NovelToon NovelToon

The Power Of Garuda

Prolog

Pada tahun 2817 muncul sebuah fenomena aneh terjadi di muka bumi, hal ini terjadi ketika sebuah ledakan misterius yang terjadi di luar angkasa dan radius ledakan itu sampai ke planet bumi, semua orang yang terkena efek ledakan itu tiba-tiba saja memiliki kekuatan sihir seperti yang ada di novel, komik, atau pun anime dengan genre fantasi.

Setelah fenomena itu terjadi, tentu saja bumi mengalami kekacauan yang luar biasa, karena manusia yang alaminya tidak memiliki kekuatan sihir tiba-tiba memilikinya, tapi untungnya setelah beberapa tahun bumi kembali tenang dan para ilmuan mulai mempelajari sihir yang terdapat dalam tubuh manusia.

Menurut para ilmuan, hampir semua sihir yang ada di dalam manusia sesuai dengan elemen yang ada di alam semesta, lalu beberapa manusia memiliki kekuatan sihir dengan tipe Unique Magic yaitu seperti teleknesis, Zero Gravity, dan masih banyak lagi, lalu kekuatan yang paling kuat serta paling berbahaya jika di salah gunakan, yaitu kekuatan dari monster, makhluk ataupun dewa-dewi dari Mitologi.

Seluruh pemimpin negara berkumpul di satu tempat untuk mendiskusikan tentang kekuatan ini dan mereka pun sepakat untuk menamai kekuatan sihir itu dengan nama 'Milend' untuk orang yang mempunyai kekuatan makhluk mitologi.

Setiap orang yang memiliki kekuatan milend dan orang yang memiliki kekuatan sihir biasa diwajibkan untuk masuk ke sekolah sihir yang ada di setiap kota agar mereka dapat mengendalikan sekaligus agar tidak menyalahgunakan kekuatan sihir tersebut.

Andrian Purwira, seorang siswa di sekolah sihir Jakarta adalah seorang manusia yang memiliki kekuatan sihir terkecil di dunia, karena kekuatan kecilnya itu Andrian selalu di bully oleh murid-murid sekolah sihir.

Untungnya Andrian memiliki dua teman masa kecil yang baik kepadanya, karena dukungan dari kedua teman masa kecilnya, Andrian selalu berlatih untuk menjadi lebih kuat.

***

Di sebuah rumah yang sederhana, terdapat seorang remaja yang sedang membersihkan rumahnya sekaligus berkemas untuk pergi ke sekolah sihir Jakarta dan remaja itu adalah Andrian Purwira, sekarang dia sudah kelas 11 yang berarti dia diwajibkan untuk pindah sekolah ke sekolah sihir.

Sistem pembelajaran sekarang di ubah dimana kelas 1 sampai kelas 10 diwajibkan untuk belajar seperti murid biasa, sedangkan saat kelas 11 mereka yang memiliki kekuatan sihir akan di pindahkan ke sekolah sihir dana akan belajar di sekolah sihir tersebut selama dua tahun.

Andrian yang sudah membersihkan ruang makan pergi ke kamar kakeknya untuk membersihkan debu-debu di kamarnya, saat Andrian masuk ke dalam kamar kakeknya, terlihat kamar yang sangat rapi dan bisa terbilang tidak usah di bersihkan, tapi karena dia nanti akan jarang pulang dia harus membersihkan seluruh ruangan untuk terakhir kalinya.

"Sudah lama aku tidak ke kamar Kakek." Andrian mulai membersihkan debu-debu yang menempel di barang-barang kakeknya sampai dia mendengar sebuah barang yang jatuh dekat kakinya.

"Apa ini? Sebuah kunci?" Andrian mengambil kunci itu dan setelah dia mengambilnya, sebuah cahaya berwarna emas muncul di bawah kasur Kakeknya, karena dia penasaran, Andrian langsung melihat ke bawah kasur Kakeknya dan dia melihat sebuah peti.

"Sebuah Peti?" Andrian mengambil Peti yang terbilang cukup kecil itu dan membuka Gembok yang mengunci peti itu dan membuka petinya, isi dari peti itu hannyalah sebuah buku usang dan selembar kertas.

"..." Andrian mengambil kertas itu dan membaca tulisan yang ada di kertas itu.

" 'Cucuku Andrian, jika kau sudah membuka kotak ini maka ambil lah buku yang ada di dalam kotak, buku itu akan memberimu perlindungan sekaligus kekuatan' ." Setelah Andrian membaca suratnya, dia mengambil buku usang itu dan melihat tulisan di dalam buku itu yang ternyata tulisan di buku itu adalah aksara Jawa.

"Oi yang benar saja, bagaimana aku bisa membacanya jika tulisannya aksara Jawa?" Andrian tidak habis pikir kenapa kakeknya memberikan buku usang ini kepadanya.

"Ya sudahlah, mungkin ini sebuah jimat yang akan melindungiku nanti." Setelah membersihkan kamar kakeknya. Andrian mengambil buku usang itu dan mengunci kamar kakeknya, setelah itu dia mengambil barang-barang yang di perlukan dan pergi ke sekolah sihir Jakarta.

