NovelToon NovelToon

Game Of The Earth, When Others Become Players I Become God

Bab 01 Prolog

Di sebuah dunia bernama Aqua, sebuah perang besar terjadi yang membuat jutaan nyawa berjatuhan, peperangan itu terjadi di karenakan para Dewa yang ingin menjadi penguasa absolute di dunia tersebut dan membuat para pengikutnya saling membunuh satu sama lainnya. Pada awalnya puluhan Dewa berperang untuk memperebutkan dunia dengan 8 benua tersebut, akan tetapi setelah ribuan tahun berlalu hanya tersisa 3 Dewa yang tetap bertahan dan masih terus berperang antara satu sama lainnya.

Diantaranya ada Dewi cahaya 6 sayap yang mengatur cahaya, kesucian dan keberanian, yang kedua Dewa Iblis 3 mata yang mengatur kekejaman dan juga kekuatan iblis, lalu yang terakhir sang Dewa jubah ungu yang mengatur kematian, bayangan dan kelicikan. Ke 3 Dewa itu telah bertarung lebih selama ribuan tahun lamanya, hingga saat ini hari penentuan akhirnya akan tiba.

Di salah satu dari 8 benua dunia Aqua, terdapat peperangan diantara ke 3 kubuh Dewa tersebut, Dewi cahaya 6 sayap yang memimpin manusia dan para Elf, Dewa iblis 3 mata yang memimpin para BeastMan dan Demon, dan Dewa jubah ungu yang memimpin berbagai ras. Ke 3 nya saling serang satu sama lainnya, dan pada saat itu Dewi cahaya 6 sayap mulai mengungguli medan peperangan dengan serangan gila dari para pengikutnya.

Para ksatria Dewi cahaya 6 sayap menggunakan armor silver dan jubah putih yang mencolok, akan tetapi jubah dan armor mereka sekarang ini telah ternodai oleh darah mereka sendiri, mereka menggunakan kekuatan Dewi mereka untuk memacu tubuh mereka untuk bergerak di luar batas, dan karena hal itu darah mulai keluar dari tubuh mereka dan sekarang ini mereka berada diambang kegilaan.

Di atas angkasa tempat di mana ke 3 Dewa/i dapat melihat peperangan, ke 3 Dewa/i duduk dengan santai di sana, dan pada saat itu Dewi cahaya 6 sayap kemudian berkata.

“Hahaha… nampaknya pemenang dari peperangan panjang ini telah dapat di tentukan”

Dia terlihat seperti perempuan arogan yang mana seluruh tubuhnya di tutupi oleh kain putih yang bercahaya, dan di belakang dirinya terdapat 5 lingkaran halo dan juga 6 sayap putih yang cantik. Mendengarkan kata-kata Dewi cahaya 6 sayap membuat Dewa iblis 3 mata mulai geram.

“Dasar perempuan gila, apa kau memang sengaja membuat para pengikutmu untuk peperangan kali ini… apa kau sadar berapa banyak mereka yang mati sia-sia seperti serangga”

Dewa iblis 3 mata terlihat seperti pria berbadan besar dengan tinggi 3 meter, yang mana tubuhnya di tutupi oleh kabut hitam pekat yang membuat wajahnya tak dapat dilihat, di kepalanya terdapat 3 cahaya yang terlihat seperti matanya dan sepasang tanduk di dahinya.

“Memangnya apa masalahnya, mereka sedang berkorban untukku Dewi mereka… dan pengorbanan mereka itu di lakukan dengan tulus, aku sangat yakin mereka senang bisa mati untukku” balas Dewi cahaya 6 sayap.

“Grrr… kau memang mengesalkan, jika batasan ini tidak ada maka aku sudah mencabut lidahmu yang kotor itu” kata Dewa iblis 3 mata.

Kemudian dengan santai Dewa jubah ungu kemudian angkat bicara.

