NovelToon NovelToon

SARAH

Your Dark Side

Suasana Club malam selalu ramai di penuhi berbagai golongan. Namun dengan tujuan yang berbeda pula. Seperti Alarick, kali ini ia terpaksa menghabiskan waktu di Club malam karena masalah kantor yang membuat kepalanya seakan pecah.

"Hei! ... ada apa denganmu bos muda....?! " tanya Marcel sahabatnya dari angkatan sekolah menengah, Usia mereka sama- sama berusia 27 tahun. Sama- sama kaya dan memiliki daya tarik tersendiri.

"Masalah kantor, ini benar- benar membuatku perustasi...,!!" terang Alarick sambil menenggak vodka yang telah di campur dengan es, agar pikirannya kembali sejuk.

"Sudahlah pria sepintar dirimu mengapa harus banyak pikiran. Aku percaya padamu. " nasihat Marcel berlalu pergi setelah mengucapkan kalimat motivasinya. Alarick hanya mampu menggeleng melihat sikap sahabatnya yang tidak pernah hilang. Datang tanpa alasan dan pergi tanpa di duga.

Tanpa sengaja tatapan Alarick jatuh pada wanita yang sedang berpelukan mesra dengan pria berusia sekitar 30 tahunan. Yah, dia Sarah Evan wanita liar yang paling terkenal di Club malam.

Sudah berapa pria yang tidur dengan wanita murahan itu, Alarick berusaha membuang pemikiran tidak pentingnya. Sarah begitu di puja banyak pria, bahkan sahabatnya yang maniak berjanji bila mendapatkan Sarah ia akan berhenti menjadi Playboy, Apa istimewanya wanita itu! Bibir dengan warna merah darah yang memuakkan, batin Alarick.

"Hai sayang! ... kamu tahukan aku ini kekasihmu seharusnya kamu menjemputku! " Gerutu Helen kekasihnya, Helen saat ini berusia 21 tahun. Pekerjaannya adalah seorang model. Alarick tersenyum senang menatap kekasihnya. Dengan gerakan spontan Alarick menarik pinggang ramping Helen ke dalam pelukannya, itu membuat pipi gadis itu tersipu malu.

"Wow! ... kau benar- benar nakal Al," gerutu Helen membalas pelukan Alarick.

"Ingat bahwa pria nakal ini adalah kekasihmu sayang, " jawab Alarick mencium kening kekasihnya.

"Aku menghargainya karena kau sangat tampan hari ini," jawab Helen dengan senyuman menggoda.

"Bagaimana jika kita makan malam romantis?" Tanya Alarick pada Helen, Helen tersenyum antusias, Alarick sellau bisa mengembalikan moodnya.

"Baiklah nona, mari kita pergi.." ajak Alarick menggenggam tangan Helen menuju tempat parkir.

🌿🌿

Sarah tampak sudah sangat mabuk berada dalam pelukan Lukas Gryson, Lukas adalah pria matang berusia 30 tahun dengan rahang tegas. Ia sangat tampan, namun hanya ada satu wanita yang menarik perhatiannya. Dia Sarah Evan's, wanita yang menjadi banyak perbincangan karena kecantikannya. Dress dengan belahan sebatas paha berwarna merah menyalah menambah kesan berani untuk wanita yang saat ini sedang menari di dalam pelukannya.

"Hei Nona kau sangat menggoda," Puji Lukas memeluk pinggang ramping Sarah dengan posesif. Sementara mata Sarah semakin sayu, Sarah mengalunkan kedua tangannya di leher Lukas sehingga membuat pikiran kotor timbul dari dalam Lukas, Lukas ingin membawa Sarah segera pergi menuju hotel. Namun wanita menunjuk tas tangan berwarna merah darah. Lukas sedikit terkekeh geli langsung membawa tas tangan itu sebelum mereka berlalu pergi meninggalkan Club malam.

Kini Lukas dan Sarah telah berada di kamar hotel mewah. Sarah sudah sangat mabuk sehingga mempermudah Lukas membawanya malam ini untuk melakukan one night stand. Yah! tentu saja kalau wanita ini sadar sangat sulit untuk berada di dekatnya. Lukas menjatuhkan tubuh padat berisi namun berpinggang ramping itu dengan kasar di atas ranjang. Sarah terus memaki Lukas menggunakan kata- kata sialan dengan wajah mengejek, mungkin ia tidak suka di bawah secara sepihak seperti sekarang. Tapi Lukas tidak peduli soal itu.

