NovelToon NovelToon

The Poison Of Winter

PROLOG

...THE POISON OF WINTER...

Gadis yang berdiri di depan taman mawar istana tersenyum saat pria muda di hadapannya menawarkan kalung berwarna emas bertahtakan hiasan Ruby. 

Winter Lancaster dengan rambut hitam legam bergelombang, terkenal sebagai "poison" keluarga Lancaster. 

Bukan hanya karena kecantikannya yang seolah menjadi racun bagi para pria. Tapi juga karena Winter terlahir sebagai anak haram Duke Lancaster. Rambut hitamnya terurai indah di tengah keluarga Lancaster yang berambut perak. 

Tentunya marga Lancaster sendiri adalah sosok racun sebenarnya dari panggilan ini. Tidak ada yang berani meremehkan Winter meskipun dia anak haram. Bahkan dengan kekuatan Lancaster, dia digadang-gadangkan sebagai calon Putri Mahkota di Kerajaan Windland. 

"Bolehkah saya meminta Anda untuk memasangkan kalung itu sendiri, Yang Mulia?" 

Putra Mahkota Harry, penerus Kerajaan Windland memandang gadis itu sejenak. Dia menghela napas pendek. 

Pemilik asli kalung itu adalah Ratu Windland. Walaupun status Winter merupakan calon putri mahkota, ibu tiri Harry memaksanya untuk memberikan kalung itu kepada Winter sebagai bentuk keberpihakan Ratu kepada keluarga Lancaster. 

"Tolong angkat rambut Anda, Lady Winter." 

Winter mengangkat rambut hitam miliknya, perlahan terlihat tengkuk berwarna putih keluar dari helaian rambutnya yang terbelah. 

Tampak jeda waktu yang menunjukkan keengganan Putra Mahkota. Namun tidak lama sentuhan tangan kokoh itu mulai mengenai leher Winter. 

Bulu kuduk Winter berdiri dan suhu tubuhnya mulai meningkat. Dia lalu mengkonsentrasikan kekuatannya pada sentuhan tangan Harry dan memusatkan pikirannya tentang masa depan Harry. 

Sekilas mata coklat Winter berubah menjadi biru, pandangannya menjadi kosong dan pemandangan taman istana tiba-tiba berubah.

...***...

Winter mengedipkan matanya dengan takjub. Walaupun sudah mengalami hal ini beberapa kali, namun dia belum terbiasa. 

Kini, dia telah berada di ruang tamu istana. Terlihat Putra Mahkota Harry sedang tersenyum lembut kepada gadis berambut pirang di hadapannya. 

Winter tertegun melihat pemandangan itu. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan Putra Mahkota yang melihatnya dengan dingin bisa menunjukkan senyum lembut seperti itu.

"Wah, apakah dia akhirnya jatuh cinta? Kukira kita akan tetap menikah karena politik. Kalau begitu aku harus menyerah menjadi Putri Mahkota karena rencana ini tidak mungkin berhasil."

Winter menggigit bibir bawahnya, lalu perlahan bergerak mendekati Harry. Di satu sisi, Harry terlihat tidak menyadarinya. 

Hal yang wajar mengingat ini hanyalah sebuah prediksi masa depan dari kehidupan Putra Mahkota. Entah bagaimana, Winter memiliki kemampuan melihat masa depan melalui sentuhan.

"Yang Mulia, saya tidak apa-apa. Sebaiknya Anda mengeluarkan Lady Winter dari penjara. Keluarga Lancaster tidak akan membiarkan kejadian ini. Proses suksesi Anda bisa bermasalah, Yang Mulia."

Gadis itu menggenggam tangan Harry dan memohon dengan lembut. Namun wajah Harry tampak mengeras.

"Dia mencoba meracunimu, Arabella! Jika aku datang terlambat, kamu pasti sudah.. Kamu..."

Harry mengepalkan tangannya keras. Wajahnya berubah merah padam dengan ekspresi marah.

"Kita sudah mengumpulkan kelemahan Lancaster melalui Winter. Jika kita menunjukkannya sekarang, tidak akan ada masalah jika seluruh keluarga Lancaster hilang dalam sekejap."

"Tapi, Lady Winter adalah tunangan Yang Mulia..."

"Sudah kubilang pertunangan itu palsu. Aku berpura-pura menjadi tunangannya untuk menurunkan kewaspadaan Lancaster. Tapi jika dia mencoba menyakitimu, aku tidak bisa membiarkannya tetap hidup!" Lanjut Harry berapi-api.

