Klarissa duduk diruang keluarganya dengan kue yang masih utuh berada di mejanya. Klarissa menunggu kedua orangtuanya, kakak-kakaknya, sahabat-sahabatnya dan pacarnya hingga jam 12 malam. Klarissa menghidupkan lilin yang masih belum ada api diatas kuenya meskipun kini sudah lewat dari jam 12 malam dan orang-orang yang di harapkan Klarissa tidak datang merayakan ulang tahunnya.
"Happy birthday to me!" Gumam Klarissa dengan air mata yang menetes
Bik narti duduk disebelah Klarissa dengan menitihkan air matanya "Selamat ulang tahun ya non... Semoga non Klarissa panjang umur, sehat selalu dan semoga sukses!" Ujar bik narti pembantu dirumah Klarissa.
Klarissa beranjak dari duduknya memeluk bik narti erat "Bik... Klarissa sayang bik narti, jangan pernah tinggalin Klarissa ya bik!" Tutur Klarissa dengan air mata yang terus menetes tanpa mau berhenti
Bik narti mengelus punggung Klarissa "Tidak akan non... Jangan nangis lagi kita makan kuenya yuk, pasti ini kuenya sangat enak!" Tutur bik narti lembut.
Klarissa menghapus air matanya dan berusaha tersenyum "Kita makan... Potongan pertama untuk ibuku tercinta yaitu siapa lagi kalau bukan bunda narti!" Klarissa memotong kuenya sambil tersenyum
Bik narti tertawa karena majikannya memanggilnya dengan sebutan baru yaitu bunda narti "Non bisa saja!" Kekeh bik narti memukul pelan lengan Klarissa.
"Buka mulutnya akh...!" Tutur Klarissa.
Bik narti menuruti Klarissa membuka mulutnya lebar, Klarissa menyuapi kuenya ke mulut bik narti tapi kuenya disengaja dicoletkan ke hidung bik narti membuat hidungnya ada sisa kue yang menempel "Dasar Non ku yang ini nakal!" Bik narti terkekeh tangannya mau menghapus noda di hidungnya tapi tangan Klarissa menahannya "Jangan dihapus dulu, kita abadikan momen ini bunda narti!" Kekeh Klarissa mengambil handphone di meja lalu berselfie bersama bik narti.
Bik narti dan Klarissa berselfie dengan gaya random yang diarahkan Klarissa, mereka tertawa bersama sambil melihat hasil foto-foto mereka. Klarissa mengupdate fotonya di whatsapp maupun ignya dengan memberi caption "You are my everything" (Kamu segalanya bagiku).
Tak lama banyak yang melihat statusnya bahkan banyak komentar di IG-nya tapi Klarissa tak menghiraukan apapun komentar-komentar yang masuk.
"Tidur yuk non, bibik sudah mengantuk!" Tutur bik narti sambil sesekali menguap
"Tidur duluan saja bun... Biar kuenya aku yang naruh!" Ujar Klarissa.
Bik narti mengangguk mengelus rambut Klarissa "Semoga kebahagiaan menyertai non Klarissa!" Ujar bik narti
klarissa tersenyum lagi-lagi memeluk bik narti "Terimakasih sudah hadir dalam hidupku bun!" Tutur Klarissa lembut.
Bik narti tersenyum, Klarissa melepaskan pelukannya lalu bik surti kedalam kamarnya, Klarissa membuang sisa kuenya yang masih banyak ketempat sampah lalu membereskan sisa dekorasi ulang tahunnya membuang semuanya kedalam sampah "Beres... Saatnya tidur!" Ujar Klarissa.
Klarissa kedalam kamarnya tidur dengan nyenyak tapi pesan masuk di whatsappnya banyak tak dihiraukan Klarissa.
Dua hari kemudian saat di pagi harinya semua berkumpul diruang makan yang terdiri dari mama, papa, ketiga kakak laki-lakinya dan sepupunya. Klarissa tidak ikut sarapan hanya melintasi mereka semua "Nggak mau sarapan dulu?" Tanya mamanya
Klarissa menoleh "Nanya saya?" Tanya Klarissa.