"Wanita pemberontak sepertimu harus berlutut di hadapanku..! " bisik Lukas di telinga Sarah. Sementara Sarah hanya tertawa dengan nada mengejek, itu semakin membuat Lukas jengkel.

"Bahkan dalam keadaan mabuk pun kau sangat pemberontak Nona.." terang Lukas melepas kasar dress yang melekat di tubuh wanita berkulit selembut salju.

⛅⛅

Keesokan Harinya, Waktu menunjukan pukul 9 pagi, Sarah Evan's merasakan ada seseorang yang mendekapnya hangat. Matanya membulat, pria itu adalah Lukas Gryson, pria yang terkenal kebekuannya kini tidur bersamanya. Apa yang telah ia lakukan? bahkan Sarah tidak mengingat apapun.

Cepat- cepat Sarah memungut pakaiannya di lantai yang bercampur aduk dengan pakaian Lukas, Sarah langsung mengenakan pakaiannya secara asal sebelum membangunkan pemiliknya yang sedang damai dalam tidurnya.

Pria itu sangat terkenal bila sudah menginginkan sesuatu tidak akan pernah melepaskan, Sarah tidak ingin terikat dengan apapun, bahkan ia tidak ingin di kendalikan meskipun dengan sebuah kontrak mati. Itulah Sarah dia memang liar, tapi tidak bisa dikendalikan. Sarah tersenyum sinis meninggalkan Lukas dengan cek seratus juta dollar. Sebagai bentuk penegasan bahwa ia yang membeli Lukas, bukan Lukas yang memegang kendali atas tubuhnya. Sarah berlalu begitu saja meninggalkan pria tampan sekaligus kaya yang nyatanya banyak di dambakan hampir seluruh wanita, namun dengan mudahnya Sarah meninggalkan Lukas begitu saja dengan selembar cek sebagai bentuk penghinaan.

30 menit kemudian Lukas terbangun meremas geram cek berisi uang senilai 100 juta dollar di atas nakas tempat penginapan hotel mewah miliknya, wanita itu! Ini adalah penghinaan pertama dan tergila yang ia pernah temui, apa wanita itu gila! jelas- jelas ia yang meniduri wanita itu dalam keadaan mabuk. Tapi mengapa wanita itu seakan membelinya untuk tidur semalam. Benar- benar wanita menarik, batin Lukas setelah membuang cek itu secara asal, Lukas ingin segera bergegas pergi. Tapi baru beberapa langkah Lukas menemukan sesuatu, itu adalah tas tangan berwarna merah milik Sarah. Mungkin Sarah melupakannya sewaktu meletakan cek. Lukas kembali menampakan senyum evilnya, ia melangkah meninggalkan penginapan sambil membawa tas tangan wanita yang menarik perhatiannya.

🌿🌿

Ronald datang ke butik dengan nama Sarah Queen. Sarah adalah wanita yang beberapa bulan ini menganggu pikirannya, itu membuat ia tidak pernah berhenti memikirkannya. Wanita yang cantik sekaligus memikat hanya dengan dari tatapannya saja. Ronald masih ingat saat Sarah pertama kali datang ke kantornya sebagai sekretaris salah satu penanam saham terbesar di perusahaannya. Ia sangat cantik, dan Ronald kembali merasakan cinta setelah kematian mendiang istrinya 3 tahun yang lalu.

Ronald masih ingat jelas wajah menggoda Sarah di ruang kantornya. Kantornya memang menyediakan kamar ketika Roland merasa penat dengan pekerjaannya. Sarah yang cantik dengan kulit selembut salju terbaring pasrah di dalam pelukannya. Mengingat hal itu membuat Ronald memikirkan hal yang tidak- tidak seperti remaja di mabuk kasmaran.

"Hei tuan apa kau merindukanku? " sa0a Sarah dengan senyuman manisnya, Ronald pria paruh baya berusia 44 tahun yang masih awet muda tidak berkedip menatap Sarah yang selalu tampil memukau.

"Mari kita minum dan mengontrol di atas," Ajak Sarah memegang tangan Ronald dengan lembut. Sesampainya di atas Sarah memberikan Ronald segelas air putih dengan senyuman indahnya. Ronald tidak luput mengamati gerak- gerik Sarah. Selama ini tidak wanita yang membuatnya menjadi gila semenjak kematian mendiang istrinya, tapi Sarah. Sarah sangat memikatnya.

