NovelToon NovelToon

Mari Moderne, Temps Anciens

Bab 1

"Musim semi telah tiba! Ayo bangun bekerja, pemalas!"

Suara teriakan dari tetangga sebelah membangunkan seorang pria yang tertidur di atas tumpukan jerami.

Lu Tian mengernyitkan dahinya, rasanya kepalanya cukup berat sehingga butuh waktu sebelum ia bisa membuka matanya. Saat mata itu terbuka, pemandangan yang dilihatnya adalah langit-langit rumah yang bolong, kayu yang sudah lapuk dan terlihat akan roboh.

Lu Tian segera duduk dan merasa bingung, ini... Dia melihat tangan nya yang coklat dan kencang. Apa yang terjadi?

Saya adalah orang kaya generasi pertama yang memulai karier dari tanah basah hingga teknologi modern. Merupakan tokoh masyarakat yang memiliki status tinggi, seharusnya saat ini dia sudah mati karena habis usia pada umur 70 tahun, tapi mengapa ada di sini?

Pikiran nya berkecamuk. Tidak lama kemudian ingatan memasuki pikiran nya, gambaran dan suara itu membuat nya berdengung hingga akhirnya sensasi itu berakhir dan dia mengingat segalanya.

"Jadi saya... Jiwa saya memasuki tubuh pemuda ini?" Hanya butuh sedikit waktu untuk mencerna hingga akhirnya ia menerima keadaan.

Di malam bersalju pemilik tubuh asli sudah tiada karena kedinginan dan kelaparan, sehingga jiwa nya memasuki tubuh ini dan menempati nya.

Tanah yang ia tinggali ini merupakan sebuah dinasty yang bernama Deyang. Sebuah zaman asing bagi dirinya yang seorang dari zaman modern.

Ayah dari pemilik tubuh asli adalah kepada desa Yekhong sebelum nya. Karena keluarga nya masih memiliki sedikit kekayaan, ia menyuruh anaknya belajar berharap keluarga Lu bisa menghasilkan seorang sarjana.

Sayang nya, meskipun bertahun-tahun belajar dengan penuh perjuangan. Pemiliki tubuh asli hanya bisa menjadi seorang Xiucai (Sarjana tingkat rendah) yang bahkan belum mencapai tingkat juren (kandidat resmi untuk pejabat negara).

Di dinasty Deyang, seorang Xiucai nyaris tidak berguna, selain mendapatkan pembebasan pajak dan kerja paksa. Dulu memang ada tunjangan dari pemerintah, namun sejak dinasty kalah berperang melawan kerajaan tetangga dan akhirnya harus memberikan upeti setiap tahunnya. Akibat tunjangan fiskal yang berat, tunjangan untuk Xiucai pun dicabut.

Ingin mendapatkan masa depan lewat jalur akademik? Di Deyang ini minimal harus mencapai tingkat Juren.

Pemilik tubuh ini hanya memiliki Ayah dan Ibunya, tiga tahun lalu Ayah nya di rampok bandit gunung hingga akhirnya meninggal, kemudian Ibu pemilik tubuh asli mulai sakit-sakitan. Namun karena keadaan keluarga yang jatuh miskin, tidak ada uang untuk berobat hingga akhirnya hanya tersisa pemilik tubuh asli yang hidup sendiri di rumah yang sudah reot dengan bertahan hidup hanya dengan air sumur dan sayuran liar. Akibatnya, pemilik tubuh asli memiliki tubuh yang kurus dan lemah.

Melihat rumah yang melompong di tambah keadaan tubuh yang terasa lemas karena lapar. Lu Tian berusaha bangkit, namun suara seperti elektronik dari zaman modern terdengar di telinganya.

[ Ding! Menemukan jiwa yang tepat, segera mengikat dengan sistem ]

'Apa? Sistem?'

Lu Tian berpikir seakan pernah mendengar sebuah cerita seorang manusia yang memiliki sistem yang membantu kehidupan. Saat memikirkan ini, cahaya harapan bersinar di matanya. Setelah beberapa saat berlalu...

[ Ding! Pengikatan telah selsai, selamat! Tuan rumah mendapatkan sistem statistik ]

Suara sistem terdengar meriah, namun Lu Tian terdiam. Dari kata 'Statistik' dia merasa sistem ini tidak cukup hebat.

"Apakah anda benar-benar sistem yang membantu saya hidup di zaman ini?"

