NovelToon NovelToon

Setulus Cinta Aisyah

SCA 1

Di sebuah toko kue yang berada di Bandung tengah sibuk-sibuknya melayani para pembeli yang datang silih berganti. Kegiatan tersebut berlangsung sampai pukul 7 malam.

Saking banyaknya pengunjung yang datang mengakibatkan seluruh pekerja kewalahan termasuk pemilik toko kue tersebut.

Para pekerja di toko kue tersebut hanya mempekerjakan 10 karyawan. Tetapi karyawan yang di pekerjakan oleh Aisyah adalah seorang janda ataupun fakir miskin yang membutuhkan pekerjaan.

Walaupun begitu, kinerja dan pelayanan setiap karyawannya sangat memuaskan paran konsumen. Oleh karena itu lah yang membuat toko kuenya semakin terkenal.

'Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih atas berkah yang kau berikan hari ini. Hamba tak henti-hentinya mengucap syukur atas nikmat yang kau berikan' Batin Aisyah penuh syukur atas rejeki yang telah Allah berikan kepadanya.

Setelah semua perlatan pembuatan kue di bereskan, para pekerja izin pulang ke rumahnya karena waktu memang sudah menunjukkan jam pulang kerja karyawan, yakni pukul 8 malam.

"Bu, semua peralatan kue telah kami bersihkan. Dan juga ini ada sisa kue tadi siang bu mau diapakan?" Tanya salah satu karyawan Aisyah yang bernama Bu Mirna.

"Sudah dibersihkn ya Bu. Hmm untuk kue yang masih ada sisa hari ini seperti biasa." Jawab Aisyah sambil tersenyum.

"Ma-maaf Bu Aisyah. Apa Ibu tidak takut rugi jika setiap harinya ibu memberi kami kue?" Bukan Bu Mirna yang bertanya, melainkan karyawan lain yaitu Karyo yang dulunya seorang penjual koran keliling.

Kata 'seperti biasa' yang diucapkan oleh Aisyah adalah setiap ada kue sisa penjualan hari ini, para karyawan boleh mengambil dan membaginya secara merata ke karyawan lain. Tak ayal para karyawan merasa canggung sekaligus merasa bersyukur atas kebaikan dan kemurahan hati dari Aisyah.

"Hahaha, mengapa saya harus takut rugi? Masalah rejeki kan Allah sudah mengaturnya. In syaa Allah tidak akan tertukar" Jawab Aisyah sambil menampilkan senyum manisnya.

"Lagian kalau kuenya saya simpan untuk besok pagi takutnya rasa dan juga bentuknya akan berubah. Dari pada di buang mending kalian bawa pulang untuk anak dan istri kalian." Lanjut Aisyah

Para karyawan Aisyah yang mendengarnya pun merasa terharu dengan apa yang di katakan oleh Aisyah. Walaupun ia masih berusia muda, tetapi ia sudah memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama manusia. Tidak seperti kebanyakan wanita muda lainnya yang hanya bisa memikirkan kesenangannya sendiri.

"Terima kasih banyak ya Bu Aisyah. Semoga Allah melipat gandakan rejeki Ibu." Ucap Bu Mirna mewakili karyawan lainnya.

"Amiin" Jawab karyawan serempak.

"Terima kasih banyak Bu Mirna dan yang lainnya. Tapi kalau bisa jika diluar jam kerja, kalian panggil Aisyah saja. Tidak usah ada kata 'Bu' nya. Soalnya saya yang paling muda di antara kalian semua." Pinta Aisyah

Memang benar diantara Aisyah dan juga karyawan lainnya, Aisyah lah yang paling berusia muda. Yang paling tua adalah Bu Mirna dengan usia hampir memasuk kepala empat. Rata-rata para karyawan Aisyah berumur 30 tahun ke atas.

"Ba-baiklah Bu Ai ehh maksud Ibu baiklah Aisyah" Ucap canggung Bu Mirna

"Yasudah kalau gitu, ini juga sudah malam sebaiknya kita pulang. Dan tetap semangat kerjanya. Saya diluan kalau gitu, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Pamit Aisyah kepada Bu Mina dan lainnya.

"Iya, Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh hati-hati dijalan Aisyah" Jawab kompak semua karyawan

Aisyah hanya menampilkan senyum tipisnya kemudian masuk kedalam mobilnya dan melaju ke arah rumahnya.

Setelah Aisyah sampai di rumahnya, ia langsung mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"

Tok...tok... tok

Tak lama kemudian terdengar jawaban dari dalam rumah. Suara wanita paruh baya.