"Terima kasih." Jawab Ronald dengan suara lembutnya. Sarah tersenyum pria gagah ini biasanya terkenal dingin dengan berbagai wanita, namun bisa luluh karenanya.

Ronald meneguk minuman itu, di mata Sarah Ronald adalah pria tampan, berkarisma dan seksi. Ah sial jiwa liar Sarah kembali muncul! Setelah meletakan gelas di atas meja Ronald sudah mantap Ia ingin mengatakan isi hatinya, meskipun ia yakin Sarah tidak akan menerimanya. Mana mungkin wanita yang hampir sempurna seperti Sarah ingin menikah dengannya.

Sarah tersenyum melihat Ronald dengan tatapan cemasnya. Sarah menarik dasi Ronald menuju ranjang di lantai atas ini, Ronald tanpa sadar mengikuti langkah Sarah. Ruangan butik di lantai 3 memang disiapkan oleh Sarah sebagai tempat istirahat jika ia malas kembali ke Apartemennya. Ronald berusaha mengikuti permainan wanita cantik ini. Padangan Ronald tidak luput dari bibir alami berwarna plum milik Sarah.

Sarah menghempaskan Ronald di ranjangnya dengan kassar, sesekali Sarah tertawa dengan tatapan nakalnya, jemari lentiknya menyentuh dada bidang Ronald. Sial! meskipun sudah berumur Ronald adalah pria yang menjaga tubuh serta ketampanannya.

"Sarah menikahlah denganku," Pinta Ronald tiba- tiba, Mendengar itu tangan Sarah terhenti menyentuh dada bidang Ronald, Sarah tampak berpikir keras. Sedangkan Ronald tampak putus asa ia sadar mana mungkin Sarah ingin dengan pria sepertinya.

Sarah tersenyum dalam hati, menikah dengan Ronald tidak terlalu buruk dan Ronald adalah target dari potongan puzzle miliknya.

"Baiklah karena aku menyukai pria gagah sepertimu. Ayo kita menikah, " bisik Sarah di telinga Ronald yang membuat dada Ronald berdebar- debar. Ronald sangat bahagia ketika memikirkan jawaban Sarah.

"Apa kamu menyesali keputusanmu...?" tanya Ronald yang terbangun dari tidurnya merasakan pergerakan Sarah di dadanya.

"Tidak hanya saja aku menginginkanmu lagi.." Bisik Sarah yang terdengar ambigu sambil menatap Ronald. Ronald tersenyum dan memang benar ia juga sangat menginginkan Sarah lagi. Sarah benar- benar wanita berani.

"Lalu kamu ingin pernikahan seperti apa sayang? " tanya Ronald sambil menyelipkan rambut panjang Sarah di telinga wanita cantik itu.

"Pernikahan yang tidak banyak memakan waktu," jawab Sarah membuat Ronald kembali terkekeh.

"Aku begitu mencintaimu sayang, aku akan lakukan sesuatu yang sempurna agar membuat wanita cantik sepertimu berhenti menatap pria lain selain diriku, " Mendengar itu Sarah tersenyum kembali membaringkan kepalanya di dada bidang Ronald. Ini adalah posisi yang paling nyaman dari posisi apapun, batin Sarah.

"Kau memang pria kaya," jawab Sarah dengan senyuman.

Ronald House

🏘️Rumah adalah tempat yang paling Alarick hindari, apalagi saat ini Ayahnya sedang bersama wanita yang tempo hari tidak sengaja ia lihat di Club malam.

"Sayang masuklah, Ayah perkenalkan wanita cantik ini padamu, Sarah yang akan jadi calon Ibu tirimu," Ronald berbicara dengan nada bahagia, terlihat jelas dari wajahnya yang semakin berkarisma. Alarick kembali menatap acuh dua sejoli berbeda usia tersebut, bahkan ibunya baru wafat 3 tahun yang lalu, tapi Ayahnya begitu mudah berpaling dengan wanita lain.

"Sayang sepertinya anakmu ingin istirahat, "  perempuan itu dengan manja bersandar di dada bidang Ayahnya. Jujur Alarick sangat tidak menyukai Sarah yang bersifat licik, namun berbalut dengan wajah malaikatnya.

"Ayah saya harus ke kamar. Saya sangat lelah. " ucap Alarick berbicara dengan nada dingin berlalu begitu saja menuju kamar.

