NovelToon NovelToon

Detektif Cinta Anti Cinta

Bab 1 Detektif Cinta Anti Cint

1 📷

Pagi yang sangat cerah, hari ini adalah tepat hari senin. Bagi sebagian orang, hari senin adalah hari yang paling tidak menyenangkan karena hari senin adalah hari dimana malas berangkat bekerja. Memang ia, tapi bukan untuk berdiam diri dan menghabiskan hari senin dengan tidur seharian di kamar.

Hari ini Arlyn harus ke kantor, tepatnya kantor buatan untuk para Detektif Cinta. Tidak ada surat izin untuk membangun sebuah kantor Detektif ini karena mereka menggunakan kantor ini di sebuah kontrakan yang Arlyn sewa.

Oh ya, Nama lengkapnya adalah Arlynda Deira Puteri. Hidupnya yah seperti ini lah, hidup dengan uang yang harus Arlyn cari sendiri tanpa bantuan dari keluarga, apalagi orang tuanya. Arlyn benar-benar mandiri.

Sudah sejak lama Arlyn berpisah dengan orang tuanya. Menurut cerita tantenya, Arlyn ditinggalkan sejak ia masih kecil bahkan masih balita dan ditiitipkan bersama tantenya yang sangat bawel dan menyiksa pendengarannya. Bagaimana tidak, setiap hari Arlyn selalu terkena omelannya.

Setiap hari, Arlyn selalu menghabiskan waktu ditempat kerjanya untuk membantu dan mengulik kisah cinta orang untuk mengetahui kebenarannya.

Siapapun bisa datang menemuinya untuk meminta bantuan Detektif Cinta dengan membayar jasanya.

Hari ini Arlyn berangkat ke kantor pukul 10.00 pagi karena belum tahu ada Klien yang membutuhkannya atau tidak. Setiap ada Klien pasti Arlyn mendapat kabar dari rekannya.

Ada dua rekan kerja Arlyn, mereka bernama Mora Fadira dan Sehan Jordya. Mereka adalah rekan kerja Arlynda yang bekerja di bidang yang sama.

Mora memiliki kepribadian yang baik, dia juga cantik, selalu tepat waktu dan jarang terlambat. Tetapi, Arlyn dan Mora selalu bertengkar.

Sedangkan Sehan, dia memiliki kepribadian yang cuek bahkan dia tidak peduli pada keadaan sekitarnya, tetapi dia juga perhatian.

Arlyn sampai heran kenapa dia bisa menjadi Detektif Cinta, padahal harusnya dia bekerja di bidang bisnis agar dia belajar menjadi orang yang hangat dan tidak cuek.

Tapi lama-lama Arlyn nyaman bersama mereka. Bagaimanapun mereka adalah rekan yang paling Arlyn sayangi.

Hari ini benar-benar membuat Arlyn sangat enggan untuk beranjak dari kursi dikantor, karena hari ini sangat tidak mendukung untuk Arlyn menguntit kekasih orang lain.

"Mau sampai kapan lo duduk dan bersantai? waktunya kerja ini!" kata Mora kepada Arlyn yang masih asik dengan dunianya sendiri bermain ponsel.

"Gue gak santai, biasa aja dong gak usah sewot gitu. ini juga mau kerja," kata Arlyn lalu mengambil kertas berisi kasus percintaan orang lain.

"Coki namanya, itu Klien lo yang butuh bantuan lo untuk memecahkan masalah percintaannya," kata Mora.

Arlyn pun melihat foto Coki dan kekasihnya yang di duga kekasihnya Coki ini berelingkuh dengan laki-laki lain dan menyembunyikan hubungan mereka dibelakang Coki.

Arlyn pun penasaran berapa upah yang Arlyn dapat dari menguntit kekasih orang. Akhirnya Arlyn cek saldonya sebelum pergi menemui Coki dan ternyata bikin kaget karena bukan hanya 2-3 juta tetapi Coki membayarnya 10 juta.

Demi apapun, Arlyn langsung berangkat untuk menemui Coki disebuah taman yang sudah dia kirimkan alamatnya kepada Arlyn. Dengan susah Arlyn mencari Coki karena memang wajah seseorang yang asli dan di foto itu suka berbeda.

