Duduk merenung dengan menikmati suasana malam yang dingin .Iya, itu yang sedang Jovan lakukan .Ia terduduk di dingin nya malam dengan mengayun-ayunkan pedangnya, ke kiri ,ke kanan ,terus berulang-ulang .
Sampai ada seseorang menghampiri dirinya."Jov, tidak tidur ?".Tanya seseorang itu .
"Tidak ."Jawab singkat Jovan tampa melihat siapa yang sedang ia ajak bicara ."Bagaimana jazad itu ?".Sambungnya bertanya .
Duduk di samping Jovan ."Sudah ku bereskan semua ."Jawabnya .".....Jov, sampai kapan kau berlaku kejam seperti ini ? Jujur, saya rindu dengan diri kamu yang dulu ."Sambung orang itu .
Menghembuskan nafasnya dengan lembut ,dan beranjak dari tempat duduknya ."Cobalah untuk terbiasa dengan diriku yang sekarang."Ucapnya acuh cuek akan keberadaan pemuda ini.
Berbalik melangkah pergi ."Lebih baik kau tidur ,besok masih banyak pekerjaan."Kata Jovan dengan badan yang sudah berdiri membelakangi sosok orang yang ia ajaknya berbicara.
Tersenyum ."Aku akan menemanimu ,sampai kau berubah seperti dulu, Jov ."Ucapnya melihat ribuan bintang-bintang malam yang bersinar terang .
Seseorang yang baru saja bercakap-cakap singkat dengan Jovan .Adalah sahabat dekat dan tangan kanan Jovan ,atau kurang lebih.Lebih dari Sahabat atau tangan kanan ,karna mereka sangat dekat seperti saudara .Sebut saja dia Rendy ,dia adalah orang yang sangat ramah dengan semua orang .Dan dia juga lahh ,yang selalu berhasil memenangkan Jovan disaat Jovan sedang marah .Karna hanya Rendy yang bisa mengerti Jovan .
* Rendy Fsturliset ,atau Rendy .Umur 25 tahun ,mata biru ,badan tinggi ,kulit sawo mentah , senyum manis(dimple).
Pria ini adalah sahabat akrab dekat Jovan .Dari umur belasan tahun awal keduanya.*
++++++++++
+++++++++++++
Keesokan harinya Jovan bangun lebih awal ,Ia selalu bangun jam 5 pagi .Hanya untuk berlatih ,berlatih pedang ,menembak ,memanah ,dll .
Jovan yang sudah ditempat latihan pedang langsung ,mengayunkan dan memainkan pedangnya .Hal itu selalu ia lakukan sampai sang fajar keluar dari tidurnya.
Memukulkan pedangnya kearah batang kayu didepannya ."Aku benci kau baji***ngannn!!!".Teriak Jovan memukulkan pedang itu berulang-ulang sampai batang kayu yang berukuran beras itu terbelah menjadi dua .
Melihat batang kayu yang terpecah bela,dengan nafas yang terengah-engah."Sialan ."Ujarnya melangkah pergi dari sana dengan pedang yang masih dalam genggaman .
*Ariando Jovan ,atau Jovan .Sahabat dekat Rendy.Pria berwajah tampan dan manis ini ,sangat berlawanan dengan ekspresi wajah tampan nya yang selalu berhasil menarik , memikat banyak kaum hawa mendekat padanya.
Kenapa berlawanan? Karena pria ini sangat kejam, dingin ,cuek ,menjadi seorang psikopat pun pria ini mampu .Sudah tak ada lagi hati hidup dalam tubuh pria ini ,jadi tidak ada kata ampun untuk mangsanya yang sudah membangunkan sang monster.
Ariando Jovan juga seorang ketua gangster terkejam di negerinya ,negeri Kesia namanya.Ia memiliki guru .Yaitu pamannya sendiri ,Paman Ali .Jovan juga seorang pengusaha muda tersukses di negaranya. Namun semua kekayaan yang ia miliki tak pernah membuat dirinya senang atau pun bahagia.Itu sangat terukir jelas dalam raut wajahnya yang selalu dingin(datar) .
"Jovan tetaplah Jovan,yang haus akan darah ." Itu yang selalu ia ucapkan.
Entah masa lalu seperti apa yang membuat Jovan menjadi seperti sekarang .Yang jelas Jovan yang sekarang sangat berbeda dengan Jovan yang dulu .Semua yang terjadi di masa lalu Jovan, hanya Paman Ali dan Rendy saja yang tau tentang apa yang telah dialami Jovan .*
++++++++++
Beberapa jam kemudian ,Jovan dan Rendy sudah berkumpul diruang tamu .Bersama dengan paman Ali ,orang yang paling Jovan dan Rendy hormati .
*Kaindra Ali ,atau paman Ali .Beliau adalah guru sekaligus seseorang yang sangat berharga bagi Jovan dan Rendy.
Berjasa karena sudah merawat dan menjaga ,Jovan dan Rendy sampai menjadi seseorang dewasa seperti sekarang.*
"Tak ku sangka Qin akan bertindak sejauh ini ."Kata Paman Ali.
"Dia sudah bukan manusia lagi paman."Kata Rendy.
"Dia tetap manusia Ren ,manusia yang sok kuat ."Saut datar Jovan.
"Baiklah kalau gitu ,kalian akan aku tugaskan untuk menyelinap ke Kota yang sedang dikuasai Qin .Cari tau kelemahannya ,dan seperti biasa kalian jangan gegabah menyerang ."Kata Paman Ali .
"Jov ,aku harap kau tidak berlaku brutal."Kata Paman Ali .
Beranjak dari tempat duduknya ."Kita harus segera berangkat Ren ."Ajak Jovan mengabaikan ucapan pamannya .
Jovan dan Rendy berlalu pergi untuk beberes apa yang harus mereka bawah .Selesai beberes mereka kembali turun .
"Paman ,soal tadi aku tidak bisa berjanji ."Ucap Jovan dengan raut wajah datar masuk kedalam mobil.