"Sepertinya putramu tidak menyukaiku Ronald, " Sarah tersenyum membaringkan kepalanya di dada Ronald.

"Alarick memang seperti itu, tapi dulu sikapnya sangat manis. " jawab Ronald kembali tersenyum, Sarah mengangguk. Dari atas Alarick menatap sekilas mereka dengan tatapan jengah, wanita itu sudah berapa pria yang di peras hartanya. Sarah sangat pintar menggunakan topeng dengan wajah cantiknya. Benar- benar mengerikan pantas saja dia sangat kaya.

"Ibu sepertinya pria kau cintai telah melupakanmu. Tapi tenanglah aku tidak pernah mau menerima wanita licik itu menggantikan mu. "

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

🕛Waktu sudah pukul 12 malam. Alarick merasa haus berjalan menuruni tangga, sebenarnya ia sangat malas melihat wanita itu jika masih berada di bawah bersama Ayahnya. Sekilas Alarick menatap wanita yang saat ini tertidur nyaman di dalam pelukan Ayahnya. Bahkan terlihat jelas bagi mereka sopa itu sangat nyaman.

"Wajah wanita itu tidak sesuai dengan pribadi mengerikannya,"  Alarick kembali menatap acuh. Berlalu begitu saja menuju dapur.

Morning⛅

Sarah sedang menyiapkan sarapan untuk Ayah dan anak yang beberapa bulan lagi akan menjadi keluarganya. Ia tersenyum tidak menyangka akan melepas gelar lajangnya apabila menikah dengan Ronald. Ini adalah hari minggu, hari dimana Ronald libur bekerja, Ronald bercerita bila hari minggu Ayah dan anak itu akan bersantai, bermain golf ataupun renang. Itu terdengar menyenangkan!

Sarah menatap makanan yang sudah tertata rapi berkat tangan lihainya memegang pisau dengan senyuman. Bahkan hampir semua bidang di kuasai Sarah, tidak heran banyak yang kagum bahkan iri dengan wanita dengan bulu mata lebat tersebut. Dari kejauhan Alarick berjalan menuruni tangga, ia baru saja selesai mandi. Kini langkahnya langsung terhenti karena melihat wanita ular berada di dapurnya, pasti sedang mencari muka di depan Ayahnya agar berkesan baik. Jangan harap sifat benci Alarick akan luntur untuk wanita yang ingin menguras harta mereka.

Alarick menuang air di gelas kaca dengan santainya, berusaha mengabaikan wanita berusia 22 tahun yang lebih muda darinya. Sebentar lagi wanita itu akan menjadi ibu tirinya, benar- benar gila! batin Alarick. Memangnya Ayahnya tidak bisa memilih wanita muda yang dari kalangan baik- baik. Mengapa harus wanita ular ini? Sarah tersenyum melihat Alarick, perbedaan antara Alarick dan Ronald sangat terlihat jelas. Jika Ronald adalah pria yang berwibawa, Alarick justru sebaliknya. Bahkan pertama kali bertemu dengannya Sarah sudah bisa merasakan bendera permusuhan dari Alarick Erland. Sarah bukanlah wanita bodoh yang tidak memahami sifat- sifat orang yang ia temui.

"Hai ... " sapa Sarah pada Alarick dengan senyuman menggodanya.

"Murahan, tetaplah Murahan....! " sinis Alarick mendorong Sarah dengan keras. Mendengar itu Sarah tersenyum sinis pada Alarick. Ia sudah tahu mengenai sifat Alarick yang beku.

"Wanita cantik ini yang sebentar lagi akan kau panggil ibu, " terang Sarah berbalik mendorong Alarick hingga tubuhnya menyentuh meja. Alarick menatap Sarah dengan tatapan merendahkan. Sementara Sarah tersenyum meneliti wajah Alarick dengan tatapan menilai.

Tampan,

"Cup..! " satu kecupan mendarat di bibir Alarick yang membuat mata Alarick membulat, Wanita ini benar- benar gila dan tidak tahu malu!

"Wanita ini benar- benar aku ingin membunuhnya, beraninya ia mencium bibirku! " teriak Alarick marah.