Arlynda terus melihat ke kanan dan ke kiri, bagaimana dia bisa menemukan satu orang di tempat ramai seperti ini, seharusnya Klien ini meminta bertemu di Cafe atau di tempat yang mudah ditemukan.

Tiba-tiba ada teriakan yang memanggil Arlynda dengan keras sambil melambaikan tangannya agar Arlynda menghampirinya. Arlynda pun menyadarinya dan langsung menghampiri orang itu.

"Udah lama gue nunggu lo, harusnya lo datang lebih awal!" marah orang itu yang bernama Coki.

"Sorry, tadi jalanan macet," kata Arlynda.

"Sebaiknya lo cepat cari informasi soal pacar gue! Biar urusan kita selesai dan gue gak harus bayar lo lagi atas kerjaan ini," kata Coki.

"Gila ya, baru nemu Klien kaya dia, tiga tahun ini baru kali ini gue nemu Klien tukang marah kayak dia," batin Arlynda.

"Tunggu apalagi?" bentak Coki.

Jika bukan karena 10 juta, Arlyn tidak ingin meladeni saru Klien ini. Dengan segera, Arlynda pergi untuk mencari tahu informasi soal pacarnya Coki yang bernama Lia. Lia adalah pacar sekaligus calon istrinya Coki yang di duga berselingkuh dengan laki-laki lain.

Sungguh rumit percintaan orang-orang, bagaimana mereka bisa menjalani kehidupan yang penuh dengan persoalan cinta.

📸📸📸

"Cafe yang biasa didatangi oleh Lia, gue harus menunggu dia disini dan membawa informasi apakah dia selingkuh atau enggak," batin Arlynda.

Tiba-tiba datanglah Lia dengan seorang pria sambil menggandeng tangan laki-laki itu dan mereka terlihat akrab sekali.

"Waah itu pasti Lia, gue harus foto mereka untuk bukti. Gue harus tanya langsung agar gue dapat informasi soal Lia agar gue terlepas dari Klien tukang marah itu," Gumam Arlynda.

Arlynda pun memotret Lia dan juga laki-laki yang bersama dengan Lia tersebut sebanyak-banyaknya untuk diberikan kepada Coki.

Tak lama setelah memotret Lia dan laki-laki itu, Arlynda pun berjalan ke arah meja mereka dan sengaja pura-pura tersandung agar air minum yang ada di meja Lia tumpah.

"Aduh... maaf banget gue gak sengaja, kalian gak pa-pa kan?" tanya Arlynda.

"Gimana sih mba, lihat-lihat dong! Basah semua nih baju saya," kata Lia marah-marah.

"Sabar-sabar, kalo ini bukan untuk mencari bukti untuk si tukang marah, gue juga males banget numpahin air sampai mereka basah gini. Alasan pertama gue males karena Klien gue ini yang bernama Coki dia nyebelin, kedua dia tukang marah," batin Arlynda.

"Malah diem lagi, ganti rugi dong mba jangan malah bengong!" kata Lia.

"Sabar dong mba, saya tuh gak sengaja lagian mba sama pacarnya jangan marah-marah dong," kata Arlynda.

"Apa sih mba so tau deh, dia ini bukan pacar saya tapi sepupu saya!" bentak Lia.

"Oh sepupu, ya udah ini berhubung saya baik saya ganti rugi," kata Arlynda memberikan uang dan diletakkan di meja, lalu Arlynda pun pergi dengan membawa sejumlah bukti yang membuatnya senang.

Malam harinya setelah selesai penyelidikan, Arlynda pun pulang dan berniat menemui Coki besok pagi karena hari ini Arlynda benar-benar lelah.

Triitt... triiitt... triiitt.

Telepon Arlynda yang tergeletak di kursi berdering. Segera Arlynda mengangkat telepon tersebut dan melihat layar bertuliskan nama Mora.

"Lo lagi dimana?" tanya Mora.

"Di rumah, ada apa sih Mor?" tanya Arlynda balik.

"Sekarang juga lo ke kantor cepetan! Gak pake lama," kata Mora berteriak.

