Sinar mentari pagi bersambut kicauan burung menambah semangat untuk menjalani hari,,
hari ini adalah hari pertama untuk Mia memasuki sekolah menengah pertama.
Pagi ini Mia bangun sedikit kesiangan , ia segera bersiap untuk berangkat ke sekolah, sambil menatap cermin ia tersenyum menyemangati dirinya sendiri dalam hati
"Baiklah Mia semangat,, tak ada yang harus ditakuti"
Ia berangkat diantar oleh pak Deden yang bekerja sebagai supir pribadi di rumah kluarga tersebut.
Di dalam mobil pak Deden sesekali mengintip nona mudanya yang terlihat begitu ceria pagi ini. Mengetahui sedang di perhatikan Mia pun menyapa pak Deden dengan heran,
"Pak Deden kenapa senyum-senyum sendiri?"
"tidak apa-apa non, hanya saja nona Mia hari ini sedikit lebih ceria jawab pak Deden sambil tersenyum"
Mia pun menceritakan tentang perasaan bahagianya karena akhirnya dia bisa masuk ke sekolah favorit impiannya itu melalui jerih payah nya sendiri.
Bercerita panjang lebar tanpa terasa mereka telah tiba di sekolah yang mereka tuju.
Mia turun dengan rasa gugup bercampur rasa kagum memandangi bangunan sekolahnya itu.
Masih terdiam mematung memandangi bangunan sekolahnya itu tiba-tiba ia dikejutkan dengan bunyi bel sekolah yang menandakan bahwa kegiatan akan segera di mulai.
Ia segera berlari menuju ke sebuah aula besar dimana seluruh murid baru di kumpulkan untuk di beri pengarahan sebelum kegiatan hari ini dimulai.
Hari ini belum di adakan proses belajar mengajar, hanya sekedar pengenalan lingkungan sekolah dan pembagian ruang kelas saja.
Di dalam ruangan yang sudah ramai dengan murid-murid baru, ia duduk sambil sesekali melihat-lihat kearah kanan dan kiri nya untuk memastikan adakah teman semasa SMP-nya yang juga menjadi murid di sekolah itu.
Masih bingung melihat kesana kemari tiba-tiba ia melihat seorang pria berjalan sambil menggandeng tangan wanita cantik melewati nya.
"Bukankah itu Dani???"
"siapa wanita itu" romantis sekali mereka"
Mia menggerutu dalam hati. tak sengaja sambil mematahkan pensil ditangannya.
Melihat Mia mematahkan sepidol yang sedari tadi di pegang nya, seorang pria yang berada tepat di samping nya pun menegur nya.
"Hei, apakah kamu baik-baik saja?"
Mia tersentak mendengar teguran pria tersebut dan tersenyum.
"aku Dion alumni SMP xxx "sembari menyodorkan tangannya.
Mia pun menyambut tangan Dion sambil mengucapkan namanya"Mia".
Ya, hari ini berlalu dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti, hanya menyisakan sejuta tanya dalam hati Mia, siapakah wanita yang sedari tadi di gandeng oleh Dani.
Dani adalah kakak kelas Mia semasa duduk di sekolah menengah pertama. Ia sangat mengagumi kakak kelas nya tersebut. selain tampan, Dani juga termasuk siswa yang cerdas. tak heran jika banyak teman-teman wanitanya yang juga begitu mengagumi Dani.
"Aku kira selama ini Dani benar-benar menyukaiku, ternyata perhatiannya selama ini hanya sekedar untuk menyenangkan hatiku saja" awas nanti kalaw dia datang ke rumah lagi" ucap Mia sambil mendengus kesal.
Mia pulang dengan raut wajah yang murung, di dalam mobil pak Deden memperhatikan nona mudanya tak seperti yang di lihatnya tadi pagi sewkatu ia mengantar berangkat ke sekolah favorit nya itu.
"Dasar anak muda jaman sekarang" gumam pak Deden dalam hati.
Merekapun pulang kerumah dengan suasana hening di dalam mobil.
Rasanya kita bisa mendengar semut yang berjalan untuk mengungkapkan keheningan pada siang hari itu.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Mohon maaf jika bahasa dan alur cerita nya agak berantakan...
ini karya pertama author, jadi masih harus banyak-banyak belajar. mohon dukungan jempol dan doanya agar author dapat segera update episode selanjutnya ga pake adegan lama😁
Happy Reading ❤️❤️
Sesampainya di rumah ia melihat keadaan rumah sangatlah sepi, hanya ada Vino sang adik semata wayang yang sedang asik bermain game di dalam kamarnya dan di temani oleh seorang temannya.
Mia pun segera menuju ke kamar dan merebahkan badannya di atas kasur.
Rasa lelah karena seharian telah beraktivitas di sekolah barunya itupun menghanyutkannya hingga ke ruang mimpi.
Tanpa di sadari ia tertidur hingga malam tiba, ia terbangun dan mendapati dirinya yang masih mengenakan seragam putih abu-abu itu.
Setelah selesai mandi Mia bergegas turun dari kamarnya menuju ruang makan, tp hanya Vino yang menunggunya di ruang makan tersebut.
