NovelToon NovelToon

Ternyata Aku Mencintainya

Bab 1 Ternyata aku mencintainya

"Mba tolong bungkuskan bouquet bunga yang ini yah", pinta Kelvin kepada wanita yang menjual bunga

"Baik kak, tunggu sebentar yah"

Kelvin sedang membeli bouquet bunga untuk ia berikan kepada seorang yang dicintai nya, yaitu kekasih tercintanya, Viona

Kelvin menelpon Viona, "Halo, lagi dimana sayang".

"Halo sayang, aku lagi di luar sama temen nih, ada apa sayang?" tanya Viona

"sibuk gak sama temennya? Aku pengen ketemu nih, aku bawa sesuatu buat kamu" jawab Kelvin

"emmm aku lagi di perjalanan sayang, dan kayaknya bakal jauh, kita ketemu nya Minggu depan aja yah, bye sayang"

tuttt, panggilan terputus

Kelvin yang bingung langsung menepi dan berhenti menyetir, tidak biasanya Viona berperilaku seperti itu kepadanya.

"Hah? Perjalanan? Perasaan dia gak tertarik dengan hal seperti itu" ucapnya dalam hati.

Setelah kebingungan beberapa saat, ia memutuskan melanjutkan perjalanan nya,sampailah ia di suatu mall besar. Ia turun dari mobil dan meninggalkan bouquet yang ia beli tadi.

"Tau gitu pergi nonton sendiri aja dari tadi, tapi yaudah lah" ucapnya dengan nada sedikit kesal

Ketika masuk ke Mall ia berpapasan dengan seorang wanita cantik berambut hitam panjang yang sangat berkilau, matanya seketika berhenti melihat ke lain dan hanya tertuju pada wanita itu, lalu ia tersadar.

"Heh Kelvin No No, kamu sudah punya Viona, gak boleh gak boleh"ucapnya dalam hati

Tak disangka ternyata wanita itu menaiki lift yg sama dengan Kelvin dan dia berdiri tepat di depan Kelvin.

"Sumpah rambut dia cantik banget, wangi lagi" katanya dalam hati

Dan seketika dia teringat lagi bahwa dia sudah memiliki pasangan. Kemudian dia melanjutkan langkahnya menuju bioskop yang telah ia pesan tiketnya secara online

"Masih ada setengah jam nih nunggu filmnya tayang, makan dulu gak sih?" ujarnya dengan suara kecil

lalu ia menuju food stand yang ada didalam bioskop tersebut, dan lagi lagi tepat disebelah wanita cantik itu berdiri lagi untuk memesan makanan yg sama. Karena rasa penasaran nya yg sudah tidak bisa di tahan lagi, ia pun mulai menyapa

"Ehh haii..." ujar Kelvin

"Hai..." jawab wanita itu sambil melihat ke Kelvin

"Kamu sendiri aja?.." tanya Kelvin

"iya.." jawabnya singkat

"Buset jutek banget ni cewek ... malu gue jadinya" ucapnya dalam hati

Setelah makanan siap Kelvin menyantap makanan itu sembari menonton video di hp nya, yahhh dan juga sambil melirik tipis tipis ke wanita tadi.

30 menit berlalu, waktunya memasuki studio bioskop untuk menonton film yang telah ia pilih, dan yap, sekali lagi sangat tidak terduga ia duduk bersampingan dengan wanita tadi

Dalam hati Kelvin, "Ini ga salah kursi kan gua?coba gua cek lagi, eh iya bener lagi"

Setelah ia yakin bahwa kursinya tidak salah,ia duduk di samping wanita itu dengan hati yang gugup karna di jutekin tadi.

3 Jam telah berlalu, film yang ia tonton pun selesai. Saat keluar dari studio bioskop tersebut, ia nekat menanyakan nama dari wanita tersebut

"Ehh hai, aku yang tadi duduk di samping kamu, nama kamu siapa?" tanya nya dengan berani

"Oh iya, aku Wilona" jawabnya sambil berjalan pelan menuju keluar

"Oww namaku Kelvin, maaf aku dari tadi ganggu kamu terus" ucapnya

Wilona hanya mengangguk dan melanjutkan jalan nya, dan meninggalkan Kelvin di belakang.

