Ghost Bride
Ch 1
Clara
Iya Mami ada apa sih teriak² mulu kerjaan nya!
Ny. Vania
Cepetan turun! Ada yang mau Mami kasih tau ke kamu!
Ny. Vania
Mami cabut nanti fasilitas pribadi kamu nanti!
Clara geregetan dan akhirnya ia pun bangun dari tidurnya.
Setelah keluar dari kamar, Clara bertemu dengan adiknya Adelle.
Clara
Mami kamu berisik banget sih, Dell!
Adelle
Yeee, dia Mami Kakak juga tau!
Akhirnya kedua gadis itu pun pergi menemui orang tua mereka yang sudah berada di ruang keluarga.
Setelah berada di ruang keluarga, Clara melihat di sana sudah ada papi dan mami.
Tn. Henriawan
Ayo Clara cepat duduk di sana.
Clara
Papi mau ngomong apaan sih?
Clara
Kayak penting banget?
Tn. Henriawan
Memang penting banget pastinya.
Ny. Vania
Yaudah Pi, lanjutin aja obrolan nya tadi.
Tn. Henriawan
Clara, pagi ini Papi mau kasih kabar sama kamu, kalau dalam waktu seminggu lagi...
Clara
Kenapa Papi? Seminggu lagi aku kenapa??
Adelle menyimak obrolan kedua orang tua dan juga kakaknya ini.
Tuan Hendriawan menghela napas.
Tn. Henriawan
Kamu akan segera menikah dengan anaknya teman Papi.
Clara sangat terkejut mendengar ucapan Papi nya barusan. Benarkah itu?
Clara
Papi gak bercanda, 'kan?!
Ny. Vania
Mana mungkin Papi kamu bercanda, Clara!
Ny. Vania
Kamu akan segera menikah sama anaknya teman Papi!
Ny. Vania
Kamu harus setuju dengan kemauan keluarga ini!
Clara
Loh ini namanya pemaksaan dong, Mi!
Clara
Clara gak mau nikah!
Tn. Henriawan
Clara, Papi sudah janji sama teman Papi.
Tn. Henriawan
Kalau kami setuju akan menikahkan anak² kami karena untuk perjalinan persahabatan antar perusahaan Papi sama teman Papi.
Clara
Jangan paksa aku Papi!
Clara
Dek! Kamu diem aja kalau gak tau apa²!
Dan tidak lama kemudian, Clara berdiri dan pergi lagi ke kamarnya.
Setelah di kamar, Clara menangis sejadinya karena ia sangat kaget sekali. Dalam waktu seminggu, ia akan... Menikah??
Clara
Kenapa nasib ku jadi gini banget!
Clara
Aku gak mau nikah pokoknya!
Clara mendengar suara pintu diketuk dan ia menoleh ke arah pintu.
Adelle datang ke kamar Clara untuk menghiburnya. Karena Adelle kasihan sekali dengan kakaknya ini yang harus menikah dengan seseorang yang dia tidak cinta.
Adelle
Cuman mau cek kalau Kakak gapapa?
Clara
Dasar! Dikira aku bakal bun*h dir1 gitu?!
Clara
Dasar adek kurang dihajar!
Adelle
Udah deh, Kakak sabar aja?
Adelle
Mungkin Papi sama Mami pengen Kakak gak melajang sampai usia 28 tahun.
Adelle
Makanya dicariin jodoh sama Papi Mami.
Clara
Tapi 'kan... Tahun ini aku berusia 22 tahun?
Adelle
Iya, aku selalu dukung Kakak, kok.
Adelle
Kakak jangan kabur kalau udah mau persiapan pernikahan loh!
Clara
Dek, kalau misalnya... Dia gak suka sama Kakak, gimana?
Adelle
Makanya kalian berdua harus saling mengenal dulu ya?
Adelle
Gak usah cepet² punya anak.
Adelle
perkenalan aja dulu.
Clara
Kok kamu tau semuanya sih?
Adelle
Ya aku tau karena ada teman ku yang udah nikah, 'kan, kak?
