NovelToon NovelToon

Penguasa Dunia Persilatan

Ch.1-Prolog

Di dunia persilatan yang kejam ini, terdapat sebuah aliran.Aliran tersebut di bagi menjadi beberapa jenis,yang pertama adalah aliran Putih, yang kedua adalah aliran hitam dan yang terakhir adalah aliran magis.

Aliran putih merupakan aliran yang menjaga kedamaian serta memerangi kejahatan.Sedangkan aliran hitam adalah aliran yeng berkebalikan dengan aliran putih,aliran hitam berisi kan orang orang yang suka sekali menindas, merampok, menghancurkan bahkan membunuh.

Sudah sejak lama aliran Putih dan aliran hitam menjadi musuh bebuyutan.Di sisi lain aliran putih menginginkan kedamaian di sisi lain juga aliran hitam menginginkan kehancuran.

Tapi... tidak lama setelah perang besar terjadi, beberapa orang dari aliran hitam maupun aliran putih yang tidak setuju dengan perang besar tersebut atau takut, memilih keluar dari aliran mereka masing masing.

Dengan lebih banyak orang yang keluar di aliran putih, membuat perang besar tersebut di menangkan oleh aliran hitam.

Tapi itu bukan lah berita yang besar, karena kedua aliran tersebut sudah sejak lama melakukan pertarungan.Bahkan para penduduk ataupun warga biasa menjuluki mereka sebagai musuh abadi.

Setelah perang besar itu berakhir muncul berita bahwa, orang yang keluar dari aliran hitam maupun putih, bekerja sama dan membentuk sebuah aliansi.Mereka di kenal sebagai pengguna sihir, kabar nya mereka tidak sengaja menemukan sebuah kitab yang membantu mereka menguasai berbagai macam sihir kuat.

Setelah berhasil menguasai sihir serta jurus jurus yang kuat, mereka pun mengganti senjata mereka menjadi sebuah tongkat.Tongkat tersebut adalah tingkat panjang yang melebihi tubuh mereka dengan berbahan besi atau pun kayu.

Semakin besar tingkatan mereka mana semakin bagus pula tongkat yang mereka dapat kan.Satu hal yang tidak di ketahui orang lain maupun para pengguna sihir tersebut bahwa mereka tidak mengetahui jenis tingkat serta bahan apa yang di gunakan oleh Patriark mereka.

Aliansi pengguna sihir itu pun terus berkembang,dalam kurun waktu kurang dari lima tahun mereka berhasil membuat sebuah sekte besar yang mampu menghabisi dua sekte tingkat menengah.

Dengan berkembang nya Aliansi mereka, mereka tidak hanya menyatakan perang kepada kedua aliran yaitu aliran putih dan hitam, tetapi mereka juga memberi syarat, jika mereka yang menenangkan pertempuran maka mereka akan membuat sebuah Aliran baru.Aliran yang hingga sekarang di kenang sebagai Aliran Magis.

**

Jauh di dalam lembah terdapat sebuah sekte, yang merupakan salah satu sekte terkuat dari beberapa sekte lainnya.

Sekte tersebut berada di dalam wilayah Kekaisaran Tang,salah satu kekasaran terkuat yang memiliki peringkat no tiga setelah kekaisaran Chin dan Kekaisaran Fang.

Sekte ini banyak melahirkan jenius berbakat yang telah di akui oleh seluruh Kekaisaran.Termasuk Kekaisaran terkuat sekalipun Yaitu Kekaisaran Fang.

Sekte ini memiliki sebuah nama, yaitu Sekte Pedang Surga.Seperti dengan namanya sekte ini juga di juluki sebagai sekte Jenius Pedang.Karena setiap tahunnya pasti ada seorang jenius berbakat atau mungkin lebih yang memiliki bakat luar biasa, khususnya dalam ilmu pedang.

Seorang jenius yang akan menjadi penerus sekte Pedang Surga dan tentunya melindungi kedamaian, karena sekte ini berada pada Aliran putih.

