Yoga POV
Aku terdiam begitu mengetahui semua yang terjadi padaku , aku sudah meminta kepadanya untuk menungguku tapi apa yang terjadi ia malah dengan tega nya menghianati ku “
masih jelas di ingatan ku bagaimana kami berdua merancang masa depan kami, aku hanya memintanya untuk menunggu ku selama satu tahun. setelah itu aku akan datang untuk melamar nya.
"rin, mas cuman pergi satu tahun saja ,tunggu mas ya dek"
"aku akan menunggu mas"
"mas sudah ngomong sama ibu dan ayah mu untuk menjaga mu selama mas pergi, mas harap kamu bisa jaga diri ya dek selama mas pergi"
"baik mas "
itu lah percakapan terakhir masih ku ingat dengan jelas bagaimana ia mengucapkan janji nya pada ku. lalu ketika aku pulang , dan mendatangi kediaman nya kulihat banyak orang berkumpul di halaman rumah nya tenda biru sudah terpasang di perkarangan rumah nya.
jantung ku seakan mencelos saat itu juga , pernikahan siapa ini? tidak mungkin erina berulang kali aku mencoba meyakin kan diri ku. menolak kenyataan bahwa erina telah menghianati ku
sebelum nya aku sudah menghubungi erina , tapi dia sama sekali tidak membalas pesan ku , bahkan mengangkat telfon ku pun ia tidak mau.
dan saat itu juga kuputuskan untuk mendatangi kediaman nya, hanya pak jaya yang menerima ku , ya pak jaya ada lah ayah erina ia mengajak ku untuk mengobrol di taman yang berada tidak jauh dari komplek perumahan mereka.
masih ku ingat jelas saat itu aku menggunakan seragam dinas ku, seragam ini kuperoleh setelah di lantik menjadi pasukan perdamaian.
"nak yoga bagaimana kabarnya ?" tanya beliau pada ku
kami duduk di bangku taman, aku duduk disamping nya
"baik pak, bapak sendiri bagaimana kabar nya ?
"baik nak , Allhamdulilah kalau nak yoga baik , tugas nya di libanon sudah selesai nak ?"
"iya pak, sudah selesai itu sebab nya saya datang kesini menemui erina pak, bapak ingat kan janji saya sama bapak ibu dan erina set...
"erina akan menikah besok nak"ucap nya pada ku , aku terpaku saat itu juga lidah ku seakan kelu tidak bisa mengeluarkan kalimat apa pun
menikah ? apa ini? kenapa ? menikah dengan siapa? itu lah pertanyaan yang ingin kutanya kan tapi semuanya tidak bisa ku ungkap kan lidah ku kelu seketika.
"bapak minta maaf ya, bapak kalah dengan ibu erina , ini semua keinginan ibu erina. dia sudah menjodohkan erina dengan lelaki pilihan nya bapak harap kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari pada erina, bapak permisi ya nak yoga" ucap nya pelan sembari mengusap pelan bahu ku sebelum ia pergi.
beberapa minggu setelah nya kudapati pesan dari erina ia mengirimi pesan melalui direct message
"mas , maafin erina
aku terpaksa menerima perjodohan ini, dikarenakan ibu yang meminta nya mas, aku sebagai anak hanya bisa menuruti permintaan beliau, aku harap mas mendapatkan wanita yang lebih baik dari ku , dan mendapat kan keluarga ke dua yang lebih baik dari keluarga ku.
sekali lagi aku minta maaf mas".
itu lah pesan terakhir nya , aku hanya membaca pesan tersebut tak berniat sama sekali untuk membalas nya setelah itu , aku mengambil keputusan untuk menutup semua akun sosmed ku.
keputusan itu ku ambil hanya untuk sementara waktu, aku butuh waktu untuk mengembalikan semua nya kembali seperti semula , sebelum pertemuan ku 4 tahun yang lalu.
pertemuan ku dengan erina
POV end
yoga terdiam dalam lamunannya mengingat ingat kisah cintanya yang telah kandas beberapa bulan yang lalu bersama kekasihnya erina
pupus sudah cinta yang selama ini ia perjuangkan erina memilih untuk menerima pinangan seorang pengusaha, ibu nya bersikeras menjodoh kan nya dengan lelaki yang ia pikir lebih baik dari pada yoga.
yang lebih mapan dan bisa membahagiakan erina .
“ yog…” seru seorang wanita, wanita itu menggunakan daster rumahan rambutnya panjang tergerai indah dengan perut nya yang sudah menonjol. Yeni adalah kaka yoga
“ iya mba….”
“ kamu lagi apa?bisa tolongin mba ??”
“ minta tolong apa mba ?”
“ tolong mba ambil pesanan mba sama teman mba, soalnya mba masih repot ni masak buat acara malam ini sekalian mba mau nyuruh kamu nyampain pesan mba ke temen mba itu .”
Yoga menghela napas nya “ mba aku kan nggk jalan pontianak, mana tau aku mba tempat teman mba itu “
“Edo yang akan nemenin kamu kok,dia hapal jalan nya “
Seorang anak kecil berumur 6 tahun itu tersenyum ke arah ibunya
“ tempat tante cantik ya mah “
Yeni mengangguk membenarkan sontak saja kalimat edo tadi membuat yoga menoleh ke arahnya
“ mba .. kamu ajarin apa anak mu ini kok bisa ngomong gitu “
Yenni tersenyum kecil
“ dia kan cowok dek , gini gini dia juga tau lah yang mana cantik yang mana nggk !” jawab yeni sembari tertawa kecil
Yoga hanya berdehem ria menanggapi omongan kaka nya
"Ya udah bentar, aku siap siap dulu edo tungguin om ya"
"Siap om!"
“ nah gitu dong .. jalan jalan kemana gitu ke kodam juga boleh haha” goda yeni kepada yoga ia tau betul adiknya itu sangat mencintai profesinya
“ ngawur kamu mba .. ya udah mana kunci mobilnya “
“ tu digantungan kunci , jangan lama lama ya jalannya ingat loh malam ini acaranya “
Yoga mengangguk tanda menyetujui “ kirimin alamatnya via WA ya ..!”