[ Benar! ]

"Apakah anda menyediakan alat-alat ataupun sesuatu yang berguna untuk saya?"

[ ... Tidak ]

"...., lalu seperti apa anda bekerja?"

[ Saya menyediakan informasi statistik terhadap makhluk hidup ataupun makhluk tak hidup! Anda akan sangat terbantu dengan kehadiran saya! ]

Lu Tian terdiam. "Ooh, baik. Sepertinya akan membantu."

[ Anda terlihat tidak puas (╯︵╰,) ]

"Ah, tidak-tidak. Saya cukup puas!" Lu Tian merasa sistem ini seperti anak kecil.

[ Sebenarnya saya adalah sistem baru yang belum mendapatkan banyak kemampuan, jadi tolong tuan rumah untuk terus menggunakan sistem agar sistem dapat berkembang ]

"Ah, begitu!" Lu Tian berpikir sebentar. "Jika begitu, perlihatkan statistik diriku"

[ Baik! Baik! ]

[ Nama : Lu Tian

Umur : 20 Tahun

Gender : Laki-laki

Kekuatan : 3,0

Kecepatan : 2,1

Stamina : 4,0

Kepintaran : 58,8

Keberuntungan: 20,7

Dalam kondisi kelaparan ]

[ Catatan: Kepintaran dan Keberuntungan adalah statistik milik tuan rumah di kehidupan sebelum nya ]

Lu Tian terdiam, sepertinya kepintaran nya yang sangat tinggi itu karena pikiran nya adalah milik jiwa modern nya. Dan yang lainnya berasal dari tubuh asli.

Lu Tian berjalan dengan tubuh lemah ke arah sebuah kendi besar, begini di buka ternyata hanya air. Namun tetap saja, selain lapar tubuh juga harus minum. Sambil mengganjal perut, Lu Tian meminum sepuluh tegukan air dan kemudian merasa kembung. Jelas ini tidak cukup, dia harus mencari makanan.

Kemudian Lu Tian berjalan ke arah pintu dan membuka pintu. Di lihatnya suasana pagi hari pedesaan, embun pagi yang dingin dan asap-asap dari atap jerami rumah warga.

Untuk sesaat suasana sejuk ini membuat tubuh lemahnya bergetar.

"Lu Tian! Akhirnya anda keluar rumah!" Di dengarnya suara seorang wanita tua yang berjalan ke arahnya, wanita tua itu membawa dua buah ubi kecil di tangannya.

Lu Tian merasa familiar, ia akhirnya mengenalinya. Dia adalah Bibi Zhang Fei, dia adalah tetangga nya yang sering membantu dirinya karena mengingat bantuan orang tua tubuh kepada Bibi Zhang.

"Ambil ini, saya datang untuk melihat keadaan anda dan syukurlah anda baik-baik saja! Saya pergi dulu" Setelah memberikan dua buah ubi jalar kecil Bibi Zhang berbalik pergi.

Lu Tian melihat nya, tidak ada niatan menolak dia mengambil ubi itu dan berterimakasih. Mengambil ubi itu dan ternyata masih mentah, Lu Tian terdiam hingga akhirnya ia hanya bisa memakan mentah-mentah. Tubuhnya terlalu lemah untuk bergerak dan melakukan hal lainnya.

Ubi itu kecil dan habis dalam 4 gigitannya. Setelah nya, meskipun tidak bisa memuaskan nya. Namun tetap memberikan nya sedikit tenaga, setelah di lihat di layar hologram, statistik kekuatan dan kecepatan nya naik 0,1 .

Setelahnya, Lu Tian meraih sebuah keranjang bambu tua dan kemudian pergi keluar. Makanan harus segera di cari, berbekal dengan pengetahuan pemilik tubuh asli dia bisa mengenal lingkungan di sekitarnya.

"Sistem, periksa statistik gunung ini"

[ Nama : Gunung desa Yekhong

Umur : 1.035 tahun

Gender : -

Terdapat berbagai jenis hewan 40% burung, 19% serangga, 4% rusa, 9%babi, 2%ular, 3%kijang, 10%serigala 10% ayam....

Memiliki banyak sumber daya, semakin kedalam sumber daya yang di dapatkan akan semakin banyak ]

Biasanya pemilik tubuh asli hanya akan mencari sayuran di sekitaran kaki gunung. Tidak memiliki keberanian untuk terus masuk karena kondisi tubuh nya yang lemah.

Note: Tubuh sarjana memang lemah.

