Keysa berjalan dengan riang memasuki kawasan rumahnya,peluh keringat membanjiri tubuhnya karena ia baru saja selesai bermain futsal dan langsung pulang ke rumah.
Keysa memang memasuki ekskul futsal saat pertama kali masuk SMA dan kini timnya merupakan andalah futsal putri disekolahnya.
"Mama Keysa pulang!!! " Keysa berteriak namun tak menemukan mama ya ,ia berjalan kearah ruang keluarga dam melihat keluarganya telah berkumpul disana.
"Kamu sudah pulang Key, yaudah ganti baju abis itu kita makan bareng sekalian ada yang mau kita omongin." ucap George ayah Keysa.
Keysa bingung tak biasanya mama dan papa nya berbicara dengan nada serius,tapi Keysa tak memedulikanny dan berlalu ke kamarnya.
Saat ini mereka semua telah berkumpul dimeja makan, mereka makan dengan hikmat setelah itu saat Keysa ingin meninggalkan meja makan,
"Key ada yang papa mau omongin sama kamu."
"Mau ngomong apa yah,Keysa gak ada buat gara gara kok disekolah."
"Saat ini perusahaan kita dalam masalah,"
" Apa! Jadi kita bakal jadi gelandangan?"
Yah papa Keysa merupakan seorang pengusaha yang cukup terkenal dalam dunia bisnis.
"Sebenarnya kita bisa aja gak bangkrut,tapi kalo kamu mau bantuin papa."
" Tenang aja yah,Keysa pasti bantuin Papa,."
"Jadi agar perusahaan kita gak bangkrut papa akan– " Papa Keysa menjeda sebentar kalimatnya.
" Papa bakalan jodohin kamu sama rekan bisinis Papa!"
"Uhuk uhuk.... " Keysa yang tadi sedang meminum air tiba tiba terbatuk mendengar pernyataan papanya.
" Papa gak salah ngomong kan? Mana ada lagi sekarang jodoh jodohan! Aku gk mau dijodohin ma," Keysa merengek kepada mamanya berharap kalo papanya hanya bercanda.
"Sayang,cuma ini satu satunya cara biar keluarga kita gak bangkrut,apa kamu mau Papa harus banting tulang dari awal lagi ,papa kau udah tua sayang .ibu harap kamu ngerti."bujuk Diana mamanya keysa.
"Tapi Keysa gak mau!"
"Ini semua demi kebaikan kita sayang,kamu tega apa kalo papa harus banting tulang buat makan kita? Engga kan?!"
" Pasti aku dijodohin sama om om tua kan?"
"Kamu jangan salah sangka dulu,rekan bisnis papa masih muda umurnya masih 28 tahun."
" What!!! Masa umurnya beda 10 tahun sama aku ma? Yang ada nanti pas kita jalan dikira anak sama bapak lagi!" protes Keysa tak terima.
" Kamu harus terima key,dan besok malam kita bakal adain makan malam keluarga sekalian bahas pernikahan kalian." Goerge angkat bicara.
"Yah ,masalah umur aja aku belum setuju,kok udah bahas pernikahan sih? Aku kan Masi sekolah!"
" Ini demi kebaikan kamu sayang.Papa gak asal jodohin kamu,tapi karna papa tau kalo dia bakal bisa jadi panutan kamu nantinya. Dan masalah pernikahan emang bakal dilakuin secepatnya karena kamu tau dia itu pengusaha sukses,jadi waktunya sempit." Jelas papa Keysa.
Setelah pembicaraan dengan orang tuanya,Keysa langsung mengunci dirinya dikamar untuk menenangkan pikirannya,sungguh dia tak pernah terbayang jika ia akan dijodohkan pada zaman modern ini.
" Sial! Sial! Kenapa harus dijodohin sih." Keysa terus menggerutu tentang perjodohan yang akan dia jalani.
Keysa menuruni tangga dengan lemas,hari ini ia tak bergairah untuk kesekolah.
Ia memakan sarapan nya dengan malas.
"Key,kamu ingat ya hari ini kita ketemu sama calon kamu. " ucap Diana mengingatkan.
" Hem... Aku pergi dulu." Liana pergi setelah mencium kedua pipi orang tuanya dan pergi menuju sekolah.
" Key tungguin gue!" teriak Laura sahabat dekat Key .
Key hanya melihat malas Laura yang sedang berlari mengejarnya .