“om om" Edo menarik ujung kaus yoga , mencoba menarik perhatian yoga kepadanya, yoga pun mengalihkan perhatian nya pada keponakan nya tadi.
"apa edooooo....?" tanya yoga lembut
" kan ada edo ada ntar biar edo aja yang kasih tau “
“jagain edo ya yog, mas edo bilang ke tante cantik malam ini mama suruh datang kerumah ada acara 7 bulanan mama , ok ! ujar yenni kepada anak lelaki nya itu sembari mengancungkan jari jempolnya .
“ siap.. ma !!” jawab edo tegas
Yoga tertawa melihat tingkah keponakannya
“ mba mba anak mu iki udah di ajarin militer sejak kecil”
“ bukan aku kok, tapi mas mu “
“ ntar juga kalo kamu punya anak juga gitu dek “ sambung Aldi , lelaki bertubuh tegap itu keluar dari kamarnya sembari tersenyum lebar.
Yoga menggaruk garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal lalu kemudian menggapai tangan kecil edo membawanya kabur , malas meladeni ke dua kaka nya ini,mereka pasti akan membahas soal pernikahan apa bila bertemu dengannya .
“ mba, mas aku pergi dulu ya !” kata yoga
Sepasang suami itu hanya tersenyum “ kamu sih mas , nyinggung nyinggung anak , kamu kan tau dia habis putus cinta “
“maaf .. keceplosan mas dek !”
-
Diperjalanan yoga menikmati jalannya kota pontianak sembari memperhatikan sekeliling nya dan anak kecil disampingnya yang tengah sibuk dengan gadget di samping nya .
Sedikit risih ternyata cuaca di pontianak cukup panas untuk nya, dan ternyata juga selama ini ia salah membayangkan kota pontianak di dalam pikiran nya pontianak adalah hamparan hutan, jalan nya di penuhi pepohonan rimbun.
Maklum karna nama pulau nya Borneo , yoga rasa bukan hanya diri nya saja yang berpikiran seperti itu semua orang yang tinggal di luar pulau kalimantan juga berpikiran yang sama seperti nya.
Padahal tidak seperti itu juga, kebetulan saja mungkin kaka nya yang bertempat tinggal di kota jadi ia bisa menikmati kota pontianak pada umum nya tidak seperti apa yang ia bayangkan selama ini.
Ini pertama kali nya ia keluar berjalan jalan sendirian tampa di temani yeni dan adli orang dewasa menurutnya , karna kali ini di temani keponakan nya.
Keponakan yang tampan dan lucu mba yeni dan mas adli adalah contoh pasangan sukses yang menjadi panutan nya.
yeni adalah wanita lembut dan tenang sedang adli pria yang tegas dan bertanggung jawab mereka tentu bahagia ditambah lagi di karunia i anak yang tampan serta smart seperti edo itu membuat yoga iri akan kebahagiaan kaka nya.
yoga mengikuti jalan dengan panduan GPS yang tertera di layar handphonenya , karna kini keponakan nya itu tengah sibuk dengan game nya.
Sebenarnya ia tidak butuh GPS karna edo akan menunjukan jalan yang benar padanya. Tapi karna saat ini bocah itu sedang sibuk dengan gadget dan yoga tidak ingin menganggu nya. Yoga memilih opsi lain yaitu menggunakan GPS.
“ do pontianak panas ya …”
“iya om”
“kalau tempat nongkrong disini dimana do ?”
“dimana mana banyak om”
Yoga lalu menoleh ke arah anak kecil disampingnya, benar saja edo lagi lagi sedang fokus dengan game nya.
Jiwa ke jailan yoga tiba tiba saja menghampiri nya korban nya kali ini ada lah edo, ia akan menganggu ego dengan melemparkan beberapa pertanyaaan hingga akhirnya edo akan memilih untuk berhenti memain kan game nya
“do… kok edo manggil teman mama tante cantik, pasti anaknya cantik ya itu sebabnya edo panggil tante cantik"
“nggk kok om , tante cantik nggk punya anak”
Yoga pun tersenyum lega ,ia berhasil membuat edo mengalihkan perhatiannnya dari gadget nya
“ trus kenapa dipanggil tante cantik ?”
Edo pun meletakan gadget nya ia mengerlingkan matanya ke arah yoga lalu mengapitkan kedua lengan ke dadanya
“om kepo in tante cantik kenapa ?”
Yoga tersenyum kikuk
“ nggk kok, nggk kepoin cuman aneh aja kamu panggil dia tante cantik “
“ ya karna tante cantik memang cantik , baik lagi setiap edo datang ketempatnya selalu dibeliin ice cream, di ajakin makan “jawab edo dengan polos
Lagi lagi yoga terseyum , polos nya keponakannya pikirnya
“ kalo gitu om juga bisa , kalo om lakuin itu semua buat edo, edo mau panggil om, om tampan”
Edo memberengut “kenapa gitu, kan selama ini baru kali ini juga om mau keluar , biasanya juga gak mau kalau diajakin mama dan papah".
“ om itu nggk boleh keluar sembarangan , ntar om diculik “
“ loh papah juga tentara kok nggk takut diculik, masa om yang tentara takut diculik ?” yoga terbahak keras ,comelnya mulut keponakannya ini
“papa kan udah ada mama , om kan belum ada tante yang nemenin om,ntar om diculik sama tante tante kamu mau ??”
Edo lagi lagi memberengut kesal
“ emang ada yang mau culik om , kalo yang culik aku pasti banyak “
Yoga sekali lagi tertawa mendengar jawaban terus terang edo. Benar apa yang dikatakan edo siapa wanita yang berani menculik nya. Bukan nya malah terbalik dia yang lebih berpeluang besar untuk menculik seorang wanita.
“ oke oke om nga…/om tepiin mobilnya itu toko nya tante cantik “
belum smpat yoga melanjutkan obrolannya tiba tiba saja edo memotong kalimatnya dan menyuruh nya untuk menepikan mobil mereka karna ternyata mereka sudah sampai di tempat yang mereka tuju.
Edo langsung turun dari mobil berhambur ke toko tanpa menunggu Yoga yang masih di dalam mobil .