"Duduklah nak, Mommy akan memanggil Ayahmu...."

bisik Sarah meraba dada bidang Alarick yang tercetak jelas di balik kaos putih polosnya. Alarick sampai terpaku mendengar suara rendah Sarah, ternyata pesona wanita ular ini begitu besar. Ia yang di kenal dengan lelaki kasar pun tidak bisa berkutik di hadapan Sarah. Sarah melangkah meninggalkan Alarick yang masih diam mematung dengan langkah anggun. Setiap Sarah melangkah seakan siapapun tidak ingin melepaskan pandangannya dari wanita bak dewi yang menjelma menjadi wanita mengerikan.

🥘Di meja makan Sarah dengan penuh perhatian mengambilkan Ronald lauk pauk yang tertata rapi disana, ia juga mengambilkan nasi untuk Alarick. Alarick hanya menatap Sarah jengah.

Cihh cari muka..

"Sayang mengapa tidak suruh maid saja....?! " tanya Ronald yang terdengar khawatir Sarah kelelahan.

"Tidak perlu sayang, aku selama ini terlalu lama bersantai. Satu lagi aku yang menyuruh para maid- mu libur pagi ini dan datang kembali siang nanti. Mereka butuh perawatan jadi aku memberi mereka beberapa uang kecil. " jawab Sarah dengan senyuman yang tidak pernah luntur. Ronald ingin protes pada kekasih yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Ia tahu betul Sarah mengatakan sedikit itu tidak benar, karena Sarah adalah wanita yang sangat royal bahkan tidak sayang menghabiskan uang ratusan juta untuk orang lain. Itu adalah sifat yang paling Ronald sukai dari Sarah. Berbeda sekali dengan mendiang istrinya dulu hanya mementingkan teman sosialitanya.

"Sudahlah sayang kulihat beberapa wanita paruh baya dan muda juga butuh perawatan. Lagipula aku sangat bahagia sebentar lagi menjadi istrimu. " Ronald tersenyum pada Sarah dengan tatapan memuja. Sementara Alarick menatap jengah wanita pura- pura baik yang mencari simpatik darinya dan Ayahnya. Ia sangat muak sekarang. Dengan malas Alarick menatap sarapan Ayam bakar yang di padukan dengan sayuran tumis sebagai pelengkap nasi. Jangan sampai ia memakan racun.

Baru selesai Alarick memasukan sesendok nasi, Alarick langsung diam membisu. Sial, ini benar- benar enak batinnya. Apa wanita itu membeli, tapi bahkan masakan ini tidak kalah enaknya dengan restoran ternama.

"Tuan nona Helen datang ingin menemui tuan Alarick .." ucap kepala maid di rumah Ronald sambil menunduk.

"Persilahkan masuk. " Perintah Ronald dengan tegasnya.

"Baik tuan. " jawab kepala maid, setelah pamit undur diri. Beberapa menit kemudian Helen memasuki rumah Roland dengan langkah anggunnya. Namun, wajah Helena berbeda dengan wajah Sarah yang memang benar- benar cantik. Helena lebih di dominasi make up menurut penilaian Ronald.

"Pagi Om Ronald. " sapa Helen tersenyum lembut duduk di samping Alarick. Sedangkan Alarick merasa beruntung kekasihnya datang karena ia sangat muak melihat wajah Sarah.

"Pagi Helen, silahkan bergabung.. " ajak Ronald dengan senyuman. Mata Helen Clarissa jatuh pada wanita seksi sekaligus cantik yang kini bercanda tawa bersama Ronald. Helena yang di kenal gadis baik melirik kekasihnya meminta jawaban, namun Alarick menatap Helen seakan menyuruh nanti. Helen ikut bergabung sarapan bersama keluarga Alarick. Dan juga rivalnya Sarah, Helen sangat membenci wanita bernama Sarah.

"Wah ini enak sekali om " Puji Helen, Ronald tersenyum begitupun Sarah.

"Itu yang masak calon istri Om," jawab Ronald langsung menatap Sarah dengan tatapan penuh cinta. "Saya juga sudah mengatakan tadi pada Sarah tapi Sarah tidak percaya karena Alarick mengatakan tidak enak. " Sambung Ronald.

"Ini benar- benar enak Ibu. " puji Helen yang mendapat tatapan dari Ronald dan Alarick, sementara Sarah menatap Helen nyalang sambil memegang pisau tajam mengiris daging dengan kasar, Helena hanya mampu meneguk ludah. Sarah seperti ingin membunuhnya karena tadi Helen memanggilnya ibu dengan nada mengejek.