++++++
Dan di sinilah kedua pemuda ini sekarang ,di Kota Jatika .Jovan dan Rendy,kedua pemuda ini sudah menyamar menjadi rakyat biasa yang baru pulang dari kerja jauhnya.
"Kita akan tinggal di apartemen ,alamatnya dijalan melati ."Kata Rendy melihat selembar kertas yang ia bawa .
Disaat mereka mulai melangkahkan kakinya.Jovan yang terlalu terfokus melihat keadaan sekitar ,tak melihat kedatangan seorang wanita yang terburu-buru berlari kearahnya.
Wanita itu yang berlari terlalu terburu-buru menjadi tak fokus dengan jalan didepannya .Dan...
Berukkkkk!!!
Jovan terjatuh karna terkejutnya ,dan wanita itu terjatuh tepat di atas tubuh Jovan. Jovan dan wanita itu yang sama-sama terkejut ,membuat mereka berdua saling menatap dengan bola mata jengkal masing-masing .
Jovan membulatkan matanya memandang wanita itu .Wanita itu langsung bangkit dan berdiri ."Maaf, maaf, maaf kan saya tuan."Ucap Wanita itu membungkukkan badannya.
"Ehh, tidak papa ko nona .Lagian teman saya baik-baik saja ."Kata Rendy .Menyenggol lengan Jovan ."Benarkan Jov ?".Sambungnya.
"Ayo pergi ,aku ingin segera beristirahat ."Ajak Jovan mengabaikan ucapan Rendy dan wanita itu.
Jovan pergi mendahului Rendy .Sementara itu Rendy ."Maafkan teman saya ,teman saya emang gitu orangnya ."Kata Rendy mulai melangkahkan kakinya meninggalkan wanita itu .
"Iiiitttsss, sotong."Batin Ayumi geram memperhatikan kepergian pemuda ini .
+++++++++
Setelah kepergian dua cowok nggak jelas tadi ,tiba-tiba saya terkejut kembali dengan kedatangan teman saya yang tiba-tiba menepuk pundak saya .
"Hey!! kenapa disini Yumi ?".Tanya Wanita yang menepuk pundak Ayumi .
Menengok ke sumber suara ."Bukan Yumi ,Irma ,tapi Ayumi .Ngerti tidak!?".Tegas nya yang sedikit kesal .
"Sama aja ."Ucap Irma ."Ayo kembali atau kita akan di marah i beruang kutub itu ."Sambungnya .
*Laundry Irma ,atau Irma . Perempuan 23 tahun dengan berpostur tinggi badan di atas rata-rata ini ,adalah sahabat dekat Ayumi .Juga satu tempat kerjaan bersama dengan Ayumi .*
Saya pun ikut dengan Irma kembali ke tempat kerja ku.
Kenalin ,saya Ayumi King ,biasa dipanggil Yumi dan huruf A nya di hilang .Agghh gitu lahh teman .Umurku 22 tahun .Untuk sifat ku ,menurut sahabatku .Aku itu pemberani ,dan agak keras kepala. Kenapa harus pemberani .Iya, karna aku satu-satunya perempuan di desaku yang pernah ikut pelatihan militer sampai selesai. Namun setelah selesai aku mengundurkan diri ,alasannya menjadi privasi ku sendiri .
Dan bukan itu saja ,saya juga tipe wanita yang suka perkelahian ,gelud melawan penjahat .Iya, itu terkadang saya lakukan kalau bertemu penjahat.
Hingga sampai sekarang ,hal itu membuat saya menjomblo.Alasannya banyak cowok yang takut dengan saya ,katanya takut dipukuli lahh ,takut saya banting lahh. Agggghhh ,ingin sekali hati ini berkata. Baaa"coooot!!.
Tapi itu semua tak membuat saya benci dengan kata Cinta .Karna saya akan tetap percaya dengan keyakinan saya, bahwa tuhan pasti sudah menciptakan jodoh yang lebih baik dari cowok-cowok yang banyak bac***t tadi .
Setelah mengundurkan diri dari keanggotaan militer ,saya memutuskan untuk bekerja di rumah makan ,dan bosnya super duper galak pokoknya .Terkadang pingin sekali ku buat sup bibir bos ku .Namun terkadang juga terlintas pikiran , bibir cerewet dibuat sup siapa juga yang akan makan .Hheheh bercanda .
+++++++++
++++++++++++++
Kembali ketempat Jovan .
Setibanya di apartemen ,Jovan yang sudah menaruh barangnya .Kembali keluar rumah ,disisi kejamnya .Jovan adalah pria yang sangat suka sekali melihat matahari tengelam .
Jovan melangkah keluar menyusuri jalanan kota ,melihat-lihat daerah sekitar yang mulai ramai dengan orang-orang yang pulang dari tempat kerjanya .
Hingga Jovan pun menghentikan langkahnya di tepi sungai.Disungai itu ,Jovan dapat melihat dengan sangat jelas sunset tenggelam .Rasanya indah sekali ,sampai membuat terukir nya senyum tipis diraut wajah datar Jovan.
Malam-malam yang gelap .Berlari-lari dengan nafas terengah-engah dari segerombolan pemuda-pemuda yang ingin menangkapnya .
Iya,Jovan terus berlari ,sampai ia terpojok di gang buntu .Tak kehabisan akal Jovan langsung melompati tembok di gang buntu itu yang tak terlalu tinggi .
Begitu juga segerombolan pemuda yang sedang mengejar Jovan ,ikut melompat dan kembali berlari mengejar Jovan yang sudah mulai jauh .
Hingga lari Jovan terhenti oleh segerombolan pemuda lain yang sudah menunggunya ,diujung jalan .
"Sialan ."Ujar Jovan dengan mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.
Bersamaan dengan itu juga, pemuda-pemuda yang mengejar Jovan dari awal juga tiba diujung jalan itu .Yang membuat Jovan terkepung di gang ini.
"Kau terkepung ,buka topeng mu secara baik-baik atau secara paksaan dari kami ."Ucap salah seorang pemuda dari gerombolan yang mengejar Jovan .