Semua yang ada dimeja makan menoleh kearah Klarissa "Iyalah emang siapa lagi, kita udah disini nungguin lo... Cepet duduk gue lapar!" Tutur Ciko kakak pertamanya.
Semua yang ada dimeja makan menoleh kearah Klarissa "Iyalah emang siapa lagi, kita udah disini nungguin lo... Cepet duduk gue lapar!" Tutur Ciko kakak pertamanya
klarissa menyunggingkan senyumannya "Saya berangkat dulu, nggak nafsu!" Jawab Klarissa berjalan kearah dapur sambil berteriak memanggil "Bunda narti.... klarissa berangkat dulu!" Teriaknya membuat semua orang-orang dimeja makan diam tak percaya dengan pendengarannya.
Narti tergesa-gesa berjalan "Non... Ayo sarapan dulu nanti perutnya sakit kalau nggak makan!" Tutur surti
"klarissa buru-buru bun... klarissa berangkat ya, assalamu'alaikum!" Ujar Klarissa mencium tangan bik narti.
Semua yang ada dimeja makan tak percaya dengan pendengaran dan penglihatannya melihat tingkah Klarissa.
Klarissa melewati semua orang dimeja makan tersebut langsung melajukan mobilnya keluar dari rumah mewah tersebut.
Narti yang dipandangpun seolah mengerti dengan tatapan mereka "Maaf tuan... Nyonya... Saya tak pernah menyuruh Non Klarissa memanggil itu pada saya!" Tutur bik narti.
Harry dan Jesika mengangguk, sedangkan narti kembali ke dapur.
Kirana menitihkan air matanya "Maafkan aku ma... pa... kak... Gara-gara aku Klarissa marah pada kalian!" Ujar Kirana.
Jesika mengusap punggung Kirana "Tidak itu bukan salah kamu Kirana... Hanya Klarissa yang terlalu membesar-besarkan masalah, kamu kan memang sakit hingga dirawat dirumah sakit!" Jawab Jesika.
"Hiks... Hiks... Hiks... pasti Klarissa menunggu kalian untuk merayakan ulang tahunnya!" Tangis Kirana.
"Sudah ya dek... Kamu makan yang banyak, biar cepet sembuh agar bisa sekolah lagi!" Tutur Aldy lembut.
Kirana mengangguk melanjutkan makannya. Kirana sakit hanya demam hingga masuk rumah sakit, kedua orang tua angkatnya berlebihan terhadap Kirana hanya demam saja sampai dirawat dirumah sakit hingga 3 hari. Akibatnya semua anggota keluarga Klarissa menjaga Kirana dirumah sakit hingga melewatkan hari ulang tahun Klarissa tanpa teringat hari ulang tahunnya.
Merekapun melanjutkan makannya lagi setelah selesai Kirana, Aldy dan Dino pergi kesekolah karena mereka masih sekolah SMA. Panji kelas 12 IPA 1 sedangkan Aldy dan Dino mereka kembar kelas 11 IPS 1, Klarissa dan Kirana masih kelas 10.
Panji, Aldy dan Dino menaiki motor sportnya kesekolah sesampainya disekolah Panji, Aldy dan Dino menjadi pusat siswa-siswi di sekolah tersebut karena mereka memiliki wajah yang berparas ganteng dan keren.
Beberapa menit kemudian Morgan, Arthur, Geral dan Rivan datang menggunakan motor sportnya. Mereka berhenti diparkiran sambil berbicara dengan Panji, Aldy dan Dino karena mereka se gengs disekolah tersebut.
"Gimana keadaan Kirana... Masih sakit?" Tanya Morgan.
Aldy mengangguk, selang beberapa menit kemudian Klarissa datang sontak saja mereka mengalihkan pandangannya kearah Klarissa "Kak... Bukan tadi dia berangkat duluan ya... Kenapa baru datang?" Tanya Dino.
"Mana gue tau, terserahlah dia mau kemana aja, gue nggak perduli!" Jawab Panji.
"Kalian masih marah soal Klarissa yang menyiram air ke tubuh Kirana?" Tanya Arthur.
"Iyalah... Gara-gara dia Kirana dirawat dirumah sakit!" Ujar Aldy
Klarissa berlari kearah Morgan pacarnya
"Sayang... Kamu baru datang ya... Kenapa saat aku ulang tahun nggak datang kerumah?"