Di dalam dunia persilatan ini juga terdapat beberapa tingkatan, yang di mana semakin tinggi tingkatan tersebut maka semakin hebat dan kuat pula orang tersebut baik dari segi fisik maupun kemampuan tempurnya.

Tingkatan tersebut adalah,tingkatan bergelar, tingkatan kedua adalah tingkatan Raja,tingkatan yang ketiga adalah Tingkat Terhormat, Tingkat yang ke empat adalah tingkat master, tingkatan yang ke lima adalah tingkatan suci, tingkat yang ke enam adalah tingkatan misytick serta dua gerbang penguasaan diri, dan yang terakhir adalah tingkatan misytick Glory, serta lima gerbang penguasaan diri.

Ketujuh tingkatan tersebut adalah tingkatan yang dapat di capai oleh pendekar, baik pendekar aliran hitam maupun aliran putih, tetapi berbeda dengan aliran Magis, mereka memiliki tingkatan sendiri, tingkatan tersebut hanya memiliki tiga tingkatan, yaitu tingkatan Magis berantai, Tingkatan Magis Penghancur dan yang terakhir Tingkatan Magis superior.

Dalam dunia persilatan ini, khususnya pada sekte Pedang Surga, banyak jenius berbakat yang terlahir dengan kemampuan yang sangat besar, semua jenius muda berbakat tersebut mampu menembus tingkat Raja dengan tiga ratus tenaga dalam, pada usia kurang dari tujuh tahun.

Salah satu nya adalah aku, aku adalah salah satu jenius berbakat pada sekte Perang Surga, bahkan bisa di bilang aku merupakan yang terbaik dari yang terbaik.

Tingkatan ku sendiri mencapai Tingkatan Raja Dengan lima ratus tenaga dalam.Aku juga di juluki sebagai pendekar pedang ganda.Karena diriku sangat suka bertarung dengan menggunakan dua pedang.

Kehormatan,pujian, harapan serta ketenaran semuanya terarah kepada diriku.Tepat sebelum diriku mengalami sebuah insiden, insiden dimana semua orang bahkan kedua orang tua ku tidak tahu apa penyebab nya.

Insiden dimana aku harus merelakan diriku kehilangan seluruh kemampuan ku.Waktu aku berumur enam tahun diriku sedang bersantai dan bermain layaknya seperti seorang anak biasa, aku bermain bersama para teman teman ku yang juga merupakan jenius berbakat.Sampai suatu ketika diriku dan teman teman ku terkena suatu serangan, suatu bola api dan kilat menyerang kami entah dari mana dan seketika itu membunuh semua teman teman ku, kecuali diriku.

Aku memang tidak terbunuh waktu itu, tapi sebagai gantinya diriku kehilangan seluruh kekuatan ku.Dan yang lebih anehnya setelah penyerangan itu, para tetua serta petinggi sekte hanya beranggapan bahwa mereka terbunuh karena terlalu berlebihan dalam menggunakan jurus mereka.

Empat tahun telah berlalu,dengan menghabiskan empat tahun berlatih dengan keras berharap seluruh kemampuan ku kembali, tapi nyatanya dalam empat tahun terakhir aku hanya bisa mencapai tingkatan bergelar dengan jumlah tenaga dalam yang sangat sedikit, sungguh kekuatan yang berasal dari seorang payah di usia muda.

Tapi semua itu tidak berkahir begitu buruk, ada kala di mana seseorang menghampiri diriku dan sejak diriku mengenal orang tersebut, ia merubah hidup serta nasib ku menjadi yang lebih baik.Bahkan bisa di katakan lebih baik dari pada sebelumnya.

Dan Ini lah kisah ku, kisah seorang Xiao Xian menjalani kehidupan penuh dengan hinaan, penindasan serta di kucilkan berubah menjadi Xiao Xian yang luar biasa.Di Penguasa Dunia Persilatan.

Ch.2-Xiao Xian sih Sampah

"Xiao Xian sih sampah......," seru para anak anak pada saat Xiao Xian lewat di depan mereka.