Chapter 1 - hari pertama sekolah

"Sepertinya aku terlalu lama membersihkan rumah ya." Andrian melihat jam tangannya yang menampilkan pukul [06:30]. Walaupun Andrian berangkat agak siang namun dia tidak terlalu memedulikannya karena jarak antara rumah dan Sekolah Sihir Jakarta tidak terlalu jauh.

"Ya tidak apa lah, lagi pula jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh." Di saat Andrian sedang santai-santainya berjalan menuju sekolah, tiba-tiba saja sebuah sihir pisau air melesat ke arahnya.

Andrian langsung menghindari pisau itu dan Andrian melihat seorang gadis meluncurkan pisau air ke arahnya. Andrian terus menghindari seluruh pisau air tersebut dan tiba-tiba saja seorang pria menyerangnya dari belakang, untungnya Andrian mempunyai insting yang bagus, jadi dia bisa menghindari serangan orang itu dengan mudah.

Kedua orang itu secara bersamaan menyerang Andrian dan dengan cepat Andrian mengunci pergerakan mereka sebelum mereka bisa menyentuh tubuh Andrian.

"Kalian masih butuh sepuluh tahun untuk bisa mengalahkanku, Andre, Putri." Andrian melepaskan kedua orang itu yang bernama Andre dan Putri itu lalu merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan.

"Ya mungkin kau benar ya Andrian, lagi pula kau itu memiliki insting yang hebat." Ucap Andre. Andre adalah salah satu teman masa kecil Andrian yang tergila-gila dengan kekuatan fisik atau bisa dibilang dia adalah teman Andrian yang memiliki otak otot.

"Seperti yang di harapkan dari Andrian, selalu lolos dari serangan kejutan, mungkin kau akan di benci oleh class Assassin loh." Ucap Putri. Putri juga adalah salah satu teman masa kecil Andrian, dia selalu dekat dengan Andrian bahkan ada yang menyangka kalau mereka adalah adik kakak atau bahkan berpacaran dengan Andrian.

"Ya terserah lah, ngomong-ngomong kalian akan mengambil class apa nanti?" Tanya Andrian kepada mereka berdua sambil melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

"Aku mengambil class one for all." Jawab Putri. Class One For All adalah Class yang di ambil oleh murid yang bisa menjadi tank, Archer, Arkmage, dan Saber.

"Kalau aku tentu saja mengambil class tanker agar bisa melindungi kalian berdua!." Andre menjawab pertanyaan Andrian sambil memamerkan otot-ototnya dan hal itu sudah menjadi hal yang biasa, namun tetap saja membuat Andrian dan Putri sedikit terganggu.

"Bisakah kau hentikan itu setiap menjawab tentang kekuatanmu?" Andrian menatap Andre dengan tatapan datar karena dia sudah bosan melihat Andre berpose seperti itu.

"Ck.. Ck.. Ck.. Kau tidak mengerti ya Andrian, justru jika kita berpose seperti ini maka orang lain tidak akan meremehkanku!" Jawab Andre sambil menunjukkan ototnya lagi, Andrian hanya bisa diam dan membiarkan Andre memamerkan.

"Andre ototmu itu lebih kecil dari Andrian jadi jangan mengatakan hal ngawur seperti itu." Perkataan Putri membuat Andre lusuh seketika seperti orang yang belum makan selama seminggu.

"Seperti yang diharapkan dari putri sang penghancur semangat." Andrian sedikit terkekeh ketika melihat Putri mengejek Andre.

"Apa-apaan dengan sebutan itu." Putri mengembung-kan pipinya sebelah saat mendengar ejekan Andrian.

"Maaf-maaf, lihat, gerbang sekolah sudah kelihatan." Andrian menunjuk ke depan dimana terdapat banyak sekali murid baru dan lama di sekitar gerbang sekolah. Ada juga seorang tentara yang menjaga gerbang sekolah.

Berbeda dari sekolah yang lain, sekolah sihir yang ada di seluruh Indonesia di jaga oleh tentara sedangkan sekolah biasa dijaga oleh polisi, hal ini untuk mencegah adanya penyusup yang masuk ke dalam sekolah dan melakukan yang tidak-tidak, penjagaan juga tidak hanya di gerbang sekolah namun di beberapa tempat juga seperti ruangan yang jarang dipakai atau di tempat yang sepi.

"Akhirnya sampai juga, oi Andrian berdoa lah agar sekelas dengan kita berdua." Ucap Andre yang masuk ke dalam sekolah dan menuju papan pengumuman untuk melihat pembagian kelas.

"Justru seharusnya kau yang berdoa Andre, bukannya nilai akademikmu itu pas-pasan?" Tanya Andrian sambil meremehkan Andre dan membuat Putri menahan tawanya karena Andre selalu tidak sadar kalau nilai pelajarannya belum pernah menyamai Andrian.

"Pfft kau dengar itu Andre? Harusnya kau yang sadar diri hahahahah" Putri tertawa terbahak-bahak sambil memukul-mukul punggung Andre dengan pelan.

