NovelToon NovelToon

My One Night Women

Season 1 - Awal kisah

Jonathan Adhijaya adalah seorang CEO muda yang sudah bisa menghasilkan ribuan dollar per-menit di usianya yang baru 29 tahun.

Dia memiliki Perusahaan di beberapa Negara, Mall di hampir semua kota dan banyak properti mahal lainnya.

Jonathan memiliki masa lalu yang tidak indah sehingga dia tumbuh dengan hati yang tidak bisa percaya pada cinta.

Keluarga nya yang dahulu bahagia harus hancur dikarenakan perselingkuhan Ibu nya dengan sahabat ayahnya. Ayahnya hancur karena merasa dikhianati oleh orang -orang terdekatnya hingga memutuskan bunuh diri.

Saat itu Jonathan hanyalah seorang anak usia 12 tahun, namun harus kehilangan ayahnya yang merupakan idola nya. Sedangkan sang Ibu tidak peduli lagi padanya. Setelah mengambil setengah kekayaan Ayahnya, sang Ibu pergi dan tidak pernah kembali.

Jonathan bertumbuh menjadi Pria yang sangat dingin dan gi** kerja. Tidak memiliki teman dan kekasih, dia hanya memiliki Ray yaitu asisten pribadinya. Jonathan memiliki fisik yang nyaris sempurna. Dia memiliki kulit yang putih, bentuk tubuh yang tinggi dan atletis, rambut hitam dan mata coklat yang tajam.

Saat ini Jonathan dan Ray sedang berdua berada di ruangan pribadi Jonathan di salah satu perusahaannya. Mereka sedang dipusingkan oleh permasalahan tender besar yang gagal mereka peroleh karena informasi proposal mereka yang bocor keluar.

"Ray, segera kamu selidiki siapa pengkhianat ini, segera bereskan..dan malam ini siapkan wanita untuk ku" perintahnya

"Baik Bos" Ray langsung berjalan keluar dari ruangan tersebut dan menyiapkan permintaan Jo, termasuk menghubungi stock wanita Jo untuk bersiap malam ini.

Yah benar "Stock"..Karena wanita -wanita itu harus masih virgin dan sudah di suntik anti kehamilan sebelumnya sehingga Ray memang harus mempersiapkannya. Jo tidak mau menggunakan pengaman dan wanita itu harus belum tersentuh Pria lain.

***

Malam hari nya disebuah hotel berbintang 5+, Jo sudah menunggu di kamar suite selama 10 menit namun wanitanya belum juga datang.

"Ray..dimana dia? apakah maksudmu saya masih harus menunggu?" ucapnya dingin disertai lirikan pada asistennya itu.

"Maaf Bos, saya akan hubungi lagi" seraya sedikit berlari keluar kamar.

tuut- tuut- tuut suara dering telponnya..namun tidak juga diangkat oleh wanita itu.

"Bangs***" geramnya..Ray berjalan hingga ke loby hotel sambil terus mencoba menghubungi wanita itu.

***

Di pojok Loby hotel yang sama ada seorang wanita yang sedang menerima telepon.

"Hallo" ucapnya

"....."

"Jadi..berapa besar uang yang harus saya siapkan dok?" tanya nya

"....."

"Saya mohon dok..uang nya akan saya usahakan, tolong upayakan bantuan untuk adik saya dulu dok..hanya Nina yang saya miliki.." ucapnya diiringi air mata yang mengalir di kedua pipinya.

"....."

"Baik dok..terima kasih..terima kasih..Malam ini akan saya usahakan uang itu dok..saya mohon selamatkan Nina dok.."

"....." kemudian telepon itu pun terputus

Wanita itu adalah Jelita..wanita cantik berusia 23 tahun, bertumbuh langsing namun cukup berisi dibeberapa bagian tubuh yang memang harus berisi, berkulit putih bersih, berambut hitam bergelombang dan dilengkapi dengan bola mata berwarna amber berbulu mata lentik.