"Heh... bahkan anak yang usianya lebih muda dari ku pun, mengejek ku... sungguh miris...," ujar Xiao Xian dalam hati menanggapi ejekan dari anak anak tersebut.

Andai saja jika enam tahun yang lalu diri ku tidak mengalami insiden itu dan kehilangan kekuatan ku, pasti sekarang aku sudah menjadi seorang pendekar terhebat di sekte Pedang Surga ini.Kurang lebih seperti itulah yang di pikirkan oleh Xiao Xian di saat dirinya mendapat ejekan serta hinaan.

"Hey... coba lihat siapa dia.....!," seru seorang anak kepada teman temannya.

Anak tersebut nampak seumuran dengan Xiao Xian, ia adalah Hua zhi dan dengan beberapa teman teman nya.

Dari empat tahun yang lalu di saat Xiao Xian kehilangan kekuatannya, Hua Zhi lah yang pertama kali mengejek dan menganggu dirinya, tidak lama dengan itu para anak anak yang seumuran dengan dirinya bahkan lebih muda dari dia mulai mengejek dirinya dengan sebutan Xiao Xian Sih sampah, bahkan mereka juga tidak segan segan untuk memukuli Xiao Xian.

Tetapi yang lebih sering untuk memukuli Xiao Xian adalah Hua Zhi, meskipun keluarga Xiao Xian termasuk dari tiga keluarga terhebat tapi tidak menutupi bahwa dirinya yang terlemah dari keluarganya tersebut, apa lagi setelah ayah dari Xiao Xian yaitu salah satu tetua terhebat di Sekte Pedang Surga meninggal dunia, Hua Zhi semakin menjadi menganggu Xiao Xian.

"Itu... aku tidak tahu, tolong kak Hua Zhi perkenalkan kepada kami agar kami bisa berteman dengan dirinya....!," ucap salah satu teman Hua Zhi dengan menahan tawa nya.

"Hahaha... baiklah baiklah, akan ku perkenalkan itu adalah Si sampah..., Xiao Xian Sih sampah....!," seru Hua Zhi sambil menunjuk Xiao Xian yang tengah berdiri sambil menundukkan kepala.

Bagi Xiao Xian hinaan seperti ini sudah menjadi sarapan maupun makan siangnya sejak empat tahun yang lalu.Hanya pada saat malam hari lah ia akan terbebas dari semua hinaan ini.

"Hahaha...., kalau begitu aku tidak jadi berteman dengannya, karena dia adalah Xiao Xian sih Sampah.....!," ucap teman Hua Zhi yang tadi bertanya dengan tertawa terbahak bahak.

Xiao Xian tidak menanggapi ejekan tersebut, pilihan yang terbaik saat ini adalah hanya menundukkan kepalanya saja, "Tolong Minggir, aku hanya ingin kembali ke rumah ku....," ucap Xiao Xian sambil terus menundukkan kepalanya sembari berjalan ke depan berharap Hua Zhi mengabulkan permintaan nya itu.

Nyatanya tidak sama sekali, Hua Zhi menganggap Xiao Xian menantang dirinya dan mengusir dirinya, "Hey... kau sudah sombong sekali ya..., hingga berani mengusir dan memerintah diriku, kalau begitu.....," sebuah Hantaman keran mendarat di pipi sebelah kanan Xiao Xian membuat pemuda malang itu terjatuh hingga beberapa meter.

"Hey... kak Hua kenapa kakak memukuli nya dengan tenaga dalam, sekarang bagaimana ia tidak sadarkan diri....!?," ucap salah satu teman Hua Zhi dengan tubuh yang bergetar, karena menyerang penduduk yang merupakan penduduk yang tinggal di sekte yang sama dengan tenaga dalam, merupakan tindakan kejahatan.

Hua Zhi terlihat berpikir sejenak sebelum memegang pundak temannya itu, "tidak perlu khawatir lagi lupa tidak ada yang melihat kita bukan.Ayo kita pergi dari sini sebelum kita ketahuan....!," Gua Zhi dan teman temannya pun, meninggalkan tempat tersebut.Menyisahkan Xiao Xian yang masih tidak sadarkan diri.