"Hmm... kurasa itu tidak sepenuhnya benar karena aku telah belajar habis-habisan sebelum ujian untuk mengalahkanmu Andrian!" Andre menunjuk Andrian dan terlihat meremehkannya, Andrian yang mendengar itu mulai tertarik karena nanti akan ada sebuah tes akademik saat di hari pertama sekolah.

"Hoh... kalau begitu begini saja, kalau kau lebih unggul dalam satu pelajaran dariku maka aku akan mentraktirmu, bagaimana?".

"Heh boleh saja, kalau begitu, kalau aku tidak mengungguli nilaimu maka aku bersedia menjadi samsak tinjumu." Mereka berdua pun berjabat tangan setelah melakukan perjanjian namun Andrian merasa aneh dengan apa yang dijanjikan Andre.

"Aku lebih senang jika kau mentraktirku makanan."

"Jangan katakan itu seolah kau itu seorang 'masokis' Andre." Ucap Putri dengan muka datarnya.

"Kupikir siapa yang bersenang-senang di sini, ternyata kalian bertiga ya." Andrian, Andre, dan Putri langsung menengok ke arah orang yang baru saja menghampiri mereka.

"Firdaus? Sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu sebagai calon guardian pancasila?" Andrian yang pertama kali menyapa orang yang bernama Firdaus itu. Dia adalah murid yang memiliki kekuatan Milend yang sangat kuat bahkan sampai masuk peringkat 2 murid terkuat di Asia. Di seragam sekolah khususnya terdapat lambang ASEAN dan bendera Indonesia.

"Ya seperti biasa, mengurus beberapa dokumen dan berlatih, hanya itu keseharianku, lalu kalian bertiga sendiri bagaimana?"

"Seperti yang kau lihat, kita sedang menunggu untuk di panggil menuju aula sekolah." Yang menjawab pertanyaan Firdaus hannyalah Andrian sedangkan Putri dan Andre terlihat kesal.

"Sepertinya aku belum di maafkan sepenuhnya ya." Saat Firdaus mengatakan itu pandangan Andrian menjadi tajam dan mengepalkan kedua tangannya.

"Asal kau tahu kalau aku juga belum memaafkanmu Firdaus, jangan harap kita bertiga bisa memaafkanmu setelah kejadian di hari itu." Ucap Andrian dengan tatapan penuh dengan hawa membunuh. Firdaus langsung tersenyum meremehkan setelah mendengar perkataan Andrian.

"Ya lagi pula aku tidak memerlukan ampunan dari manusia lemah seperti kalian dan juga waktu itu aku sedang melakukan percobaan dengan sihir baruku jadi aku tidak menduga akan hal yang seperti itu." Andrian langsung mengepalkan tangannya hingga urat-urat di tangannya menonjol.

"Cih dasar ********, kalau saja kita memiliki bukti kuat kau harusnya menginap di penjara saat ini." Firdaus hanya bisa tersenyum sinis dan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Andrian....." Putri langsung memeluk Andrian dari belakang dan memenangkan dirinya.

"Tidak apa putri, lagi pula ini hanya urusan keluargaku dan keluarga si ******** itu." Andrian memegang kedua tangan Putri dan melepaskan pelukannya.

"Kalau begitu sebaiknya kita pergi ke aula." Andrian bergegas ke aula dengan pandangan yang kosong."

"Tunggu Andrian, apa kau tidak ingin melihat pembagian kelas?" Andre dan Putri menyusul Andrian.

"Itu bisa dilakukan nanti kan? Sebaiknya kita ke aula dulu saja." Pandangan Andrian masih kosong sejak berbicara dengan firdaus, jika di ibaratkan Firdaus mengingatkan Andrian hal yang benar-benar tragis.

***

Setelah sampai di aula Andrian mencari kursi yang kosong, Andrian melihat tiga kursi kosong yang berada di depan, mereka bertiga pun duduk di kursi itu dan setelah beberapa menit mereka duduk bel sekolah berbunyi dan aula yang awalnya berisik seperti pasar menjadi hening. Di panggung yang ada di aula terdapat seorang laki-laki yang terlihat sudah menua dan memakai pakaian yang rapi.

"Selamat pagi calon siswa-siswi sekolah sihir Jakarta, nama saya adalah Suroto Wijayanto, saya adalah kepala sekolah sihir Jakarta." Suroto mulai berpidato selama dua jam, yang dibahas oleh Suroto saat berpidato adalah fasilitas , jadwal, dan peraturan yang berlaku di sekolah sihir.

Suroto menjelaskan fasilitas yang berupa peralatan olahraga, gym, tempat latihan khusus sihir, asrama, komputer dengan spesifikasi yang dibilang sangat bagus bahkan sering dipakai oleh Gamers, dilengkapi dengan WIFI dengan kecepatan internet sebesar 100GB per-detik untuk mengerjakan tugas sekaligus menghilangkan penat siswa siswi, setelah itu kantin, kolam renang dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan murid.

Setelah menjelaskan fasilitas, Suroto mulai menjelaskan jadwal pelatihan, jadwal pelatihan akan diberikan oleh guru wali kelas dan juga terdapat latihan khusus sesuai class masing-masing dan di hari Sabtu dan minggu sekolah diliburkan tetapi seluruh siswa dilarang untuk keluar lingkungan sekolah kecuali di keadaan tertentu.