Iya ,sejak awal berlari tadi Jovan mengenakan topeng berbentuk wajah rubah .Sehingga gerombolan orang yang mengejarnya tak tau siapa orang yang sedang mereka kejar .Segerombolan pemuda itu hanya tau ,kalau orang bertopeng itu penyusup yang ingin menyelinap masuk kedalam rumah Tuan Qinyong .Majikan mereka .
Jovan tetap terdiam.memperhatikan gerak-gerik segerombolan pemuda yang sudah mengepungnya .
Sampai dua orang pemuda mulai menyerang Jovan .Jovan menghindar ,memukul menendang dengan brutalnya .Demi menghindari pukulan-pukulan segerombolan pemuda yang sedang mengeroyoknya.
Jovan mengambil pistolnya melompat ,dan menembak-nembakkan isi pistol itu ke segerombol pemuda yang mengeroyoknya.
Dorr....dorrrr.....dorr......dorrrr .Suara pistol itu bergema hingga beberapa kali.
Sampai tampa Jovan sadari ,salah seorang pemuda yang sedang mengeroyoknya membawa pistol sama seperti dirinya. Pemuda yang membawa pistol itu menembakkan dua pelurunya kerah Jovan .Hingga satu peluru berasil mengenai lengan kiri Jovan .
Jovan yang menyadari langsung berlari sekencang-kencangnya melewati pemuda-pemuda yang mengeroyoknya .Untuk pergi kehadapan pemuda yang berhasil menembakkan .
Tampa disadari oleh pemuda yang berhasil menembak Jovan tadi .Jovan sudah berdiri tepat dibelakang pemuda pembawa pistol tadi ,dengan baju yang sudah berlumuran darah dan sorot mata yang kejam .Jovan langsung merampas pistol itu ,menembakkan sisa peluru pistol itu tepat di Jantung orang yang menebaknya .
Darah mengalir dimana-mana ,sedangkan pemuda yang masih sanggup bangkit pun berlari meninggalkan Jovan yang sudah berlumuran darah korbannya.
Nafas terengah-engah ."Merepotkan."Ujar Jovan memegang lengan kirinya yang terluka.
Jovan berlalu pergi dari sana dengan badan sempoyongan .Ditengah-tengah jalan ,luka di lengan Jovan yang terus mengeluarkan darah ,dan ditambah lagi dengan luka sayatan pisau diperut yang tak di sadari oleh Jovan.Membuat tubuhnya menjadi lemas tak berdaya ,Jovan tersungkur dipinggir jalan yang ia lalui.
"Tuan, tuan kenapa ?".Tanya seorang wanita yang berjongkok didepannya .
Sebelum pingsan ,Jovan melihat wajah wanita didepannya itu dengan samar-samar. Sampai pada akhirnya perhatian nya semakin memudar dan menghilang .
+++++++++++++++
Hari ini saya pulang larut malam ,tidak seperti biasanya .Dan sialnya dijalan saya bertemu dengan seorang pemuda .Pemuda itu terluka sangat parah itu terlihat dari baju yang dia kenakan penuh dengan darah .
Saya berpikir untuk meninggalkannya dipinggir jalan .Namun saya tak tega ,manusia macam apa saya .Meninggalkan seseorang yang sedang terluka parah ditengah-tengah jalan yang sepi .
Akhirnya saya bawah tubuh pemuda itu dengan susah payah ke klinik terdekat saat itu yang masih buka .
Setibanya di klinik ,saya terduduk di kursi tunggu sambil menunggu pemuda itu di obati.
Beberapa jam kemudian dokter klinik itu keluar menghampiri saya ."Nona dia sudah siuman .Saya juga sudah mengeluarkan pelurunya .Namun dia butuh beberapa saat lagi untuk diperbolehkan pulang ,karna dia masih membutuhkan terang saksi darah ."Kata Dokter itu ."......Saya akan tuliskan resep obatnya ,dengan menunggu terang saksi darah itu selesai ."Sambungnya berlalu pergi .
"Baik dokter ."Balas Ayumi .
Setelah kepergian dokter itu,Ayumi melangkah masuk kedalam ruangan pemuda itu ."Apa kau sudah baikan?".Tanya Ayumi ragu .
"Dimana aku?".Jawab pemuda itu bangkit dari tidurnya .
"Kau harus istirahat sampai terang saksi darah ini selesai ."Kata Ayumi .
Melepas cairan yang melekat pada dirinya ,dan bangkit dari tempat tidurnya ."Terimakasih sudah menolong ."Ucapnya berlalu pergi dengan badan yang masih setengah lemas .
Menggenggam lengan pemuda itu ."Ehh, tunggu luka kamu belum pulih ."Ucap Ayumi .
Melepas genggam tangan Ayumi dengan kasar ."Lepas, aku harus segera kembali ."Ucap pemuda itu keras kepala .
Pemuda itu pun berlalu pergi dari klinik.Sementara itu Ayumi hanya berdengus kesal ."Keras kepala ,sudah ditolong kyak gitu."
Dokter klinik yang sudah selesai menyiapkan obat datang ke ruangan itu. "Nona dimana orang yang sakitnya ?".Tanya dokter itu .
"Sudah pergi ."Jawab singkat Ayumi ."Ini uang kliniknya ."Sambungnya memberikan tiga lembar uang seratus ribu kepada dokter ,dan segera berlalu pergi dari sana .
++++++++++++
Diperjalanan pulang Jovan berjalan dengan sempoyongan menepi dipinggir jalan ,dengan tangan kanan yang sesekali ia sandarkan ke dinding di samping ia berjalan .
Rendy yang saat itu cemas dengan keadaan Jovan ,memutuskan untuk keluar mencari Jovan .Dan ternyata benar dengan rasa cemasnya Rendy kepada keadaan sahabat itu .Rendy melihat Jovan sedang berjalan sempoyongan di pingin jalan .
Rendy segera menyebrangi jalan ,untuk menghampiri Jovan .