Vino menyapanya" kakak sudah bangun?"
"Heeemm,, " jawab Mia sedikit lesu.
"Mama dan papa belum pulang?" tanya Mia.
"Belum, Masi ada pekerjaan yang harus diselesaikan" ucap Vino sambil terus menyantap hidangan yang ada di hadapannya.
"Lalu mengapa teman mu tidak kau ajak makan malam bersama kita?" apakah dia sudah pulang? "tanya Mia.
Vino hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya dengan perasaan sedikit heran.
Selesai menyantap makan malamnya, kakak beradik itu kembali ke kamar nya masing-masing untuk belajar.
Di dalam kamar yang berbeda Vino Masi memikirkan ucapan kakak nya tadi,,,
"Bukankah selama ini aku tidak pernah membawa teman-teman ku ke rumah ini? lalu siapa yang di maksud kakak tadi?"
Sambil menepis perasaan penasarannya ia pun melanjutkan proses belajarnya lg.
Malam semakin larut, tapi belum juga terlihat tanda-tanda kedua orang tua mereka akan pulang.
Entah apa yang menyebabkan kedua orang tua mereka terlambat pulang malam ini, Mia mulai resah memikirkannya dan akhirnya mencoba untuk menelfon mamanya tersebut.
Tetapi baru saja ia mengambil ponselnya, tiba-tiba saja terdengar suara bel rumah berbunyi. Mendengar bel rumah yang berbunyi Mia pun segera lari turun dari kamarnya yang berada di lantai dua untuk membukakan pintu.
"Klek,," suara pintu terbuka dan benar saja terlihat mama dan papanya memasuki ruangan dengan raut wajah yang sedikit murung.
Sambil meraih tas yang sedang di bawa oleh papanya ia mencium tangan kedua orang tuanya tersebut.
"Apakah Mama dan papa baik-baik saja?" tanya Mia sambil membawa tas kerja yang di raihnya tadi.
"Mama dan papa baik-baik saja sayang, hanya sedikit kelelahan " jawab nyonya Silvi sembari mengusap pucuk kepala anak perempuannya itu.
"Kenapa kamu belum tidur? bukankah besok harus sekolah? " tanya mama.
"Aku masih belum bisa tidur, akhir-akhir ini aku sering bermimpi sesuatu yang aneh dan berulang-ulang." jawab Mia.
Mama dan papanya merasa terkejut hingga keduanya saling menatap merasa cemas.
Mengetahui ekspresi kedua orang tuanya tersebut Mia semakin merasa heran. apa yang sebenarnya sedang di sembunyikan oleh kedua orang tuanya ini.
Untuk mengalihkan pertanyaan yang nantinya akan di luncurkan oleh putrinya tersebut nyonya silvi pun segera menarik suaminya untuk beristirahat. Sedangkan Mia juga diminta segera ke kamarnya untuk tidur.
Sesampainya dikamar, nyonya silvi mulai bertanya kepada suami nya (tuan Harun).
"Mungkinkah kemampuannya kembali lagi?" tanya Silvi.
"Ahh,, entah lah akupun masih merasa bingung. Masalah yang satu saja belum selesai, sekarang di tambah lagi dengan masalah yang baru, " jawab Harun.
Selesai membersihkan diri mereka pun tertidur dengan perasaan yang bercampur aduk kerna banyaknya permasalahan yang mereka hadapi hari ini.
Ya, hari ini di perusahaan milik pak Harun terjadi sebuah masalah yang mengakibatkan beberapa investor menarik beberapa saham milik mereka.
Hal ini dikarenakan ada kerusakan pada makan kaleng yang mereka produksi. makanan-makanan kaleng tersebut berubah menjadi busuk dan bercita rasa asam tetapi kaleng kemasan tidak menggembung dan tetap datar. Hal ini sering juga di sebut dengan Flat Sour. Pak Harun juga sudah meminta asisten pribadinya untuk menyelidiki masalah ini.
Terlalu banyak tekanan-tekanan yang di terima oleh keluarga Harun hari ini sehingga membuatnya merasa sangat lelah.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Mohon maaf jika bahasa dan alur cerita nya agak berantakan...
ini karya pertama author, jadi masih harus banyak-banyak belajar. mohon dukungan jempol dan doanya agar author dapat segera update episode selanjutnya ga pake adegan lama😁
Happy Reading ❤️❤️
Hari demi hari telah berlalu, pagi ini sebelum berangkat ke sekolah keluarga Harun masih sibuk dengan sarapan paginya.
"Bagaimana sekolah mu sayang?" Tanya nyonya Silvi.
"Aman ma." jawab Mia.
"Bisakah sepulang sekolah kalian berdua mampir mengunjungi mama di cafe? mama rindu main bersama kalian sayang." Ucap Silvi.
Mia dan Vino saling tatap lalu mengangguk secara bersamaan.
"Hmmm,, ok baiklah mama dan papa sudah selesai dan harus segera berangkat ke kantor. " ucap Silvi.
"Kalian baik-baik lah di sekolah." timpal papa.