“ ehhh edoo… tunggu om” pekik yoga
“ tanteee….” Seru edo
Yoga menggeleng geleng kan kepalanya melihat tingkah keponakannya , ia pun menyusul edo memasuki sebuah butik pakaian wanita , terlihat olehnya beberapa wanita sedang asik asik memilih pakaian edo masuk kedalam butik tersebut.
matanya menelusuk setiap bagian ruangan butik itu mencari keponakannya, terdengar olehnya suara kecil yang sedang bersenda gurau dengan seorang wanita , benar sekali bocah kecil itu sedang bergelendotan di tangan seorang wanita .
Yoga tidak bisa melihat dengan jelas wujud dari wanita itu , ia hanya mendengar sekilas suara dari wanita itu.
Suara nya terdengar ceria , ia mengikuti bagaimana layaknya edo berbicara, terdengar ke ibuan mungkin itu alasan kenapa edo bisa dekat dengan nya.
Yoga memilih untuk menunggu sampai edo dan wanita yang dipanggil nya tante cantik itu keluar, sembari menunggu ada baik nya ia mengecek ponsel nya.
Barangkali ada pesan yang masuk dari atasan nya atau dari sahabat nya menanyai tentang diri nya, benar saja setelah di cek nya ada pesan dari Arya sahabat masa kecil nya.
From: arya
Yog, kamu di pontianak ?"
Yoga
Iya aku di pontianak !
Beberapa detik setelah pesan itu terbaca yoga langsung menerima panggilan dari arya, ia tersenyum sebelum mengangkat telfon dari arya.
Terdengar pekikan dari ujung sana , arya mengumpat nya , memarahi yoga karna tidak mengabari soal kedatangan nya ke pontianak.
Yoga hanya tertawa kecil menerima amukan dari seorang arya , untuk beberapa kali ia menganggukan kepala nya sembari tersenyum kecil.
Mengabaikan beberapa pasang mata yang melihat nya dengan tatapan kagum , apa lagi selain memuji ketampanan nya dan tubuhnya yang atletis .
" edo.. Sama siapa? "
Sayup sayup terdengar sebuah wanita itu tersengar lembut hingga sanggup mengalihkan perhatian yoga kepada nya.
Yoga menunggu sosok nya keluar dari pintu yang tepat berada di hadapan nya, penasaran akan sosok wanita yang dipanggil yoga dengan sebutan tante cantik.
Ia sedang berbicara dengan keponakannya, terdengar edo sangat antusias menjawab pertanyaan yang di lontarkan wanita itu. yoga cukup terkesima dengan ayunan suara wanita itu.
Hingga sanggup membuat nya mengabaikan panggilan dari arya.
"Yoga...yagaaa... Kau masih disana "
Tanya pria di ujung sana , yoga hanya berdia, ja masih menunggu sosok dari wanita itu menampakan wujudnya , terdengar suara mereka semakin mendekat
dan 3 2 1
Wanita itu muncul dengan edo yang masih bergelendot ditangan kanan nya, ia menggunakan kerudung berpakaian casual oversize kemeja yang oversize oh ya kerudung nya ia lilit kan , khas kerudung wanita jaman sekarang.
Wajah nya bulat, dagu nya terbelah persis seperti milik salah satu artis indonesia, ia tampak lembut dengan senyum manisnya.
Tubuhnya teramat kecil untuk yoga yang memiliki tinggi 180, tapi tampak imut dengan kemeja oversize nya.
" edo.. Sama siapa? "
Sayup sayup terdengar sebuah suara lembut sedang berbicara dengan keponakannya, nara melangkah kan kaki nya keluar dari pintu ruang pribadi nya, dia kaget begitu melihat seorang pria bertubuh tinggi besar sudah menanti nya di depan pintu.
" edo... " panggil yoga , edo tersenyum sambil melambaikan tangan nya tangan nya masih merangkul pergelangan tangan nara.
Nara yang pada saat itu sedang bersama edo tersenyum kepada yoga
" oh sama mas ya... "
Untuk beberapa saat yoga dibuat terpana melihat senyum nara dan sikap nya yang terlihat ke ibuan sehingga membuat nya bisa sedekat ini dengan edo.
Ia dia keibuan dia memiliki mata yang teduh serta senyum yang manis walau pun tubuh nya teramat kecil untuk seorang pria seperti yoga. Tapi nara berbeda suara nya saja sudah membuat yoga penasaran ketika mendengar nya.
" iya mba sama saya " jawab yoga cepat
" do.. Sini sama om"
" gak mau " edo menggelengkan kepalanya
Nara tersenyum
" gpp mas edo sama saya aja dulu,oh ya mau ambil pesananya mba yeni kan "
" iya mba, kok mba tau"
" tadi edo yang bilang mas ,tunggu sebentar ya , edo tunggu sebentar ya tante mau ambilin barang mama"
Edo mengangguk patuh, nara berjalan berbalik masuk kedalam pintu sebelum nya sepeninggalana nara yoga menghampiri keponakan nya ia berbisik ke telinga keponakan nya.
"Do, itu tadi tante cantik" bisik yoga
Edo mengangguk membenarkan
Dan beberapa menit kemudian nara keluar tubuh nara kecil bahkan mungkin sangat kecil menurut yoga jika dibandingkan dengan dirinya, namun tidak bisa dipungkiri nara memang imut dengan tubuhnya yang kecil dan wajahnya yang bulat.
" 500 mas " ujar nara sembari memberikan kantong belanjaan yeni
Yoga tertegun " mba yeni belum bayar mba ?"
" emang mba yeni bilang udah bayar ya mas... "
Yoga mendengus sebal ia mengambil segera dompet dari handbag nya yang sedari tadi dibawa nya.
Sedikit menggerutu karna jujur saja ini membuatnya malu , harus nya mba yeni mengatakan pada nya bahwa barang belanjaan nya belum di bayar.
Maka ia akan menyiapkan uang nya sebelum ia sampai di butik milik nara.