Winter tertegun mendengar pembicaraan itu. Keringat dingin keluar sepanjang garis tubuhnya. Tidak lama tubuh Winter seolah tertarik dan pemandangan taman bunga Istana kembali kehadapannya. 

...***...

Walaupun prediksi itu singkat, Winter mengerti apa yang sudah terjadi. Dia akhirnya menjadi tunangan Putra Mahkota, namun pria itu memanfaatkannya untuk mencari kelemahan Lancaster. 

Hal yang wajar mengingat kebencian putra mahkota kepada keluarga Lancaster. Lancaster pasti berusaha menyingkirkan wanita berambut pirang itu dengan meracuninya. 

Winter yakin, dia di masa depan tidak mungkin sengaja meracuni gadis itu. Keluarganya yang merencanakan semua ini.

Bahkan, jika Winter tidak tau sama sekali tentang racun itu, pasti keluarganya yang memberi wanita itu racun melalui Winter tanpa disadarinya.

Ketika dia terdiam dengan wajah kaku, terlihat Putra Mahkota yang masih tersenyum ke arahnya. 

Winter segera menyadari bahwa senyum putra mahkota palsu. Senyum yang sama yang dilatihnya saat menghadapi orang lain. Tubuhnya terhuyung ke belakang.

Namun belum sempat tangannya berpegangan, dia merasakan tubuh seseorang menahan dirinya.

"Kamu tidak apa-apa, Winter? Apa kamu sakit lagi?" Suara rendah yang familiar berbisik kecil di telinganya. 

Ketika dia membalikkan tubuhnya, dia melihat seorang pria dengan mata hitam menatapnya dengan lembut. Senyum cerah yang menunjukkan ketulusan, berbeda dengan senyum pria di hadapannya.

Benar, orang ini! Dia punya orang setulus ini! 

Teman pertamanya, sahabat terbaiknya, orang yang akan mengkhawatirkan kesehatannya setiap dia jatuh sakit. Orang yang membantunya dan mendukung keinginannya menjadi Putri Mahkota. 

Bahkan saat dia menjadi satu-satunya sahabat Putra Mahkota, Winter selalu menjadi prioritasnya. Satu-satunya orang yang memperlakukannya dengan tulus ditengah kepura-puraan sebagian besar bangsawan..

..Kayleigh Sigrid. 

...***...

“...Jangan pernah percaya pada Kayleigh Sigrid.”

Suara yang sudah lama hilang itu masih bergema di pikiran Winter. 

Dia yakin perkataan itu salah. Dia percaya pada Kayleigh. Dia percaya pada tindakan dan senyum tulus yang selalu ditunjukkan Kayleigh padanya.

Tapi, apakah demikian?

BAB 1 The Poison

Wilayah dengan dataran luas yang disebut sebagai Benua Riverland, merupakan benua yang diberkahi oleh Para Dewa. Hal ini terbukti dari berbagai jenis kekuatan yang berasal dari anugerah Dewa.

Kekuatan elemental merupakan berkah pertama yang berasal dari Dewa untuk mengendalikan setiap elemen yang berada di dunia. 

Uniknya, setiap wilayah geografis yang berbeda memiliki kekuatan elemental yang berbeda pula. Perbedaan wilayah geografis ini menyebabkan garis batas wilayah yang jelas sehingga menempatkan 5 kerajaan sesuai dengan jenis unsur dari kekuatan elemental masing-masing. Unsur yang menjadi kekuatan elemental ini yaitu unsur api, air, angin, tanah, dan salju. 

Karena mengendalikan elemen membutuhkan energi yang besar, hanya keturunan kerajaan yang mampu mengendalikan elemen sesuai jenis berkah yang diterimanya. 

Di pusat dataran tinggi Riverland, terdapat sebuah kerajaan yang memiliki kekuatan elemental angin. Sesuai dengan unsur elementalnya, kerajaan ini mempercayai dan menjunjung Aether -Sang Dewa Angin-. 

Raja pertama Windland, George Wales adalah sosok yang dipilih menjadi Raja karena diberikan berkat secara langsung oleh Aether. Sehingga, garis keturunan keluarga kerajaan Wales dapat mengendalikan angin secara turun temurun. 