Kolam Renang🏊

Kali ini Roland dan Alarick akan bertanding renang. Helen telah mengenakan baju renang dengan warna pink menambah kesan imut, sedangkan Sarah masih mengenakan bathrobe- nya dan entah pakaian apa yang di pakai oleh Sarah. Sarah menyemangati Ronald dengan ciuman singkat. Sedangkan Helena tidak mau kalah langsung menyemangati Alarick dengan pelukan hangat.

"Kamu pasti menang sayang," Sugesti Helen pada kekasihnya yang langsung di balas senyuman oleh Alarick. Kini Ayah dan anak berbeda usia sedang melakukan pemanasan di tengah teriknya matahari. Tubuh hasil Gym yang mengenakan celana pendek menambah kesan seksi di mata Helen dan Sarah. Sampai- sampai mereka tidak berkedip memandang Alarick dan ronald yang tampak serius untuk memenangkan pertandingan demi sang kekasih.

Ronald berhasil melomba Alarick dengan senyuman puas, begitupun Sarah dengan senyuman mengejek menatap Helen. Namun sial Alarick berhasil mengejar ketertinggalannya dengan cepat. Di putaran kedua Alarick tampak tersenyum puas memenangkan pertandingan. Ronald langsung menjabat tangan anaknya yang sudah berusia 27 tahun dengan senyuman.

"Kau menang nak,." puji Ronald menepuk pundak Alarick.

"Terima kasih Ayah. Tapi lihat sepertinya kekasihmu sangat kecewa" ejek Alarick pada Ayahnya, menatap Sarah dengan tatapan muak. Helen tanpa lelah terus mengejek Sarah. Sarah hanya menatap jengah Helen yang sangat konyol dan kekanakan.

"Kau kalah sayang." Bisik Helen menyenggol bahu Sarah sedikit keras. Sarah tersenyum sinis menarik lengan Helen lebih keras.

"Tapi aku juara dalam setiap kompetisi. Ohh..! kasihan sekali kekasihmu bila tahu seperti apa kau Helen." Ejek Sarah menekan buah dada helena yang terlampau besar, hingga terlihat seakan hampir meledak.

"Jangan lupa untuk menyedot jelly di dadamu! Aku takut jika di tengah terik matahari ini akan pecah! " Ejek Sarah berlalu menghampiri Ronald. Helen dengan nama lengkap Helena Clarissa semakin menggeram kesal dengan sikap Sarah yang selalu berhasil mempermalukannya. Bahkan di berbagai kontes modeling Sarah selalu yang nomor 1.

"Kita kalah sayang." Ronald tersenyum getir.

"Tapi kamu juara dalam hal lain, " bisik Sarah mengusap dada dada bidang Ronald.  Kekasihnya benar- benar nakal, membuat Ronald tersipu malu.

________________________________________

Jangan Lupa ➡ VOTE & Komentar dibawah

Sebagai bentuk apresiasi dan penyemangat. Entah itu komentar positif untuk meningkatkan semangat aku dalam menulis, atau komentar mendukung supaya ke depannya aku bisa memperbaiki berbagai kesalahan dan typo.

Terimakasih 🌼🌺🌻

Two hot girls swim

Sarah menatap sinis wanita yang biasa di panggil Helen, Kini Sarah duduk di pangkuan Ronald dengan manja, begitupun Helena yang mengikuti apa yang di lakukan Sarah. Alarick hanya mampu menghembuskan napas jengah melihat Helena hari ini berbeda tidak seperti yang ia kenal, benar- benar kekanakan batinnya.

"Sayang bagaimana kalau kalian bertanding? " usul Ronald dengan senyuman manis.

"Tapi__" Sarah yang belum selesai menyelesaikan ucapannya sudah di potong Helen dengan semangatnya.

"Tentu om, Helen akan mengalahkan Sarah..! " sinis Helena menatap Sarah. Sarah langsung tersenyum sinis melihat Helena mengibarkan bendera perang, Sarah suka tantangan.

Kini dua pria tampan berdiri di tepi kolam renang sedang menyemangati pasangannya masing- masing. Helena menatap Sarah yang seperti tidak siap bertanding dengannya dengan senyum meremehkan.

"Sayang kamu harus semangat, " support Ronald pada Sarah. Sarah mengangguk  meremas rambut Ronald dengan gemas.

"Kalau seperti ini aku semangat," bisik Sarah di telinga Ronald.