" eh mas.. Bercanda kok bercanda ini udah dibayar mba yeni kok" ujar nara gelagapan
" serius mba?? "
Nara tertawa kecil " iya mas udah dibayar " nara lalu mengalihkan perhatianya pada edo
" do mau beli ice cream kan yuk! "
" ayokk tante " jawab edo antusias
Nara menggandeng tangan edo , mereka berdua berlalu meninggalkan yoga yang masih terdiam di tempat nya, bukan karna malu tapi untuk kesekian kali nya ia terpesona melihat senyum lebar milik nara.
Yoga mengikuti langkah nara dan edo dari belakang, dia menuju ke arah mobil menaruh barang belanjaan yeni , kemudian mengirim sebuah pesan pada yeni
" eh tante tungguim om yoga "ujar edo membuat nara menghentikan langkahnya
Nara menoleh ke arah yoga yang kini berjalan cepat menghampiri mereka.
" kenapa ? Om yoga kan udah besar"
" edo takut om yoga diculik banyak tante tante yang liatin om yoga " jawab edo polos membuat nara tertawa
Nara melirik ke beberapa gadis yang kini tengah berada di toko nya benar sekali para gadis itu kini tengah mencuri pandang pada sosok yoga yang tampan.
Nara juga tidak memungkiri nya lelaki yang kini tengah sibuk dengan ponselnya itu memang tampan dan tentu saja banyak wanita yang melihatnya akan tertarik padanya. Terlebih jika mereka mengetahui kalau yoga adalah tentara, nara sendiri yakin yoga tentara melihat dari postur tubuh dan potongan rambutnya.
" mas... " panggil nara seketika, membuat yoga menoleh
" ayo cepat ntar mas diculik" timpal nya dilanjutkan dengan tawanya.
Yoga tampak bingung dengan kalimat nara tapi ia segera menyusul nara karna sudah mulai risih dengan beberapa pandangan yang kini sedang mengamatinya.
-
Yoga duduk didepan mobilnya sembari menunggu nara dan edo yang keluar dari minimarket yang letaknya berada tidak jauh dari lokasi butik nara
Sesekali nara memperhartikan bangunan di butik nara , beberapa wanita terlihat berlalu lalang silih berganti keluar dari butik nya. Sungguh membuat yoga penasaran bagaimana nara memulai butik nya dulu.
Untung saja cuaca pontianak saat ini tidak terlalu panas mungkin karna waktu sudah menunjukan pukul 3 sore , matahari sudah tidak terlalu tinggi seperti sebelum nya.
Sembari mengecek ponselnya beberapa panggilan tidak terjawab dan beberapa pesan diterima nya dari para sahabatnya yang bertanya tentang keberadaanya, tidak terkecuali pesan arya yang kesal karna yoga menutup telpon nya tampa kalimat penutup.
" 1 2 3 .... Kalo edo bisa jawab tante kasi yang besar"
terdengar sayup sayup suara nara yang berbicara dengan edo, yoga mengalihkan perhatiannya segera karna tertarik dengan kegiatan kedua manusia yang kini tengah berjalan menuju ke arahnya
Nara seperti seorang kaka yang menggiring edo berjalan bersama nya tubuhnya yang kecil suaranya yang sedikit cempreng membuat nya terlihat lucu ditambah lagi tingkahnya yang seolah olah mengikuti tingkah edo
Satu hal yang ditangkap oleh yoga nara bisa menyesuaikan kondisi nya sebagai orang dewasa tidak mudah untuk mendapatkan perhatian dari seorang anak kecil , terlebih seumuran edo itu lah yang membuatnya bisa akrab dengan edo
" nahh kita sampai... Edo pulang sama oom ya, nih om ,edo nya saya balikin " ujar nara sembari tertawa kecil
Yoga tersenyum " makasih ya mba edo udah dibeliin ice cream "
Nara tersenyum " sama sama mas"
Yoga membuka pintu mobil untuk edo dan membiarkan edo masuk namun ia teringat pesan kaka nya sebelumnya yang menyuruh wanita dihadapannya itu datang ke acara kakanya malam ini
" oh iya mba hampir saya kelupaan, malam ini mba yeni ngadain acara 7 bulanan dan mba yeni meminta mba datang" kata yoga
" oh udah tau kok mas "
Yoga menautkan alis nya bingung
" tau dari mana mba? "
Nara tertawa kecil " lah mba yeni kan ngirim undangan elektronik ke saya 2 hari yang lalu"
Yoga menepuk jidatnya pelan jadi maksud mba yeni meminta nya kemari alasan nya untuk apa ? Apa benar hanya untuk mengambil barang belanjaan nya saja, atau ada maksud terselubung di balik ini semua batin yoga
" ya ampun mbaaa sengaja ngerjain aku ini" ucap yoga kesal suaranya pelan namun masih terdengar oleh nara
" gak papa mas anggap aja jalan jalan, "
" iya mbaaa jalan jalan oh iya saya yoga mba adiknya mba yeni, mba siapa namanya? " tanya yoga begitu ia ingat bahwa sedari tadi ia belum memperkenal kan namanya
Yoga mengulurkan tangan nya , nara tersenyum lagi lagi senyum yang membuat yoga terpesona untuk kesekian kalinya. Nara menerima uluran tangan yoga
"Saya nara mas , jadi mas ini adik nya mba yeni, saya kirain tadi..."kalimat nara menggantung seketika dan itu membuat yoga penasaran
" siapa mba?? Mba kira siapa? " tanya yoga lagi
" gpp mas.. Lupain aja " jawab nara segera tapi masih mengulum senyumnya
" oh mba nara,kalau begitu saya duluan ya mba nara , terima kasih untuk semuanya ya... "
" iya mas "
Yoga melangkah kaki nya menuju mobilnya, membuka pintu dan segera masuk dalam mobilnya sedangkan edo sudah asik dengan ice cream dan gadget nya, ia menghidupkan mesin mobilnya terlihat olehnya nara masih berdiri menunggu kepergiannya.
Gadis itu imut pikirnya dan selalu tersenyum apa ia selalu tertawa seperti itu pikir yoga, sileut wajah nara masih teringat jelas di pikiran nya sikap nya kepada anak kecil mengingat kan yoga kepada yeni , bagaimana lembut nya yeni memperlakukan edo
Ia pikir ia tidak akan menemui wanita selembut yeni namun kali ini ia salah, ia baru saja menemukan nya di dalam diri wanita imut bernama nara.
