ketakutan itu dan bertanya, “Apa yang terjadi?” dengan tatapan yang cukup menenangkan.

“Dia hampir membunuhku. Tolong aku!” Kru itu memohon kepada nahkoda itu dengan rasa ketakutannya.

Nahkoda itu pun langsung menghadap ke remaja itu.

“Wahai makhluk durjana! Ada apa gerangan sampai engkau membunuh para kru ku yang berharga ini?” Tanya nahkoda itu dengan banyolannya.

Pemuda itu terdiam mendengar banyolan itu. Ia tidak menjawab pertanyaan itu. Orang yang melihatnya menggeleng kepalanya karena mereka tidak tahu apa yang ia ucapkan.

Karena kesal dengan respon itu, nahkoda itu sangat marah dan berseru, "Katakan sesuatu, dasar bodoh!" Sambil mengarahkan.senjatanya ke remaja itu.

Remaja yang di hadapan nahkoda beserta dengan beberapa kru yang bersamanya langsung menyerang dengan tatapan yang dingin.

Nahkoda yang melihat remaja menyerangnya langsung mengarahkan senjatanya dan menahan serangan dari remaja itu. Ia bisa menahan serangan dari remaja itu. Namun, ia harus terhempas beberapa meter ke belakang

Dengan kesempatan itu, remaja itu langsung berlari ke belakang dan menusuk nahkoda itu dari belakang. Nakhoda yang melihat itu mengetahui apa yang akan terjadi. Dia membalikkan badannya dan mulai menahan serangan itu.

Tapi, itu hanya tipuan. Remaja itu membuat targetnya untuk berbalik badan. Akhirnya, remaja itu menusuk perut nahkoda itu dan melakukannya secara berulang.

Nahkoda yang melihat itu terkejut dengan tindakan remaja itu. Alhasil, nahkoda itu terjatuh akibat tusukan yang dalam di perutnya, tepatnya di lambung dan usus dua belas jari.

Para kru yang melihat itu pun semakin ketakutan. Tatapan iblis remaja itu membuat orang yang melihatnya tidak tahan dengan tatapan itu.

Remaja itu pun langsung bergerak menuju krunya setelah menatap mereka dengan cukup lama.

Selang beberapa detik, remaja itu berhenti bergerak. Kru yang ketakutan itu cukup beruntung karena remaja itu berhenti bergerak. Remaja yang berhenti bergerak itu jatuh ke lantai secara mendadak.

Sebelum ia kehilangan kesadarannya akibat tersungkur di lantai, dia melihat ada seseorang yang mengobrol dengan para kru untuk membicarakan hal yang penting.

Remaja itu tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Dia pun kehilangan kesadarannya sebelum mengetahui hal itu.

[*^*]

Di rumah sakit suatu negara, aktivitas di tempat itu sangat sibuk. Banyak dokter dan perawat melakukan tugas mereka. Dokter yang memeriksa dan menyembuhkan pasien. Perawat yang merawat pasien sampai sembuh.

Di tengah kesibukan itu, ada seorang remaja yang sedang tertidur di ranjang. Ia memiliki tinggi badan 180 cm dan berat badan 60 kg. Lalu, ia berambut hitam namun berantakan beserta wajahnya layaknya seorang pangeran di suatu kerajaan.

Setelah melalui kegelapan itu, aku pun membuka mataku secara perlahan. Kemudian, melihat di sekitar dengan perasaan kebingungan. Aku merasa aku dibawa seseorang yang menuju ruangan ini.

"Apa ini?"

"Aku dimana?"

"Apa yang terjadi?"

Begitulah yang aku pikirkan.

Kemudian aku melihat setelah aku bertanya dalam hati. Aku melihat sebuah kota dan banyak bangunan yang tersusun rapi. Mataku tertuju kepada sebuah bangunan yang berwarna merah dan besar.

Beberapa menit kemudian, seseorang itu masuk kedalam ruangan dan menyapaku. Dia menghampiriku dan membawa makanannya dari restoran cepat saji.