"Tunggu sampai malam nanti untuk hukumanmu sayang," Ancam Ronald yang terdengar menyenangkan di telinga Sarah.

"Aku sangat tidak sabar menunggunya, " bisik Sarah kembali yang membuat bulu kuduk Ronald meremang.

"Hei..! Sarah kemari, kau takut?! " teriak Helena yang sudah berada di tepi kolam renang.

Dengan santai Sarah berjalan membuka tali yang mengikat bathrobe berwarna putih di tubuhnya. Shitt! umpat Alarick dan Ronald. Sarah benar- benar sulit di tebak. Sarah sangat seksi dan panas mengenakan bikini berwarna hitam senada. Bahkan Helena yang wanita sampai merasa iri melihat bentuk tubuh Sarah.

"Wanita ini benar- benar gila," umpat Alarick dalam hati.

"Tunggu sampai malam nanti sayang," Ronald berbicara dalam hati sambil menahan hawa panas yang membakar nalurinya.

Beberapa saat kemudian Sarah keluar dari kolam renang dengan tubuh menggodanyaya, air menetes dari tubuh miliknya menambah kesan menggoda. Bahkan sepasang mata Alarick maupun Ronald tidak lepas dari Sarah. Alarick mengumpati dirinya yang termakan omongan sahabatnya sendiri.

Sementara Helena yang kesal menyusul Sarah segera keluar dari kolam renang. Helena kalah, lagi- lagi kalah dengan Sarah. Dan juga Helena semakin geram melihat Sarah yang selalu tebar pesona sehingga perhatian Alarick teralihkan darinya. Dengan geram Helen mendorong Sarah.

"Brukkhh....!! " Sarah ambruk di dalam pelukan Alarick karena dorongan keras Helena. Dada Sarah menekan dada Alarick, tentu saja itu membuat Alarick ingin lebih sebagai lelaki normal. Ia bukan laki- laki yang munafik meskipun dirinya membenci Sarah tetap saja Sarah mampu membangkitkan gairah liarnya.

Sarah menatap kebelakang, Helena semakin kesal ingin menarik Sarah. Sedangkan Ronald dari kejauhan juga bergegas menghampiri Sarah yang berada dalam pelukan anaknya. Ronald tidak habis pikir sikap Helena sangat kekanakan.

Sementara Sarah dan Alarick saling menatap dalam, napas Alarick terdengar bergemuruh seperti habis lari maraton. "Sepertinya milikmu sangat keras menekan perutku," bisik Sarah yang terdengar ambigu di telinga Alarick. Melihat kedatangan Ronald Sarah segera turun dari atas tubuh Alarick.

"Sayang apa kamu baik- baik saja?" tanya Ronald menatap geram Helena yang berani mendorong Sarah. Jujur ia tidak suka anaknya menyentuh Sarah. Perasaannya sangat terganggu.

"Ya aku baik sayang, sepertinya aku ingin mandi.. " jawab Sarah manja.

"Baiklah, " Ronald menggendong tubuh ramping Sarah menuju kamarnya. Tangan Sarah langsung mengalun di leher Ronald. Alarick yang masih berkabut menatap kepergian Sarah yang sedang mempermainkannya dengan geram.

"Sayang aku tidak suka dengan dia.. !!" rengek Helena pada Alarick.

"Kau kira kau saja! Aku juga tidak. " jawab Alarick masih merasakan jantungnya berdetak cepat.

"Tapi kau terlihat menikmatinya! " teriak Helen kesal.

"Diamlah cepat ganti pakaianmu akan kuantar pulang.. " perintah Alarick yang terdengar dingin. Helen langsung menggerutu dengan sikap kekasihnya yang acuh.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Kini Sarah sedang melakukan pemotretan, ia di tunjuk oleh sebuah perusahaan pakaian ternama sebagai model. Sarah ber- fose dengan sangat apik dan profesional, Pemotretan telah selesai, Sarah beranjak menuju ruang ganti hingga sebuah suara mengingatkannya kejadian 3 hari yang lalu.

"Ternyata ada yang membeli tubuhku dengan cek 100 juta. " mendengar itu Sarah membalik tubuhnya, benar dia Lukas.

"Apa yang anda pikirkan, apa kita pernah bertemu? " dusta Sarah pura- pura tidak mengenal Lukas.

"Tentu saja Mrs. Evan's " tanpa di duga Lukas menyerahkan tas tangan kesayangan Sarah. Sial, bahkan Sarah lupa mengenai itu.