Setibanya ditepi jalan yang dilalui Jovan ."Jov kamu kenapa ?".Tanya Rendy cemas ."Bantu aku pulang ,aku hanya butuh istirahat ."Ucap Jovan mengabaikan pertanyaan Rendy .
"Naik ke punggungku ,biar saya gendong aja biar cepat sampai ."Kata Rendy berjongkok didepan Jovan .
Tampa berpikir panjang lagi Jovan langsung naik keatas punggung Rendy .
Rendy mengendong Jovan sampai ke apartemen .Setibanya di apartemen Rendy ,menidurkan tubuh Jovan ditempat tidurnya .
"Jov kamu beneran gapapa ?".Tanya Rendy sekali lagi .
Melepas baju yang ia kenakan ."Aku hanya tertembak sedikit di lengan,dan tertusuk sedikit diperut .Besok pagi juga akan membaik."Kata Jovan menaruh baju yang sudah ia lepas dimeja samping tempat tidurnya.
"Ehhh ,kau baik-baik saja apanya Jov .Kita harus ke dokter untuk mengeluarkan pelurunya."Kata Rendy .
"Aku sudah dari sana ."Jawab singkat Jovan .
"Terus mana obatnya ,Aku tidak percaya kamu dari sana ."Kata Rendy .
"Besok saja saya ceritakan ."Ucap Jovan tak perduli dengan raut wajah Rendy yang sudah cemas setengah mati .
Jovan mengatur posisi tidurnya ,dan mulai memejamkan matanya .Tampa memperdulikan Rendy yang masih menceramahi dirinya .
Menghembuskan nafas sabarnya."Darah tinggi ku lama-kelamaan naik."Kata Rendy melangkah pergi dari dalam kamar Jovan .
+++++++++--++-
+++++++++++++++++++
Ditempat Ayumi .
Pukul 23.30
"Saya pulang ."Ucap Ayumi membuka pintu rumahnya ."Hemm ,sunyi nya ."Sambungnya .
Setelah sudah didalam rumah ,Ayumi kembali menutup pintu rumahnya .Ia melangkah masuk dan menyalah kan lampu ruang keluarga .Lalu ia menghempaskan dirinya di atas sova ruang keluarga.
Memandangi Langit-langit atap rumah ,dengan mata yang berkaca-kaca .Tak ingin terlarut dalam kesedian ,Ayumi pun bangkit dari tempat duduknya .Untuk pergi ke kamarnya ,untuk bebersih diri .
Selesai mandi ,Ayumi melangkah pergi ke dapur untuk memanaskan makanan yang ia beli diperjalanan pulang tadi .
Dengan menunggu makanannya hangat ,Ayumi mengambil piring dan menata nasi diatasnya.
Beberapa menit kemudian ,makan yang sudah hangat tadi ,ia tuangkan kedalam mangkuk .Lalu ia bawa ke ruang keluarga yang tak jauh dari dapurnya. Ia menyalahkan televisi .Setelah menyalah tv ,ia kembali ke dapur untuk mengambil nasi tadi dan air putih didalam kulkas .
Setelah semua sudah siap dimeja ,Ayumi mulai menikmati makan malamnya dengan di temani ,film di siaran tv nya .
Beberapa jam kemudian Ayumi yang sudah selesai makan ,dan juga selesai membereskan sisa bekas makannya .Kembali duduk di karpet ruang keluarga ,dengan menunggu isi perutnya mencerna makanan yang ia makan ,Ayumi melihat siaran Tv.
Serasa sudah sedikit enakkan perutnya ,Ayumi bangkit dan mematikan televisinya .Ia melangkah pergi dari sana ,tak lupa Ayumi juga mematikan lampu ruang keluarga.
Ayumi melangkah pergi ke kamarnya ,dan membaringkan tubuh lelahnya di atas tempat tidurnya.
Disaat memperhatikan langit-langit kamarnya ,mata Ayumi kembali berkaca-kaca. Dan tak terasa air matanya mulai menetes."Andai orang tua ku masih ada disini ."Batinnya dengan mengusap air matanya.
Seperti sebelum Ayumi yang tak ingin terlarut dalam kesedihan pun memejamkan matanya .
Pagi harinya , Ayumi bangun seperti hari-hari biasanya .Yaitu bangun lebih awal ,ia langsung beberes rumahnya .Selesai beberes rumah dan membuat sarapan untuk dirinya sendiri.
Ayumi berganti membersihkan dirinya ,sesudah mandi Ayumi kembali ke dapur untuk memakan sarapannya .
Selang beberapa waktu Ayumi yang sudah selesai sarapan .Melangkah mengambil tas kerjanya dan pergi keluar rumah .
Sedangkan didepan rumah sudah ada Tinto sahabat dekat Ayumi ,yang sedang memarkirkan sepedanya .
"Baru aja mau aku panggil, dahh keluar aja kamu."Kata Tinto melihat Ayumi .
*Tinto Ago Biznet ,atau Tinto .Pria umur 25 tahun ini adalah sahabat akrab Ayumi sejak kecil .Bahkan Tinto sudah menganggap Ayumi seperti adiknya sendiri .Dikala ia juga seorang anak tunggal yang sekarang hanya memiliki seorang nenek yang tinggal bersamanya .Satu-satunya keluarga kandung nya yang masih hidup .*
"Iya kan mau berangkat kerja, Tinto ."Kata Ayumi melangkah mendekat ke Tinto ."Ini sudah beres?". Sambungnya bertanya soal sepedanya yang sempat rusak .
"Sudah dong ,aku gitu ,pasti cepat lahh memperbaikinya ."Kata Tinto ."Oya ,Irma tadi berangkat duluan Yum ,karna dia ingin mengantar adiknya berangkat sekolah ."Sambungnya .
"Berangkat sendirian lagi ."Ujar Ayumi sedikit murung ."Tin makasih sudah bantu memperbaiki sepeda aku ."Lanjutnya tersenyum tipis.
