Ini sudah malam dan Qiu akan bertugas. Qiu di jaman modern adalah seorang ahli bela diri. Dia memilih untuk menjadi seorang polisi wanita. Tapi siapa yang menyangka bahwa dia harus mengalami kecelakaan saat bertugas.
Qiu merasa dia seakan terbang begitu jauh. Dia tidak bisa membuka matanya dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Akhirnya dia sadar bahwa dirinya telah berpindah dimensi setelah kecelakaan itu terjadi.
Pada suatu Hari, disebuah jaman dahulu ada sebuah kerajaan yang sangat harmonis. Kerajaan ini memiliki seorang Kaisar yang baik hati dan seorang Ratu yang sangat ramah. Mereka memiliki sepuluh anak yang terdiri dari delapan pangeran dan dua putri.
Kaisar kerajaan ini hanya memiliki tiga selir karena ia sangat mencintai Ratu dan tidak ingin memiliki banyak wanita di sekelilingnya. Saat acara perjamuan Kaisar mengumumkan...
"Pangeran ke Lima.., kau akan dijodohkan dengan seorang putri dari keluarga mentri". Kata sang Ratu
"Aku sudah membicarakan ini dengan mentri tersebut dan dia memberikan putri bungsunya untuk dinikahkan dengan mu". Kata Kaisar
"TIDAKK!! Ayah kenapa harus kakak ke lima?? Bukankah masih ada kakak ke dua dan ke tiga?" Tangis putri ke delapan yang sudah menyukai kakak ke limanya dari kecil
"Aku tidak masalah harus di jodohkan atau dinikahkan dengan siapapun. Ini adalah perintah Kaisar maka aku akan menuruti nya". Jawab pangeran ke lima
Keesokan harinya, keluarga mentri tersebut membawa putri bungsunya dan memperkenalkannya kepada keluarga kerajaan. Banyak rumor yang mengatakan bahwa putri bungsu mentri ini bodoh dalam hal ilmu pengetahuan juga tidak tahu mengenai bela diri, dapat diartikan bahwa dia adalah beban yang sangat berat di kediaman mentri ini.
"Mengapa Kaisar menjodohkan pangeran ke lima dengan putri bungsu mentri utara?" Tanya mentri barat
"Benar.., akupun bertanya-tanya. Pangeran ke lima memiliki takdir yang bagus tetapi mengapa harus dijodohkan dengan gadis bodoh ini?" Kata mentri lainnya
Istana pun menjadi gaduh karena hal ini yang membuat semua orang didalam istana pun terheran-heran.
"INI ADALAH PERINTAHKU!! SIAPA DARI KALIAN YANG BERANI MENENTANG DAN MEMBICARAKAN HAL YANG BURUK MENGENAI PERINTAHKU MAKA JANGAN HARAP DAPAT MASUK ISTANA KU LAGI!!" Jawab kaisar dengan nada tingginya
Pesta di istana pun berakhir dan kaisar mengumumkan bahwa pangeran ke lima dan putri bungsu mentri utara akan dinikahkan pada akhir bulan ini.
"Qan..., mengapa kau tidak menolak pernikahan ini saja? Katakan pada Ayah bahwa kau tidak menyukainya, lagian wanita ini sama sekali tidak tahu apa-apa. Dia bodoh dan tak memiliki kelebihan apapun". Kata Moan Shou, kakak ke duanya.
"Kak.., dia bodoh dan tak tahu apa-apa, itu sebabnya aku memilih dia. Dia tidak akan mengacaukan rencana ku dan dia akan lebih mudah untuk ku atur karena kebodohan nya". Jawab Qan Shou
"Haish..., baiklah itu terserah mu saja". Pasrah Moan
Akhir bulan pin tiba, hari pernikahan pun berlangsung. Istana benar-benar sangat ramai. Semua tamu undangan adalah dari kelas atas dan menengah semua. Mereka berpesta merayakan hari bahagia untuk kaisar dan juga mentri utara yang bersatu menjadi keluarga.
Mereka berpesta hingga larut malam.
Disisi lain, di kamar Pengantin hanya ada kesunyian dari dua orang yang telah menikah itu. Pada akhirnya Qan pun mengatakan sesuatu.