Selain kekuatan elemental, terdapat 2 jenis kekuatan lain, yaitu sihir dan kekuatan suci. Tidak seperti kekuatan elemental yang hanya dimiliki keluarga kerajaan, kedua jenis kekuatan lainnya tersebar di seluruh benua Riverland. 

Windland merupakan kerajaan yang taat pada Aether, memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak mendapatkan kekuatan suci. 

Sebaliknya, Sihir merupakan kekuatan paling langka di Windland karena sedikitnya jumlah penyihir di kerajaan ini. 

Ada masa ketika sihir dianggap sebagai kekuatan yang berasal dari iblis dan penyihir dianggap sebagai ajaran sesat. Banyak penyihir yang telah dibunuh selama beberapa generasi pada saat itu. 

Meskipun pada akhirnya, Pemimpin Agung Kuil Suci membuktikan bahwa sihir bukan berasal dari iblis yang merupakan ajaran sesat, melainkan salah satu jenis berkah dewa. 

Kemudian pada generasi ini kehormatan penyihir telah dikembalikan. 

Namun insiden yang berlangsung secara turun-temurun tersebut menyebabkan jumlah penyihir menjadi langka. Beberapa masyarakat bahkan masih menganggap penyihir adalah orang yang berbahaya. 

Oleh karena itu, seorang penyihir tidak lagi menunjukkan dirinya sebagai penyihir karena pandangan masyarakat yang telah mengakar masih mendiskriminasikan penyihir. Sehingga keberadaan penyihir hampir dianggap mitos di Windland. 

...***...

Seorang gadis terkulai lemas dalam ruangan gelap. Di tubuhnya yang tidak tertutupi oleh gaun off shoulder, terlihat berbagai memar. Bahkan gradasi ungu terlihat lebih banyak dari warna kulit aslinya. 

Tampak seorang pemuda menggoreskan pisau di pergelangan tangan gadis itu dan mengambil darah yang keluar darinya. Gadis itu tidak lagi meringis, karena tubuhnya jauh lebih sakit daripada luka yang baru saja dibuat.

Pemuda itu memasukkan darah yang mengalir ke dalam mangkuk yang sudah berisi cairan. Setelah menunggu beberapa saat, tidak terdapat perubahan warna pada mangkuk berisi darah. 

Dia kemudian memperlihatkan mangkuk tersebut kepada dua orang pria berambut perak yang berdiri di depannya.

"Kebanyakan seorang penyihir akan mengalami kebangkitan di bawah umur 10 tahun. Bahkan jika terlambat, mereka akan mengalami kebangkitan paling akhir di umur 15 tahun. Tapi mengingat Lady yang telah berumur 17 tahun dengan hasil yang seperti ini, saya khawatir Lady sama sekali tidak memiliki kepekaan sihir, Duke."

Pria tua yang sudah mengalami sedikit kebotakan dengan kumisnya yang tipis, menggenggam kedua tangannya erat. Alisnya terlihat berkerut. 

Setiap tahun mereka melakukan ritual ini dan hasilnya tetap sama. Gadis yang dia kira memiliki kekuatan sihir ternyata hanyalah gadis biasa yang lemah.

Pria itu mengerang keras, dia menarik cambuk besar yang berada di dinding dan mengangkatnya dengan kuat. 

Ketika dia akan melepaskan pukulan pertama pada gadis itu, pria yang lebih muda dengan rambut perak menahan kekuatan tangannya.

"Ayah, tolong tahan amarah Anda. Bukankah dia masih berguna untuk kita. Jika dia bukan penyihir seperti ibunya, kita tetap bisa membuatnya berguna sebagai seorang Ratu-”

"-Tidak lama lagi dia akan debut, kita tidak bisa membuatnya memiliki luka yang berbekas lagi," lanjut pria muda itu.

Pria tua yang masih memegang cambuk itu mendengus dengan kesal. Dia harus menenangkan pikirannya.

Yang dikatakan pria itu benar, anak itu masih berguna bahkan jika dia bukan penyihir. Dia lalu melempar cambuk tepat di hadapan gadis itu. 

"Ingat, satu-satunya kegunaan kamu di keluarga ini adalah menjadi Ratu! Jika kamu bahkan tidak bisa melakukan itu, jangan harap aku akan bersabar seperti ini lagi!"

Napas gadis itu masih lemah, dia merasa tubuhnya demam. Namun jika dia tidak menjawab pria tua itu, dia takut kesabaran pria itu akan hilang. Bibir keringnya mulai terangkat, suara serak terdengar dalam ruangan kecil itu.