Akhirnya setelah sekian lama, obrolan mereka pun selesai. dan saatnya mereka tidur dengan nyenyak di malam yang tenang.
Ch 2
Clara bertemu dengan sahabat baiknya, Amanda. Clara ingin cerita banyak dengan Amanda karena ia merasa sangat stress sekali dengan rencana pernikahannya yang akan dilaksanakan seminggu lagi.
Clara
Amanda.. Gimana dong?
Amanda
Ya kamu maunya gimana, Ra?
Clara
Aku pengen pernikahan ini dibatalin, gitu...
Amanda
Kalau batalin pernikahan kayaknya gak bisa deh, Ra.
Amanda
Soalnya, aku yakin. Pasti keluarga kamu akan mati²an jagain pernikahan mu, ini.
Clara
Apa aku kabur aja ya, dari pernikahan?
Amanda
Jangan bercanda kamu, Ra.
Clara
Terus? Aku harus apa dong, Amanda??
Amanda
Hmmm, gini aja.. pas pertemuan keluarga nanti, kamu pakai gaun hitam aja.
Amanda
Iya gaun hitam itu makna nya, kamu sangat menolak pernikahan.
Amanda
Kamu beli gaun hitam, dan pakai saat pertemuan keluarga berlangsung.
Amanda
Aku yakin, calon pengantin cowok nya bakal ngerti sama gaun hitam yang kamu pakai.
Clara
Oke! Aku akan pakai gaun hitam ketika pertemuan nanti!
Amanda
Besok aku dateng nemenin kamu ya, Ra.
Clara
Kamu sahabat ku yang paling baik, Amanda!
Clara memeluk erat Amanda, karena ia sangat bahagia dengan saran Amanda. Begitu pun dengan Amanda, ia senang karena telah membantu temannya agar tidak sedih menjalani pernikahan yang sulit.
Acara pernikahan pun sebentar lagi akan dilaksanakan keesokan harinya. Keluarga Clara dan calon pengantin laki-laki pun akhirnya bertemu.
Dan disinilah Clara. Ia duduk sendiri di sebuah ruangan rias. Menunggu aba-aba agar ia di ijinkan untuk keluar dari ruangan rias.
Clara
Amanda belom dateng lagi.
Clara pun bangkit dari kursinya dan ia pun berjalan keluar dari ruangan rias diam-diam agar keluarga nya tidak tahu.
Clara menuruni tangga dan melihat ada sesuatu dibawah sana.
Seorang pria yang sedang berdiri di balkon dan membelakangi nya.
Clara pun tidak mengindahkannya, ia pun berjalan dan mendekati balkon di sana. Ia berdiri di sebelah pria itu.
Christian
Sejak kapan kamu ada disamping ku, nona?
Clara
Sejak kamu kaget kayak tadi?
Clara
Ngomong²... Kamu ada acara juga disini?
Christian
Ya, keluarga ku mengadakan acara disini.
Ny. Vania
Kenapa bisa kamu keluar dari ruangan rias, Clara?
Clara dan Christian pun menoleh bersamaan dan mereka kaget. Di sana sudah ada kedua orang tua mereka masing-masing yang menatap lurus ke arah mereka.
Ny. Katarina
Christian. Udah tau gadis disebelah mu itu, siapa?
Ny. Katarina
*menghela napas*
Ny. Katarina
Gadis itu... Adalah calon pengantin mu besok.
Spontan, Clara dan Christian pun menoleh bersamaan sambil melotot.
Clara
J-jadi?? Kamu adalah calon pengantin pria ku, Christian?
Clara dan Christian saling menunjuk satu sama lain.
Christian
Kamu... Juga jadi calon pengantin wanita ku. Clara?
Tn. Diego
Wah indah sekali, baru bertemu sudah menemukan chemistry yang bagus ya? Haha
Tn. Henriawan
Anda benar sobatku!
Tn. Henriawan
Sepertinya pernikahan ini akan langgeng karena mereka berdua cocok.