"Ini milikmu masih mau berdusta Nona.. " bisik Lukas di telinga Sarah. Sarah berusaha memutar otak bersama Lukas adalah pilihan terburuk untuknya. Lukas akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang pernah menjadi miliknya. Mungkin wanita lain akan menjerit histeris dan mengatakan ya, tapi Sarah tidak menginginkan itu. Ia sudah kaya dan ia tidak ingin ada yang mengendalikannya. Sarah tersenyum menatap Lukas, mendorong tubuh pria matang itu menuju sopa dengan gerakan tidak di duga. Lukas tersenyum, sepertinya wanita pemberontak ini akan menyerah untuk terus berada di bawah kendalinya.

"Lukas, kau sangat tampan.. " puji Sarah memainkan jemari lentiknya di dada bidang Lukas. Senyum terukir di bibir Lukas, jujur ia sangat bahagia sekarang.

"Tapi, aku tidak tertarik di bawah kendali mu. Pulanglah! sebentar lagi aku melepas status lajangku. Bilang kau ingin mengatakan kekuasaan dan kekayaanmu ingatlah aku sudah kaya.." jawaban Sarah membuat Lukas semakin terobsesi, Sarah berlalu pergi begitu saja meninggalkan Lukas dalam keadaan berapi- api. Benar- benar sulit di kendalikan Lukas begitu menginginkan Sarah. Sarah dan Sarah, Lukas terus terbayang wajah wanita itu, tubuhnya, tatapan sayunya, bibir berwarna plum miliknya serta suaranya. membayangkannya saja Lukas sudah berpikir yang macam- macam. Bagaimana pun caranya Lukas harus memiliki Sarah. Sarah harus bersamanya berada di bawah kendalinya. Dia tidak ingin membiarkan dewi kecantikan itu berkeliaran.

💼Di lain tempat Alarick tampak sibuk dengan berbagai file kantornya. Tapi pikirannya selalu di penuhi dengan kejadian tempo hari. Ternyata daya pikat Sarah telah merusak otaknya, bahkan Alarick sudah menghabiskan waktu bersama mantan pacarnya, namun Sarah yang ia inginkan. Sarah wanita ular itu berani sekali merayunya.

Ia tampak perustasi menggebrak meja, beberapa karyawan juga mendapatkan amukannya karena hal sepele. Ini semua akibat perbuatan Sarah yang terus menerus menghantui pikirannya. Ia benar- benar gelap mata karena Sarah.

Night

Sarah terbangun dari tidurnya. Ia dimana? batinnya berbicara. Terakhir kali ia di tempat pemotretan atau jangan- jangan air putih yang ia minum telah dimasukan obat tidur.

Terdengar suara kekehan orang yang sangat Sarah hindari, dia Lukas lagi. Apa maunya? batin Sarah menatap Lukas geram.

"Ternyata kau begitu cerdas sehingga otakmu cepat bekerja mengetahui apa yang di lakukan pria tampan sepertiku,. " Persetan! Lukas ternyata juga dapat membaca pikirannya, Sarah semakin menggeram kesal.

"Apa maksudmu! bahkan wanita liarpun kau culik seperti tidak ada wanita lain..! " sinis Sarah menatap Lukas dengan tatapan marah.

"Memang tidak ada yang menarik untukku selain wanita liar sepertimu. Kau sangat berbeda dan saya suka itu. " Sarah tampak prustasi bahkan kedua tangannya telah di ikat di kepala ranjang. Hanya kakinya saja yang tidak.

"Ku bilang lepaskan aku..!! " teriak Sarah menahan amarah.

"Tentu saja sebelum itu_ " dengan kekehan Lukas membuka laci nakas menyuntikan sesuatu di lengan Sarah.

"Bajingan apa yang kau lakukan pada tubuhku! Aku sudah tahu kelicikanmu....!! " teriak Sarah menatap nyalang Lukas.

"Lihatlah nanti, aku bajingan atau wanita pemberontak sepertimu yang akan mengemis atas tindakanku!" Teriak Lukas mencekik leher Sarah. Bukannya Sarah memohon agar ia melepaskan tangannya dari leher wanita itu. Sarah justru tertawa meremehkannya.

"Kenapa kau tidak memohon!"teriak Lukas marah.

"Karena kau pria bodoh yang menggunakan kekerasaan untuk bersama ku," jawab Sarah dengan sombongnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!