"Mulut gue bau atau gimana sih, kok susah banget diajak ngobrol tuh cewek" ucapnya kesal

Lagi-lagi ia tersadar bahwa sudah memiliki pasangan.

"Vin aduh Vin sadar sadarrrr, Viona Vin Viona".

Ia keluar dari bioskop tersebut dan menuju salah satu toko sepatu didalam mall tersebut Ia membeli 2 pasang sepatu yang terlihat seperti sepatu couple. Setelah itu ia langsung turun ke parkiran dan melanjutkan perjalanannya menuju rumah.

Sesampainya dirumah.

"Bu, minta tolong belanjaan saya sama bouquet bunga taruh di ruang kerja saya yah, saya mau ke ruang kerja ayah dulu" pintanya kepada asisten rumah tangga dirumahnya

"Baik tuan.." jawab sang art

Ia masuk dan bergegas ke lantai 2 dirumahnya untuk menemui sang ayah.

membuka pintu

"Oww, look who's coming" ucap ayahnya

"Hay ayah" jawab kelvin

Bab 2 Ternyata aku mencintainya

Lalu ayah menghampiri Kelvin dan memeluknya.

"Berapa hari kita tidak bertemu nak?" tanya ayah Kelvin dengan wajah sedih

"Mmm mungkin 3 hari yah" jawabnya sambil tersenyum

"Maaf kan ayah yah nak, ayah terlalu sibuk sampai tak bisa menemanimu kemana mana" ucap ayahnya

"Gak papa yah, aku kan udah gede juga, aku udah bisa kemana mana sendiri, bahkan 2 perusahaan ayah aku yang pegang" jawabnya

"Besok aku ke perusahaan ayah buat cek semua, apa yang di perlukan, apa yang harus diperhatikan, kan hari ini istirahatnya udah cukup hehe " sambung nya

"iya nak tidak apa apa, how was your day " tanya ayahnya

"Hufttt kesel, seneng, malu, duh kacau yah, acak acak. Besok deh aku ceritain detailnya ke ayah yah, aku mau tidur dulu, selamat malam ayah" kata kelvin sambil memeluk ayahnya

"Selamat malam nak" jawab ayahnya

Malam berlalu, pagi menyapa, Kelvin bangun sangat pagi dan bergegas ke perusahaan ayahnya untuk berkerja, dan tak lupa menyapa orang tuanya.

"Pagi mah, pagi pah" sapanya

"pagi nak" jawab ayah dan mamah Kelvin

"Nak, sarapan dulu disini yuk, biar gak lapar di kerjaan" ajak mamahnya

"Baik mah, aku juga gak buru buru kok" kata kelvin

"Nak bagaimana cerita mu tadi malam, apa yg membuatmu kesal, senang, dan malu?" tanya ayahnya

"Aduhhhh, diinget malah makin malu yah, yg bikin kesal aja deh yah. Jadi kemarin itu aku mau ngajak Viona jalan dan mau kasih dia bunga, eh malah katanya dia lagi diperjalanan jauh sama temen nya, dan telfon nya pun langsung dia matiin" kata Kelvin dengan nada sedikit kesal.

Ayah melirik ke arah mamahnya Kelvin

"Ohh...emang katanya dia mau kemana?" tanya mamahnya

"Gak tau mah, padahal yang aku tau, dia paling ga suka sama perjalanan jauh kayak gitu" jawab Kelvin

"oh kalau gitu, udah gih cepetan nak berangkat nya nanti keburu macet" imbuhnya

"Ohiya mah makasih yah mah sarapan nya, dah ayah, dah mamah" ucap Kelvin sambil mencium kedua orang tua nya

Saat Kelvin berangkat, terlihat wajah mamah dan ayahnya menyimpan sesuatu yang sedang disembunyikan dari Kelvin

Diperjalanan.

