NovelToon NovelToon

Pembalasan Cinta Untuk Tuan Mafia

MALAM KELAM MELUKIS DENDAM

Malam mencekam menusuk hati Rosli, wanita dua puluh lima tahun yang kini terikat di sebuah kursi tua itu harus menyaksikan kekejaman ketua genk mafia terkejam di dunia ini sedang menyiksa ayah dan ibu Rosli.

Bugh... Bugh...

" Arghhh ampun tuan!" Teriak Abdullah, ayah Rosli ketika sebuah balok menghantam kaki rentanya. Sakit, rasanya sungguh sakit sekali. Bahkan mungkin tulang tulang tuanya telah patah atau remuk.

" Tolong jangan siksa ayah saya tuan hiks!" Pinta Rosli penuh harap.

" Siksa dia dan istrinya sampai mati!"

Bugh... Bugh...

" Ampun tuan arghhhh!!!!"

" Arghhh ayah, rasanya sakit sekali. Aku ingin mati saja."

Teriakan ayah dan ibu Rosli begitu memekakkan telinga. Hati Rosli menjerit, ingin sekali ia mengambil pistol di saku celana ketua genk mafia itu lalu menembaknya sampai mati. Namun apalah dayanya yang tidak bisa melakukan apa apa.

Darah berceceran di mana mana dari dalam tubuh kedua orang tua Rosli akibat siksaan yang di lakukan oleh ketua genk mafia tersebut beserta anak buahnya. Abdullah, ayah Rosli yang berprofesi sebagai seorang guru di hajar habis habisan oleh Pratam, seorang ketua genk mafia yang sangat di takuti oleh masyarakat sekitar.

Berawal dari Abdullah yang menegur anak dari salah satu anak buah Pratam membuat anak itu mengadukan perbuatannya kepada sang ayah. Tidak terima ada yang menyinggung anak buahnya, Pratam langsung mendatangi rumah Abdullah malam ini.

Bugh..

" Arghhhh" Kali ini teriakan mumun, ibu Rosli yang ikut di hajar oleh orang orang berhati iblis itu.

" Hiks... Ayah, ibu." Isak Rosli. Ia mencoba menggerakkan badannya lalu menarik tangannya berharap ikatan tali di tangannya bisa terlepas. Namun usahanya sia sia. Mendengar teriakan dan melihat siksaan yang di terima oleh kedua orang tuanya membuat Rosli begitu marah.

" Lepaskan orang tuaku!!!!" Teriak Rosli sekencang mungkin.

Pratam, pria berusia lima puluh tahun itu mengangkat tangannya menghentikan kegiatan anak buahnya. Ia membungkukkan badannya di depan Rosli.

" Kau sangat cantik sayang." Ucap Pratam mengelus pipi Rosli.

Cuih...

Rosli meludahi wajah bringas Pratam yang terdapat beberapa codet.

Pratam mengusap ludah Rosli yang mengotori wajah tampannya.

" Aku suka wanita liar seperti ini. Malam ini akan menjadi malam panjang kita berdua sayang." Pratam mencium pipi Rosli, Rosli memalingkan wajahnya membuat Pratam tersenyum menakutkan.

" Aku tidak sudi di sentuh oleh pria baj!ngan sepertimu. Lebih baik aku memberikan tubuhku kepada pria jalanan." Rosli bukan anak kecil atau remaja lagi, jadi ia tahu betul apa maksud ucapan Pratam tadi.

" Aku semakin tertantang dengan sikapmu sayang. Mari kita lakukan! Tapi sebelum itu, biarkan aku melenyapkan kedua orang tuamu dulu."

" Lanjutkan!" Titah Pratam kepada anak buahnya.

Bugh.. Bugh... Bugh...

Anak buah Pratam kembali menyiksa kedua orang tua Rosli hingga mereka menjerit kesakitan.

" Kalian benar benar tidak punya hati. Kalian iblis! Aku akan membalas perbuatan kalian semua. Tidak peduli aku mati atau hidup, aku bersumpah pada kalian, aku akan membalas perbuatan ini!!!! Aku mengutuk kalian semua!!! Tuhan akan menghukum kalian beserta keturunan kalian!!!!" Teriak Rosli.

Plak...

Pratam menampar Rosli dengan keras.

" Lancang sekali kau wanita rendahan!!!" Bentak Pratam. " Ayahmu yang bersalah, jadi silahkan kau kutuk ayahmu bukan aku atau anak buahku."