Namun, tidak banyak yang bisa di ambil. Lu Tian berjalan lebih jauh memasuki area hutan.

"Sistem, jika menemukan tumbuhan yang memiliki statistik yang bagus segera beritahu saya! "

[ Baik (^-^) ]

Lu Tian berpikir, dia seharusnya sudah berjalan jauh dan seperti yang di katakan sistem nya. Semakin kedalam, semakin banyak sumber daya yang bisa di dapatkan.

Bab 2

Setelah melihat di rumah nya yang kosong melompong bahkan kayu pun tidak ada, akhirnya Lu Tian mengikat banyak kayu dan ranting.Setelah itu meletakkan nya di satu letak yang cukup tersembunyi, lalu berjalan lagi untuk mencari sayuran liar.

Kebanyakan adalah sayuran pakis liar, beberapa jamur lemer dan buah-buahan hutan. Hanya memenuhi setengah keranjang, setelah nya dia tidak menemukan banyak sayur lagi.

Saat kakinya, berjalan ke sebuah semak-semak dia mendengar sistem statistik nya menemukan sesuatu.

[ Ding! Ditemukan jamur Ganoderma yang memiliki khasiat untuk pengobatan

Nama : Ganoderma Kuning

Umur : 45 tahun

Spesies : Jamur tingkat langka sedang dengan keberadaan 8% dari jenis jamur di dunia ]

Sistem memberikan notifikasi dengan menunjukkan letak Ganoderma tersebut. Lu Tian melihat ke dalam semak-semak dan menemukan beberapa Ganoderma. Sekitar 12 Ganoderma berhasil masuk ke dalam keranjang nya. Dia meletakkan Ganoderma di tempat yang paling bawah, yang kemudian tertutupi oleh sayuran dan buah liar.

"Anda benar-benar hebat!" Lu Tian memuji sistem nya.

Sistem: [ (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵) ] Tersenyum merona.

Lu Tian mendongak ke atas. Beberapa burung hinggap di pohon-pohon, dia pikir jika dia memiliki bandring mungkin akan lebih mudah menangkap burung.

[ Ding! Jika tuan ingin menangkap burung dengan lemparan batu maka kemungkinan tuan rumah mendapatkan burung berukuran kecil adalah 20% , burung berukuran sedang 34% dan burung besar 52% ]

"Burung kecil untuk apa, saya ingin burung besar."

Melihat sekitar, lalu mengambil sebuah batu. Dia pikir, meskipun kemungkinan kecil dia harus tetap berusaha. Siapa yang tidak ingin makan daging?

Menyipitkan satu matanya, dia mengangkat batu dan kemudian melemparkan nya dengan seluruh tenaga nya. Hasilnya, tentu saja keberuntungan 20,7 poin sudah cukup membuat nya mendapatkan satu ekor burung besar.

Satu ekor burung berukuran besar namun terlihat sedang di matanya terjatuh, burung itu seperti sekarat dan terus bergerak hingga akhirnya tidak bergerak lagi. Lu Tian mengembangkan senyum nya, hari ini dia akan makan daging burung.

Setelah mengangkat burung ke keranjang nya dan melihat hari sudah siang, maka diapun berjalan pulang. Tidak lupa untuk mengambil kayu bakar nya.

Tubuhnya di penuhi keringat, dan napasnya sangat tidak stabil. Tubuh sarjana memang lemah, sudah kelaparan dan hanya makan ubi kecil mentah.

"Hey, Lu Tian! Habis mencari sayuran ya?" Lu Tian melihat nya, dalam pikiran nya laki-laki ini adalah suami Bibi Zhang, dia tetangga nya, tersenyum kecil dan mengangguk. Laki-laki itu terlihat sedang menggemburkan tanah dengan memacul nya. Sepertinya tanah baru.

Tatapan Lu Tian seketika salfok kepada sesuatu yang mirip dengan Ubi singkong.

Dia mendekat dan melakukan basa-basi. "Paman, sedang mengurus tanah baru?"

"Iya, baru saja membeli tanah ini dengan harga murah. Namun banyak sekali talas beracun!"

Talas beracun adalah sebutan orang untuk singkong, Lu Tian mengingat nya. Dikarenakan pernah ada orang yang sakit parah bahkan tidak bisa disembuhkan kecuali dengan meminum kotoran sapi setelah mengkonsumsi nya langsung mentah-mentah membuat orang lain juga tidak berani mengkonsumsi nya.