**

Malam pun tiba dan Xiao Xian belum juga kembali,Xiao Ruo yang merupakan ibu dari Xiao Xian merasa cemas takut akan ada hal buruk yang terjadi pada putra satu satunya tersebut.

"Bibi Ruo, ada apa.Di mana Xiao Xian-gege...?," tanya seorang anak perempuan.

Anak perempuan tersebut adalah Hua Xueer,ia adalah teman masa kecilnya Xiao Xian dan hanya ia lah satu satunya gadis yang berteman dengan Xiao Xian.

Bukan hanya itu saja, Gua Xueer juga merupakan jenius berbakat mudah dengan kemampuan terbaik di antara semua jenius berbakat lainnya, yang lahir senyum setelah Xiao Xian lahir.

Ia menggantikan Xiao Xian sebagai jenius berbakat terbaik di antara yang terbaik.Dengn mencapai Tingkat Raja dengan empat ratus tenaga dalam di saat dirinya masih berumur tujuh tahun.

Karena dirinya merasa terganggu dan tidak ingin menjadi pusat perhatian dan pujian, dirinya pun berhenti untuk berlatih secara giat, di usianya yang sekarang sudah mencapai umur sembilan tahun.Hua Xueer sudah mencapai tingkat Raja dengan empat ratus tiga puluh tenaga dalam.

Sebuah perkembangan yang dapat di katakan sangat lambat.Tetapi walaupun perkembangan nya lambat, nyatanya belum ada jenius berbakat lainnya yang mampu menandingi ataupun melewati bakat yang telah di capai Oleh Hua Xueer.

Xiao Ruo tersadar dari kekhawatiran dan segera melihat ke arah suara yang memanggil dirinya tadi, "Ah... Hua'er, kenapa kamu datang kesini?Bukankah hari ini sudah larut malam.... "

Hua Xueer tidak menjawab Xiao Ruo, ia hanya melihat Ke sekeliling bagian dalam rumah Xiao Ruo, tapi ia tidak menemukan seseorang yang ia cari yaitu Xiao Xian, "Bibi Ruo dimana Xiao Xian-gege, apa ia belum pulang...?," tanya Hua Xueer.

Xiao Ruo tersenyum laku menghampiri gadis kecil tersebut, "Sepertinya Xiao Xian-gege akan pulang terlambat hari ini," ucap Xiao Ruo sambil menatap dan mengelus kepala Hua Xueer.

Hua Xueer tahu bahwa tatapan yang di berikan oleh Bibi Xiao Ruo bukan seperti tatapan yang biasa di berikan kepada dirinya.

"Ada apa bibi Ruo, apa terjadi sesuatu kepada Xiao Xian-gege?," tanya Hua Xueer dengan cemas.

"Bibi juga tidak tahu Hua'er, Xiao Xian-gege biasanya tidak pulang Selarut ini, bibi hanya merasa khawatir saja jika terjadi apa apa dengan dirinya....," Xiao Ruo pun tidak dapat menahan air mata nya, dan sebutir air mata yang di susul dengan tumpahan ia mata pun mengalir deras di kedua belah pipi perempuan paruh baya itu.

Melihat Xiao Ruo hang begitu khawatir dengan Xiao Xian, ia lalu memeluk sebentar Xiao Ruo dan beranjak pergi dari rumah Xiao Ruo.

Ia ingin mencari Xiao Xian dan mengantar dirinya pulang. Ia tidak ingin melihat Bibi Ruo menangis lagi.Apa lagi baru pertama kali ini ia melihat Bibi Ruo menangis seperti tadi.

***

Xiao Xian yang telah sadar merasa sakit pada bagian pipinya yang terkena pukulan dari Hua Zhi.

Ia lalu berdiri dan tidak berjalan pulang terlebih dahulu, karena ia takut jika ibunya melihat luka yang ada di pipinya, ibunya akan menjadi khawatir kepada dirinya.

Dan juga ia merasa malu kepada Hua Xueer, karena selama ini ia bertekad untuk menjadi lebih kuat agar dirinya mampu untuk menyamai dan pantas bersama dengan Hua Xueer.

