Hidupku Itu Kamu
Pertemuan di Bus
Cuaca panas itu membuat Nara semakin sesak di dalam bus yang berhimpitan dengan emak-emak dan tas belanjaannya yang besar
Jam sudah menunjukkan pukul 07.45 yang menandakan hanya 15 menit lagi untuk bel masuk berbunyi
Nara Altair Zavina
Aduh telat nih! Kenapa lama banget sih?
Nara Altair Zavina
(Mendengus pelan)
Nara Altair Zavina
Gamau tau pokoknya kalo gue telat salah sopir bus nya!
Tiba-tiba laki-laki dengan seragam yang sama dengan Nara menubruk tubuh Nara yang sudah hampir gepeng terdesak oleh ibu-ibu dan pekerja kantoran yang marah marah
Nara Altair Zavina
Heh! Lihat-lihat dong,sakit nih bahu gue
Nara Altair Zavina
(Mengusap-usap bahu)
Revan Alvaro
(Melirik lalu kembali melihat ke depan)
Nara Altair Zavina
Gapunya sopan santun banget jadi manusia
Pak Hidayat
Marah-marah mulu dek, mending ikut yuk om beliin mobil nanti biar ga desak-desakan lagi
Pak Hidayat
(menyeringai tipis)
Nara Altair Zavina
Paan sih,dikiranya gue cewe apaan,tuh kalo mau sama tante itu aja, dijamin pasti mau
Nara Altair Zavina
(Menunjuk laki-laki yang memakai dress kekecilan juga makeup yang sangat tebal)
Pak Hidayat
Yaudah kalo gitu,makasih sarannya bye cantik
Pak Hidayat
(Pergi menghampiri tante tadi)
Nara Altair Zavina
Setress
Nara Altair Zavina
Apa lo ketawa,gausah sok kalem gitu gue tau lo berandal sekolah
Nara Altair Zavina
(melipat kedua tangan)
Revan Alvaro
Yah kok tau sih, padahal mau gue kerjain
Revan Alvaro
(Mengacak rambut Nara dengan keras)
Nara Altair Zavina
Lepasin! Ga rela gue rambut wangi dan lembut gue dipegang kambing kaya lo
Nara Altair Zavina
Mending kambing,lo lebih bau daripada kambing
Nara Altair Zavina
Lo ga mandi ya?
Revan Alvaro
Jangan keras-keras,gue tadi telat bangun
Nara Altair Zavina
Jorok, jauh-jauh lo kecoa
Revan Alvaro
Loh tadi kambing sekarang kecoa ga bisa bagusan dikit napa?
Revan Alvaro
Makin bau dong gue
Bus berhenti yang menandakan itu akhir dari percakapan Revan dan Nara
Nara sesegera mungkin keluar dari bus yang sempit itu,tanpa melihat ke belakang bahwa laki-laki itu sedang menatapnya dengan tatapan penuh arti
Author
Hai semua aku disini ingin menyampaikan bahwa ini adalah karya pertama aku !!! Yipie yipie
Author
Aku harap kalian suka dan menikmati cerita ini, follow,like dan coment ya guyss cii yuu my little soda pop nannanannanannannanananna
Peduli teman
Di tengah terik matahari,ada Nara yang sedang berjalan jongkok mengitari lapangan yang luas
Nara Altair Zavina
Mampus banget gue, gara-gara sopir bus tadi nih
Siswa lainnya memandangi Nara dengan tatapan mengejek dari kelas di lantai 2
Revan Alvaro
Kasian banget dihukum, panas-panasan di tengah lapang,impas dong kita sama-sama bau
Nara Altair Zavina
Keringat gue wangi melati mau apa lo kambing
Revan Alvaro
Pftt bau kunti dong
Nara Altair Zavina
Ga semua kunti bau melati ya,ada juga yang bau...
Nara Altair Zavina
Stella jeruk
Revan Alvaro
(Tertawa keras)
Revan Alvaro
Apaan sih,ini lo niatnya ngelawak ya?
*padahal gue cuma gatau mau jawab apa* dalam batin Nara
Revan Alvaro
Lo ga nanyain kenapa gue ga dihukum?
Nara Altair Zavina
Ga penting,ga guna,ga bikin gue seneng juga
Revan Alvaro
Kok ada ya cewe kaya lo, di sekolah ini semua cewe klepek-klepek sama gue,kok lo kaya nyolot banget?
Nara Altair Zavina
Banyak nanya lo! Pergi sana gue capek abis keliling diikutin kambing lagi
Revan Alvaro
Yah padahal gue mau ngasih penjelasan ke guru piket biar lo ga dihukum
Nara Altair Zavina
(Mendongak)
Revan Alvaro
(Berjalan menjauh)
Revan Alvaro
Bye bye kunti
Nara Altair Zavina
Hehh tunggu!!
Kini hanya Nara dengan matahari yang terus menyorot padanya di tengah lapang, Revan pergi terbirit-birit
Nara Altair Zavina
Lo ngapain Nara? Padahal kalo pake alesan dari orang lain gue bisa masuk sekarang
Sesalnya pada diri sendiri
Bel jam kedua berbunyi, Nara segera berlari menuju kelasnya sebelum akhirnya kepalanya menubruk tubuh laki-laki yang sangat besar
Nara Altair Zavina
Aduh maaf maaf
Nara Altair Zavina
Loh paman cabuel???
Pak Hidayat
(mengehembuskan nafas pelan)
Pak Hidayat
Saya guru baru tau!! Jangan ngomong kaya gitu di depan guru lain
Nara Altair Zavina
(Menutup mulut dengan kedua tangannya)
Nara Altair Zavina
Kok bisa jadi guru? Terus nasib tante tadi gimana?
