NovelToon NovelToon

Ternyata Cinta

Bab 1

Arindi Azzahra merupakan gadis berusia 22 tahun yang biasa di panggil Riri. Ia bekerja sebagai Jasa Catering dan juga menerima orderan cake, pekerjaan yang ia rintis sejak masih kuliah sebagai tulang punggung keluarga karena Ayahnya telah meninggal sejak Ia masih duduk di bangku Kuliah dan Ibunya yang sakit-sakitan. Riri memiliki paras yang cantik, periang, dan sangat ramah.

Visual Arindi Azzahra/Riri:

Rama Akbar Wijaya merupakan Putra tunggal dari Anton Wijaya dan Shinta. Rama merupakan sosok yang tegas, cerdas, dan memiliki wajah yang tampan. Dengan kecerdasan dan kecakapan nya Pria 27 tahun ini ditunjuk menjadi CEO Wijaya Group oleh Ayahnya saat ia masih berumur 25 tahun.

Visual Rama Akbar Wijaya:

Nindya Alexandra merupakan kekasih Rama, mereka telah menjalin hubungan kurang lebih 3 tahun sejak Rama masih kuliah di luar negeri. Nindya adalah gadis yang manja dan merupakan anak orang kaya yang mana Ia mengelola salah satu cabang Butik milik orang tuanya yang terkenal di kota ini.

Visual Nindya Alexandra:

Meira Agustin adalah Sabahat serta rekan Riri merintis usaha catering. Meira merupakan anak orang kaya tetapi Ia lebih memilih untuk bekerja bersama Riri sahabatnya karena Ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya karena orang tuanya terlalu sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuknya.

Visual Meira Agustin:

Nanda Giovano adalah Asisten pribadi Rama. Nanda dan Rama telah bersahabat dari kecil. Kedua orang tua Nanda telah meninggal akibat kecelakaan mobil saat Nanda berusia 7 tahun.

Visual Nanda Giovano:

_____________________________________________

Tiga tahun menjalani hubungan berpacaran bukanlah waktu yang singkat. Banyak hal yang telah dilewati baik suka maupun duka. Lika Liku sebuah hubungan telah dilalui bersama, tawa tangis telah dilalui. Itulah yang dirasakan oleh dua sejoli yang tengah berbahagia, yaitu Rama dan Nindya.

Hari ini adalah hari pertunangan Rama dan Nindya, hari yang mereka tunggu tunggu sebelum satu langkah lagi mengikat janji sehidup semati. Pesta yang pertunangan dengan konsep outdor di adakan di halaman rumah mewah milik Anton Wijaya.

"Sayang, Apa kamu bahagia bersamaku selama 3 tahun kita berpacaran?" Ucap Rama sambil menatap Nindya.

"Tentu, Aku bahagia sekali bisa menjalin hubungan dengan kamu, aku senang bisa menemani kamu dari nol sampai kamu sukses seperti sekarang ini" Jawab Nindya tersenyum.

"Baiklah, tidak perlu berlama lama sekarang kita mulai saja acara pertunangan Ananda Rama dan Putri saya Nindya" Ucap Pak Jaka Papa Nindya

***

Sekitar 20 menit yang lalu acara pertunangan Rama dan Nindya telah selesai dilaksanakan, dan para tamu undangan yang hanya terdiri dari keluarga, sahabat dan kerabat dekat orang tua mereka saja yang di undang, dan para tamu tersebut sedang menikmati hidangan yang telah di sediakan.

Dari kejauhan terlihat Nanda menghampiri Rama dan Nindya untuk memberi ucapan selamat kepada Sahabat dan calon istri sahabatnya tersebut.

"Eh selamat ya Bro atas pertunangannya, semoga cepat menuju jenjang yang lebih serius lagi, jangan lama-lama ya biar gua cepat punya ponakan" Ujar Nanda menjahili sahabatnya itu sambil bersalaman.

"Ya Lo bisa aja sih Nda, yang ada itu Lo yang cepetan cari pacar biar jomblo nya gak kelamaan, masa udah umur 27 tahun masih juga jomblo" Ucap Rama mengejek Nanda.

"Gua kan udah komitmen Ma, kalo udah nemu yang cocok langsung gua nikahin. Gak pake acara pacaran segala, Ribet" Jawab Nanda

"Yaudah, Terserah Lo aja deh Nda" Ucap Rama sambil tertawa kecil

Nindya dan Kedua orang tua Rama pun tertawa kecil melihat tingkah 2 sahabat itu.