"Ia... ia," kata Arlynda.

Dengan segera Arlynda pergi lagi ke kantor dengan terburu-buru walaupun sudah malam dan langsung memesan ojek online untuk segera sampai di tempat.

📸📸📸

Terima kasih kepada Allah SWT yang sudah mengizinkan saya untuk membuat karya saya yang kedua setelah novel Kasih Yang Tertunda, walaupun novel pertama saya belum tamat.

Kepada orang tua saya, saya Ucapkan terima kasih karena Do'a mereka saya dapat membuat novel ini dan mudah-mudahan selalu lancar, diberi kemudahan dan kesehatan. Dan juga kepada teman-teman yang sudah mendukung saya untuk membuat novel ini saya ucapkan terima kasih.

Kepada para Readers juga terima kasih karena sudah berkenan dan bersedia untuk membaca karya saya ini yang benar-benar masih pemula, dan masih dalam tahap belajar.

Inilah Novel kedua saya, Detektif Cinta Anti Cinta. Mudah-mudahan kalian suka yaa 😊😊

love Author Desrayanii untuk para Readers ku yang tercinta ❤❤❤🙏🏻

Terima Kasih 🤗🤗

Bab 2 Detektif Cinta Anti Cinta

2 📷

"Arlyndaaaa...." teriak Mora begitu Arlynda sampai di kantor. Mora berteriak karena pusing Coki marah-marah di kantor yang menunggu Arlynda.

"Stooop Mora, teriak kayak di hutan aja deh," kata Arlynda sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya dan menghampirinya.

"Lo itu Detektif kan? Harusnya Detektif itu kasih laporan kepada Kliennya setiap saat bukan pergi dan pulang seenaknya. Gue udah bayar mahal untuk ini. Lo udah bosan kerja? Gak profesional banget." Kata Coki marah-marah yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Ini sudah lewat jam kerja," kata Arlynda membalas Coki.

"Lo harus kasih gue laporan 24 jam mengenai calon istri gue, lo ngerti kan?" kata Coki marah dan berteriak-teriak.

"Heyy berhenti berteriak di kantor kami, dengar ya mas, kantor kami ini bukan kantor polisi yang buka 24 jam dan melayani Klien selama 24 jam, kita ini buka jam 08.00 dan tutup jam 16.00 sore," kata Sehan angkat bicara.

"Tumben banget nih anak belain gue, hmm tapi dia sangat misterius," batin Arlynda.

"Gue gak peduli! Yang penting gue dapat informasi soal calon istri gue, gue bisa kapan aja tutup tempat ini," kata Coki.

"Kok lo jadi ancam kita sih," kata Arlyn.

"Gue juga gak peduli soal itu, mana laporan lo?" kata Coki.

"Gak sabaran banget jadi orang, ini bukti yang gue dapat dari tadi siang nguntit pacar lo," kata Arlynda memberikan foto itu dan rekaman suara. "Itu bukti bahwa pacar lo gak selingkuh, laki-laki yang lo kira selingkuhannya itu adalah sepupunya, tapi bukannya lo calon suaminya. Kenapa gak tau kalo dia itu sepupunya, aneh banget," sambung Arlynda sambil mengambil air minum.

"Tapi bukti ini bener kan bahwa dia itu bukan selingkuhannya?" tanya coki lagi.

"Bukan Coki, udah deh lo percaya sama kerja keras kita," kata Arlynda.

Coki pun percaya dengan perkataan Arlynda dan tidak meragukan kata-katanya. Setelah selesai dengan urusannya, Coki pun pulang dengan membawa kebahagiaan karena cintanya 100% tidak di selingkuhi.

Misi kali ini selesai.

Arlynda pun pulang dan mengabaikan Mora dan juga Sehan karena ini sudah larut. Arlynda pulang dengan memesan ojek online.

"Bagus ya, tadi pulang lalu berangkat lagi. Sekarang Pulang malem terus dan tante yang harus bukain pintu buat kamu. Tante itu heran sama kamu pegawai negeri bukan, kantoran bukan tapi gayanya selangit," maki Tante Zia kepada Arlynda.

