NovelToon NovelToon

Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

bab 1

**

**

****

"Whusss"

Reno melajukan motor maticnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi, dia sedang menuju kesekolahnya, alasan kenapa dia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karena hari ini dia kesiangan, semalam dia bergadang karena harus mengirimkan banyak ayam potong kepada teman teman kerjanya untuk mereka olah menjadi ayam bakar dan menjualnya.

Ya, Reno mempunyai usaha dengan teman temannya yang sudah lulus sekolah dan belum mempunyai pekerjaan, mereka membuka kios dagangan untuk jualan ayam bakar.

Reno memulai usaha ini ketika dia duduk dibangku kelas 3 SMP, dengan kepintaran otaknya dia pernah memenangkan lomba catur se Provinsi yang hadiahnya adalah sejumlah uang yang lumayan besar, lalu dia menggunakan uang tersebut untuk memulai usaha nya itu, dan hanya dengan beberapa bulan saja sekarang usahanya sudah mendapatkan hasil yang lumayan, dia sudah mempunyai 3 kios yang dia dirikan.

Dia mengajak teman temannya yang belum memiliki pekerjaan untuk berjualan dengan membagi keuntungan 50%, dia selalu menabungkan uang yang dia hasilkan untuk terus mendirikan beberapa kios lagi, dia hanya menggunakan uang secukupnya untuk kebutuhan sehari hari saja.

Setelah 15 menit melajukan motornya akhirnya dia sampai digerbang sekolah tapi sayangnya gerbang sekolah sudah ditutup, dia pun akhirnya menjalankan motornya ke arah pos satpam di dekat gerbang.

"Hhe,,,Pak Budi tolong bukain dong gerbangnya" mohon Reno kepada satpam yang bernama Pak Budi itu.

"Kok bisa lu kesiangan, tumben banget dah" kata Pak Budi masih duduk ditempatnya tanpa ada niat untuk membukakan gerbang.

"Iya pa tadi ban motornya bocor jadi harus ditambal dulu" jawab Reno ngeles, Reno memang suka ngeles dan lagi Reno sama Pak Budi memang lumayan dekat dan sering becanda.

"Lu mau kasih gua apa kalo dibukain?" Tanya Pak Budi pada Reno sambil menaik turunkan alisnya.

"Samsu setengah Pak" jawab Reno yang memang sudah tau arah pembicaraan itu.

"Yaelah setengah doang? Sebungkus kek terus sekalian sama kopi terus cemilannya" tawar Pak Budi memanfaatkan keadaan.

"Buset dah pa, saya kan bukan murid kaya seperti murid-murid lain,,, yaudah Samsu sebungkus tapi nggak sama kopinya" tawar Reno lagi.

"Gaenak kalo ngerokok gada kopian mah Rey" ucapnya kepada Reno

"Tapi kan,,"

"Tin tin"

Tiba tiba ada sebuah mobil sport mewah yang datang kearah gerbang, perlahan kaca mobil itu terbuka dan terlihatlah sosok gadis cantik dibalik kemudi mobil sport itu.

"Paak ,, Buka dong gerbangnya" ucap gadis tersebut kepada Pak Budi

Pak Budi langsung bangkit dari duduknya dan membukakan gerbang.

"Pagi Non Reva" ucapnya menyambut gadis itu sambil sedikit membungkukan badannya

"Hmm" jawab gadis itu datar

Disisi lain Reno diam diam menyalakan motornya dan bergegas masuk ke gerbang mendahului mobil sport itu

"Hahaha Pak Budi samsunya gak jadi, kelamaan sih" ucapnya sambil tertawa diatas motornya

'Sialan, gua gak nyadar' rutuk Pak Budi didalam hati.

Sedangkan gadis itu hanya diam tidak berkomentar apapun

Sebenarnya Reno mengenal gadis itu.

Revalina Wijaya, dia merupakan teman sekelasnya dan merupakan cewe paling populer di sekolahnya, walaupun masih kelas 11 tapi body dan wajahnya sangat ideal serta dengan latar belakang keluarga yang kaya membuat pria manapun kecuali Reno akan melakukan apapun jika bisa memilikinya.

Sudah dari kelas 10 Reno menjadi teman sekelasnya tapi mereka tidak pernah mengobrol selama ini karena keduanya memang sama sama tidak tertarik.