Wanita yang barusan ia temui, yoga tersenyum apa ini kenapa tiba tiba saja ia memikirkan nara dan apa tadi kenapa ia bisa terpesona hanya dalam waktu sepersekian detik setelah melihat senyum nara.
"Om , kenapa ?" tanya edo yoga tersadar dari lamunan nya
"Apa nya yang kenapa ?"
" dari tadi senyum senyum terus " jawab nya polos
Yoga tertawa kecil ia mengangkat sebelah tangan nya mengelus puncak kepala keponakan nya gemas dengan ucapan keponakan nya tadi.
-
yoga dan edo sampai dirumah, begitu mobil terparkir di halaman rumah , edo langsung keluar dari mobil dan berlari menuju ibu nya yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan mereka.
" Mamah " teriak edo berhambur memeluk ibu nya.
yeni membalas pelukan anak nya dengan hangat, ia melemparkan senyuman nya pada yoga yang menyusul anak nya di belakang , dengan sekantong barang belanjaan yeni di tangan kanan nya.
yeni melepaskan pelukan nya pada edo
"gimana tadi ketemu tante cantik edo senang ?"
edo mengangguk " tadi edo di beliin ice cream sama tante cantik"
"oh yaa... tante cantik baik ya , om yoga di beliin gak ?"
edo menggeleng perlahan " gak ma, om gak ikut masuk sama kita ke supermarket nya dia cuman diam aja di mobil"
yoga tertawa kecil mendengar penjelasan keponakan nya , ia tersenyum kepada yeni lalu memberikan barang belanjaan yeni.
"ini mba barang belanjaan , ingat mba belum bayar loh "
yeni tertawa kecil " nara nagih ke kamu ya ?"
yoga menunjukan smirk nya
" mba sengaja ya ngerjain aku di depan nara , emang kenapa sih mba orang tu adek di kenalin baik baik bukan nya malah di kerjain seperti ini dan inget ya mba , mba itu udah ngirim undangan elektronik sama nara"
mendengar penjelasan yoga membuat yeni terkikik geli , dia memang sudah mengirimkan undangan pada nara sebelum nya , ide itu tiba tiba saja terlintas begitu ia mendapat pesan dari nara.
dimana nara mengabari nya bahwa pesanan nya sudah ada, melihat sang adik yang kerjaan nya hanya melamun di rumah. yeni tak sampai hati ia akhirnya berinisiatif untuk mempertemukan nara dengan yoga dengan cara yang sudah ia atur di dalam pikirannya.
benar saja ternyata cara itu berhasil , yoga mau mengambilkan barang belanjaan nya dan kehadiran edo diantara mereka menjadi pemanis.
"oh ya , mba lupa dek maafin mas ya" sesal yeni berpura pura
yoga tersenyum kecil melihat sandiwara yeni , terlihat jelas oleh yoga bahwa yeni sedang bersandiwara.
"keliatan mba bohong nya"
"oh ya keliatan ya , berarti mba gak cocok jadi artis ya" untuk kesekian kalinya yoga tertawa
"mba... udah ya cukup jadi ibu rumah tangga aja jadi persit aja, jagain edo sama mas adli jangan jadi mak comblang"
yeni terkikik geli , ia membiarkan yoga yang berlalu meninggalkan nya .
-
Malam Harinya dirumah kediaman Adli bersama istrinya tampak beberapa pria tengah berkumpul didepan teras rumahnya beberapa pria bertubuh tegap dengan potongan cepak terlibat obrolan panjangbersama Yoga acara sudah berakhir satu jam yang lalu namun mereka tampak enggan untuk kembali ke batalyon mereka ,ya mereka adalah para anggota Adli .
"oh jadi abang satgas di libanon kemarin ?"
" iya saya disana selama satu tahun "
"waah asik ya , aku kapan ya bisa dapat kesempatan satgas kesana "
" halah macam betul saja kau , kaya bisa saja kau tinggal kan pacar pacar mu disini ?"
" bang .. itu urusannya beda , kalo mereka mau tunggu aku kenapa tidak iya kan bg ?"
Yoga tersenyum meng iyakan kata kata junior nya itu sembari memperhatikan sebuah mobil mini berwarna merah cerah memasuki halaman
" masih ada tamu bg ?"
" sepertinya ..."
Seorang wanita bertubuh kecil dengan balutan kemeja merah muda dengan bawahan celana jeans putih bersama tas Clucth nya tampak anggun keluar dari mobil ia membawa sebuah bungkusan di tangan kanannya, ia tersenyum kepada yoga dan teman temannya , Yoga hampir saja tak mengenalinya sebelum gadis itu mendekatinya ia baru sadar gadis itu , gadis yang tadi siang di temuinya .
"mas acara nya udah selesai ya ?" tanya gadis itu begitu ia sudah sampai di depan kerumunan para pria yang sedari tadi memperhatikannya
" oh iya mba satu jam yang lalu , tapi gpp masuk aja mba , mba yeni sama mas adli udah nungguin dari tadi "
Tampak wajah gadis itu menyesal , ia pun menunduk sopan membuka sepatu highels nya yang kurang lebih tingginya berukuran 6 cm " masuk dulu ya mas "
"nggih mba "
Nara pun berlalu meninggalkan Yoga dan teman temannya , Yoga masih terdiam didalam pikirannya sosok nara tadi pagi berbeda sekali dengan yang sekarang, gadis bertubuh mungil itu tampak casual dengan balutan kemeja serta jinsnya yang senada menunjukan kesan kharisma pada tubuhnya.
" bang siapa tadi??
"oh teman mba ku "
"bening bener mas , gaya nya itu loh stylish bener dah".
