Di sebuah tempat yang sangat private, seorang pria tampan dengan tubuh tinggi, tegap dan kekar, serta berwajah dingin sedang duduk di temani oleh seorang asiten pribadinya yang juga tidak kalah tampannya. Mereka sedang berbicara dengan seorang wanita cantik yang masih polos.
“Berikan padanya!”
“Baik, tuan. Ini adalah uang yang tuan saya janjikan pada nona. Silahkan nona terima uang ini.” Ujar Benny, sang asisten James.
Benny memberikan tas berisi uang sebanyak 500 juta Rupiah kepada gadis cantik bernama Celline. Baru pertama kalinya Celline melihat uang sebanyak itu. Dia hanya bisa menelan salivanya dan membulatkan matanya menatap uang yang ada di dalam tas berwarna hitam yang dibawa oleh Benny.
“Uang ini hanya separuh dari perjanjian kita sebelumnya. Kalau nona bisa melahirkan seorang penerus untuk tuan saya, maka Anda akan mendapatkan setengahnya lagi.”
James tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun. Dia hanya menatap Celline dengan tatapan menghina wanita yang ada di hadapannya itu. Celline mengetahui kalau dirinya ditatap oleh Celline hanya berusaha untuk fokus pada pembicaraannya dengan asisten James itu.
Sebenarnya James tidak mau melakukan hal ini, kalau bukan karena desakan dari orangtuanya yang menginginkan seorang cucu dari James. Sebenarnya James sendiri merasa sangat keberatan dengan ide ibunya ini, tapi dia harus bagaimana lagi. Mamanya selalu mendesak dirinya dengan memberikan ide gila ini.
Setelah Celline hamil dan melahirkan, maka dia akan mengirim Celline jauh dari kehidupan dirinya dan calon anaknya nanti. Dia hanya butuh seorang wanita untuk mengandung benihnya. Dan Celline hanya dijadikan sebagai alatnya saja. Alat untuk mencetak anak bagi keluarganya.
“Ini surat perjanjiannya. Nona bisa membacanya terlebih dahulu sebelum ditandatangani.” Ucap Benny sambil memberikan selembar surat perjanjian pada Celline.
Celline terlihat sangat serius membaca satu per satu lembar kertas yang dia pegang. Matanya terus menyisir deretan pasal yang telah ditulis oleh pria yang belum lama dua kenal.
Kalau Celline menyetujuinya, maka dirinya hanya tinggal menandatangani surat perjanjian itu. Artinya Celline tidak bisa mundur lagi.
“Tenang saja, nona akan menikah dengan tuan saya hanya sementara selama nona hamil sampai melahirkan saja. Setelah itu anak itu lahir, maka nona bisa pergi jauh dari kehidupan tuan saya.”
Celline sebenarnya masih merasa ragu dan deg-deg menghadapi masalah ini. Tapi, dia tidak ada pilihan lain lagi. Kini Celline sudah keluar dari rumah pamannya. Dan satu-satunya cara untuk membiayai hidupnya selama tinggal bersama dengan pamannya itu.
Paman Celline adalah seorang pria mata duitan, dimana Celline harus membayar sebanyak 500 juta Rupiah kepada pamannya. Maka dari itu, dia mau tidak mau harus memilih jalan pintas seperti ini, supaya semua masalahnya dapat dia selesaikan secepat mungkin.
Celline yang baru berusia 20 tahun itu harus menikah dengan pria dingin yang ada di hadapannya sekarang. Pria itu sudah berusia 30 tahun.
James akan menikahi Celline untuk sementara waktu sampai Celline melahirkan supaya tidak ada omongan yang miring mengenai James nantinya.
Kalau Celline menandatangani surat perjanjian itu sekarang, maka artinya Celline akan segera menikah dengan pria berwajah dingin ini. Celline baru mengetahui usia pria berwajah dingin itu setelah membaca surat perjanjian yang ada di tangannya itu.