Saat hampir sampai di perusahaan ayah nya, ia singgah membeli roti di sebuah toko roti, dan ingin membawanya ke kantor.

Ketika ia hendak keluar dari toko roti tersebut.

Kcrenggg,lonceng di pintu kedai berbunyi

Masuk lah seorang perempuan yang menggunakan pakaian rapi, dan wangi. Tak lain dan tak bukan, ia adalah Wilona.

Gadis jutek yang ia sapa di bioskop kemarin

"Hah hah ...itu si Wilona kan yah?" tanyanya dalam hati

Sebelum Wilona menjauh dari pintu masuk

"Wil kita beli kuenya sedikit aja yah, gue mau beli burger didepan nanti" ucap teman Wilona -Mira

"Iya deh iya..." jawab Wilona dengan senyum sambil melangkah ke arah etalase roti

"senyum cantik begitu ditutupin dengan kejutekannya? gilaaa gila" kata Kelvin dalam hati

Kemudian ia pergi meninggalkan kedai tersebut dan bergegas menuju kantor.

sesampainya di kantor

"Selamat pagi pak" menyapa security di kantor nya sembari memberi sebungkus roti didalam paper bag

"Selamat pagi pak Kelvin, selamat pagi, wah terimakasih banyak pak "jawab security sambil menerima roti tersebut

Di lobby

" Selamat pagi Bu, ini ada roti tolong di taruh di wadah yah, dan ditaruh dimana aja, buat siapa pun yang mau makan" pintanya kepada cleaning service

"Ohiya pak, baik, terimakasih pak"jawab ibu itu

" Sama sama bu, terimakasih juga ya bu"

Ia pun berkerja sepanjang hari, melakukan tugas tugas nya sebagai CEO di perusahaan tersebut, setelah hari yang melelahkan,tepat pada pukul 16.30 waktunya untuk semua karyawan pulang, dan Kelvin pulang setelah pukul 17.00

....

Bab 3 ternyata aku mencintainya

Sesampainya di rumah, Kelvin langsung memarkirkan mobilnya di garasi yang luas. Saat hendak masuk, pandangannya sempat tertuju pada sebuah mobil putih yang terparkir di depan rumahnya. Keningnya mengernyit.

"Mobil siapa tuh?" gumamnya dalam hati, penuh tanya.

"Kelvin!"

Terdengar suara laki-laki dari lantai dua memanggilnya.

Kelvin mendongak ke atas.

“Eh, Gifa?” serunya kaget, lalu segera menaiki anak tangga.

“Loh, udah balik, Gif? Cepet banget dari Amerika?” tanya Kelvin sambil menggiring sahabatnya itu ke ruang kerja.

Gifa hanya mengangkat jas di tangannya dan menjawab santai.

“Udah, Vin. Kerjaannya ternyata gak seribet yang gue kira. Jadi cuma sehari aja di sana.”

Begitu masuk ke ruang kerja Kelvin, mata Gifa langsung tertuju pada seikat bunga dan dua kotak sepatu yang tergeletak di meja samping sofa. Ia langsung meraih bunga tersebut dan melirik sepatu yang masih tersegel rapi.

“Wih, buat siapa nih?” tanyanya sambil mengangkat bunga ke arah cahaya.

Kelvin menghela napas sambil melepas jam tangannya.

"Buat Viona, tadinya. Tapi dia kayaknya sibuk banget, jadi ya udah, gak jadi gue kasih. Biarlah kering di situ."

“Oh... buat Viona ya” sahut Gifa pelan sambil menaruh kembali bunga tersebut ke tempat semula.

Percakapan mereka pun berlanjut, membicarakan pekerjaan dan hal-hal lainnya. Hingga tak terasa, Gifa pamit pulang.

Saat mereka turun ke lantai bawah, terlihat Mamah Kelvin tengah membawa nampan berisi minuman. Baru saja menaiki beberapa anak tangga, langkahnya terhenti begitu melihat sosok Gifa. Tatapannya dingin, menusuk.