Ia memberikan itu padaku. Ia orang yang ramah. Sedikit berkumis, perawakan manusia 40 tahun, dan berambut hitam rapi dan lurus. Tinggi dan beratnya hampir sama denganku. Hanya beda jauh sedikit.

Dia terus mengoceh sementara aku tidak bisa bicara. Dia memberikan suatu kehangatan di sekitarnya. Aku hanya bisa menyimak dan mendengarkan ucapannya.

Dia juga memberiku sebuah nama karena aku tidak pernah menyebutkan namaku di tengah obrolan itu.

Ia menuliskan nama itu di kertas HVS tebal dan memperlihatkannya kepadaku dengan senyuman dan keramahannya. Aku pun mengangguk sebagai tanda persetujuanku.

Nama itu adalah Rivandy Lex.

[*^*]

Beberapa hari setelah kejadian itu, aku sudah diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit. Paman itu mengantarkanku pulang ke rumahnya. Terdapat rumah dua tingkat yang ada di depanku bersama dengan halaman depan dan belakang yang diisi beberapa tanaman hias.

Kami pun memasuki rumah itu dan membersihkan diri sebelum  matahari terbenam. Setelah itu, kami pun makan malam sembari mendengarkan ucapan yang dikeluarkan oleh paman itu.

[*^*]

Setahun kemudian dengan menjalani kehidupan dengan paman itu, aku dan paman itu berpisah setelah menjalani waktu yang menyenangkan. Aku sudah merasa lebih baik tapi aku belum pernah tersenyum. Itu sudah cukup baginya.

Paman itu harus pergi keluar benua untuk menjalankan misinya. Dia pun bekerja sama dengan organisasi PBB untuk memberantas kejahatan yang akan mengancam keselamatan dunia yang hanya dihitung jari saja.

Paman itu berpesan kepada ku sebelum pergi, "Ingatlah, Nak! Aku sudah mendaftarkanmu di Akademi Militer Spyxtria  Jangan khawatir! Kau sudah lulus seleksi dengan mudah. Jika kau sudah memasuki akademi itu, temuilah orang itu dan nikmatilah hidupmu! Itu akan menjauh lebih baik,"

"Oh, iya satu lagi. Jika kamu mendapatkan gadis yang kamu suka, jangan sungkan-sungkan untuk mengatakannya kepadaku! Aku akan menggelar pesta jika hal itu terjadi, Rivandy," lanjutnya.

Paman itu pergi. Aku pun mematuhi pesan itu dan selalu mengingat pesan itu dari sekarang. Aku pun melakukan aktivitas yang selalu aku lakukan. Membaca buku pelajaran magister, membersihkan rumah, dan memasak.

Aku pun tertidur dengan posisi menyamping setelah menjalani aktivitas yang cukup sepi itu.

Aku pun tertidur jam 00:00 dengan langit malam dan bulan sabit.

Tinggal seminggu sebelum hari pertama masuk akademi, 1 September 2025

[Rivandy Lex] 1,2

27 Agustus 2025, terdapat sebuah bangunan yang terdiri dari puluhan apartemen. Apartemen itu biasanya dihuni oleh siswa, mahasiswa, pekerja kantoran, dan pegawai magang,

Di apartemen nomor 301, dengan nama “Rivandy Lex" yang terpasang di tengah pintu masuk bersama dengan nomor apartemen itu. Di apartemen itu terdapat sebuah kamar yang luas. Dapur dan kamar mandi terpisah dari kamar dengan tembok penghalang dan pintu untuk mengakses kedua ruangan tersebut.

Aku pun terbangun dengan tergesa-gesa karena aku sedang menjalani mimpi buruk. Mimpi itu bermula dimana aku membunuh seseorang yang sangat penting dan kubenci, sehingga aku dibenci oleh semua orang baik dari rakyat jelata maupun bangsawan..Aku melarikan diri karena itu salah satu jalan yang harus ku tempuh.