Usai Celline terpaut jauh dari James, sekitar 10 tahun. Akan tetapi, pria berwajah dingin itu masih terlihat sangat muda dan tampan sekali, seperti tidak sesuai dengan usianya yang sebenarnya.
Demi melepaskan diri dari keluarga pamannya itu, akhirnya Celline mau menandatangani surat perjanjian yang sudah diberi materai.
“Sudah, tuan.” Ujar Celline.
Celline memberikan kembali surat perjanjian yang sudah dia tandatangani kembali pada Benny. Sedangkan James masih memperlihatkan wajah dinginnya. Dengan acuh tak acuh memperhatikan Celline.
“Baiklah kalau begitu. Nanti saya akan memberikan copyannya pada nona.” Ujar Benny menerima surat perjanjian itu dari tangan Celline.
“Lusa, baru akan diadakan acara pernikahannya. Pernikahan ini dilaksanakan secara sederhana. Jadi, mulai dari sekarang nona bisa mempersiapkan diri nona sebaik-baiknya.” Ujar Benny lagi.
“Menikah? Lusa? Mengapa sangat terburu-buru sekali?”
Gadis itu tidak pernah menyangka kalau hal semacam ini dilakukan dengan pria asing yang ada di depannya sekarang.
“Karena tuan saya tidak mau membuang-buang waktu berharganya. Apakah sekarang nona sudah mengerti, Nona Celline?” Tanya Benny.
Celline masih terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Benny barusan. Dia sibuk memikirkan kehidupannya ke depan. Dia tidak menyangka kalau secepat itu akan dilaksanakan pernikannya.
Benny mengetahui kalau Celline melamun dan tidak fokus. Dia mencoba memanggil Celline kembali.
“Nona Celline …… Nona, apakah nona mendengar ucapan saya barusan?” Tanya Benny.
“Ah…. Iya, tuan.” Jawab Celline yang telah sadar dari lamunannya.
“Besok ada mobil yang akan menjemput nona, jadi persiapkan diri nona.”
“Baiklah. Saya sudah mengerti.”
“Dan tolong jangan panggil saya tuan. Panggil saya dengan asisten Benny atau panggil nama saya saja.”
“Eh…. Iya, saya mengerti, asisten Benny.”
Setelah pembicaraan selesai, Celline mencoba menatap manik mata James yang menatap dirinya dengan tatapan dingin. Sehingga, membuat Celline menjadi takut. Celline kemudian menundukkan kepalanya kembali. Dia tidak berani menatap James lagi.
Selesai pembicaraan itu mereka berpisah. James dan Benny sudah berada di dalam mobil. James masih tidak percaya dengan ide gila ini. Dimana dirinya harus menikah dengan seorang wanita bayaran.
Ini adalah ide gila yang pernah dirinya lakukan, walaupun James bisa melihat calon istrinya itu tidak terlalu buruk alias cantik, tapi tetap saja wanita bayaran yang dia bayar hanya untuk mempunyai seorang anak.
*****
Celline sudah kembali ke rumah pamannya sambil membawa uang yang James berikan tadi. Dan uang itu baru awal pernikahan.
“Darimana saja kamu?” Tanya Tante Celline.
“Aku baru habis pulang kerja, tan. Memangnya tante tidak lihat!” Jawab Celline dengan malas.
“Berani-beraninya kamu menjawab seperti itu padaku! Kamu pikir kamu itu siapa? Hah?!”
Maafkan aku, tan. Aku hanya seorang pembantu di rumah ini.”
“Akhirnya kamu sadar juga posisi kamu di rumah ini. Makanya, jangan macam-macam kamu di sini.”
“Iya. Saya sadar, tan.” Celline mencoba mengalah pada tantenya.
“Sekarang kamu bersihkan diri kamu. Siapkan makan malam untuk kami semua!” Perintah tante Celline padanya.
“Baik, tan.”
