Disinilah aku sekarang, melihat hujan bersamaan angin malam.Aku berbicara kepada sang hujan wahai hujan, apakah benar cinta pertama nya anak perempuan itu adalah seorang ayah nya, jika benar apakah aku tidak seberuntung gadis lain yang memiliki cinta pertama nya, apakah aku tidak bisa merasakan itu wahai hujan, aku ingin merasakan nya walau hanya sebentar."
Angin malam berhembus semakin kencang udara pun semakin dingin dan aku menyudahi cerita bersama sang hujan.
"Terimakasih wahai hujan kau selalu mendengarkan keluh kesah ku terimakasih."
"selamat tinggal wahai hujan."
seorang gadis cantik, dengan rambut panjang kecoklatan, bertubuh mungil dengan tinggi hanya 148cm, memiliki mata yang sangat indah berwarna coklat, dari fisik dia memang terlihat sempurna, namun tidak dengan hati dia hancur, rapuh itulah yang ia rasa.
Hari ini adalah hari ulang tahun Kania tepat tanggal 11 Oktober 2003, Kania terbangun dari tidurnya melihat sinar mentari pagi Kania pun masuk ke kamar mandi ny untuk bersih-bersih hari ini adalah hari Minggu jadi libur di saat dia mau ke dapur dan.
DOR...............
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY TO KANIA
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
"TES " satu tetes air mata jatuh di pipi nya sungguh Kania merasa terkejut kania yang ulang tahun saja lupa hari ini adalah hari ulang tahun nya.
Kania pun tersenyum melihat sang pujaan hati sedang memegang kue dan tak lupa para sahabat nya, bunda Kania pun ikut serta dalam rencana calon menantu dan para sahabat Kania.
Kania tak henti-henti nya mengeluarkan air mata, tak Terasa umur nya sudah 17 tahun dan selama itu pula sang ayah tak pernah mengucapkan sepatah kata pun.
Jangan kan untuk membelikan kado-kado mewah , mengucapkan sebait kata pun dia tidak pernah.
Gio yang melihat Kania menangis pun langsung memegang tangan Kania lembut lalu berkata.
"selamat ulang tahun sayang, udah dong nangis nya kaki aku udah pegel ni berdiri nungggu kamu niup lilin." ujar gio seenak jidat nya tak lupa senyuman polos nya.
Kania pun langsung menjitak kepala gio karena telah mengganggu moumend melow nya.
Kania pun langsung meniup lilin nya, semua nya pun bertepuk tangan dan tersenyum bahagia.
Bunda Kania pun meneteskan air mata nya "apakah bunda akan selalu ada, di setiap ulang tahun mu nak lirih nya dalam hati, mungkin ini tahun terakhir bunda melihat kebahagiaan dan senyum mu ." Kania pun langsung memeluk bunda nya yang tengah menangis.
" bunda jangan nangis, Kania ikut sedih." ujar Kania memenangkan bundanya.
"gak kerasa sayang, kamu sudah 17 tahun maafin bunda, karna bunda belum bisa membahagiakan kamu nak" Kania pun memeluk bunda nya erat,"jangan ngomong gitu bun, Kania yang makasih bunda udah jadi ibu sekaligus ayah buat Kania."
Mereka pun meneteskan air mata nya Tania bunda Kania pun langsung mengecup kening putri nya itu dan langsung mengajak sahabat-sahabat Kania melanjutkan acara dengan makan-makan di ruang makan karna, tania telah masak banyak untuk acara ulang tahun anak nya.
Mereka melanjutkan acara makan -makan di ruang makan dengan iringan gelak tawa.
Setelah acara makan-makan mereka semua pun berpamitan karna ada urusan masing-masing,bunda Kania pun ikut berpamitan karna ada telpon dari kantor .
Setelah semua nya berpamitan Kania pun langsung memasuki kamar nya dan melepas topeng senyum nya, karna mengingat di saat umur nya yang sudah menginjak 17 tahun ayah nya tak mengucapkan apapun.
