NovelToon NovelToon

Dan Akhirnya Aku Menyerah

01

"Apa ini mas?" Sela melempar beberapa lembar foto di hadapan Ardian suaminya..

Bayu melihat lembaran kertas yang di lemparkan oleh Vanila, dan mengusap wajahnya secara kasar..

"Maaf!" Satu kata yang hanya mampu keluar dari mulut Bayu..

Sela menggeleng kuat, air matanya sudah meluncur dengan bebas di pipi mulusnya, dia tidak menyangka suami yang selama ini sangat di cintai dan di banggakannya bisa menikahi wanita lain di belakangnya..

"Maaf! Sela, aku melakukan ini karna aku ingin memiliki anak.."Ucap Bayu yang berusaha untuk memeluk tubuh istrinya itu..

Sela menghindar dari Bayu, dia terus mundur saat Bayu berusaha menggapai dirinya untuk menenangkannya..

"Bukan begini caranya mas, "Ucap Sela sambil terus menggeleng kuat..

"BUKAN BEGINI !" Teriaknya lagi..

Dia membanting semua yang ada di dekatnya untuk meluapkan emosi dan juga rasa sakit hatinya, ruang tamu yang semula rapih kini menjadi seperti kapal pecah semua berantakan..

"Sayang, tenanglah, aku minta maaf.."Ucap Bayu, dia terus berusaha untuk menggapai Sela, namun wanita itu seakan tidak sudi jika di sentuh oleh suaminya, dia berlari menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai 2 itu..

Bayu mengejar istrinya itu, bagaimana pun juga dia sangat mencintai Sela, dia menikahi wanita lain semata- mata hanya ingin memiliki keturunan saja..

"Sayang, sayang buka pintunya sayang.."ucap Bayu, dia berusaha mengetuk- ngetuk pintu kamarnya yang di kunci oleh Sela..

"Sayang aku mohon jangan begini, aku minta maaf sayang, tolong mengertilah, "ucap Bayu lagi, laki- laki itu kini sudah menangis dia tidak pernah menyangka jika respon dari istrinya akan seperti ini..

"Aaaaaaaaaaa, kenapa, kenapa harus aku tuhan kenapa.."teriak Sela di iringi suara pecahan dari beberapa barang yang mungkin di hancurkannya..

PRANG..

PRANG..

PRANG..

"Sayang plis stop jangan melukai diri kamu sendiri.."ucap Bayu dari luar, dia mulai panik saat mendengar kegaduhan dari dalam kamarnya..

Akhirnya Bayu berusaha mendobrak pintu kamarnya dan dalam 3 kali serangan tubuhnya akhirnya dia berhasil mendobrak pintu kamarnya, Bayu melihat kekacauan yang ada di dalam kamarnya, tempat tidurnya sudah berantakan, meja rias yang biasanya sangat rapih kini tidak berbentuk bahkan kacanya sudah pecah, begitupun dengan lampu tidur yang ada di atas nakas samping tempat tidur semuanya berada di lantai..

Di tengah kepanikannya Bayu melihat istrinya yang sedang duduk di lantai dan bersandar di tempat tidur, dengan penampilan yang sangat berantakan, bahkan ada beberapa luka di tangannya yang menyebabkan banyaknya darah yang mengucur di sana..

"Sayang.."panggil Bayu pelan, dia berjalan mendekati istrinya itu..

"Mari kita bercerai mas.."ucap Sela, dengan tatapan lurus dan kosong, namun air mata masih terus meluncur dengan bebas melewati pipi mulusnya..

"E-engga.."Jawab Bayu, dia menggelengkan kepalanya tidak percaya jika istrinya akan meminta cerai darinya..

"Aku mohon Sela, aku mencintai kamu.."lanjutnya dia berusaha meraih tangan istrinya itu, namun Sela menepisnya..

"Cinta.."ucapnya sambil tertawa getir..

"Apa itu cinta mas, apa seperti ini definisi cinta dalam hidupmu?"lanjutnya..

"Sayang, maaf, maafkan aku, kita obati dulu lukamu itu ya!" Ucap Bayu berusaha menggapai tangan Sela yang luka..