“Tenanglah Dewa iblis 3 mata, kau harus ingat perjanjian kita saat pertama kali memainkan permainan ini… cara Dewi cahaya 6 sayap itu sama sekali tidak salah, memang benar pengorbanan pasti akan selalu terjadi di medan perang manapun, jadi karena hal itulah dia tidak salah”

Dewa jubah ungu terlihat seperti sosok remaja yang tubuhnya tertutupi oleh jubah berwarna ungu dengan corak bintang-bintang diatasnya, dia mengeluarkan aura misterius yang mana membuat orang-orang yang berada di dekatnya menjadi curiga dan penasaran akan dirinya.

Mendengarkan perkataan dari Dewa jubah ungu membuat Dewi cahaya 6 sayap tertawa dengan keras sambil berkata.

“Hahaha… aku benar-benar suka dengan sikapmu Dewa jubah ungu, kau tenang saja saat aku memenangkan peperangan ini kau dapat menjadi bawahanku”

“Hmm… aku rasa kau salah paham Dewi cahaya 6 sayap, aku memang bilang kalau caramu itu tidak salah… namun siapa yang bilang kalau kau akan memenangkan peperangan kali ini” balas Dewa jubah ungu.

Pada saat itu juga secara tiba-tiba pengikut Dewa iblis 3 mata dan juga Dewa jubah ungu mulai bersatu dan di sana juga 6 orang kakek tua berjubah yang mana adalah pengikut Dewa jubah ungu terlihat mengelilingi seorang dari ras Demon, lalu secara tiba-tiba “Crrast…” ke 6 kakek tua itu menusuk perut mereka dengan pisau yang terbuat dari tulang berwarna hitam pekat.

Melihat apa yang terjadi Dewi cahaya 6 sayap langsung kebingungan dan bertanya pada Dewa iblis 3 mata dan Dewa jubah ungu.

“Apa-apa yang kalian rencanakan, sejak kapan kalian mulai bersekutu…??”

Dengan senyuman liciknya Dewa jubah ungu kemudian berkata.

“Sedari awal peperangan ini aku sudah tahu akan rencanamu yang menggunakan kekuatan pengorbanan, karena hal itulah aku dan juga Dewa iblis 3 mata mulai berunding”

“Dan kami berdua setuju kalau kami harus bekerja sama untuk mengalahkanmu terlebih dahulu, dan kami juga telah bersiap untuk mengorbankan pengikut kami”

“Hanya saja tidak sepertimu, aku hanya akan mengorbankan ke 6 Dark Mage milikku dan Dewa iblis 3 mata akan mengorbankan Demon bawahannya yang telah mencapai tingkat King”

Setelah mendengarkan hal itu “Srrahkk…” energi yang besar kemudian muncul di medan peperangan, energi itu berasal dari pengorbanan darah dari ke 6 Dark Mage milik Dewa jubah ungu. Energi besar itu kemudian mengalir masuk kedalam tubuh Demon King yang ada di tengah-tengah mereka, dan “Crrast…” Secara tiba-tiba Demon King itu menarik jantungnya dan berkata.

“Dengan jantungku sebagai imbalannya, aku dengan ini meminjam kekuatan dari Dewa iblis 3 mata dan juga Dewa jubah ungu… berikan kami kekuatan dan berkahmu, buka gerbang kematian dan bawakan kemurkaan jiwa-jiwa pendendam pada para musuh kami”

Tubuh Dewan jubah ungu dan Dewa iblis 3 mata kemudian langsung menyala, keduanya kemudian menjawab doa dari pengikut mereka.

“Aku mendengarkan doamu, dan akan memberikan berkah kekuatan pada pengorbanan yang tulus” kata Dewa jubah ungu dan Dewa iblis 3 mata.