"Tungguin gue Napa bambang!"
"Iya bawel,gue dah berhenti."
"Lo kenapa sih? Kok tumben gak semangat gitu? Biasanya kan Lo udah cengengesan gak jelas di sekolah."
" Lo kira gue gila."
"Bukan gila tapi sedikit mereng."dan langsung dibalas jitakan dari Keysa.
"Sakit tau key,nanti kalo gue gak pinter lagi gimana,Lo mau tanggung jawab?"
" Emang sejak kapan lo pinter ,yang ada lu naik kelas aja karna gurunya kasihan. "
"Dasar temen Dajjal." teriak Laura saat Keysa lagi lagi meninggalkannya.
"Jadi lo mau omongin apa sama gue?"
Kaysa tapi mengajak Laura untuk berbicara serius,dan disinilah mereka sekarang di Rooftop sekolah.
" Lo janji gak bakal ngetawain gue ya."
" Lo mau ngomong apa sih key,tinggal ngomong aja susah amat."
" Jadi gini– " key menggantung kalimatnya.
" Gue bakalan dijodohin sama orang yang 10 tahun diatas gue."
Satu detik ,dua detik, tidak ada ekspresi dari Laura lalu,
"Hahaha... demi apa Lo ngomong ini,Lo serius hahaha..."
" Ih kan gue bilang jangan ketawa!" Keysa langsung menjitak kepala Laura dengan kuat.
" Aww sakit key, maaf gue heran masih aja ada orang yang dijodohin zaman sekarang."
" Gue juga gak tau,tapi kalo gue nolak perusahaan bokap gue bakal bangkrut Ra."
Keysa langsung memeluk Laura sambil menangis.
" Hey key,lo jangan nagis dong.Gue tau lo pasti bisa ngadapin ini,Lo kan kuat.lagipula kita juga belum tau calonnya gimana,manatau ganteng apalagi kalo dia pebisninis jadi kehidupan lo terjamin." ucap Laura menenangkan.
" Tapi gue takut dia gak bakal bisa nerima sikap gue yang kekanak kanakan,Lo sendiri yang bilang gue kelewat aktif kayak bocah paud."
" Jadi sekarang lo mau gimana key ?"
"Gue juga gak tau."
" Yaudah,Lo coba aja dulu manatau nanti kalian saling nyaman kan,lagipula cinta datang karna terbiasa."
"Tapi nanti kalo dia jelek,trus udah tua karna kebanyakan mikir gimana? " tanya Keysa.
"Nah kalo gitu bagus dong Key, jadi Lo bisa tinggal tendang lehernya juga langsung mati." balas Laura sambil tertawa.
" Yeay, Lo mah ajaran sesat mulu ya,masa gue langsung janda." tawa Key.
"ciee, jadi yang gk mau ditinggal janda sama calon nya," ejek Laura sambil menoel pipi Keysa.
"hehehe... nanti kalo gue janda gue belum siap jadi orang kaya dadakan ." cengir Keysa.
"Tenang nanti gue bantuin ngabisin harta Lo,trus pas dah miskin gue pergi nyari yang bisa diporotin lagi."
" gini nih kalo punya kawan kayak Dajjal,dibuang sayang kalo gak dibuang nyusahin."
" Kalo ngomong aja gitu,tapi kalo gak ketemu malah nyariin."
"iya iya Laura lo tu Dajjal berwujud manusia dan entah kenapa gue bisa temenan sama lo." Keysa tertawa melihat wajah masam Laura .
"Oiya Key,jadi lu kapan ketemaun sama keluarga si calon?"
" Kata mama sih hari ini,makanya gue nanti malem harus gimana,gue gugup dari sekarang padahal ketemu nya aja nanti malam ."
" Tenang aja,nanti sepulang sekolah gue temenin lo nyari baju deh,yakali lu pergi cuma make kaos oblong."
" makasih ya Ra,lu emang yang terbaik." ucap Keysa sambil memeluk Laura.
Keysa akan mencobanya,bagaimnapun dia tidak bisa melihat orang tuanya bangkrut, tapi ia juga tidak mau menerima perjodohan ini.
Malam ini Keysa dan orang tuanya akan menemui rekan bisnis papanya dan bisa disebut menemui calon suaminya.Jujur saja Keysa tak terlalu yakin akan hal ini,ia takut jika yang ia temui adalah pria mesum tua atau apapun itu yang membuatnya tidak mendapatkan kekasih dan harus dijodohkan.
