NovelToon NovelToon

GHOST IN LOVE

Bab 1

Kita memang tidak bisa memilih dilahirkan oleh siapa dan dari keluarga mana?. Karena semuanya sudah ditakdirkan oleh Tuhan dan manusia tidak bisa merubahnya.

Begitupula jodoh, kita tidak pernah tahu jodoh kita siapa, tapi suatu saat kita akan bertemu dengannya kapanpun itu dan dimananapun ia berada kita pasti akan dipertemukan dengannya.

Terlahir dari keluarga seorang dukun ternama di Jakarta tidak membuat hidup Tania bahagia, justru sebaliknya dia merasa malu karena sering diolok-olok oleh temannya karena profesi ayahnya itu.

*Peringatan Hari Kartini SMP Kusuma

"Pemenang lomba Kartini tahun 2018 dimenangkan oleh, Rachel Assifa sebagai juara ketiga, juara ke dua diraih oleh Melani Lameina, dan...sebagai pemenang utama lomba Kartini Masa Kini adalah....Tania Putri Kuncoro!!!" Semua siswa yang berada di aula tiba-tiba terdiam saat nama Tania dinobatkan sebagai pemenang Kartini Masa Kini, mereka bukannya memberikan tepuk tangan kepadanya melainkan mereka malah bergosip dan mencemoohnya.

"Pasti dia menang karena bantuan ayahnya. Aku yakin wajahnya yang cantik itu memakai susuk dan pelet untuk menjerat para dewan juri!" ucap salah seorang siswa memancing siswa lainnya bergosip tentang Tania.

Dasar para penggosip sialan, mereka pasti iri denganku karena wajah jelek mereka,

Tania tetap berjalan, tagak meskipun banyak yang tidak suka dengannya.

Aku tidak peduli dengan apa yang mereka ucapkan, karena hanya aku yang tahu siapa diriku.

Sejak kejadian itu ternyata tidak lagi mengikuti acara pertandingan apapun yang dilaksanakan di sekolahnya.

Ia bahkan tidak memiliki teman karena semuanya takut berteman dengannya. Hal itulah yang membuat Tania membenci ayahnya. Ia bahkan melarang ayahnya untuk datang ke sekolahnya.

"Tania, apa orang tuamu tidak datang hari ini?"

"Orang tua saya masih dalam perjalanan, jadi bisakah ibu tunggu sebentar lagi. Aku akan menjemputnya di depan," jawab Tania

"Baiklah,"

"Terima kasih Ibu," gadis itu segara bergegas keluar dari kelasnya untuk mencari seseorang yang mau berpura-pura menjadi walinya.

Ia berusaha meminta tolong kepada wali murid yang sudah mengambil raport untuk anaknya, tapi usahanya sia-sia. Tidak seorangpun mau membantunya.

Gadis itu kemudian berjalan menuju ke halaman belakang sekolah dan duduk menangis tersedu-sedu di bawah pohon beringin besar.

Kasian sekali anak itu, kenapa juga aku harus peduli padanya.

Gadis itu tidak menyadari jika ada yang mengawasinya dari atas pohon.

"Kenapa kau menangis disini nak?" tanya seorang wanita tersenyum simpul padanya.

"Orang tuaku tidak bisa mengambil raport ku," jawab Tania tersedu-sedu

Wanita itu membantunya berdiri dan tersenyum padanya.

"Boleh Ibu yang mengambilkannya?" tanya wanita membuat senyum Tania mengembang

"Benarkah ibu akan mengambilkan Raport ku?" tanyanya berbinar-binar

Wanita itu mengangguk pelan.

Tania segera mengajak wanita itu ke kelasnya, tapi ia bingung ketika melihat kelasnya sudah sepi dan wali kelasnya sudah tidak ada di sana.

"Apa kita sudah terlambat?" tanya wanita itu

Tania segera mengajak wanita itu menuju ke ke ruang guru untuk menemui wali kelasnya.

"Selamat siang Bu, maaf Tante saya baru datang," ucap Tania membuat Henny menghentikan kegiatannya.