"ah dasar lu semuanya juga elu bilang bening "
" tapi ini serius beneran bg liatin aja gaya nya tu , sepertinya orang kantoran deh "
"masa iya elu belum pernah ketemu cewek cewek kaya gitu "
" ya gimana ya selama ini gak pernah dapat yang ke gitu selalu nya cewek cewek jaman sekarang kan update dengan fashion jadi pakeannya sama lah kaya model jaman sekarang , tapi ini kan beda casual gitu kata orang bg ,cuman sayang mungil aja, tapi gak apa apa cewek kecil juga imut"
Yoga tersenyum mendengar celotehan juna anggota kaka ipar nya itu , ia pun setuju dengan pernyataan juna nara tampak anggun dan berkharisma ketika menghampiri mereka tadi, ntah lah auranya berbeda dari wanita wanita lain .
" coba aja dek pacaran sama anak kantoran gayanya kan kaya gitu keseringan pake kemeja "
" abangemang pacar nya orang kantoran "
" nggk , nggk punya pacar saya
" masa ? abang cakep gini perwira pula nggk punya pacar "sindir juna mulut lelaki satu ini memang selalu mencelos tanpa bisa di rem rem.
" dulu sih ada , sekarang udah nggk lagi.. /ndul kamu mau kemana? Penjelasan yoga terhenti ketika ia melihat salah satu junior nya itu berdiri sembari membawa tekoh kopi yang sudah kosong .
" mau ke dalam bg minta kopi hehehe kopi nya habis "
" sini biar aku aja, duduk aja ndul" yoga pun berdiri lalu mengambil tekoh tersebut dan berlalu meninggalkan mereka .
" huuu.. bilang aja kamu mau kedalam liat mba cantik tadi kan"
-
"ya maaf mba aku lupa acara mu hahhaa habis nya si toni itu datang maksa maksa minta temenin aku urgent katanya aku kirain ada apa dia bilang mau kerumah sakit ehh tau taunya minta temenin jenguk istri temannya yang habis lahiran kan gila ya , mangkanya pake baju yang ginian nggk cocok kan ama tema pestamu mba" cerocos nara sembari mengambil beberapa lauk yang sudah terhidang di atas meja makan .
" kamu masih berhubungan sama toni ?"
" masih "
" kamu tau kan dek dia suka sama kamu "
" tau kok mba .."
" lah trus ...
" aku bilang aja aku nggk mau pacaran sama dia kita temenan aja "
" dia mau ?" tanya adli menyambung obrolan mereka di meja makan
Nara terbahak ,"kepo banget ni si oom nyambung aja hahha "
" iya ni kamu kok disini letting mu udah pulang ?"
" udah kok tinggal junior ku aja , sengaja ku suruh pulang agak malaman biar bisa bantuin si yoga beres beres"
" hahaha dasar ya om "
" lah mereka juga suka kok ra lama lama di luar "
" eh udah balik lagi ke topik kita , jadi dia mau ?" tanya yeni tak sabaran sambil mengelus perutnya
Nara pun duduk disalah satu meja makan itu berhadapan dengan sepasang suami istri tadi
" ia dia mau , katanya aku bakalan nungguin kamu sampai kamu buka hati buat aku " tutur nara sembari memasukan sesendok nasi dimulutnya
Adli yang mendengar hal itu lalu memonyongkan mulutnya tanda mengejek
" gayanya ..."
tawa nara dan yenni yang pecah mendengar kata kata alay tadi , beginilah kalo mereka bertiga sudah bertemu nara sudah dianggap keluarga sendiri bagi sepasang suami istri ini
" ehemb ..." sebuah suara berhasil
mengalihkan perhatian mereka bertiga , yoga masuk ke ruang makan sambil membawa tekoh kosong di tangan kanannya
" mba bisa minta kopi lagi kami didepan sudah kehabisan kopi "
" owalah udah habis toh, bentar mba buatin " sahut yenni lalu berdiri mengambil tekoh dari tangan adiknya
" eh mba udah udah duduk aja biar aku yang buatin ..." nara bergegas berdiri menyodorkan dirinya karna kasian melihat yenni yang harus bolak balik kedapur dengan perutnya yang besar
" gak usah ra , kamu kan tamu masa iya tamu disuruh buat kopi nanti malah gak mau lagi datang kesini ..duduk aja "
" iya ra duduk aja .." timpal adli
Nara hanya mengangguk mematuhi , yenni berjalan santai menuju ke dapurnya . dari jauh tampak ia melambaikan tangan nya ke arah suami nya yang masih melihat nya dari kejauhan , untuk beberapa saat adli hanya bengong mencoba membaca isyarat sang istri namun untuk beberapa saat ia langsung mengerti , ia tau bahwa yenni sengaja ingin memberikan ruang untuk nara dan yoga berdua.
" eh yog aku kedalam dulu ya takut takut mba mu kenapa2"
" oh iya mas " jawab yoga
" ra dalam dulu ya, gpp kan " pamit adli ,
Diruangan itu hanya ada Yoga dan nara hening untuk beberapa saat sebelum akhirnya nara memulai obrolan untuk memecah keheningan
" mas udah lama datangnya ?"
"iya mba hamppir seminggu disini "
" cuti ?"
" iya mba cuti
Nara tertawa kecil menyimpulkan senyum termanisnya membuat gigi kelinci nya terlihat "panggil nara aja mas , jangan mba biar lebih akrab gitu " ujar nara kemudian
" oh iya nara.."
Hening seketika, nara masih tetap dengan senyum termanisnya sambil menyendok makanan dihadapannya .
" kenapa terlambat datang nya ?
" oh ada urusan mas.. btw mas itu sama kaya mas adli TNI ?" tanya nara ia memandang yoga intens
" Iya saya TNI mba .. kenapa ?"
Lagi lagi nara tersenyum " gpp mas ...jangan panggil mba lagi toh mas panggil nara aja kenapa "
Kini giliran yoga yang tertawa , " ia ia maaf kan nggk secepat itu juga ra menyesuai kan "
" tumben banyak ngomongnya " celetuk nara sembari terkekeh renyah
" apa ra ??"
" ah gpp ..."
"nih dek kopinya sudah ..." sahut yenni dari kejauhan membawa setekoh kopi ia lalu menghampiri yoga ,
" makasih mba , ra aku keluar dulu ya " pamitnya kemudian nara hanya membalas dengan anggukan manis
Yenni tersenyum ia menoleh ke arah nara, " gimana adik mba ??" tanya nya kemudian
" apanya mba ??"
" yahhh yoga gimana ?"