***

Di lain tempat terlihat Arindi yang tengah sibuk mempersiapkan pesanan Cake mewah untuk acara Wedding Anniversary nanti malam.

"Mei, Kamu bisa tolong aku hias cake ini gak, soalnya aku mau pergi ke tempat acara yang pake jasa catering kita tadi pagi, sekalian mau beli bahan bahan yang udah habis" Ujar Riri

"Bisa kok Ri, kamu pergi aja. Soal Cake ini biar Meira Agustin yang menyelesaikannya" Jawab Meira

"Yaudah, Aku Otw dulu ya Mei" Sahut arindi sambil memakaikan helm di kepalanya.

"Hati hati Ri!! Jangan ngebut, kalo ada polisi tidur titip salam ya" Teriak Meira

"Iya iya Meira bawel" Ucap Riri yang tengah mengeluarkan motornya.

Happy Reading ya Readers!!! Ini karya pertama Author, kalau ada kesalahan jangan di hujat yaa, silahkan di komentari dan di kasih saran supaya untuk selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi😍

Bab 2

Sesampainya tempat di adakan acara terlihat acara tersebut telah selesai, Riri langsung menghampiri ke tiga rekannya yang sedang membereskan barang barang bekas tempat catering makanan yang di sewa oleh pemilik rumah untuk acara tersebut.

"Kalian pulang dulu ya sama pak Yanto, saya masih ada urusan dengan yang punya acara" Ucap Riri kepada ketiga karyawannya itu. Pak Yanto adalah supir untuk mengantarkan orderan ke alamat tujuan.

"Baik Mbak" Jawab salah satu diantara mereka

Beberapa menit kemudian pemilik rumah pun menghampiri Riri yang baru selesai membereskan pekerjaannya tadi.

"Nak, Kamu pemilik Catering ini ya?" Tanya wanita paruh baya itu

"Iya Buk, Saya pemilik nya" Jawab Riri

"Terimakasih ya nak, Makanannya enak banget. Oh iya, untuk Cake nya kapan bisa di antar kerumah saya?" Tanya Shinta

"Kami usahakan secepatnya ya buk, Insyaallah sebelum jam 5 sore Cake nya sudah sampai di rumah Ibuk" Jawab Riri tersenyum

"Baiklah nak, Saya tunggu ya. Untuk pembayarannya saya transfer saja ya sekalian dengan Cake nya. Berapa nomor rekeningnya, nanti saya transfer" Ucap Shinta sambil mengeluarkan Handphone nya

"Iya Buk" Jawab Riri sambil memperlihatkan nomor rekening yang tercatat di Ponsel miliknya kepada Shinta.

Setelah melakukan transaksi Riri pun pamit kepada Shinta, lalu Ia langsung bergegas ke Super Market untuk membeli bahan-bahan yang Ia butuhkan untuk membuat kue dan pesanan lainnya.

***

Sesampainya di Super Market, Riri langsung mengambil bahan bahan dan keperluan lain yang Ia butuhkan lalu dimasukkan kedalam troli belanjaannya. Setelah merasa cukup dengan belanjaannya Ia pun membayar belanjaannya di kasir. Dikarena barang belanjaannya tidak terlalu banyak, Ia hanya membawa barang tersebut menggunakan motor Matic miliknya tidak perlu di jemput oleh pak Yanto karna Riri adalah gadis yang mandiri.

Di perjalanan pulang ke toko, tepatnya di pertigaan jalan, sebuah mobil melaju di tikungan dari arah berlawanan yang hendak menghindari seekor kucing yang menyebrang lalu mobil tersebut menyenggol motor milik Riri yang membuatnya hilang keseimbangan. Alhasil Riri terjatuh dengan kaki kiri tertimpa motor serta barang belanjaannya.

Mendengar suara tersebut, si pengendara mobil mewah tersebut langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu berlari ke arah Riri dan menolongnya.

"Anda tidak apa apa Nona?" Ucap si pengendara mobil berjongkok di depan Riri.

"Tidak apa apa, hanya saja kaki saya sedikit lemah dan kesulitan untuk berdiri" jawab Ririn sambil mengusap lututnya yang sakit.

"Saya minta maaf nona atas kesalahan saya, kalau begitu nona naik mobil saya saja biar saya antar pulang sebagai permintaan maaf dan tanggung jawab saya yang sudah mencelakakan Nona" Ujarnya

"Tidak usah, saya baik baik saja. Lagian rumah saya juga tidak jauh dari sini" Ucap Riri sambil berdiri dan mengambil barang barangnya yang jatuh.