Keysa sudah rapi dengan gaun tanpa lengan dan rambut yang ia biarkan tergerai membuatnya terlihat anggun dan sedikit polesan make up membuat kecantikannya natural.
"Nanti sampai sama kamu harus senyum ya Key,harus sopan juga."
" Iya ma,mama udah bilang itu berulang kali sama aku,lagipula kalo dia mau dijodohin sama aku berarti dia juga harus siap terima sama baik buruknya aku."
" Iya,tapi tetap aja kamu harus kasih kesan yang bagus dipertemuan pertama kalian."
"Iya ma, Key kan emang sopan dari dulu." Kekeh Keysa .
" Semoga aja orangnya belum tua amat,atau semoga aja dia gak kayak om om mesum,bisa mati muda aku kalo harus nikah sama orang kaya gitu." ucap key membatin.
Mobil yang ditumpangi telah berhenti di sebuah restoran berbintang, mereka masuk kedalam resto dan mengambil tempat duduk yang telah dipesan.
Key melihat kesekitarnya belum ada tanda tanda kedatangan rekan bisnis papanya, sungguh saat ini jantungnya seakan berdegupn lebih kencang karena semua pemikiran yang akan terjadi nanti yang ada di kepalanya.
"Ma,kayaknya mereka gak akan datang deh,mungkin dia berubah pikiran mau dijodohin sama key," ucap key mendengus kesal.
"Sebentar sayang kamu harus– " belum sempat Diana selesai bicara yang ditunggu tunggu telah datang.
"Nah,itu mereka udah datang sayang,ayo senyum." ucap Diana .
Mendengar ucapan mamanya Keysa spontan menoleh kearah yang ditunjukkan,dan benar saja , Keysa langsung terpukau dengan sosok yang tengah berjalan kearahnya.Mata yang tajam ,rahang yang kokoh dan perawakan yang sempurna membuat Keysa langsung terpukau.
"Ehemm...sayang kenalin ini rekan bisnis papa." ucap George memecah lamunan Keysa.
Keysa langsung mati kutu karena ketahuan terpana oleh ketampanan pria didepannya ini.
"Hai " ucap pria didepannya.
Keysa merasa keadaan ini sangat canggung,oh kesan awal yang tak begitu baik.
" Sayang kenalin,panggil mama Maya dan ini Lucas suaminya mama." Ucap Maya antusias.
" Hai Om, Tante."ucap Keysa sopan sambil menyalim tangan Maya.
"Jangan panggil Tante sayang,panggil mama aja,kan bentar lagi kamu bakal jadi menantu kami." Ucap Maya semangat.
"Emm..iya ma."
"Sayang kenalin ini Hansel Peterson ,anaknya tante. Tampan kan,tapi dia ini sedikit ngeselin ya." ucap Maya dengan kekehan dan dibalas tak suka oleh Hansel.
"Hansel Peterson," ucap Hansel dengan dengan ekspresi yang datar.
Sungguh Keysa merasa ditatap dengan tajam.
"Keysa Ayudia." balas Keysa.
"Malam Om ,Tante ." ucap Hansel sambil menjabat tangan orang tua Keysa.
Tapi kenapa Hansel tidak menyalim kedua orang tua Keysa, "sungguh sombong," Keysa membatin.
" Key,kami dan orang tau Hansel ada urusan bisnis,jadi kami akan pergi lebih dulu dan ya Hansel tolong antarkan Keysa pulang." ucap Goerge.
" Papa kok mau pergi,Keysa ikut ya."
" Key,jangan mulai.Kamu disini dengan Hansel agar kalian bua lebih dekat."
Saat Keysa ingin protes Hansel langsung memotong ucapannya.
"Baik om,nanti saya akan antarkan Keysa pulang." ucap Hansel.
Dan setelah kepergian orang tua mereka Keysa tak tau apa yang harus dilakukan, ia tak berani membuka suara apalagi pria didepannya memiliki aura yang sangat kuat.
"Saya dengar kamu masih sekolah." ucap Hansel membuka pembicaraan.
"Iya Om,bentar lagi baru tamat," balas Keysa gugup.
"Om?" Hansel mengerutkan keningnya biung akn apa yang dia dengar barusan.