" Ayahku tidak bersalah, dia hanya menegur muridnya saja. Kalian lah yang bersalah. Tidak punya hati, benar benar iblis! Jika kalian punya anak perempuan, maka aku bersumpah! Anak perempuan kalian akan mengalami nasib yang sama denganku. Dia akan melihat kalian di siksa habis habisan seperti ini di depan matanya sendiri. Dan jika anak kalian laki laki, dia lah yang akan mendapat siksaan itu. Dia akan di keroyok oleh segerombolan orang orang jahat seperti ini sampai mati. Aku mengutuk kalian semua!!!" Teriak Rosli mengeluarkan sumpah serapahnya.

" Akan aku buat kau menyesali setiap kata yang keluar dari bibirmu nona manis."

Pratam mengeluarkan pistol dari saku celananya lalu menodongkan ke arah kedua orang tua Rosli. Melihat itu, Rosli menggelengkan kepala.

" Tidak, jangan lakukan itu tuan! Tembak saja aku! Bunuh aku! Tapi leaskan orang tuaku!!!" Rosli kembali berteriak, ia bergerak dengan gelisah. Ia sangat kenal dengan watak ketua gangstar satu itu.

Tiba tiba.

Dor... Dor...

" Ayah!!!!!!! Ibu!!!!!!" Teriak Rosli saat peluru tepat mengenai jantung ayah dan ibunya. Tak lama mereka menutup mata untuk selamanya.

" Arghhhh haaaa!!!!" Jerit tangis Rosli menggema memenuhi ruang tamu rumahnya. Dimana tetangganya? Kenapa tidak ada yang menolong? Mereka lebih memilih menulikan telinga dan membutakan mata daripada mereka ikut menanggung kematian. Mereka masih cukup waras untuk bertahan hidup, hingga tidak ada warga yang berani menolong mereka.

" Buang jasad mereka ke laut selatan. Aku akan menikmati malamku dengan wanita cantik ini." Titah Pratam.

" Baik tuan!"

Para anak buah Pratam keluar mengurus jasad kedua orang tua Rosli, sedangkan Pratam membuka tali yang mengikat tubuh Rosli.

" Bau tubuhmu harum sekali sayang. Aku semakin bersemangat untuk melakukannya." Pratam mencuri ciuman di leher Rosli. Rosli merasa jijik, ia pun menggigit telinga Pratam.

" Awh!!!! Dasar wanita sialan."

Setelah ikatan Rosli terbuka Pratam segera menyeret Rosli ke sebuah kamar. Kamar tamu yang selama ini jarang berpenghuni.

" Lepaskan aku tuan!"

Brugh...

Pratam mendorong tubuh Rosli ke ranjang, tak lupa ia pun mengunci pintunya lalu membuang kunci itu ke sembarang arah. Tubuhnya sudah di kuasai oleh nafsu yang membuncah. Ia membuka ikat pinggangnya sambil mendekat ke arah Rosli.

" Tidak, tolong jangan lakukan itu tuan!" Rosli beringsut, ia hendak kabur namun dengan sigap Pratam langsung menangkapnya.

Brugh...

Untuk kedua kalinya Pratam membanting tubuh Rosli di atas ranjang.

Srek...

" Ah jangan tuan!"

Pakaian yang dikenakan oleh Rosli terkoyak. Dengan penuh nafsu durjana, Pratam mengukung tubuh Rosli.

" Lepaskan aku! Jangan sentuh aku!!!!" Teriak Rosli berusaha melawan. Namun tenaganya kalah kuat dari Pratam.

Pratam mengunci pergerakan tangan Rosli lalu memusatkan untuk tubuhnya ke tubuh Rosli dengan kasar.

" Arghhh!!!!" Teriak Rosli saat tubuhnya terasa terbelah. Sakit, bahkan sangat sakit namun Pratam tidak mau mengampuninya. Ia justru bergerak dengan lincah dan keras memacu tubuhnya di atas tubuh Rosli. Air mata menetes membanjiri tubuh Rosli saat ini. Rasa sakit yang ia alami, akan ia balas suatu hari nanti jika ia di beri kesempatan selamat dari maut ini.