"Perkenalkan nama saya Nanda Giovani, Oh ini kartu nama saya Nona, jika Nona membutuhkan sesuatu Nona bisa menghubungi nomor yang ada di kartu ini" ucap Nanda sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan

"Nama saya Arindi Azzahra, panggil saja Riri" Menyambut tangan Nanda yang ada didepannya

"Kalau begitu saya permisi dulu Nona Riri" Nanda

"Iya Baiklah" sahut Riri memperhatikan tubuh kekar Nanda yang memunggunginya dan berlalu pergi dari hadapannya sambil mengenakan helm di kepalanya.

Setelah mengenakan helm Riri melihat ada kartu nama lain yang terselip dibawah kartu nama milik Nanda

"Rama Akbar Wijaya, CEO Wijaya Grup" Gumam nya

***

-Didalam mobil-

"Cewek nya cantik Bro, tapi sayang gua gak dapat nomor Hp nya" Ujar Nanda disela-sela obrolan mereka di dalam mobil

"Lo kan J-O-M-B-L-O ya udah Lo kejar aja sampai dapat, Gua mah udah punya tunangan gak tertarik lagi sama cewek lain lagi" Ledek Rama

"Kata Jomblo nya gak usah dipertegas juga kali" Jawab Nanda dari kursi kemudi dan menatap Rama dengan tatapan sinis "Gua sadar kok gua jomblo, meskipun jomblo gini banyak yang naksir tau"

Rama hanya tertawa cekikikan melihat tingkah sahabatnya itu yang tidak terima di sebut jomblo

***

"Assalamu'alaikum" Ucap Riri sambil berjalan menuju dapur.

"Wa'alaikumsalaam" Jawab beberapa karyawan Riri yang tengah sibuk di dapur.

"Meira dimana?" Tanya Riri sambil meletakkan belanjaannya di atas meja.

"Oh Kak Meira tadi pamit pulang kak, katanya Ayah nya masuk Rumah sakit, gak sempat ngabarin Kak Riri soalnya dia buru buru" Ujar Lisa salah satu karyawan nya.

"Ya Sudah gak apa apa. Btw, Cake pesanan buk Shinta yang di hias Meira udah di selesaikan apa belum?" Tanya Riri

"Sudah kak,sebelum kak Meira pergi Ia menyelesaikan Cake nya terlebih dahulu. Soalnya tadi pelanggan kita nyonya Shinta minta supaya antar Cake secepatnya" Lisa

"Baiklah, Aku akan antar Cake nya kerumah Buk Shinta dengan Pak Yanto dan kalian sudah boleh pulang kerumah masing masing karena sudah tidak ada lagi orderan yang harus disiapkan untuk hari ini. Oh ya, sebelum pulang tolong letakkan bahan bahan yang tadi ke tempatnya ya" Kata Riri santai pada karyawannya.

"Siap Boss" Ucap Karyawan nya yang merasa senang hari ini bisa pulang lebih awal dari biasanya.

***

Didalam perjalanan menuju rumah Shinta tak lupa Riri menelfon Adiknya agar menyampaikan kepada Ibunya bahwa Ia akan pulang lebih lama supaya Ibunya tidak khawatir.

Sesampainya didepan rumah mewah milik Shinta, Riri pun terdiam sejenak melihat sesuatu yang aneh, Ia melihat Sebuah mobil ber merk Toyo** Alph*rd berwarna hitam yang terparkir di halaman rumah mewah tersebut

"Mobil itu??? seperti mobil yang menabrakku tadi siang, Nomor polisinya sama persis seperti mobil Nanda (B 121 RAW), Tapi kenapa RAW ya? Atau jangan jangan ini rumah Rama Akbar Wijaya CEO Wijaya Grup!! " Sejuta pertanyaan terngiang ngiang didalam hati Riri

"Eh nak Riri udah sampai?" Sahut Shinta memecahkan lamunan Riri yang sedari tadi terdiam melihat mobil yang menabraknya.

"Iya Buk, Baru saja sampai" jawab Riri

"Cake nya langsung dibawa masuk aja, tolong letakkan Cake nya di atas meja yang ada di ruang keluarga ya Pak Yanto karna acaranya di Ruang keluarga" Buk Shinta

"Kenapa acara nya tidak sekalian saja dengan acara pertunangan yang tadi pagi Buk" Tanya Pak Yanto

"Untuk acara Wedding Anniversary ini hanya untuk keluarga inti saja yang hadir, kami juga tidak mengundang orang lain termasuk rekan kerja" Buk Shinta

"Ooo begitu" Jawab pak Yanto sambil menurunkan Cake tersebut dari dalam mobil.