" Yah kata orang memiliki seorang ayah itu sangat bahagia, dan merayakan ulang tahun bersama itu sangat menyenangkan, Kania juga bahagai yah walau hanya bisa mendengar nama mu, banyak orang berkata bahwa seorang ayah adalah pahlawan, Kania yakin suatu saat ayah pasti jadi pahlawan Kania."
Kania menangis menatap Poto sang ayah, " Setiap doa ku ,ku utarakan nama mu, setiap sujud ku ,ku sebut namamu ,aku berharap suatu saat ada sepercihan kasih sayang dari mu hanya itu yang aku harap kan ,aku percaya bahwa batu yang keras pun akan hancur dengan tetesan hujan dan begitupun aku percaya suatu saat hati mu akan luluh dan menerima ku walau aku tidak tau kebencian apa yang kau tanam kan pada ku.
Di setiap ulang tahun nya, hanya ada seorang bunda, bunda yang kuat yang selalu tersenyum, berusaha sekuat tenaga untuk membesarkan putri nya sendiri, walau ku tau di balik senyuman itu entah luka apa yang kau simpan namun selalu kau tutupi dengan senyuman.
"Kami berjuang sendiri yah, sedangkan ayah selalu tertawa bahagia bersama keluarga yang utuh, merayakan ulang tahun dengan penuh kebahagiaan dan kehangatan bersamaan kado-kado mewah , pelukan hangat seorang ayah kapan aku merasakan nya yah kapan,
andai ayah tau berdiri tanpa penegak itu sulit yah, apakah tetesan air mata Kania sedikit pun tak berarti,aku mengenal dunia ini sendiri tak ada yang menopang ku, hanya bunda yah apakah tak ada terselip rasa kasih sayang untuk putri mu ini , aku takut akan kekejaman dunia tapi dunia telah mengajarkan ku apa arti kekejaman itu ."
Kania menangis sambil memandangi foto sang ayah, hanya itu yang bisa dia lakukan.
Kania mengingat di mana kejadian dulu di saat dia mendatangi rumah ayah nya untuk bertemu, namun Kania di usir oleh ibu tiri nya yang bernama Sinta,dan Kania pun menunggu ayah nya di depan gerbang karna Kania tidak boleh masuk Kania pun menunggu dan terus menunggu dan tak terasa sudah hampir satu jam dia menungggu ayah nya pulang.
Adiba yang melihat Kania pun langsung turun dari mobil lalu berkata" mau apa kamu datang kerumah saya?" dengan nada yang sedikit meninggi tak lupa senyum kebencian yang terbit di wajah nya.
"Maaf yah Kania hanya ingin menanyakan kabar ayah, Kania rindu itu saja"jawab Kania dengan sedikit menunduk.
"sudah lah jangan pernah kamu tampakkan wajah kamu di depan saya." Adiba menjawab dengan penuh emosi.
" Apa salah Kania yah sampai ayah membenci Kania."ucap Kania pelan .
"Saya tidak MEMBENCI mu tapi saya menyesal karna kau telah hadir dan hidup di dunia ini dan satu lagi, kamu tidak pantas menyebut saya adalah ayah mu "ucap Adiba penuh penekanan.
"Yah sekali saja pandang Kania sebagai putri mu,"lirih Kania sedikit memohon."sekali saja yah"
"saya bilang tidak ya tidak , kamu ngerti bahasa manusia, sekarang kamu pulang jangan pernah INJAKAN kaki mu di rumah saya."
semenjak kejadian itu Kania tidak pernah lagi menampakkan diri di depan adiba ayah nya, karna takut mengganggu Adiba dan membuat ayah nya semakin membenci nya.
Kania pun terlelap bersama foto sang ayah karna terlalu letih menangis Kania tertidur sangat pulas, sehingga tidak mendengar bahwa bunda nya telah pulang, bunda Kania pun langsung memasuki kamar putri nya lalu berkata sambil mengusap lembut rambut nya.