Aku terkejut karena ada yang mengganjal sesuatu. Ini sangat aneh. Sepertinya aku melupakan sesuatu. Apa itu? Kenapa aku melupakan hal yang penting? Sudahlah ini tidak penting. Aku harus berterima kasih pada paman itu. Dia orang yang baik. Aku selalu mengingat mimpi itu setiap kali aku tidur.

“Sial! Aku mimpi buruk lagi,” gumamku dalam hati.

Karena mimpi buruk itu, aku selalu terbangun pukul 05:00 pagi. Begitu aku mengecek ponselku, angka menunjukkan pukul 5:23. Ini tidak ada pilihan lain. Aku segera mandi dan belajar terlebih dahulu

Jam 06;02, aku sudah berada dalam kondisi cukup prima. Aku menyalakan TV LED dekat kamarku. Apartemen ini mirip sekali dengan hotel karena di sebelah kanan, terdapat sebuah jendela yang cukup besar dengan gorden yang menutupi. Aku pun mencari siaran berita dan pada saat itu pula aku sudah memegang sereal Koko Krunch.

"Berita terkini dari CNN. Saat ini, konflik antara negara Indonesia dan Cina semakin meningkat. Menteri Pertahanan mengecam Cina dengan peperangan yang akan datang jika Cina mengambil wilayah laut di Indonesia." Berita itu menyiarkan tentang konflik antarnegara.

Setelah adegan diperlihatkan dimana militer Indonesia bersiap perang dengan Cina dengan bantuan senjata dari Rusia dan Jerman, wartawan tersebut menyiarkan berita yang lainnya secara bergantian.

"Baik, terjadi pemberontakan di benua Afrika bagian Tengah dan Selatan. Saat ini, pihak oposisi …."

Aku mengganti dari siaran berita menuju siaran yang kuganti secara acak. Namun, tidak ada satu siaran televisi yang bisa ditonton meski ini sudah siaran internasional.

Aku pun segera menghabiskan sereal di mangkuk dan melakukan sesuatu yang ku lakukan. Setelah mencuci mangkuk bekas sereal Koko Krunch di dapur, aku segera mengambil jaket yang cukup tebal untuk keluar dari apartemen ini.

Pintu pun terkunci secara otomatis setelah aku meninggalkan apartemen dan menuju tempat yang harus ku kunjungi. Aku yang mengenakan jaket hitam beserta celana panjang yang dibuat dari Korea Utara, Aku berjalan untuk sekedar berkeliling kota.

Mungkin ini salah satu jalan untuk mencari jalan keluar untuk melupakan apa yang kulakukan sebelumnya.

[*^*]

Aku pun tetap berjalan memandang sekitar Kota Moskow yang asri dan bersih. Tidak ada gelandang, preman, dan anak remaja nakal yang suka mencoret dinding fasilitas. Semua sudah dibersihkan oleh Presiden Rusia yang cukup bijak untuk mengatasi hal yang seperti itu.

Aku pun melirik suatu bangunan yang cukup menarik perhatianku. Aku pun bergerak dengan hati-hati dan memastikan bangunan itu aman. Saat aku melihat bangunan yang kosong itu, aku pun semakin penasaran apa yang terjadi dengan bangunan ini? Bukankah Pemerintah Rusia, terutama Pemerintahan Moskow membereskan masalah ini?

Seharusnya bangunan ini digusur juga. Tapi, entah kenapa bangunan ini cukup mencurigakan. Saat aku ingin memasuki bangunan kosong itu, ada seseorang yang menahan pergerakan ku agar pandanganku tertuju pada seorang wanita dewasa yang mendekatiku.

"Mau kemana, sayang?" Tanya wanita itu tersenyum dengan lipstik yang ia kenakan.

"E..." Aku tidak bisa berpikir keras karena tatapan wanita itu terlihat seperti seorang kakak yang sudah dewasa.

"Tidak boleh, sayang! Kamu tidak boleh seenaknya masuk tanpa izin," tegurnya masih memegang tanganku.