"Luka ini tidak seberapa mas, dibandingkan dengan luka yang kamu berikan.."Ucap Sela dengan tatapan kosongnya..

"Akuu menikahinya hanya karna aku ingin memiliki anak jadi mengertilah, jangan menyiksa dirimu seperti ini.."ucap Bayu berusaha memberikan penjelasan kepada sela..

"Kamu pikir aku tidak menginginkannya mas? Selama ini aku berjuang sendirian, aku periksa kesana kemari dan kamu juga tau jika aku baik- baik saja, aku subur, tapi dirimu mana aku tau kamu seperti apa, jika di ajak untuk periksa kamu selalu nolak dengan alasan sibuk.."ucap Sela dengan tatapan tajam kepada Bayu..

"Iya aku tau, hasil pemeriksaan kamu memang bagus, tapi nyatanya kamu belum juga hami, pernikahan kita sudah 3 tahun tapi kamu belum juga kunjung hamil, tapi Dela nyatanya saat ini dia sedang mengandung anakku, itu artinya tidak ada masalah di diriku kan. "Ucap Bayu, dia juga tidak terima di salahkan oleh Sela..

"Bukan tentang kamu nikah lagi yang aku permasalahkan saat ini mas, tapi perselingkuhan kamu.."ucap Sela dengan tatapan datar..

"Perselingkuhan apa,? Apa karna aku menikah lagi tidak bilang kepadamu, aku laki- laki di perbolehkan menikahi satu wanita.."ucap Bayu..

"Ternyata kamu masih belum sadar juga dengan kesalahan kamu.."ucap Sela sambil tersenyum getir.

"Bahkan kalian sudah lebih dulu menjalin hubungan di belakangku sebelum kalian menikah, dan kamu menikahi dia karna dia sudah hamil duluan kan.."lanjut Sela..

Bayu tercengang dengan ucapan istrinya itu, darimana dia tau tentang semua itu??

"Jangan dikira aku bodoh mas, jangan mentang- mentang aku hanya diam di rumah kamu bisa seenak jidat kamu mempermainkan aku. "Ucap Sela lagi..

"Sa- sayang, kamu tau dari mana?"tanya Bayu..

"Tidak penting aku tau dari mana, yang pasti aku tau semuanya, aku akan menjadikan semua itu sebagai bukti di pengadilan nanti. "Ucap Sela..

"Sayang, aku mohon, aku tidak mau becerai, dan tidak akan ada perceraian di antara kita," ucap Bayu dengan nada penuh kepasrahan.

"Aku berharap kamu bisa mengerti, perasaanku hanya untuk kamu. Aku menikahinya hanya karena anak, namun ketika anak itu lahir, aku akan menceraikannya. Kita akan mengurus anak itu bersama."Lanjutnya..

Di dalam hati, Bayu berkecamuk. Pikiran-pikirannya bercampur aduk dalam kebingungan dan ketakutan kehilangan cinta sejatinya.

"Aku mencintai kamu lebih dari apapun Sela, namun keadaan ini memaksaku membuat keputusan yang sulit ini. Bagaimana cara meyakinkan kamu jika memang di dalam hatiku hanya ada namamu, aku tidak pernah mencintai wanita manapun selain kamu.."

      Pada saat itu, ia merasa dihadapkan pada pilihan hidup yang sangat menentukan, di antara cinta yang tulus kepada istrinya yang pertama dan tanggung jawab moral terhadap anak yang belum lahir.

"Bukankah akan lebih baik jika kita bisa menjadi satu keluarga yang harmonis, merawat anak-anak kita bersama tanpa perlu berpisah? Mungkinkah ada jalan keluar dari semua permasalahan ini tanpa ada yang terluka?" di dalam hati Bayu, keraguan dan kecemasan terus mendera.

"Bulshit !" Teriak Sela.."aku sudah tidak ingin lagi mendengar omong kosongmu mas. Pergi dari hadapanku sekarang.."teriak nya..