"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Eh ndok sudah pulang toh. Mari masuk" Ucap wanita paruh baya tersebut yang tak lain adalah mbok Iyem asisten rumah tangga dari Aisyah. Aisyah lantas mengulurkan tangannya dan menyalim tangan mbok Iyem.

Setelah sampai kamarnya, Aisyah langsung membersihkan tubuhnya dilanjut sholat isya. Lalu ia turun untuk makan malam.

"Mbok udah makan?" Tanya Aisyah kepada mbok Iyem.

"Belum ndok, kamu harus makan dulu. Pasti kamu capek seharian habis kerja toh." Kata mbok Iyem sambil menyendokkan makanan ke dalam piring Aisyah.

"Aisyah tidak mau makan kalau sendiri. Mbok harus temani Aisyah. Kan mbok udah Aisyah anggap seperti ibu Aisyah sendiri." Jawab Aisyah sambil menarik kursi untuk mbok Iyem disebelah tempat ia duduk.

Mbok Iyem yang mendengarnya pun hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda setuju.

'Ya Allah, malang sekali nasibmu ndok. Diusia kamu yang masih muda seperti ini, kamu harus kerja banting tulang dan mengatur jam kerja juga jam belajarmu' Batin mbok Iyem sedih.

Setelah acara makan malam selesai, Aisyah pun kembali ke kamarnya untuk mengerjakan tugas kuliahnya dan juga toko kue nya.

Aisyah selesai dari pekerjaannya di saat jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Setelah itu ia pun tertidur.

Walaupun jam tidurnya kurang, tetapi ia tak pernah mengeluh karena ini juga menyangkut tentang keberlangsungan hidupnya.

.

.

.

.

.

.

Sampai sini dulu yah readers, nantikan kelanjutan ceritanya. In syaa Allah konfliknya akan dimulai 😅 Jangan lupa baca novel ' The Lady Of Phoenixes '

만나소 반가워요 ☺

#Queenbe

SCA 2

Waktu telah menunjukkan pukul 4 : 20 dan Aisyah pun bergegas mandi lalu menunaikan sholat subuh. Pagi ini, Aisyah akan berangkat ke kampus agak pagi karena sekitar pukul 8 pagi nanti akan ada seminar yang akan di isi oleh salah satu pengusaha sukses di bidang teknologi, yang tak lain adalah Bram Dirgantara.

Walaupun jurusan yang di ambil oleh Aisyah adalah jurusan kedokteran, tetapi ia tetap bersikukuh ingin menghadiri seminar tersebut. Mencari ilmu tidak selamanya berada di zona nyaman. Begitu fikir Aisyah.

Aisyah berkuliah di salah satu kampus ternama Indonesia dengan jalur beasiswa. Ia mengambil jalur tersebut bukan berarti ia tidak mempunyai cukup uang, melainkan ia memanfaatkan kepintaran serta prestasinya semasa sekolah dulu.

Sesampainya ia di kampus, Aisyah langsung bergegas menuju aula utama kampus yang telah diisi oleh mahasiswa lainnya. Disaat ia sudah sampai di aula, tiba-tiba ada yang memanggil namanya.

"Syah.....Aisyah" Panggil seseorang tersebut.

Aisyah pun lantas mencari seseorang yang memanggil namanya dengan celingukan melihat sekitar aula. Dan tatapannya terpaku pada sosok wanita yang menggunakan pakaian agak terbuka. Pakaian yang digunakan adalah kaos polos yang bertuliskan 'Bad Girl', rok pendek 5 cm di atas lutut, sepatu snickers putih, dan juga rambut panjang tergerai.

Wanita tersebut adalah Nindy Stevany yang acap kali di sapa Nindy teman sefalkutas Aisyah. Walaupun agama kedua wanita tersebut berbeda, Aisyah yang beragama islam dan Nindy yang beragama kristen, setidaknya itu tak menjadi rintangan persahabatan mereka.

"Selamat pagi my twins ku sayang" Sapa ceria Nindy kepada Aisyah, lalu memeluk Aisyah.

"Selamat pagi juga my twins" Balas Aisyah sambil menampilkan senyum manisnya dan membalas pelukan Nindy.

"Kamu udah sarapan Syah? Kalau belum kita ke kantin bentar, soalnya aku laper banget gak sempet makan di rumah tadi" Pertanyaan serta rengekan kecil dari Nindy.

"Hm sebenarnya aku udah makan di rumah tadi. Tapi kalau kamu memang lapar, aku temani kamu ke kantin dulu. Kalau ditahan entar kamu bisa sakit" Ajak Aisyah

"Hm thanks my twins. Yaudah yuk entar keburu acaranya dimulai nih" Ucap Nindy sambil menggandeng tangan Aisyah.

