NovelToon NovelToon

Perempuan Muda Bergelar BUNDA

Zora nama nya

"Zora ini surat cerai kita, Aku sudah menandatangani nya." ucap suami Zora. Zora yang masih jongkok di depan makam bayi yang baru saja di tutup tanah basah langsung melihat surat cerai yang disodorkan oleh suaminya di atas tanah makam anaknya.

Zora langsung melihat kearah suaminya dan mendongakkan kepala. "Anak kita sudah tidak ada, itu membuktikan jika kamu memang tidak pantas mempunyai gelar seorang ibu!," ucap suami Zora dengan sangat lantang

Bahkan ucapan itu terasa menyayat di hati Zora. di saksikan keluarga nya dan keluarga suami Zora menceraikan Zora dengan lantang. Tidak ada yang membela dan memeluk Zora saat ini.

Bahkan ibu kandung Zora hanya diam dan menatap Zora tajam. "satu hal yang kamu harus tahu Zora aku akan menggantikan kamu dengan seseorang yang sudah membuat aku merasa nyaman yaitu Naomi." ucap suami Zora lagi

"Deg!"

lagi lagi kenyataan pahit ada di depan mata Zora. Naomi adalah adik kandung surat Bagaimana mungkin suaminya malah mau menggantikan dia dengan Naomi. Naomi yang saat ini memang berdiri di samping mantan suami Zora tersenyum bangga seakan dia kembali membuat Zora kalah.

Naomi Memang adik kandung Zora tapi Naomi mempunyai sikap yang tidak pantas disebut seorang adik, karena beberapa kali Naomi merebut orang yang disuka oleh Zora. Zora pikir dengan menikah dengan suaminya dia bisa menang dari Naomi nyatanya Zora salah, karena Naomi akan selalu ada dan menjadi bayang-bayang Zora.

"Zora Saya harap kamu menerima keputusan yang diberikan oleh anak kami, ini semua juga salah kamu yang tidak bisa menjaga calon anak kalian, Naomi selama ini memang selalu ada untuk Ardi." ucap ibu mertua Zora

Tidak ada air mata yang terlihat di mata Zora saat ini. Entah kenapa ucapan orang-orang terdekat Zora yang jahat ini membuat dia semakin kuat. Zora langsung mengambil surat cerai itu lalu langsung menandatanganinya.

"Disaksikan anak kita kita bukan suami istri lagi, aku akan menunggu karma itu datang untuk kamu Naomi yang selalu menjadi bayang-bayang di kehidupan aku, dan kamu juga Mas aku tidak akan pernah Sudi memaafkan kamu sekalipun kamu perlu tepi kaki aku!." ucap Zora lantang

Zora akan pergi dari makam tapi langkah kakinya langsung dihentikan oleh ucapan Ardi mantan suaminya. "jangan terlalu percaya diri Zora karena kamu tidak akan menjadi apa-apa tanpa aku." ucap Ardi terseyum bangga

Bahkan ucapan arti mendapat senyuman dukungan dari Ibu dan juga Ayah Zora. "kita lihat saja siapa yang akan menang dan siapa yang akan sejahtera setelah ini, Oh ya Ibu dan Ayah terima kasih selama ini sudah merawat aku, permisi!," ucap Zora yang akan pergi lagi

Tapi lagi-lagi langkah kakinya Zora terhenti. "Jangan pernah pulang ke rumah aku Zora, barang-barang kamu sudah ada di depan makam ini, karena sudah dibawakan langsung oleh sopir. Jadi kamu tidak perlu pulang ke rumah aku dan menginjakkan kaki kamu di rumah itu lagi." Ucap Ardi

"Rumah kamu?," tanya Zora

"Aku sudah mengganti rumah itu yang dulunya aku persembahkan untuk kamu saat kita menikah, tapi Naomi menginginkan rumah itu jadi Aku sudah memberikan kompensasi dan mentransfer uang ke nomor rekening kamu." Ucap Ardi

Zora hanya diam lalu dia meninggalkan pemakaman dengan menyakitkan. Bagaimana mungkin tidak meyakinkan seseorang yang baru kehilangan anaknya lalu dia diceraikan secara tiba-tiba.