Setelah menjelaskan jadwal pelatihan Suroto mulai menjelaskan peraturan yang mutlak saat berada di lingkungan sekolah sihir Jakarta.

Pertama tidak boleh menggunakan sihir di luar jam pelatihan kecuali sihir penyembuhan dan yang tidak melukai murid, kedua seluruh murid sekolah sihir Jakarta diwajibkan untuk menyelesaikan masalah pribadi dengan damai atau dengan latih tanding di arena yang sudah ditentukan, ketiga seluruh murid dilarang untuk keluar lingkungan sekolah kecuali di saat keadaan tertentu dan saat libur panjang.

Ketiga peraturan itu wajib di ikuti seluruh murid di sekolah sihir Jakarta, bila ada yang melanggar maka akan diberi sanksi yang setimpal.

"Kalau begitu sampai di sini saya menjelaskan tentang sekolah sihir Jakarta, apa ada yang ingin ditanyakan?" Suroto menunggu beberapa menit tetapi tidak ada yang mengangkat tangannya untuk menanyakan sesuatu.

"Kalau tidak ada yang ingin bertanya saya sudahi dulu, setelah ini kalian akan dipandu oleh ketua OSIS." Suroto pun keluar dari panggung dan digantikan oleh ketua OSIS.

"Nama saya adalah Tiara Alistrasi, saya adalah ketua OSIS di sekolah sihir Jakarta." Alistrasi mulai menyuruh seluruh siswa baru untuk berbaris sesuai dengan kelas masing-masing.

Andrian, Andre dan Putri yang belum mengetahui kelas mereka karena belum sempat melihatnya di papan pengumuman pergi menanyakan kelas mereka ke salah satu anggota osis yang memegang data siswa dan ternyata mereka bertiga akan masuk ke kelas yang sama.

Beberapa osis menjadi pemandu mereka untuk melihat-lihat lingkungan sekolah mulai dari tempat olahraga dan gym, setelah itu ke Lab Fisika, Kimia, dan Biologi, pemandu menjelaskan kalau ketiga lab itu hanya digunakan oleh beberapa murid yang ingin bereksperimen dan entah mengapa banyak murid yang terlihat lega saat mendengar itu.

Setelah melihat-lihat lab, pemandu mulai memandu siswa baru ke tempat latihan yang terlihat cukup luas, di sana terdapat lapangan terbuka dan beberapa GOR yang berjajar, selanjutnya adalah kelas yang akan siswa baru tempati.

Setelah melihat-lihat kelas pemandu menuju ke asrama siswa baru, asrama yang ditempati sesuai dengan kelas mereka masing-masing dan di setiap Asrama terdapat beberapa fasilitas khusus untuk berlatih seperti dojo dan tempat khusus untuk bermeditasi.

"Andrian Purwira!" Panggil seorang OSIS.

"Apa kau memanggilku?" Tanya Andrian sambil menghampiri anggota OSIS itu.

"Ini kunci kamarmu, di sana sudah ada barang-barangmu dan jangan sampai lupa kalau kau sekamar dengan murid lain." Andrian menerima kunci dari anggota OSIS itu.

"Kalau begitu saya pamit dulu." Anggota OSIS itu meninggalkan Andrian dan murid lainnya sedangkan Andrian pergi Ke kamarnya, setelah tiba di depan kamarnya, pintu kamar terlihat terbuka sedikit, Andrian pun membuka kamarnya dan melihat ada seorang lelaki berpenampilan simpel sedang meminum teh.

"Anu, apa kau teman sekamarku?" Tanya Andrian, lelaki itu terlihat baru sadar dengan kedatangan Andrian lalu menghampirinya.

"Perkenalkan, namaku Febrian Haryo, panggil saja Febri, kategori kekuatan sihirku adalah Unique magic yaitu Alchemist."

"Namaku Andrian Purwira kategori kekuatanku adalah elemen yaitu api, ya walaupun aku pengguna sihir element kekuatan sihir sangat kecil." Andrian mengatakan hal itu sembari terkekeh tapi Febrian terlihat tidak memedulikannya dan menjabat tangan Andrian.

"Ya jangan terlalu merendahkan diri, Apa kau ingin meminum segelas teh?" Febrian menyiapkan satu cangkir lalu mengisinya dengan teh yang masih panas.

"Terima kasih Febri." Andrian duduk di kursi lalu meminum Teh yang ada di cangkir tersebut.

"Andrian, apa kau masuk ke sekolah ini bersama temanmu?" Tanya Febri.

"Aku kesini dengan kedua temanku, yang satu class tanker dan yang satu class one for all, ngomong-ngomong class mu apa Febri?" Febri seperti tidak terlalu terkejut mendengarnya dan hanya meminum teh-nya dan mulai menjawab pertanyaan Andrian.

"Aku memilih class Saber, awalnya aku ingin memilih class one for all tapi sepertinya pelatihan khusus yang di berikan akan sangat sulit." Jawab Febrian yang sedang menghirup aroma teh.

"Sebaiknya kita bersiap-siap untuk besok." Andrian mulai menyiapkan seragam sekolah sihir Jakarta dan buku pelajaran yang akan dipelajari besok, Febrian pun melakukan hal yang sama, setelah mereka mempersiapkan semua keperluan untuk besok mereka berdua langsung tidur di kasur masing-masing.