"Kau dapat tidur disini, aku akan tidur di ruang baca. Aku akan memberi tahukan mu satu hal bahwa aku tidak mencintaimu, aku menikahi mu agar ayah senang dan juga aku sudah memiliki seorang wanita yang aku cintai jadi tolong bekerja samalah dengan ku". Kata Qan
"Hemm". Jawab Qiu San sambil mengangguk
"Baiklah.., selamat malam". Kata Qan lalu meninggalkan Qiu sendiri di dalam kamar tersebut
"Heh..., memalukan sekali. Pengantin wanita tidur sendiri di malam pernikahannya? Lucu sekali". Smirknya
Keesokan harinya, kaisar mengundang semua orang yang berada di kediaman sekitar istana untuk mengadakan perjamuan pagi bersama-sama. Tibalah kedua orang yang baru saja menikah kemarin malam dan memberi hormat kepada Kaisar dan Ratu
"Ayah...., aku dan permaisuri ke lima telah hadir." Hormat pangeran Qan dan permaisuri Qiu.
"Salam Yang Mulia." Hormat Qiu
"Aih.., panggil aku Ayah, kau adalah putri ku sekarang." Kata Kaisarkepada Qiu
"Baik Ayah.." Ucap Qiu
Saat semua orang makan, ada seorang wanita yang sedang menari di tengah-tengah. Wanita itu bernama Siun Lin. Dia merupakan wanita yang dicintai oleh Pangeran ke Qan. Karena mencintai Siun, mata Qan terus menuju ke arah Siun dan membuat Qiu sadar akan tatapan mata Qan ke penari tersebut.
"Apakah wanita itu yang kau cintai?" Bisik Qiu
"Ya.., dia wanita yang kucintai. Kau hebat dapat menebaknya. Namun, karena statusnya rendah aku tidak dapat menjadikan dia seorang istriku. Itu sebabnya aku hanya dapat mencintainya tapi tak bisa memilikinya." Jawab Qan sedikit menunduk
"Ooh.." Jawab pendek Qiu
Saat semua orang tengah menikmati hidangan tersebut, tiba- tiba...
"Ahahahahaaaa.., aku mendengar bahwa kemarin malam Pangeran tidak tidur di dalam kamar pengantin. Apa aku benar Permaisuri ke lima??" Kata putri ke delapan dengan sangat keras
Seketika suasana menjadi sangat ribut membahas apa yang mereka dengar itu. Bahkan Kaisar dan Ratu pun terkejut.
"QAN!! Apakah itu benar??" Tanya kaisar dengan wajah yang marah
"Ayah aku..." kata Qan terpotong
"Ayah, kemarin Qan memiliki sedikit pekerjaan. Itu sebabnya dia tidak memasuki kamar pengantin. Begitu juga aku, aku begitu takut sehingga aku mengunci pintu kamar. Karena itu Pangeran tidak dapat masuk kedalam kamar setelah menyelesaikan pekerjaannya." Jelas Qiu
"Apakah itu benar? Qan?" Tanya Ratu
"Ya..Bu, itu benar." Jawab Qan
"Baiklah..., Luxi apakah sudah selesai, jangan mengatakan hal yang belum kau ketahui kebenarannya". Kata Kaisar kepada Putri ke delapan
"Baik Ayah.., maafkan aku kakak ke lima, permaisuri ke lima." Jawab Luxi.
Cih.., menyebalkan sekali -
(Batin Luxi)
Tiba-tiba penjaga yang berada di luat ruangan perjamuan berteriak.
"PUTRI KE SEMBILAN TIBA...". Triak penjaga pintu
"Wahh, Putri ke sembilan? Bukankah dia satu-satunya Putri yang dapat bela diri dan dia merupakan perempuan yang tidak mudah di dekati oleh sembarang orang? Wahh ini suatu kehormatan bertemu dengannya." Ribut seisi istana
Penjaga pintu pun membuka dan terdengarlah suara langkah kaki, yang menandakan seseorang telah masuk.