Akhirnya Reno memarkirkan motor maticnya ditempat parkiran motor dan langsung menuju kelasnya, untungnya guru yang mengajarnya belum datang kekelas, diapun menuju kearah bangkunya yang berada di paling pojok belakang.

"Wis tumben lu Rey kesiangan" ucap Reza teman sekelasnya.

"Iya, Za, gua telat bangun tadi" jawab Reno kepada temannya yang duduknya berada didepannya. Lalu dia mengeluarkan sebuah buku dan membacanya.

Reza pun hanya ber-oh-ria saja mendengar penjelasan Reno.

Tak lama Reva pun datang ke kelas dan seperti biasa semua mata murid laki laki tertuju padanya kecuali Reno tentunya.

"Nah ini ni yang bikin gua semangat berangkat sekolah,,, hari hari liat kaya beginian siapa yang mau bolos coba" ucap Reza kepada Reno sambil terus memperhatikan Reva yang sedang berjalan kebangkunya sendiri.

Namun tidak ada sahutan dari Reno.

"Woy Rey ngomong Napa" ucapnya lagi kepada Reno

"Apaan dah?" Tanya Reno malas.

"Itu lu liat ibu negara cantik banget,, Lu ga mau liat emang?" tanya Reza kepada Reno

"Gua gak tertarik" jawab Reno masih malas

"Aneh gua mah ama lu,, cewek cantik kaya Reva aja lu gak tertarik,,lu jujur sama gua Rey lu itu sebenarnya normal gak sih?" Tanya Reza bercanda

"Sembarangan aja lu ngomong ya" Jawab Reno sembari menjitak kepala Reza dengan buku yang dipegangnya

"Aww,,, becanda gua,lu main jitak aja,,,, tapi kan emang semua cowok disekolah ini pada naksir Ama dia, cuma lu doang yang nggak"kata Reza nyerocos

"Bodo amat gua" jawab Reno kembali membaca bukunya

"Hufft" Reza menghela napas sambil terus melihat kearah Reva yang sekarang sudah duduk dibangkunya dan terlihat mengobrol dengan teman temannya

Tanpa mereka berdua ketahui ternyata ada seorang wanita yang mendengarkan percakapan mereka diam diam, wanita itu tersenyum ketika mendengar bahwa Reno tidak tertarik dengan sang bunga sekolah.

Wanita itu bernama Anita, dia adalah saingan dari seorang Revalina, Anita ingin memanfaatkan ketidaktarikan Reno terhadap Reva untuk memancing Reva, karena Anita tahu kalau Reva selalu percaya bahwa semua laki-laki di sekolah itu menyukainya.

Tak lama kemudian seorang guru datang memasuki kelas itu, Reno pun menutup bukunya dan melihat ke depan kelas

"Maaf anak-anak Ibu terlambat tadi ada urusan dulu sebentar dengan kepala sekolah" ujar bu guru itu kepada murid-muridnya.

Lalu Bu guru itu pun mulai mengabsen semua orang yang ada di kelas sebelum memulai pembelajaran

Ketika sesi belajar berlangsung terlihat Reno sangat fokus mendengarkan bu guru yang sedang menjelaskan, walaupun Reno adalah orang yang lumayan malas, dia selalu serius dengan hal-hal yang menambah ilmu, baik dari secara teori ataupun praktek.

Berbeda dengan Reno yang sangat serius, sekarang Reva malah memainkan kukunya sambil terus menguap, dia sangat mengantuk karena semalam ada cowo yang baru saja menembaknya dan diapun menerimanya, karena dia juga lumayan nyaman dan selalu tergoda oleh gombalan gombalan manis yang diucapkan pacarnya itu.

Dia pun melirik kearah pacarnya itu yang satu kelas dengannya dan duduk dibangku paling depan.

Nama pacarnya itu adalah Doni Winata, Dia adalah seorang Badboy tampan yang menjadi idola di sekolah itu, bukan hanya tampan tapi keluarganya juga kaya raya, walaupun tidak sekaya keluarga Reva tapi keluarganya juga memiliki pengaruh di kota Jakarta. Meskipun begitu dia butuh perjuangan panjang selama setahun lebih untuk menaklukkan Reva, hingga akhirnya semalam Reva menerimanya dan itu membuat dia sangat bersemangat.

2

Akhirnya sesi belajar pun selesai dan bel istirahat pun sudah berbunyi.