Suami yang selalu romantis dan bilang dia mencintai Zora, tiba-tiba menceraikan di atas makam calon anak mereka yang baru saja di kebumikan. Marah, sakit hati, dan semua rasa yang tidak bisa dijelaskan oleh Zora dia rasakan saat ini, Zora jura bukan tipe wanita yang akan menggebu-gebu saat marah, Zora bukan tipe wanita yang akan membanting perabotan apapun yang ada di sekitarnya saat dia marah

Mengalah sudah menjadi bagian kehidupan Zora, jadi Zora tidak punya hak untuk mengungkapkan perasaannya dan kesedihannya saat ini, cukup di pendam dan juga pergi dari sini

"Maaf nona ini barang-barang milik Anda, dan maaf kali ini saya tidak bisa membantu Anda atau mengantarkan Anda kemanapun Anda pergi." Ucap pak sopir yang satu tahun setengah ini menjadi sopir pribadi Zora

Zora melihat mata yang berkaca-kaca dari Pak sopir. "Iya Pak nggak apa-apa aku bisa pergi naik taksi, terima kasih ya Pak selama ini sudah baik dengan aku dan selalu mau aku repotkan saat aku ingin makan apa, dan ngidam apa, Oh ya Pak Tolong ucapkan terima kasih untuk Bibik ya." jawab Zora.

"Nona selama ini saya merasa bersyukur mempunyai majikan seperti nona Zora yang baiknya luar biasa." Ucap Pak sopir

"Ya sudah Pak saya pergi terlebih dahulu ya, saya masih simpan nomor bapak jadi kita bisa berhubungan jika Bapak mau." Ucap Zora

"Saya akan menjaga tali silaturahmi ini nona, Bibik pasti senang mendengar ucapan terima kasih dari nona nanti saya akan sampaikan hati-hati di jalan." Ucap pak sopir

Zora tersenyum dan mengangguk lalu dia langsung menyeret koper milik nya, tidak lupa suara juga memakai tas selempang milik dia yang selalu dia bawa karena kebetulan semua dompet dan juga ponsel Ada di tas ini

Zora berjalan kaki dengan langkah mantap saat ini dia tidak ingin memesan traksi terlebih dahulu. karena saat ini Zora ingin merasakan luka ini biar semakin dalam

"Terkadang takdir memang selucu ini orang baik malah disakiti dengan orang yang paling jahat di dunia ini, bahkan tidak ada pembelaan dari siapapun, Tidak apa-apa Zora selama ini kamu kuat dan juga hebat." Ucap Zora di dalam hati

Sedangkan saat ini Ardi bahkan tidak malu berpelukan dengan Naomi di depan keluarga dan juga keluarganya. "Apa kalian akan segera menikah?," tanya ibu Naomi

"Tentu ibu Iya kan Mas apa lagi Restu kan sudah didapat dari kedua belah pihak." ucap Naomi bangga

jika Restu memang sudah didapat dari ketua pihak itu artinya Naomi dan juga Ardi mempunyai hubungan saat Zora sedang hamil. Bukankah mereka adalah manusia terjahat yang ada di dunia ini

"lihatkan Kak Zora siapa yang akan menjadi pemenang, bahkan saat ini kamu tidak sadar jika aku pelaku yang membuat anak Kamu meninggal di dalam kandungan." Ucap Naomi didalam hati

Naomi Memang adik kandung Zora tapi Naomi selalu iri dengan pencapaian yang didapat oleh Zora, Zora bahkan belum menyelesaikan kuliahnya saat menikah dengan Ardi, tapi setelah menikah Zora berjuang menyelesaikan kuliahnya sampai dia mendapat gelar sarjana sebelum dia melahirkan