Singkong mentah mengandung racun alami yang disebut sianida, yang dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi. Sianida dalam singkong mentah dapat melepaskan racun sianida saat dicerna, yang dapat mengganggu fungsi tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk gangguan saraf dan tiroid, bahkan kelumpuhan. 

Padahal itu hanya perlu di cuci kemudian di rebus, di goreng ataupun di bakar. Sebelum nya dia memikirkan karbohidrat pengganti nasi yang cocok untuknya saat ini, dan sekarang masalah ini terjawab.

"Paman, apa yang akan anda lakukan dengan talas beracun ini?"

Paman Zhang mengerutkan kening nya, "apalagi, tentu saja membuangnya!"

Lu Tian memikirkan sesuatu sebelum berbicara. "Paman, anda pasti lelah sudah bekerja harus membuangnya lagi. Biarkan saya membantu membuangnya!"

Paman Zhang melihat Lu Tian dan mengerutkan kening. Tidak biasanya pemuda ini berbicara banyak dengan nya, biasanya dia orang yang pendiam dan tertutup. Pikirnya.

"Paman, keluarga anda sangat baik kepada saya. Saya hanya ingin membantu dengan perbuatan kecil.. " Ucap Lu Tian seolah sedih.

"Baiklah-baiklah, saya akan kumpulkan talas beracun ini. Dan kamu buang saja kemana terserah!" Paman Zhang tidak berpikir banyak lagi, ada orang yang mau membantu nya maka terima saja.

"Paman, saya pinjam keranjang ini"

"Ya, pakai saja!" Setelah nya dia mengumpulkan ubi itu ke dalam keranjang milik paman Zhang.

"Talas-talas ini begitu besar satu biji bisa sampai 1 kati, Hah... Mengapa begitu beracun." Ucap Paman Zhang dengan sayang.

Saat ini, setelah musim dingin orang-orang begitu kekurangan makanan. Sayuran sangat sedikit dan talas beracun ini tumbuh dimana-mana, sangat banyak. Ada daun talas beracun ini, orang-orang tidak berani memakan nya karena mereka berpikir buahnya saja beracun daunnya mungkin juga beracun.

Tidak ingin mengambil resiko karena sudah ada korban.

Keranjang itu sudah sangat penuh, Lu Tian mencoba mengangkat nya dan itu sangat berat. Dia pikir itu lebih dari 200 kati.

"Saya akan pergi untuk membuangnya, sekalian pulang dulu" Paman Zhang mengangguk.

"Apa kamu bisa membawanya?"

"Saya bisssa" ucap Lu Tian tertahan berat.

Keranjang sayuran di punggung nya dan satu keranjang lagi dengan berat lebih dari 200 kati membuat Lu Tian berjalan dengan sangat hati-hati.

Paman Zhang melihat nya dan menghela napas. "Dia ini, meskipun tubuhnya lemah tapi masih mau membantu, sangat berbeda dengan Zhang Lie!"

Butuh waktu lebih banyak dari saat dia pergi ke gunung untuk sampai di rumah. Begitu tiba, dia dengan cepat-cepat memasukkan Ubi ke dalam rumah. Lalu meletakkan kayu bakar dan keranjang sayuran di punggung nya.

Meminum air, mengeluarkan Ubi lalu mengambil buah dari keranjang sayuran dan memakannya, lalu berjalan pergi dengan membawa keranjang.

Saat matahari telah lewat di atas kepala, Ubi akhirnya habis di angkat.

"Ini sudah yang terakhir" ucap Paman Zhang.

"Baik" Wajah Lu Tian memerah dan keringat membasahi pakaiannya.

Dia sudah bolak-balik lima putaran, beruntung tidak ada orang yang melihat nya membawa talas beracun ini karena rumah nya berada di kaki gunung dan hanya memiliki satu tetangga dekat. Rumah keluarga Zhang terlalu sibuk dengan anaknya pemalas, tidak akan melihat nya.

Begitu sampai, Lu Tian menutup pintu lalu berjalan dengan sempoyongan dan menjatuhkan dirinya ke atas tumpukan jerami. Dia begitu sampai kepalanya terasa berkunang-kunang.

Tanpa sadar Lu Tian tertidur, dan bangun saat sore. Jika di hitung, seperti jam tiga dunia modern. Lu Tian bangun dan meregangkan tubuhnya, sangat lelah dan lapar.