Satu jam, dua jam, tiga jam bahkan hingga lima jam lamanya Pratam menyiksa tubuh Rosli demi kepentingan dirinya sendiri. Entah mengapa, menj#m#h tubuh Rosli membuat Pratam seperti terlahir muda kembali. Ia tidak menyangka tubuh wanita di bawahnya ini menjadi candu baginya. Selama ini belum pernah ada wanita yang membuatnya seperti ini.

Tubuh Rosli melemah, rasanya seluruh tulang belulangnya remuk tak tersisa. Bahkan akibat detakan jantung yang tidak normal terlalu lama membuat dadanya terasa sesak, pandangannya kabur. Ingin sekali ia memejamkan mata namun Pratam segera menamparnya.

Plak...

" Jaga kesadaranmu! Aku tidak suka bermain dengan boneka."

Rosli yang sudah tidak berdaya tersenyum sinis, "Jangan biarkan aku hidup Pratam, kalau tidak aku akan melaporkan perbuatanmu ini pada istrimu. Bukan kah kau sangat takut dengan istrimu? Kau akan melihat bagaimana istrimu membencimu."

Deg...

Pratam sempat menghentikan kegiatannya. " Jangan sok tahu! Aku tidak takut pada siapapun." Kilah Pratam melanjutkan kegiatannya.

Namun memang benar, Pratam begitu menyayangi sang istri meskipun ia terkenal kejam dan garang. Perjuangan dirinya untuk mendapatkan sang istri tidaklah mudah. Khawatir ancaman Rosli jadi kenyataan, ia pun segera turun dari tubuh Rosli. Ia mencari celananya lalu mengambil pistol dan mengarahkannya kepada Rosli.

" Kau yang memaksaku melakukan ini!"

Dor...

Tubuh Rosli sempat melengkung ke atas saat timah panas menembus jantungnya. Darah pun keluar dari mulutnya, namun ia sempat tersenyum mengejek kepada Pratam.

" Ayah ibu, aku ikut bersama kalian. Jika ada kesempatan dari Tuhan untuk aku terlahir kembali, maka orang pertama yang akan aku cari yaitu kamu, Pratam. Aku akan membalaskan dendamku sampai kau melenyapkan dirimu sendiri. Itu sumpah ku padamu Pratam."

Nafas pun berhenti seketika, Rosli memejamkan mata untuk selamanya.

TBC...

TERLAHIR DI TUBUH ORANG LAIN

Di sebuah ruang UGD rumah sakit Teratai medika, terdengar tangisan dari beberapa orang pria dan wanita. yang sedang meratapi kepergian seorang gadis berusia dua puluh lima tahun yang selama tiga tahun ini menjadi rekan kerja mereka di sebuah instansi.

Savea Andara di nyatakan meninggal dunia oleh dokter yang menanganinya akibat kecelakaan yang ia alami saat berangkat kerja tadi. Motor yang ia kendarai menabrak sebuah truk tronton hingga ia terseret sejauh sepuluh meter. Tubuhnya memang utuh, namun ia mengalami luka berat di kepalanya hingga ia kehilangan banyak darah dan meninggal saat tiba di rumah sakit.

" Hiks... Bangun Savea! Aku tidak mau kehilangan teman sebaik kamu. Kalau kamu pergi, siapa yang akan menjadi penasehat kami kalau kami lagi bertengkar? Siapa yang akan menggantikan shift kami kalau kami lagi ada urusan mendadak? Savea, jangan tinggalkan kami." Ujar gadis berambut sebahu. Ia adalah Meta, sahabat karib Savea sejak mereka duduk di bangku SMP.

" Iya Vea, please jangan tinggalin aku! Aku nggak bisa hidup tanpa kamu. Aku sayang kamu, bukan kah kita sudah merajut mimpi untuk hidup bersama? Kamu janji akan menerima lamaranku setelah kamu berhasil mendirikan panti asuhan sendiri. Dan sekarang impianmu sudah terwujud, aku menagih janjimu sayang. Buka lah mata kamu, aku menunggumu sayang. Aku mohon bukalah matamu!" Ucap Satya, pria yang menjadi kekasih Savea sejak lima tahun lalu.

" Hiks.. Sepertinya kita harus ikhlas Sat. Savea sudah tenang di alam sana." Ujar Ana, salah satu anggota pertemanan mereka.

" Tidak, aku tidak mau kehilangan Savea, Ana. Aku sangat mencintainya hiks.. Andai saja bisa di tukar, aku mau menggantikan posisinya. Biar aku saja yang terbaring di sini. Jangan dia hiksss.." Isak Satya yang belum ikhlas kehilangan sang kekasih.