"Apa saya setua itu?"
" Bukan begitu,tapi om 10 tahun lebih tua jadi Key gak enak kalo manggil nama."
" Tapi panggilan itu cukup mengganggu saya,"
" Jadi key harus panggil apa?"
" Panggil saja Hansel."
" Tapi rasanya ririh kalo harus manggil nama."
" Makanya kamu harus membiasakannya."
"Ok em... Hansel."
" Hansel aku mau bertanya ,kenapa kamu mau dijodohkan? Apalagi sama ank SMA kayak aku,pasti banyak gadis dewasa diluar sana,kenapa gak sama mereka aja?" melihat raut wajah Hansel yang datar,Keysa merutuki mulutnya yang langsung berucap tanpa berpikir terlebih dahulu.
"Aku hanya mengikuti pilihan mama."
"Ooo... Jadi kamu gak ada niat buat nolak perjodohan ini?"
" Aku bisa saja menolak,tapi ada orang yang akan merasa dirugikan." ucap Hansel telak yang membuat Keysa merasa sangat tersindir,karena memang pihak yang dirugikan adalah orang tua Keysa.
"Sungguh orang yang sombong! Oh Tuhan bagaimana aku bisa hidup dengan orang seangkuh ini." ucap key membatin.
Setelah itu mereka memakan makanannya dengan sedikit percakapan ringan untuk membuang keadaan canggung.
Saat ini Keysa telah ada didalam.mobil Hansel,Keysa mengagumi bagian dalam nya karena terlihat sangat mewah dan nyaman .
Keysa bisa membayangkan bagaimana keya nya seorang Hansel Peterson dengan apa yang ia bawa dan pakai saat ini.
Keysa bisa menebak jika jas yang ia gunakan sekarang bernilai jutaan rupiah .
"Sudah puas mengagumi mobilku nona? " tanya Hansel memecah keheningan dalam mobil.
Keysa yang terkejut langsung menoleh cepat kearah sumber suara "siapa yang mengagumi mobilmu,kau terlalu percaya diri tuan,"
" Tapi dilihat dari tatapanmu,sangat terlihat jelas kau mengaguminya."
" Itu mungkin perasaanmu saja."
Keheniangan kembali melanda ,mereka berdua sibuk eenagn pikirannya masing masing sampai tak terasa mobil mewah Hansel telah memasuki kawasan mansion Keysa.
"Terimakasih atas tumpangannya," ucap Keysa sambil turun dari mobil.
" Jangan lupa besok aku akan menjemputmu untuk bisa lebih beradaptasi ,seperti yang dikatakan ibumu tadi."
"Baiklah,besok aku akan menunggumu sepulang sekolah."
" Baiklah,selamat malam." ucap Hansel dan melajukan mobilnya meninggalkan kawasan mansion.
Keysa berlari menuju kamarnya dan langsung menghempaskan tubuhnya ketempat tidur, sungguh hari ini adalah hari yang melelahkan baginya.
"Oh... Apakah aku bisa hidup dengan pria sombong seperti itu,? Apalagi sifatnya yang dingin membuatku tak bisa menjadi diriku sendiri." Ucap Keysa pada dirinya sendiri.
Keysa tak tau apa yang akan terjadi dalam pernikahannya nanti, yang akan menjadi calon suaminya bukanlah orang biasa, jika dibandingkan dengan dirinya, oh sungguh Keysa hanyalah remah remah biskuit saat bersama seorang Hansel Peterson.
Keysa tak bisa membayangkan jika harus tinggal satu atap dengan Hansel,bisa bisa ia kehilangan semangat hidupnya jika terus bertemu dengan orang yang memiliki aura yang sangat kuat. Apalagi dengan sifat Keysa yang bisa dibilang manja ,apakah Hansel bisa memakluminya nanti?
ohh... memikirkan nya saja membuat kepala Keysa ingin pecah.
Sepertinya Keysa hanya bisa mengikuti permainan yang ada, karena untuk menolak perjodohan ini juga tidak bisa karena keluarganya akan bangkrut, andai saja Hansel mau menolak perjodohan ini dan tetap memberikan suntikan dana pada perusahaan ayah Keysa,maka bisa dipastikan hidup Keysa tak akan serumit ini.
Keysa berjalan dikoridor sekolah dengan mengunyah permen karet dan sambil bersenandung kecil.