Di sisi lain lebih tepatnya di sebuah mansion kawasan elit, pelayan tengah di sibukkan dengan perlengkapan dari tuan mudanya yakni Bram Dirgantara. Mulai dari perlengkapan kantor dan juga sarapannya.

Para pelayan sibuk menyiapkan perlengkapan kantor untuk Bram setiap harinya. Disaat Bram tengah sarapan pagi, ia kedatangan seorang pria berjas yang umurnya sekitar 25 tahun. Pria tersebut adalah Alex, seorang kaki tangan dari Bram Dirgantara.

"Selamat pagi tuan muda" Ucap salam pagi dari Alex

Bram hanya menganggukkan kepalanya kepada Alex. Dan Alex sudah terbiasa dengan sifat dingin dan irit bicara dari tuan mudanya itu.

"Maaf tuan muda! Saya hanya mengingatkan bahwa kita akan menghadiri sebuah acara seminar di salah satu kampus, dan tuan muda yang akan membawakan materi" Kata Alex sopan.

"Jam berapa dimulai?" Tanya Bram sambil tetap menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.

"Acaranya dimulai sekitar pukul 8 pagi tuan, dan sekarang sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Jadi kita masih punya sisa waktu 1 jam"

Bram yang mendengar jawaban dari Alex pun hanya menganggukkan kepalanya. Setelah sarapan ia langsung menuju ke tempat diadakannya seminar tersebut.

Sesampainya Bram di kampus tersebut, banyak mata yang memandang takjub ke arahnya. Bagaimana tidak, penampilan Bram sekarang sangatlah cool.

Pakaian yang digunakan tidak seperti para pengusaha lainnya yang menggunakan jas formal. Bram hanya menggunakan kemeja biru garis-garis, celana hitam panjang, jam tangan serta kaca mata merek ternama dunia. Jangan lupakan tatapan dinginnya yang menambah kesan tampan pada dirinya.

Para mahasiswi berteriak kesetanan melihat pengusaha muda tersebut. Siapa yang tidak kenal dengan Bram Dirgantara, seorang pengusaha muda sukses di bidang teknologi dan memiliki banyak perusahaan di negara lain. Dan poin pentingnya, ia masih berstatus lajang bahkan tidak ada kabar di media mengenai hubungan kedekatannya dengan wanita lain.

"Astaga apakah itu benar tuan Bram? Mengapa ia begitu tampan" Puja salah seorang mahasiswi

"Tuan Bram aku mencintaimu"

"Berkencanlah denganku tuan muda"

"Jadikan aku kekasihmu"

Begitulah teriakan para mahasiswi begitu melihat kedatangan Bram. Dan Bram hanya menganggap angin lalu teriakan para mahasiswi tersebut.

Lain halnya dengan Alex yang mendengar teriakan tersebut merasa jengah. Ia pun memberikan tatapan membunuh kepada para mahasiswi tersebut dan dalam sekejap semuanya terdiam.

Lalu setelah itu Bram dan juga Alex langsung menuju ke Aula tempat seminar. Sesampainya disana, ia langsung mengambil posisi di panggung utama.

Sekitar 5 menit lagi acaranya akan dimulai, tetapi tiba-tiba Bram ingin ke toliet. Sesampainya ia di depan pintu toilet, ia ditabrak seorang wanita.

Brak......

Flashbacks On

Sesampainya Aisyah dan Nindy di kantin kampus, mereka pun mencari tempat duduk yang kosong.

"Kamu mau apa Nin, biar aku yang pesan"

"Aku mau nasi goreng aja tapi pake telur ceplok 2 sama es teh manis panas" Pinta Nindy kurang fokus karena sedang membalas chat seseorang.

"Hahaha" Asiyah yang mendengar pesanan Nindy pun di buat tertawa. Bahkan tawa Aisyah banyak di perhatikan oleh para mahasiswa yang kagum dengan tawa cantik dan manis Aisyah.

"Kamu kenapa Syah? Gak ada angin gak ada hujan langsung ketawa gitu. Kamu lagi sakit yah?" Tanya Nindy sambil menempelkan punggung tangannya di kening Aisyah.

"Kamu gak panas kok" Ucap Nindy kebingungan.

Aisyah pun lantas menghentikan tawanya.

"Aku gak sakit, cuma lucu aja gitu. Memangnya ada es teh manis panas?" Tanya Aisyah setelah menghentikan tawanya.

"Gak ada. Emang siapa yang mesen kayak gitu? Kayaknya itu orang perlu dibawa ke RS buat konsultasi deh" Jawab Nindy.