"Sayang, aku mohon dengarkan penjelasan aku, aku gak mau kita bercerai.."ucapnya lagi, dia masih terus memohon kepada Sela..

"Pergi mas aku mohon, melihatmu hanya menambah kesakitanku saja.."ucap Sela dengan lirih, kini dia sudah menyembunyikan wajahnya di antara kedua lutut dan tangannya, dia menangis terisak, suara tangisan itu begitu menyayat hati..

"Sayang maaf.."ucap Bayu lagi, dia juga tidak kalah sakitnya saat mendengar isak tangis istri yang sangat dicintainya..

"Jangan sentuh aku, aku mohon pergilah.."ucap Sela lagi saat Bayu berusaha memeluknya, dia tau pelukannya yang selalu dapat menenangkan istrinya itu saat sedang kacau, namun kali ini istrinya tidak ingin mendapatkan pelukan itu darinya..

"Mas keruang kerja ya, jika kamu membutuhkan mas, kamu boleh panggil mas, mas gak akan meninggalkan kamu.."ucap Bayu, dia bangkit dari duduknya dan melangkah dengan lesu keluar dari kamar yang biasanya rapih namun saat ini sangat berantakan, seberantakan pikirannya dan juga istrinya itu..

Bayu menoleh kembali ke arah istrinya, ingin sekali dia memeluknya namun untuk saat ini sepertinya istrinya ingin sendiri, isak tangisnya membuat hatinya terasa teriris..

••••••

"Sesakit itukah sayang? Sekejam itukah mas kepadamu, sampai kamu tidak ingin mas sentuh, sedalam itukah mas menorehkan luka di hatimu? Maaf, maafin mas, mas sangat jahat kepadamu.."Batin Bayu, dia yang kini berada di ruang kerjanya dan duduk di sofa yang ada di sana, dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya dia terisak dalam tangis diamnya, tubuhnya bergetar hebat menahan sakit dan sesak yang ada di dalam hatinya, dia tidak pernah menyangka jika perbuatannya ini akan menyakiti hati wanita yang teramat sangat dicintainya dengan begitu dalam..

"Apa yang bisa mas lakukan untuk menebus semuanya Sela? Jika dengan harus kehilangan kamu mas tidak akan pernah sanggup.."batinnya lagi .

Berkali- kali ponsel Bayu berbunyi, disana tertera nama Citra yang terus menghubunginya, namun Bayu mengabaikannya saat ini dia tidak ingin meninggalkan Sela, dia ingin memeluk tubuh istri pertamanya itu yang sedang rapuh, dia ingin menjelaskan semuanya, namun untuk saat ini dia juga tidak bisa menjelaskan apapun mulutnya seakan bungkam saat melihat kehancuran istrinya itu dan di akibatkan oleh dirinya..

02

Sela terbangun dari tidurnya, karna kelelahan wanita itu tertidur di lantai, dia mengumpulkan sisa- sisa tenanganya untuk bangkit, dia menatap sekeliling kamarnya, semuanya sudah kembali rapih dan tidak berantakan seperti sebelumnya, mungkin suaminya meminta ART mereka untuk merapihkan semuanya..

Dia memejamkan matanya berharap semua hanya mimpi, namun semua yang terjadi itulah kenyataannya, dengan sisa- sisa tenaganya dia berjalan menuju ke dalam kamar mandi dia mengguyur tubuhnya dengan air dingin yang keluar dari shower, berharap dapat mendinginkan pikirannya kali ini..

"Ya tuhan kenapa sesakit ini..hiks hiks hiks.." Tubuh Sela bergetar menahan tangisnya yang kembali terisak..

Dia yang selama ini terlihat sangat tegar dan selalu ceria kini dia menjadi wanita yang sangat rapuh..

Setelah cukup lama dia meratapi nasibnya di bawah guyuran air shower, akhirnya dia keluar dan mengganti pakaiannya, saat membuka lemari Sela melihat perlengkapan sholatnya yang tersimpan sangat rapih di dalam lemarinya..

"Ternyata aku sudah begitu sangat lama melupakanmu ya Rabb, masih pantaskah jika aku saat ini mengadu dan meminta pertolongan darimu.."gumamnya sambil menyentuh perlengkapan sholatnya itu..