" cakep "
" cieeee ... naksir ya sama adik mba " goda yenni kemudian
Nara tertawa kecil " apaan sih mba , kan mba sendiri yang nanya gimana adiknya , yah aku jawab lah . bukan berarti aku naksir mba , udah jangan kaya anak kecil aku itu udah 26 mba bukan ABG lagi "
" serius kamu nggk naksir sama adik ku "
Nara tertawa lagi sembari membuka layar handphonenya " iya mba nggak "
" nggak kepingin jadi ibu persit kaya aku ?
" mimpi mba ... " jawab nara singkat
" loh kok mimpi , dek nasib seseorang itu nggak ada yang tau "
" emang nggk ada mba tapi , lebih baik menerima kenyataan dibanding harus bermimpi, aku itu cuman tamatan SMK loh mba , sedangkan adik mba itu Perwira mana lah cocok bersanding sama aku , jadi buang jauh jauh pikiran mba untuk memiliki adik ipar seperti aku " papar nara jelas membuat yeni sedikit agak kecewa
"hembb ...dek kalau sudah jodoh nya mau gimana , lagian kalau mba dan ortu mba setuju sama kamu bisa jadi toh dek kamu benar benar jadi adik ipar kami, tamatan SMK gini gini duitnya udah banyak sudah menghasilkan lapangan pekerjaan sendiri pula yang penting itu nar dalamnya bukan luarannya , dek aku mas mu , sama orang tua ku nggak pernah berpikiran kolot harus sederajat dengan kami untuk menentukan calon pendamping hidup anak anaknya , yang terpenting kebahagiaan adek ku , seandainya kebahagiaan yoga ada di kamu kenapa tidak ?"
Nara tersenyum sebentar , sembari menghela napasnya dalam
" mba beruntung banget ya nanti yang bisa jadi adik ipar mu , punya kaka seperti mu dan punya mertua seperti orang tua mu "
Yeni terkekeh " ya pasti lahhh .. itu sebab nya udah kamu aja yang jadi adik ipar ku , ngapain aku cari jauh jauh kita kan udah tau masing masing sifat dan karakter kita aku rasa orang tua ku juga akan setuju sama kamu ra" ujar yeni masih mencoba meyakinkan nara
Nara tersenyum lalu berdiri dari kursinya sembari membawa piring kotor nya
" nanti lah kupikirkan lagi mba, apa aku sanggup menerima tugas menjadi seorang pendamping abdi negara " ujarnya hampir sedikit berteriak karna ia berlalu menuju dapur
Yeni tersenyum lebar setidaknya nara tidak menolak untuk dijodohkan dengan yoga sang adik, ia tahu betul nara memang tak sama seperti wanita pada umumnya yang kebanyakan fanatik pada pria berprofesi anggota kalau dia mau mungkin sudah lama gadis dihadapannya itu menikah.
namun dari pertama ia berkenalan dengan nara tak sekalipun nara menggandeng seorang lelaki , sudah banyak lelaki mapan yang mendekati nya namun nara tak bergeming ia memilih menyendiri , ntah apa yang sudah dialaminya sehingga mampu membuat hati nya sekeras itu pada lelaki manapun.
-
Beberapa hari kemudian gedung aula PCC #
" ya... Kamu dimana aku uda di lokasi ni"
Ujarnya kepada seseorang di ujung sana yang sedang ditelponnya
" iya aku pake kemeja batik ini berdiri tepat didepan penerimaan tamu, aduhh kalo lama gue tinggal ya " sungut yoga lalu mematikan telfonnya dan tak lama berselang seorang pria tampan tinggi tegap seperti dirinya menuju ke arahnya sembari tersenyum
" helloo mas bro gitu aja kok ngambek " ujar arya ,ya lelaki yang barusan di telfon yoga tadi adalah arya salah satu sahabatnya
Seorang perwira angkatan udara yang bertugas di Pontianak beberapa hari yang lalu dia menghubungi yoga karna tahu yoga berada di Pontianak ia meminta yoga menemani nya untuk ke pernikahan letting nya.
Arya tampan seperti yoga memiki tubuh yang tinggi, tegap dan memiliki kulit yang putih hidung yang mancung serta bibir yang kecil tak heran jika banyak sekali wanita yang mengidolakannya.
Termasuk sekarang beberapa tamu undangan wanita terlihat mencuri pandang ke arahnya. Yoga sudah terbiasa dengan hal ini karna dirinya nya pun seperti itu terlalu sering jadi pusat perhatian
" kamu lama sih.. Lagian ngapain juga kamu minta temenin aku kesini, kenapa gak ngajakin pacar kamu" keluh yoga
Arya tertawa kecil " woles bro pacar yang mana sih? " elak nya dan dibalas tatapan sinis yoga
" ya ya gak berubah rubah pacar kamu ada berapa sih ?"
"Aku gak punya pacar ga"
Yoga memutar matanya malas
" iya gak punya pacar cuman TTMan " sindir yoga kemudian
Arya tertawa kecil " udah daripada ngomongin pacar mending kita makan yuk dan sekalian ketemu teman teman ku yang lain, kamu kenal beberapa dari mereka kita pernah latihan bareng" ujar arya lalu merangkul bahu yoga mengajaknya masuk ke dalam ruangan menyapa beberapa kenalan mereka .
" yoga... Apa kabar udah lama gak ketemu kamu " sapa seseorang diantara kerumunan para teman arya
" allhamdulillah baik baik aja kamu apa kabar dan? "
" aku ya gini gini aja ga.. Kamu liburan kesini?"