" Woy Key! Tunggu gue! " teriak Laura sambil berlari menghampiri Keysa.
" Kebiasaan banget Lo teriak teriak,emangnya ini hutan!"
" Hehe... maaf,kayaknya hari ini Lo gak stres lagi,gmna makan malamnya semalem? Ganteng gak? Baik gak? Jawab dong!"
" Lu nayanya satu satu Markonah,kuping gue sakit dengerin suara cempreng Lo."
" Hehe...gue terlalu semangat Key, jadi gimana?"
" Ya kalo tampangnya sih lumayan ganteng, tapi Lo harus tau dia tuh angkuh banget Ra, apalagi kharismanya tuh kuat . Gue kalo ngomong sama dia aja gak berani nyangkal dia, langsung bungkam gue sama tatapan matanya."
" Serius lo! Wah... kayanya lu harus bisa banyak belajar nyesuaiin diri lah Key,secara dari penjelasan lo kayaknya kalian bertolak belakang sama dia."
"Nah itu masalahnya Ra,kalo Deket dia gue berasa cuma jadi remah remah biskuit."
"Sejak kapan seorang Keysa jadi insecure gini, Lo harus tetep percaya diri dong Key,gue percaya kok lo pasti bisa nyesuaiin diri."
"Semoga aja ya."
Saat ini Keysa dan Laura sedang berada di kantin untuk mengisi perutnya dengan berbagai suguhan makanan yang mengunggah selera.
" Ini pesanan nya dek." ucap penjual kantin sambil meletakkan dua buah mangkuk bakso untuk Keysa dan Laura.
"Makasih bik" ucapnya serentak.
"Jangan lupa ya Key, temenin gue ngurus keperluan buat pertandingan futsal Minggu depan." ucap Laura sambil memakan bakso didepannya.
" Yaampun situ Ra ,gue lupa ngabarin Lo kalo gue gak bisa hari ini,soalnya gue ada janji sama Hansel."
" OOO jadi nanya Hansel? Yaudah deh nanti gue ajak ya g lain aja ."
" Gak papa kan kalo gue gak ikut?"
" Santai aja kali, emang lo nanti mau kemana sama dia?"
" Paliangan makan di mall Ra,dia kan sibuk jadi gak bisa pergi jauh,makanya ambil tempat yang dekat aja."
" Wihh... yang diajakin makan ,gue kapan ya ada yang ngajak?"
"Sirik aja Lo,makanya sana cari pacar jangan nempel gue terus,"
" Enak aja,yang naksir gue banyak tapi gue belum Nemu yang pas,gak kayak elo jodoh nya langsung dikirim ,mana pake paket komplit udah ganteng kaya lagi, sungguh bagus nasibmu anak muda."
"Bisa aja lu Bambang."
"Oiya Key,gimana kalo nanti lu coba aja buat kesel calon suami Lo,manatau dia jadi mikir ulang kan buat nikah sama lo."
"Maksud Lo gimana Ra,gue gak ngerti."
" Ini nih kalo kebanyakan makan kuaci ,jadi otaknya lelet."ucap Laura sampul menjitak kepala Keysa.
"Aww...sakit tau."
" Jadi gini Key,lu nanti harus buat si Hansel kesel dengan sifat Lo,jadinya dia bisa nolak perjodohan kalian,kalo dia yang nolak kan berarti bukan keluarga lu yang salah jadi dia bakal tetap kasih suntikan dana sama perusahaan kalian. Ngerti kan?"
"Huaa... Kenapa lu tiba tiba pinter sih Ra,gue jadi sayang sama Lo." ucap Keysa sambil memeluk erat leher Laura.
" Lepasin gue key,gue bisa mati kecekek kalo gini," ucap Laura sambil memukul tangan Keysa.
" Hehe maaf gue terlalu seneng."
"Seneng sih seneng tapi suara Lo tuh dijaga,orang orang pada ngeliatin kita tuh." tunjuk Laura kearah orang orang yang memperhatikan mereka karena Keysa yang tiba tiba teriak didalam kantin.
" Bodo amat ,gue gak peduli yang penting gue seneng."
"Serah Lo deh Key,gue cuma bisa pasrah punya kawan rada kurang kayak elo."
saat ini Keysa tengah menunggu kedatangan Hansel di gerbang sekolah,karena ia telah mengabari akan datang sebentar lagi.