"Baiklah murid-murid kita sudahi dulu sesi belajarnya dan selamat istirahat" kata Bu guru itu

Reno menghela nafasnya setelah guru itu keluar, dia pun segera beranjak dari duduknya untuk pergi ke kantin, dia sangat lapar karena tadi pagi dia tidak sempat sarapan.

Disisi lain terlihat Doni sedang berjalan ke bangku Reva.

"Beb kita ke kantin yuk" ajak Doni kepada pacarnya itu.

"Yuk " jawab Reva kepada Doni seadanya.

"Cie cie yang baru jadian" goda temannya Reva yang bernama Fani.

"Iya nih traktirannya dong" minta teman satunya lagi yang bernama Nina.

"Oke kalian berdua gua traktir pesan sebanyak yang kalian mau gua bayarin" ucap Doni kepada kedua teman pacarnya.

"Nah gitu dong" ujar Nina kepada doni

Sementara itu ditempat Anita, Anita yang melihat Doni mengajak Reva ke kantin pun terlihat sangat kesal, bagaimana tidak kesal? Doni adalah lelaki yang dia kejar selama ini, tapi Doni selalu menolaknya karena doni sangat menyukai Reva, itulah Alasannya kenapa Anita sangat tidak suka Reva.

Tapi tak lama kemudian dia pun tersenyum, karena dia memiliki rencana untuk memancing Reva dengan manfaatkan ketidak tertarikan Reno kepada Reva.

Reno yang sudah tiba di kantin duduk di bangku paling pojok

Tak lama Reza pun menghampirinya

"lu udah pesan belum rey?" tanya Reza kepada Reno

"Belum gua sengaja nungguin lu karena gua mau nyuruh lu yang pesanin gua makan" jawab Reno sambil terkekeh

"Ah kampret lu" rutuk Reza pada Reno

Tapi tak lama dia pun tersenyum mencurigakan karena melihat seseorang yang sedang berjalan di area kantin

"Le sini,, bangku ini kosong cuman ada gua sama Reno" teriak Reza kepada seseorang yang bernama Deni tetapi memiliki nama panggilan Ule itu, teman-temannya memberi nama panggilan itu kepada Deni karena wajah orang itu yang terlihat sedikit mirip bule.

Akhirnya Ule pun menghampiri Reza dan juga Reno.

"Lu berdua udah pada pesan?" tanya Ule kepada Reza dan Reno.

"Belum nih lu pesenin gih" jawab Reza

"Jadi lu Nyuruh gua ke sini biar gua pesenin lu pada?" tanya ule lagi kepada Reza

Reza Hanya nyengir ditanya begitu oleh ule yang terlihat sedikit kesal

Ulee pun menghela nafas

"Ya udah gua pesenin,, tapi lu yang bayar ya Za"ucap ule kepada Reza

"Aman itumah" Reza pun merogoh sakunya dan memberikan uang kertas berwarna merah kepada ule.

Ule menerima uang itu dan bertanya "lu pada mau pesen apa?" tanya Ule kepada Reza dan Reno

"Gua mau bakso" jawab Reza

"Kalau gua batagor" jawab Reno

"Oke Kalau minumnya?" tanya ule lagi kepada mereka berdua

"Es teh aja lah" jawab Reno.

"Iya gua juga samain aja tuh kayak Reno" timpal Reza

"Oke gua pesenin" lalu ule pun beranjak Pergi ke arah penjual bakso dan batagor, tapi tiba-tiba kantin mendadak ricuh

"Ada apaan nih kok pada berisik?" Tanya Reza

Sedangkan Reno hanya diam, dia tidak peduli dengan siswa-siswa lain yang pada berisik.

Tak lama ule pun Kembali ke tempat mereka duduk

"Ada apaan nih le kok pada berisik sih?" tanya Reza masih penasaran

"Itu tuh si Bunga sekolah datang bareng si Doni sambil gandengan tangan" jawab ule sedikit kecewa.

"Apa?,,, mereka pacaran?" Teriak Reza yang kaget setelah mendengar berita tersebut.

"Woi Za berisik!" ucap Reno kepada temannya itu karena menurutnya dia bereaksi berlebihan, dia menjitak kepala Reza.

