NovelToon NovelToon

Gairah Anak Majikan

Panti asuhan DAHLIA

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Besar dilingkungan panti asuhan, membuat nya harus ikut memikirkan nasib para penghuni panti . Bukan hanya dirinya saja tapi juga seluruh anak panti yang sudah di asuh dan di besarkan disana ,mereka saling membalas budi untuk semua yang dilakukan oleh ibu panti.

Pemilik panti memang ngak pernah meminta bantuan apa pun ,mereka hanya mengijinkan anak anak yang sudah besar untuk keluar dari panti karena selama ini panti asuhan itu sudah tidak bisa lagi memberikan bantuan untuk anak yang sudah besar.

Mereka yang sudah dewasa akan di suruh bekerja keluar,terkadang bila ada yang ingin menjadi ART maka mereka akan membantu dengan para donatur.

Panti asuhan DAHLIA dimiliki oleh sepasang suami istri yang memang tidak diberikan keturunan ,mereka berdua merupakan pengusaha muda yang sibuk dengan usaha bakery nya . Penghasilan yang mereka dapat kan mereka tabung, mereka jadikan untuk membuka panti di tanah yang sudah mereka beli dan mereka bangun sendiri .

Ilmu mengenai membuat kue dan pembelajaran lainnya juga sudah mereka turunkan pada anak anak di panti asuhan, bahkan mereka juga menolong para wanita yang mengalami KDRT di dalam rumah tangga untuk tinggal bersama mereka dan membantu di panti hingga kini suami dari ibu Dahlia meninggal

Pak Dahlan di makam kan di halaman belakang rumah panti ,semua orang bersyukur pada pak Dahlan yang sudah melakukan banyak kebaikan. Sebagian anak anak yang sudah remaja dan lulus sekolah bekerja di plaza ,mall dan supermarket. Ada juga bekerja di perusahaan sebagai cleaning service ,ART dan sebagai nya.

Ada yang sudah keluar dari panti dan ada juga yang masih tinggal di panti karena gaji mereka lebih mereka berikan untuk membantu anak anak panti lainnya ,semua nya saling tolong menolong.

Bahkan ada juga yang sudah menikah, mereka juga tak lupa membantu untuk panti walaupun ngak banyak tapi tetap saja ada anak anak lainnya yang datang untuk mendapatkan bantuan disana sehingga pemasukan juga masih tetap berkurang

Nama panti memang memakai nama istri nya ,karena pak Dahlan ingin nanti nya semua orang mengenang nama seorang wanita yang ingin menjadi ibu tapi memiliki banyak anak yang ditelantarkan oleh seorang ibu juga .

"Bu....kita harus bagaimana ?" tanya bu Yanti ,wanita yang pernah di tolong oleh bu Dahlia karena di jadikan samsat oleh suami nya .

"Hah....saya juga bingung ,pemasukan kita juga ngak banyak. Tapi anak anak juga harus sekolah, mereka harus mendapatkan pembelajaran yang baik walaupun hanya sampai SMA saja " jawab ibu Dahlia

Keadaan di panti kurang baik ,keuangan dan pemasukan bahan makanan dari beberapa donatur hanya cukup untuk beberapa bulan kedepan sedangkan beberapa anak harus masuk sekolah dan keuangan mereka kurang .

Mia nagita mendengar kan pembicaraan kedua nya ,dia baru saja lulus sekolah dua tahun . Saat ini dia bekerja sebagai cleaning service di sekolah taman kanak kanak semenjak naik SMA,pemilik sekolah itu merupakan salah satu donatur di panti asuhan DAHLIA.

Saat ini hanya Mia yang merupakan wanita dewasa yang tinggal di rumah panti ,yang lainnya sudah keluar. Mereka hanya mentransfer sebagian dari gaji mereka ke rekening panti, sebagian dari pemasukan panti memang berasal dari uang anak anak panti yang sudah dewasa dan bekerja atau menikah.