"Iya sama-sama ,aku berangkat kerja dulu .Jangan lupa nanti ajak Irma makan siang bersama ."Ucapnya mulai melangkah pergi.
Batin Ayumi menatap kepergian Tinto ."Astaga Tinto ,tinggal bilang suka ke Irma aja, beratnya kata-katamu minta ampun ."Tidak lupa dengan nyengir .
Ayumi memasukkan sepedanya kedalam rumah ,setelah itu tak lupa Ayumi juga mengunci pintu rumahnya sebelum ia berangkat berkerja .
Setibanya ditempat kerja .Ayumi yang sudah menaruh tas bawahannya. Mulai sibuk dengan pekerjaan yang ia kerjakan .
Menepuk pundak Ayumi ."Woyy ,sorry ya kemarin malam tidak bisa pulang bareng ."Kata Irma .
"Ahh ,tidak papa Ir."Ucap Ayumi ."Sudah ayo kerja atau Monster itu akan mengamuk .Dan jangan lupa nanti makan siang bersama Tento ."Lanjutnya mulai melangkah berlalu pergi .
++++++++
++++++++++++
Ditempat Jovan
Pagi-pagi sekali Rendy sudah panik tampa alasan yang jelas ,setelah keluar dari kamar Jovan .
"JOV ,JOVANNN."Panggil teriak Rendy dengan berjalan menyusuri ruangan apartemen.
Hingga tiba diruang tamu ,Rendy menghembuskan napas sabarnya ."Jov kalau dipanggil tuhh jawab. Kamu tidak tau apa?Sebegitu paniknya saya tadi ,saat aku tidak melihat kamu dikamar ."Kata Rendy yang tak dipedulikan oleh Jovan yang sudah sibuk dengan laptop didepannya .
Mengabaikan Rendy."Cepat duduk banyak dokumen yang harus kita selesaikan."Kata Jovan dengan perhatian yang sangat fokus dengan laptop didepannya.
Menghembuskan nafas sabarnya kembali ."Baiklah ."Ucap Rendy melangkah pergi ke kamarnya untuk mengambil laptop miliknya.
Selesai mengambil laptop .Rendy yang sudah duduk di samping Jovan mulai sibuk dengan laptop .
"Nanti Sore kita ada pertemuan dengan wali kota ,jadi siap-siaplah ."Ucap Jovan menutup laptopnya .
"Apa tidak sebaiknya kamu istirahat saja, Jov .Luka kamu belum pulih dengan benarkan ."Saran Rendy yang diabaikan oleh Jovan .
"Aku baik-baik Ren ."Kata Jovan beranjak dari tempat duduknya ."....Aku akan keluar sebentar ."Lanjutnya melangkah mengambil sesuatu di kamarnya ,sebelum ia pergi .
Rendy ikut bangkit dari tempat duduknya ."Aku akan ikut ."Katanya melangkah mengambil jaket miliknya dan mengenakannya .
Jovan keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi .Ia menghampiri Rendy yang sembaring tadi duduk di sova ruang tamu menunggunya berganti baju .
Selesai itu ,mereka berdua pun melangkah keluar .Tak lupa Rendy, untuk mengunci pintu rumah sebelum pergi .
+++++++++
Setibanya di alun-alun kota .Rendy mengajak Jovan untuk makan disalah satu rumah makan di alun-alun kota itu .
Didalam selesainya memesan makanan ,Rendy dan Jovan menunggu beberapa saat dengan menikmati secangkir kopi yang mereka pesan lebih awal .
"Jov sebenarnya apa yang terjadi tadi malam sama diri kamu ?".Tanya Rendy .
"Aku menyelinap masuk ke rumah baji***ngan itu, aku ketahuan .Hingga aku mendapatkan luka ini ."Ceritanya singkat dengan ekspresi datar .
"Lain kali jika kau ingin ke sana ,ajak diriku .Aku tak akan membiarkan mu yang gegabah ini pergi seorang diri lagi ."Kata Rendy.
Beberapa menit kemudian Pelayan rumah makan itu datang dengan membawa pesanan Jovan dan Rendy .
Tampa Jovan sadari ,kalau pelayan rumah makan yang membawakan pesanannya itu adalah gadis yang telah menolongnya semalam .
Jovan hanya memasang wajah datarnya menerima pesannya tampa melihat wajah pelayan itu .Tak ada goresan senyuman sedikit pun di wajah Jovan .
Menaruh makan di atas meja ."Pingin aku tonjok nihh muka ,datarnya ke tembok tampa lumut ."Batin geram Ayumi .
"Mari dinikmati tuan, semoga anda suka dengan menu rumah makan kami."Kata Ayumi berlalu pergi .
"Iya nona ."Ucap Rendy menghormati.
"Jov bukankah itu wanita yang kemarin menabrak kamu ."Tebak Rendy menatap lawan bicaranya.
Yang ditatap bersifat acuh."Aku tidak tau ."Ucap cuek Jovan sembaring mulai memakan makannya .
+++++++++
Beberapa jam kemudian setelah makan ,Rendy dan Jovan kembali melanjutkan perjalanannya untuk berkeliling Kota .
Ditengah-tengah perjalanan mereka ,ada sebuah toko yang sedang diobrak-abrik dengan paksa oleh seseorang .
"Jov le..."Ucap Rendy terhenti saat melihat Jovan sudah melangkah mendekat ke toko baju itu."Baru aja mau bilang jangan ikut campur ."Lanjutnya memijat keningnya sendiri yang tak terasa .
Rendy menyusul Jovan yang sudah berjalan mendahului dirinya .Sementara itu Jovan yang sudah didepan toko baju itu."Ada apa ini?".Tanya Jovan kepada kakek-kakek yang ia bantu untuk berdiri .
"Aku tidak bisa membayar pajak tempat ini ,sehingga mereka mengobrak-abrik kan toko aku tuan ."Kata Kakek itu dengan raut wajah yang sudah penuh dengan air mata dan badan yang gemetaran ketakutan.
"Jov...."Ucap Rendy terhenti lagi oleh Jovan yang memutus ucapan nya .
