NovelToon NovelToon

My Title Wife

Prolog

Malam itu, gadis remaja sedang duduk bersama teman temannya didalam caffe. ia adalah Rianti Adiguna Putri, gadis cantik, mempunyai bibir mungil dan mata yang bulat. mereka sedang berkumpul sambil bercanda ria bersama, jam sudah menunjukkan pukul 22.50 Wib.

“Eh.. gue duluan guys! udah jam segini, bisa kena amuk aku sama orang tuaku.” kata Ria, beranjak dari duduk nya.

“Aelah Ri, entar lagi aja kenapa! besok kan libur sekolah juga.” sahut temannya yang bernama Emoy.

“Duh Moy nggak bisa! aku pulang duluan guys.. see you.” kata Ria, langsung melenggang keluar caffe.

“Tungg Ri, biar gue anterin lo aja ya? udah malem banget. gue takut kamu kenapa napa. Ini udah tengah malam." ujar Miko, Miko adalah lelaki tampan. yang memiliki perasaan terhadap Rianti.

“Nggak udah Mik, gue ngerti ke-khawatiran Lo tapi, gue bisa pulang sendiri kok.” ucap Ria, langsung berjalan menuju parkiran.

“Cinta butuh perjuangan bro!.” ucap temannya, bernama Danu. ia menepuk nepuk pundak sahabatnya itu.

Miko hanya menghela nafas kecewa, ia pun beranjak dari duduknya. berniat ingin pulang, karena moodnya sudah hancur, ketika gadis pujaannya menolak tawarannya.

Sesampainya Rianti dikediamannya, ia membunyikan klakson motornya. tak lama pak security membukakan gerbang pagar, Ria langsung memasukkan motor nya kedalam garasi. ia berjalan santai, memasuki rumah. ternyata rumahnya sudah dikunci. yaiyalah dikunci, jam sudah menunjukkan pukul 12.08 menit.

Ria memberanikan diri untuk menekan bel rumah, berharap si bibi yang akan membukakan nya pintu. ternyata, diluar dugaan! Bunda nya lah yang membukakan pintu, dengan sorot mata yang tidak bersahabat.

“Eh Bunda.. assalamualaikum.” ucap Ria, cengengesan. kemudian, ia mengambil tangan Bundanya, untuk ia cium.

“Wa'alaikumsalam! kamu tuh ya, entah sampai kapan sikap kamu terus terusan begini? kamu tuh udah hampir lulus SMA loh.” ucap Bunda, sambil menjewer telinga Ria.

“Aduh aduh, sakit Bun! lepasin Bun.” Ria mencoba melepas tangan Bunda dari telinga nya.

“Ayo masuk!.” Bunda langsung melenggang masuk kedalam kamarnya lagi.

“Huh.. selamat selamat.” kata Ria, tersenyum senang. kemudian ia berlari kecil menaiki tangga, menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar, ia langsung merebahkan tubuhnya diatas king size empuknya. ia menatap langit langit kamar, seolah olah sedang menerawang.

“Miko selalu perhatian sama gue, dia selalu khawatir sama keadaan gue. tapi, kenapa? ah iya, mungkin karena dia, merasa gue sudah seperti adiknya sendiri. makanya dia selalu menjaga gue, gue juga udah anggap dia sebagai kakak. Dia, memang kakak ter the best " gumam Ria, kemudian ia beranjak menuju kamar mandi. membersihkan dirinya, yang sedang kegerahan.

Keesokan paginya.

Ria masih terlelap dalam mimpinya, hingga suara dering telepon membuyarkan semua mimpi indah nya. dengan perasaan kesal, ia mengambil ponsel yang terletak diatas nakas. lalu, menggeser tombol hijau, tanpa melihat siapa penelpon.

“Apaansi!!! ganggu orang lagi tidur aja!.” kata Ria, teriak sekeras mungkin.

“Astaga Ri, ini gue Miko! bisa budeg gue denger suara lo” ucap Miko, dengan suara kesal. karena diteriaki dipagi hari begini, lebih parahnya oleh gadis pujaannya sendiri.

Ria langsung bangun dari tidurnya, dan melihat nama yang tertera diatas sana. kemudian, dia menutup mulutnya dengan satu tangannya.

“Astaga Mik, gue nggak tahu kalau itu Lo. Lagian Lo sih, ngapain telpon gue pagi - pagi gini? masih ngantuk tauuuuuu.”

“Gue mau ajakin Lo joging pagi, biar tubuh Lo semakin sehat.”

“Joging? duh nggak bisa Mik! gue ngantuk banget loh, Lo inget nggak sih semalam kita pulang ngumpul jam berapa.”