"Bu....lebih baik ibu bicara dengan nyonya Wijaya,beliau pasti mau menampung beberapa anak lagi untuk bersekolah disana " ucap ibu Yanti tapi ibu Dahlia malah menggelengkan kepala nya ,nyonya Wijaya merupakan donatur tetap di panti asuhan .

Keluarga Wijaya memiliki beberapa sekolah dan fakultas,ada rumah sakit dan perusahaan juga sehingga sebagian dari cleaning service di sana di ambil dari beberapa panti asuhan. Nyonya Wijaya bukan hanya menjadi donatur tetap di panti asuhan DAHLIA saja ,tapi di beberapa panti asuhan lainnya juga panti jompo .

Sudah banyak dari anak panti asuhan DAHLIA yang di tolong oleh nyonya Wijaya, sebagian dari mereka juga bersekolah disana secara gratis hingga selesai SMA sehingga ibu Dahlia merasa malu jika harus meminta tambahan untuk anak anak lainnya lagi.

"Ngak mungkin lah Yanti, beliau sudah baik sekali " ucap bu Dahlia dengan pelan

"Kalau begitu ,ibu bicara dengan Mia. Pak Rano ingin Mia menjadi istri anak nya ,beliau bersedia menjadi donatur tetap di sini jika Mia mau menikah dengan putra satu satu nya bu. Tidak ada jalan lain " ucap ibu Yanti dan seketika mata Mia melotot,dia tau siapa pak Rano dan putra nya itu

Putra dari pak Rano memang terlihat tampan dan gagah ,tapi Mia pernah melihat pria itu berciuman dengan seorang pria yang sama tampan dan gagah nya seperti anak nya pak Rano. Bukan di pipi tapi di bibir dan anak nya pak Rano mengetahui nya, membuat Mia merasa ngak enak hati .

"Saya ngak enak dengan Mia ,saya juga ngak ingin memaksa nya untuk membantu adik adik nya dengan cara itu Yan. Kamu kan tau sendiri kalau menikah itu merupakan hal yang sakral ,saya ngak mau dia terikat dengan pria yang ngak dia cintai " ucap ibu Dahlia ,Mia masih bersembunyi dan mendengarkan pembicaraan itu.

"Coba saja bu,siapa tau Mia mau . Apalagi pak Rano mengatakan akan membantu sekolah beberapa anak hingga SMA ,jadi kita dapat keringanan sedikit bu. Uang nya bisa kita simpan buat kedepan nya " ucap bu Yanti dan Mia hanya bisa menghela nafas nya dengan kasar,dia pun memilih pergi dan tak mendengarkan lagi.

Mia berjalan menuju halaman belakang, dimana sudah banyak anak anak panti bermain bola . Dia memperhatikan sekeliling nya, dia merasa kalau hidupnya benar benar di atur dengan baik . Untung saja dia di rawat di panti ini ,jika saja dia berada di panti lain. Mungkin tidak akan merasakan kasih sayang seindah ini ,kekeluargaan nya begitu terasa

Banyak berita di televisi mengenai panti asuhan yang hanya merawat anak anak untuk keperluan mereka saja ,sebagai kedok kalau mereka akan menyuruh anak anak mengemis di jalanan dan bekerja untuk menghasilkan uang tapi tidak dengan panti asuhan ini .

Di panti DAHLIA ini ,semua nya bebas melakukan apa pun sesuai dengan keinginannya . Mereka merawat dan membesarkan mereka dengan kasih sayang ,tidak pernah membeda bedakan dan menyuruh anak anak untuk mengemis dan menghasilkan uang untuk panti. Mereka boleh bekerja dan terserah jika memang ingin membantu panti atau tidak ,mereka ngak pernah memaksa nya .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘

Yeeeey....novel baru lagi,silahkan mampir 😁😁😁

Menerima nya

☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘

"Asyiiik.....bentar lagi aku akan sekolah "