Sebuah mobil mewah hitam mengkilap berhenti didepan gerbang sekolah Keysa langsung tau jika itu mobil Hansel karena mobilnya bukan sembarangan atau pasaran tapi hanya diproduksi beberapa unit di dunia.
Keysa langsung masuk kedalam mobil tanpa menunggu Hansel membuka nya.
"sudah lama?" tanya Hansel sambil memutar arah mobil ketempat yang aka mereka tuju.
"baru sebentar kok."
sepanjang perjalanan tak ada yang membuka suara,Keysa sungguh bosan dengan situasi seperti ini,karena dia bukan tipe orang pendiam tapi lebih kearah cerewet.
"em...kita sebenarnya mau kemana?" setelah memberanikan dirinya akhirnya dia membuka suara untuk bertanya.
"Aku tidak punya waktu untuk hal yang tidak jelas,jadi aku membawamu ketempat dana aku tetap bisa bekerja."
" Hey tuan,jika anda tidak ada waktu kenapa harus membaut janji dengan saya!" Key tak terima dengan apa yang barusan dia dengar, apakah pendekatan ini tak penting baginya karena lebih mementingkan pekerjaannya.
"yang penting kita sudah melakukan pendekatan yang dikatakan oleh ibumu dan ibuku,fan aku malas jika harus membuat ulang jadwalku."
"Lebih baik tadi kita makan dipinggir jalan dan langsung pulang agar kau bisa menyelesaikan pekerjaan mu.
"Aku bukan orang yang bisa makan sembarangan sepertimu,perutku akan sakit dengan makanan yang tidak sehat."
"Dasar,ternyata selain angkuh kau juga sangat sombong."
"Hemm..."
"Apa! Hansel hanya membalasku dengan deheman,oh yatuhan apakah kau tidak salah memberikan aku calon seperti ini ." membatin. sepanjang perjalanan key terus mengumpat dalam hatinya.
Mobil yang dinaiki key dan Hansel berhenti disebuah mall terbesar di daerah tersebut.
"Ayo turun." Keysa hanya mengikuti langkah Hansel sambil memperlebar langkahnya agar tak tertinggal.
Mereka masuk kedalam resto yang mewah dan tak banyak orang didalam, Keysa terus memperhatikan orang orang disekelilingnya,meskipun pengunjungnya tak terlalu banyak tapi Keysa tau mereka semua dari golongan atas. Dia bisa melihat dari pakaian yang ia kenakan ,sedangkan Keysa hanya memakai rok span dan sweater yang menutupi baju sekolahnya.
Keysa menarik ujung jas Hansel, " ada apa?"
"Kurasa kita lebih baik tidak makan disini,sepertinya makanannya tidak enak! kau lihat tidak banyak orang yang datang untuk makan." tunjuk Keysa pada pengunjung.
"Aku sudah sering oesini dan makanannya tidak mengecewakan."
"Tapi aku tidak suka disini,ayo kita pindah!"
"Kau ini kenapa?"
" Emm itu... sepertinya tempat ini khusus untuk orang berkelas,buka untuk anak SMA seperti ku."
"Yatuhan apa yang kau pikirkan,siapapun boleh makan disini asal kau membayarnya. Ayo duduk dan pesan makananmu karena sebentar lagi aku harus bertemu dengan klien disini."
Keysa pun akhirnya memakan makanan yang telah ia pesan barusan ,sedangkan orang didepannya ini hanya menyentuh sedikit makanannya dan malah sibuk dengan berkas ditangannya.
"Hey,kenapa kau hanya memandangi berkas itu?" tanya Keysa kesal karena dari tadi dirinya semalam tidak diangggap.
Hansel menurunkan proposal ditangannya dan beralih menatap Keysa "jadi apa aku harus menatapmu seperti ini?"
"Ehh bukan begitu,maksudku kenapa kau terus sibuk dengan pekerjaan mu apa kau tidak ada waktu kosong." ucap Keysa gugup karena Hansel masih menatapnya dengan matanya yang tajam.
"Tapi bagiku proposal ini sangat penting dan sebentar lagi aku harus menemui klienku."
"Tapi aku bosan!" Keysa sudah menunjukkan Wajak memelas sambil merengek karena sangat bosan,pasalnya sedari tadi ia sudah selesai makan dan tidak melakukan kegiatan lain.
"Pergilah!" ucap Hansel singkat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!