“Traanggs…” sebuah gerbang raksasa setinggi 25 meter dengan lebar 10 meter kemudian muncul di atas langit-langit medan perang, dan di sana “Traakk…” saat gerbang tersebut terbuka para roh-roh mulai keluar. Mereka adalah kumpulan roh yang telah menjadi korban peperangan para Dewa/i selama ribuan tahun, dan saat para roh itu keluar “Krrast…” para roh itu kemudian langsung menyerang para pengikut milik Dewi cahaya 6 sayap.

“Gaaahkk… Aaahkk….”

“De-Dewi… selamatkan kami…”

“Mundur… Mund-Gaaaahkk…”

Satu demi satu para bawahan mili Dewi cahaya 6 sayap mulai bermatian, dan melihat hal itu Dewi cahaya 6 sayap hanya bisa terdiam tampa berkata apapun, dan di sana Dewa iblis 3 mata terlihat fokus pada mayat Demon King bawahannya yang mengorbankan nyawanya untuk membuka gerbang kematian.

“Apa kau masih tidak dapat menerima rencana ini…??” tanya Dewa jubah ungu.

“Yah… aku tidak suka dengan pengorbanan semacam ini, akan tetapi tidak ada jalan lain lagi… semua ini demi masa depan yang lebih baik” balas Dewa iblis 3 mata.

.

.

.

.

Bersambung…..

Bab 02 Prolog bagian 2

Aturan para Dewa/i, itu adalah sebuah aturan yang mereka buat untuk bisa ikut andil dalam permainan pengambil alihan dunia Aqua, pada awalnya terdapat 25 Dewa/i yang setuju dengan aturan itu dan ikut ambil bagian dalam permainan tersebut. Akan tetapi saat ini hanya tersisa 3 sosok Dewa/i yang telah bertahan dan sedang melakukan peperangan terakhir.

Sebelum peperangan di mulai Dewi cahaya 6 sayap sudah melakukan persiapan, dia menggunakan kekuatan miliknya untuk dapat memberikan pada para pengikutnya sebuah tehnik pengorbanan, dengan tehnik pengorbanan yang dia berikan para pengikutnya dapat menjadi sangat kuat dan juga menjadi buar, akan tetapi sebagai gantinya mereka mulai kehilangan kewarasan mereka dan perlahan-lahan tubuh mereka akan mati karena kehabisan darah.

Akan tetapi semua itu hal yang di perlukan bagi Dewi cahaya 6 sayap, karena dia sebagai seorang Dewi tingkat atas tidak sudi kalah di hadapan Dewa jubah ungu dan Dewa iblis 3 mata yang masih berada di jajaran Dewa tingkat menengah. Namun rencananya sudah di ketahui oleh Dewa jubah ungu, dengan menggunakan pengikutnya yang mana menyamar di wilayah Dewi cahaya 6 sayap, Dewa jubah ungu dapat menerka apa yang Dewi cahaya 6 sayap rencanakan dari beberapa informasi kecil yang dia terima.

“Sangat mudah untuk menebak gerakanmu, mengingat kau sangat ingin menang dengan megah… aku jadi dapat mengira apa yang kau rencanakan” kata Dewa jubah ungu.

Dengan kesal Dewi cahaya 6 sayap melihat kearah Dewa jubah ungu, akan tetapi pada saat itu dia tidak bisa menyerang Dewa jubah ungu karena peraturan yang telah dia setujui dengan para Dewa lainnya. Dengan menggunakan kekuatan miliknya, “Tringgs…” Dewi cahaya 6 sayap berusaha untuk ikut campur dalam peperangan tersebut, akan tetapi secara tiba-tiba “Pinggs…” notifikasi sistem muncul di hadapan dirinya yang bertuliskan.

“Anda sudah tidak memiliki cukup energi keyakinan di dunia ini, anda tidak bisa ikut campur terlalu jauh dalam dunia ini”

Melihat notifikasi sistem itu Dewi cahaya 6 sayap kemudian langsung kesal, sementara itu Dewa jubah ungu yang melihat kekesalan Dewi cahaya 6 sayap langsung mengambil kesempatan itu dan memancing emosinya dengan berkata.