"Baik.. Ayah.."

Pria tua itu kembali mendengus. Dia lalu berjalan keluar dari ruangan itu dengan langkah kesal.

Pria muda berambut perak berjalan perlahan mendekati gadis itu. Sudut mulutnya terangkat ke atas ketika dia melihat adik perempuan satu-satunya terkuai lemah dengan banyak luka.

"Bereskan semua kekacauan ini. Obati lukanya dan berikan dia makan dengan benar mulai hari ini. Yah, dua bulan seharusnya cukup untuk menghilangkan luka-luka ini. Aku percayakan padamu."

Pria muda itu berkata seraya membalikkan tubuhnya dan mengikuti pria tua yang lebih dahulu keluar.

"Baik, Duke Muda Louis." 

Setelah memastikan kedua atasannya menghilang, pelayan itu mendecakkan lidahnya. 

Dia memandangi peralatan yang berserakan dalam ruang bawah tanah. Dia menarik tangan gadis itu dengan kasar meskipun posisinya lebih rendah dari gadis yang terkuai itu. Namun, gadis itu terkuai tanpa bergerak sedikitpun.

Menyadari gadis itu sudah tidak sadarkan diri, dia melepaskan pegangannya dan kembali berdecak. Dia lalu memanggil ksatria untuk membawa gadis yang lemah itu kembali ke kamar.

...-BERSAMBUNG-...

BAB 2 Motivation

Lancaster merupakan salah satu keluarga pendiri kerajaan yang terkenal dengan kekuatan militernya yang tangguh dalam pembebasan tanah Windland.

Namun Lancaster yang serakah berambisi untuk menguasai Windland meskipun mereka tidak mendapatkan berkat Sang Angin.

Bukan rahasia, jika Lancaster mengendalikan keluarga kerajaan menggunakan para wanita yang menduduki posisi Ratu. Pengendalian kerajaan menggunakan Ratu yang sudah berjalan turun temurun ini membuat kandidat calon Ratu dipilih berdasarkan strategi politis dari Lancaster. 

Hal ini yang menyebabkan para bangsawan berebut memberikan kekuatannya kepada keluarga Lancaster demi mendudukan anak gadisnya sebagai wanita tertinggi di kerajaan Windland.

Beruntung, era Duke Lancaster generasi ini memiliki seorang anak perempuan. Winter Lancaster, anak perempuan yang sejak kecil sudah digadang-gadangkan menjadi calon Putri Mahkota selanjutnya. 

Rumor menyebutkan bahwa Winter sebenarnya anak haram Duke Lancaster karena memiliki rambut hitam yang berbeda dengan rambut perak khas Lancaster. 

Namun tidak ada yang benar-benar mengetahui rumor itu karena Winter tidak pernah keluar dari keluarga Lancaster. Isu merebak bahwa dia sakit parah, bodoh, tidak beretika dan wajahnya jelek. 

Namun rumor tetaplah rumor, banyak bangsawan yang masih mengharapkan Winter menjadi pemegang posisi wanita tertinggi seperti pendahulunya. 

Mereka tidak masalah jika wanita itu jelek dan sakit-sakitan. Bahkan akan lebih baik menggunakan wanita yang memiliki banyak kekurangan. Mereka bisa mengamankan posisi dengan Winter yang dikendalikan oleh Lancaster. 

Di tengah rumor buruk yang melanda, keluarga Lancaster tetap berdiri dengan kuat.

...***...

Winter membuka matanya secara perlahan. Suara napasnya yang cepat diiringi hawa panas keluar dari mulut kecilnya. 

Dia menyadari bahwa dia telah kembali ke kamarnya. Dia mencoba bangun, namun tubuhnya yang panas terasa enggan untuk bergerak. 

Ketika dia menoleh, terdapat gelas yang berisi air kurang dari setengahnya. Kondisi gelas dengan sisa air yang sama ketika dia dipanggil ke ruang bawah tanah. Tawa tidak percaya keluar dari bibir kecilnya.

"Padahal Louis menyuruh untuk mengobati lukaku. Jangankan memberi obat, mereka bahkan tidak mengganti air minum yang ditinggalkan selama 2 hari." 

Dengan sisa kekuatannya, dia mengambil sisa air minum itu dan meneguk isinya hingga habis. Winter kembali merebahkan tubuhnya. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. 

Dia ingin menyalahkan pelayan yang tidak pernah menganggap dia bagian dari keluarga Lancaster. 