Alasan ini yang dipakai Naomi dan bilang kepada Ardi jika Zahra terlalu fokus dengan kuliahnya dan juga wisuda sehingga membuat calon anak mereka meninggal

luar kota

Malam hari Zora sudah sampai di kota Jakarta. tujuan saat ini Zora langsung memesan kamar hotel yang akan dia gunakan. karena besok Zora baru akan bertemu dengan sahabatnya yang tinggal di Jakarta

Setelah melaksanakan check in di hotel Zora langsung diantar petugas hotel menuju kamar yang dia sudah pesan. sebenarnya banyak pertanyaan dari sahabat Zora tentang kedatangan Zora ke Jakarta. Bahkan sahabat Zora menanyakan banyak hal tentang kandungan Zora, karena sahabat Zora saat ini belum tahu keadaan Zora

Zora hanya menjawab jangan banyak tanya, besok akan menjawab semuanya. Zora saat ini sudah sampai di dalam kamar yang saat ini diinapinya

Zora terlihat duduk lalu membuka kopernya yang ditaruh di atas tempat tidur. Zora langsung membuka isi semua koper dan ternyata hanya ada baju-baju milik Zora yang Zora beli sendiri

karena selama Zora menikah dengan Ardi, Zora memang dibelikan pakaian mahal dari Ardi. "Bahkan baju-baju bekas aku saja kamu mau ternyata Naomi, kamu memang pelakor yang sesungguhnya Aku bersumpah tidak akan pulang dan mengakui kalian semua Jika aku sukses nanti." ucap Zora

Saat Zora sedang kesal dan marah tiba-tiba dia merasakan dadanya nya sakit, dan Zora melihat jika bagain baju depanya langsung keluar cairan. "Apa saat ini asi aku sudah mulai produksi?," tanya Zora di dalam hatinya

Zora langsung merasa sedih, asi yang harusnya diminum oleh anaknya tapi saat in bahkan tidak bisa. "Apa yang harus aku lakukan apa aku harus periksa atau bagaimana karena ini hal pertama untuk aku." ucap Zora

Zora juga merasakan dadanya semakin kencang seperti ingin mengeluarkan cairan. "Ah ya ampun kenapa sakit sekali dada aku." ucap Zora

Zora yang tidak mau terjadi apa-apa dengan dirinya karena saat ini suara menganggap memang dirinya sebatang kara. akhirnya surat memutuskan mencari tahu di internet. Zora menulis jika ASI keluar setelah melahirkan tapi bayi meninggal

Di internet langsung keluar tulisan Jika bayi meninggal setelah lahir, keluarnya ASI setelah kelahiran adalah hal yang normal karena perubahan hormonal tubuh. Anda bisa menghentikan produksi ASI dengan mengurangi frekuensi memompa secara bertahap, menggunakan bra menyusui yang nyaman, kompres dingin pada payudara, dan menghindari pemijatan payudara untuk mengurangi rangsangan. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep obat penghenti laktasi jika diperlukan, dan segera periksakan diri jika mengalami demam dan payudara membengkak karena bisa menjadi tanda infeksi.

Tapi saat Zora terdiam dia tiba-tiba melihat tulisan donor ASI. Donor ASI adalah praktik pemberian ASI dari seorang ibu kepada ibu atau bayi lain yang membutuhkan, dan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi akan ASI eksklusif. Untuk memastikan keamanan, pendonor ASI harus memenuhi persyaratan kesehatan tertentu, menjalani skrining penyakit menular seperti HIV dan Hepatitis, dan ASI harus di-pasteurisasi sebelum diberikan kepada bayi. Pendonor ASI idealnya adalah ibu dengan produksi ASI berlebih dan bayi berusia kurang dari 6 bulan

"Jujur aku ingin merasakan menjadi seorang ibu seutuhnya, tapi apa aku bisa menyusui anak orang lain sedangkan saat ini aku kehilangan bayi aku." ucap Zora yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya dan meneteskan air matanya