Akhirnya setelah memakai pakaiannya Sela kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu, dan dia menunaikan Sholat di sepertiga malamnya..

Sela melakukan ibadahnya dengan begitu sangat khusyuk walaupun dengan air mata yang terus mengalir di pipi mulusnya, namun dia berhasil menyelesaikan ibadahnya itu, lalu dia berdzikir dan bersholawat kepada bagina Nabi Muhammad SAW..

"Ya allah, ampunilah segala dosa- dosaku, maafkanlah segala ke khilafanku selama ini, ya allah aku tau begitu banyak dosa- dosaku, aku telah lalai akan perintahmu, sehingga engkau menegurku dengan cara semenyakitkan ini, ya Rabb, apa aku masih pantas memohon ampun kepadamu, tolong rangkul jiwaku yang sedang rapuh ini, tolong jangan pernah tinggalkan aku, ya Rabb tolong bimbing aku agar terus berada di jalanmu, dan tolong tata kembali hatiku yang berantakan ini, jika semua ini untuk melunturkan dosa- dosaku yang begitu sangat banyak, maka aku ikhlas menerima ujian ini semua ya Rabb, tapi aku mohon jangan pernah tinggalkan aku.."

Sela menangis tersedu- sedu sambil mengangkat dan menengadahkan tangannya ke atas, meminta pertolongan sang pencipta, hatinya begitu sakit, dan hidupnya kini sedang hancur, tidak ada tempatnya untuk mengadu karna memang dia seorang anak yatim piatu, dia memiliki seorang kakak laki- laki namun sedang merantau jauh di luar negri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan karna kakaknya itu juga gagal dalam rumah tangganya, makannya dia pergi jauh dari negaranya..

Setelah menumpahkan semua isi hatinya kini Sela mengambil kitab suci Al- Qur'an dari dalam nakasnya, kitab suci yang selama ini hanya di simpannya kini di bukanya kembali, dengan perasaan malu Sela mulai membaca setiap ayatnya untuk menenangkan hatinya yang sedang kacau..

••••••

Bayu kini berada di kediamannya bersama Citra, dia yang awalnya mengabaikan setiap pesan dan telpon dari Citra karna ingin menyelesaikan masalahnya dengan Sela, namun dia harus pergi dan menemui Citra karna ART nya mengabarkan jika Citra mengalami sakit dan kram pada perutnya, Bayu yang panik dan juga tidak ingin terjadi sesuatu kepada calon anaknya dia segera meninggalkan kediamannya bersama dengan Sela dan pergi ke tempat Citra, dia juga meminta ART di rumahnya untuk merapihkan ruang tamu dan kamarnya...

"Gimana dok, apa istri saya baik- baik saja?" Tanya Bayu dengan wajah paniknya, saat tiba di kediaman Citra dia langsung membawa istri keduanya itu ke rumah sakit untuk di periksa..

"Semuanya baik- baik saja, bapak tidak perlu khawatir, janin yang ada di kandungan ibu Citra baik- baik saja," Ucap Dokter sambil tersenyum..

"Lalu kenapa istri saya mengalami kram perut, dan saya melihat dia sepertinya sangat kesakitan..?"Tanya Bayu.

"Hal itu biasa terjadi kepada seseorang yang sedang hamil trimester 1 pak, sepertinya ibu citra juga banyak pikiran, jadi untuk bapak mohon kerja samanya untuk tidak membuatnya stres dan terlalu banyak pikiran ya, karna itu bisa ber- efek kepada kandungannya.."Jelas Dokter..

Bayu hanya mengangguk mendengar penjelasan dari dokter, bagaimanapun dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada calon anaknya itu..

"Yaudah ini resep obatnya yang harus di tebus ya pak.."ucap Dokter memberikan selembar kertas kepada Ardian..

"Makasih dok, kalo begitu kita permisi dulu. "Ucap Bayu..