Ia lalu berjalan ke arah pohon persik besar yang berada tepat di samping sebuah sungai kecil yang indah.Tempat ini lah yang menjadi tempat di mana dirinya duduk dan bersantai untuk melepaskan semua bebannya terhadap semua cobaan yang telah menimpanya selama empat tahun terakhir.

Xiao Xian terus memandangi bulan yang berada di atas langit malam.Cahaya nya begitu terang dan hembusan angin malam yang menyejukkan, perlahan membuat semua beban yang berada di puncak Xiao Xian terbang ke angkasa.

Di dalam hatinya ia berpikir bahwa jika saja dirinya tidak terkena insiden empat tahun yang lalu, pasti sekarang dirinya telah menjadi pendekar terhebat yang ada di dalam Sekte Pedang Surga.

Ia berpikir bahwa dirinya adalah suatu kesalahan pada dunia ini,ia merasa sangat kecewa kepada takdir yang membawa dirinya menuju ke semua penderitaan ini, ia merasa lelah untuk terus membohongi dirinya sendiri, ia merasa muak dengan dirinya yang terus berpura pura merasa kuat di saat dirinya di hina, dikucilkan, dan ditindas Oleh anak anak seumuran dengannya.

"Ayah... apa yang harus aku lakukan...?," tanya Xiao Xian sambil terus menatap ke arah bintang bintang yang mengiasi langit malam.

Ayah Xiao Xian atau yang lebih dikenal dengan Xiao Jun merupakan salah satu tetua terhebat yang berada di dalam Sekte Pedang Surga.

Xiao Jun meninggal pada saat usia Xiao Xian baru menduduki umur tiga tahun, karena terserang penyakit yang mematikan.

Tanpa sadar air mata pun mulai menetes dari kedua plipis mata Xiao Xian.Dirinya sudah merasa tidak kuat lagi akan semua hinaan ini, semua Penindasan ini dan dirinya hanya ingin bermain bersama teman laki laki yang lain seperti anak biasa pada umumnya.

"Benar juga..., aku masih memiliki ibu dan Hua Xueer, mereka adalah keluarga yang hanya aku miliki sekarang, aku tidak boleh menjadi cengeng aku harus menjadi lebih kuat lagi agar bisa melindungi mereka berdua...," ucap Xiao Xian sambil menyeka air matanya agar tidak tumpah lagi ke tanah.

"Hidup memang memiliki sebuah cobaan dan halangan, tetapi jika kita melewatinya dan menghadapinya dengan sabar serta penuh ikhlas maka cobaan tersebut akan berubah menjadi sesuatu yang baik...,"

Mendengar perkataan tersebut, Xiao Xian dengan reflek menoleh kearah belakang.Ia melihat Hua Xueer sedang berdiri di belakang nya dengan kedua pipih yang sudah basah dengan air mata.

Hua Xueer tidak lagi bisa menahan sedih serta haru nya saat melihat Xiao Xiao begitu menderita mengahadapi semua cobaan yang di berikan kepadanya, akan tetapi Xiao Xian belum menyerah bahkan ingin melindungi dirinya serta Bibi Ruo.Hal tersebut lah yang membuat Hua Xueer tidak lagi bisa menahan kesedihannya kepada Xiao Xian.

Lalu Hua Xueer berlari ke arah Xiao Xian dan langsung memeluk tubuh pemuda itu, "Sudah cukup... sekarang Xiao Xian-gege tidak harus melewati dan menghadapi semua ini seorang diri, Hua'er disini selalu bersama dengan Xiao-gege, Hua'er berjanji akan membantu Xiao-gege di saat Xiao-gege memerlukan bantuan Hua'er."

Xiao Xian tidak lagi bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh lagi ke tanah, tetapi semua pertahanan nya sekejap diruntuhkan oleh Hua Xueer, air mata pun mengalir di kedua pipi pria itu, "Terima kasih Hua'er... Terima kasih Hua'er.... Terima kasih Hua'er.....!," ucap Xiao Xian berulang kali sambil membalas pelukan Hua Xueer.Ia merasa bahagia karena masih ada seseorang yang masih ingin mendampingi dirinya di saat dirinya dijuluki sebagai Xiao Xian sih sampah.