***

Di pagi hari Andrian dan Febrian telah siap untuk pergi ke kelas, mereka berdua turun ke ruang makan yang ada di asrama dan di sana sudah banyak murid yang sudah sarapan.

"Selamat pagi." Andrian menyapa semua murid yang ada di sana, beberapa di antara mereka ada yang menyapa balik dan ada juga yang fokus dengan sarapannya.

Andrian dan Febri mulai mengambil lauk pauk dan nasi secukupnya, di sana juga terdapat roti dan selai tapi hanya beberapa orang yang sarapan dengan roti, dan di saat Andrian sedang sarapan terlihat Putri dan Andre menuju ruang makan.

"Yo Andrian, tidak aku sangka kalau kita akan sekelas." Andrian hanya bisa tersenyum lega karena mereka bertiga bisa satu kelas kembali.

"Kupikir kelas kita akan terpisah." Andre mulai mengambil makanan dan duduk di sebelah Andrian.

"Tunggu Andre, harusnya aku yang duduk di sebelah Andrian!" Putri langsung menarik-narik kerah baju Andre dan mencoba untuk membuatnya berdiri.

"Ba-baiklah Putri aku akan pindah jadi berhentilah menarik kerah bajuku!" Andre langsung pindah setelah baju kerahnya di tarik terus dan Putri langsung duduk di samping Andrian dan memakan sarapannya dengan tenang, sedangkan Andrian hanya bisa terkekeh melihat kelakuan Putri.

***

Setelah seluruh murid yang ada di sana selesai sarapan mereka semua langsung menuju kelas mereka dengan berlari membawa senjata latihan yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah, kenapa mereka berlari sambil membawa senjata? Karena mereka sedang di uji oleh kakak kelas mereka!

"Ada apa adik kelas?! Pergerakan kalian terlalu lambat!" Ucap seorang murid kelas 12 yang menggunakan great sword (pedang besar), murid itu mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga ke arah beberapa murid dan membuat beberapa orang terluka karena hantaman yang sangat keras sampai hampir tidak ada yang bisa menahannya.

Beruntungnya Andrian dan beberapa murid lainnya masih bisa bertahan dari serangan itu, selanjutnya di depan mereka sudah ada beberapa kakak kelas yang menghalangi jalan menuju kelas, Andrian mempercepat larinya dan langsung menusuk perut siswa itu dengan sangat cepat sampai-sampai tidak ada yang melihat pergerakannya.

Selanjutnya Andrian berlari secara zig-zag lalu mengayunkan pedangnya ke arah tangan dan membuat pedang yang digenggam oleh siswa itu terpental lalu Andrian memukul leher bagian belakang siswa itu dengan sangat keras sampai pingsan setelah itu Andrian membuat pingsan orang yang mencegat mereka lagi.

"Semuanya cepat bergegas sebelum bel sekolah berbunyi!" Teriak Andrian yang sudah mengalahkan semua siswa yang sudah mencegatnya, mereka semua langsung berlari ke dalam kelas dengan kecepatan maksimal mereka dan beruntungnya mereka memasuki kelas tepat saat bel berbunyi.

"Hah.. Hah... Hah... Sepertinya kita berhasil masuk kelas tepat waktu, untung saja tadi tidak ada kakak kelas yang memiliki class archer." Ucap seorang siswi yang terlihat lelah karena harus berhadapan dengan kakak kelas, apalagi latihan dadakan ini tidak diperbolehkan untuk memakai sihir apa-pun bentuknya kecuali untuk Class Arkmage.

"Selamat karena telah melewati ujian sesi pertama, selanjutnya kalian akan di uji secara akademik." Tiba-tiba seorang guru masuk ke kelas, para murid yang ada di sana langsung terkejut dengan kedatangan guru itu.

"Tadi diserang habis-habisan dan sekarang kita harus berpikir habis-habisan?" Ucap seorang siswa yang memakai penutup mata khusus.

"Berhentilah mengeluh dan cepat duduk di bangku kalian!" Semua murid yang ada di sana langsung mencari tempat duduk mereka dan setelah mereka duduk di bangku guru itu mulai membagikan sebuah kertas ujian.

chapter 2 - pelatihan

Setelah kelas XI-AI melakukan latihan dengan kakak kelas, mereka langsung diberikan ujian kertas untuk melihat seluruh minat atau keahlian murid di bidang akademik, semua Murid yang ada di sana terlihat fokus untuk mengerjakan soal yang ada di kertas ujian.

Beberapa di antara mereka terlihat kesulitan dan ada juga yang mengisi semua soal tanpa masalah terutama Andrian dan Putri, mereka berdua menyelesaikan semua soal kurang dari satu jam.

Andrian dan Putri memberikan kertas ujian itu kepada guru yang sedang mengawas dan hal itu membuat seluruh orang yang ada di dalam kelas terkejut.

"Oi kalian pasti curang saat mengerjakan soalnya kan?!!" Teriak seorang siswa dan tiba-tiba satu siswa lagi berdiri dan menunjuk Andrian dan Putri.