"....Jaga kakek ini ,biar aku urus mereka."Kata Jovan melangkah masuk kedalam toko yang sudah berantakan.
Didalam toko Jovan menatap sekitar ruangan dengan raut wajah datar dan dinginnya .
"Siapa kau beraninya masuk kedalam toko ini ,mau dibakar hidup-hidup kau ."Ucap salah seorang pria yang mengobrak-abrik toko.
Tersenyum kecut ."Merepotkan."Ucap Jovan."Lebih baik kalian pergi dengan baik-baik ,sebelum aku ikut menghancurkan kalian seperti baju-baju ini."Lanjutnya.
"Enak saja ,siapa kau berani menyuruh kita pergi ."Kata Salah seorang pria."Habisi dia ."Lanjutnya menyuruh anak buahnya untuk menghajar Jovan .
Jovan yang masih berdiri diam ,tiba-tiba mendapatkan satu pukulan keras di pipi kirinya .Mengangkat wajahnya ,dan memperhatikan raut wajah orang yang telah memukulnya dengan raut tatapan sinis.
Tampa berpikir panjang lagi ,Jovan langsung memukul secara brutal orang didepannya, yang telah memukul wajahnya .
Tak sampai disitu saja ,Jovan juga memukul orang-orang yang lain yang menghancurkan toko itu tak ke kecuali ketua kelompok itu.
Ketua kelompok itu,yang sudah babak belur oleh Jovan ,berkata ."Maaf maafkan kami tolong biarkan kami pergi ."
Masih menggenggam erat baju ketua kelompok itu ."Kau sudah kehabisan kata-kata rupanya ."Ucap Jovan datar menatap raut wajah yang sudah tak berdaya didepannya.
Tiba-tiba ,berukkkkkkkk.....Suara tendangan Jovan yang menendang seseorang dibelakang yang ingin memukul dirinya dengan balok kayu .
Orang yang ditendang oleh Jovan saat itu, terpental sampai menabrak lemari kaca hingga pecah dan orang itu langsung tak berdaya.
Masih dengan perhatian ke orang didepannya."Lihat merepotkan sekali bukan."Ujar Jovan dengan separuh telapak tangan menutupi separuh dari wajahnya.
Dan,Jepppppp.....Satu bilas pisau yang sembaring tadi Jovan bawa ,ia tancapkan tepat di samping wajah ketua kelompok itu.
Pisau itu sedikit menggores ,dan membuat luka kecil ditelinga ketua kelompok itu.
Ketua kelompok itu sangat ke takut ,itu terlihat dari raut wajahnya yang sudah sangat putih pucat .
Melepas genggaman tangannya dari kerah baju ketua kelompok itu. "Tenanglah aku tak akan membunuhmu ."Ucap tenang Jovan merapikan bajunya yang acak-acakan karna sedikit perkelahian tadi .
Ketua kelompok itu masih berdiri tercengang di dinding itu .Sementara itu Jovan yang sudah berada didepan pintu keluar berkata ."Cepat pergi, sebelum aku berubah pikiran, dan membunuh kalian semua disini ."Ancam Jovan yang langsung membuat semua gerombolan itu berlari pergi dari sana .
Setelah kepergian gerombolan perusak tadi ,Jovan melangkah keluar toko menghampiri kakek pemilik toko yang sedang bersama Rendy.
"Sudah aku bereskan semuanya ."Kata Jovan ."Kakek tak perlu risau lagi ,aku akan pastikan orang itu tidak akan datang kesini lagi. "Lanjutnya.
"Ren berikan kakek ini uang untuk memperbaiki tokonya ."Kata Jovan.
Memberikan beberapa lembar uang kepada kakek tadi .
"Tidak nak ,tidak usah ."Kata kakek tadi menolak pemberian Rendy. "......Kalian membantu aku mengusir orang-orang tadi saja ,sudah cukup sekali membantu aku ."Lanjutnya tersenyum .
Mengambil uang itu dari Rendy dan berjongkok didepan kakek tadi."Justru aku lebih senang jika kakek mau menerima pemberian kecil dari aku."Kata Jovan dengan sopan.
Menerima uang itu ."Aku benar-benar berhutang banyak dengan kalian ,karna sudah menyelamatkan satu-satunya harta peninggalan mendiang istri aku, yang aku miliki .Sekali lagi terimakasih ."Ucap Kakek itu dengan mengeluarkan air mata bahagianya .
"Kalau gitu kami permisi kek ."Kata Jovan beranjak berlalu pergi .
"Aku juga permisi ,kapan-kapan aku akan mampir ke toko baju kakek ."Kata Rendy sebelum melangkah menyusul Jovan yang sudah berjalan mendahului dirinya.
Berjalan beriringan ."Jov untung saja tadi tidak ada yang mengenali kita ."Ucap Rendy .
"Wajah butek kek gini siapa yang akan mengenali kita. Dekat pun jelas ogah."Kata Jovan cuek.
Iya .Semenjak mereka berdua pindah ke kota Jatika .Mereka berdua merubah penampilan mereka .Jovan mengenakan kaca mata layaknya orang cupu dengan penampilan rambut panjangnya .Ya ,tidak panjang-panjang amat sihhh.
Dan Rendy dengan kumis tipis dan rambut gondrongnya ,yang membuatnya seperti pengganguran kelas kakap .
Kembali ke dunianya .
Setibanya didepan apartemen ,setelah memberikan barang belanjaannya kepada Rendy .Jovan berpamitan kepada Rendy untuk pergi sebentar .
"JANGAN LUPA NANTI KITA ADA ACARA ."Teriak Rendy kepada Jovan yang sudah melangkah menjauh .
Jovan menjawab ucapan Rendy dengan mengangkat tangan kanannya .
+++++++++
+++++++++++++
Ditempat Ayumi
Pukul 10 .30 siang
Sesuai dengan janjinya tadi kepada Tinto ,disaat jam makan siang Ayumi mengajak Irma untuk makan siang bersama Tinto di salah satu rumah makan favorit mereka .