Tanya Klarissa sambil memeluk lengan Morgan.
Dengan kasar Morgan melepaskan tangan Klarissa "Udah cukup lo ya sok baik... Lo nggak sadar udah nyakitin Kirana hingga membuatnya masuk rumah sakit... Dan perlu lo tau gue nerima lo jadi cewek gue karna papa dan mama gue, gue nggak ada rasa apapun ke lo, sekarang cukup dengan tingkah so baik lo!" Terang Morgan.
Klarissa diam dengan mata memerah menahan tangis "Ck... Drama banget jadi cewek, nggak malu apa ngejar cowok duluan... Hingga menyuruh orang tua Morgan nerima cintanya!" Cibir Aldy kakaknya Klarissa.
Klarissa masih diam tak berkata apapun "Gue jijik banget sama nih cewek nggak dirumah, nggak disekolah selalu aja ngikutin kita... Kurang kerjaan banget!" Ujar Panji kakaknya Klarissa.
"Sok polos... Sok baik... Padahal iblis, dasar cewek bermuka dia lo!" Tutur Dino kakaknya Klarissa.
"Pergi lo muak banget gue lihat muka lo!" Ujar Morgan pacar Klarissa.
Klarissa mengangguk "Oke fine... Kalau kalian benci denganku it's Oke nggak masalah, kalau lo terpaksa nerima gue kenapa lo nerima gue, gue nggak pernah tuh nyuruh kedua orang tua lo untuk nerima gue, dan gue tegaskan sama lo didepan teman-teman lo GUE KLARISSA RUMAISIH AKAN BERHENTI MECINTAI LO, SEKARANG KITA PUTUS... Anggap gue dan lo nggak saling kenal karena gue juga muak sama lo!" Terang Klarissa membuat geng Warior menganga nggak percaya dengan perkataan Klarissa.
Klarissa berlari menuju kelasnya tentu dengan air mata yang tak bisa di tahan lagi.
Morgan tertawa mendengar kata putus dari Klarissa "Hahaha... Gue beneran putus kan sama Klarissa?" Tanya Morgan.
Arthur menepuk bahu Morgan "Iya... Klarissa mutusin lo, sekarang lo senang apa sedih nih ceritanya?" Tanya Arthur
Mereka menatap Morgan "Ya senenglah gue... Nggak diteror mulu sama tuh cewek, sorry ya gue nggak bermaksud nyakitin adik lo!" Terang Morgan.
Kakak-kakak Klarissa tertawa "Kenapa lo minta maaf ke kita... Terserah lo la kita nggak perduli dengan tuh anak!" Jawab Aldy.
"Kita masuk kelas yuk!" Ujar Panji.
Merekapun satu persatu masuk ke kelasnya Morgan sekelas dengan Aldy dan Dino tentu masih kelas 11 IPS 1 yang dikenal kelas terpintar sedangkan Arthur, Rivan dan Panji sudah kelas 12 IPA 1 Kelas terpintar.
Didalam kelas Klarissa menyembunyikan wajahnya dibangku membuat sahabat-sahabatnya seperti Gledis, Yuvi, Meisi, Daniel dan Josua menatap Klarissa tanpa mendatangi Klarissa. Mereka hanya diam melihatnya saja karena sahabat Klarissa ikut membenci Klarissa setelah membuat Kirana masuk rumah sakit. Saat bu dina datang Klarissa menghapus air matanya.
Bu dina guru bahasa Indonesia itu
menatap Klarissa yang matanya membengkak "Kamu menangis Klarissa... Kenapa?" Tanya bu dina.
"Caper bu!" Teriak Gledis sontak saja sekelas tertawa.
Klarissa diam mendengar sahabatnya sendiri mengatakan caper, Klarissa menoleh ke arah sahabat-sahabatnya dengan mata yang memerah menahan air matanya agar tak terjatuh. Seluruh tawa berubah sunyi setelah bu dina menggebrak meja "DIAM!" Teriaknya.