"Benar Kalian pasti melakukan kecurangan, lagi pula mana ada orang yang mengerjakan soal ujian sesulit ini kurang dari satu jam!!?" Beberapa murid mulai menuduh Andrian dan Putri tapi bukannya membenarkan semua tuduhan itu, mereka berdua malah dengan santainya duduk kembali di bangkunya.

"Sialan jangan abaikan aku!!" Salah satu siswa mulai mendekat ke arah Andrian tapi tiba-tiba sebuah penghapus menghantam wajahnya dengan sangat keras sampai pingsan

"Apa ada orang yang ingin membuat keributan lagi?" Ancam guru yang seperti sudah siap mengeluarkan pedang yang digantung di pinggangnya, dalam sekejap kelas yang tadi sedikit ribut menjadi tenang kembali.

Andrian langsung menghela nafas lega karena masalah tadi tidak diselesaikan dengan cara latih tanding. Setelah dua jam berlalu, akhirnya semua murid telah menyelesaikan ujiannya.

"Sepertinya sudah selesai semuanya. Setelah ini kalian istirahat selama setengah jam dan setelah itu pergi ke gor pelatihan untuk mengukur kekuatan sihir kalian!" Setelah memberitahu hal itu, guru itu langsung pergi keluar kelas.

beberapa murid yang tadi membuat kericuhan ingin menghampiri Andrian dan Putri tapi tiba-tiba saja Seorang siswi menghampiri Andrian dan hal itu membuat orang yang ingin menghampiri Andrian dan Putri mengurungkan niatnya.

"Hebat! Bagaimana cara kalian menyelesaikan soal sesulit itu kurang dari satu jam?!" Siswi itu tiba-tiba berbicara dengan Andrian.

Andrian terlihat kebingungan dengan pertanyaan siswi itu sedangkan putri sedikit kesal saat siswi itu mendekati Andrian.

"Aku hanya belajar apa yang perlu di pelajari, tidak lebih dari itu." Siswi itu langsung mencatat apa yang dikatakan oleh Andrian .

"Terima kasih atas saranmu, ngomong-ngomong namaku adalah Selvia sari." Siswi yang bernama Selvia itu langsung bersalaman dengan Andrian dan hal itu membuat Putri bertambah kesal.

"Namaku Andrian Purwira sedangkan dia adalah teman masa kecil ku yaitu-."

"Putri melani." Sebelum Andrian menyelesaikan perkataannya Putri langsung menjabat tangan Selvia sedikit kasar sambil memberitahu namanya, Setelah mereka berdua berkenalan, Selvia mulai berkenalan dengan murid yang lain.

Di saat murid yang lain mulai berkenalan dengan yang lain bel sekolah telah berbunyi dan itu menandakan semua murid harus segera pergi ke gor pelatihan untuk mengukur kekuatan sihir mereka.

Seluruh siswa kelas XI-AI langsung pergi ke gor pelatihan dan saat sudah sampai di sana sudah ada beberapa kelas yang sudah memulai pengukuran kekuatan sihir menggunakan alat yang bernama [Magic Parameter].

Alat itu akan mengukur kekuatan sihir murid sampai level tertinggi yaitu level 10, seluruh kelas memiliki Level standar masing-masing, seperti Class arcmage dengan kekuatan standar level 6 sedangkan Class saber kekuatan standar level 4, Class saber memiliki kekuatan standar paling kecil bukan berarti kebanyakan dari mereka lemah, tetapi di kelas saber banyak yang memiliki fisik di atas rata-rata manusia normal contohnya seperti Andrian.

Setelah murid kelas XI-AI menunggu selama setengah jam, akhirnya giliran mereka tiba, yang dipanggil pertama di kelas XI-AI adalah murid yang bernama Alvin Ghifari dengan kekuatan sihir level 6 dan selanjutnya adalah Andrian.

"Andrian Purwira, silakan untuk mengukur kekuatan sihirmu." Andrian pun maju ke depan dan meletakan kedua tangannya di sebuah bola seperti mutiara putih, Andrian mulai mengalirkan kekuatan sihirnya ke-kedua batu itu dan hasilnya adalah.

"Eh?... Kekuatan sihirmu berada di level 0,5?" Sontak Seluruh murid yang masih ada di gor terkejut melihat kekuatan sihir Andrian yang sangat kecil dan mulai membicarakan Andrian lalu menjelek-jelekkannya.

"Pfft apa-apaan dengan level kekuatan sihirnya itu?" [Siswa 1]

"Bahkan seorang bayi pun memiliki kekuatan sihir level 2." [Siswi 1]

"Sepertinya dia akan langsung kalah bila sedang melakukan latih tanding." [Siswa 2]

Hampir semua yang ada di dalam gor menertawakan Andrian tapi Andrian tidak merasa terganggu, tapi Andre dan Putri merasa kesal karena murid-murid itu mengejek Andrian. Kelas XI-AI melanjutkan pengukuran kekuatan sihir mereka.