“Sudah menyerah saja, kau sudah kalah… kau tidak akan mungkin bisa mengalahkan kami, kalau kau mengalah sekarang mungkin kau bisa mempertahankan nama baikmu sebagai Dewi tingkat atas”

Termakan pancingan dan tidak dapat menahan amarahnya, “Sringgs…” Dewi cahaya 6 sayap kemudian mengeluarkan sebuah pedang yang terbuat dari cahaya, dan di sana dia berusaha untuk menyerang Dewa jubah ungu. Akan tetapi pada saat itu Dewa jubah ungu hanya dia sambil tersenyum melihat tindakan Dewi cahaya 6 sayap, lalu sebelum Dewi cahaya 6 sayap dapat mendaratkan serangannya “Sranggs… Traanggs…” beberapa rantai kemudian langsung muncul dari ruang hampa dan mengikat tubuh Dewi cahaya 6 sayap.

Melihat kalau Dewi cahaya 6 sayap akan hendak melanggar perjanjian para Dewa/i, sistem yang mengatur perjanjian itu kemudian langsung bertindak, dan “Pinggs…” notifikasi sistem langsung muncul di hadapan Dewi cahaya 6 sayap yang bertuliskan.

“Anda sudah melanggar perjanjian agung yang di saksikan oleh lebih dari 20 Dewa/i, Anda sekarang ini akan di kekang oleh rantai neraka dan tidak dapat bergerak selama lebih dari 5 tahun”

Melihat hal itu Dewi cahaya 6 sayap langsung tahu kalau dirinya sudah kalah dan terjatuh kedalam perangkap Dewa jubah ungu, akan tetapi dia tetap tidak menyerah dan melihat kearah Dewa iblis 3 mata dan berkata.

“Dewa iblis 3 mata apa kau yakin dengan semua ini, aku tahu kau menyadarinya akan tetapi sekarang ini Dewa jubah ungu akan menjadi pemenang dalam permainan ini”

“Kalau kau mau bekerja sama denganku, maka aku akan memberikanmu setengah dunia ini… dan menjadikan ras Demon sebagai salah satu ras utama di dunia ini”

Mendengarkan hal itu Dewa iblis 3 mata hanya terdiam, lalu menghela nafas melihat sosok Dewi cahaya 6 sayap yang begitu menyedihkan, dia kemudian berkata.

“Menyerahlah Dewi cahaya 6 sayap, aku sudah memiliki perjanjian dengan Dewa jubah ungu… dan dia berjanji akan memberikan salah satu benua dunia Aqua padaku, dengan persyaratan kalau para Demon dan juga BeastMan yang mana adalah pengikutku tidak keluar dari benua itu tampa keperluan yang jelas”

“Dan itu juga yang sebaliknya, para pengikut dari Dewa jubah ungu tidak akan bisa memasuki benua kekuasaanku tampa ada alasan yang jelas… dengan perjanjian ini aku bisa memberikan kedamaian pada bangsa Demon yang telah mempercayai diriku”

Mendengarkan hal itu Dewi cahaya 6 sayap hanya bisa terdiam, karena apa yang di janjikan oleh Dewa jubah ungu sangat mendetail dan tampa ada celah sedikitpun untuk bisa di ganggu. Semua itu karena bangsa Demon adalah ras yang memiliki umur yang panjang namun sulit untuk memiliki keturunan, dan karena fisik dan kekuatan mereka yang berbeda banyak ras lain mulai takut akan mereka dan mengucilkan mereka.

Sehingga pada suatu waktu perburuan para Demon dimulai, para pengikut Dewi cahaya 6 sayap mulai menyebarkan berita palsu akan kebusukan dari para Demon dan membuat warga yang sebagian besar adalah manusia percaya pada berita tersebut, mereka lalu mulai menyerang para Demon baik itu yang tua maupun muda, sampai pada suatu waktu bangsa Demon hampir mencapai kepunahan.