"Anjir,,,Dewi gua udah punya pacar" ucap Reza dengan murung

"Bukan Dewi lu doang tapi Dewi kita semua yang sekolah di sini" timpal ule kepada Reza

Reno menghembuskan nafasnya kasar melihat kedua temannya itu yang sangat lebay

"Lo gak sedih rey?" tanya Ule kepada Reno

"Sedih kenapa?" Reno membalikkan pertanyaan kepada Ule

"Lo gak sedih Emang lihat Dewi kita punya pacar?" ujar ule

"Sorry ya,, Dia bukan Dewi gua" jawab Reno kepada Ule

Di sisi lain terlihat doni sedang menggandeng tangan Reva, dia pun menemukan Bangku Kosong, menarik kursinya dan mempersilahkan Reva untuk duduk.

"Silakan duduk tuan putri" ujar doni kepada Reva.

"Makasih " ujar Reva.

Doni pun mengangguk sambil tersenyum

"Kalian duduk aja gua pesenin" ujar Doni kepada dua teman Reva yang tadi meminta traktiran

"Siap bos" jawab mereka berdua kepada Doni

"Beb kamu mau pesan apa?" tanya Doni kepada Reva

"Aku mau makan spaghetti aja sama minumnya lemon tea" jawab Reva kepada Doni.

"Kalau kalian berdua" sekarang Doni menanyai kedua teman Anita.

"Gua samain aja kayak Reva" jawab Nina

"Iya gua juga" jawab Fani

"Oke,, tunggu ya" ucap Doni kepada ketiga wanita itu

Reva pun Beranjak Pergi ke penjual spaghetti yang berada di kantin

Setelah Doni pergi terlihat Anita menghampiri bangku ketiga wanita itu,mereka yang melihat Anita pun merasa kesal, pasalnya Anita selalu membuat masalah atau memprovokasi mereka bertiga.

"Ngapain lo ke sini?!" sentak Nina kepada Anita

"Wisss,, Kalem dong" kata Anita terlihat tenang

"Gua cuman mau bilang kalau sebenarnya ada cowok yang nggak tertarik sama lu Revalina" ujar Anita kepada Anita sambil tersenyum menyeringai.

"Mana Ada cowok yang gak tertarik sama Reva di sekolah ini" ucap Fani membel temannya

"Iya,, secara kan Reva Cantik, terus bodynya juga mantap, montok, keturunan konglomerat lagi" timpal Nina

Reva pun tersenyum puas mendengar ucapan kedua sahabatnya tersebut

"Lo yakin ada cowok yang gak tertarik sama gua disekolah ini?" Ujar Reva kepada Anita penuh percaya diri

Tetapi Anita tetap tersenyum dan berbicara

"Gua nggak bohong, dia teman sekelas kita, gua denger sendiri tadi dia bilang dia gak tertarik sama lo" ujar Anita mulai memanas-manasi

"Kelas kita?" tanya Fani dan Nina bersama

"Siapa?" tanya Nina cepat

"Dia Reno" jawab Anita

Reva pun mengerutkan kening karena mendengar nama tersebut yang menurutnya sedikit akrab

"Emangnya di kelas kita ada yang namanya Reno" tanya Reva kepada kedua sahabatnya

Kedua sahabatnya pun mengangguk

"Iya,, Nama aslinya Reno Anggara, cuman suka dipanggil Reno" jawab Anita

Kedua sahabatnya anita pun berpikir bawa ucapan Anita sepertinya benar, mereka tidak pernah melihat tanda-tanda bahwa Reno tertarik kepada Reva

"Kayaknya dia bene,,," ucapan Nina terpotong karena Doni sudah datang sambil membawa pesanan mereka

"Loh Anita Lu ngapain ada di sini?" Tanya Doni kepada Anita ketika melihat wanita itu bergabung dengan pacarnya

"Emangnya aku gak boleh ada di sini?" jawab Anita menatap mata Doni

Doni yang ditanyai begitu dan menyadari tatapan Anita pun hanya bisa memalingkan muka sambil menjawab "gua cuma nanya"

Reva sama sekali tidak menghiraukan tatapan Anita pada Doni, dia Malah berpikir tentang Reno yang tidak tertarik padanya.

"Ini pesanan kalian udah datang" kata Doni sambil menyodorkan tiga spaghetti dan tiga gelas lemon tea, sedangkan dia membawa steak untuk dia makan

"Maaf ya Nit, gua nggak tahu lu ke sini makannya nggak gua pesenin" ujar Doni kepada Anita meminta maaf

"Iya gak papa, Aku udah makan kok" jawab Anita kepada Doni

"Yaudah Aku pergi dulu ya" lanjut Anita, setelah puas memanas-manasi Revalina Anita pun beranjak Pergi

"Oke" jawab Doni

Mereka berempat pun langsung memakan makanan mereka.