Riri, Buk Shinta, dan Pak Yanto memang sudah saling kenal, Karena Toko kue milik Riri sudah menjadi Toko Kue langganan Buk Shinta.

___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___

Hai Hai Hai Readers!!! Terimakasih buat yang udah baca karya Author yang pertama, Jangan Lupa di Like, komen dan Sarannya ya Biar Author makin semangat 😘😍

Bab 3

Jam 20.00 acara Ulang Tahun pernikahan Anton Wijaya dan Shinta yang ke 30 tahun tengah berlangsung, keluarga besar Anton Wijaya dan Jaka tengah berkumpul di ruang keluarga. Disana ada Anton dan Shinta, Jaka dan Anita (Orang tua Nindya), Rama dan Nindya, Lalu ada Nanda dan Riri.

Flashback On:

Dua jam yang lalu Riri hendak pulang bersama Pak Yanto, tiba tiba Nanda melihat sosok yang Ia kenal dari kejauhan lalu memanggilnya.

"Ri!! Riri!!! Arindiii!!!" Teriak Nanda

Riri pun menoleh kebelakang mencari sumber suara.

Riri: "I-Iyaa?"

Nanda: "Kok kamu ada disini?"

Riri: "Aku ngantar kue untuk buk Shinta, Trus kamu kenapa ada disini?" Riri kembali bertanya kepada Nanda karena merasa heran

Nanda: "Oh itu, aku memang tinggal disini"

Riri: "Kalo gitu aku pulang dulu ya, pak Yanto sudah nungguin" jawab Riri sambil membalikkan badan

Nanda: "Tu-Tunggu Ri" Nanda menarik tangan Riri "Kamu bisa temani aku untuk acara ulang tahun pernikahan tante Shinta?"

Riri: "Tapi aku harus pulang sekarang, pasti ibuku sudah menunggu dirumah"

Nanda: "Aku akan mengantar kan mu pulang nanti".

Riri:"Baiklah, Aku akan mengabari ibuku terlebih dahulu".

Setelah menghubungi Ibunya dan mendapat izin tetapi Riri harus pulang sebelum jam 10 malam. Riri langsung mengikuti Nanda untuk masuk kerumah mewah tempat diadakannya pesta.

Sesampainya di rumah milik keluarga Anton Wijaya, Nanda pun mempersilahkan Riri duduk di ruang tamu di lantai 1 lalu ia langsung menuju kamar milik Rama yang terletak di lantai 2 dan menceritakan tentang pertemuannya dengan Riri.

"Eh Bro, Lo ingat kan cewe yang gak sengaja ketabrak tadi siang?".

"Ingat, kenapa emangnya?" jawab Rama cuek

"Ternyata dia pemilik catering di acara pertunangan lo tadi pagi sekaligus orang yang bikin cake buat acara Anniversary Bokap Nyokap Lo".

"Oh ya? Trus". Jawab Rama sambil memainkan ponsel nya.

"Ya gua ajak dia buat nemenin gua buat acara nanti, biar gua gak keliatan jomblo lagi Hahaha". ucap Nanda terkekeh.

"Hah?! Lo gila ya! Ntar dia tau kalo kita yang gak sengaja nabrak dia gimana? trus dia laporin kita berdua ke polisi gimana, trus--"

"Sttttt" ucapan Nanda memotong ucapan Rama "Udah... Lo tenang aja, dia juga udah tau kok. Lagian dia itu cewe baik baik, jadi gak bakal laporin kita ke polisi cuma gara gara hal sepele kek gitu" Jelas Nanda panjang lebar.

***

Dilantai 1 Riri dan Shinta terlihat sedang berbincang bincang, terlihat Riri menceritakan semua tentang bagaimana Ia bisa kenalan dengan Nanda.

"Ohh, Jadi nak Riri baru kenal sama Nanda".

"I-Iya Bu".

"Kamu gak usah manggil Saya Bu, panggil aja Tante biar lebih akrab".

"Eh, Iya Tante".

Flashback Off

Pada saat acara tengah berlangsung tiba tiba Riri merasa pusing, Ia pun langsung jatuh pingsan ke lantai tepat disamping Nanda. Sontak Nanda terkejut melihat Riri telah terbaring lemah di lantai. Tak hanya Nanda, Shinta dan Anton serta Jaka dan Anita pun mendekati Riri. Rama dan Nindya hanya melihat kejadian itu dari kejauhan.