Setelah menenangkan Xiao Xian, Hua Xueer lalu melepaskan pelukannya dan menarik lengan Xiao Xian hingga lelaki itu berdiri, "ayo kita pulang, Bibi Ruo telah menunggu kepulangan mu...," ucap Hua Xueer sambil tersenyum lembut ke arah Xiao Xian.

Xiao Xian sungguh lupa dengan ibunya yang masih menunggu di rumah, ia kemudian meraih lengan Hua Xueer dan menggendong gadis kecil itu di atas punggungnya, "Ayo kita pulang....!," ucap Xiao Xian lalu melangkah pergi.

Hua Xueer yang masih merasa terkejut atas tindakan Xiao Xian kemudian tersenyum dan mengangguk, "hmm, ayo...!"

Ch.3-Xiao Xian Sih Sampah ll

"Xiao Xian-gege, ayo kita bermain.....!," ajak Hua Xueer.

Xiao Xian yang dari tadi memandang ke arah sekumpulan anak anak yang sedang bermain, tersadar dan segera menoleh ke belakang.Ia tersenyum dan kemudian mengangguk perlahan, "Ayo, Hua'er....!"

Pagi itu Xiao Xian berpikir bahwa, sampai kapan kah dirinya akan terus seperti ini.Di juluki sebagai Xiao Xian Sih sampah dan setiap harinya hanya memakan sebuah hinaan, penindasan serta di kucilkan oleh anak anak seusia nya.

Selama ini ia telah berlatih sangat keras, tapi hasil yang ia dapat selama empat tahun ini hanyalah nya tingkat bergelar dengan jumlah tenaga dalam yang sangat sedikit. Bahkan Sapi saja bisa lebih kuat dari pada dirinya. Xiao Xian kemudian memandang Hua Xueer yang sedang memetik bunga yang ada di tepi sungai.

Gadis tersebut terlihat sangat cantik, dengan kulit halus serta putih, rambut hitam yang panjang dan dua bola mata berwarna hitam pekat.Menambah daya tarik tersendiri bagi para lelaki kepada Hua Xueer.

"Tapi kenapa dia malah mendekati diriku,aku... Xiao Xian sih sampah ini, kenapa dia begitu ingin bersama dengan diriku....?" gumam Xiao Xian sekaligus bertanya kepada dirinya sendiri.

Menyadari Xiao Xian memandangi dirinya, Hua Xueer membalas pandangan itu dengan tersenyum lebar dan melambaikan tangan ke arah Xiao Xian.

Xiao Xian lalu tersenyum dan membalas lambaian tersebut, "Benar... apapun alasannya, itu tidak penting.Aku harus melindungi Hua'er dari bahaya apapun, aku berjanji kepada mu Hua'er!"

***

Tidak terasa pagi pun telah berganti ke siang hari.

Xiao Xian yang telah pulang, bergegas pergi ke tempat, tempat yang hanya ia seorang yang tahu untuk melakukan latihan seperti biasa nya.

Setelah selesai makan siang dengan Ibunya,Ia pun berpamitan dan segera pergi dengan asalan ingin Mencari kayu bakar.

Hua Xueer, baru saja sampai di depan rumah Xiao Xian setelah dirinya menyelesaikan makan siang nya juga.Akan tetapi di saat dirinya sudah sampai di depan rumah Xiao Xian, ibu Xiao Xian atau Xiao Ruo memberi tahu bahwa Xiao Xian pergi untuk mencari kayu bakar di hutan.

Ia pun bergegas berlari berharap bisa menyusul Xiao Xian.Setelah mencari ke sana sini ia pun berhasil menemukan Xiao Xian, pemuda itu berjalan dengan kepala tertunduk di depan semua anak anak yang mengejek dirinya.

Hua Xueer tidak tega melihat hal tersebut, tetapi ia tahu bahwa Xiao Xian akan mampu melewati itu semua.