-Bersambung-

Gimana guys lanjut gak nih?

3

Kembali ke meja Reno dan kedua temannya.

Terlihat mereka bertiga sedang memakan makanan masing-masing, mereka seringkali terlihat bercanda dan tertawa, hingga tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang menghampiri mereka bertiga.

"Hai,,Kak Reno" siapa gadis tersebut Melambaikan tangannya kepada Reno.

"Eh ada lu, Mel,, sini ikut makan" ajak Reno kepada gadis tersebut.

Ya Gadis itu bernama Amelia, gadis cantik yang memiliki kulit putih dengan perawakan yang mungil, bibirnya yang kecil, dengan rambut sebahu, membuat Dia terlihat sangat menggemaskan.

Dia merupakan adik kelas Reno dari Semenjak mereka SD sampai sekarang mereka sudah SMA, tapi hanya beberapa orang saja yang tahu bahwa hubungan antara Reno dan Amelia bukan hanya hubungan antara adik kelas dan kakak kelas biasa, melainkan ada sebuah hubungan yang lebih jauh lagi.

"Yaelah Mel,, kok Reno doang sih yang disapa" protes Ule kepada Amelia.

"Hehe,, hy, kak Deni,,, kak Reza" sapa Amelia kepada mereka berdua sambil terkekeh malu.

"Sini Mel, gabung" sekarang Reza yang mengajak Amelia untuk gabung di meja yang mereka tempati .

"Baik kak" jawab Amelia sambil menarik kursi yang ada di sebelah Reno, dia pun duduk berdekatan dengan Reno.

"Lu udah pesen makan Mel?" tanya Ule kepada Amelia.

"Udah Kak tadi aku titip ke temen aku,,, nanti kalau temen aku gabung di sini nggak apa-apa kan?" Tanya Amelia meminta ijin kepada mereka bertiga .

"Iya gak papa,, lu kayak sama siapa aja sih,, santai aja ama kita mah" jawab Ule.

"Makasih Kak" ucap Amelia kepada Ule sambil tersenyum.

Lalu Amelia melirik kepada Reno, dia tersenyum melihat Reno yang makan seperti terburu-buru.

"Kakak laper banget ya?,, tenang aja kak, lagian makanannya juga gabakal hilang kok,,hhe" ujar Amelia merasa lucu melihat tingkah Reno.

Reno pun melirik Amelia, dia kemudian meminum es tehnya, hingga es itu habis setengah.

"Ah,, kenyang banget," setelah memakan batagornya akhirnya Reno bersendawa lega, dia tidak merasa malu sama sekali kepada Amelia.

"Gua belum makan dari pagi Mel" ujar Reno kepada Amelia.

"Kenapa nggak makan Kak?" tanya Amelia kepada Reno

"Telat bangun gua, jadi gak sempet makan deh" jawab Reno.

"Oh gitu ya" ucap Amelia ber oh ria.

Lalu Amelia pun melihat temannya yang terlihat kebingungan, sepertinya dia sedang mencari Amelia.

"Itu temen aku,,, Sin sini Sin" panggil Amelia sedikit teriak.

"Mel kamu di sini" gadis yang dipanggil Cintya itupun menghampiri Amelia.

"Iya,, Sini Duduk Sin" ajak Amelia agar duduk di sebelahnya, akhirnya Cintya pun duduk di dekat Amelia sembari menyodorkan makanan kepada gadis itu.

"Kakak-kakak ini siapa Mel?",, tanya Cintya kepada Amelia sambil melirik Reno dan yang lainnya.

"Eh kenalin,,, ini Kak Reno dia biasanya dipanggil Rey" ucap Amelia memperkenalkan Reno kepada Cintya.

Cintya melihat ke arah orang yang diperkenalkan Amelia, terlihat seorang pemuda tampan yang memiliki kumis tipis, dia pun sedikit takjub melihat lelaki yang bernama Reno itu, menurutnya Reno sangatlah Manis dengan kumis tipisnya itu,dia pun tersenyum, lalu menyapa Reno.

"Hai, Kak Reno," sapa Cintya kepada Reno.

"Panggil aja gua rey" balas Reno tersenyum pada Cintya.

Cintya pun ikut tersenyum manis lalu mengangguk.

"Nah kalau yang ini namanya Kak Reza,," ujar Amelia yang sekarang memperkenalkan Reza.