Celline berjalan masuk ke dalam kamarnya. Kamarnya terlihat seperti kamar pembantu. Ya memang, Celline tidur di dalam sebuah kamar khusus untuk seorang pembantu.
Boleh dibilang Celline seperti pembantu di keluarga om-nya. Mereka memperlakukan Celline seperti layaknya pembantu. Bahkan kalau Celline mau berangkat pergi ke sekolah, sebelumnya dia harus menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah om-nya terlebih dahulu.
Pulang dari sekolah, Celline harus bekerja sampingan untuk membiayai sekolahnya sendiri. Om-nya tidak mau membiayai sekolah Jasmine. Setelah pulang kerja, Celline harus menyiapkan makan malam untuk keluarga om-nya.
Sampai akhirnya Celline hanya bisa sekolah sampai tamatan SMA saja, karena tidak mampu membiayai kuliahnya sendiri. Walaupun bisa, dia akan kuliah dengan biaya beasiswa. Tapi sayangnya, Celline tidak mau meneruskannya. Dia lebih memilih untuk bekerja.
Celline berniat mencari uang terlebih dahulu, supaya dirinya bisa terbebas dari keluarga om-nya yang berbuat sangat kejam pada dirinya. Kalau suatu saat Celline bisa keluar dari rumah om-nya itu, barulah dia akan melanjutkan pendidikannya.
*****
Celline baru saja selesai mandi. Cepat-cepat dia keluar untuk menyiapkan makan malam untuk keluarga om-nya. Setelah selesai masak dan menghidangkan makanan di atas meja, Celline memanggil keluarga om-nya itu satu per satu.
Setelah mereka keluar dari dalam kamar mereka masing-masing, yang terdiri dari om, tante dan satu anaknya yang bernama Ria.
Usia Ria sama dengan usia Celline. Tapi, sikap Ria terhadap Celline sama seperti orangtuanya.
Mereka semua memperlakukan Celline layaknya sebagai seorang pembantu, bukan sebagai saudara.
Setelah selesai makan malam, barulah Celline membersihkan sisa bekas makan mereka. Celline mencuci semua piring bekas mereka makan dan barulah Celline bisa makan. Itu pun kalau ada sisa makanan dari mereka. Tapi, kalau makanan itu habis, maka Celline harus berpuasa sampai besok. Maka dari itu, Celline berusaha keras supaya bisa keluar dari rumah om-nya itu.
Bersambung.......
Celline baru saja selesai mandi. Cepat-cepat dia keluar untuk menyiapkan makan malam untuk om dan keluarga om-nya. Setelah selesai masak dan menghidangkan makanan di atas meja, Celline memanggil keluarga om-nya itu satu per satu.
Setelah mereka keluar dari dalam kamar mereka masing-masing, yang terdiri dari om, tante dan satu anaknya yang bernama Ria.
Usia Ria sama dengan usia Celline. Tapi, sikap Ria terhadap Celline sama seperti orangtuanya. Mereka semua memperlakukan Celline layaknya sebagai seorang pembantu, bukan sebagai saudara.
Setelah selesai makan malam, barulah Celline membersihkan sisa bekas makan mereka. Celline mencuci semua piring bekas mereka makan. Dan setelah itu barulah Celline bisa makan. Itu pun kalau ada sisa makanan dari mereka. Tapi, kalau makanan itu habis, maka Celline harus berpuasa sampai besok harinya. Maka dari itu, Celline berusaha keras supaya bisa keluar dari rumah om-nya itu.
*****
Celline mempunyai dua orang sahabat yang bernama Dewi dan Chris. Mereka adalah teman Celline sejak kecil sampai sekarang. Bahkan, dua orang sahabatnya itu pun sudah tahu sikap buruk keluarga om-nya itu terhadap Celline. Kadang mereka ingin membantu Celline supaya bisa keluar dari rumah om-nya itu.