“Ayolah Ri, sesekali doang.”

“Huh.. yaudah deh, gue siap siap dulu! Lo tunggu ditaman dekat rumah gue. Baru kita bareng larinya.”

“Oke, setujuu ”

Area Joging.

Mereka sudah melakukan dua kali putaran, hingga keringat sudah membasahi pelipis dan seluruh wajah mereka.

“Eh lomba sampai depan yuk? baru nanti kita beli minum, siapa yang kalah dia yang neraktir beli minum. gimana?.”

“Oke, setujuu..”

Mereka langsung memulai lomba nya, Miko sudah mendahului Ria. Ria tampak kelelahan, namun ia tidak ingin kalah dari Miko. saat ia berlari, ia merasa tali sepatunya seperti lepas. ia pun menoleh kebawah tanpa berhenti dari larinya. dan....

Brughh..

Ia menabrak tubuh kekar seseorang, hingga membuatnya hampir tersungkur ketanah. Dengan segera seseorang itu menangkup tubuhnya yang tidak seimbang. alhasil mereka saling menatap mata satu sama lain, tak lama pria itu sadar akan tindakannya. dengan segera ia membenarkan posisi gadis itu. lalu, beristigfar.

“Astagfirullah.”

“Maaf Kak, saya tidak sengaja.”

“Iya, tidak apa apa! lain kali hati hati.” pria itu langsung melanjutkan larinya.

“Kaya aku setan aja! pake bilang astagfirullah segala.” gumam Ria, kemudian ia melanjutkan larinya. mengejar Miko.

«Insya Allah Up setiap hari»

~Happy Reading~

Siapa Dia?

Ria langsung memperbaiki tali sepatunya. lalu, berlari mengejar Miko! namun, sayang Miko sudah sampai duluan. alhasil Miko lah yang menang.

Hosh.. hosh.. hosh...

“Yah.. gara gara si Kakak tampan tadi, gue jadi kalah kan ” gumam Ria, didalam hati.

“Yeah..Lo kalah! sekarang ayo beli minum, Lo yang bayarin.” ujar Miko, mendekati Ria yang sedang ngos ngosan.

“Hehe.. bukan nggak mau neraktir ya Mik. tapi, gue lupa bawa duit! abisnya Lo ngajaknya dadakan.” ujar Ria, sambil cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

“Yaelah Ri, kenapa juga Lo ajakin lombaan tadi? kan udah capek ditambah nggak ada teraktiran.” kata Miko, dengan suara berpura pura merajuk.

“Ya maaf! gue bakal ganti kok, tapi besok! pas disekolah.” ujar Ria, merasa bersalah.

“Becanda doang, ayo beli minum, gue udah haus bangettt.” kata Miko, langsung menggandeng tangan Ria menuju sipenjual air mineral.

“Eh Lo kok lama banget tadi? apa Lo jatuh?.” tanya nya dengan khawatir.

“Ah enggak Mik, mungkin karena gue udah jarang olahraga. makanya jadi kalah deh.” kata Ria, beralasan. ia tidak ingin Miko tau, kalau ia bertabrakan dengan seseorang.

“Eh ngomong ngomong tentang Kakak tadi, dia siapa? kenapa gue baru melihatnya? dia sangat tampan, putih, tingginya atletis banget, hidung mancung, bibir pink, bola mata hitam pekat, alis mata tebal. Huh.. gue benar benar memperhatikan seluruh wajahnya, astaga.. ” batin Ria, menjerit. ia sampai ingat seluruh wajah pria yang tidak sengaja ia tabrak.

“Heh.. kok melamun sih? lagi mikirin apa?.”

“Ahh.. enggak! pulang yuk? gue udah capek banget.”

“Yaudah yuk..“

Mereka berjalan keluar dari Area Joging menuju taman depan rumah Ria. sesampainya di sana, Ria menawarkan Miko untuk mampir. namun, Miko bilang ia ada keperluan lain.

“Assalamu'alaikum.”

Ria memasuki rumah, tampak Ibundanya sedang duduk didepan televisi. sambil menonton berita hari ini. sampai, ia mendengar suara anak gadisnya.

“Wa'alaikumsalam, kamu sudah pulang sayang?.”

Ria menyalim Bunda nya, lalu duduk disamping Bunda nya. menyenderkan kepalanya dipundak Bunda nya.

“Iya Bun, Ria capek banget.”

“Tidak apa apa sayang, itu menyehatkan tubuhmu! mending sekarang kamu mandi dulu! badan kamu sudah bau keringat.”

“Iya Bun, Ria keatas dulu ya.”