Karena melihat hal itulah Dewa iblis 3 mata memendam kekesalan terhadap Dewi cahaya 6 sayap, akan tetapi dia tidak dapat mengalahkannya secara langsung dalam permainan dan memilih jalan aman dengan bekerja sama dengan Dewa jubah ungu. Setelah 2 hari berlalu, para pengikut Dewi cahaya 6 sayap kemudian mulai diambang kepunahan, mereka semua berusaha untuk bertahan akan serangan para roh yang dipanggil oleh pengikut Dewa jubah ungu dan Dewa iblis 3 mata.

Namun karena terkekang oleh sistem, Dewi cahaya 6 sayap menjadi tidak dapat membimbing pengikutnya, dan hasilnya ada banyak pengikutnya yang mulai kehilangan kepercayaan pada dirinya dan “Srrasht…” saat ketua pengikut penyembah Dewi cahaya 6 sayap di penggal di hadapan ribuan bawahannya, di saat itulah Dewi cahaya 6 sayap kehilangan semua pengikutnya.

Melihat hal itu Dewa jubah ungu hanya tersenyum di balik pakaian jubahnya, dia kemudian “Pinggs…” melihat notifikasi sistem yang muncul di hadapannya.

“Selamat pada Dewa jubah ungu karena telah memenangkan permainan ini, anda sekarang telah menjadi Dewa tingkat Raja dan menjadi Dewa utama dari dunia Aqua”

“Sebagai hadiahnya anda dapat menerapkan aturan apapun terhadap dunia Aqua, dan juga menerapkan berbagai takdir pada dunia Aqua”

“Sayap sebagai biro penyelenggara permainan ini berterimakasih pada setiap Dewa/i yang mau mengikut permainan kami… di harapkan anda juga akan ikut dengan permainan kami berikutnya, selamat tinggal”

Bersamaan dengan hilangnya notifikasi sistem itu, “Sranggs…” pengekang milik Dewi cahaya 6 sayap kemudian menghilang, dia lalu hanya diam dan kembali ke dimensi miliknya karena sudah kalah telak di tangan Dewa jubah ungu. Lalu Dewa jubah ungu kemudian mengeluarkan sebuah bola kristal yang memiliki warna langit ungu berbintang di dalamnya, dan dia kemudian melihat kearah Dewa iblis 3 mata  dan berkata.

“Sesuai perjanjian, benua paling besar dari 8 benua dunia Aqua sekarang adalah milikmu… aku harap kau dapat membimbing para Demon dan BeastMan yang ada di sana dengan baik”

“Yah… aku ucapkan terimakasih atas kerja samamu, sekarang aku akan bersiap… karena banyak yang harus aku persiapkan untuk tempat tinggal para pengikutku” balas Dewa iblis 3 mata yang langsung pergi ke dimensi miliknya.

Saat di tinggalkan sendirian bersama dengan dunia miliknya, Dewa jubah ungu hanya terdiam sambil menatap kosong dunia Aqua tersebut, lalu “Tit-tit-tit-tit…” sebuah suara alarm ponsel terdengar. Dan saat itu “Tringgs…” sebuah tablet di matikan, dan terlihatlah sosok Dewa jubah ungu yang sebenarnya adalah seorang siswa tingkat atas biasa yang mana sedang bermain dengan game di tablet miliknya.

.

.

.

Bersambung…..

Bab 03 Prolog bagian 3

Dewa jubah ungu atau yang mana adalah Reza, adalah sesosok pemuda siswa menengah ke atas yang mana biasa-biasa saja, dia tidak menonjol maupun tidak juga memiliki teman, dia juga adalah seorang yatim piatu yang sekarang ini tinggal di atas toko tempatnya bekerja paruh waktu. Namun Reza adalah orang yang sangat cekatan, dan dia juga dapat menilai situasi dengan sangat baik, dengan sikapnya yang tidak suka mencari masalah, Reza berhasil hidup damai seorang diri tampa mendapatkan satupun masalah.

