Dimalam hari yang dingin dan mengerikan. Tampak jendela terbuka dengan sendirinya, membuat Zora ketakutan dan menggigil kedinginan. Zora langsung meranjak dari ranjangnya dan menutup jendela itu.
"Ya ampun jendela terbuka sendiri.Siapa yang membuka jendela ini angin saja tak ada tiba tiba terbuka sendiri" kata Zora berbicara sendiri.
"Apakah ada orang disana?" Zora berteriak ke arah pohon itu.
"Bener bener menakutkan" kata Zora.
Zora langsung menutup jendela tersebut dan berjalan menuju ke ranjang. Malam pun sudah berlalu dan Zora langsung ke bawah menuruni anak tangga. Dia pergi ke dapur untuk serapan pagi. Sesudah itu Zora langsung pergi ke kampus dengan mobilnya, didalam perjalan dia melihat ada orang yang berkerumun dan dia kepo lalu turun dari mobilnya melihat ada orang meninggal dengan kondisi menggenas kan.
"Pak pak, orang itu kenapa?" tanya Zora ke bapak bapak.
"Gini neng ada orang yang mati,sepertinya dia habis dibunuh" jawab laki laki itu.
"Oooo makasih pak" Kata Zora.
"Iya sama sama nenk" jawab laki laki itu.
Zora langsung masuk mobilnya dan pergi dari tempat itu, Zora bener bener takut. Sesampai di kampus Zora langsung turun dari mobilnya dan menuju ke kelas. Dia tampak sangat cemas dan takut.
"Woi liat tu Zora dia ke habis di kejar setan" kata laki laki yang sedang gosipin Zora.
"Iya tu bener kira kira dia kenapa ya?" tanya temen laki laki itu.
"Ya mana aku tau tanya aja ke orangnya langsung" jawab laki laki itu.
Zora langsung masuk dan duduk di kursinya. Dia merenungi kejadia yang tadi. Zora tidaklah memiliki teman dia adalah perempuan yang kalem, sopan, baik, pendiam, dan cantik.
'siapa ya yang berani membunuh orang itu' gumam dalam hati.
'sudahlah tak usah memikir kan itu'guam Zora dalam hati.
Dosen pun masuk dalam kelas. Dan beberapa jam akhirnya mahasiswa langsung keluar untuk pulang.
Zora langsung pergi pulang, dalam perjalanan menuju pulang Zora melihat lagi. Ada potongan tangan di tengah jalan membuat Zora mati ketakutan. Zora langsung tancap gas secepat mungking dengan jantungnya berdetak kencang seakan akan ada seperti ada orang yang mengejar nya.
Rumah nya sudah sampai dia masuk gerbang dan buka pintu tutup pintu langsung berlari ke arah kamarnya. Hal itu membuat Zora syok dan ketakutan dia sangat trauma kejadian tadi. Dia benar benar tak duga hari hari dia sangat lah mencekamkan dirinya. Dia menangis histeris, dia tidak memilik kakak maupun adik dia anak semata wayang ibu dan ayah nya anak satu satunya di keluarga Anwar. Nama Zora adalah Zora Anwar.
"Hiks hiks hiks" Zora menangis.
"Zora kau kenapa nak kenapa kau menangis?" tanya ibunya.
"Aku takut ma aku sangat takut" kata Zora yang menangis.
"Takut kenapa?" tanya ibu lagi. Zora mencerita semuanya dan ibunya juga ikut takut, lalu ibunya memikirkan kalau putri lagi di teror orang jahat. Itu adalah ancaman untuk Zora, itu lah pikiran Ibu Zora.
MALAM HARI YANG MENGGANGGU ZORA
Malam hari pun telah tiba Zora yang lagi dengar lagu tiba tiba lagu nya jadi menyeramkan, itu membuat Zora takut sangat.
"Kenapa lagunya jadi gini" tanya Zora berbicara sendiri dengan ketakutan apalagi ibu dan ayah nya pergi.