Jeje bekerja sebagai receptionis di Hotel tersebut. Dia memiliki seorang adik yang memiliki penyakit jantung bocor bawaan sejak lahir. Orang tuanya telah meninggal 3 tahun yang lalu dalam sebuah kecelakan.

Malam ini Jelita menerima telepon dari Rumah Sakit yang mengabarkan bahwa kondisi adiknya menurun dan harus segera di operasi. Dia tidak mungkin meminjam uang lagi dari Kantor nya karena sudah banyak hutangnya pada Hotel tersebut. Keluarga yang lain pun sudah tidak mampu membantu apalagi dana yang dibutuhkan nya malam ini sebesar 100 juga rupiah.

Ditengah kebingungan dan kesedihannya, tiba-tiba muncul seorang Pria berkulit sawo matang dengan potongan wajah tegas bertanya padanya

" Apa kau masih perawan ? "

***Tbc

Hai semuanya..Terima kasih sudah membaca..

Kalau suka dengan ceritanya tolong tinggalkan like dan votenya ya supaya Via semakin bersemangat 🙏🙏🙏

Pertemuan Kita

*Jelita POV

"Apa kau masih perawan ?"

Itu adalah kata pertama yang diucapkan oleh laki-laki yang untuk pertama kali ditemui oleh jelita itu.

"Maaf..apa maksud anda berkata seperti itu? " tanyaku dengan berusaha menahan emosi

"Maaf..tadi saya tidak sengaja mendengar telpon anda Nona..dan saya dapat membantu anda jika anda bersedia menjawab pertanyaan saya tadi " jawab pria itu dengan wajah datarnya.

"Terima kasih..saya tidak butuh bantuan anda" jawabku emosi sambil berlalu pergi.

"Benarkah?...lalu Anda akan mendapatkan uang darimana? apakah anda tidak bersedia berkorban demi adik anda? Lagi pula ini cukup satu malam saja " tambahnya

Jelita yang memang sangat menyayangi adiknya dan bersedia mengorbankan segala nya demi adiknya menjadi sedikit goyah karena memikirkan operasi Nina.

".....sebenarnya apa yang coba anda katakan? "

"Sejujurnya..Malam ini seharusnya ada seorang wanita yang menemani Bos saya bermalam, namun wanita itu tidak dapat hadir.. Jika Nona bersedia menggantikan wanita itu maka saya akan memberikan anda uang tunai sebesar 500 juta rupiah..namun sebelum itu anda harus menjawab pertanyaan saya yang tadi terlebih dahulu " ucapnya

"Benarkah? haruskah? bagaimana masa depanku?" itu adalah rentetan pertanyaan di dalam hatiku

"Bagaimana? apakah anda bersedia Nona?..saya tidak dapat menunggu lebih lama lagi!" seru Pria itu tidak sabar.

"Sa-saya bersedia dan saya masih perawan" ucapku dengan ragu dan suara yang nyaris tak terdengar

"Baiklah..sekarang anda ikut saya"

"Tapi saya minta uang itu dapat saya terima terlebih dahulu" ucapku berani

" Tentu saja" jawabnya seraya berjalan kearah Mobil mewah yang diparkir di tempat parkir VVIP hotel tersebut.

"Ooh astaga Jelita..kau sudah gi**" jeritku dalam hati..

Jelita POV end

***

Saat ini Ray dan Jelita sedang berada di lift yang akan mengantarkan mereka pada lantai paling atas hotel mewah tersebut, yang Jelita ketahui adalah tempat kamar dengan harga termahal di hotel itu.

"Jumlah uang yang anda terima,apakah telah sesuai Nona Jelita?" tanya Ray

"I..iya..su..sudah sesuai tuan.." jawab Jelita terbata-bata karena mendadak dirinya merasa takut dan ragu atas keputusannya beberapa menit yang lalu

Ray yang merasakan keraguan Jelita berusaha menenangkan wanita yang terpaksa dipilihnya acak malam ini, Karena wanita yang seharusnya menemani Jo malam ini tidak jadi datang karena sudah menerima pelanggan lain tadi malam.