"Kamu mau ngapain lagi?" tanya Henny

"Mau ambil raport saya Ibu," jawab Tania

"Ayah kamu sudah mengambilnya tadi, apa kalian tidak bertemu didepan?" tanya Henny

"Akh tidak, baik kalau begitu terima kasih ibu," Tania segera keluar dari ruang guru.

"Terima kasih Tante, sudah membantu saya hari ini," ucap Tania

"Sama-sama," jawab wanita itu memberikan mawar putih padanya.

"Jangan sedih, kamu beruntung mempunyai ayah yang sangat menyayangimu," ujar wanita itu kemudian pergi meninggalkan Tania

Tania segera berlari mengejar ayahnya.

Ia terengah-engah menuju ke gerbang sekolahnya, dan mengedarkan pandangannya, tapi ia tidak menemukan ayahnya di sana.

Ayah dimana??

Gadis itu terus memeriksa setiap laki-laki yang keluar dari gerbang, tapi tidak satupun ia menemukan ayahnya.

Kira-kira siapa yang mau pura-pura jadi ayahku,

Tania kemudian berjalan lunglai kembali ke kelasnya.

*Buugghhh!!

Tiba-tiba seorang lelaki berjalan tergesa-gesa dan menabraknya.

"Maaf," Tania membantu mengambilkan raport yang terjatuh.

Ia tersentak ketika melihat raport yang tergeletak di lantai, dan segera menatap wajah lelaki yang ada didepannya.

"Ayah," ucapnya lirih

Lelaki itu langsung mengambil raport dari tangannya dan berlari meninggalkan Tania.

Kenapa kau harus menyamar ayah, apa kau kasian padaku karena sering diolok-olok teman-teman ku karena dirimu, makanya kau sampai merubah penampilan untuk bisa mengambil raport ku.

"Ku dengar peringkat pertama pararel sekolah kita adalah Tania, pasti dia menggunakan bantuan dari ayahnya untuk menjadi peringkat di kelas kita," ucap salah seorang di dalam bus umum

"Kau benar, aku selalu satu kelas dengannya ketika SD dan Tania bukan anak yang pintar, jadi mustahil kan dia dapat peringkat paralel ketika kelulusan tiba," sahut yang lainnya

"Benar-benar licik!!" seru yang lainnya

"Kau tahu tidak, kata seorang temanku yang punya ayah seorang paranormal, Tania itu memaki susuk diwajahnya sehingga terlihat sangat cantik, makanya tidak heran dia memenangkan lomba Kartini masa kini kemarin."

"Benar, aku setuju dengan pendapatmu,"

Jadi inikah alasan mu selalu melarang ku untuk datang ke sekolahmu,

Kuncoro menatap lekat anak-anak ABG yang duduk didepannya.

**********

"Apa ayah melakukan semua ini untukku?" tanya Tania ketika tiba di rumah

"Iya, wali kelas mu menelpon ke rumah, aku tidak bisa mengabaikannya. Tapi tenang saja tidak satu orangpun yang mengenaliku sebagai Kuncoro si dukun terkutuk itu,"

"Maafkan aku ayah," ucap Tania memeluk ayahnya

"Ayah tahu, dan ayah tidak menyalahkan kamu, aku bisa mengerti yang kamu rasakan. Untuk itulah kamu perlu melanjutkan sekolah yang jauh dari rumah dan bila perlu tidak ada siswa perempuan di sana. Agar tidak ada yang menggunjingkan dirimu, karena tidak ada anak laki-laki yang suka bergosip," ujar Kuncoro

"Iya ayah,"

"Sekarang istirahatlah, ayah akan menemui pelanggan ayah," lelaki itu berjalan keluar meninggalkan rumahnya ke ruang kerjanya.

Gadis itu kemudian keluar menuju ke depan rumahnya dan melihat seorang yang tidak asing memasuki pelataran rumahnya.