"Tapi jika aku memutuskan mengkonsumsi obat untuk menghentikan ASI itu sama saja aku tidak bisa menjadi manusia yang bermanfaat, sebaiknya aku ke apotek terlebih dahulu untuk membeli pompa asi dan juga plastik pembungkus ASI." ucap Zora pada akhirnya

Sedangkan saat ini Ardi ada di rumah yang dulu di tinggali Zora dan juga Ardi setelah menikah. Ardi saat ini ada di dalam kamar calon anak mereka. "sayang harusnya kamu sudah tidur di ranjang ini dan juga bisa Papa gendong, sayangnya Mama kamu yang tidak becus itu malah membuat kamu meninggal"

"Tapi Tenang saja sayang bahkan Papa sudah membalaskan dendam kamu di depan makam kamu dengan cara menceraikan Mama kamu, sayang tolong tunggu papa di surga nanti ya nak jemput papa nanti." ucap Ardi yang tidak merasa bersalah sama sekali dan malah menyalahkan Zora

"Tuan Ada yang bisa saya bantu lagi?," tanya Bibik ya memang dipanggil Ardi untuk masuk ke dalam kamar calon anak mereka

"bik tolong nanti pagi ke masih semua barang-barang ini, Oh ya foto-foto pernikahan saya dan juga Zora juga tolong dibuang atau disimpan di dalam gudang ya." ucap Ardi lagi

"Tuan Memangnya kenapa foto kalian harus dibuang atau ditaruh di gudang?, memangnya nona Zora tidak akan pulang ke sini lagi?," tanya Bibik yang memang belum tahu jika Ardi sudah menceraikan Zora

"bi saya kasih tahu kamu ya saya sudah menceraikan Zora di depan makam anak saya, kamu tahu bi karena Zora dan kata keteledoran Zora anak kami meninggal." ucap Ardi

"Tuan Kenapa mempunyai pemikiran seperti itu, di sini Nona Zora juga terluka kehilangan bayinya tuan." ucap Bibik

"Bik di sini yang sangat kehilangan itu aku, karena aku yang menunggu kehadiran anak itu dari pertama kita menikah dan Zora susah hamil." kesal Ardi

"Maaf tuan jika ucapan saya menyinggung Anda, tapi yang saya tahu selama ini nona Zora menjaga kandungannya dengan baik, jika Nona suara tidak di rumah ini apa beliau pulang ke rumahnya lagi?," tanya Bibik

"Bahkan keluarga suara juga mengusir dia dari rumah mereka, Oh ya bi satu hal lagi saya akan menikahi Naomi adiknya Zahra sebagai pengganti Zora." ucap Ardi yang membuat Bibik langsung kaget

"Apa Tuan secepat itu Tuan menggantikan posisi nona Zora?," tanya Bibik yang kaget luar biasa

"ini soal kenyamanan karena selama ini saya tidak nyaman menikah dengan Zora, hanya Naomi yang selalu mengerti saya, bahkan Naomi yang tahu apa mau saya daripada suara yang notabennya adalah istri saya"

"udah dulu bi saya mau istirahat Jangan lupa besok pagi ini semua dibereskan, karena Naomi tidak mau tinggal di rumah ini setelah menikah kalau masih ada kamar bayi, ini semua akan menyakiti hati Naomi jika dia tahu saya masih menyimpan semua perabotan calon anak kita." ucap Ardi

Ardi langsung pergi dari kamar milik anaknya dan membuat Bibik langsung kecewa berat. "Kenapa Tuan berubah seperti ini?," ucap Bibik

Dulu Bibik dan juga Zora yang mendekor kamar ini, Bibik bisa melihat senyum tulus dari Zora dan juga melihat antusias dari Zora. Tapi saat ini senyum itu sudah tidak bisa dilihat oleh Bibik lagi

"Maaf nona Zora." ucap Bibik yang tidak bisa menahan air matanya dan menangis

Esok hari

sesuai janji hari ini Zora dan Sarah akan bertemu, kebetulan Sarah hari ini juga libur kantor makanya bisa bertemu dengan Zora pagi hari. Sarah memutuskan akan menemui Zora di hotel karena Sarah tidak mau terjadi apa-apa dengan kandungan sahabatnya