"Anda tidak perlu khawatir Nona..Bos saya adalah Pria yang bersih dari penyakit " ucapnya disertai senyum tipis yang nyaris tidak terlihat

"he..he..he..bukan begitu tuan, saya hanya sedang memikirkan adik saya saja" bohong Jelita.

Padahal yang difikirkannya saat itu adalah Bos Pria itu pasti seorang lelaki paruh baya, dengan tubuh pendek dan perut buncit yang akan menjadi lelaki pertama menyentuhnya.

"Kita sudah tiba Nona..silahkan masuk tuan sudah menunggu anda di dalam" ucap Ray sambil membukakan pintu untuk Jelita masuk.

***

Jelita perlahan melangkahkan kaki nya sendiri kedalam kamar yang Luas, mewah namun hanya dilengkapi lampu dengan warna temaram itu karena Ray..pria itu tidak ikut masuk.

Perlahan Jelita melihat siluet pria yang sedang berdiri didepan jendela kaca besar yang memperlihatkan lampu-lampu kota dari ketinggian. Jelas selalu pria itu sangat berbeda dengan gambaran dalam fikirannya sebelumnya.

"Silahkan kamu bersiap dan bersihkan dirimu dahulu di kamar mandi..saya tunggu 15 menit " ucap suara bariton sexy yang Jelita pastikan berasal dari Pria itu dengan posisi tubuh membelakangi nya.

"Ba..baik Tuan" ucap Jelita seraya berlari kecil ke arah kamar mandi. Setelah masuk kamar mandi yang begitu bersih dan wangi, Jelita disuguhkan pakaian berwarna merah yang tergantung indah namun tampak transparat dibeberapa bagian.

"Astaga ..Gi** kamu Jelita" lirihnya sambil meremas pelan pakaian itu.

***

Jelita berjalan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian yang sudah disiapkan tadi setelah mandi selama 20 menit..perlahan dia berjalan mendekati pria yang terlihat masih berdiri ditempatnya tadi namun saat ini pria itu memegang segelas minuman berwarna wine.

"Saa..sa..saya sudah siap Tuan" ucapnya gemetar

"Deg..Deg..Deg" suara detak jantung Jelita ketika pria itu membalikkan badannya

"Tampan"

"Cantik"

kata-kata itulah yang terlintas pertama kali di dalam hati masing-masing mereka saat mereka berpandangan pertama kali.

***Tbc

Hai semuanya..Terima kasih sudah membaca..

Kalau suka dengan ceritanya tolong tinggalkan like dan votenya ya agar semakin bersemangat 🙏🙏🙏

Rasa Tak Biasa

Ray sudah 10 menit berjalan bolak balik di depan pintu kamar suite itu.

"Haiz..bagaimana ini? apakah aku harus masuk dan menggangu kegiatan mereka atau tidak?" ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang mendadak sakit saat ingat bahwa wanita yang dibawanya tadi belum diberikan obat pencegah kehamilan.

"Biarlah..besok pagi saja aku berikan" putusnya.

Ray pun langsung berjalan ke arah lift untuk turun ke kamar yang telah ia pesan untuk tidur malam ini.

***

Sementara itu di dalam kamar. Jo mulai berjalan mendekati Jelita yang justru mundur kerap kali Jo bergerak maju.

"mengapa kamu menjauh? apakah kamu terpaksa masuk kamar ini?"

"Ti..ti..tidak Tuan..saya..saya..." lirih Jelita

"Kalau tidak..mengapa kamu menjauh?" seraya menarik sudut kiri bibirnya keatas memperlihatkan wajah yang seolah mengejek wanita itu

Seketika Jelita menghentikan langkah mundurnya setelah melihat smirk di wajah pria itu hingga saat ini jarak mereka hanya 2 langkah saja.

"Tuan..bolehkah saya minta anda melakukannya dengan perlahan?" ucapnya pelan seraya menunduk

Jonathan sekilas merasa ragu, mengapa wanita ini terasa berbeda. Bukankah semua wanita yang diberikan Ray sudah tau tugas nya, dan biasanya mereka dengan senang hati menemani seorang Jonathan Adijaya. Pengusaha tampan, ternama dan tentunya mampu memberikan mereka uang yang cukup banyak untuk harga kenikmatan satu malam.

