Mereka bedua pun pergi namun bukan ke-arah sebelumnya untuk mengecek apakah itu hanya mimpi atau bukan.
Liu Sui : Anke, ayo kita cek tempat tadi kita melihat makhluk jelek yang di mimpi, itu nyata atau hanya mimpi belaka
Anke Mo : Apa.?? kamu serius mau mengecek tempat itu, bagaimana kalau itu bukan mimpi.
Liu Sui : Walau itu bukan mimpi kita bisa loncat lagi ke jurang yang tadi.
Anke Mo : Sebaiknya jangan aku takut itu bukan mimpi, apa kau tak merasa aneh kenapa mimpi kita bisa sama, walaupun kita bisa selamat berkat loncat ke jurang namun keberuntungan tidak muncul dua kali.
Liu Sui : Yasudah aku akan mengeceknya sendiri dan kau boleh diam di sini dan menunggu makhluk jelek itu kesini dan memakanmu.
Anke Mo : Ok ok ok, aku akan ikut dari pada aku mati disini.
Liu dan Anke pun pergi bersama mengecek tempat yang tadi, tempat dimana mereka melihat monster tersebut.
Namun setelah mereka sampai di tempat tersebut mereka malah melihat gerbang yang seperti portal pembatas wilayah, dan mereka pun mencoba mendekati gerbang tersebut.
Liu Sui : Anke lihat!!, kenapa di sana ada gerbang bukannya di mimpi kita d sini tempat kita melihat makhluk jelek itu?? .
Saat Liu bertanya kepada Anke, Liu melihat seseorang yang keluar dari gerbang tersebut.
Anke Mo : Aku juga tidak tau.....
Liu Sui : Lihat ada orang yang keluar dari gerbang itu.
Anke Mo : Wah iy. Sebaiknya kita bertanya kepadanya apa di sini ada sebuah pemukiman.
Liu Sui : Apa kau yakin ingin bertanya kepada orang itu??
Anke Mo : tentu saja, ayo cepat.
Liu Sui : Apa kau tidak melihat dia membawa katana.
Anke Mo : Ya aku melihat nya tapi jika kita bertanya dengan baik dia tidak akan menyerang kita.
Liu Sui : .....
Liu tidak menjawab namun Liu ikut dengan Anke untuk bertanya kepada orang tersebut.
Saat Liu dan Anke sudah mau sampai ke pemuda tersebut seketika Anke berubah pikiran.
Anke Mo : Sobat sebaiknya kita jangan kesana aku merasakan kalo orang itu memiliki niat jahat.
Liu Sui : Ehhh, bukannya tadi kamu yang menyarankan untuk bertanya.
Anke Mo : Memang sih, tapi lihat tatapan yang mengerikan itu membuat ku takut!!.
Liu Sui : Sejujurnya aku juga takut tapi apa salahnya kita bertanya, dan aku yakin dia orang baik.
Anke Mo : Ehhh. Baik lah, tapi kamu yang bertanya ya aku takut.
Liu Sui : Baik lah. Tapi berhenti memeluk ku, kita ini sesama lelaki.
Anke Mo : Tapi aku takut.
Liu Sui : Terserah.
Setelah mereka selesai berdebat mereka pun menghampiri pemuda tersebut. Liu pun bertanya tentang tempat ini.
Liu Sui : Permisi tuan.
Pemuda Asing : Iy ada apa.
Pemuda itu menjawab sapaan Liu namun Pemuda itu tak tiba-tiba kembali masuk ke dalam, namun saat pemuda itu mau kembali masuk Liu menghentikan pemuda itu.
Liu Sui : Maaf tuan, apakah saya boleh bertanya??.
Pemuda itu tak menjawab namun malah mengajak Liu dan Anke masuk kedalam gerbang, seolah-olah pemuda itu memang sengaja menunggu mereka berdua.
Liu Sui : Tuan tolong jawab pertanyaan saya.
Pemuda Asing : Sebaiknya kalian masuk dulu diluar sangat berbahaya.
Liu dan Anke : Tapi tuan.
Pemuda Asing : Jika kalian tidak ingin mati dimakan monster lebih baik kalian masuk kedalam.
Liu dan Anke tidak menjawab namun mereka ikut dengan pemuda itu tapi mereka berdua kebingugan.
Berbicara dengan suara kecil.
Anke Mo : Liu sepertinya orang ini memang sedang menunggu kita di depan gerbang.
Liu Sui : Sttt, diam sebaiknya kita menuruti perkataannya, kamu lihat dia tidak pernah berhenti siaga.
Anke Mo : Ok ok ok, aku akan diam.
Setelah mereka berjalan cukup jauh dari gerbang mereka bedua melihat pedesaan.
Anke Mo : Lihat ada pemukiman.
Liu Sui : Sttt.
Pemuda itu membawa mereka berdua ke dalam desa itu, desa yang cukup besar.
Anke Mo : Sepertinya orang-orang disini belum maju.(desa tanpa teknologi).
Liu Sui : Diamlah jika kau mau selamat.
Setelah mereka memasuki desa meraka melihat orang-orang yang terlihat kuat, namun pakaian mereka sangat kumuh.
Liu Sui : Tuan, apakah saya boleh bertanya satu hal??.
Pemuda Asing : Silahkan.
Liu Sui : Apa nama desa ini dan kenapa desa ini seperti desa pada jaman dulu.
Pemuda Asing : Kalian tak akan mengerti karena kalian dari masa depan.
Liu dan Anke kebingungan dengan perkataan Pemuda tersebut. tapi percayalah mereka sekarang berada di jaman sebelum kedinasty-an (kerajaan) dimulai...!!