Melihat tumpukan singkong, dan melirik keranjang sayuran nya. Dia memakan buah hutan sebagai pengganjal lalu berjalan keluar untuk menimba air.

Bab 3

Tidak ada kamar mandi khusus, jadi Lu Tian membawa air ke dalam rumah lalu mulai mandi di sudut rumah. Setelah selsai dan berganti pakaian, dia menyalakan api di tungku.

Pertama-tama dia mengupas kulit singkong, merendamnya sebentar lalu mencucinya.

Memasak air sampai mendidih, lalu menyiram burung yang cukup besar untuk seorang diri itu dengan air panas. Memanaskan air lagi untuk merebus singkong.

Lu Tian mencabuti bulu burung hingga bersih, di menunggu sampai singkong matang di rebus nya.

Saat itu terdengar ketukan pintu, "Lu Tian, anda di dalam?"

Itu adalah suara Bibi Zhang, Lu Tian melirik keranjang yang berisi singkong itu. Mengeluarkan nya dari keranjang lalu membawa keranjang keluar.

Bibi Zhang datang tidak dengan tangan kosong, dia membawa semangkuk sayuran yang telah di masak. "Saya dengar anda membantu suami saya, ini untuk mu"

Lu Tian menerima nya lalu menyerahkan keranjang. "Terimakasih Bibi"

"Lain kali tidak usah, tubuh mu lemah dan tidak cocok dengan kerja berat"

Lu Tian tersenyum tipis. "Hanya mencoba sekalian melatih tubuh."

Bibi Zhang mengangguk, saat akan pergi Lu Tian menahannya. "Tunggu sebentar Bibi, saya tahu saya telah merepotkan banyak hal kepada Bibi. Namun boleh tidak saya meminjam garam?"

"Garam?"

"Yah... Hanya sedikit saja tidak apa-apa, saya akan membayar nya nanti"

Bibi Zhang mengerutkan kening namun mengangguk. "Baik, tunggu Zhang Lei antarkan."

"Baik, terimakasih!" Bibi Zhang mendengar nya dan merasa Lu Tian sekarang ini lebih bersemangat dan mudah bersosialisasi, tidak seperti dulu yang murung dan pendiam setelah kepergian orang tuanya.

Setelah Bibi Zhang pergi, Lu Tian masuk kembali dan menutup pintu rapat-rapat. Akan di anggap tidak ingin hidup lagi jika sampai ada yang melihat dia memakan talas beracun. Namun meskipun begitu, dia tidak berniat untuk terus menyembunyikan nya. Kelak dia akan memberitahu orang-orang, jika mereka percaya tapi.

Lu Tian lanjut memasak dengan alat seadanya, pisau yang sudah kehilangan ketajaman nya dan wajan yang terbuat dari tanah liat. Setelah Ubi matang, dia mengangkat dan memasukkan nya ke dalam piring tanah liat yang retak.

Lalu memasukkan air ke dalam pancing, memasukan potongan daging. Setelah beberapa menit dia memasukkan beberapa sayuran dan jamur ke dalamnya.

Mengambil singkong rebus dan memakannya sambil menunggu matang, dia pikir rasanya tidak semanis singkong modern. Namun tetap enak di perutnya yang kelaparan.

Lu Tian berpikir sebentar dan kemudian bertanya kepada sistem nya. "Sistem, perlihatkan statistik kandungan yang ada dalam Ubi yang sudah di rebus ini"

[ Baik! ]

[ Dalam 100 gram singkong rebus ini terdapat sekitar 154 kalori, 36.8 gram karbohidrat, 1 gram protein, 0.9 gram serat, 1.1 mg zat besi, 77 mg kalsium, 24 mg fosfor, 394 mg kalium, dan 31 mg vitamin C ]

"Lalu, bagaimana kandungan sianida di dalamnya?" Meskipun dia pikir tidak akan berbahaya, namun merasakan tidak seenak singkong modern Lu Tian jadi merasa ragu.

[ Kadar sianida pada singkong rebus 0,772 ppm dan pada singkong goreng 1,069 ppm. Sedangkan persentase penurunan kadar sianida pada singkong rebus adalah 28,78% dan singkong goreng 0%. ]

Lu Tian mengangguk, jadi singkong rebus lebih baik daripada singkong goreng. Memang sih, yang di rebus lebih sehat daripada yang di goreng.

"Kakak Lu!" Suara panggilan dari luar, Lu Tian mengenalinya dia berjalan untuk membuka pintu.