Sekarang Cintya melihat kepada lelaki yang sedang duduk di depannya, lelaki itu tersenyum kepadanya, dia membalas senyuman itu lalu menyapanya.

"Hai Kak Reza" sapa Cintya kepada Reza.

"Hai Cintya,, kamu cantik banget" puji Reza kepada amel sedikit menggodanya.

Cintya yang mendengar itu pun langsung merona.

"Makasih Kak" ucap Cintya kepada Reza sedikit malu-malu.

"Nah kalau yang ini namanya kak Deni, nama panggilannya Ule, karena mukanya mirip kayak bule" ucap Amelia memperkenalkan lelaki terakhir kepada Cintya.

Lalu Cintya pun melirik ke arah Deni, dia melihat seorang lelaki yang memiliki kulit putih layaknya orang-orang Eropa.

"Hai Kak Deni" sekarang Cintya menyapa Ule

"Lo bisa panggil gua Ule" ujar Ule kepada Cintya.

Cintya pun hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Kak Reno dan Kak Reza kelas 11 IPS 1, sedangkan Kak Ule dia kelas 11 IPA 2" lanjut Amelia menambahkan.

"Udah udah,, Kalian buruan makan, istirahat udah mau beres nih" tegur Reno kepada kedua wanita itu.

"Eh iya sampai lupa, hehe,," Amelia terkekeh, lalu dia dan Cintya pun mulai memakan makanan mereka.

Di sisi lain, grup Reva sudah selesai makan, lalu mereka pun beranjak ke kelas.

Ketika melewati di koridor, semua pasang mata melihat ke arah Reva dan Doni yang sedang bergandengan tangan, mata mereka menunjukkan bahwa mereka sedang iri, berbagai macam omongan pun keluar dari mulut mereka.

"Si Doni akhirnya beneran pacaran sama Dewi kita" ucap salah satu murid laki-laki yang sedang memandangi mereka.

"Iya kayaknya,, lo liat aja tuh mereka berdua gandengan tangan gitu" jawab murid laki-laki lain.

"Gila,, padahal dulu Dewi kita gak pernah mau nerima perasaan si doni" ucap salah satu murid lagi.

"Iya, setelah setahun lebih, akhirnya Dewi kita mau nerima si doni" timpal murid lain sambil mendengus iri.

Bukan hanya murid laki-laki yang merasa iri, murid perempuan juga banyak yang merasa iri dengan hubungan Reva dan doni.

"Ah doni ,,,Pangeran gue" ucap salah satu siswi.

"Harusnya gue yang cocok dengan doni" ucap siswi yang lain.

"Nyadar lo,, saingan lo itu bunga sekolah, wajarlah doni lebih milih Reva. secara kan dia cantik, modis, terus kaya banget lagi, kita gak masuk syarat buat nyaingin dia.." ucap siswi lainnya yang sepertinya sedang putus asa terhadap cintanya kepada Doni.

Meski begitu, masih ada siswi siswi yang merasa kalau Doni dan Reva sungguh pasangan yang cocok.

"Wah lihat deh,, mereka serasi banget ya" ujar salah satu siswi yang melihat kemesraan Reva dan Doni.

"Iya Kayak pangeran dan Tuan Putri gitu loh" tambah siswi lainnya.

"Beb,, aku ke toilet dulu ya,,,kamu langsung ke kelas aja" Doni berkata kepada Reva ketika mereka sedang berjalan menuju kelas.

"Iya beb,, aku tunggu di kelas ya" ucap Reva kepada Doni.

Doni pun hanya mengangguk dan segera berpisah dari mereka.

Reva yang melihat kepergian Doni pun masih bertanya-tanya tentang perasaannya kepada lelaki itu.

'Apa gue bener-bener suka sama si doni?' batin Reva yang masih bingung dengan perasaannya kepada Doni.

Dia pun teringat dengan perkataan Anita, bahwa ada seorang lelaki yang tidak tertarik kepadanya, dia sangat penasaran dengan ucapan Anita benar atau tidak.

Sambil terus memikirkan hal itu reva akhirnya tiba di kelasnya bersama kedua temannya, mereka pun langsung duduk ke bangku masing-masing.

"Kalian berdua percaya gak sama ucapan Anita yang bilang kalau ada cowok yang gak tertarik sama gue?" tanya Reva memulai percakapan.