Namun, Celline selalu menolak bantuan mereka. Dia tidak mau merepotkan mereka berdua. Kedua sahabatnya itu pun tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaan Celline itu.
*****
Flashback on……….
Sekarang Celline sudah berusia 20 tahun. Dia bekerja di salah satu butik pakaian mewah. Di sinilah dia kenal dengan Celline secara tidak sengaja. Saat itu James sedang memesan jas untuk suatu acara yang akan dia hadiri.
Saat itu Celline yang bertanggungjawab mengurus jas yang James pesan itu. Tapi, karena satu kecerobohan yang dilakukan oleh rekan kerjanya di tempat kerja, sehingga membuat jas yang dipesan James itu bermasalah. Dan Celline harus menanggungnya dengan ganti rugi seharga jas itu.
Tapi, karena Celline tidak mampu membayarnya, akhirnya Celline menawarkan kompensasi dengan cara lain, yaitu dengan cara meminjam rahim Celline untuk melahirkan seorang anak untuk James.
Awalnya Celline sempat menolak tawaran itu. Karena dia bukan wanita murahan yang bisa diperlakukan seperti itu oleh James. Namun, James menawarkan untuk membayar Celline, kalau dia bisa melahirkan anak untuknya.
Kalau Celline bisa hamil dan melahirkan penerus keluarga Chandra, maka Celline akan mendapatkan bayaran sebesar 1 milyar Rupiah. Saat itu Celline langsung setuju diberi uang sebanyak 500 juta Rupiah sebagai uang muka dan sisanya akan diberikan setelah Celline melahirkan.
Apalagi Celline mempunyai keinginan untuk keluar dari rumah om-nya. Dan Celline tidak sanggup ganti rugi atas jas itu.
Akhirnya mau tidak mau Celline menerima tawaran dari James itu. Mereka akan menikah lusa. Besok pagi Celline berencana untuk membicarakan hal ini dengan om dan tantenya, serta dia juga berniat untuk membayar hutang budinya kepada keluarga om-nya itu.
Flashback off.
*****
Pagi harinya…….
Setelah selesai sarapan, Celline berniat membicarakan hal itu dengan om dan tantenya. Dia sangat berharap supaya bisa segera terbebas dari keluarga om-nya itu.
“Om, Celline mau bicara dengan paman setelah selesai sarapan. Apa om ada waktu?” Tanya Celline.
“Kamu mau bicara apa? Apa itu sangat penting?” Tanya om-nya.
“Iya. Sangat penting, om.”
“Baiklah. Kita bicara di ruang kerja om saja.”
“Baik, om.”
Setelah selesai sarapan, Celline yang sudah selesai membersihkan rumah dan mencuci semua bekas piring kotor mereka semua, dia berjalan menuju ruang kerja om-nya Celline mengetuk pintu dan masuk ke dalam.
“Ada apa?” Tanya om-nya.
“Celline mau memberikan ini pada om.” Celline membawa tas berisi uang yang kemarin Benny berikan padanya.
“Apa ini?”
“Silahkan paman buka saja dulu dan lihat isinya.”
Betapa kagetnya sang om setelah membuka tas yang berisikan uang yang sangat banyak.
”Wah…. Banyak sekali uang ini! Ada berapa banyak uang ini?” Tanya Paman Celline sambil memegang salah satu uang itu.
“Uang itu ada 500 juta Rupiah, seperti yang paman inginkan. Om sudah berjanji akan melepas aku. Setelah mendapat uang itu, aku langsung berikan pada om.”
“Darimana kamu dapat uang sebanyak ini?” Tanya om-nya. Pandangannya tak lepas dari uang yang ada di hadapannya.
“Paman tidak perlu tahu asal uang itu darimana. Yang pasti uang ini bukan uang haram dan sekarang sudah aku berikan pada om. Maka dari itu, aku akan keluar dari rumah ini.”
“Apa kamu yakin semua uang ini asli? Bisa saja kamu menipuku.” Kata Om Celline.