Kedua orang tua itu pun tertawa terbahak-bahak karena entah bagaimana bisa, Clara dan Christian sudah berkenalan dan menemukan kecocokan antara mereka.
Tibalah acara pernikahan antara Clara dan Christian.
Mereka berdua grogi dan sedikit cemas dengan pernikahan kali ini.
Clara datang dengan gaun putihnya yang cantik.
Sementara Christian dengan gagahnya memakai jas putih, yang senada dengan gaun milik Clara.
Dan dimulailah janji suci pernikahan. Christian mengikuti apa perkataan dari pemuka agama.
pemuka agama
Baiklah, ikuti apa yang saya ucapkan pada Anda, Tuan.
Christian pun menghadap ke arah Clara dan matanya menatap lembut pada Clara.
Christian
Aku, Christian Maxime, menerima dirimu, Clara Arabella, sebagai istriku. Aku berjanji untuk setia kepadamu, baik dalam suka maupun duka, dalam sakit maupun sehat, untuk mencintai dan menyayangi dirimu sepanjang hidupku. Sebagai istriku.
Pemuka agama pun menoleh ke arah Clara. Sementara Clara agak ragu untuk mengatakannya.
pemuka agama
Bagaimana nona? Apa Anda bersedia menjadi istri sah dari Christian Maxime?
Clara diam belum mau menjawab pertanyaan sakral dari pemuka agama.
Dan Christian pun menoleh ke arah Clara dan tatapannya kebingungan. Ada apa dengan Clara? Kenapa ia tidak mengatakan apapun? Pikirnya.
Nyonya Vania sampai berbisik pada Clara, karena Clara masih diam dan tidak mau menjawab apapun.
Christian
Kamu baik² aja, Ra?
pemuka agama
Saya ulangi lagi.
pemuka agama
Apa Anda bersedia untuk menjadi istri dari Tuan Christian Maxime, nona Clara Arabella?
Clara semakin tidak terbendung rasa grogi dan takutnya, akhirnya dengan mengambil langkah seribu, Clara berlari pergi dari altar pernikahan.
Meninggalkan mereka semua yang ada di sana, termasuk Christian yang masih bingung. Ada apa dengan Clara sekarang?
Clara tidak mengindahkan mereka yang sudah memanggil namanya. Clara pergi dan berlari dan terus berlari entah kemana kakinya membawanya pergi.
Clara
Aku belom siap menikah!
Ch 3
Backsound music
Not support
Kaki Clara terus membawanya pergi dari gedung pernikahan. Entah sudah sampai mana Clara berlari tanpa henti.
Clara ingin menghindari pernikahan.
Clara tidak menyadari kalau sekarang ia sampai disebuah hutan yang sangat gelap. Padahal masih siang hari.
Clara
Bagaimana caranya aku mengatakan bersedia?
Clara
Aku gak mau nikah...
Clara berjalan menelusuri hutan yang terasa gelap itu, akhirnya ia sampai disebuah bangunan seperti rumah tua yang terbengkalai.
Clara berjalan ke arah rumah itu dengan perasaan berani. Karena Clara tidak takut pada hantu. Baginya, ia yakin, ada hantu yang baik dan dapat mendengar keluh kesahnya.
Clara
Ada bangunan sebesar ini di dalam hutan?
Clara
Kenapa aku gak pernah tau?
Clara
Padahal aku pikir, hutan ini berada di tengah² kota.
Kaki mungilnya berjalan memasuki gerbang besar yang menjulang tinggi itu.
Clara agak kaget karena gerbang itu berbunyi karena memang sepertinya gerbang besar itu sudah tua dan tidak ada juga yang menempati rumah tua itu.
Sementara itu. Dari dalam rumah kosong, ada beberapa bayangan putih yang sedang melongokkan kepalanya ke arah jendela, melihat ada seorang manusia yang berusaha masuk ke tempat mereka tinggal.
hantu
Kenapa manusia itu datengin tempat kita?
hantu
Aku takutin ah begitu dia masuk! Hahaha!
hantu
Hahaha ide yang bagus!
hantu
Ayo takutin aja manusia itu!
hantu
Buat apa dia dateng ke rumah kita? Haha!