"Maaf tante, walaupun Arlynda ini bukan pegawai negeri atau kantoran, yang penting uang yang Arlynda hasilkan ini halal. Dan satu lagi, Arlyn gak pernah lupain tante dan selalu memberikan apa yang tante mau!" kata Arlynda santai dan berlalu ke kamar.

Mendengar Arlynda berbicara seperti itu, Tante Zia pun membelalakan matanya tidak percaya, keponakannya yang paling menyebalkan sudah berani melawannya.

Sesekali Arlyn dan Tante Zia bertengkar tetapi sesaat kemudian akur kembali seperti adik kakak yang memperebutkan permen.

📸📸📸

"Bangun... bangun... bangun," teriak Tante Zia sambil memukul pintu kamar Arlynda menggunakan sapu dan mengeluarkan suara yang sangat berisik.

"Aduh tante, ini jam berapa kenapa banguninnya teriak-teriak sih," kata Arlynda.

"Bangun dan cepat berangkat kerja," kata Tante Zia.

"Bukannya tante gak suka sama pekerjaan Arlyn, kenapa sekarang suruh Arlyn berangkat kerja?" tanya Arlynda.

"Karena tante butuh uang, dan gak dari kamu dari siapa lagi," kata Tante Zia.

Arlynda pun bergegas ke kamar mandi dan siap-siap untuk berangkat kerja.

"Sampai kapan aku harus berhadapan dengan anak seperti Arlynda, tapi kalo gak sama aku Arlyn mau sama siapa lagi. Kak kenapa kakak meninggalkan Arlyn," batin Tante Zia.

Sebelum berangkat ke kantor, seperti biasa Arlynda sarapan terlebih dahulu untuk mengisi tenaga yang hilang kemarin setelah selesai menguntit Lia.

Selesai sarapan, Arlynda segera pergi ke kantor dan melihat data siapa saja hari ini yang akan meminta bantuannya untuk mengetahui pasangannya setia atau tidak.

"Ini data orang yang mau minta tolong buat jadi mata-mata," kata sehan kepada Arlynda dan memberikan kertas berisi data nama orang yang ingin menyewa kemampuannya.

Arlynda pun melihat nama yang ada di kertas tersebut. Ada tiga nama orang yang meminta bantuannya, nama mereka adalah Eri, Caca, dan Seo. Setiap mereka datang ke kantor, Arlyn selalu tidak ada dan itu membuat Arlynda frustasi karena lagi-lagi Arlynda harus mencari orang itu dan harus membuat janji untuk bisa bertemu dengan Kliennya.

Sementara Mora dan Sehan selalu berdua saat menyelesaikan penyelidikan. Mereka sangat licik karena selalu bekerja berdua, tapi mereka juga peduli disaat Arlynda tidak bisa menyelesaikan penyelidikan dan mereka yang menghandle pekerjaan Arlynda.

Sehan dan Mora, mereka adalah pasangan kekasih yang sudah lama saling mencintai. Berbeda dengan Arlynda, dia sangat anti dengan yang namanya cinta atau pun pacaran.

Kriing... kriing... kriing.

Telepon Arlynda berdering, ada panggilan masuk dari Klien yang menyewa jasanya. Dengan cepat Arlyn mengangkat teleponnya.

"Lo masih dimana? Gercep dong, lelet banget!" kata orang yang menelpon.

"Gue berangkat sekarang," kata Arlyn.

Arlynda pun pergi ke tempat yang sudah diberikan oleh salah satu Klien yang menyewa kemampuannya, Klien yang satu ini benar-benar ingin Arlynda sampai dalam waktu 30 menit. Padahal jarak kantornya dan alamat yang ia berikan sangat jauh berbeda ditambah kemacetan jalanan yang membabi buta.

✉ "Lama banget sih, masih dimana?" isi pesan yang dikirimkan oleh Klien tersebut.

"Ini orang gak ada sabar-sabarnya banget sih, emang ini jalanan milik gue apa yang bisa langsung sampai ke tujuan," Oceh Arlynda saat membaca isi pesan tersebut.