"Iya ,aku juga. Pasti akan ketemu teman teman baru ,aku akan jadi anak yang baik nanti nya "

"Iya....aku juga sudah menyiapkan peralatan sekolah sedari dulu, sudah ngak sabar untuk sekolah "

Mia tersenyum mendengar ucapan anak anak kecil yang berusia lima dan enam tahunan itu,mereka begitu bersemangat memikirkan untuk sekolah dan belajar. Sedari kecil memang bu Yanti dan ibu Dahlia sudah memberikan pelajaran yang baik untuk anak nya, mereka bersikap seperti orang tua yang memang menyayangi anak nya seperti anak kandung.

Dan karena itu lah Mia begitu menyukai kehidupan di panti, kedua orang tua Mia yang meninggal karena kecelakaan longsor di puncak membuat nya bisa berada disini. Saat itu usia nya masih lima tahunan ,dia ingat semua nya .

Mia bersama kedua orang tua nya pergi menuju puncak dimana rumah nenek nya berada ,mereka ingin mengunjungi keluarga nya disana menggunakan bus . Tapi ternyata bus nya terbalik ke jurang ,kedua orang tua Mia beserta penumpang lainnya meninggal sebagian hanya meninggalkan dirinya dan beberapa lainnya

Saat ini hanya dirinya yang tidak terluka sedikit pun ,karena ibu nya melindungi tubuh nya di dalam pelukan begitu juga dengan ayah nya hingga dia merasa terhimpit dan sulit bernafas.

Setelah kejadian itu, pihak berwajib membawa Mia pada nenek dan kakek nya juga pada keluarga besar ayah dan ibu nya tapi tak ada satu pun yang mau menerima nya . Mereka malah mengangkat tangan, hal itu dilihat oleh pak Dahlan dan akhirnya disini lah Mia berada .

Kedua orang tua Mia bukan lah orang berada ,mereka tidak memiliki apa pun. Hanya rumah kontrakan dan beberapa tabungan yang ngak banyak, ayah nya bekerja sebagai buruh bangunan sedangkan ibu nya tidak bekerja sama sekali sehingga penghasilan bulanan mereka hanya habis untuk keperluan saja

Tabungan itu dipakai pak Dahlan untuk masuk sekolah Mia ,dia juga membayar seluruh biaya sekolah dan makan Mia selama ini tanpa menghitung nya sama sekali. Seketika Mia rindu dengan sosok ayah yang sangat dia sayangi itu,bukan ayah kandung tapi bagi nya pak Dahlan adalah segala nya.

Mia tidak begitu ingat dengan ayah kandung nya karena pak Dahlan selalu membujuk nya saat dia merajuk dan memberikan apa pun yang dia inginkan ,walaupun dia tau bukan hanya dirinya saja tapi kasih sayang pak Dahlan pada nya terasa nyata .

Air mata mengalir dengan deras di kedua pipi nya ,Mia terisak dan hal itu di lihat jelas oleh anak anak yang tadi bersemangat bercerita mengenai sekolah nya nanti kini mendekati Mia dan memeluk nya membuat Mia semakin menangis keras.

"Kak....kenapa menangis ? Apa ada yang sakit ?" tanya salah satu dari mereka tapi Mia semakin menangis dan tersedu

Mia melepaskan pelukan nya dari anak anak itu,kemudian menatap wajah mereka satu persatu dengan bibir yang sudah tersenyum dan air mata yang masih mengalir di pipi nya.

"Kalian tenang saja ,kakak akan membuat kalian sekolah. Jadi kalian harus bisa belajar dengan baik dan dapatkan beasiswa untuk kuliah ,kakak yakin kalian pasti bisa " ucap mia membuat semua mata anak anak itu melotot, mereka merasa bingung tapi Mia tak perduli dan kembali memeluk tubuh mereka secara bersamaan

Mia langsung berpikir, ada baik nya dia membantu dan menerima takdir nya . Dia rasa dia akan baik baik saja dengan hidup nya, pak Rano juga baik . Kalau untuk putra nya ,dia tau kalau pria tua itu hanya khawatir dengan keadaan putra nya yang belum menikah di usia matang sehingga memilih untuk menjodohkan nya.