"Kamu pasti Tania putrinya pak Kuncoro?" tanya lelaki itu ramah

"Benar pak, apa bapak mau ketemu ayah saya?" tanya Tania

"Benar, tolong sampaikan sama ayah kamu kalau Bambang Priadi ingin bertemu dengannya,"

"Baik," Tania segera menuju ke ruang kerja ayahnya

"Bilang padanya suruh tunggu di ruang tamu," jawab Kuncoro

"Baik ayah," Tania segera menemui Bambang dan mengantarnya ke ruang tamu.

"Aku dengar kau baru saja lulus dengan predikat terbaik di sekolah mu, kalau boleh tahu kau ingin melanjutkan dimana?" tanya Bambang

"Aku akan memasukannya ke STM," jawab Kuncoro memasuki ruang tamu

"Aku tahu STM terbaik di kota ini, dan sekolah ini adalah sekolah terbaik di Indonesia, kalau mau aku mau membantu Tania masuk ke sana," sahut Bambang

"Apa yang kamu maksud STM Kebangsaan?" tanya Kuncoro

"Benar, tidak sembarang orang bisa masuk sekolah itu, selain harus memiliki nilai bagus, mereka juga harus lulus tes agar bisa masuk sekolah itu, dan banyak dari anak pejabat tinggi yang sekolah di sana," jawab Bambang

"Tapi bukannya sekolah itu adalah sekolah terangker yang ada di Jakarta,"

"Kau benar Kuncoro, tapi masa anak dukun sakti seperti Tania takut sama setan, bukannya kebalik setan takut sama ayahnya Tania," goda Bambang

"Aku mau sekolah di sana ayah," ujar Tania membuat ayahnya tercengang

"Tapi.... di sana itu ....," ucap Kuncoro terputus

"Tidak masalah ayah, aku tidak takut dengan demit atau sejenisnya, merekalah yang harusnya takut padaku," jawab Tania mantap

Bab 2

Tania menghentikan motornya di sebuah bangunan tua yang terlihat menyeramkan.

Pandangannya tertuju pada sebuah pohon besar yang ada dihalaman sekolah itu, netranya melihat beberapa makhluk tak kasat mata yang mendiami pohon itu.

"Halo, aku Tania salam kenal semuanya," sapanya sambil melambaikan tangan kearah mereka

"Diih sok kenal," sahut seorang Kunti mendekatinya

"Tak kenal maka tak sayang, makanya harus sok kenal supaya banyak yang sayang," jawab Tania

"Aish, nih anak gak ada takut-takutnya sama sekali, biar ku tunjukkan siapa yang paling menakutkan di sini," Makhluk itu kemudian turun dari atas pohon dan menampakkan dirinya dengan wajah yang paling menyeramkan

*Wusshh!!

"Hmmm, ngapain berdiri disitu menghalangi orang jalan, minggir!!" seru gadis itu tanpa rasa takut sedikitpun padanya

Makhluk itu menatap nyalang kepadanya, mata yang memerah dengan tatapan mematikan tidak membuat Tania ketakutan.

"Jangan melotot, nanti aku colok nih!" ancam Tania

"Nih aku pinjaman sisir buat sisiran, biar rapi tuh rambutnya gak acak-acakan lagi, besok kalau ketemu lagi aku bawain skin care biar muka lo gak pucat, sama obat tetes mata deh biar matanya gak merah lagi," tambah Tania memberikan sisir pada si Kunti

"Sue, seumur-umur baru kali ini gue di pecundangi sama bocah bau kencur, bukannya takut sama gue malah gue dikasih sisir. Rasanya aku gagal jadi makhluk bernama Kuntilanak yang terkenal menyeramkan, uwwaaaa!!"

"Dih cengeng!" celetuk Tania meninggalkan tempat itu

Ia berjalan menuju ruang sekretariat pendaftaran siswa baru.

Tania merasakan banyak energi negatif di dalam bangunan itu, sebagai seorang yang terlahir dengan indera keenam, ia bisa melihat semua makhluk astral yang ada di sana. Tapi semuanya tidak membuat Tania takut, karena ia selalu berpikir selama dia tidak mengganggunya dan saling menghormati dan hidup berdampingan maka mereka juga tidak akan mengganggunya.