Disana seorang remaja laki-laki sekitar umur 15 tahun, dia adalah Zhang Lei anak Bibi dan Paman Zhang yang sedikit pemalas.

"Ini garamnya" dia menyerahkan sekantong kecil. Lu Tian menerimanya, "tunggu sebentar"

Lu Tian masuk, melihat garam kasar yang tidak banyak. Yah, garam memang mahal. Per-kati nya saja bisa sampai 20 sen, sementara garam halus bisa sampai 50 sen lebih yang pastinya hanya di konsumsi orang kaya.

Lu Tian memasukkan beberapa ke dalam masakan nya. Mengaduknya beberapa saat kemudian mencobanya, hmm... Ini enak sekali, meskipun hanya di tambah garam namun kaldu daging dan jamur memberikan rasa tambahan yang membuat gurih. Lidah tubuh ini hanya mengenal sayuran liar yang hambar dan pait, jadi saat mencoba masakan yang berasa kaldu ini Lu Tian merasa ini benar-benar enak.

Lu Tian mengambil mangkuk pemberian Bibi Zhang yang tadi berisi sayuran yang sudah dia masukan ke dalam masakan nya. Lalu memasukkan Tiga potong daging yang lumayan besar dan beberapa sayuran dan jamur ke dalam nya. Setelah itu dia berjalan keluar pintu.

Zhang Lei mencium bau minyak dan harum daging begitu Lu Tian keluar, dia melirik mangkuk yang di bawa Lu Tian.

"Aku beruntung mendapatkan seekor burung hari ini, berikan kepada Bibi Zhang"

Zhang Lei tersenyum lebar. "Baik kakak Lu! Saya akan memberikan nya kepada Ibu, terimakasih!" Zhang Lei menerima nya dan berlari dengan hati-hati ke rumah nya.

Lu Tian masuk kedalam rumah untuk menikmati makanan nya.

"Apa yang anda bawa itu?"

Zhang Lei tersenyum cerah. "Ini diberikan oleh kakak Lu, dia bilang dia beruntung menemukan seekor burung lalu meminta saya memberikan nya kepada Ibu"

Bibi Zhang mengambil mangkuk itu dan melihat ada tiga potong daging dan beberapa sayuran jamur. Dia menghela napas, padahal tadi dia memberikan nya sayur. Tapi baguslah dia memiliki makanan sendiri.

Zhang Lei menji-lat kuah yang terjatuh di tangannya. Matanya bersinar, "enak sekali!"

Bibi Zhang mencicipi kuahnya, dia terdiam melirik sayurnya. Lalu membandingkan nya dengan isi mangkuk ini. Benar kalah!

"Panggil Ayahmu untuk makan"

"Baik!" Zhang Lei bersemangat pergi, ada tiga daging dan mereka hanya hidup bertiga. Jika Ibunya tidak pelit masing-masing akan mendapatkan satu potong.

Euuu~

Lu Tian bersendawa, setelah hampir menghabiskan sayur daging dan singkong dia merasa kenyang dan bertenaga.

"Sistem, cek statistik saya"

[ Nama : Lu Tian

Umur : 20 Tahun

Gender : Laki-laki

Kekuatan : 6,0

Kecepatan : 3,0

Stamina : 8,0

Kepintaran : 58,8

Keberuntungan: 20,8 ]

Kekuatan, kecepatan dan Stamina nya bertambah. Lalu keberuntungan nya bertambah sedikit.

[ Kekuatan, kecepatan dan Stamina tuan bertambah banyak karena melakukan pekerjaan berat yang melatih kekuatan otot ]

[ Sedangkan keberuntungan tuan naik karena perbuatan baik yang tuan lakukan ]

Lu Tian mengangguk-angguk, seolah baru paham. Namun dari semua itu, yang di pikirkan nya adalah statistik keberuntungan. Keberuntungan sangat penting dalam kehidupan ini, jadi dia harus berbuat banyak kebaikan untuk mendapatkan banyak poin keberuntungan.

Dan kepintaran? Tentu saja bisa dinaikkan dengan belajar. Namun dia tidak tahu, standar statistik dengan orang-orang di dunia ini. Mungkin dia bisa melihat nya nanti di tetangga nya.

Saat melihat sekeliling, Lu Tian baru tersadar keadaan rumahnya kosong melompong dan berantakan. Dia menghela napas, hari masih sore dan dia akan memperbaiki rumahnya perlahan-lahan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!