Dokter itu mengangguk, Bayu membantu Citra untuk keluar dari ruangan dokter, Bayu terus memeluk pinggang ramping istri keduanya itu, wajahnya begitu panik, dia sepertinya begitu sangat takut sesuatu terjadi kepada istri dan calon anaknya itu..

••••••

Setelah menebus obat dan kini mereka sudah sampai di rumah, Bayu mengantarkan Citra masuk ke dalam kamar..

"Ingat kata dokter juga kamu gak boleh stres dan banyak pikiran, apa yang kamu pikirkan si ra sampai kamu stres seperti ini, apa kamu tidak kasihan kepada anak kita.."ucap Bayu..

"Mas, harusnya aku yang nanya seperti itu kepadamu, apa kamu gak kasihan sama anak kita, aku ini lagi hamil muda loh, masih sangat rentan tapi kamu selalu meninggalkan aku sendirian, wajar dong kalo aku stres dan banyak pikiran.."ucap citra, dia tidak terima di salahkan oleh bayu atas apa yang di alaminya saat ini..

Bayu mengusap wajahnya kasar..

"Sedari awal juga kamu tau ra, pernikahan kita tidak di ketahui siapapun, jadi aku tidak bisa menemani kamu kalo malem, aku harus pulang.."ucap Bayu..

"Apa kamu gak bisa beralasan jika kamu sedang ada pekerjaan keluar kota gitu.."ucap citra dengan kesal..

"Gak bisa." Jawab Bayu dengan lesu, jujur saja walaupun raganya kini berada di dekat citra namun hati dan pikirannya terus tertuju kepada istri pertamanya itu, dia sangat mencemaskan keadaan istri pertamanya itu..

"Mas kamu kenapa si melamun terus?"Tanya citra dengan wajah kesal..

"Aku kepikiran sela.."jawab bayu jujur.." dia sudah tau semuanya ra, dan dia sangat marah dan membenciku.."lanjutnya, Bayu menundukan kepalanya hatinya sangat sakit saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu..

"Loh, bagus dong kalo mbak sela sudah tau semuanya, itu artinya kita bisa mengesahkan pernikahan kita secara negara.."ucap citra dengan wajah senang, dan tidak memikirkan bagaimana perasaan sela dan juga suaminya itu..

bayu hanya menarik nafas dalam lalu menghembuskannya secara kasar, citra tidak tau semarah apa sela kepadanya..

"Tidak semudah itu, sela tidak menerima semuanya.."ucap bayu dengan suara lemahnya..

"Kenapa bisa begitu, harusnya dia sadar diri dong, dia itu tidak bisa memberikan kamu keturunan mas, dia itu mandul.."ucap citra.

"Jaga ucapan kamu citra, dia itu tidak mandul, dokter mengatakan jika dia tidak bermasalah sedikitpun.."Bentak bayu, ternyata hatinya sangat tidak terima jika ada yang menjelekan istri pertamanya itu..

"Mas, kamu membentakku.."ucap citra dengan suara bergetar akan menangis..

"Ma- maafkan aku citra, aku gak bermaksud seperti itu.."ucap bayu dia menghampiri citra dan membujuknya..

"Kamu jahat.."ucap citra dengan isak tangisnya..

"Iya- iya aku minta maaf ya, kamu jangan nangis lagi, kasian anak kita nanti ikut sedih.."ucap bayu berusaha menenangkan citra.

03

Pagi hari setelah menunaikan sholat subuh sela keluar dari dalam kamarnya, dia melihat keadaan rumahnya sudah kembali rapih, barang- barang yang pecah juga sudah di singkirkannya, dia menuruni anak tangga dan menuju ke dapur untuk mengambil air minum..

"Non sudah bangun?"tanya bi mimin..

"Iya bi.."jawab sela dengan senyuman di wajahnya..

Dia duduk di bangku meja makan sambil meminum air putih yang baru saja di ambilnya..

"Mau sarapan apa non?"tanya Bi mimin..

"Roti bakar aja bim."Jawab Sela, biasanya pagi- pagi dia sudah sangat sibuk berkutat dengan alat- alat masak untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya, namun kali ini rasanya dia tidak ingin melakukannya biarlah semuanya seperti ini, sela ingin tau apakah suaminya itu sadar dengan perbuatannya atau tidak..