Gifa menyadari sorotan itu, namun hanya tersenyum tipis dan menunduk sopan. Kelvin melirik mamahnya sebentar, menyadari ketegangan yang menggantung di udara, namun memilih diam.

Halo Tante, lama nggak ketemu," sapa Gifa sambil menjabat tangan Mamah Kelvin.

"Oh, hai Gifa. Iya, lama nggak ketemu. Tapi rasanya Tante hampir tiap hari lihat wajah kamu," jawab Mamah Kelvin dengan senyum tipis yang terkesan masam.

"Ah, masa sih? Tante bisa aja," sahut Gifa sambil tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana.

"Tante, aku pamit pulang ya. Ada kerjaan yang harus dikerjain."

"Iya, Gifa..." jawab Mamah Kelvin sambil melangkah perlahan menaiki tangga menuju lantai dua.

Kelvin mengerutkan dahi, merasakan ada yang aneh dari sikap mamahnya. Ia pun tak banyak bicara dan langsung mengantar Gifa ke depan.

"Gue balik dulu ya, Vin. Nanti gue main ke kantor lu," ujar Gifa saat membuka pintu mobil barunya.

"Oke, Gif," jawab Kelvin singkat, berdiri di teras rumahnya yang luas, masih menyimpan rasa heran.

Setelah Gifa pergi, Kelvin termenung sejenak. Sikap Mamahnya tadi terasa dingin, seperti menyimpan sesuatu.

Tapi karena kelelahan, ia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya dan langsung pergi beristirahat.

Keesokan paginya. Kelvin kembali bersiap menuju kantor. Seperti biasa, ia menyempatkan diri singgah di kedai roti favoritnya untuk membeli beberapa roti yang biasa ia bagikan di kantor.

Saat masuk ke toko, matanya langsung menangkap sosok perempuan yang sedang memilih-milih roti. -Wilona.

Tak lama, terdengar suara perempuan lain yang terdengar familiar. Kelvin menoleh. -Viona.

"Wil, dapet nggak rotinya?" tanya Viona sambil mendekat ke Wilona, belum menyadari kehadiran Kelvin.

Wilona melirik ke arah Viona, lalu sekilas ke belakang.

"Eh, cowok lo tuh di belakang," bisiknya sambil memberi kode.

"Hah? Siapa?" Viona reflek menoleh, dan pandangannya langsung bertemu dengan Kelvin.

Kelvin hanya terdiam, menatap keduanya. Dalam hati, ia bingung. Wilona... temannya Viona?

Sementara itu, ia juga baru sadar, bukankah Viona sedang melakukan perjalanan luar kota? Bahkan tidak memberi kabar sama sekali. Tapi sekarang dia ada di sini, tiba-tiba.

Viona menghampirinya dengan senyum canggung.

"Sayang? K-kamu mau beli roti?" tanyanya gugup.

Kelvin menarik napas panjang. Matanya menatap tajam ke arah Viona.

"Iya. Kamu udah balik? Dari mana sih? Katanya mau lama, bahkan nggak ada satu pun kabar. Tiba-tiba kamu udah di sini."

Viona mencoba tersenyum, meski jelas terlihat panik.

"Emm ... nggak kok, Sayang. Di sana tuh susah sinyal. Aku bahkan nggak bisa hubungin Mami di rumah."

Kelvin mengernyit. Merasa jawabannya tak masuk akal. Ia perlahan melepaskan tangan Viona yang mulai menggenggam lengannya.

Tanpa bicara lagi, Kelvin memilih beberapa roti, membayarnya, lalu keluar dari toko dengan wajah dingin.

Begitu masuk ke mobil, ia menggeleng pelan, lalu bergumam kesal.

"Nggak ada sinyal? Hah, yang bener aja. Emangnya lo ke pelosok mana sih?!"

Mesin mobil dinyalakan. Kelvin melajukan kendaraannya dengan hati yang penuh tanya.

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!