Dear Psychopath (Markhyuck)
1. Malam Kelam
Hujan turun deras malam ini, langit seperti pecah. Udara dingin menusuk di sekitarnya
Langkah Haechan pelan, menyusuri gang sempit dengan payung kecil di tangan
Dia baru saja keluar dari rumah Jeno. Pesta ulang tahun sederhana, tawa sahabat, sedikit kue, dan pelukan hangat sebelum pulang
Semestinya malam ini berakhir manis
sesuatu mengusik pandangannya di ujung blok.
Laki laki. Duduk selonjor di trotoar basah. Kepalanya tertunduk
Haechan
Dia...pingsan? *menatap heran
Haechan
*mendekat ke orang itu
Langkahnya ragu, tapi sesuatu dalam hatinya menolak pergi begitu saja
Dia mendekat memayungi tubuh asing itu
Tak ada sahutan. wajah laki laki itu tersembunyi, napasnya terdengar pelan, hampir tidak ada
Sesuatu mengalir dari rahangnya
Haechan mengira itu air hujan, sampai ia mencium bau besi
Haechan
Astaga, kamu terluka?
Mata itu tajam, seperti milik hewan buas. Wajahnya penuh darah yang mulai mengering, bercampur hujan yang melarutkannya perlahan
Haechan
Ayo ke rumah sakit!
Lelaki itu berdiri. Tingginya membuat Haechan harus mendongak dan Matanya tak berkedip
Mark
Lo. Yang datang sendiri ke gue *smirk
Mark
Lo baik, tapi ga semua orang pantas di tolong
Tiba tiba tangan dingin Mark mencengkram pergelangan tangan Haechan dengan Kuat
Refleks, Haechan mencoba menarik diri
Haechan
Jangan menyentuhku sembarangan
Tangannya menarik Haechan ke dalam pelukan yang terasa seperti perangkap
hujan langsung membasahi mereka berdua
tapi Haechan tak merasakannya. Yang ia rasakan cuma satu hal..
Haechan
Lepas atau aku bakalan teriak?
Haechan
Aku bakal lapor polisi kalau kamu macem macem
Mark
Lo udah masuk hidup gue
Mark
Sekarang Lo milik gue
Dunia Haechan berputar. Langkahnya di seret.
Terlalu syok untuk melawan, terlalu takut untuk menjerit
Malam tak mendengar, langit hanya terus menangis
Dan itulah awal dari segalanya
Saat hujan tak datang hanya membawa air
2. tanda kepemilikan
Mark membawa Haechan ke sebuah bangunan
Ruangan di dalamnya dingin
Terlalu sunyi untuk di sebut rumah, terlalu sesak untuk di sebut penjara
Dan Haechan terjaga, duduk di lantai dingin, basah kuyup, dengan tubuh dan napas yang tak lagi utuh
Dia tak tahu bagaimana dirinya bisa sampai kesini, kepalanya pusing dan sempat tak sadarkan diri saat Mark menyeretnya tadi
sampai kemudian pintu ruangan itu terbuka dan masuklah seseorang
Mark
Lo sadar *gumamnya pelan
Haechan merapat ke sudut ruangan. Kakinya terselip, suaranya tercekat
Mark berjongkok di hadapannya. Tangannya membawa kotak kecil. Isinya silet, kasa, dan sebotol alkohol
Mark
Karna gue ga suka orang lain sembarangan nyentuh barang gue, jadi gue tandain
Tanpa menjawab, Mark meraih tangan kiri Haechan.
Haechan meronta, tapi sia sia
Tubuhnya lemas, pikirannya kabur begitu Mark membuka silet dan menggores pelan kulit pergelangan tangannya
Darah merembes. Panas. Tapi Haechan tidak menangis. Tubuhnya sudah terlalu takut untuk merasa sakit
Mark
Tapi lo bakal inget ini terus
Haechan
Kamu ga bisa seenaknya melabeli kalau aku punya kamu cuma karna-
Mark
Lo milik gue karna lo datang ke arah gue duluan
Mark
Dan gue gak pernah milih korban secara acak
Mark
Korban gue biasanya mati. Tapi lo...bukan korban
Mark
Mungkin gue bisa lakuin banyak hal sama lo tanpa harus ngabisin
Haechan
Nyesel pernah peduli
Mark tersenyum tipis, penuh ironi
Mark
Dan sekarang lo bagian dari neraka yang gue ciptain
Mark
Dan neraka ini cuma punya satu kursi, dan lo duduk di atasnya
Rasanya masih seperti mimpi
Haechan masih tidak mengira dirinya akan terjebak bersama orang tidak waras seperti dia
Di usia 19 tahun, dimana seharusnya kebahagiaan masih memihak dirinya
Dia benar benar menyesal, dan tidak akan pernah peduli pada orang asing lagi
3. Milikku
Mark kembali ke ruangan seraya membawa rantai logam yang mencicit lirih
Dia berjalan ke arah Haechan yang ada di ranjang, sudah menegang penuh ketakutan
Luka ditangannya sudah mengering , tapi belum sempat pulih dari trauma sebelumnya, kini ia dihadapkan pada teror baru
Haechan
Tolong jangan apa apain aku
Tanpa banyak bicara, Mark menarik kedua tangan Haechan dan mengikatnya ke tiang ranjang.
Bunyi dari kunci rantai, terdengar seperti palu yang memaku takdirnya
Mark
Gue cuman mau coba sesuatu yang udah jadi milik gue
Haechan
Kamu bisa cari yang lain
Jemari Mark terulur, menyentuh bibir Haechan dengan sentuhan sensual
Dan saat itulah semua batas mulai kabur
Mark menunduk, mencium Haechan dengan paksa
Mengisi rongga mulut Haechan dengan rasa pahit yang tak bisa di tolak
Ia melum4tnya dengan rakus
Ciumannya meluncur turun, menelusuri lekuk leher, dada, hingga perut bawah Haechan
Mark
lo bener bener sempurna
Malam itu berjalan lambat seperti waktu yang dipaksa berputar mundur
Haechan hanya bisa menatap langit langit kamar sambil menggigil
Tubuhnya tak lagi melawan, hanya napasnya yang tersengal, sesekali diselingi rintihan dan isakan lirih yang nyaris tak terdengar
Mark
Lo gak akan pernah bisa lepas
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!