"Tuan semalam pergi non, dan belum balik lagi. "Ucap bi mimin.

Sela hanya diam, dia mengira jika suaminya akan tetap menunggunya sampai mau berbicara, namun ternyata semalam dia malah menghampiri istri keduanya dan bersenang- senang di sana tanpa perduli perasaannya,

Sela hanya tersenyum getir menerima kenyataannya, bahwa saat ini suaminya bukan hanya miliknya, namun milik wanita lain juga, keinginannya untuk ber– cerai sudah semakin bulat..

•••

Pagi- pagi Bayu sudah mandi dan sedang bersiap, sebelum ke kantor dia ingin menemui Sela terlebih dahulu di kediamannya, semalam dia tidak bisa tidur memikirkan istri pertamanya itu..

"Mas, kamu mau kemana pagi- pagi begini?" Tanya citra, dia melihat jam di dinding kamarnya baru menunjukan pukul 6 pagi...

"Aku mau berangkat sekarang, aku mau ke rumahku dulu.."Jawab bayu,  Dia sama sekali tidak menoleh kepada istri keduanya itu, dia fokus merapihkan pakaiannya...

"Mau ngapain ? Kan bisa nanti setelah pulang kerja kamu mampir kesana.."Ucap citra, dia tidak rela jika suaminya terus memperhatikan istri pertamanya, terlebih semalam bayu terus gelisah saat tidur bersama dengannya...

"Aku sangat mengkhawatirkannya, dia sedang terluka, bukan hanya hatinya tapi juga fisiknya, .."ucap bayu, kini dia menatap istri keduanya itu dengan tatapan heran, kenapa sekarang citra berubah. Padahal dulu dia selalu memikirkan perasaan sela, itulah kenapa bayu terpikat kepadanya...

"Mas, jadi kamu gak mengkhawatirkan aku dan anak yang ada di dalam kandunganku..?"Tanya citra dengan dramatis...

"Bukan seperti itu ra, biasanya juga kamu aku tinggal tidak masalah, kenapa sekarang kamu mempermasalahkannya, rumah tanggaku dengan sela sedang tidak baik- baik saja, aku gak bisa membiarkan dia sendiri dan terus berlarut dengan rasa sakitnya, mengertilah karna aku sangat mencintainya, aku gak mungkin membiarkan dia terus menerus bersedih karna ulahku sendiri.."ucap bayu...

"Jadi kamu tidak mencintaiku mas?" Tanya citra dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya...

"Bukan begitu maksudku ra.."Ucap bayu dengan wajah prustasinya..

Mungkin dulu dia memang sangat mencintai wanita yang ada di hadapannya ini, entah itu benar- benar cinta atau hanya karna nafsu semata, dia selalu ingin bersamanya, bahkan nafsunya terhadap istri pertamanya hilang begitu saja, tapi semenjak menikahi citra rasa itu hilang entah kemana. Dan yang ada hanya rasa takut dan rasa bersalah terhadap istri pertamanya yang ada, apalagi saat ini sela istri pertamanya telah mengetahui semuanya...

"Aku berangkat dulu. "Ucap bayu, dia tidak memperdulikan citra yang berteriak memanggil- manggil namanya...

☆☆

Di kediamannya sela sedang duduk di kursi kayu yang ada di halaman belakang rumahnya. Di bawah pohon sela terus terdiam menatap lurus kedepan, menatap hamparan rumput hijau dan beberapa jenis bunga yang mulai terkena sinar matahari pagi di depannya...

"Kenapa nasibku seperti ini, tuhan sebenarnya dosa apa yang pernah aku lakukan sampai- sampai balasannya semenyakitkan ini, apa tanpa sadar aku pernah menyakiti hati manusia lainnya? Kenapa nasibku dan juga kakakku sama" Batin sela, dia menengadahkan wajahnya ke atas memejamkan matanya berharap air mata yang sedari tadi di pelupuk matanya tidak keluar, namun sekuat apapun dia menahannya air matanya tetap luruh juga...