Yoga tersenyum " iya dan , aku lagi liburan kesini"
"Kapan kapan ngumpul bareng kita dong sebelum pulang "
Yoga tertawa kecil " iya nanti ku usahain, eh pacar mu kemana kok gak bawa pacar kesini"
Dani tersenyum " aku udah putus ga sama pacar ku, dia selingkuh" jawab dani sembari terbahak
" kasian banget kan aku udah dijagain eh malah jadi jodoh orang " paparnya yang membuat yoga tersenyum hambar
Ternyata bukan hanya dirinya yang mengalami kejadian itu
" turut berduka ya dan, mungkin dia bukan jodoh mu"
Dani tertawa kecil " santai aja lah masih banyak cewek lain kok, oh iya maaf ni ya aku tinggal dulu ya hahaha udah dipanggil tu " dani menunjuk ke salah satu kerumunan wanita yang kini tengah tersenyum ke arah mereka
Yoga memutar matanya malas " dasar laki laki " kata yoga pelan namun masih terdengar arya yang berada disamping nya
" emang kamu bukan laki laki" sindir arya dan dibalas tatapan sinis dari pria pemilik kulit sawo matang disampingnya
" minggir aku mau cari tempat duduk "yoga melengos meninggal kan arya sendirian, arya mengikuti langkah yoga sambil menebar senyuman kepada wanita wanita yang meilirik ke arah mereka
Segera arya menghampiri yoga dan duduk disampingnya mereka memperhatikan keadaan sekeliling nya sembari menyapa beberapa tamu undangan yang memang mereka kenal.
arya memperhatikan sahabatnya yang duduk disampingnya yoga yang kini tengah sibuk mengotak atik handphonenya
" ponsel terus sih ga yang di urusin, coba gitu kenalan sama wanita wanita disini, mana tau ada yang kecantol kan " kata arya
Yoga tertawa kemudian mengalihkan perhatiannya pada arya
" ngaco kamu ya, aku bukan kamu yang mudah beradaptasi sama orang yang baru dikenal terlebih lagi wanita " jawab yoga sekenanya
" iya aku tau, kamu seperti itu tapi apa salahnya sih ga, nambah nambah teman "
"ya makasih, tapi aku baik baik aja kok saat ini "
" ga kita itu sahabatan dari kecil , aku udah tau kamu seperti apa , kamu kalau sudah menyangkut soal hati susah banget buat dikasih tau , apalagi seperti saat ini kamu udah kaya orang yang gak punya tujuan hidup tau gak, mumpung di Pontianak, aku ada disini buat kamu coba lah buat mengikhlaskan apa yang udah terjadi"
Yoga tersenyum hambar " i will try ya " jawabnya sembari menunjukan seulas senyum
" btw aku lapar ayo kita ambil makan " lanjut nya langsung berdiri
Arya tersenyum ia tahu yoga sekarang sedang mengalihkan pembicaraan mereka,
" ayo cari makan aku juga laper " kata arya kemudian mengikuti langkah yoga
Mereka menuju ke sebuah prasmanan dimana di atas prasmanan itu bertuliskan sate kebetulan sekali yoga sangat menyukai sate tak mau menghabiskan waktu ia pun melipirkan tubuhnya menuju prasmanan tadi dibuntunti oleh arya yang setia mengikuti nya
Selagi menunggu giliran yoga memperhatikan sekeliling mata yoga tiba tiba saja tertuju pada seorang gadis yang tengah asik menyantap makanan di hadapannya sembari sesekali tertawa dengan teman wanita disampingnya
tak beberapa lama sudah tiba gilirannya untuk mengambil makananan , ia pun lalu mengambil makanan , begitu ia selesai ia langsung menghampiri meja wanita yang tadi dilihatnya ingin memastikan apakah gadis itu benar seseorang yang dikenalnya.
" yog mau kemana kamu? " tanya arya bingung melihat arah tujuan yoga yang beralih, bukannya menuju ke kursi mereka ia malah menuju meja lain
" kesini ..." tunjuk nya pada meja gadis tadi
" meja kita kan disana ..."
Yoga tak memperdulikan arya , ia lalu menghampiri meja tersebut
" nara kan ??" tanya nya begitu ia berdiri di samping gadis itu
" hei kamu kenal" bisik arya ketika ia sudah sampai di belakang yoga ,
Gadis yang ditanya nya itu memicing kan matanya sembari menatap yoga dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya , di ambilnya kaca matanya lalu mengunakannya sekarang ia baru bisa melihat jelas wajah laki laki bertubuh tegap yang menghampirinya
" loh .. mas yoga "kata nara yang membuat senyum di wajah arya mengembang , lega rasanya mengetahui kalo gadis dihadapannya itu mengenal yoga .
"ra kamu kok ada disini ?" tanya yoga
Nara tertawa kecil " hehe duduk dulu duduk dulu .. mas duduk mas " nara mempersilahkan yoga dan arya duduk dimeja yang sama dengannya .
" iya mas aku ada disini , biasa nyari can tepi dulu " jawab nara santai
Yoga terlihat bingung ia mengalihkan pandangannya pada arya menuntut penjelasan, dan arya pun tersenyum ia tau maksud dari tatapan sahabatnya itu
" itu loh kerja sampingan gitu "
" oohh .. emang nya kamu kurang uang ra?" ceplos yoga
Nara tertawa kecil sembari menggeleng gelengkan kepalanya " terlalu polos " batinnya
" hahah nggk gitu juga mas , cuman nyalurin hobi doang , jadi aku itu MUA "
" Oooh Mua nya pernikahan Dodi , make up nya aja mba apa keseluruhan ?"tanya arya antusias
" keseluruhan mas , kalo make up nya emang aku yang turun langsung kalo décor dan recording nya ada temen ku yang backup semua nya "
" oohh gitu "
" trus butik mu gimana ra?"
" lah kan ada yang jaga nya mas "
" embb .. jadi hobi mu tu dandan dandanin orang "
" iya gituuuuuu, mau tak dandanin juga??" hahaha goda nara
" ntar tunggu ketemu jodoh ku " jawab yoga yang disambut tawa riuh arya dan tata
Nara menautkan tangannya ke dagunya menatap yoga yang memang sedang duduk didepannya , nara memicingkan matanya
" mau kubantu cariin nggk ?" tanya nara terkesan menggoda matanya yang bulat sangat jelas kini bertatapan dengan mata yoga.
Yoga terkesiap" ngawur ra ra.. mau nyariin orang kenapa nggk kita berdua aja " jawab yoga sekenanya
Sontak saja kalimat itu membuat arya dan tata membulat kan mata mereka kaget guyonan nara ternyata disambut oleh yoga
" hayolahh ... mas " jawab nara dengan santai sembari tertawa
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!