Namun pada 3 tahun yang lalu, dia menemukan sebuah tablet rusak di tempat pembuangan sampah elektronik, karena penasaran Reza kemudian membetulkan tablet tersebut dan setelah perjuangan selama 1 minggu. Dan dari tablet itu dia menemukan sebuah game yang berjudul, Game of Aqua.

Di dalam game itu Reza menjadi sosok Dewa yang akan bersaing dengan para player lainnya yang mana juga adalah Dewa untuk bisa menguasai sebuah dunia yang bernama Aqua, saat memainkannya Reza merasakan sebuah tantangan yang selama ini belum pernah dia rasakan, dan juga game itu membuatnya ketagihan hingga mampu membuatnya fokus pada game itu selama lebih dari 3 tahun.

Dan di dalam kelasnya Reza duduk di bangku pojok kelas, tempat di mana tidak banyak di perhatikan oleh para guru maupun murid yang lainnya, dan saat kelas sedang berlangsung Reza masih terus memikirkan akhir dari game yang dia mainkan selama 3 tahun tersebut.

“Saat game itu berakhir apa yang akan aku lakukan, mungkin aku akan memulai membangun desa-desa dan juga kerajaan… mau bagaimanapun itu adalah yang cukup bebas, mungkin aku bisa memulai dengan memberikan sebuah pesan wahyu” pikir Reza yang sedang membaca buku pelajaran.

Dari pagi hari sampai sore tiba ketika jadwal pulang sekolah, Reza hanya memikirkan tentang Game of Aqua yang sedang dia mainkan, dan begitu dia sampai di toko tempat dirinya bekerja paruh waktu, dia langsung mengganti pakaiannya dan bekerja dengan giat. Ketika tengah malam tiba, Reza tidak langsung tidur di kamarnya, dia menghabiskan waktunya dengan bermain Game of Aqua.

Dia memulai kembali peradaban di dalam game tersebut, dan membuat berbagai peraturan yang mana menurutnya adalah peraturan yang sangat ideal. Dan setelah menghabiskan waktu lebih dari 3 jam bermain, Reza kemudian akan langsung naik ke tempat tidurnya dan memejamkan matanya.

“Pinggs…” secara tiba-tiba, notifikasi muncul dari tablet miliknya, dan saat Reza membaca itu dia langsung tersenyum.

“Menarik… jadi ada game baru rupanya” kata Reza.

Di notifikasi tersebut bertuliskan.

“Halo tuan Dewa Jubah ungu, kami dari biro ingin menawarkan pada anda sebuah permainan baru yang mana tidak kalah seru dari Game of Aqua, kami berharap anda dapat berpartisipasi dalam permainan kami kali ini”

Tampa pikir panjang Reza kemudian mendownload file game yang tertera pada notifikasi tersebut, dan setelah itu dia langsung tertidur sambil tersenyum tampa mengetahui game apa yang telah dia Download saat itu.

Ketika Reza bangun di pagi harinya, dia melihat kalau game barunya telah selesai di Download, dan seperti anak kecil yang tidak sabar Rey langsung duduk di tempat tidurnya dan melihat aplikasi game tersebut. Pada saat itu Reza terkejut dengan judul game tersebut.

“Hmm… Game of the Earth” pikir Reza.

Dan saat Reza membuka game itu, “Klik…” dia kemudian mulai melihat penjelasan dari Game of the Earth.