“Paman bisa cek sendiri. Aku yakin semua uang itu asli. Setelah ini Celline mau pamit dan pergi dari sini.”
“Baiklah. Kamu boleh pergi kemana pun kamu mau.”
“Kalau begitu Celline pamit undur diri. Terima kasih telah menampung Celline selama ini.”
Setelah berpamitan, Celline berjalan ke arah pintu keluar. Celline sudah merapikan semua barang-barangnya sejak semalam sebelum dia pergi keluar dari rumah itu.
Celline sudah menyiapkan semuanya sematang mungkin. Dia juga sudah izin tidak masuk kerja hari ini. dia akan dijemput oleh supir suruhan James.
Celline membawa semua barang-barangnya keluar kamar. Sang tante yang melihat keponakannya itu keluar dari rumah mencoba mencegah Celline.
“Hei…. Hei…. Kamu mau pergi kemana?” Tanya Tante Celline.
“Aku mau pergi dari rumah ini.”
“Mau pergi kemana? Memangnya kamu sudah punya rumah? Kalau kamu mau keluar dari rumah ini, kamu harus membayar biaya yang sudah kami keluarkan untuk membesarkanmu sampai detik ini.”
“Aku sudah kasih uangku ke paman. Tante bisa tanya sama om. Dan om sudah mengizinkan aku keluar dari rumah ini.”
“Jangan coba-coba bohong sama saya!”
“Kalau tante tidak percaya sama saya, tante tanya sendiri saja sama om.”
Dengan gerakan cepat Tante Celline berjalan masuk ke ruangan kerja suaminya. Sedangkan Celline berjalan keluar dari rumah itu. Dia menunggu supir
James di persimpangan dekat rumah om-nya.
Tak lama kemudian, benar saja, supir James datang menjemput Celline. Celline sempat kaget saat melihat mobil mewah yang menjemput dirinya.
“Apa Anda Nona Celline?” Tanya supir James.
“Iya, benar, pak.”
“Baik. Kalau begitu, silahkan nona masuk ke dalam mobil.” Kata supir James sambil membuka pintu belakang mobil.
“Terima kasih, pak.”
Supir James menutup pintu mobil itu kembali. Setelah Celline masuk ke dalam mobil, supir James itu membantu Celline menaruh barang-barang Celline ke dalam bagasi mobil.
Setelah menutup bagasi mobil kembali, supir itu masuk ke dalam mobil dan mengantarkan Celline sesuai dengan instruksi yang diberikan James. Celline memandang ke arah kaca mobil untuk melihat tujuan dirinya.
Bagaimanakah kisah Celline selanjutnya setelah tinggal di rumah James? Nantikan jawabannya pada bab berikutnya………
Setelah menempuh jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah tempat. Dimana ada sebuah rumah mewah. Sopir segera membuka pintu mobil untuk Celline.
Celline keluar dari dalam mobil. Dia merasa sangat takjub saat melihat rumah mewah yang ada di hadapannya saat ini. beberapa pelayan sedang berdiri dan membungkuk memberi hormat pada dirinya.
“Selamat siang, Nona Celline.” Sapa Pak Dar sambil membungkuk memberi hormat pada Celline.
Pak Darsono atau biasa dipanggil Pak Dar adalah kepala pelayan yang akan mengurus keperluan di dalam mansion.
“Eh…. Iya.” Celline terlihat sangat gugup diperlakukan seperti itu.
“Silahkan masuk, nona.” Kepala pelayan berjalan di depan Celline. Sedangkan Celline mengikutinya dari belakang.
Kepala pelayan membuka salah satu kamar yang terlihat sangat mewah di dalamnya. dia menaruh koper yang dibawa Celline di dekat lemari.
Celline melihat-lihat sekeliling ruangan kamar itu. Dia kagum dengan kamar yang dia tempati sekarang.