"Salam Ayahanda, salam Ibunda ratu". Hormat Lixi
"Sudah sudah, duduklah nak". Kata Ratu
Setelah kedatangan Lixi perjamuan pagi benar- benar menjadi perjamuan terbesar karena tidak mudah dapat bersama dalam satu perjamuan dengan Lixi. Lixi adalah salah satu dari pemimpin pasukan wanita di kerajaannya.
Tak lama kemudian, pesta pun berakhir. Setelah semua orang selesai mereka pun kembali ke kediaman masing- masing untuk beristirahat. Sedangkan anggota kerajaan masih berada di tempat tersebut untuk merayakan kedatangan Lixi.
"Apakah kau Kakak ipar ke limaku? Aku dengar kau tidak bisa apa- apa. Kau, apakah kau yang tidak mengerti ilmu pengetahuan bahkan tidak bisa bela diri itu? Bukankah itu memalukan bagi kakak ke lima?" Kata Lixi sambil menggoyangkan gelas yang berisi minuman miliknya
"LIXI!! Apa yang kau katakan? Dia adalah kakak ipar mu! Jaga sopan santun mu!" Triak Kaisar
Karena kaisar berteriak, suasana pun menjadi hening karena tidak ada yang dapat mencairkan suasana. Akhirnya seseorang membuka suara...
"Adik.., aku tidak dapat menilai diriku sendiri, itu sebabnya seseorang menilai salah mengenai diriku dan itu menjadi sesuatu yang di perbincangan oleh semua orang untuk menjelekkan ku." Kata Qiu
"Ooh.., benarkah? Kalau begitu bagaimana kalau kakak ipar ku ini menunjukkan kepribadian dirimu dan biarkan kita melihat apakah rumor yang ada itu benar atau salah? Kami akan menilai apakah penilaian kami sama dengan penilaian orang lain." Jawab Lixi
"Baiklah.., apa yang kau ingin aku lakukan?" Tanya Qiu
"Itu mudah besok aku harap semua orang yang datang dalam perjamuan tadi hadir besok. Aku akan menantang dirimu untuk melakukan beberapa hal. Bagaimana? KAKAK IPAR?" Jawab Lixi dengan penekanan diakhir kalimatnya
"LANCANG! Apakah kau tidak melihat Kaisar berada disini? Bagaimana kau bisa mengajukkan hal itu tanpa bertanya pada Kaisar?" Tegas Ratu
"Ibu.., Ayah.., aku meminta persetujuan kalian. Aku mohon kepada kalian." Sujud Qiu memohon
"Tapi Qiu..." Kata Kaisar terhenti saat melihat tekad bulat Qiu
"Baiklah aku setuju, asalkan dilakukan dengan cara baik dan bersih, tidak kotor." Lanjut Kaisar
"Tapi suamiku..." Kata Ratu terpotong
"Sudahlah istriku, Qiu hanya mau menunjukkan jati dirinya kepada kita biarkan saja." Kata Kaisar
"Terimakasih Kaisar.., Ratu.." Sujud Qiu dan Lixi
Setelah berita menyebar semua orang sangat menantikan hal tersebut. Sedangkan kerajaan menyiapkan hal-hal untuk acara besok.
Qan yang merupakan suami Qiu tidak mengatakan apa- apa. Karena baginya itu adalah urusan Qiu dan tidak ada hubungannya dengan dia. Walaupun saat ini mereke sepasang suami istri, mereka tetap tidak peduli urusan satu akan yang lainnya.
Pagi pun tiba. Taman istana sudah dipenuhi oleh semua orang yang akan menyaksikan pertunjukan tersebut. Siun gadis penari yang disukai oleh Qan pun ikut dalam menonton pertunjukan tersebut. Saat hendak masuk, Siun berpapasan dengan Qan dan mereka saling berbicara.