"maaf kan bunda sayang gara-gara bunda kamu menderita dan tak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, se andai nya semuanya tidak terjadi pasti kamu akan menjadi anak yang sangat bahagia dengan keluarga yang lengkap, maafkan bunda yang belum bisa menceritakan smua nya."
Tania pun langsung menghapus air mata nya , mengecup kening Kania lalu pergi meninggalkan Kania yang tengah tertidur pulas.
matahari telah memancarkan sinar nya, gadis mungil itu pun mengusap wajah nya lalu Kania terbangun sambil Tersenyum.
"selamat pagi wahai dunia."Kania langsung bergegas untuk mandi dan setelah 20 menit Kania langsung bersiap-siap dengan menggunakan seragam sekolah dan tak lupa sedikit riasan di wajah nya, lalu pergi turun ke ruang makan .
" selamat pagi bunda!"sapa Kania dengan senyuman.
"selamat pagi juga sayang, kelihatan nya seneng banget?"jawab bunda Kania heran melihat putri nya yang sangat gembira.
"iya dong kan udah gede hari ini Kania resmi 17 tahun bunda hehehe"kata Kania cengengesan.
setelah Kania memakan sarapannya dia berpamitan kepada bunda nya dan langsung pergi ke sekolah dengan senyuman nya , Kania pergi sekolah menggunakan sepeda, bukan karena Kania tidak mampu, namun jarak sekolah dan rumah Kania sangat dekat, itung-itung olah raga ujar Kania.
Di parkiran sudah pasti ada makhluk halus yang menunggu Kania siapa lagi kalau bukan GIO ANTARIKSA kekasih nya dan tak lupa memegang gelar bad boy dan memegang jabatan ketua geng yang sangat terkenal kejam namun berhati hello Kitty .
Nama geng mereka adalah TIGER , gio juga memiliki tubuh yang tinggi, hidung mancung, kulit putih dan pasti nya sangat tampan dengan wajah cool nya, sehingga hampir semua wanita di sekolah memuji-muji gio dengan teriakan-teriakan yang bikin gio jadi artis dadakan.
"Hay mbak cebol!"ucap gio dengan nada genit nya sambil mengedipkan satu mata nya.
"mbak palak lo , Lo pikir gue tukang jamu apa. " ketus Kania .
"ohh sekarang Lo gue gitu iya, cuma becanda baperan amat sih" kata gio kesal karena niat nya hanya menggoda Kania tapi malah ngambek.
"gitu aja marah biasanya juga gitu"sindir Kania."
"Tau ah aku nya ngambek"kata gio manja sambil memanyunkan bibirnya.
"ih mimpi apa gue dapat pacar yang modelnya begini ya Allah"sindir Kania dengan cengengesan.
"Udah ketawa nya, ketawa aja trus sampe ****** "ucap gio kesal siapa yang niat nge goda, siapa yang kesel .
Cup
Kania mengecup singkat bibir gio dan langsung berlari menuju kelas
"udah berani nakal ya, awas aja nanti aku bales. "teriak gio.
" lumayan dapet bonus pagi-pagi" gumam gio cengengesan menahan tawa nya.
Ya begitulah Kania tak ada yang tau kesedihan nya, karna Kania sangat tertutup, akan masalah pribadi nya, Kania tidak mau membuat orang terdekat nya ikut sedih itulah alasan nya terutama bunda nya.
Kania sekarang sudah berada di dalam kelas dan langsung duduk di samping sahabat nya Manda, Manda pun langsung bertanya melihat Kania yang berkeringat padahal masih pagi dan tidak panas.
" kan lo kenapa Lo gak abis itu ituan kan sama gio ?"ucap Manda curiga melihat keringat bercucuran dari wajah Kania.
pletak
"awww" ringis Manda karna kepala nya di jitak oleh Kania.