Pak Hidayat
Hehe tante tadi sudah punya suami katanya, jadi bapak pergi saja,dengan hati yang pedih
Pak Hidayat
(mengusap ujung mata dengan telunjuknya)
*Najis banget ya tuhan,ternyata banyak orang ga waras di dunia ini* Batin Nara berkomentar
Nara Altair Zavina
Ya-Yasudah pak, Nara masuk kelas dulu,semangat pak nyari tante lain nya
Nara Altair Zavina
(Berlari terbirit-birit menuju pintu kelas)
Pak Hidayat
Dia anak yang baik..
Jauh dari sana Revan mendengar dan memperhatikan guru baru itu saat bicara dengan Nara
Revan Alvaro
Kenapa juga gue peduli
Revan Alvaro
Gue harap dia ga kenapa-napa
Hal baru
*Tumben tuh kambing sendiri biasanya juga sama anak anak kambingnya* Hati Nara kembali berbisik
Asha Syifa Nadira
Cie diliatin mulu, mulai ngerti ya kalo dia itu tipe idaman semua cewe
Asha Syifa Nadira
(Menyenggol lengan Nara)
Nara Altair Zavina
Paan sih, ngapain juga jadiin kambing kaya dia idaman
Nara Altair Zavina
Yang ada muntah duluan gue
Nara Altair Zavina
(Memasang wajah cemberut)
Lyn Nafisa
Tinggal ngaku aja lo suka
Lyn Nafisa
Gengsi amayy mbak
Lyn Nafisa
(Memakan mie ayam)
Nara Altair Zavina
Ngomong lagi gue sumpel mulut lo pake mangkok bakso
Lyn Nafisa
Kita lagi makan mie ayam btw
Nara Altair Zavina
Bacot ah
Bel masuk kembali berbunyi dan semua siswa mengikuti pelajaran dengan baik sampai bel terakhir
Revan Alvaro
Hai cewek mau abang anterin pulang ga? Hemat ongkos nih
Revan Alvaro
Atau mau jalan-jalan dulu?
Revan Alvaro
Abang siap kok
Revan Alvaro
(Mengiringi langkah Nara)
Nara Altair Zavina
Berisik kambing,sejak kapan gue ketempelan kambing gini ya tuhan
Nara Altair Zavina
(Menutup wajah dengan kedua telapak tangan)
Nara Altair Zavina
Jauh-jauh sana
Revan Alvaro
Yaelah masa abang Revan ini disuruh jauh-jauh
Nara Altair Zavina
Pertama gue ga kenal sama lo
Nara Altair Zavina
Kedua kalo mau deket deket gue minimal mandi
Revan Alvaro
Yaudah kenalan
Revan Alvaro
(Mengulurkan tangan kanan)
Revan Alvaro
Tuli ya? Kenalan
Entah kenapa Nara menurut tanpa alasan, selesai perkenalan Nara segera berlari menuju halte bus
Revan Alvaro
Kok malu gitu sih?
Revan berhasil menyamakan langkah kakinya bersampingan dengan Nara
Nara Altair Zavina
Bacot pergi sana!
Revan Alvaro
Cewek gaboleh ngomong kasar
Nara Altair Zavina
Berandal mana yang nasehatin bidadari coba?
Nara Altair Zavina
Van geli sumpah gausah abang abang
Langkah Revan terhenti membuat Nara menoleh memandangi Revan yang melongo
Revan Alvaro
Lo manggil nama gue?
Nara Altair Zavina
Emang siapa lagi? Gue kan lagi ngobrol sama lo
Wajahnya tiba-tiba tersipu, yang membuat Nara memiringkan kepalanya
Nara Altair Zavina
Kenapa sih?
Revan membuka ponselnya,untuk menghindari tatapan Nara
Revan Alvaro
Gu-gue mau latihan basket,bye besok ketemu lagi!
Revan berlari sekuat tenaga,meninggalkan Nara yang sedang kebingungan
Nara Altair Zavina
Tuh kambing kenapa sih?
Dari kejauhan Revan menutup ujung bibirnya agar Teriaknya terdengar oleh Nara
Revan Alvaro
Gue udah mandi di toilet sekolah!
Nara Altair Zavina
Jorok banget tuh kambing
Pak Hidayat
Ekhem udah ngobrol sama pacarnya?
Pak guru tiba-tiba saja muncul di hadapan Nara
Nara Altair Zavina
Eh bapak,dia bukan pacar saya pak, ngomong-ngomong ada apa pak?
Pak Hidayat mengeluarkan ponselnya
Pak Hidayat
Tante tadi ngajak bapak kencan,mau kamu anterin bapak?
*Sumpah ni guru hidupnya ga berfaedah banget* Jelas Nara dalam hatinya
Nara Altair Zavina
Maaf banget ini mah pak, saya sudah ditelpon ayah saya,nanti dimarahin
Nara berlari terbirit-birit menuju bus yang baru saja sampai,tanpa menghiraukan pak guru yang terus meneriakkan namanya
Nara Altair Zavina
Akhirnya pulang
Narendra Altair
Baru pulang?
Nara Altair Zavina
A-ayah?
Narendra Altair
Saya sudah nunggu kamu 1 jam lebih,jam pulang sekolah juga dari tadi.
Narendra Altair
Kenapa baru pulang sekarang?
Nara Altair Zavina
Nunggu bus ayah
Tuan Altair mengepalkan tangannya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