"Mengapa kau disini?" Tanya Qan
"Yang mulia, hamba hanya ingin melihat pertunjukan Putri Lixi saja." Jawab Siun sambil membungkuk
"Aku berharap permaisuri ku adalah kau. Aku mencintaimu dan kau mencintaiku. Aku tidak menyangka bahwa akhir cinta kita seperti ini." Keluh Qan
"Yang mulia, jangan seperti itu. Menurutku permaisuri ke lima juga cocok berada di sebelah mu, walaupun dia tidak memiliki sesuatu yang menarik bagi yang mulia." Kata Siun
"Hemm? Cocok denganku?" Heran Qan sambil melihat Qiu
"Iya yang mulia, kalau begitu hamba mundur. Hamba tidak pantas berada di barisan ini." Hormat Siun
"Yaaa..." Jawab Qan yang masih fokus memperhatikan Qiu
Setelah Siun pergi, pangeran ke lima masih saja terus melihat dan menatap istrinya dari kejauhan dan teheran- heran mengapa Siun mengatakan bahwa Qiu pantas dengan nya. Sementara itu Qiu merasa sangat tidak nyaman karena terus- terusan di tatap oleh suaminya dan mulai mendekati pangeran ke lima.
"Apa yang kau lihat? Tadi aku masih melihat kau tersenyum seperti kuda genit kepada penari itu, mengapa kau menatapku?" Kata Qiu
"Aku tid..., tunggu, kau mengatakan aku apa? Kuda genit? Beraninya kau!!" Kesal Qan
"Terserahku". Jawab Qiu sambil berjalan pergi
- Cih.., aku terlalu bodoh. Bagaimana wanita se dingin itu dan tak memiliki kelebihan apa- apa cocok berada di sebelah ku. Siun pasti hanya membuatku mau menerima wanita itu saja -
(Batin pangeran ke lima)
KAISAR DAN RATU TELAH TIBA..
"Baiklah.., aku mengucapkan terimakasih kepada kalian semua telah hadir dalam pertunjukan ini. Lixi, pertunjukan apa yang akan kalian lakukan hari ini?" Tanya Kaisar
"Menjawab Ayahanda. Ayah aku dan kakak ipar ke lima akan melakukan tiga hal. Yang pertama adalah kami akan menjawab satu pertanyaan dari jendral Xing, yang ke dua kami akan beradu menembakan panah, dan yang terakhir adalah kami akan berburu." Jawab Lixi
"APA?! Kalian adalah wanita, apalagi Qiu baru menikah dengan pangeran ke lima. Mengapa kalian harus berburu? Ayah tidak setuju!!" Kata Kaisar
"Ayah Qiu dan adik ke sembilan akan di ikuti oleh dua jendral besar. Apabila terjadi sesuatu pada kami, mereka yang akan melindungi kami. Hamba mohon Ayah, boleh kan kami melaksanakannya." Jawab Qiu sambil bersujud
"Qiu..., putri ku. Bukan maksud kami ingin melarang kalian. Tetapi, kalian adalah wanita. Apalagi kau adalah wanita yang sudah menikah, pikirkan suamimu baik- baik Qiu." Kata Ratu khawatir
"Ibu, suamiku adalah seorang pangeran. Aku tahu kekhawatiran kalian, tetapi suamiku juga tidak keberatan selama aku tetap baik- baik saja ibu." Bujuk Qiu
- Kenapa saat dia memanggil ku dengan sebutan suami aku merasa jantungku berdetak sangat cepat -
(Batin Qan)
"Aih..., baiklah aku mengijinkan kalian berburu. Kalau begitu mari kita mulai perlombaannya." Seru Kaisar
"Terimakasih Ayah, Ibu." Sujud Qiu dan Lixi
Gong berbunyi yang menandakan perlombaan dimulai. Semua orang bersorak sehingga membuat keadaan taman istana benar- benar sangat ramai. Sedangkan kedua peserta sedang bersiap- siap untuk menjawab satu pertanyaan dari jendral Xing.
Diruangan Qiu..
"Nona..nona." Teriak seseorang
"Pein, ada apa? Mengapa kau berteriak?" Ucap Qiu sambil melihat ke sumber suara
Dan yang memanggil Qiu adalah Pein. Pein adalah pelayan setia Qiu. Ia selalu berada dalam suka maupun duka Qiu. Mereka hanya berbeda satu tahun, itu sebabnya Pein selalu menganggap Qiu seperti kakaknya sendiri. Begitu juga sebaliknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!