" palak lo nda gue gitu-gitu Ama gio gue ni anak baik-baik"ketus Kania Karna emosi karna Manda secara tak langsung menuduh nya melakukan hal yang jauh dari pikiran nya sungguh Manda membuat nya kesal."
"Ya kali Lo sih keringatan, gue pikir Lo gitu sama gio keringat lu banyak kek abis di kejar setan."
"iya gue emang di kejar setan "kata Kania sembarangan karna malas adu mulut dengan sahabat nya yang bisa di bilang sedikit Bolot .
"seriusan kan lu ketemu setan di mana "tanya Manda dengan bodoh nya.
"aghhhh Lo Bolot banget sih nda Bolot lo ni wajib di obat udah kek pak Bambang ya kali setan pagi-pagi yang ad setan ny tu Lo dari tadi nanya yang gak ada manfaatnya gue di kejar gio puas" ucap Kania tak mau memperpanjang percakapan bersama sahabat nya ini.
" Tapi kan tadi gue liat lo dari arah toilet, gak mungkin Lo kejar-kejaran dari arah toilet?"ujar Manda dengan raut menyelidiki.
"apa gue dari arah parkiran"gak mungkin gue pagi-pagi ke sekolah ngejar buang hajat kan gak nyambung,"ketus Kania karena Manda tak henti-henti nya menanyakan hal yang tak masuk akal.
Bel sekolah pun berbunyi dan mereka semua melakukan rutinitas pagi nya yaitu belajar.
Di sisi lain gio yang hendak kekantin di panggil pak Dono untuk menemukan nya di ruang kepala sekolah .
"apaan sih pak ganggu aja?"tanya gio yang penasaran karna dia baru mau bolos dan sudah di panggil ke ruangan kepala sekolah.
"Begini gio saya mau minta tolong sama kamu, dari pada kamu bolos, mending tolongin saya sebentar."
"tumben si Dono minta tolong, batin gue gak enk ni." kata gio dalam hati.
"mau minta tolong apa pak , karna saya murid yang baik hati , tidak sombong, rajin menabung saya bantu in dah pak."ucap gio dengan senyuman polos nya.
"kamu harus menemani Sabella ."ucap pak Dono terputus karna gio telah memotong pembicaraannya.
"Enggak pak sabela tu cewek kan pak, nanti saya di talak pak sama ibuk negara "ucap gio menolak takut singa ngamuk .
"dengerin dulu Sabella itu murid baru kamu ajak dia melihat lingkungan sekolah, Kania juga gak akan marah dia lagi belajar"ucap pak Dono malas.
"iya deh pak bawel banget, mana mijah nya pak buruan , panggil biar saya ajak keliling sekolah sepuasnya."ujar gio yang tak mau berlama-lama dengan Dono.
"mijah -mijah nama dia sabela gio!"geram pak Dono ,pak Dono pun menarik napas panjang menghadapi murid nya yang sangat menjengkelkan ini.
"yaudah pak serah deh mau mijah ,mijud apupun itu cepetan nanti hilap saya lama-lama sama bapak,"kata gio jahil"nanti saya suka lagi sama bapak, bapak mau tanggung jawab kalau saya suka sama bapak, kalau saya suka sama bapak nanti Kania marah pak , saya gak ikutan Yan ,Kania kalau marah serem pak"kata gio Dengan tawa nya .
"yang sopan kamu gio keluar dia sudah ada menunggu di luar "ucap pak Dono kesal melihat gio yang tidak tau sopan santun, walau pun dia anak pemilik sekolahan ini tapi dia juga harus menghormati orang yang lebih tua , gini-gini masih normal masih suka perempuan lirih pak Dono dalam hati.
"bye-bye bapak "ucap gio melambaikan tangan tak lupa bibir yang ia maju-majukan.
gio tertawa keras melihat raut menyeramkan dari pak Dono dan langsung keluar.