***

"Ah.... latihan hari ini, cukup sampai di sini saja, tubuhku terasa sakit semua...!," gerutu Xiao Xian sambil bersantai di atas salah satu cabang pohon besar dengan memakan sebuah apel merah.

"Hah.... aku sudah berlatih sangat keras, tetapi entah kenapa diriku tidak bisa bertambah kuat lagi ya....."

Di saat Xiao Xian lagi asik menikmati waktu santainya dan menikmati apel merahnya.Ia mendengar suara seorang perempuan dari kejauhan.

Suara tersebut seperti jeritan seseorang meminta tolong.Xiao Xian yang terkejut mendengar suara tersebut bergegas berdiri dan tanpa sadar ia salah menginjak bagian dari cabang pohon tersebut.

"BRUKKK......!!," al hasil ia pun terjatuh dengan posisi terduduk.

Seketika itu juga matanya mulai berair dan cepat cepat memegang pantatnya yang terasa sangat sakit itu, "Sakit.... sakit... sakit.....!, ah benar juga tadi aku mendengar suara seperti seseorang yang meminta tolong....!," Xiao Xian Lalu bangkit berdiri dan segera mencari asal suara yang ia dengar sebelumnya.

"Tolong...., lepaskan aku..., siapapun tolong aku....!!"

"Hehehe..., kau tidak akan bisa lari, sebelum kau bisa memberikan kami uang yang cukup kau tidak akan kami lepas....."

Xiao Xian yang mendengar teriakan itu bergegas pergi untuk melihat siapa dan apa yang terjadi dengan perempuan tersebut.

Terlihat di sana terdapat satu orang gadis yang berumur kurang lebih sama seperti Hua Xueer, ia di kepung oleh empat orang anak yang juga seumuran dengan dirinya.Hanya saja karena perbedaan kekuatan serta jumlah, anak perempuan tersebut di tindas dan di mintai uang oleh anak anak berandal tersebut.

Melihat penindasan tersebut ia merasa kasihan kepada gadis itu, kerena apa yang ia lihat sama seperti apa yang telah ia lalui.Karena geram dan tersulut emosi, ia pun berlari bergegas menghampiri sekelompok berandal tersebut.

"Hey... kalian, segera lepaskan dia atau kalian akan merasakan akibatnya.....!," teriak Xiao Xian sambil menunjuk ke arah Sekelompok anak anak berandal tersebut.

"Gawat bos, ia berasal dari keluarga Xiao, lihat lambang itu....!," ucap Salah satu anak kepada anak yang merupakan ketua dari kelompok itu.

Xiao Xian merasa puas dan berasa di atas angin,karena melihat sekelompok anak nakal tersebut takut melihat dirinya, "sepertinya mereka tidak mengetahui bahwa aku adalah Xiao Xian Sih sampah...!," ucap Xiao Xian dalam hati, ia merasa bahwa ia sudah menang dan akan menjadi seorang pahlawan yang telah menyelamatkan seorang gadis kecil dari perilaku kejahatan.

"Hahaha... tunggu dulu, aku mengenali dirinya, dia adalah Xiao Xian sih sampah....!," seru ketua dari kelompok anak nakal tersebut.

Xiao Xian mengerutkan dahinya merasa bahwa semua harapan yang tadi ia bayangkan hilang seketika.

"Hahaha... mau apa kau, mau jadi seorang pahlawan.Kalau begitu kau bisa menjadi seorang pahlawan tapi kau harus bisa menang melawan kami semua....!," ketua kelompok anak nakal tersebut mengibaskan lengannya menandakan isyarat kepada ketiga anak lainnya untuk segera memukuli Xiao Xian.

Xiao Xian berusaha melawan sekuat tenaganya, akan tetapi karena perbedaan kekuatan serta jumlah yang sangat jauh.Membuat Xiao Xian tidak bisa bertahan lebih lama, sehingga membuat pemuda malang itu di pukuli Ramai ramai oleh sekelompok anak nakal tersebut.