Nindy yang tidak menyadari bahwa dirinya sendirilah yang di cerita terus menggerutu.

"Hahaha, kan kamu sendiri yang bilang gitu tadi Nindy Stevany" Jawab aisyah karena merasa gemas dengan Nindy sahabatnya.

"Emang aku bilang kayak gitu yah?" Tanya polos Nindy

"Hmm iya. Jadi kamu maunya es teh manis atau teh panas manis? " Tanya Aisyah.

"Hehehe es teh manis aja deh" Putus Nindy

Aisyah pun bergegas memesankan Nindy makanan. Disaat pesanannya sudah ada di tangan, tanpa sengaja ada yang menabraknya sehingga minuman yang dibawa oleh nindy tumpah ke gamisnya.

"So-sorry yah aku lagi buru-buru" Ucap orang tersebut sambil merapatkan ke dua tangannya di depan dada.

"Hm iya, lain kali hati-hati yah" Jawab Aisyah sambil memberikan senyum manisnya.

Disaat Aisyah sampai ke mejanya, Nindy kaget melihat gamis yang digunakan Aisyah basah.

"Ya Tuhan, baju kamu kenapa Syah? Kok basah gitu" Tanya Nindy sambil mengambil makanan dari tangan Aisyah.

"Tadi temen kita gak sengaja nabrak aku. Katanya dia lagi buru-buru. Yaudah kalau gitu aku mau ke toilet dulu buat ganti baju aku." Pamit Aisyah.

Sesampainya Aisyah di toilet, ia pun lantas mengganti pakaiannya dengan yang baru.

"Untung aku selalu bawa baju cadangan" Gumam Aisyah

Setelah ia selesai mengganti pakaiannya, ia pun lantas melihat jam di tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 7 : 55. Dan itu sukses membuat Aisyah terperanjat kaget.

"Astagfirullah acaranya udah mau di mulai lagi. Gara-gara antriannya panjang jadinya lama" Ucap Aisyah sambil melangkah keluar dari toilet tanpa memperhatikan sekitar.

Disaat ia di ambang pintu toilet, ia menabrak seseorang.

Flashbacks Off

Brak.....

"Astagfirullah, maaf kan saya. Saya benar-benar tidak sengaja" Ucap wanita tersebut sambil menundukkan kepalanya. Wanita tersebut adalah Aisyah.

"..." Bram hanya diam tidak bergeming.

Karena Aisyah tidak mendapatkan jawaban, akhirnya ia memberanikan diri untuk melihat orang yang telah di tabrakanya tadi..

.

.

.

.

.

.

Sampai sini dulu yah readers. Maaf kalau misalkan ada kata-kata yang salah dan ceritanya agak kurang bagus. Jangan lupa juga buat baca novel " The Lady Of Phoenixes"

미안허

#Queenbe

SCA 3

Deg... Deg... Deg

Begitulah bunyi detak jantung kedua insan tersebut. Entah apa yang dipikirkan antara Aisyah dengan Bram.

Tatapan keduanya saling terkunci satu sama lain. Seakan-akan mereka tidak dapat mengendalikan tubuh mereka.

'Cantik' Batin Bram

Aisyah yang sadar karena telah terlalu lama menatap yang bukan muhrimnya akhirnya tersadar dan dengan segera menunduk.

"Maafkan kesalahan saya Mas." Ucap Aisyah

'Mas?? ' Batin Bram lagi yang entah mengapa ia merasa ada desiran aneh di hatinya karena di panggil dengan sebutan 'Mas' oleh wanita yang ada di depannya saat ini.

Aisyah memang memanggil laki-laki dengan sebutan 'Mas' jika usianya lebih muda dari pria.

Karena Aisyah tidak mendapat jawaban lagi dari pria di depannya itu, ia pun berpamitan kepada pria yang di depannya.

"Sekali lagi saya minta maaf. Kalau begitu saya permisi dulu Mas. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Pamit Aisyah

Bram yang masih terngiang dengan paras ayu serta satu kata yang di ucapkan wanita yang menabraknya tadi ke Bram yang selama ini baru ada seorang wanita yang memanggilnya tidak dengan sebutan 'Tuan', melainkan sebutan 'Mas' tanpa sadar ia tersenyum yang bahkan senyuman yang telah hilang 6 tahun belakangan muncul kembali hanya karena panggilan 'Mas' yang di ucapkan gadis tersebut yang melainkan Aisyah.

Kini jantung Bram berdetak 2 kali lebih cepat saat mengingat wanita tadi. Ia seakan-akan seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta. Nyatanya usianya saat ini hampir memasuki kepala 3.