Gio pun berjalan berdua mengelilingi koridor kelas bersama bela , namun aneh raut muka nya langsung berubah menjadi serius dan hanya diam ,karna gio tak suka melihat bela yang dari tadi sangat cerewet bagi nya dan tak lupa wajah sok polos nya.
"kak itu ruangan apa?"tanya bela, basa basi untuk memulai percakapan.
"Lo punya mata kan!"Jawab gio sinis, bela pun menggangguk,"bagus kalau bisa, jadi gak usah bawel , baca sendiri"ucap gio ketus.
"maaf kak "ucap bela menunduk."satu lagi gak usah sok akrap "ketus gio tah mengapa dia MEMBENCI bela padahal bela tidak pernah salah namun hati nya menuntun untuk membenci nya.
"kakak kok galak banget sih"bela berkata sambil menunduk mata nya tengah berkaca-kaca berpura-pura sedih untuk menarik simpati gio.
"ya elah gitu aja baperan, nangis cengeng ngadu Sono gue gak peduli, keliling aja Lo sendirian gue mau ke kelas ,enek lama-lama Deket Lo , gak mungkin kan Lo tersesat cuma karna keliling sekolah. " sindir gio dan langsung pergi berjalan menuju kelas nya dengan hati kesal .
"awas aja kak , gue pasti in Lo menderita, karna Lo udah berani marah-marah sama gue ,liat permainan seorang sabela "ujar bela dengan senyum miring nya.
Gio pun telah tiba di kelas dan langsung menemui dua curut yang berstatus sahabat nya mereka adalah Dion dan Galang yang bisa di bilang memiliki otak yang agak kurang beres.
"eh Abang gio , cemberut aja tu wajah" ujar Dion menggoda ."udah Yon jangan ganggu gue, lagi males mood gue ancur "ketus gio karna malas untuk adu mulut dengan Dion.
"selowww bos emang nya ada apa?"tanya Dion kepo,"gara-gara nenek sihir,udah jangan berisik .
Dion pun langsung menarik napas dalam-dalam ,"untung udah temenan lama kalau enggak gue sikat lu"ucap Dion pura-pura berani dalam hati.
jam pelajaran kedua pun di mulai gio dan dua curut sahabat nya tengah belajar, mungkin bisa di bilang hanya Galang yang belajar sedangkan gio tertidur dan Dion menulis puisi yang Tah apa maknanya.
puisi
*KENTUT.....
Oh kentut .....suara mu halus dan lembut seperti suara burung perkutut
Bila di lepas bakalan ribut
Oh kentut...
Kau bersemayam di dalam perut
Bau nya harum seperti bangkai siput ...
Kau lah angin ribut
Keluar dari lubang kecil yg keriput...
Kalau bernyanyi put put put
Dion sedang asik menulis puisi nya
Sehingga tak sadar dari tadi ada pak Bambang yg memperhatikan nya
Ya pak Bambang seorang guru sejarah yg sangat d benci oleh murid karna hanya pak Bambang yg selalu mengingat masa lalu...
Di karenakan dia mengajar sejarah...
"Eh Dion kamu sangat sibuk menulis saya tidak pernah nyuruh kamu untuk menulis dan seketika pak Bambang pun mengambil buku Dion dan membaca nya
Sambil geleng-geleng kepala....
"****** gua Lang lu kenapa gak kasih tau gua kalau pak Bambang liatain gua dari tadi lagian tu puisi bahas kentut lagi.
"Mati gua." Dion pun menepuk jidatnya sendiri.
"Hahhaa gua emang sengaja biar lu di hukum" Galang tak henti -henti nya tertawa.
"Dasar lu sahabat lucknat." maki Dion kesal.
"Dion sekarang kamu maju kedepan
Dan bacakan puisi kamu depan semua teman kamu."
"Eh tapi pak saya gak berbakat baca puisi pak."
"Dion baca atau kamu gak boleh lagi ikut jam pelajaran saya sampai selesai semester."
"Ya bapak ngancam mulu Iya deh iya."