'hantu'
Hei jangan lakukan itu!
hantu
Gak biasanya kamu begitu?
hantu
Wah aku tau! Apa karena manusia itu seorang wanita, kamu melarangnya untuk menakuti?
'hantu'
Udah deh, pokoknya jangan takuti dia!
Hantu itu pun segera melihat kembali ke jendela, dan ya, wanita itu berjalan cepat menuju rumah kosong dan mulai membuka pintu utama.
Clara pun sudah sampai di teras rumah tua itu dan mulai membuka pintu utama.
Clara melihat dengan jelas, rumah kosong yang saat ini ia datangi. Begitu gelap, sunyi, dan tidak ada siapapun di dalam rumah tua tersebut.
Clara
Rumah tua yang cantik.
Clara pun masuk ke dalam rumah tua itu. Ia merasakan kalau rumah tua ini tidak memiliki hawa dingin dan mencekam. Yang ada, hawa yang hangat dan penuh kelembutan.
Clara
Emang kayak rumah tua tapi... gak menakutkan.
Clara menghela napas sebentar lalu ia mulai bersuara lagi.
Clara
Permisi untuk siapapun yang tinggal disini... Aku Clara Arabella hanya ingin tinggal disini sementara...
Clara
Aku hanya ingin pernikahan ku gak pernah terjadi. Aku... belom siap untuk melaksanakan pernikahan.
Clara kembali menghela napasnya. setelah mengatakan itu, entah kepada siapa.
Dan tidak disangka, otaknya pun berputar mengingat kejadian ketika ia berada di altar pernikahan bersama Christian.
Clara mengingat janji suci yang di katakan Christian padanya.
Dan Clara tidak tahu saja, kalau disekitarnya itu ada sesosok bayangan yang menatap lurus ke arahnya. Membaca apa yang Clara pikirkan di kepala nya.
Clara memejamkan matanya karena ingatan itu sangat kuat dan ia tidak bisa membuatnya hilang dari pikirannya.
"Aku,..., menerima dirimu, nona ku. Aku berjanji untuk setia kepadamu, baik dalam suka maupun duka, dalam sakit maupun sehat, untuk mencintai dan menyayangi dirimu. Sebagai istriku."
Seketika, ada sebuah suara lembut mengelilingi pikiran Clara. Clara tidak tahu suara siapa itu. Ia menggeleng pelan karena tidak tahu, namun entah kenapa bibirnya mengucap '...'.
Dan setelah Clara mengatakan bersedia, entah dari mana, ada angin berhembus sangat kencang sekali dan juga membuka seluruh jendela yang berada di sana.
Clara terkejut dan ia sangat ketakutan sekali. Ia bingung kenapa tiba-tiba ia mengatakan bersedia? Bersedia untuk apa?
Clara
Kenapa anginnya kenceng banget!!
Clara memegangi gaunnya agar tidak terbang dan memperlihatkan paha putih mulusnya.
Clara
Huaaaa ada apa ini? Kenapa di rumah tua seperti ini ada angin yang besar??!
Clara mencoba berlari keluar dari rumah itu, namun ketika sampai di pintu utama. Pintu itu terkunci dan tidak dapat terbuka.
Clara berteriak keras karena ia mulai ketakutan dengan kejadian yang baru saja terjadi ini. Angin masih berhembus sangat kencang dan juga beberapa perabotan di sana yang hancur terkena hembusan angin itu.
Clara berlari ke arah jendela dan melihat, diluar sana juga angin berhembus kencang seperti di dalam rumah.
Dan.... Seketika angin itu berhembus pelan dan di sana, menampilkan sesosok bayangan yang menyerupai manusia, tengah berdiri berada tidak jauh dari Clara.
Clara menoleh ke arahnya, dan matanya pun melotot. Ia tidak sangka ada seseorang di dalam rumah tua ini.
Dan sosok itu memakai jas yang rapi seperti mempelai laki-laki.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!