"Karena kamu datang kesini, ikuti aku! Aku ingin menceritakan sesuatu padamu," ucap wanita itu berjalan seperti model. Aku pun mengikuti wanita yang seksi itu menuju cafe.

[*^*]

Di sebuah cafe, aku dan wanita itu duduk di nomor meja yang sama dan menghadap. Saat itu juga, layar pemesanan pun diperlihatkan. Wanita itu memilih Blackcurrant, sementara aku memilih Coffee White Cream.

Setelah menunggu beberapa saat sambil memandang wanita itu, Coffee White Cream dan Blackcurrant sudah berada di atas meja. Aku pun mengambil kopi itu dan bertanya, "Ada yang bisa kubantu?"

"Kamu pasti Rivandy Lex, iya`kan?" Tanya Wanita

"Iya. Itu aku," jawabku singkat.

"Oh iya. Aku belum memperkenalkan diri. Namaku Cherry Spyxtria. Kepala Sekolah Akademi Militer Spyxtria," papar wanita itu penuh percaya diri.

"Oh, begitu," responku sambil menyeruput kopi itu.

"Eh? Kamu tidak terkejut? Reaksimu cuek sekali," rengek Dr. Cherry dengan manja dan menggoda seperti seorang MILF.

"Oh, iya. Kamu mau masuk ke bangunan kosong itu. Kenapa?" Tanya Dr. Cherry penasaran.

"Aku hanya iseng aja," jawabku mengalihkan pandangan darinya.

"Aku akan menceritakan sesuatu, Sayang. Jadi, dengarkanlah aku, ya!" Perintah Dr Cherry dengan senyuman lipstik yang menggoda.

Aku pun mengangguk dengan tanda mengerti. Dr. Cherry pun menceritakan sesuatu padaku. Aku yang mendengar cerita itu sambil meminum kopi itu. Tiba-tiba….

"Hah?!" Aku pun terkejut dengan ucapan itu.

Dr. Cherry menjadi riang setelah menceritakan sesuatu padaku. Karena aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku pun memutuskan untuk pamit dari Dr. Cherry. Wanita itu mengucapkan selamat tinggal sambil mencium pipiku sebagai tanda cinta dan kasih sayang sehingga pipiku penuh dengan bekas lipstik.

Setelah perbincangan itu di cafe, aku semakin tidak ingin mendengarnya dan mengucurkan air mata. Kini, hatiku sangat bercampur aduk. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Pembicaraan itu hampir membunuhku.

Aku kembali ke apartemenku dan menuju ke kamar dan menahan air mataku di ranjang dengan memegang banyak dengan erat di tengah hari yang cerah itu.

[*^*]

Entah kenapa aku bersedih. Apakah ini normal bagiku? Apakah cerita ini terlalu sedih? Atau apakah ini memang takdir yang kejam?

Setelah beberapa jam berselang, aku beranjak dari kasur dan memasak untuk makan siang.

Makan siang kali ini adalah masakan Perancis.

Aku memakannya dengan lahap dengan masakanku yang masih belum cukup jauh dari level profesional. Aku tidak terlalu peduli tentang hal itu.

Setelah makan siang, aku bergerak menuju rak buku yang isinya beragam. Aku bingung apa yang aku pilih untuk saat ini. Terpaksa aku mengambilnya

"Heh? Ini lagi. Sudah ke-200 kalinya aku membaca ini. Ya sudahlah. Aku akan membaca ini," keluhku karena terlalu sering membaca buku itu.

Setelah mengambil buku itu, aku pun duduk dekat jendela yang besar. Aku membaca buku yang sudah berulang kali kubaca. Namun, akan terasa hambar jika dibaca terus.

Aku pun menatap kota dengan tenang. Aktivitas warga Moskow yang sibuk dan ramai. Aku tidak lupa meminum pil warna biru dengan air putih setelah membaca dan memandang kota Moskow selama 2 jam. Kota ini jauh lebih maju daripada Kota New York.

Aku harus bersiap untuk sekolah.

5 Hari lagi sebelum hari pertama masuk akademi, 1 September 2025.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!