Namun pemikiran itu ditepisnya karena Ray bukan orang bod** yang baru bekerja 1 hari dengan nya.

"Tentu saja..kamu tidak perlu takut..saya akan buat kamu terus mengingat malam ini seumur hidupmu" sambil berbisik lirih di telinga Jelita setelah memangkas jarak diantara mereka.

Perlahan didekatkannya wajahnya ke wajah wanita itu..semakin dekat, semakin Jonathan menyadari berapa cantiknya wanita itu.

Sebuah gelenyar rasa aneh dirasakan oleh Jo saat bibirnya bertemu benda kenyal milik wanita itu. Gerakan yang terasa kaku dan tidak membalasnya membuat mata Jonathan terbuka sayu menatap wanita yang saat ini ada dalam rengkuhannya.

Terlihat wanita cantik dengan rona wajah memerah itu hanya dapat memejamkan kuat matanya.

"Jangan kaku..nikmati malam ini sayang..balas aku " bisik Jo ditelinga wanita itu dengan suara yang mulai serak

"Demi Nina..Demi Nina..Demi Nina aku ikhlas..." kata-kata itu yang selalu diucapkan berulang-ulang dalam hatinya diiringi buliran air mata yang tergenang di pelupuk mata cantiknya.

Perlahan ia mulai membalas ciu*** Jo..walau masih terasa kaku

Ciu*** mulai berubah menjadi luma***.. tangan Jo bahkan mulai memberikan rema*** pada kedua squishy milik Jelita

"Aakh..emh " suara tertahan dari bibir mungil Jelita

"Dam*..." lirih Jo yang semakin bernaf** setelah mendengar suara Jelita tadi

Dengan tidak sabar Jo menggiring dan akhirnya membaringkan tubuh indah Jelita di atas ranjang.

( kini ruangan itu Hanya dipenuhi suara desa*** kedua insan itu )

Malam itu sangat berbeda bagi Jonathan, Dia menyukai semua yang ada pada wanita itu. Harum tubuhnya, rona wajahnya, bahkan Dia sangat menyukai suara mendes** wanita itu.

Dan entah mengapa gelenyar rasa tak biasa itu tak menghilang dari dalam hatinya saat memandang wajah cantik yang saat ini berada dibawahnya.

Membuat Jonathan semakin menggila. Dia tidak berhenti memacu dirinya, hingga berkali-kali melepaskan pasukan cinta miliknya didalam tubuh wanita itu hingga dini hari.

***

Pagi hari dikamar yang semalam menjadi saksi bisu pergulatan luar bisa Jonathan dan Jelita. Terlihat seorang wanita mulai terbangun dari tidur singkatnya.

Terasa hembusan halus nafas seorang pria diwajah Jelita. Dipandangnya wajah tampan yang memiliki alis tebal dengan dilengkapi hidung mancung dan bibir yang tebal itu. Pria pertamanya yang bahkan Jelita tidak ketahui namanya.

Perlahan Jelita mulai melepaskan tangan yang memeluknya erat semalaman. Jelita berusaha berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri sambil menahan rasa sakit dan tidak nyaman di inti tubuhnya.

Dia harus bergegas ke rumah sakit di kota sebelah karena adiknya harus segera dioperasi hari ini.

Setelah meninggalkan kamar, Jelita langsung ke menuju loker karyawan yang berada di lantai 1 Hotel itu untuk mengambil tas yang diserahkan Ray semalam. Kemudian Dia bergegas pergi keluar dari hotel dengan menggunakan motor matic kesayangannya menuju Rumah Sakit tanpa bertemu maupun diketahui siapapun.

Ray dan Jonathan memang selalu melakukan pembayaran dengan tunai agar tidak ada jejak transaksi yang mereka tinggalkan pada wanita-wanita satu malam Jo.

*** Tbc

Hai semuanya..Terima kasih sudah membaca..

Kalau suka dengan ceritanya tolong tinggalkan like dan votenya ya 🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!