Sarah yang memang belum tahu keadaan Zora dia bahkan membelikan banyak sekali barang-barang untuk calon anak sahabatnya, tadinya memang Sarah akan mengirim barang-barang ini tapi karena tahu Zora ada di jakarta Sarah memuaskan untuk memberikan langsung kepada Zora

Sarah saat ini sudah sampai di hotel, semalam aslinya Sarah ingin langsung mengunjungi Zora, tapi Zora melarang alasannya Zora capek mau istirahat langsung

Sarah saat ini sudah sampai di depan pintu kamar milik Zora dan langsung mengetuk nya. Zora yang memang sudah tahu Sarah yang mengetuk langsung membuka pintu

"Cekret!"

"Deg!"

Sarah langsung kaget luar biasa melihat keadaan Zora, saking kagetnya dua paper bag yang dipegang oleh Sarah langsung dijatuhkan ke atas lantai hotel

Bagaimana mungkin tidak kaget, Bulan lalu masih mengirimkan foto dirinya dengan perut buncitnya ke Sarah, lalu saat ini perut Zora terlihat rata

"Zora apa yang terjadi dengan kamu!," tanya Sarah yang tak kuasa menahan air matanya

Zora juga sama Pertanyaan kenapa membuat Zora menangis. Sarah langsung memeluk Zora dengan sangat kencang

"Calon anak aku meninggal Sarah, kemarin baru saja aku melahirkan dan anak itu malah meninggal, kamu tahu Sarah bukan hanya itu saja luka yang aku rasakan saat ini, karena bahkan saat ini aku berstatus sebagai janda saat anak itu sudah lahir dalam keadaan terbujur kaku!." ucap Zora

Sarah sangat kaget dengan cerita singkat Zora. Sarah bahkan tidak mampu mengeluarkan kata-kata penyemangat untuk sahabatnya saat ini, Sarah hanya bisa memberikan pelukan hangat Untuk sahabatnya

Beberapa saat kemudian Zora dan Sarah ketuanya masuk ke dalam hotel yang ditempati oleh Zora. Zora menceritakan semuanya apa yang terjadi dengan dia kepada Sarah. Sarah bahkan tidak mampu menjawab setiap cerita pilu yang diceritakan oleh Zora

"Kenapa mereka begitu tega dengan aku Sarah Dari dulu aku sudah mengalah harusnya bukannya aku menemukan kebahagiaan aku?," tanya Zora yang masih menangis

Sarah lagi-lagi membawa tubuh Zora kedalam pelukannya. karena ada rasa yang tidak bisa diucapkan oleh Sarah

"Aku tidak bisa menanggapi cerita kamu Zora, tapi para penjahat itu nantinya pasti akan mendapatkan karmanya. Zora aku mohon tolong tetap hidup dan juga tetap waras, Kamu mungkin tidak punya keluarga yang mendukung kamu, tapi di sini ada aku sahabat kamu yang akan ada menjadi garda depan untuk melindungi kamu." ucap Sarah

Zora menganggukan kepala karena Sarah Memang sahabat terbaik di hidup Zora, bahkan Sarah yang selalu membela Zora saat kedua orang tuanya dengan jelas membedakan antara Zora dan juga Naomi

"lalu apa kamu diusir dari rumah yang dulu menjadi mas kawin untuk kamu?,' tanya Sarah yang masih mengingat rumah yang saat ini ditempati Zora bersama suaminya adalah hasil mas kawin

"Iya Mas Ardi lebih memilih ego Naomi yang ingin memiliki rumah itu, tapi dia memberikan kompensasi yang menurut aku cukuplah untuk memulai kehidupan yang pahit ini." ucap Zora

"Mereka sejatinya bukan keluarga kamu Zora sekalipun mereka mempunyai hubungan darah, karena nyatanya ada darah yang mengalir di tubuh kamu juga tidak ada pembelaan dari mereka"