Arlynda pun menyuruh sopir ojek untuk mencari jalan pintas agar cepat sampai ke tempat tujuan agar pekerjaannya cepat selesai. Sesampainya di tempat tersebut, Klien tersebut mengirim pesan untuk Arlynda agar Arlynda tau ciri-ciri Klien tersebut.

"Bentar deh, dia kasih tau kalo dia pake sweater warna abu, padahal kan banyak warna baju abu. Ngeselin banget sih," kata Arlynda kesal.

Tetapi di tempat lain ada orang yang sedang memperhatikan Arlynda yaitu Kliennya tersebut. Bukannya menghampiri Arlynda tetapi Klien tersebut malah membiarkan Arlynda mencarinya.

Beberapa saat kemudian, Arlynda menemukan Kliennya itu.

"Akhirnya ketemu juga, lo kan yang sewa gue untuk jadi Detektif Cinta lo?" kata Arlynda.

"Ia gue, lo itu niat kerja gak sih? Lelet banget satu jam gue nunggu lo disini udah kepanasan, kelaperan lagi," kata Klien yang bernama Seo itu.

"Lebay banget sih, baru aja satu jam," kata Arlynda.

"Ehh malah jawab lagi, mau gue tarik dana yang udah masuk ke rekening lo dan gue gak jadi sewa lo," kata Seo.

"Kok lo nyolot, ya udah gue minta maaf. Pacar lo namanya siapa dan kenapa gue harus nguntit dia dan cari informasi soal dia?" kata Arlynda.

"So tau lo, bukan pacar gue," jawab Seo.

"Lah terus siapa dong? Waah lo jangan main-main yah gue bisa tuntut lo karena penipuan," kata Arlynda sewot.

"Emang siapa yang nipu lo? Makanya dengerin dulu, yang gue mau lo kuntit adalah calon suami kakak gue," kata Seo.

"Apa? Ya ampun kurang kerjaan banget sih lo, masa calon suami kakak lo dicurigai sih wah parah sih emang," kata Arlynda.

"Kok lo protes terus sih, niat kerja gak?" kata Seo.

Arlynda pun mendadak diam karena Seo mulai marah kepadanya, Seo masih memaafkannya karena Seo pun sangat membutuhkan jasa Arlynda.

Arlynda pun menurut apa yang dikatakan oleh Seo karena Arlynda juga membutuhkan pekerjaan dan dana yang terus ngalir ke rekeningnya.

Arlynda bekerja menjadi Detektif Cinta sudah 5 tahun lamanya. Awal Arlyn lulus SMA karena tidak ada kerjaan yang ia sukai, maka akhirnya Arlynda membangun sebuah rencana untuk menjadi Detektif Cinta.

Rencana itu pun terwujud sampai sekarang Arlynda bekerja sama dengan Sehan dan Mora.

"Udah bengongnya?" kata Seo yang sedang berdiri di hadapannya Arlyn.

Bab 3 Detektif Cinta Anti Cinta

3 📷

"Udah bengongnya?" kata Seo yang sedang berdiri di hadapannya Arlyn.

"Siapa yang bengong sih, gue lagi liatin foto calon suami kakak lo," kata Arlynda.

"Ya udah sekarang lah mulai cari tahu tentang dia, gue curiga kalo dia punya selingkuhan," kata Seo.

Arlynda pun pergi untuk mengikuti Calon suami kakaknya yang bernama Aditfi. Katanya dia mempunyai selingkuhan. Jika memang, mengapa baru saat ini mereka sewa Detektif Cinta untuk kebenarannya.

Diluar perusahaan milik Aditfi sekarang, Arlynda berada. Masih belum ada tanda-tanda yang mencurigakan.

Arlynda tetap mengawasi Aditfi dari jarak jauh dan Arlynda harus melapor setiap jam kepada Seo setiap pergerakan Aditfi dan Seo meminta informasi mengenai calon kakak iparnya itu.

Tak berapa lama, Aditfi keluar dari perusahannya dan pergi menggunakan mobilnya ke suatu tempat. Arlynda pun mengikuti Aditfi dengan sangat hati-hati dengan menggunakan ojek.

Aditfi pergi ke sebuah pameran lukisan dan benar, Aditfi bertemu dengan seorang wanita. Arlynda segera memotret Aditfi dan orang yang kini sedang bersamanya.