Bu dina masih menatap Klarissa murid cantik, rambut yang panjang terurai lembut dan kulit yang putih. Bu dina menyuruh mengerjakan tugas kepada murid-muridnya "Kerjakan halaman 40-45!" Perintah bu dina
Mereka mengerjakan tugas yang diberikan bu dina, Klarissa masih diam tidak melakukan aktivitas apapun hingga bu dina berada disamping Klarissa "Klarissa... Kamu kenapa, sakit... Kalau sakit ibu izinkan kamu ke UKS untuk istirahat!" Terang bu dina
Klarissa mengangguk lalu pergi dari kelasnya menuju UKS. Klarissa merebahkan tubuhnya diranjang UKS menatap keatas dengan air mata yang mengalir "Ya Tuhan... Kenapa hidupku hancur berantakan begini... Apa sebenarnya salahku, perasaan aku tidak pernah menyiram Kirana hingga Kirana masuk rumah sakit... Mengapa mereka membenciku?" Batin Klarissa.
Perawat datang menghampiri Klarissa yang merebahkan tubuhnya "Sakit apa kamu Klarissa?"
Tanya perawat perempuan yang bernama bu sri.
Klarissa menggelengkan kepalanya "Saya hanya pusing bu... Saya ingin istirahat!" Jawab Klarissa.
Perawat tersebut mengecek tensi Klarissa "Tekanan darahmu 90 Klarissa... Pantesan pusing, sebentar ibu akan berikan kamu pil penambah darah!" Terangnya
Klarissa mengangguk masih diam menatap keatas "Kenapa menyakitkan sekali hidupku... Dijauhi hingga dibenci orang yang aku sayangi... Kak Morgan... Kamu benar-benar membuatku sakit hati, aku akan melupakanmu... Aku yakin aku bisa melupakanmu!" Batin Klarissa
Perawat tersebut memberikan pil penambah darah pada Klarissa "Minumlah... Kamu sudah makan?" Tanya perawat tersebut
Klarissa menggelengkan kepalanya "Nggak sempet bu!" Jawab singkat Klarissa
Perawat tersebut memberikan roti pada Klarissa "Makanlah untuk mengganjal perutmu... Kamu ada masalah apa Klarissa, ibu lihat kamu seperti tertekan banyak masalah?" Tanya perawat
Klarissa tersenyum menyembunyikan lukanya "Tidak apa-apa kok bu... Klarissa baik-baik saja hanya saja pusing!" Terang Klarissa.
Perawat tersebut tersenyum "Baiklah... Makan ya terus minum obatnya!" Tutur lembut perawat
Klarissa mengangguk lalu beranjak dari tidurnya dengan duduk memakan roti yang dikasih bu sri "Klarissa... Kamu harus kuat... Jika kamu sakit begini mereka akan tertawa melihatmu menyedihkan begini... Buktikan pada semua orang kalau kamu akan tetap bahagia dengan adanya mereka ataupun tanpa mereka!" Batin Klarissa.
Klarissa menghabiskan roti lalu meminum obat yang diberikan perawat lalu tiduran lagi saat pergantian jam Klarissa bangkit dari tidurnya "Oke Klarissa... Saatnya lo bangkit sekarang, buktikan pada mereka kalau lo baik-baik aja!" Batin Klarissa.
Perawat menghampiri Klarissa "Gimana udah mau masuk kelas?" Tanyanya
"Iya bu... Sudah enakan terimakasih ya bu sri!" Tutur Klarissa dengan wajah ceria bukan tapi dipaksa untuk ceria.
"Iya sama-sama!" Jawab bu sri
Sebelum Klarissa masuk ke kelasnya dia pergi ke toilet untuk membersihkan wajahnya tapi dia diam terpaku mendengar percakapan sahabatnya ditoilet "Kalian tau nggak tadi gue denger Klarissa dan kak Morgan putus... Kalian tau nggak alasannya apa?" Tanya Gledis.
"Gue baru denger, lo tau dari siapa?" Tanya Yuvi.
"Denger dari kak Morgan sendiri tadi dia ngirim pesen ke gue katanya dia udah putus sama Klarissa dan alasan kak Morgan putusin Klarissa yaitu katanya udah muak melihatnya apalagi tingkah tuh cewek kelewatan banget selalu nempel-nempel bahkan ngejar-ngejar kak Morgan padahal kak Morgan nya sendiri cuek-cuek aja!" Terang Gledis.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!