"Ni denger smua nya Dion akan membacakan puisi dari hasil belajar selama saya men jalaskan tadi." Sahut pak Bambang dan smua nya diam
"Kita saksikan seorang penyair hebat kelas kita."ucap pak Bambang seolah-olah menjadi MC.
" Baik pak" seluruh siswa menjawab.
" Ya silahkan Dion"
"Tarik napas yak lu kan ganteng
Gak papa la pd aja ."sambil menyemangati diri nya sendiri.
Puisi
KENTUT.....
Oh kentut .....suara mu halus dan lembut seperti suara burung perkutut
Bila di lepas bakalan ribut
Oh kentut...
Kau bersemayam di dalam perut
Bau nya harum seperti bangkai siput ...
Kau lah angin ribut
Keluar dari lubang kecil yg keriput...
Kalau bernyanyi put put put
Di dalam kelas yg tadi hening dan seketika, Suara gelak tawa pecah
Karna tak sanggup mendengar puisi Dion.
Sampai pak Bambang pun geleng-geleng kepala melihat murid nya yang satu ini.
Gio pun tersenyum melihat kelakuan sahabat nya sedangkan Galang
Tak henti -henti nya memukul mejah karna tak sanggup menahan gelak tawa.
"Woi lu pada diam gak usah ketawa
Sahut Dion yg agak emosi karena malu.
"Ya Dion kamu kembali duduk jangan di ulangi lagi." perintah pak Bambang.
Dion pun kembali ke mejah nya
Yg berada di samping Galang.
"Bangsat ya lu Lang
Puas lu liat gua menderita
Dasar lucnat 😼
Dan setelah beberapa menit kemudian
Bel istirahat pun berbunyi.
"Ya sekian dulu pelajaran dari saya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu"
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatu"
Akhir nya sahut smua di dalam kelas...
Gio , Galang dan Dion pun langsung pergi ke markas nya, Karan ada geng yang menyerang markas mereka.
"maju Lo semua maju , berani nya nyerang secara diam, diam banci Lo semua, banci"ucap gio yang penuh emosi.
Dan terjadilah perang hebat di sana dan satu pukulan cantik mendarat di wajah gio ,"sialan harus nya gue lebih waspada lagi , aghhhhh kalau enggak pasti di hukum lagi sama mami ", hanya itu yang gio takut jika dia berkelahi.
"muka ganteng gue!"histeris gio ,dengan napas yang memburu dan emosi yang meningkat pasti'di hukum lagi , belum lagi ibuk negara yang akan ngamuk lirih gio dalam hati.
Dion dan galang pun telah babak belur dan pasti nya geng Tiger akan menang ,karna geng mereka sangat kuat , apalagi gio yang tak perlu di tanya kemampuan nya .
setelah acara perang hebat mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah, karna jika , mereka tetap di markas tak ada guna nya, markas mereka tengah berantakan'.
"TAURAN LAGI?"
kalimat pertama Erik yang melihat kedatangan gio , memasuki rumah dan tak lupa luka-luka di wajah nya gio.erik membuka mata nya dengan lipatan tangan di depan dada, sambil memandang banyak percikan darah di baju gio .
Erik menarik napas nya dalam-dalam seandainya saja sehari saja gio tak membuat masalah mungkin hidup nya akan sedikit tenang.ada -ada saja kelakuan anak kedua nya ini, kakak nya tak pernah berprilaku seperti dia, malahan kakak gio terkenal orang pintar dan ramah oleh sebab itulah kakak nya di kuliahan di luar negeri dengan biayasiswa.
kelakuan gio sungguh di luar nalar , dari mulai tauran, bolos , sangat hoby menjahili guru , tak lupa sangat hoby mencuri manggga di perumahan dekat rumah nya bersama dengan dua curut sahabat nya , kadang-kadang galau yang membuat penghuni rumah resah.
sungguh Erik heran dari mana , kelakuan anak nya ini di pikir-pikir semasa muda dia dan mami nya gio tidak seperti ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!