“Mulai hari ini nona akan tinggal di kamar ini.”
“Oh…. Iya, terima kasih, pak.”
“Apa ada yang Anda perlukan lagi?” Tanya Pak Dar.
“Tidak ada, pak. Tapi, aku ingin bertanya.”
“Silahkan….. Nona mau bertanya apa sama saya?”
“Rumah ini milik siapa?” Tanya Celline terlihat masih sangat bingung.
“Rumah ini milik Tuan James, nona. Nona akan tinggal di sini.”
“Oh…..” Akhirnya Celline mengerti.
“Apa ada lagi yang ingin nona tanyakan, nona?”
“Tidak ada. Terima kasih, pak.”
“Baiklah kalau begitu. Saya permisi keluar dulu. Nona bisa istirahat sekarang.”
Setelah pelayan itu keluar dari kamar, Celline merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang besar itu.
“Wah…. Ranjang ini empuk sekali. Beda dengan ranjang yang ada di rumah paman. Kamar di sini juga sangat luas. Rupanya pria itu benar-benar orang yang sangat kaya.” Celline terlihat berguling ke sana ke sini di ranjang barunya, sambil merasakan nyamannya tidur di ranjang mewah itu.
*****
Keesokan paginya…………
Celline dibangunkan dengan suara ketukan pintu di kamarnya. Tok…. Tok…. Tok……
“Nona….. Nona Celline…..” Terdengar suara kepala pelayan memanggil nama Celline.
“Iya, pak.” Sahut Celline sambil berjalan membukakan pintu kamar.
“Maaf, nona. Sarapan sudah siap. Anda bisa segera bersiap-siap. Sebentar lagi akan ada mobil yang siap menjemput Anda untuk pergi ke acara pernikahan.”
“Oh iya, pak. Maaf, hampir saja aku lupa.” Kata Celline. Dia hampir saja lupa kalau hari ini dia akan menikah dengan James.
Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, Celline keluar dari dalam kamarnya, kemudian berjalan ke ruang makan untuk sarapan. 30 menit kemudian, supir datang menjemput Celline untuk pergi ke acara pernikahannya.
Sesampainya di tempat acara, Celline dibawa oleh salah seorang wedding organizer untuk merias diri sebelum melakukan proses pemberkatan.
Celline masuk ke dalam salah satu ruangan. Dirinya diminta untuk duduk. Para perias mulai merias Celline. Celline hanya mengikuti setiap instruksi yang akan diberikan pada acara tersebut.
Celline hampir selesai dirias. Acara akan dimulai setelah mereka memberitahu kalau Celline telah siap.
James pun tampil dengan sangat gagah dan tampan memakai jas pengantin. Begitu pula dengan Celline yang sudah terlihat sangat cantik.
Dalam acara pernikahan, James Chandra hanya mengundang papa dan mamanya, juga keluarga terdekat James saja.
Tak lama kemudian, Celline pun keluar dari ruangan dan duduk di samping James. James sedikit melirik ke arah calon istrinya yang hari ini terlihat sangat cantik dan anggun memakai gaun pengantin yang indah.
Celline juga sempat melirik ke arah calon suaminya yang hari ini juga terlihat sangat tampan dan gagah.
James yang sudah duduk terlebih dahulu dari Celline, mulai melakukan apa yang dikatakan oleh pendeta.
Setelah selesai melakukan pemberkatan para saksi dan pendeta mulai berbicara.
“Sekarang kalian sudah resmi menjadi pasangan suami dan istri.” Ujar pendeta.
Sekarang James dan Celline telah resmi menjadi sepasang suami istri. Papa dan mama James tersenyum senang melihatnya. Akhirnya putra mereka satu-satunya menikah juga hari ini.
Setelah melakukan pemberkatan, Celline akan dibawa James ke mansion yang sudah dia siapkan. Sebelum mereka pergi, James memperkenalkan Celline pada kedua orangtuanya.