Dia ingin menyalahkan ayahnya yang memberikan darah Lancaster pada wanita yang bukan istrinya. 

Dia ingin menyalahkan ibunya yang meninggal tanpa turut membawanya dari neraka ini. 

Bahkan dia ingin menyalahkan takdir yang membuatnya tinggal di keluarga yang tidak menginginkannya.

Seluruh keluarga Lancaster sangat membencinya. Dia mengerti bahwa mereka melakukan hal itu karena dia anak haram Duke. Tapi, dia setidaknya berharap bahwa ayahnya akan memperlakukannya dengan baik. 

Duke Lancaster yang telah memiliki 2 orang anak laki-laki dari istrinya, hanya membesarkannya karena berharap dia memiliki mana sihir seperti ibunya yang telah meninggal.

Hingga menjelang debutnya, dia tidak menunjukkan tanda-tanda memiliki mana sihir. Membuat nilai Winter dalam keluarganya semakin berkurang.

Ada masa ketika Winter kecil ingin melepaskan segalanya. Dia mencoba kabur dari rumah karena tidak ada orang yang menyukainya membuatnya sesak. 

Namun, bahkan belum sehari berlalu ketika ksatria Lancaster sudah menemukannya. Akhirnya dia mengalami kekerasan yang jauh lebih parah karena mencoba kabur. Ayahnya berkata bahwa dia hanya berguna jika berada di keluarga Lancaster.

"Apa sebaiknya aku menyerah saja dengan hidup ini?" Air mata Winter kembali mengalir.

Dia ingin menyerah, tapi dia terlalu takut untuk mati. Jika setelah kematian ada kehidupan selanjutnya, mungkin dia tidak menyesal untuk mati. 

Tapi jika ini adalah satu-satunya kehidupan yang dia punya. Dia pasti akan menyesal karena sudah menyerah atas satu-satunya kehidupan ini.

Dia juga merasa tidak adil jika dia mati begitu saja. Setidaknya jika akhirnya dia mati, dia harus membuat sedikit kerusakan bagi Lancaster. Dia tidak ingin hidupnya sia-sia begitu saja. 

"Ya, aku harus hidup. Aku harus mendapatkan kekuatan. Hanya jika aku menjadi Putri Mahkota, aku akan bisa memiliki kekuatan untuk bebas dari keluarga ini." Winter menghapus gumpalan air di wajahnya dan bergumam pelan. 

Meskipun Winter tidak pernah keluar dari mansion, dia tetap diajarkan etiket dan sejarah keluarga bangsawan Windland sejak kecil. Tentu hal ini dilakukan untuk mempersiapkan Winter sebagai Ratu Windland selanjutnya.

Keluarga Lancaster yang angkuh selalu memandang remeh keluarga kekaisaran. Walaupun asal usul Winter lemah karena berasal dari anak haram, dengan kekuatan Lancaster tidak akan ada yang berani menentang keputusannya. 

Winter juga mengetahui posisi keluarganya yang dapat mengendalikan keluarga kerajaan melalui Winter sebagai Ratu boneka. Winter memutar otaknya, dia memiliki pemikiran yang lain. 

"Jika aku menjadi Putri Mahkota dan berada di pihak Putra Mahkota, bagaimana tanggapan ayah saat itu? Apa aku dapat mengendalikan atau bahkan menghancurkan Lancaster dengan keluarga kerajaan di sisi ‘ku?"

Winter bertanya pada langit-langit kamar yang tidak bergeming. Dia tau seberapa besar kekuasaan Lancaster. Dia tau menetang ayahnya adalah jalan yang berat untuk dilalui. Tapi dia juga tau betapa bencinya keluarga kerajaan terhadap Lancaster.

Lancaster akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadikannya Putri Mahkota. Dia hanya perlu berpura-pura menjadi gadis penurut hingga dia berada di posisi itu. 

Jika setelah menjadi Putri Mahkota dia berada di pihak Putra Mahkota, itu akan menjadi pengkhianatan terbesar bagi Lancaster.

Winter menarik tipis bibirnya ke atas. Walau jalan berliku sekalipun dia ingin tetap bertahan dengan memegang harapan sekecil apapun. Tekadnya sudah bulat saat ini.

"Ya, aku akan berada di sisi kerajaan bersama Putra Mahkota. Aku akan berusaha menjadi Ratu kerajaan ini."

...-BERSAMBUNG-...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!