"kamu tenang saja surat aku akan selalu ada untuk kamu sebagai kakak sekaligus bisa menjadi seorang yang bisa kamu andalkan, Apa kamu mau tinggal di Jakarta atau mau tinggal di mana?," tanya Sarah

"kemungkinan besar aku memang akan tinggal di Jakarta dan meninggalkan kota yang dulu melukai aku, walaupun kenangan di sana banyak akan tetapi ternyata kota itu cukup menyakitkan juga untuk aku Sarah"

"Mungkin aku akan mencari pekerjaan di kota Ini, Tapi sebelumnya Kemungkinan aku akan pindah kos terlebih dahulu daripada aku harus menginap di hotel, tabungan Aku cukup untuk menginap di hotel untuk beberapa bulan Sarah, tapi aku harus bisa memanfaatkan uang yang lebih bijak lagi"

"sembari aku akan mencari pekerjaan yang pas untuk waktu aku," ucap Zora

"Itu keputusan yang bagus Zora, kamu sudah sempat lulus kuliah kan jadi kamu bisa memanfaatkan ilmu yang belum kamu pakai ini." ucap Sarah

"Iya." jawab Zora

Sarah tersenyum dan kembali memeluk sahabatnya, tapi Sarah salah fokus dengan alat pemompa asi yang ada di kamar Zora

"Apa alat pompa asi itu milik kamu Zora?," tanya Sarah kaget

"Iya Sarah karena ternyata habis melahirkan malah produksi asi aku lancar, dan kemungkinan aku akan menyumbangkan asi aku, tapi aku nggak mau sembarangan menyumbangkan nya." ucap Zora

"Zora aku punya orang yang akan menerima donor ASI kamu." ucap Sarah

"serius Sarah?," tanya Zora

"Iya kebetulan anaknya bos aku di kantor memerlukan asi, tapi aku kasih tahu asistennya dulu bagaimana?," tanya Sarah

Zora tentunya sangat senang dengan hal ini dan kembali memeluk Sarah. karena Sarah memang penyelamat untuk Zora

Sarah tentunya langsung menghubungi asisten bos nya dan Zora sedikit bersyukur dengan hal ini, apalagi saat ini Zora memang tersiksa dengan produksi asi yang kelewat banyak dan juga sangat sakit untuk Dada Zora jika asi ini tidak dikeluarkan

Sarah terlihat tersenyum saat mendapat jawaban dari asisten bos nya dan karena Zora merasa dadanya kembali sakit Zora memutuskan untuk memompa lagi Dadanya, tapi Zora akan memompa di kamar mandi

"Zora kamu mau kemana?," tanya Sarah yang rupanya sudah selesai dengan telfonnya

"Sarah aku mau pompa asi aku dulu di kamar mandi." ucap Zora

"Kenapa harus di kamar mandi Kenapa tidak di sini saja?," tanya Sarah

"Hah di sini aku malu dong sama kamu." ucap Zora

"sejak kapan kamu punya malu di depan aku Zora." kesal Sarah

Zora langsung tertawa mendapat ucapan dari Sarah, karena apa yang dikatakan oleh Sarah memang benar. "Ya sudah aku lakukan di sini tapi kamu Jangan ngintip ya." ucap Zora

"Nggak perlu ngintip juga pasti kelihatan dasar kamu ini, cepat pompa asik kamu lalu kita berangkat ke rumah bos aku." ucap Sarah

"Hah memangnya langsung hari ini?," tanya Zora kaget

"Iyalah lebih cepat dan lebih baik, karena kamu nanti akan dites terlebih dahulu." ucap Sarah

"Maksudnya bagaimana asi nya dites dicicipi?," tanya Zora

"Iyalah tapi sama dedek bayi bukan sama laki-laki dewasa kamu nggak usah ngaco dan berpikiran negatif." ucap Sarah

"hais aku akan tidak berpikiran sama situ Sarah!," kesal Zora

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!