Berbeda dengan Bram yang masih berkelana dengan pikirannya. Aisyah saat ini sedang gusar karena waktu yang tersisa tinggal 5 menit sebelum acara seminar di mulai.

Aisyah pun menghampiri Nindy yang sedang celingukan. Mungkin sedang mencari keberadaan Aisyah.

"Maaf ya Nin, aku telat." Sesal Aisyah

Sayangnya, Nindy salah mengartikan kata 'telat' yang di ucapkan oleh Aisyah. Nindy beranggapan bahwa Aisyah tengah hamil.

Brak....

"Oh My God. Siapa yang udah ngehamilin kamu Syah? Kasih tau ke aku biar aku yang labrak orangnya" Tanya Nindy menggebu-gebu, yang sayangnya mereka berdua telah menjadi pusat perhatian para penghuni kantin kampus.

Para penghuni kampus yang mendengar ucapan Nindy kemudian berbisik-bisik tentang Aisyah.

"Seriusan Aisyah hamil?"

"Ini beneran gak sih?"

"Yah putus sudah harapanku untuk menikahi Aisyah"

"Selamat yah Aisyah"

"Aisyah nanti jadi mama muda"

Begitulah bisikan yang dilontarkan para penghuni kantin. Hal itu membuat Aisyah merasa risih.

"Astagfirullah. Siapa yang bilang kalau aku hamil Nindy?" Tanya Aisyah dengan nada kesal.

"Lah tadi kan kamu bilang 'Maaf ya Nin, aku telat'." Jawab Nindy dengan polos

Tiba-tiba suasana kantin yang tadinya bising dengan ucapan Nindy tentang kehamilan Aisyah berubah menjadi senyap. Para penghuni kantin yang memahami maksud ucapan Nindy tadi hanya bisa memandang datar ke arah Nindy.

"Hahaha" Suasana yang tadinya hening spontan tawa mereka pecah. Bagaimana tidak, maksud dari kata 'telat' yang dimaksud Aisyah adalah telat menghampiri Nindy. Tapi sayangnya Nindy malah salah mengartikan kata itu.

"Ihh kok pada ketawa semua sih? Gak ada yang lucu tau" Omel Nindy kepada penghuni kantin.

"Nindy Stevany, anak fakultas kedokteran. Maksudnya si Aisyah itu dia telat datang ke sini. Bukan telat karena hamil. Hahaha makanya jangan terlalu serius amat belajarnya" Ucap salah seorang mahasiswi untuk menggoda Nindy.

"Oh gitu. Hehehe maafin aku yah guys" Ucap Nindy sambil cengengesan.

"Astagfirullah Nin. Kita hampir telat ikut seminar." Ucap Aisyah yang merasa gelisah

"Hm gak apa-apa telat dikit Syah. Lagian acara pembuka aja hampir setengah jam." Kata Nindy untuk menenangkan Aisyah.

Aisyah yang mendengar ucapan Nindy pun hanya bisa mengehela nafas. Tapi tiba-tiba ia mengingat kejadian di toilet beberapa menit yang lalu.

Ia jadi teringat dengan tatapan tajam penuh intimidasi pria tadi. Tetapi kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan beristighfar.

Sesampainya ia di Aula, benar saja acaranya sudah dimulai tapi masih di acara pembuka. Aisyah pun hanya tetap memperhatikan serangkaian kegiatan seminar.

Tibalah di bagian pokok seminar yaitu seputar hal mengenai teknologi yang di bawa oleh Bram. Aisyah yang merasa tidak asing dengan pria di depan itu kembali mengingat-ingatnya.

'Sepertinya aku pernah bertemu dengannya tapi dimana' Begitu fikir Aisyah

Ia pun tetap memperhatikan sang pembicara tanpa memperhatikan isi materinya. Pikirannya sibuk mengingat pria yang berbicara itu. Tiba-tiba tatapan keduanya saling bertemu.

Deg... Deg... Deg

'Ahh aku baru ingat dengan tatapan tajam itu. Dia pria yang aku tabrak di toilet tadi. Tunggu!! Kenapa jantungku berdebar kencang' Batin Aisyah sambil memegangi dadanya.

'Wanita itu yang di toilet tadi. Ahh jantungku kenapa berdetak cepat. Perasaan apa ini' Batin Bram sambil mengontrol nafasnya..

.

.

.

.

.

.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh guys. Alhamdulillah udah bisa UP lagi setelah semalaman mikirin alur ceritanya. Mohon krisannya 😅

감사합니다

#Queenbe

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!