"Ih dasar Lebay, Palingan pingsan nya juga pura pura biar diperhatiin sama Nanda. Iya kan Sayang?" Ucap Nindya ketus

"I-Iya sayang". Jawab Rama tersenyum ragu ke arah Nindya, Rama sedikit takut jika terjadi apa apa terhadap Riri sebab setiap kali bertemu dengan Riri ada saja kesialan yang menimpa gadis itu.

"Kok kamu gugup gitus sih jawab pertanyaan aku? Kamu ada hubungan sesuatu ya sama cewe kampungan itu".

"Nggak Sayang... Pacar aku kan kamu, gak mungkin lah aku khawatir sama cewe lebay kayak gitu". Jawab Rama sambil mencubit hidung mancung Nindya

Nindya yang merasa bahagia mendengar jawaban dari Rama pun tersenyum puas. Seperti merencanakan sesuatu dibalik senyumannya itu.

***

Di sisi lain, Nanda yang terlihat panik tanpa berfikir panjang Ia pun langsung mengangkat Riri menuju kamar pembantu karena kamar Bi Surti (ART) terletak di lantai 1 dan paling dekat dengan tempat dimana Riri pingsan.

"Bi, Bisa tolong ambilkan minyak kayu putih". Ucap Nanda pada Bi Surti

"Eh iya Den, sebentar Bibi ambilkan"

Bi Surti pun datang membawa minyak kayu putih dan langsung memberikan kepada Nanda. Dengan telaten Nanda mengoleskan sedikit demi sedikit minyak kayu putih di sekitar hidung Riri guna untuk menyadarkan Riri, sementara yang lain sudah keluar dari kamar Bi Surti sembari menunggu Riri Siuman.

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, akhirnya Riri pun sadar pertanda Ia mulai mengerjap kan matanya dan memegang kepala nya yang masih pusing. Tampak Nanda dan Bi Surti berdiri di samping tempat tidur Riri. Menyadari pergerakan Riri, secara spontan Nanda pun langsung menggenggam tangan Riri karena khawatir terhadap kondisi Riri.

"Ri, Kamu udah sadar? Kamu gapapa kan".

"U-udah Nda, Aku gapapa kok. Aku cuma kecapean aja". Ucap Riri sembari membenarkan posisi duduk nya yang dibantu oleh Nanda.

Mendengar suara Riri dari kamar Bi Surti, Shinta beserta yang lain pun ikut masuk.

"Nak, Kamu gapapa kan?" Tanya Shinta

"Aku gapapa kok tante. Tante, Om, Nanda, dan juga Bibi gak usah khawatir".

"Ya wajar lah dia ngomong nya begitu, kan pingsannya juga pura pura, biar bisa dapat perhatian nya Nanda sama tante Shinta". Ucap Nindya dibalik kerumunan.

"Sayang! Kamu apa apaan sih?". Tanya Rama

"Nah tuh kan, Nanda udah mulai masuk perangkap nya Cewe kampungan ini". Nindya

"Kamu jangan sembarangan Nindya, jaga ucapan kamu!!". Ucap Shinta yang mulai emosi.

"Ups, Gak sengaja, Maaf ya" Nindya

"Kamu benar benar keterlaluan Nindya!" Ucap Jaka melayangkan tamparan di pipi Nindya, dengan cepat Rama menghalangi tangan Jaka yang akan mendarat di pipi calon istrinya itu. "Papa gak nyangka sifat kamu seperti ini, kamu papa kuliahkan jauh jauh di luar negeri, tapi kata kata yang seperti ini yang kamu dapat?!" Sambung Jaka

"Udah Pa, cukup!! Nindya ini anak kamu!" Ucap Anita sambil yang menangis dan memohon untuk menghentikan amarah suaminya itu.

"Diam semuanya! Diaaaaaaam!!!" Teriak Anton. Suasana seketika menjadi sunyi setelak mendengar teriakan Anton. Anton memang sosok yang jarang sekali marah, tetapi untuk yang satu ini Ia tidak bisa tinggal diam.

"Mulai detik ini, Saya Anton Wijaya membatalkan pertunangan antara anak saya Rama Akbar Wijaya dan Nindya Alexandra".

Semua orang yang ada di ruangan itu pun terdiam mendengar ucapan yang mengejutkan dari seorang Anton Wijaya.

 

Hai Hai Hai para Readers!!! Novel Ternyata Cinta ini adalah karya pertama Author. Jadi, kalau ada kesalahan dalam penulisan atau yang lain lainnya mohon di maklumi ya Readers!! Kalau ada masukan atau saran langsung aja tulis di kolom komentar. Happy Reading😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!