"Menjauh dari Xiao Xian-gege...!" Hua Xueer yang dari tadi hanya memperhatikan dari jauh, tidak lagi bisa menahan emosinya.Pada saat lelaki yang ia sayangi di aniaya oleh anak anak nakal.

Ia mulai melancarkan jurus jurus dasarnya dengan sedikit dialiri tenaga dalam miliknya, untuk membuat rasa sakit yang lebih serta membuat sekelompok anak nakal itu menjadi jera.

Selesai mengesekusi anak anak nakal tersebut, Hua Xueer lalu menatap tajam ke arah gadis perempuan yang berada tidak jauh dari dirinya, "Apa kau yang menyebabkan Xiao Xian-gege seperti ini...?," tanya Hua Xueer dengan nada yang dingin.

Gadis itu tidak bisa menjawab kerena takut kepada Hua Xueer.Ia hanya bisa menunduk dan berusaha menyeka air matanya agar tidak tumpah ke tanah.

"Hua'er, biarkan dia pergi.Dia bukan lah anak anak nakal, ia sama seperti ku, ia selalu ditindas oleh orang yang lebih kuat, maka dari itu aku mencoba untuk menolongnya," ucap Xiao Xian sambil mengelus kepala Hua Xueer.

Mendengar penjelasan Xiao Xian, Hua Xueer kembali menatap ke arah gadis kecil itu.Ia lalu menghampiri gadis itu lalu mengusap air mata yang sudah ingin jatuh ke tanah pada pipi gadis tersebut, "maafkan aku jika aku telah membuat dirimu takut, sekarang kau pergilah karena di sini di aman untuk dirimu," ucap Hua Xueer penuh makna kepada gadis itu.

Gadis itu lalu mengangguk dan segera menyeka air matanya agar tidak tumpah lagi ke tanah.Ia lalu memeluk erat tubuh Hua Xueer sambil berkata terima kasih lalu segera pergi dari tempat dimana Hua Xueer berdiri.

Hua Xueer lalu bergegas menghampiri Xiao Xian, dan segera mengecek kondisi tubuh pemuda itu.

"Hehe... aku tidak apa apa Hua'er, lihat aku sungguh baik baik saja...!,"ucap Xiao Xian sambil menunjukkan beberapa gaya akrobatik kepada Hua Xueer.

"KREK......!," tapi belum selesai menyelesaikan gaya akrobatik nya, tulang pinggang Xiao Xian terlebih dahulu berbunyi yang membuat Xiao Xian seketika itu meringis kesakitan dengan posisi terduduk.

"Sial... pasti karena terjatuh dari pohon tadi, sakit sekali... huhuhu," gumam Xiao Xian sambil terus memegangi pinggangnya yang terasa amat sakit.

Melihat hal tersebut,Hua Xueer tertawa kecil lalu meraih lengan Xiao Xian.Ia lalu mengobati pinggang Xiao Xian dengan aliran tenaga dalam miliknya.

"Hua'er, terima kasih karena selama ini kau terus saja menolong diriku dan selalu bersama dengan diriku"

"Xiao Xian-gege tidak perlu berterima kasih, karena Xiao Xian-gege adalah orang yang spesial bagi ku"

Xiao Xian hanya tersenyum pahit mendengar pernyataan dari Hua Xueer.Ia merasa bahwa dirinya belum cukup pantas untuk menjadi seseorang yang spesial bagi Hua Xueer.

"Aku tidak memandang apakah Xiao Xian-gege adalah Xiao Xian sih sampah atau Xiao Xian sih kuat sekalipun, karena jika itu tetap Xiao Xian-gege, pasti Xiao Xian-gege akan selalu menjadi orang yang spesial bagi diriku," ucap Hua Xueer seperti tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Xiao Xian.

"Hehe... Terima kasih untuk semua nya Hua'er dan Maaf jika lagi lagi aku merepotkan dirimu."

Hua Xueer tidak menjawab melainkan hanya tersenyum lembut kepada Xiao Xian dan segera meraih lengan pemuda itu, untuk segara membawa nya pulang ke rumah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!