Triiitt.... triiitt... trriitt.

Ponsel Arlyn terus berdering ada panggilan masuk dari Seo yang membuat Arlyn kesal lalu mengabaikan telepon tersebut tanpa mengangkatnya.

"Gak banget sih, masa dia pelukan sama cewek padahal dia udah punya calon istri," gumam Arlynda sambil melihat hasil foto nya tadi.

Arlynda pun penasaran karena sudah menjadi tabiatnya selalu penasaran, Arlynda menghampiri Aditfi dan wanita tadi untuk mencari informasi lebih lanjut.

Dengan kebiasaannya yang SKSD, alias sok kenal sok dekat. Arlynda berdiri tepat disamping Adtifi dan wanita itu.

"Kalian lagi lihat lukisan ini ya? Bagus banget ya," kata Arlynda kepada Aditfi basa-basi.

"Ia mba, aduh mba juga suka ya sama lukisannya?" respon dari Aditfi kepada Arlynda.

"Suka banget mas, kalian serasi banget pasangan suami-istri ya?" tanya Arlynda blak-blakan.

"Bukan, kenalin aku Fifi dan dia Aditfi, sebenarnya kita mau menikah dan lagi menunggu waktu yang tepat," kata Fifi yang tak lain adalah calon istrinya Aditfi juga.

Arlynda membelalakan matanya tidak percaya, karena perselingkuhan di dunia ini masih meraja lela. Memang gak bisa dibiarkan, tetapi jika Arlynda marah juga bukan hak nya. Tugasnya sekarang adalah menguntit dan memberikan informasi kepada Klien bawel itu.

Setelah selesai menguntit, Arlynda kembali ke kantor dan beristirahat, tak lupa menyimpan berkas milik Aditfi tadi.

"Gimana hasilnya? Biasanya orang yang lo deketin dan lo kuntit itu selalu berhasil," tanya Sehan.

"Berhasil dong, Arlynda gitu. Apa sih yang gak bisa Arylnda lakukan." Kata Arlynda.

"Terus aja nguntit pacar orang, nah lo emang gak mau apa punya pacar kaya gue sama Sehan?" kata Mora.

"Kerjaan gue kan emang nguntit orang, kenapa jadi lo sensi gitu sama gue? Lo cemburu karena Sehan ngobrol sama gue?" kata Arlyn.

"Gue gak cemburu, gue cuma pengen lo dapat pacar biar gak ganggu pacar orang," kata Mora.

"Haaaaa... menurut lo gue gangguin Sehan gitu? kita ini satu kantor dan satu kerjaan, ko lo jadi curiga gitu sama gue," kata Arlyn.

"Aduh udah gak pake ribut segala bisa kan kalian!" kata Sehan melerai mereka berdua.

"Bilangin tuh pacar lo jangan tuduh gue yang enggak-enggak." Kata Arlyn lalu pergi dari kantor.

📸📸📸

Pagi ini, ada yang sedang menunggu informasi dari Detektif Cinta yang tak kunjung tiba, ada rasa kesal yang besar dari dalam hatinya karena Detektif Cinta itu tidak menuruti perintahnya.

Hari ini Arlynda ada jadwal ke kampus karena sekarang Arlynda bekerja untuk membiayai kuliahnya yang sangat dia cita-citakan.

Dana yang dibutuhkan untuk biaya kuliah ini tidak kecil, makanya Arlynda selalu memberikan yang terbaik terutama untuk dirinya sendiri dan Tante Zia. Karena Arlynda sudah hidup bersama tantenya sejak ia kecil, maka Arlynda pun bertanggung jawab atas kehidupan tantenya. Apalagi sekarang tantenya yang sudah tidak lagi bekerja.

Bruukk...

Pintu yang dibuka secara paksa oleh seorang laki-laki itu sontak membuat Mora dan Sehan kaget.

"Mana Detektif itu?" tanya Seo.

Benar sekali, Seo laki-laki paling nyebelin tingkat dewa itu datang ke kantor Detektif untuk mencari Arlynda yang belum memberikan informasi soal Aditfi.