" Meta, apa kamu sudah menghubungi om Andre dan tante Andin?" Tanya Roni, pria berkacamata yang terkenal paling genius di antara mereka.

" Mereka sedang berada di luar kota. Bagaimana cara kita mengabarinya? Aku takut tante Andin akan syok mendengar kabar ini dan drop di sana. Kamu kan tahu gimana rentannya tante Andin tentang Savea." Sahut Meta sedih.

" Lalu kita harus bagaimana? Tidak mungkin kalau kita tidak menghubungi mereka. Savea anak mereka, apa iya kita akan melakukan pemakaman tanpa mereka. Bisa bisa kita di tuntut sama mereka Met." Ujar Ana.

Saat mereka sedang membahas perihal cara menyampaikan kabar duka ini kepada orang tua Savea, tiba tiba jari jemari Savea bergerak. Hal ini pertama kali di tangkap oleh Ana.

" Jari Vea bergerak." Pekik Ana membuat mereka terkejut.

" Jangan mengada ada Ana!" Ujar Meta mengusap air matanya.

" Coba kalian perhatikan! Jari Vea beneran bergerak. Sumpah! Gue nggak bohong. Savea masih hidup." Ucap Ana, " Iya dia masih hidup. Lihatlah!" Ana menunjuk jari jemari Savea.

Dan benar saja, jari jemari Savea bergerak. Di alam bawah sadarnya, Savea merasa sedang berada di suatu tempat dimana tempat itu semuanya nampak putih. Sesaat kemudian, ada sebuah cahaya yang menyorot tubuhnya. Matanya silau, bahkan ia tak mampu menahan kesilauan itu dan...

Deg...

Savea langsung membuka matanya.

" Dimana ini? Apakah aku masih hidup?" Pikir Rosli yang tiba tiba terbangun di tubuh orang lain.

" Savea, akhirnya kamu selamat. Kamu tidak jadi meninggoy, aaaaa." Pekik Meta yang memang anaknya rada rada cerdas. Ia merasa senang akhirnya sahabatnya tidak jadi meninggalkannya. Tidak tahu saja Meta, kalau dia bukan sahabatnya melainkan roh orang lain.

Rosli mengerutkan keningnya, Savea? Savea siapa? Apa aku berubah nama? Pikir Rosli.

" Vea, apa kamu baik baik saja sayang?" Tanya Satya melihat kekasihnya diam saja.

Rosli menatap Satya, " Sa... Sayang? Kamu panggil aku sayang? Memangnya kamu siapa? Apa hubungan kita?"

Semua orang terbengong mendengar ucapan Rosli.

" Vea, jangan bercanda! Kamu tidak kenal aku? Aku kekasihmu." Ucap Satya.

Rosli semakin tak mengerti. Kekasih? Jangan kan kekasih, teman pria saja dia tidak punya.

" Sepertinya Savea kehilangan ingatannya, kita harus memanggil dokter." Ujar Ana.

" Sebentar! Dari tadi kalian memanggilku Savea. Apa namaku Savea bukan Rosli? Apa aku teman kalian?" Tanya Rosli.

" Tentu saja kamu teman kami. Kamu Savea, bukan Rosli. Kami tidak kenal yang namanya Rosli. Kamu tadi kecelakaan, dokter memberitahu kami kalau nyawa kamu tidak tertolong. Tapi syukurlah! Akhirnya kamu hidup kembali." Ucap Meta melemah di akhir kalimatnya.

" Hidup kembali? Ja.. Jadi aku masuk ke tubuh orang lain? Aku terlahir kembali? Tuhan memberikan aku kesempatan ini? Benarkah ini bisa terjadi di dunia ini? Aku harus memastikannya." Rosli sedikit mengerti dengan situasinya saat ini. Rupanya Tuhan telah memberikan keajaiban padanya. Ia terlahir kembali.

" Bisakah aku meminta cermin?" Ujar Rosli.

" Cermin An, buruan kasih Savea cermin. Jangan jangan dia bukan hanya lupa ingatan, tapi juga lupa sama wajahnya sendiri. Aduh jangan sampai deh. Buruan An mana cerminnya?" Ucap Meta melawak.

" Oke bentar!" Ana segera mengambil kotak bedak dari tas kecilnya. Ia pun membukanya lalu menyodorkan bagian cerminnya ke depan wajah Rosli.