Kehidupan Mia hanya seputar bekerja dan panti ,dia ngak pernah jatuh cinta atau pun memiliki kekasih saat bersekolah. Dari SMP ,Mia sudah bekerja menjadi cleaning service di sekolah TK keluarga Wijaya hingga saat ini .

Tidak ada yang memaksa nya ,Mia mau melakukan semua nya sendiri . Dia suka melakukan nya karena dengan kesibukan itu ,Mia bisa membantu keuangan panti. Bukan hanya dirinya saja, hampir semua anak panti seperti itu dan dia hanya mengikuti jejak anak terdahulu saja.

Mungkin karena pak Dahlan dan bu Dahlia yang baik pada mereka ,bahkan keduanya sebenar nya melarang hal itu tapi tetap saja mereka melakukan nya. Apalagi saat pak Dahlan sakit dan memerlukan uang untuk biaya perobatan nya, bu Dahlia bahkan menjual toko mereka untuk menambah pembayaran pengobatan itu

Mia menarik nafas nya dengan panjang, kemudian menghapus jejak air mata di wajah nya. Dia berdiri dengan tersenyum membuat anak anak itu terdiam, mereka terkejut dan masih memandangi tubuh Mia yang berjalan masuk kedalam rumah panti yang ngak begitu besar itu.

Tok....tok...tok....

Mia mengetuk pintu kamar ibu Dahlia, dia tau kalau saat ini ibu Dahlia masih berada didalam kamar nya. Dia ingin berbicara dengan segera ,karena dia tau kalau seminggu lagi akan masuk pembelajaran bagi anak anak baru dan sampai saat ini anak anak belum melakukan pendaftaran sama sekali

"Masuk saja ,pintu nya ngak ibu kunci " ucap ibu Dahlia, terdengar jelas suara nya serak dan pasti nya dia habis menangis

Mia membuka pintunya dan tersenyum, dia berjalan mendekati bu Dahlia yang tersenyum dan menatap ke arah nya . Mia jongkok di depan ibu Dahlia, di kaki ibu Dahlia karena dia sedang duduk di pinggiran tempat tidur .

"Hei ....duduk lah disana ,jangan di bawah seperti ini. Ada sayang ? kamu butuh sesuatu ?" ucap ibu Dahlia seperti biasa nya, membuat air mata Mia kembali mengalir

"Eh....sayang ,kenapa menangis ? Ada apa ? apa terjadi sesuatu ?" tanya ibu Dahlia ,dia langsung terlihat kebingungan

Mia memeluk tubuh bu Dahlia ,dia masih menangis tersedu . Dia tau selama ini bu Dahlia begitu menyayangi nya dan yang lainnya seperti pak Dahlan ,hanya saja dia lebih dekat dengan pak Dahlan.

"Aku mau bu ,aku akan menikahi anaknya pak Rano. Aku ingin mereka bersekolah dengan baik ,aku akan menjadi menantu yang baik hiks hiks hiks " ucap Mia membuat kedua mata bu Dahlia melotot ,bibir nya ikut bergetar kemudian mereka menangis bersama sambil berpelukan.