"Ngapain ngikutin gue!!, pergi Sono!!" seru Tania ketika seorang hantu anak kecil mengikutinya

"Aku suka sama kamu, dan aku mau ikut sama kamu,"

"Gundulmu, gue gak suka sama Lo, pergi Sono!!" hardik Tania membuat hantu anak kecil itu langsung pergi meninggalkannya

"Selamat pagi, saya Tania mau mendaftar di sekolah ini apa masih bisa?"

"Sebenarnya pendaftaran sudah ditutup sih, tapi karena kamu satu-satunya pendaftar perempuan, kami akan memberikan hak istimewa buat kamu," ucap seorang pria tua memberikan formulir pendaftaran kepadanya

"Terima kasih banyak pak," jawab Tania memasukkan formulirnya

"Eiit, mau kemana!" cegah lelaki itu ketika Tania hendak meninggalkan ruangan itu

"Mau pulang pak, besok aku baru kembali lagi untuk mengembalikan formulir ini bersama syarat-syarat pendaftarannya," jawab Tania

"Gak bisa, pokoknya harus di isi sekarang formulirnya, terus syarat-syaratnya harus diserahkan besok pukul delapan pagi,"

"Ok, pak," Tania segera mengisi formulir pendaftarannya

"Jangan ganggu, balikin pulpen gue atau lo gue bikin mamp*s!!" seru Tania kepada makhluk astral yang coba mengganggunya

Lelaki itu hanya menatap lekat kepada Tania yang dianggapnya aneh karena suka berbicara sendiri.

Anak yang aneh, pantas saja dia mau masuk sini,

Setelah selesai mengisi formulir pendaftaran ia kemudian menyerahkan kertas itu kepada lelaki di depannya.

"Jangan lupa besok jam delapan ya, dan kamu bisa lihat pengumuman penerimaan siswa baru pukul dua siangnya," ucap lelaki itu.

"Baik pak," Tania segera pergi meninggalkan ruangan itu.

Tahun ini ada pendaftar perempuan di sekolah ini, pasti akan banyak kejadian aneh yang akan terjadi di sekolah ini,

**************

"Selamat siang suhu, lama tak jumpa apa kabar?" tanya Rangga sumringah

"Baik Ran, ngomong-ngomong kemana aja kami beberapa bulan ini tidak kelihatan?" tanya Kuncoro

"Aku dari Singosari Malang, menemani sahabatku di sana, baru Minggu kemarin aku kembali ke Jakarta, dan langsung ingin menemui suhu karena ada sesuatu yang harus aku sampaikan pada anda,"

"Jangan bilang kamu akan mengajakku dalam rapat dadakan pengurus persatuan paranormal se Indonesa,"

"Benar suhu, Mbah Ngadimin yang memintaku mengajak anda, dan menyampaikan surat ini," Rangga memberikan sebuah surat kepada Kuncoro

"Sudah berkali-kali aku mengatakan jika aku tidak tertarik untuk menjadi pengurus PPI (Persatuan Paranormal Inndonesa, alah satu organisasi yang menaungi paranormal seluruh Indonesia,),"

"Tapi kami membutuhkan anda suhu, sebagai pengganti Mbah Tejo yang sudah wafat, karena tidak ada satupun kandidat lainnya yang bisa menandingi kekuatan anda,"

"Aku tidak mau,"

"Kenapa suhu, apa karena Mbah Jaler?" tanya Rangga

"Sudahlah, kamu tidak perlu tahu kenapa, yang jelas aku tidak mau ikut,"

"Aku mohon suhu bisa datang ke sana dua hari lagi," Rangga kemudian berpamitan pulang, ketika ia berjalan menuju ke gerbang rumah itu, ia berpapasan dengan Tania.

"Kamu pasti Tania, tidak disangka kamu sudah besar sekarang," ucap Rangga

"Jangan sok kenal," sahut Tania

"Tentu saja aku kenal kamu, aku yang sering mandiin kamu saat kamu kecil," bisik Rangga membuat wajah Tania memerah

"Satu lagi, aku ini adalah calon suami kamu, jadi kamu harus sopan ya sama sama aku," ucap Rangga tersenyum simpul padanya

"Jangan ngarep!" jawab Tania menjulurkan lidahnya membuat Rangga terkekeh melihatnya

Tania menghela nafas panjang dan kemudian menatap intens kearah Rangga .