"Maaf, bukannya lo yang kemarin ke kantor kan?" tanya Mora.

"Gue mau cari Detektif so tau itu, dimana dia?" tanya Seo.

"Detektif so tau yang lo maksud itu Arlynda?" tanya Sehan.

"Siapa lagi kalau bukan dia. Kemarin dia gak kasih informasi soal penyelidikannya dia," kata Seo.

"Hari ini Arlynda gak dateng, kan lo bisa telepon dia, bukannya lo punya nomornya kan?" kata Mora.

"Justru itu dia gak angkat telepon gue," kata Seo.

"Sehan dan Mora mencoba menghubungi Arlynda yang susah dibuhungi, dan masih tetap tidak ada jawaban dari Arlynda.

Sehan pun menjelaskan kepada Seo bahwa Arlynda hari ini tidak akan ke kantor dan menyuruh Seo untuk menyusulnya ke kampusnya.

Dengan segera Seo mendatangi kampusnya Arlynda dan mencari keberadaannya di kampus. 30 menit sudah Seo mencari Arlynda dan akhirnya Seo menemukan Arlynda.

Seo pun menghampiri Arlynda dan berdiri di hadapannya Arlynda saat Arlynda sedang duduk dan membaca buku.

Arlynda pun mendongak ke atas dan melihat ke arah Seo. Arlynda berubah tatapannya menjadi kesal.

"Lo, dari mana lo tau gue di kam...pus," kata Arlyn.

"Menurut lo? Heran ya gue, katanya Detektif Cinta tapi urus satu masalah aja gak bisa. Yang lebih herannya lagi, masih ada orang pake jasa lo," kata Seo blak-blakan.

"Menurut lo gue gak becus gitu?" kata Arlyn.

"Gue gak bilang itu," kata Seo.

"Aduh udah deh gue lagi gak mau debat sama orang gak penting kaya lo, misi lo juga akan berantakan tanpa gue," kata Arlyn langsung membereskan tasnya dan hendak pergi.

"Lo mau kemana? Urusan kita belum selesai ya, mana informasi yang lo dapat kemarin?" kata Seo menagih.

Arlynda pun menepuk jidatnya karena dia lupa bahwa dia belum melaporkan kasus yang dia selidiki.

Seo pun menarik tasnya Arlynda agar tidak kabur. Bagaimana pun Arlynda harus melaporkan setiap kejadian dan apa yang dilakukan Aditfi kepada Seo selama Aditfi tidak bertemu dengan kakaknya.

"Lo gak percaya sama gue? Datanya ada di kantor semua foto dan rekamannya juga. Lo lepasin gue dong," kata Arlyn berusaha melepaskan cengkraman tangannya yang memegang tas Arlyn.

"Ya udah lo bawa data-nya, Detektif abal-abal lo," kata Seo.

"Beraninya dia ngatain gue Detektif abal-abal, lihat aja apa yang bakal gue lakuin sama lo," batin Arlyn.

"Malah bengong lagi, seneng banget sih lo bengong, bawaan orok atau apa sih," kata Seo.

Arlynda pun menginjak kakinya Seo sampai Seo melepaskan tasnya Arlyn. Seo pun kesakitan karena Arlyn menginjaknya dengan keras.

"Aww... sakit kaki gue, lo keterlaluan tau gak. Gue itu Klien lo harusnya lo hormatin gue," kata Seo.

"Gue hormatin lo ? Mikir 1000 kali deh gue," kata Arlynda berlalu pergi.

"Nyebelin banget sih tuh anak, makan apa bisa galak gitu," kata Seo mengejar Arlyn dengan kaki yang sedang kesakitan.

Terdengar Arlyn sedang berbicara di telepon dengan seseorang, seo pun menghentikan langkahnya dan berdiri di belakang Arlyn.

Arlyn menyadari kehadiran Seo langsung menjauh dari Seo agar pembicaraannya tidak terdengar olehnya. Yang menelpon Arlyn adalah Tante Zia.

Tante Zia menyuruh Arlyn pulang untuk mengantarnya ke salon, membuat Arlyn semakin stres dibuatnya karena pekerjaan Tante Zia adalah menghamburkan uang Arlyn.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!