Tubuh keduanya bergetar ,begitu juga dengan bu Yanti yang kini sudah berdiri didepan pintu . Dia mendengar semuanya ,dia berjalan masuk dan berjalan mendekati keduanya . Dia merangkul kedua nya sambil menangis, suasana dikamar menjadi terasa hangat dan suara isak tangis ketiga nya semakin terdengar tapi untung nya bu Yanti sudah menutup pintu kamar itu sehingga para penghuni panti ngak ada yang mendengar nya.

bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Syarat

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

"Pikirkan lagi nak ,ibu ngak mau kamu terpaksa melakukan nya demi adik adik mu . Ibu bisa mengatasinya ,kamu hanya perlu mengurus diri mu sendiri sayang " ucap bu Dahlia dengan tatapan tajam ke arah Mia ,dia tau kalau Mau tidak pernah dekat dengan pria mana pun seperti yang di lakukan oleh kakak kakak nya di panti asuhan ini sebelum nya

Mia mengangguk, dia tersenyum lebar . Air mata di sudut mata nya sudah tak ada lagi ,dia terlihat senang karena bisa membantu adik adik nya. Dia yakin kalau semua nya akan berjalan lancar, pernikahan nya ini hanya lah kedok dan dia yakin kalau dirinya ngak akan menjerumuskan nya karena dia tau seperti apa putra nya pak Rano itu.

Selama pak Rano ke panti, pria itu selalu ikut dan mendampingi nya sehingga dia bisa melihat dengan jelas seperti apa putra pak Rano itu. Dia juga tau kalau pria itu berhubungan dengan supir keluarga nya ,pria yang sama tampan nya seperti anak nya pak Rano.

Mia hanya harus bertahan dengan semua nya, dia tau kalau hal itu akan lama tapi dia harus tetap sabar dan akan melakukan hal itu untuk semua nya . Demi kebaikan adik adik nya, sekarang giliran nya untuk membantu. Lagi pula ngak ada salah nya, dia juga ngak memiliki kekasih atau orang terdekat sama sekali sehingga dia bebas melakukan nya.

"Mia....kau bisa mencari pria lain untuk kau nikahi ,pria yang kau cintai. Bukan karena kamu tau semuanya terus kamu malah memilih membantu dengan menyerahkan dirimu sayang " ucap bu Dahlia lagi ,dia ngak mau memaksa kan kehendak nya .

Bu Yanti hanya diam saja ,dia merasa senang karena Mia mau membantu kehidupan di panti. Walaupun dia juga merasa sedikit khawatir, bu Yanti juga pernah melihat putra pak Rano berciuman dan berpelukan dengan supir keluarga mereka dan hal itu juga yang membuat bu Yanti yakin kalau Mia akan baik baik saja nanti nya .

"Aku sudah putuskan bu,aku akan menerima tawaran pak Rano dan mengajukan sedikit syarat untuk pernikahan itu " jawab Mia dengan bersemangat, setidak nya ada transaksi sebelum pernikahan itu.

Tok....tok....tok...

Ketiga nya menatap ke arah pintu ,mereka mendengar teriakan daru luar. Anak anak panti memanggil bu Dahlia dan bu Yanti karena ada tamu diluar dan pasti nya mereka harus menyambut tamu itu dengan baik ,bisa jadi tamu yang datang akan memberikan bantuan yang mereka butuhkan.

"Ada apa anak anak ?" tanya bu Yanti yang sudah membuka pintu dan berjalan keluar

"Pak Rano datang oma ,sekarang lagi di ruang tamu " jawab salah satu anak yang sudah berusia sepuluh tahunan

Mia yang tadi berjongkok di bawah kaki bu Dahlia, kini tersenyum lebar sambil berdiri. Dia juga membantu bu Dahlia untuk bangkit dari duduk nya karena mereka akan menemui pak Rano dan memberikan jawaban pada pak Rano, lebih baik secepat nya agar anak anak bisa mendapatkan penanganan secepat nya.

"Baiklah, ayo kita katakan pada mereka. Aku sudah sangat bersemangat sekali bu" ucap Mia dan bu Yanti tersenyum lebar ,dia juga tau kalau Mia mengetahui bagaimana putra nya pak Rano itu.