Kamu pasti bisa menyelamatkannya Tania, kamu bisa!!

Tiba-tiba Tania melihat seseorang yang sedang terkapar di depannya bersama seorang pemuda yang tidak asing baginya.

"Aish, sepertinya kedatangan mu ke sini hanya akan membawa bencana untuk ayahku, jadi kalau bisa jangan dekat-dekat ayahku, dan jangan temui lagi ayahku," ucap Tania

"Memangnya kenapa?" tanya Rangga

"Ayahku akan berada dalam bahaya jika bersamamu, kau tidak perlu tahu alasannya kenapa," sahut Tania

"Apa kau bisa melihat kejadian masa depan?" tanya Rangga

"Yuhuu, kecuali masa depan kamu, aku belum bisa membacanya, karena masa depanmu begitu suram," ucap Tania sambil terkekeh

"Sue Lo!!" seru Rangga, kemudian pergi meninggalkannya

"Ka Rangga!!" seru Tania menghampiri lelaki itu

"Udah ingat nama gue?" tanya Rangga mengacak-acak rambut Tania

"Tentu saja, siapa lagi dukun paling jail tapi paling sayang sama Tania," gadis itu kemudian memeluknya erat

"Kamu benar Tania, sekarang kamu sudah besar dan cantik, kelas berapa kamu?" tanya Rangga

"Baru mau masuk STM, besok pengumumannya. Doain aku diterima ya ka,"

"So pasti, bila perlu Kaka bikin kertas pengumuman itu, hasilnya cuma kamu yang diterima di sana," jawab Rangga

"Jangan dong, kasian yang lainnya,"

"Iya, Tania sayang, yaudah Kaka pulang dulu, besok Kaka balik lagi,"

"Iya, Tania tunggu jam tujuh, kalau gak datang Tania gak mau jadi calon istri Kaka," jawab gadis itu

"Dasar, tadi sok-sokan nolak Kaka, sekarang malah Lo yang ngarep. Biasalah gak ada yang bisa menolak pesona dukun ganteng kaya gue," sahut Rangga tersenyum kearahnya

"Diih, kegeeran!!" seru Tania berjalan meninggalkan Rangga

Bab. 3

Sudah jam tujuh tiga puluh menit tapi ia Rangga belum datang, pasti dia tidak datang.

Tania berjalan lesu meninggalkan area rumahnya.

Hari ini aku mau naik bus saja, sekalian jalan-jalan.

*Ciiiit!!!

"Sorry gue telat!!" Rangga menghentikan motornya didepan Tania dan memberikan helm padanya.

"Aku kira Kaka tidak datang,"

"Mana mungkin aku bisa mengecewakan adikku yang paling cantik ini," ujar Rangga mengacak-acak rambut Tania

Huft, jadi selama ini dia hanya menganggap aku sebagai adiknya saja, keterlaluan sekali, apa dia tidak pernah mengerti perasaanku padanya, Akh sial!!, kenapa aku jadi patah hati begini!!

"Lo kenapa?, kok mendadak diem?" tanya Rangga

"Akh tidak, aku cuma shock aja lihat Ka Rangga benar-benar datang mengantar aku ke sekolah. Aku jadi terharu karena selama ini aku selalu berangkat ke sekolah sendiri, dan tidak ada yang mengantar jemput aku," jawab Tania sedih

"Jangan sedih, sekarang kau bisa anggap aku sebagai kakak kamu, dan panggil aku jika kau butuh bantuanku, aku akan datang," jawab Rangga

"Jiaaah, kaya lagunya stinky, sebut namaku jika kau rindukan aku, aku akan datang, wkwkwk," goda Tania sambil terkekeh

"Iyeh, udah sekarang pegangan, Max Biaggi mau melesat, berangkat!!" Rangga segera melesatkan motornya menuju ke STM Kusuma

"Hmmm, sekolah ini sangat angker, kamu harus hati-hati, kalau ada apa-apa panggil Kaka,"

"Iya Ka, yaudah aku masuk dulu," Tania segera masuk ke area pendaftaran sedangkan Rangga menunggunya di luar.