"Kak lingga, aku merindukan kakak.." lanjutnya...

"Sayang.."panggil Bayu dari arah belakang, dia langsung menghampiri istri pertamanya itu saat tiba di kediamannya...

sela langsung menoleh ke arah suaminya, tatapan matanya bukan lagi tatapan cinta dan mengagumi laki- laki yang kini sedang menghampirinya itu, melainkan tatapan mata kecewa dan benci...

"Untuk apa kamu kesini mas?" Tanya sela setelah mengalihkan pandangannya kembali ke depan...

"Sayang, aku sangat mengkhawatirkanmu.."Ucap bayu, dia duduk di samping istrinya, apa yang di katakannya memang benar adanya, dia sangat mengkhawatirkan istri pertamanya itu..

sela hanya tersenyum mencibir, Apa katanya mengkhawatirkan ?? Padahal jelas- jelas dia meninggalkannya saat dia sedang benar- benar hancur dan terpuruk....

"Sayang, aku mohon jangan seperti ini. "Ucap bayu, dia sangat tidak suka dengan respon sela yang tidak memperdulikannya...

"Lalu aku harus seperti apa mas? Apa aku harus tetap menyambutmu dengan baik setelah apa yang terjadi,. "Ucap sela.

"Sayang, apa kamu sudah tidak mencintaiku?" Tanya bayu, dia menatap wajah wanita yang selama ini di cintainya, wanita yang selama ini selalu menemani susah senangnya...

"Cinta?" Tanya sela dengan tertawa getir..

"Aku juga tidak tau, apa setelah apa yang kamu lakukan kepadaku, aku masih bisa mencintaimu mas.." lanjutnya..

"Sayang, jangan berbicara seperti itu aku mohon.."Ucap bayu,, dia menggenggam erat tangan sela...

"Mas, apa kamu menyayangku?" Tanya sela tiba- tiba...

"Jelas aku sangat menyayangimu.."Jawab bayu..

"Apa kamu mencintaiku mas?" Tanya sela lagi...

"Jelas sayang, sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu, rasa cintaku kepadamu tidak akan pernah berubah.."jawab Bayu...

"Mas, apa kamu ingin aku bahagia?" Lagi- lagi pertanyaan sela sangat membuat bayu keheranan..

"Sayang, aku sangat ingin kamu bahagia, hatiku sakit melihat kamu seperti ini. "Jawab Bayu..

Sela tersenyum, dia kini menatap lelaki yang ada di sampingnya..

"Kalo begitu mari kita bercerai mas, karna hanya itu yang akan membuatku bahagia saat ini. "Ucap sela..

Bayu hanya menggeleng pelan mendengar ucapan sela, dia tidak menyangka jika lagi dan lagi istri nya itu meminta bercerai darinya..

"Sayang, aku mohon sama kamu, berikan aku kesempatan lagi, aku janji aku akan adil terhadapmu dan juga citra, aku juga janji sama kamu setelah anak yang di kandung citra itu lahir, aku akan segera menceraikannya.."ucap bayu, dia berusaha meyakinkan istrinya itu...

"Jangan egois kamu mas, jangan karna demi kebahagiaan kamu, kamu mengorbankan banyak perasaan disini, kamu telah menyakitiku dan jika citra tau tunjuan kamu, kamu juga sama saja menyakitinya. "Ucap sela, dia tidak ingin ada wanita lain yang merasakan apa yang dia rasakan...

"Sayang, mas mohon. "Ucap bayu, dia memohon dengan wajah melas kepada sela..

"Aku beri kamu waktu 1 bulan mas untuk memikirkan semuanya, tolong jangan egois, pikirkan juga anak yang ada di kandungan citra, kamu harus lebih memprioritaskan anak itu.."ucap sela, lalu dia bangkit dari duduknya, dan melangkah meninggalkan bayu yang masih duduk di sana .

Bayu terdiam dan hanya menatap kepergian istri pertamanya itu, saat ini dia benar- benar di buat bingung, dia juga tidak ingin kehilangan sela, dia sangat mencintai istri pertamanya itu...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!