"Hy, maaf terlambat ."Kata Ayumi duduk dimeja yang sudah ada Tinto tengah duduk seorang diri.
"Widih widih, kau datang juga ternyata."Ucap Tinto menggoda Irma .
"Kata suruh datang ,kalau tidak boleh aku pergi aja ."Ucap Irma ketus menggoda balik Tinto .
"Nggak nggak ,yaelah aku cuma bercanda .Gitu aja ngambek ."Kata Tinto cepat.
Mereka bertiga pun mulai memakan-makanan pesanan mereka ,sesekali mereka juga bercanda ria .
"Ludes amat muka kau .Ada apa, Yum?".Tanya Irma .
"Tau ada apa ,Yum ,coba cerita ?".Saut Tinto.
Ayumi pun menceritakan semua kejadian yang ,ia alami kemarin juga hari ini. Dari ia bertabrakan dengan orang yang tidak ia kenal ,sampai saat ia bertemu lagi dengan orang ia tabrak dalam keadaan terluka parah tadi malam .
"H!! kau sudah bertemu orang itu berapa kali ?".Tanya Serius Tinto.
"Tiga kali ,ketiganya tadi ketemu ditempat kerja .Dia sedang beli makanan. Dia dingin banget kek balok es ,udah ditolong tidak tau terima kasih pula.Ihhh kesel aku ,sumpah dehhh kalau ketemu lagi tidak bakalan saya tolong."Oceh kesal Ayumi.
"Wahh jodoh Yum ."Saut Irma .
"Benar itu ,kau sudah bertemu tiga kali .Kata orang-orang dulu-dulu kalau kita bertemu dengan seseorang berlawanan jenis ,yang tidak kenal melebihi dua kali itu berarti jodoh ,Yum .Lihat aja nanti kalau kau pasti akan bertemu lagi dengan dia ."Kata Tinto .
"Semoga aminnn, biar Yumi ada yang jagain dan tidak kesepian lagi ."Saut Irma .
"Ihhh apaan sih kalian ini .Malah doain aku kayak gini. "Ucap Kesal Yumi.
"Benar kata Irma Yum ,biar kau tidak sendirian lagi ."Kata Tinto .
"Au lahh ,Ir .Ayo kembali kita harus kerja lagi kan ."Ajak Ayumi beranjak lebih dulu dari tempat duduknya.
"Oke ,Tinto bayar ya kau kan hari ini gajian ."Ujar Irma berlalu pergi menyusul Ayumi dengan tatapan julid nya .
"Ehhh,ya nggak gitu juga .Hyy kalian ."Teriak Tinto yang sudah ditinggal pergi oleh Ayumi dan Irma duluan .
"Ehh Tuan, Tuan ,Tuan belum bayar ."Panggil pelayan rumah makan menghentikan langkah Tinto.
"Iya mbak ,semua habis berapa mbak ?".Tanya Tinto .
"200 Ribu Tuan ."Kata Pelayan rumah makan .
"Ini mbak ."Ucap Tinto memberikan selembar uang 200 ribu kepada pelayan rumah makan dan berlalu pergi.
+++++++++
++++!+++!++++
Ditempat Jovan
Pukul 14.30 Sore
Jovan pergi ke sungai yang sempat ia kunjungi kemarin .Ia berdiri sejenak di sana menatapi tenangnya air sungai ,yang melepas beban hatinya sejenak .
Namun tiba-tiba ,ada suara dari belakang dirinya berdiri .Yang langsung membuat raut wajah Jovan berubah drastis .Menjadi datar dan dingin .
"Kau disini ,tak ku sangka kau sudah tumbuh dewasa. "Ucap suara misterius itu .
Masih dengan menatap air sungai yang tenang .
"Mungkin sekarang kebencian mu ,sudah mematahkan semua ikatan persaudaraan kita ."Ucap Sura misterius itu .
Mengeluarkan tangannya dari dalam saku jaketnya ,dengan tangan yang sudah mengepal sangat kuat .Jovan membalikkan badannya ,dan berlari secepat mungkin kearah suara misterius itu .
Deekkkkkkkkk!!!!! Pukulan itu mendarat tepat di samping wajah sesosok orang yang berbicara dengan Jovan .
Dengan pukulan yang masih menempel di batang pohon ,yang meninggalkan bekas kelupasan kulit pohon di sana. Jovan menatap raut wajah orang didepannya itu dengan tatap yang penuh dengan kebencian.
Mengangkat wajahnya yang awalnya menunduk ,menghadapi raut wajah Jovan.
Dengan raut wajah datar ."Kau masih sama seperti dulu. Adikku!."Ucap Orang itu menendang tubuh Jovan sampai terpental .
Dengan sekuat tenang Jovan menahan tendangan ,agar tak tersungkur.
"IYA ,AKU MASIH SAMA SEPERTI DULU .DAN ITU KELEMAHAN TERBESAR AKU ."Bentak Jovan dengan posisi tubuh sedikit tertelungkup.
Tersenyum ."Jadi saya salah waktu ,aku pikir kau sudah cukup kuat untuk bertanding dengan aku ."Kata orang itu .
Mengangkat wajahnya memperhatikan raut wajah orang didepannya."Aku sudah siap ,jika itu harus dilakukan sekarang ,BAJI***NGAN."Kata Jovan .
Membalikkan badannya membelakangi Jovan."Temui aku minggu besok ditempat yang pasti tak asing untuk mu ."Katanya ."....Mungkin hari Minggu tak terlalu mengganggu waktu mu ,Adikku ."Lanjutnya melangkah pergi dari sana meninggalkan Jovan yang masih memegang perutnya yang masih terasa sakit karna tendangan kuat tadi."BAJINNNNGANNN!!!SEPETI....MU TAK PANTAS DISEBUT KAKAKKKKKKK."Teriak histeris Jovan menatap kepergian kakaknya.
Iya ,orang tadi adalah kakak Jovan ,Kuzumiyang Zikai namanya .Dia adalah satu-satunya keluarga kandungan Jovan yang masih hidup sampai sekarang.