*Sesampainya Rianti dikamar, ia langsung melemparkan tubuhnya keatas ranjang. menatap langit langit kamar, seakan akan sedang menerawang sesuatu.

“Kenapa aku jadi memikirkan Kakak tadi? tapi, dia memang sangat tampan.” gumam Ria.

“Ahh apa apaansi Ri? kenapa kamu malah memikirkan orang tadi? udahlah mending aku mandi! aku harus menyegarkan kembali otakku.” Ria berjalan menuju kamar mandi.

Seusai Ria selesai mandi, ia duduk sambil selonjoran diatas kasurnya. tiba tiba ada notif dari seseorang. setelah Ria lihat, ternyata dia adalah Miko.

“Hai Ri, badan Lo sakit sakit nggak?.”

“Hai Mik, sakit sih! tapi cuma sedikit, mungkin karena efek gue jarang joging kali ya?.”

“Kayanya sih gitu Ri, yaudah mending Lo istirahat dulu! gue juga mau tidur, lanjutin tidur yang tertunda tadi pagi hehe.."

“Dasar!! yaudah byee Mik.”

“Byee..”

Mereka pun memutuskan obrolan singkat nya, benar kata Miko! sebaiknya mereka melanjutkan tidur yang sempat tertunda karena joging dadakan tadi pagi*.

Dia pun, langsung membaringkan tubuhnya, memejamkan matanya. berharap mimpi itu segera menghampiri nya, tak lama ia pun masuk kealam mimpi nya

~Happy Reading~

«Insya Allah, Up setiap hari»

“Mohon dukungan, dengan memberikan like, vote se-ikhlas nya. rate 5, dan berikan komentar yang dapat menimbulkan semangat bagi kami para penulis. agar kami selalu bisa membuat para kakak semua yang sudah sedia membaca novel kami ini.

^Karya Pertama Saya^

Ada apa dengan Jantungku?

Keesokan paginya,

Ria terbangun karena suara ketukan dari luar kamar, dengan malas ia pun beranjak ingin membukakan pintu.

“Sayang, ayo bangun! sudah pagi, apa Kamu tidak sekolah?.”

Terdengar suara Bunda nya dari arah luar, Ria menyahut sekuat mungkin.

“Iya, sekolah Bun! Ria mandi dulu.” kata Ria, menatap Bunda nya yang sedang menatap nya dengan tersenyum.

“Bunda tunggu dibawah ya sayang, Kamu cepetan siap siapnya”. Ria membalasnya dengan anggukan kepala sembari tersenyum. Bunda langsung melenggang turun kebawah.

Seusai setelah mandi, ia memakai seragam sekolah dihari Senin. ia berjalan menuruni tangga dengan tasnya yang berada dipunggun nya.

“Good morning Bunda, Ayah” ujar Ria, ia mengecup pipi kedua orang yang paling berharga dalam hidup nya.

“Good morning to my princess Ayah, sini duduk sayang” kata Ayah, sambil tersenyum kearah putri semata wayang nya.

“Good morning to sayang, ayo kita sarapan dulu! nanti kalian bisa telat loh” ujar Bunda, kemudian ia mengambilkan sarapan untuk Ayah setelah itu baru Ria.

“Ria nanti setelah pulang sekolah, Kamu pulang langsung ya sayang! jangan kelayapan seperti biasa” ujar Bunda, disela sela sarapan mereka.

“Memangnya ada apa Bun?.”

“Ada yang ingin Bunda dan Ayah sampaikan sama Kamu! pokoknya nurut ya”.

Ria hanya mengangguk, walaupun hatinya bertanya tanya Hal apa yang ingin Bunda dan Ayahnya bicarakan? namun, Ria tidak ingin ambil pusing, ia hanya bisa menuruti perkataan Bunda nya.

Setelah selesai sarapan, Ayah dan Ria berangkat ketujuan masing masing. Menggunakan kendaraan masing masing, Ria menaiki motor. Sedangkan Ayah, menaiki mobil Sedan berwarna hitam.

Setibanya disekolah, Ria berjalan dilobby menuju kelasnya. Tiba tiba ada suara yang begitu familiar memanggil namanya.

“Riaaa”.

Ria menoleh kebelakang, ternyata sipemanggil adalah Rico. Miko sedikit berlari menghampiri Ria.

“Kenapa Mik? Kamu baru datang juga?”.

Mereka berjalan seiringan menuju kelas sambil bercerita. Mereka memang satu kelas, makanya itu Miko selalu saja mencari cara agar bisa dekat dengan Ria. Gadis sang pujaan hatinya.

“Iya Ri, gimana sama badan Kamu? apa masih sakit?”.