Gadis itu segera menuju kerumunan orang yang sedang melihat papan pengumuman.

Matanya berbinar-binar ketika melihat namanya ada di papan itu.

"Yeah, aku diterima!!, aku lulus!!" teriak Tania kegirangan

***********

"Memangnya kenapa kamu milih sekolah di sana, yang mayoritas muridnya adalah laki-laki, apa kamu tidak takut?" tanya Rangga

"Justru aku takut dengan sekolah yang siswanya banyak perempuannya. Karena mereka akan terus mengolok-olok aku karena ayahku seorang dukun,"

"Aish, jaman milenial masih ada aja bullying, kamu harus lawan dong, jangan diem aja,"

"Tentu saja, aku tidak akan diam jika ada yang menindas ku. Aku akan melawannya sekuat tenaga ku,"

"Good, begitu juga disekolah barumu itu, kalau ada yang macam-macam dengan kamu, sikat saja, fighting!!" seru Rangga

"Fighting!!"

***********

Pertama-tama aku harus memotong rambutku menyerupai anak laki-laki, aku tidak mau mereka mengenaliku sebagai anak perempuan, aku ingin sama dengan mereka, rambut, pakaian dan dada rata.

"Kenapa kamu memotong rambut mu seperti itu Tania?" tanya Kuncoro, ia kaget ketika melihat putrinya mencukur rambutnya seperti seorang laki-laki.

"Aku tidak mau mereka melihat aku sebagai perempuan, aku mau sama dengan mereka menjadi laki-laki, agar mereka tidak canggung denganku," jawab Tania

"Tapi tetap saja, wajahmu itu tidak seperti seorang laki-laki, suaramu juga. Jadilah diri kamu sendiri, jangan jadi orang lain. Karena itu akan menyusahkan kamu sendiri,"

"Baik ayah," Tania segera mencium tangan Kuncoro dan pergi meninggalkan rumahnya

Hari pertama ke sekolah rasanya sudah tidak sabar aku ingin bertemu dengan teman-teman baruku, apa mereka baik dan mau menerimaku atau sama saja dengan teman-temanku dulu,

Setibanya disekolah Tania segera mencari ruang kelasnya .

"Oh, lihatlah, bukan hanya Korea yang punya cowok cantik, tapi di kelas kita juga ada cowok cantik!" seru seorang laki-laki menatap Tania dari ujung kepala sampai ujung kaki

"Wah, kau benar!. Lihat saja wajahnya yang manis, bibirnya yang merah dan dadanya....," Tania segera menepis tangan Lelaki itu yang mencoba menyentuh dadanya

"Jangan macam-macam, atau aku mau merasakan bogem mentah ku!" hardik Tania mengepalkan tangannya

"Wew, galak juga, Bagaimana kalau kau duduk di sampingku." lelaki itu kemudian mengajak Tania duduk di sampingnya

"Kau tidak usah takut, meskipun wajahku ini paling tampan diantara mereka tapi aku paling jago dalam hal berkelahi, dan satu lagi semua cewek-cewek akan segera takluk padaku ketika melihat wajahku yang rupawan. Btw perkenalkan aku Leon cowok terganteng di kelas ini," ucap lelaki itu mengerlingkan matanya

"Tania," jawab gadis itu singkat

"Ternyata rumor yang menyatakan kalau ada siswa perempuan di sekolah ini ternyata benar, jadi kau rupanya cewek itu?" tanya Leon

"Iya,"

"CK, CK, kau ini benar-benar irit bicara, tapi lupakan saja seharusnya kau merasa beruntung karena bisa duduk di samping Leon cowok idola para wanita,"

"Gue Abi, cowok paling cute disini,"

"Tania,"

"Gue Rain, cowok paling modis dan fashionable disini,"

"Tania,"

"Jadi sekarang kita berempat adalah teman satu geng!!" seru mereka beradu TOS

"Minggir!!" teriak salah seorang yang baru memasuki ruang kelas

Mereka kemudian menyuruh seseorang untuk memberikan kursinya kepada mereka.