Ada pesan dari orang asing lewat Whatsapp. Pesan itu berisi
Nomor orang tidak ke tahui: " Haiii nona selamat malam, ini adalah malam terburukmu seumur hidupmu"
isi pesan itu dan mengirim foto ayah dan ibunya mati menggenaskan membuat Zora menangis histeris. Yang mengirim pesan itu adalah pria psikopat yang tampan, kejam, angkuh, dan cuek. Kenapa laki laki itu membunuh orang tua Zora? karena ayah Zoya memiliki hutang ke laki laki itu selama 6 tahun dia tidak membayar hutang hutang itu.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN
Hari yang menyedihkan semua orang pegi melayat ke kuburan orang tua Zora, Zora menangis histeris di kuburan ayah dan ibunya semua orang pergi untuk pulang hanya Zora lah yang di sana sendirian. Hujan pun tiba dan basahi badan Zora, Zora tak menghiraukan itu dia terus menangis sambil memeluk kuburan orang tuanya. Tiba tiba ada laki laki misterius memakai jaket hitam celana hitam masker hitam kaca mata hitam dan rambut ikut hitam, dia memayungi Zora dari atas dia berdiri melihat ke arah Zora. Ternyata dia adalah yang membunuh kedua orang tua Zora. Zora langsung melihat ke atas ternyata ada laki laki sedang memayungi tubuh Zora, Zora berdiri dan bingung siapa laki laki misterius ini.
"Siapa kau?" tanya Zora dengan mata yang bingung melihat laki laki itu. Lalu laki laki itu membuka masker nya dan kaca nya lalu melepaskan payung di tangannya, dia tampan tapi terlihat arogan.
"Kau tidak perlu tau aku siapa nona" menjawab pertanyaan Zora denga tatapan dingin dan masukin tangan nya di saku celana. Zora tentu saja tidak mengenal laki laki tampan itu, dia sangat bingung.
"Ayo lah ikut aku sekarang ini hujan nanti kau sakit" ajakan laki laki arogan itu.
"Tidak mau aku tidak mengenali mu" jawab Zora teriak, tiba tiba Zora pingsan dan laki laki itu menangkap Zora dan mengangkat Zora ke mobilnya.
'sungguh wanita yang lamang' gumam laki laki itu mengarah ke muka Zora yang pucat.
Sesampai di rumah megah milik laki laki itu. Dia menggendong Zora ke kamarnya dan baringkan Zora ke ranjangnya yang sangat luas. Laki laki itu lalu menyuruh sekertaris nya untuk membeli baju wanita.
"Topan kemarilah" kata laki laki misterius itu ke sekertaris nya.
"Iya boss kenapa" bertanya ke laki laki itu.
"Kau beli baju wanita untuk gadis malang ini" perintah laki laki itu.
"Siap boss"
Nama Laki laki misterius itu adalah Givan Alexyoga dia rentenir dan CEO. Dia tampan dan sangat arogan.
MALAM BERGANTI PAGI YANG CERAH!!!
Pagi yang sangat cerah Zora langsung terbangun karna pancaran sinar matahari masuk lewat jendela. Zora pun bangun dan melihat ke arah sekeliling nya dia telihat dengan bingung, dia melihat ada laki laki berdiri ke jendela dengan tangan masuk ke sakunya. Givan pun membalikkan badan nya melihat Zora yang sudah bangun.
"Heeey nona akhirnya kau sudah bangun" kata Givan ke Zora melihat dengan tatapan dingin.
"Siapa kau? kenapa aku ada disini dan kenapa baju berganti menjadi baju tidur" tanya Zora yang marah melihat ke arah Givan dengan sinis.
"Tidak usah melihatku dengan sinis nona" Givan menekan pipi Zora dengan keras.
"Auuu sakit lepaskan" kata Zora kesakitan.
"Oooo sakit ya?" menekan dengan lebih keras.
"Auuu sakit tolong lepaskan aku" kata Zora yang mulai menangis.
"Dasar gadis malang" melepasnya pipi Zora dengan keras.
"Hiks hiks hiks" Zora menangis dan tertunduk.
"Nangis aja terus, pergi sana mandi ambil pakaian mu lemari putih itu" menyuruh Zora untuk mandi. Zora mengikuti kata Givan dan langsung menuju ke mandi.