“Ah.. udah enggak kok! sekarang badan aku lebih ringan dari biasanya”.

“Yaudah lain kali kita joging lagi gimana?”.

“Boleh juga tuh, tapi ajak yang lain juga. Lebih ramai kan lebih seru”.

Pupus sudah harapan Miko, ia berniat ingin menghabiskan waktu hanya berdua dengan pujaan hatinya. Eh malah disuruh ngajakin temen yang lain. Dengan berat hati, Miko pun mengangguk lesu.

“Eh kita kan udah mau lulus nih? Kamu rencana mau kuliah dimana?”. tanya Ria, menoleh sebentar kearah Miko. Lalu, kembali menatap kedepan.

“Belum tau Ri, memangnya Kamu dimana?”.

“Belum tau juga hihi, intinya aku harus masuk di Universitas terbaik dan menggapai semua mimpi mimpi aku”.

Sesampainya mereka dikelas, ternyata para cecunguk sudah hadir dan menatap mereka dengan intens.

“Wah wah pasangan baru nih, baru jadian ya?”. kata Emoy, diiringi kekehan kecil.

“Pasangan baru palamu itu! kita tadi nggak sengaja ketemu didepan Moy”. sahut Ria, dengan nada gemas kepada sahabatnya yang satu ini.

Sedangkan Miko hanya senyum senyum senang, berharap yang dikatakan Emoy menjadi kenyataan.

Ria duduk disamping Emoy, sedangkan Miko duduk disamping sahabatnya Danu. Tak lama, bel masuk pun berbunyi dan guru memulai pelajaran nya.

*****

Seminggu sudah Handan kembali ketanah kelahirannya, setelah menempuh pendidikan dikairo dan menjadi seorang Ustadz, ia memutuskan untuk kembali ketanah airnya. pada hari Minggu lalu, ia berinisiatif untuk melakukan joging pagi. Karena setelah dinegeri orang, ia tidak dapat melakukan hal semacam itu. Dikarenakan selalu sibuk dalam pendidikan nya sekaligus mimpinya.

Ia sudah berusia 25 tahun. Namun, ia masih saja belum memperkenalkan seorang wanita kepada orangtua nya untuk dijadikan menantu. padahal Umi nya selalu saja mengingatkannya akan hal itu, karena diusinya yang sudah 25 tahun. Itu sudah memasuki tahap yang matang dalam membina rumah tangga. Setiap Umi bertanya.

“Kenapa Kamu belum memperkenalkan kepada Umi calon istrimu sayang?”.

“Karena Adnan belum mempunyai calon istri Umi”.

“Memangnya tidak ada wanita dikairo sana yang Kamu ajak ta'aruf nak?”.

“Tidak sempat Mi, Adnan hanya sibuk dengan pendidikan Adnan. Setelah selesai Adnan pulang deh kesini”.

“Huftt....” Umi menghembuskan nafas panjang. “Kamu itu sudah dewasa nak, sudah sepantasnya Kamu menikah”.

“Iya Umi, kalau jodohnya udah datang. Adnan pasti tidak akan menolaknya”.

Hal ini lah yang selalu menjadi perdebatan antara Ibu dan Putra itu. Ibunya menginginkan Adnan menikah, sedangkan Adnan belum mempunyai calon istri. Sebenarnya Adnan di Kairo banyak yang mencuri curi pandang terhadapnya. Namun, hatinya belum memikirkan hal itu. Hingga setelah lulus, ia memutuskan pulang ketanah airnya.

Saat itu dihari Minggu pagi, ia melakukan joging sendiri. Namun, pada saat ia lengah, tiba tiba ada tubuh mungil yang menabrak tubuhnya. Tubuh mungil itu hampir saja tersungkur ketanah, dengan sigap Handan langsung menariknya kedalam pelukannya. Untuk sesaat mereka saling memandang, tiba tiba saja hati Adnan mendadak berdegup dua kali lebih cepat. Ia pun sadar akan perbuatannya, sesegera mungkin ia memposisikan tubuh mungil itu dengan benar. Kemudian ia beristighfar.

“Astagfirullah”.

“Eh maaf Kak, aku nggak sengaja”. kata wanita yang bertubuh mungil itu. ia mendongak keatas menatap wajah Adnan yang tingginya 170cm.

“Tidak apa apa! Lain kali hati hati”. kata Adnan, kemudian ia melanjutkan larinya.

“Ada apa dengan aku ini? Kenapa jantungku mendadak seperti lari maraton?”. gumam Adnan, ia memilih untuk segera pulang.

~Happy Reading~

«Insya Allah Up Setiap Hari»

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!