Berikut daftar kekuatan sihir kelas XI-AI :

-Alvin: 6

-Andre: 5

-Andrian: 0,5

-Ahmad: 5

-Bagas: 6

-citra: 7

-celia: 6

-dandi: 5

-Erlangga: 7

-Febrian: 5

-gecia: 4

-Irfan: 5

-Kirigaya : 6

-Lumiya: 5

-Putri: 8

-Selvia: 7

Itu adalah seluruh data level kekuatan murid kelas XI-AI, setelah seluruh murid kelas XI-AI melakukan pengukuran kekuatan mereka semua langsung berjalan menuju arena lapangan terbuka untuk melakukan latihan rutin, Saat mereka tiba di arena lapangan terbuka di sana sudah ada guru yang menunggu mereka.

"Namaku adalah Tiora, mulai sekarang aku adalah guru pelatih kalian." Guru yang bernama Tiora itu memakai pakaian yang sederhana dan membawa sebuah great sword, dia terlihat sangat menakutkan karena badannya yang besar.

"Untuk latihan kalian hari ini adalah... Battle royale! Siapa-pun yang pingsan atau tidak bisa melanjutkan pertarungan kurang dari 10 menit setelah pertandingan dimulai maka dia diwajibkan untuk mengikuti kelas tambahan!"

"Ngomong-ngomong untuk senjata yang kalian pakai adalah senjata khusus untuk latihan, kalian bisa merasakan sakit tapi tidak akan terluka, Sekarang kalian bertarunglah sepuasnya!" Semua murid langsung bersemangat dan langsung berlarian ke dalam arena dan langsung mengambil senjata yang tergeletak di atas arena.

Beberapa orang sudah melakukan pertarungan tapi tentunya kebanyakan sedang mengincar Andrian yang memiliki kekuatan sihir yang kecil, walaupun Andrian memiliki kekuatan fisik yang besar tapi pasti akan tetap kalah dengan orang yang memiliki kekuatan kekuatan sihir yang berada di level 5 ke atas.

Andrian, Putri, dan Andre sedang menahan lima orang, mereka bertiga saling membelakangi punggung.

"Oi Bukannya bekerja sama itu curang!" Teriak Dandi yang mulai mengeluarkan pedangnya.

"Tapi setidaknya tidak ada aturan untuk tidak bekerja sama!" Putri langsung melesat ke arah Dandi dan menciptakan sebuah pedang yang terbuat dari air.

"Cih class one for all ya!" Dandi menahan serangan Putri dan menendang perutnya.

"Ugh!" Putri melakukan backflip beberapa kali dan menengok ke arah Andrian yang sedang menahan serangan panah dari murid bernama Ahmad.

"Sampai kapan kau akan terus menghindar!" Ahmad menembakkan tiga anak panah sekaligus ke arah Andrian dan Andrian berhasil menghindari dua anak panah dan satu anak panah mengenai bahunya.

"Cih." Andrian melesat dengan cepat ke arah Ahmad dan menebas badannya secara diagonal.

"Argghh!!" Ahmad melompat ke belakang sambil menembakkan beberapa anak panah.

"Kalau bukan pedang khusus latihan mungkin aku sudah mati." Ahmad mulai menyiapkan sihir khusus yang dia atur agar tidak memberikan luka berlebihan.

Ahmad mulai membidik Andrian yang sedang melesat ke arahnya. di depan anak panahnya terdapat lingkaran sihir berwarna merah dan setelah yakin dengan bidikannya, Ahmad langsung melepaskan anak panah dan anak panah itu langsung melesat dan melewati lingkaran sihir yang menyebabkan anak panah itu berubah menjadi burung Phoenix, burung Phoenix itu terus mengikuti Andrian ke mana pun dia lari.

"Sihir yang merepotkan!" Andrian berhenti dan mulai menggunakan kuda-kudanya.

"HEEYAAAT!" Andrian mengayunkan pedangnya secara horizontal dan membuat sebuah tebasan udara langsung menghantam Phoenix dan membuatnya menghilang.

"Mustahil, padahal dia tidak memiliki kekuatan sihir sama sekali!" Ahmad terlihat terkejut saat melihat Andrian mampu memusnahkan sihir Ahmad dan tiba-tiba saja Andrian menghilang dari pandangannya.

"Biar kuberi tahu sesuatu." Andrian tiba-tiba berada di belakang Ahmad.

"Jangan pernah meremehkan musuhmu walaupun dia memiliki kekuatan sihir yang sedikit." Ahmad tidak bisa berkata-kata lagi karena Andrian sudah siap menggorok leher Ahmad.

"Se-setidaknya jangan gorok leherku Andrian, pukul saja punggungku hingga aku pingsan." Andrian menghiraukan perkataan Ahmad dan langsung menggoroknya dan membuat dia pingsan.

"..." Andrian melihat ke sekeliling dan melihat Putri membantai murid berusaha mengalahkannya.

"Semoga nanti aku tidak melawan Putr-!!!" Andrian langsung melompat ke samping saat merasakan hawa membunuh yang cukup dekat dan di saat yang bersamaan Andre menghantam tanah dengan sangat keras menggunakan pedang besarnya.

"Cih tidak berhasil ya, aku pikir itu akan melukaimu Andrian." Andre langsung menggunakan kuda-kuda bertahan karena dia tahu kalau menyerang Andrian sama saja dengan bunuh diri.