Sesudah Zora mandi dan keluar dari kamar mandi Zora meliat kanan kiri ternyata tidak ada orang sama sekali. Zora langsung keluar dari kamar dan naas pintunya terkunci dari luar.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN
Gays author mau ulang kembali cerita ini, soalnya author kecepatan. Kalau novel ini kecepatan mungkin ini novel cepat tamat nya. Jadi author kasih cerita datangnya cinta pria psikopat itu. Maaf membuat kalian para readers agak kecewa ama author. Author pusing mikirin novel yang lain maka nya agak kecepatan.
______________
Zora memanggil orang yang ada di luar. Tapi tetap saja tidak ada yang sahut Zora.
"Hiks hiks hiks tolong aku" tangis Zora minta tolong.
"Tolong bukain pintu nya" jerit Zora dari dalam.
'Kenapa pria itu sangat jahat, ada salah apa aku dengan nya sampai-sampai dia mengurung ku di sini.' Gumam Zora dalam hati, air mata masih mengalir.
Beberapa jam kemudian, Givan pun masuk dalam kamar. Zora yang tertidur pun terjatuh di kaki Givan. Givan langsung melihat ke arah Zora dengan tatapan bingung dan dingin.
'Wanita ini, apa dia buta? ranjang selebar itu malah di abai kan.' Gumam Givan dalam hati sambil melihat Zora dengan tersenyum licik.
"Hufff..." Givan ngebus nafas dengan kasar lalu mengangkat Zora ke atas ranjang.
Givan memandang Zora dengan tatapan dingin, perasaan nya terasa sangat hangat di sisi Zora.
'Wanita yang malang.' Gumam Givan sambil nyengis licik.
Pintu kamar nya terketuk oleh seseorang.
Tok tok tok
Ada yang ngetuk pintu kamar nya.
"Ya ya ya tunggu bentar" kata Givan meranjak dari ranjangnya.
"Ada apa?" tanya Givan.
"Tuan saya sudah dapat kunci yang tuan suruh tadi" jawab sekretarisnya.
"Bagus,mana kunci itu?" tanya Givan.
"Ini tuan" jawab sekretarisnya menyerahkan kunci rumah dan semua harta milik ayah Zora.
"Ok, pergi sana" titah Givan.
"Siap tuan" jawab sekretarisnya lalu pergi meninggalkan Givan. Givan langsung masuk sambil melempar tangkap kunci itu.
Zora terbangun dari tidurnya membuat Givan kaget.
"Apakah kau mendengar percakapan ku tadi?" tanya Givan yang kaget.
"Hmm tidak" jawab Zora sambil mengusap muka nya.
'Huufff syukurlah dia tidak mendengar semua ini!' Gumam Givan dalam hati
DI GUDANG PENYIKSAAN
Givan dan sekretaris nya sedang berbincang-bincang soal ayah Zora. Sambil melihat wanita di cabuk oleh anak buah nya.
"Jika saja dia membayar hutang-hutang nya dulu kepada ayah ku mungkin mereka tetap sehat saja" kata Givan ke sekretarisnya.
"Saya terasa kasihan kepada wanita itu" jawab sekretarisnya.
"Untuk apa kau kasihan kepada nya?" tanya Givan dengan senyum licik.
Hmm mungkin dia tidak ada sangkutannya dengan urusan ini tuan" jawab sekretarisnya yang bernama Roy
"Sebesar apapun kesalahannya sekecil apapun kesalahannya tetap ke anak nya yang akan ku intai" kata Givan lalu pergi keluar dari gudang.
Givan berjalan santay ke kamar nya,dia melihat Zora yang ingin kabur.Dengan sigap Givan menarik tangan Zora dan membawanya ke kamar dengan kasar.
"Iiihhh jangan... Di tarik, tolong lepaskan saya tuan" kata Zora meronta-ronta untuk di lepaskan.
Sampai di kamar Givan mendorong Zora dengan kasar di atas ranjang, lalu menindih Zora dengan kaki dan tangan.
"wow nona berani sekali kau pergi dari sini" kata Givan menekan dagu Zora dengan kuat.
"Lepaskan aku" jawab Zora mulai melemas.
"Dasar gadis yang malang, kau kira semudah itu kah untuk kabur dari rumah ini?" tanya Givan dengan tersenyum licik, Givan memajukan wajahnya dengan wajah Zora membuat Zora nahan nafas.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!