Tuan Harun dan nyonya Silvi pun berangkat kekantor begitu juga dengan Mia dan Vino berangkat menuju ke sekolah masing-masing.
Bell berbunyi menandakan pelajaran telah selesai, Mia yang sedang menunggu jemputan dari pak Deden di gerbang sekolah tiba-tiba langsung saja di rangkul dari belakang oleh Dion sambil bertanya,
"Hai nona Mia ku sayang, apakah kau kesepian dan ingin ku antar pulang " tanya Dion sambil menggerak-gerakkan kedua alisnya.
Melihat dan mendengar kelakuan sahabatnya itu mia pun langsung menjewer telinga Dion sambil menjawab "kau itu seperti kuman saja menempel padaku di mana-mana." Kau tak perlu repot-repot mengantarku pulang hari ini, aku akan di jemput pak Deden dan langsung menemui mama di cafe bersama Vino."
Dion hanya tertawa melihat kelakuan sahabat wanitanya itu.
Semenjak pertemuan keduanya di aula sekolah pada saat pertama masuk ke SMA xxx tersebut, keduanya menjadi akrab menjadi sahabat baik.
"ok baiklah nyonya Mia, sampaikan salam ku pada calon mertuaku dan kau jangan kesepian tanpa diriku " Dion menjawab sambil tertawa dan pergi.
"Dasar kuman", teriak Mia.
Tak lama berselang pak Deden yang di tunggu-tunggu pun datang.
"Maaf sedikit terlambat non", ucap pak Deden.
"Tidak apa-apa pak", jawab Mia sembari masuk kedalam mobil.
Di dalam mobil sudah terlihat Vino yang duduk dengan santainya.
Merekapun segera melanjutkan perjalanan menuju ke sebuah cafe milik keluarganya.
Sesampainya di cafe Mia dan vino langsung menuju ke ruang kerja nyonya Silvi. sementara itu pak Deden di persilahkan pulang duluan karena nanti mereka akan pulang bersama dengan mamanya.
Tok tok tok, pintu di ketuk dan mereka berdua pun masuk." mama", sapa Mia dan langsung memeluk Silvi.
"Hai sayang sudah pulang", ucap Silvi.
Vino yang datang tanpa basa basi itupun langsung saja merebahkan badannya di sofa yang ada di ruangan kerja mamanya itu dan langsung mengeluarkan gadgetnya untuk memulai hobinya bermain game online.
Silvi yang melihat kelakuan anak laki-laki nya itu pun hanya bisa tersenyum.
Ia sadar bahwa dari kecil Vino sudah terbiasa ditinggal di rumah bersama pengasuh nya karna mengingat dirinya haruslah bekerja membantu sang suami menjalankan usaha dan bisnis yang mereka perjuangkan bersama sedari nol itu.
Sementara itu beberapa orang berpostur tubuh besar diluar ruangan sedang menuju ke ruangan nyonya Silvi.
Merekapun langsung bertemu dan tanpa basa basi lagi mereka langsung saja menyatakan maksud dan tujuan mereka datang ke sini.
beberapa waktu yang lalu perusahaan pak Harun mengalami masalah dan mendapat kerugian yang sangat besar sehingga ia harus berhutang kepada seorang rentenir.
Dan beberapa bulan ini pak Harun tidak dapat membayar cicilan hutangnya dan sebagai konsekuensi dia harus menjadikan Vino anak laki-laki nya sebagai jaminan.
Nyonya Silvi merasa terkejut dan menangis.
namun orang-orang berbadan besar itupun tidak memperdulikan nya dan tetap membawa Vino bersama mereka.
Silvi menangis sambil menarik-narik lengan Vino agar tidak di bawa, "lepaskan anak ku lepaskan" teriak Silvi.
Tapi apalah daya terlalu jauh perbedaan tenaga diantara mereka.
Sedangkan Vino berteriak meminta tolong kepada Silvi agar ia di lepaskan.
"Mama tolong Vino ma,," ucap Vino sembari menarik-narik lengannya sendiri yang di cengkram kuat pria besar itu.
Tak berapa lama Mia yang sedari tadi berada di toilet pun keluar setelah mendengar ada keributan.
"Ada ribut-ribut apa itu fikirnya."
Sesampainya di luar betapa terkejutnya ia ketika melihat vino berteriak-teriak minta tolong dan di masukan ke dalam sebuah mobil lalu pergi.
Dengan perasaan marah Mia berteriak memanggil adiknya.
"Vinooo,,,,,,,,"Teriak Mia.
Teriakan Mia yang begitu keras bercampur dengan perasaan marah itupun langsung memecahkan beberapa barang-barang kaca yang berada di dekatnya lalu tubuhnya pun terjatuh pingsan.
Silvi yang mengetahui hal itupun langsung berlari dan meminta bantuan pelayan cafe untuk membawa tubuh Mia masuk ke ruangannya.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Mohon maaf jika bahasa dan alur cerita nya agak berantakan...
ini karya pertama author, jadi masih harus banyak-banyak belajar. mohon dukungan jempol dan doanya agar author dapat segera update episode selanjutnya ga pake adegan lama😁
Happy Reading ❤️❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!