"Andre, sudah kubilang berapa kali kalau serangan kejutan tidak akan mempan jika kau tidak menyembunyikan hawa membunuhmu itu!." Andrian mengeluarkan pedangnya sedikit dan bersiap untuk menyerang Andre.

"Jangan bilang kau akan menggunakan ilmu berpedang itu kan?" Andrian hanya tersenyum dan melesat dengan sangat cepat ke arah Andre dan mengayunkan pedangnya tepat di leher Andre tapi Andre mampu menahan serangan Andrian dan menyerang balik.

"Hampir saja." Andre menggunakan sihir tanah untuk mengunci kaki Andrian tapi sihir itu berhasil dihancurkan oleh Andrian dengan mudah.

"Jangan harap kau bisa mengunci pergerakanku semudah itu Andre!" Di saat Andrian dan Andre sedang bertarung, Putri terlihat kesulitan melawan murid bernama Alvin karena dia juga sama-sama seorang murid dengan kekuatan Milend.

"Rambut yang dapat berubah menjadi ular, sedikit kebal dengan serangan sihir air dan menggunakan penutup mata, apa kau memiliki kekuatan Milend dari Medusa?" Tanya Putri sambil menyiapkan sebuah sihir.

"Sepertinya aku tidak perlu menyembunyikan kekuatanku lagi." Alvin melepaskan penutup matanya dan membuat Putri tidak bisa bergerak karena salah satu kekuatan sihir Milend dari Medusa yang dapat membuat orang tidak bergerak jika menatap matanya.

"Sihir yang merepotkan!." Tangan dan kaki Putri mulai di lindungi sisik keras berwarna biru laut dan matanya berubah menjadi mata reptil.

"Jangan harap kau bisa keluar dari sihirku ini!." Kedua pupil mata Alvin mengeluarkan sebuah lingkaran sihir dan membuat Putri benar-benar tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

"Intimidasi!" Putri menggunakan sihir yang dapat membuat orang lain akan ketakutan ketika berhadapan dengannya dan hasilnya Alvin tidak bisa bergerak karena sihir itu. Putri mengeluarkan sihir khusus yang dapat menakuti lawannya di mana lawannya melihat Leviathan yang akan melahapnya.

"Sip sihirnya lepas!!" Putri melesat ke arah Alvin dan langsung meninju perutnya dengan sangat keras sampai terpental ke belakang, tidak sampai situ Putri langsung muncul di belakang Alvin dan menendang punggungnya ke atas dan setelah itu Putri Melapisi tangannya dengan sebuah sihir khusus dan muncul di atas Alvin lalu meninjunya sekuat tenaga hingga terbanting ke bawah dengan sangat keras dan menyebabkan arena latihan retak.

***

Saat ini Andrian sedang berbaring di kasur UKS dengan keadaan Pingsan, sepertinya tadi Andrian kalah saat melawan Andre dan jatuh pingsan.

"Sepertinya kali ini kau yang menang ya Andre." Ucap Putri kepada Andre.

"Begitulah, tapi aku tidak menyangka kalau kita berdua akan bertarung habis-habisan sampai Andrian pingsan." Putri dan Andre sedang berada di UKS menjaga Andrian, setelah menunggu beberapa jam, akhirnya Andrian terbangun dari pingsannya.

"Ugh..."

"Andrian?!" Putri langsung langsung memeluk Andrian yang baru saja sadar dari pingsannya sedangkan Andre hanya menghela nafas lega karena akhirnya Andrian sadar setelah pingsan selama berjam-jam.

"Tunggu dulu putri, kalau kau memelukku seerat ini bisa-bisa tulangku patah." Putri yang mendengar itu langsung berhenti memeluknya.

"Eh?! Maaf, tadi aku hanya Terlalu senang karena kau akhirnya sadar setelah pingsan selama Lima jam." Andrian langsung terkejut saat mengetahui kalau dirinya telah pingsan selama 5 jam, siapa sangka kalau dia akan pingsan selama itu hanya karena kalah bertarung dengan Andre.

"Eh?! Lima jam."

"Ya walaupun seharusnya kau pingsan selama sehari penuh jika terkena seranganku tadi, lalu bagaimana keadaanmu sekarang Andrian?" Andre memberikan segelas air kepada Andrian dan Andrian langsung minum dalam sekali tegukan.

"Berkat kau sekarang seluruh tubuhku menjadi sakit, untung saja tidak ada tulang yang retak atau patah." Andrian menggerak-gerakan badannya sedikit.

"Kalau itu terjadi berarti aku sudah melampauimu, kalau begitu aku pergi dulu ke asrama, sepertinya kakak kelas ada yang ingin berlatih denganku." Sebelum Andre meninggalkan UKS dia menyimpan bubur yang sudah di siapkan dari tadi di atas lemari kecil di samping kasur dan setelah itu Andre pergi dari UKS.

"Kau pasti lapar kan Andrian? Makanlah dulu." Putri mengambil bubur yang ada di atas lemari dan mulai menyuapi Andrian.

"Terima kasih putri." Setelah Andrian sarapan Putri menyuruh Andrian untuk beristirahat sampai benar-benar pulih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!