Kembali ke dunia nyata .
Membuka jaketnya ."Merepotkan. "Ujarnya melihat bekas luka kemarin yang memunculkan darah segar kembali.
Jovan menutup kembali resleting jaketnya ,dan berlalu pergi dari sana .
Setibanya di apartemen .Jovan langsung mengambil kotak obat .Ia mulai melepas perban kemarin yang berlumuran darah ,dan mengobati lukanya .Tampa Jovan sadari ,Rendy yang dari dapur sudah berdiri dihadapan Jovan dengan raut wajah datar .Itu sudah bisa dilihat dari Rendy yang masih mengenakan celemek pelindung untuk memasak.
Menengok."Rendy!!."Ujar Kaget Jovan .
Duduk di samping Jovan dan mengambil alih mengobati luka diperut Jovan .
"Ren aku bisa sendiri ."Ucap Jovan bermaksud agar Rendy menghentikan membantu dirinya mengobati lukanya.
Jovan melihat raut wajah cemas Rendy ,yang membuat dirinya sedikit tercengang .Dan pada akhirnya Jovan menurut diobati Rendy sampai selesai .
Merapikan kotak obat ."Sudah aku bilang jangan berkelahi jika sedang terluka ,Jov ."Ucap Rendy serius .
"Maaf membuat mu cemas ."Kata Jovan yang membuat Rendy sedikit kaget ,karna tidak biasanya Jovan berkata seperti itu .
Sedikit tersenyum ,namun tetap memasang ekspresi serius ."Sebenarnya apa yang terjadi ?".Tanya Rendy .
Bangkit dari tempat duduknya. "Lebih baik kita segera bersiap-siap untuk pergi ke acara wali Kota ."Ucap Jovan mengabaikan pertanyaan Rendy .
Menatap kepergian Jovan. "Dia selalu hebat menyembunyikan masalah ."Batin Rendy .
++++++++
Beberapa selang waktu ,setibanya di acara .Jovan dan Rendy keluar dari dalam taksi mobil ,mereka berdua disambut dengan hangat oleh penjaga rumah wali kota .Jovan dan Rendy dipersilahkan masuk kedalam rumah dengan sopan .Didalam Jovan dan Rendy di ajak oleh penjaga rumah wali kota ke ruang makan ,yang di sana sudah ditunggu oleh wali kota dan keluarga kecilnya.
"Mari duduk Tuan Jovan dan Tuan Rendy."Kata Pak wali kota mempersilakan Jovan dan Rendy untuk duduk .
"Aku mengundang kalian kesini sebagai tanda terimakasih aku kepada kalian yang sudah membatu aku menyelamatkan uang rakyat yang ingin dicuri ."Kata pak wali kota.
"Soal itu aku dan Jovan ,justru sangat senang bisa membantu anda ,apalagi soal membantu rakyat ."Kata Rendy menyenggol lengan Jovan yang sembaring tadi melamun ."Benar kan Jov ?".Lanjutnya.
"Iya ,benar aku senang bisa membantu anda ."Ucap Jovan dengan raut wajah datar .
"Oya perkenalkan ini istri aku Elga ,dan ini putri satu-satunya aku Bella Oktavia ."Kata pak Wali kota memperkenalkan keluarga kecilnya.
"Salam kenal ,nyonya Elga ,dan Nona Bella. Aku Rendy dan ini Jovan ."Kata Rendy memperkenalkan dirinya dan Jovan .
"Iya salam kenal tuan ."Kata bu Elga tersenyum ramah .
Jovan hanya menanggapi dengan raut wajah datar .Apalagi kepada putri wali kota yang duduk didepannya yang sembaring tadi memperhatikan dirinya .
"Merepotkan ."Batin Jovan datar tampa memperdulikan tatapan dari putri wali kota yang terus memperhatikan dirinya.
+++++++
Selesai dengan makan malam ,Jovan langsung mengajak Rendy untuk segera pulang dari sana .Bukan karna capek ,tapi karna dia benar-benar sirih dengan perlakuan Bella kepadanya .
"Maaf kami harus segara pulang ,karna masih banyak urusan yang harus kami kerjakan ."Ucap Jovan dengan raut wajah datarnya berlalu pergi dari sana tampa memperlihatkan senyuman diwajahnya sedikit pun .
"Maaf kan teman aku ,Pak ,nyonya ,dan Nona muda .Aku permisi dulu ."Kata Rendy berlalu pergi menyusul Jovan yang sudah berlalu pergi duluan .
++++
Diperjalanan pulang."Jov, ada apa ?Kenapa buru-buru?."Tanya Rendy.
"Aku tidak suka dengan putri wali kota itu ,yang terus memperhatikanku .Itu membuat aku tak nyaman ."Kata Jovan .
"Hemm, apa jangan-jangan kamu suka kali sama dia ."Kata Rendy sedikit menggoda Jovan .
"Tidak ."Jawab tegas dingin Jovan ."Dia bukan tipe wanita saya ."Lanjutnya .
Mengangkat kedua tangannya dan menyilangkannya dibelakang kepalanya ."Aku heran dengan kamu ,banyak wanita cantik yang dekat dengan kamu .Tapi kamu malah mengabaikan mereka ,dan yang tadi .Menurut aku sudah sangat cantik, kau juga mengabaikannya ."Ujar Rendy sedikit mendengus heran ."....Kurang sempurna apa coba wanita-wanita yang dekat kamu ."Lanjutnya .
"Mereka semua lemah ."Ucap Datar Jovan.
"Ya ,pada dasarnya wanita itu emang lemah Jovan. Dan kita sebagai laki-laki,yang harus siap melindungi mereka."Kata Rendy .
"Tidak semua ,buktinya wanita impian aku tidak lemah .Dia kuat dan sangat pemberani ."Kata Jovan melangkah menaiki tangga apartemen.
"Yang ada itu wanita galak, Jov."Gumam Rendy ikut menaiki tangga apartemen.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!