“Kenalkan ini papa dan mama saya.” Ucap James sambil memperkenalkan kedua orangtuanya.
“Selamat siang, tuan, nyonya.” Sapa Celline.
“Selamat siang juga. Panggil kami papa dan mama.” Kata Mama James.
“Baik, ma.”
“Kamu umur berapa sekarang?” Tanya Mama James.
“Umur saya 20 tahun sekarang, ma.” Jawab Celline yang masih merasa sangat canggung.
“Berarti selisih 10 tahun lebih muda dari James.”
“Oh iya, apa kalian akan tinggal di rumah sama papa dan mama?”
“Tidak, pa, ma. James sudah menyiapkan rumah untuk James dan Celline tinggal.”
“Kenapa kalian tidak tinggal sama papa dan mama saja? Mama bisa jaga Celline, kalau nanti Celline hamil.” Kata Mama James khawatir.
“Sudahlah, ma. Jangan memaksa James. Biarkan apa yang sudah James rencanakan.” Kata Papa James menambahkan.
James hanya mendengarkan dan melihat perdebatan antara anak dan orangtua itu. Setelah semua perdebatan berakhir, akhirnya Mama James mengalah demi putranya itu.
*****
Setelah selesai acara, James dan Celline sudah berada di dalam mobil dengan Benny yang menjadi supirnya. Tak ada pembicaraan selama perjalanan itu. Hanya kesunyian yang ada di dalam mobil itu. Sampai mereka di mansion dengan halaman yang sangat luas.
James dan Celline keluar dari dalam mobil, diikuti Benny. Mereka masuk ke dalam mansion dengan disambut oleh beberapa orang pelayan yang sudah berdiri sambil menundukkan kepala sebagai tanda memberi hormat pada majikan mereka.
“Silahkan, tuan, nona.” Benny membukakan pintu mobil.
“Selamat datang tuan, nona.” Pak Dar membungkuk memberi hormat.
“Tuan, apa ada sesuatu yang Anda butuhkan?”
“Buatkan aku kopi dan antar ke ruanganku.” James berjalan meninggalkan Celline.
“Baik, tuan.” Pak Dar segera menyuruh pelayan yang lain membuatkan kopi untuk James.
“Mari nona, saya akan tunjukkan kamar Anda yang sekarang.” Benny mengajak Celline.
“Kamar yang sekarang? Memangnya kamarku ganti lagi?” Tanya Celline bingung.
“Iya, nona.”
Celline mengikuti Benny naik ke lantai atas menuju kamarnya. Benny membuka salah satu pintu dan memperlihatkan kamar Celline yang baru.
“Ini adalah kamar Anda dan tuan mulai hari ini.”
“Tunggu dulu…. Mengapa kami jadi tidur sekamar?”
“Nona tidak sedang bercanda kan, nona? Bukankah nona dan tuan sekarang sudah jadi pasangan suami istri? Tentu saja harus tidur di kamar dan di kasur yang sama. Apa nona sudah lupa tujuan nona untuk datang ke sini?”
Seketika Celline jadi teringat apa tujuan dia berada di sini, adalah untuk menghasilkan keturunan untuk keluarga Tuan James.
“Iya, maaf.” Suara Celline terdengar lirih.
“Tidak masalah, nona. Tapi, sekarang nona harus mengingatnya baik-baik.”
“Iya.” Celline mengangguk mengerti.
“Sekarang nona bisa istirahat. Kamu juga sudah menyiapkan pakaian untuk nona. Nona bisa melihatnya di dalam lemari itu.”
“Baiklah, terima kasih.”
“Sama-sama, nona. Kalau begitu saya pamit dulu.” Kata Benny sambil menundukkan kepalanya sebagai rasa hormatnya.
Bagaimana kehidupan Celline setelah menikah dengan James? Apakah bahagia atau malah sebaliknya? Nantikan kisah seru Celline pada bab berikutnya……..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!