Dia benar-benar penasaran, karena selama ini dia percaya bahwa semua laki-laki yang ada di sekolahnya pastiakan tertarik kepadanya tanpa terkecuali, bagaimanapun Reva memiliki wajah yang cantik dan juga kaya raya, bodinya sangat montok, apalagi di bagian dadanya yang benar-benar besar, melebihi ukuran rata-rata anak SMA, hal itulah yang membuatnya percaya bahwa semua laki-laki di sekolahnya akan tertarik kepadanya.

"Gua nggak tahu,, tapi kalau dilihat-lihat ya,, Reva itu gak pernah mandangin lo kaya yang biasanya dilakuin oleh laki-laki lain, dia juga cuek sama Lo" jawab Nina setelah menganalisis tentang cara Reno Melihat Reva.

"Iya gua juga ngerasa begitu" ucap Fani menambahkan.

"Lagian yang namanya Reno itu bangkunya yang mana sih?, Bukannya tadi Anita bilang dia kelas kita ya?" Tanya Reva yang tidak tahu tentang Siapa itu Renoa

" Ya tuhan,,, Reva,, kita itu udah sekelas lebih dari setahun, masa Lo gak kenal dia sih,,itu tuh yang duduknya di pojok sendiri" jawab Nina sambil menunjuk ke arah bangku Reno

"Oh yang ituuu," jawab Reva yang sepertinya sudah tahu siapa itu Reno

"Eh itu ada orangnya" tunjuk Fani kearah pintu kelas,disana terlihat Reno dan juga Reza yang baru saja kembali dari kantin.

"Yang namanya Reno yang agak kecil kan?" Tanya Reno setelah melihat Reno dan juga Reza.

'Oh jadi dia orangnya?, emang sih selama sekolah disini, gue gak pernah liat dia mandangin gue penuh nafsu kaya cowok lainnya, kita juga belum pernah ngobrol, beda dengan para biawak itu yang selalu berinisiatif untuk bisa ngobrol Ama gue,apa dia emang beneran gak tertarik sama gue ya?' batin Reva.

Reno dan Reza sudah duduk dibangkunya masing-masing,lalu Reno langsung membuka bukunya dan membacanya, sedangkan Reza melirik kearah Reva, Dewi pujaan hatinya itu,matanya berbinar ketika melihat Reva juga sedang meliriknya, (padahal Reva sedang melirik Reno yang berada dibelakang Reza) bukan hanya Reva tapi dia melihat Nina dan Fani juga meliriknya, tatapan mata mereka begitu intens hingga membuat Reza jadi salah tingkah.

'Duh gimana nihh,,, Dewi gua lagi liatin gua, gua harus ngapain ya' batin Reza bingung.

"Pstt,,rey,,oyy,,rey" panggil Reza kepada Reno.

"Oyy" sahut Reno.

"Lu kenapa Za?" Tanya Reno ketika melihat Reza yang bertingkah agak aneh.

"Gua grogi Rey" jawab Reza.

"Grogi Kenapa lu kampret?, tiba-tiba grogi,ada-ada aja lu" ujar Reno.

" Itu tuh lu liat, Dewi gua dan sahabat sahabatnya lagi liatin gua" jawab Reza.

Reno tau apa yang dimaksud Reza, diapun mengarahkan pandangannya ke tempat duduk Reva, disana terlihat Reva yang sedang memandang dirinya, diapun balas menatap mata Reva dengan intens.

Reva yang ditatap seperti itu oleh Reno merasa menang, diapun menunjukan senyum yang sangat manis kepada Reno,dia berpikir bahwa lelaki itu pasti sama dengan lelaki lain yang akan terpincut oleh pesona yang dimilikinya, namun kepercayaan dirinya tidak bertahan lama, karena detik berikutnya dia dibuat tercengang oleh kata yang dilontarkan Reno.

"Sangat Konyol" Reno menghela nafas dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah buku yang dipegangnya lagi.

Sementara itu kedua teman Reva mereka terlihat sedang menahan tawa setelah mendengar ucapan yang dikeluarkan Reno kepada Reva.

Anita yang sedaritadi menyaksikan adegan tersebut pun tersenyum puas, ingin sekali dia tertawa terbahak-bahak, apalagi ketika dia melihat wajah Reva yang sudah memerah karena malu sekaligus kesal.

"Lelaki itu!!" geram Reva sambil terus melihat Reno dengan tatapan tajam.

Udah dulu ya guys,nanti dilanjutin lagi

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!