"Hadeeh, kenapa harus satu kelas lagi sama preman pasar itu sih," keluh Leon

"Apa kamu kenal mereka?" tanya Tania

"Hmmm, kami satu kelas di SMP Karya Bakti," sahut Leon

Seorang lelaki menatap lekat kearah Leon dan mendekatinya.

"Aish, kenapa gue harus sekelas sama cowok-cowok banci kaya mereka, hey kalian ini cocoknya masuk SMEA bukan STM, karena disini bukan tempatnya anak-anak manja kaya kalian, tapi disini tempatnya para lelaki jantan!" hardik seorang lelaki itu melirik kearah Leon

"Apa kau bilang Bangs*t!!" jawab Leon mengepalkan tangannya

"Wow, Lo berani menantang gue sekarang, apa kau sudah siap babak belur!" ancam Vitiy

"Dasar Brengsek!" Leo segera melompat dari mejanya dan menghajar Vito dengan membabi buta, keduanya kemudian saling adu jotos hingga seorang guru memisahkan mereka

"Kalian ke kantor sekarang!!" seru guru itu

Keduanya kemudian digelandang menuju ke ruang guru.

"Kira-kira mereka akan dihukum apa ya?" tanya Abi,

"Paling disuruh membersihkan bengkel atau membersihkan toilet," jawab Rain

"Isshh, joroknya aku gak mau kayak gitu," sahut Abi

**Kriiing, kriing!!!!

Semua siswa segera bergegas keluar memenuhi kantin sekolah untuk mengisi perut mereka.

"Sudah jam istirahat, tapi mereka belum dikeluarkan juga dari ruang BK, kasian sekali Leon dia pasti lapar karena belum makan," ucap Abi

"Apa kalian sudah berteman lama dengan Leon?" tanya Tania

"Iya, kita sudah berteman dari kami TK, dan kami selalu masuk ke sekolah yang sama. Meskipun sebenarnya aku tidak mau masuk STM, tapi karena Leon dan Rain masuk sekolah ini, aku jadi ikutan deh," jawab Abi

"Oh ya, asal kalian tahu kakakku juga sekolah disini, dia kelas dua belas sekarang!" tambah Abi

"Btw, bagaimana kalau kita bawakan makanan buat Leon ke ruang BK," ucap Rain

"It's good idea!"

"Ayo!!" mereka kemudian bergegas menuju ke ruang BK

"Braakkk!!!" tiba-tiba seseorang dengan sengaja menabrak makanan yang mereka bawa hingga jatuh ke lantai.

"Kalian sengaja kan menabrak makanan kami!!" seru Rain

"Memangnya kalau iya kenapa, apa kalian akan menghajar ku. Kalian ini cuma cowok-cowok banci yang tidak bisa apa-apa jadi jangan shock deh, apalagi ni cewek yang berlaga seperti seorang cowok. Cih, jangan-jangan kamu masuk ke sini cuma ingin menjadi primadona disini. Kamu ingin semua laki-laki yang ada disini menyukaimu, karena hanya kamu satu-satunya wanita disini, jangan harap kau bisa menaklukkan hati kami dengan wajah jelek mu itu. Sayang sekali gadis berdada rata sepertimu bukan tipe gue!!" ujar lelaki itu membuat Tania mengepalkan tangannya

"Jaga mulutmu brengsek!!" seru Abi

"Oh, ternyata Abi si anak mamah berani menggertak ku, Daebak!!!, jangan-jangan dia sudah terpikat dengan anak dukun itu, jangan kira dengan merubah penampilan mu tidak akan membuat kami tidak tahu kalau Lo adalah Tania si anak dukun Kuncoro yang suka menyantet para pejabat!!" seru lelaki itu membuat Tania langsung melesatkan tinju kearahnya.

*Buuugghh!!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!