"Nak.....Pikirkan lagi,ibu ngak mau kamu menyesal. Kalau bisa menikah hanya sekali dan pasti nya dengan pria yang kita cintai, bukan perjodohan seperti ini " ucap bu Dahlia lagi dan Mia kembali memeluk nya

"Aku baik baik saja bu,aku tau ibu khawatir tapi mungkin cinta bisa datang setelah menikah. Aku akan mencoba nya ,ibu jangan khawatir hhmm....sekarang yang penting kita berusaha untuk anak anak disini. Mereka butuh pendidikan bu ,mereka harus pintar seperti aku " jelas Mia yang masih tersenyum dan bu Yanti ikut tertawa kecil seperti Mia yang tersenyum

"Baiklah ,tapi ingat satu hal . Apa pun yang terjadi nanti, ibu harap kau tidak menyembunyikan nya dari kami . Aku ibu mu ,jika mereka menyakiti mu . Maka ingat lah, ini rumah mu . Ada ibu disini " ucap bu Dahlia dengan tegas ,wajah nya terlihat serius

Mia tersenyum lebar dengan mata yang berkaca kaca ,dia kembali memeluk tubuh dahlia sambil berdiri. Kini kedua nya berjalan keluar dari kamar bersama ibu Yanti,mereka mendekati ruang tamu yang tidak begitu besar kemudian tersenyum dengan ramah pada kedua pria yang berbeda usia di depan nya .

"Maaf menunggu lama pak Rano, silahkan di minum teh nya" ucap bu Dahlia, Mia dan bu Yanti pun duduk bersebelahan sambil tersenyum ramah

Pak Rano terkejut dengan keberadaan Mia ,selama ini dia hanya memperhatikan Mia dari jauh saja. Menurut nya, bukan hanya wajah nya Mia saja yang cantik dan manis tapi juga sifat dan sikap Mia yang lembut juga keibuan membuat nya tertarik untuk menikahkan nya dengan sang putra .

Apalagi pak Rano sudah mengetahui kalau putra nya memiliki hal yang menyimpang, dia ingin Mia bisa mengubah hal itu agar anak nya bisa kembali normal seperti pria lainnya .

"Apa kabar Mia?" tanya pak Rano setelah membalas senyuman manis di bibir Mia

"Saya baik pak ,bagaimana kabar anda hari ini ?" tanya Mia dengan sopan dan ramah ,pak Rano pun tersenyum dan mengangguk

"Saya sehat sekali ,Apalagi saat ini malah melihat senyuman manis kamu " jawab pak Rano sambil mengedipkan sebelah mata nya ,bukan karena mesum tapi memang karena ingin membuat Mia tidak terlalu canggung dan gugup

"Ekhm....apa bu Dahlia sudah memberitahukan pada mu mengenai lamaran yang saya ajukan untuk putra saya ?" tanya pak Rano dengan tatapan mata yang begitu berharap, sedangkan putra nya Hanya diam saja disamping nya dengan tatapan mata yang datar ke arah Mia.

"Ya....saya dengan senang hati menerima nya, hanya saja saya ingin membuat syarat pernikahan sebelum kami melakukan pernikahan ini " jawab Mia ,dia berusaha untuk tetap tenang.

"Syarat ? Katakan saja nak ,saya pasti akan memenuhi nya " ucap pak Rano dan pria yang merupakan anak nya masih duduk dengan tatapan mata yang tajam,dia tau kalau dirinya akan di jodohkan dengan wanita panti ini dan dia menerima nya saja agar papa nya tidak meributi nya lagi.

"Saya ingin pak Rano tetap menjadi donatur disini,membantu sebagian biaya sekolah mereka " jawab Mia dan pak Rano langsung mengangguk, dia memang sudah menjanjikan hal itu pada bu Dahlia

"Saya tau kalau pak Rano sudah mengetahui hal ini ,tapi saya ingin semua nya tertulis hitam di atas putih. Kita ngak tau umur pak,bisa saja saya duluan mati " ucap Mia lagi dan pak Rano pun tersenyum sambil mengangguk,dia semakin suka dengan sikap waspada Mia untuk keluarga nya

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!