“Selamat datang di Game of the Earth, di dalam game ini para player dapat memilih beberapa avatar yang membuat anda tertarik, para avatar akan mendapatkan berbagai misi dari sistem game dan juga akan menghadapi berbagai macam musuh”

“Di dalam game ini juga, para player dapat memberikan avatar mereka sebuah misi yang mana dapat meningkatkan kemampuan avatar tersebut, atau para player dapat memberikan mereka item-item khusus ataupun skill yang berasal dari Story pribadi milik para player”

“Karena game ini adalah termasuk game berbayar di harapkan para player menyiapkan beberapa koin untuk dapat mengaktifkan sistem misi ataupun sistem pemberian hadiah, dan juga di pertengahan game para player juga bisa ikut campur dengan membayar harga sesuai dengan ketentuan”

“Silahkan klik di sini untuk memasuki game”

Karena rasa penasaran Reza kemudian “Klik” menekan tombol mulai di layar tablet miliknya, pada saat itu “Tringgs…” sebuah lingkaran cahaya muncul di bawah kakinya, “Funggs…” lingkaran cahaya tersebut kemudian memindahkan dirinya ke sebuah tempat yang asing. Di tempat itu terdapat puluhan orang yang mana adalah Dewa/i, mereka memiliki berbagai sosok yang sesuai dengan nama julukan mereka.

Bahkan pada saat itu Reza tersadar kalau dirinya sedang memakai tubuh dari sosok Dewa jubah ungu yang dia mainkan di dalam game, Reza terlihat seperti berada di sebuah stadion yang seluruhnya terbuat dari kristal biru gelap, dan di stadion tersebut Reza berada di ruangan khusus tempat para Dewa tingkat Superior berada.

“Ada apa di sana…” pikir Reza.

Lalu pada saat Reza melihat kearah luar jendela ruangannya, di melihat ada banyak para Dewa tingkat bawah dan tinggi sedang duduk di tempat mereka sambil melihat kearah lapangan stadion tersebut. Di tengah-tengah stadion tersebut terdapat sesosok bola putih yang memiliki wajah, dan dengan santainya bola putih itu berkata.

“Salam para Dewa/i yang ada di sini, perkenalkan aku adalah perwakilan dari Biro yang akan menyelenggarakan Game kali ini”

“Di dunia yang di namakan Bumi sekarang ini telah hadir ribuan Dewa/i, dan karena hal itulah kami harapkan agar para Dewa/i yang berpartisipasi untuk tetap mematuhi peraturan yang ada”

“Sekian dari kami, dan tampa menunggu lama lagi… mari kita mulai gamenya”

Ketika mahluk bola putih itu berkata mulai, Stadion kristal biru tersebut kemudian langsung berubah menjadi transparan dan menunjukkan permukaan Bumi, di sana mereka melihat ada banyak manusia yang hidup dengan damai. Melihat para manusia yang hidup dengan tenang memakai kekuatan alam semesta tampa mengetahui apapun, beberapa Dewa tingkat bawah dan menengah langsung terlihat kesal.

“Para manusia di Bumi ini enak sekali hidupnya”

“Benar… mereka hidup tampa mengetahui apapun”

“Sekarang mereka harus belajar untuk hidup yang sebenarnya”

Pada saat itu Reza mengerti apa yang di katakan oleh para Dewa tersebut, dan dia sama sekali tidak berusaha untuk menghentikan game terjadi, karena dia tahu kalau dirinya tidak bisa berbuat apapun hanya karena dia adalah Dewa tingkat Superior. “Frushkk…” beberapa meteorit kemudian turun dari langit,

Para manusia yang melihat meteorit tersebut tidak bisa berbuat apapun selain “Bumshkk…” berdoa akan adanya keselamatan bagi mereka, dan dalam waktu singkat puluhan ribu mahluk hidup tewas dari serangan meteorit tersebut. Pada saat banyak orang mulai ketakutan dan juga kebingungan “Pings…” layar proyeksi raksasa muncul di berbagai negara dan memunculkan sosok bola putih dengan wajah yang imut.

.

.

.

Bersambung….

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!