Deg...

Jantung Rosli terasa berhenti berdetak. Benar, dia berada di tubuh orang lain. Tubuh gadis seusianya yang cantik, punya hidung mancung, pipi tirus, bentuk gigi seperti biji mentimun. Pokoknya benar benar cantik deh. Bahkan lebih cantik dari Rosli yang sebelumnya meskipun terbalut perban kepalanya.

Rosli mengelus lembut pipinya, ia tersenyum senang. Akhirnya ia bisa membalaskan dendamnya.

" Hari ini bukan Savea yang mati, tapi Rosli. Tidak ada Rosli di dunia ini, yang ada hanya Savea. Ya.. Aku Savea. Aku akan mengorek informasi dari mereka tentang pemilik tubuh ini. Lihat Pratam, aku akan menghancurkanmu dan keluargamu. Kau harus merasakan apa yang telah aku rasakan. Tunggu pembalasanku Pratam." Ujar Rosli dalam hati.

Mulai hari ini tidak ada lagi Rosli melainkan Savea.

" Sayang, apa kamu baik baik saja." Melihat Savea yang diam saja, Satya pun menggenggam tangannya.

" A.. Aku baik baik saja." Sahut Savea langsung menarik tangannya dari genggaman Satya.

" Kenapa sayang? Apa kamu tidak suka aku sentuh?" Tanya Satya memastikan.

" Iya, aku tidak suka di sentuh. Dan mulai hari ini, jangan sentuh aku sembarangan." Sahut Savea penuh penekanan.

" Baiklah maafkan aku! Aku akan meminta ijin kamu dulu kalau aku ingin melakukan kontak fisik denganmu."

Mata Savea melotot mendengar kata kontak fisik.

" Apakah pemilik tubuh ini sering melakukan kontak fisik dengan pacarnya? Lalu kontak fisik seperti apa? Ciuman? Atau grepe grepe? Ih najis. Kalau sampai cowok ini berani sentuh sentuh gue, bakal gua patahin tuh tangannya." Batin Savea.

Setelah itu dokter datang memeriksa Savea. Dokter menyatakan jika Savea mengalami amnesia total. Ia kehilangan semua memori di kepalanya. Savea bernafas lega, setidaknya ia benar benar terlahir menjadi diri yang baru.

" Setelah tubuh ini sembuh, aku akan memulai rencanaku. Tunggu aku Pratam."

TBC....

JATUH CINTA PANDANGAN PERTAMA

Satu bulan berlalu, kondisi Savea sudah pulih total. Setelah kembali dari rumah sakit, ia di rawat oleh orang tuanya di rumah berlantai dua ini. Andre, ayah Savea adalah seorang pengusaha ternama di kota itu. Ia memiliki berbagai bisnis seperti jasa pariwisata, kuliner, penginapan dan jasa pemasangan monopol. Savea merasa memiliki keluarga baru. Andre dan Andin begitu menyayangi dan memanjakannya. Ia sangat berterima kasih kepada pemilik tubuh ini.

Jedag jedug suara dentuman musik club malam terdengar begitu memekakkan telinga. Seorang pria tampan berkulit putih dan bertatto naga sedang menikmati minuman yang bartender suguhkan. Tidak lupa beberapa wanita cantik dan modis mengelilingi dirinya. Sudah menjadi kebiasaan setiap malamnya, ia hanya menghabiskan waktu untuk bersenang senang. Bukan hanya sebagai pecandu minuman beralkohol, tapi ia juga pecandu narkotika.

" Tuan Xaver, ada seorang wanita yang mencari anda." Ucap Beno sang asisten.

Xaver yang tidak suka jika di dekati wanita hanya menolak menggunakan isyarat tangannya. Bukan wanita yang harus mencarinya tapi dia sendiri yang akan mengundang wanita itu.

" Baik tuan."

Beno kembali menghampiri wanita cantik bermata huzzle. Tinggi seratus enam puluh lima centi dan memiliki body goals. Siapa lagi kalau bukan Savea? Ya, ia sedang memulai rencananya.

" Maaf nona, tuan kami tidak bisa di ganggu." Ucap Beno merasa bersalah karena sepertinya wanita di hadapannya ini wanita baik baik jika di lihat dari penampilannya.

" Tolong tuan! Saya harus ketemu dengan tuan Xaver. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepada tuan Xaver terkait panti asuhan yang saya kelola." Ujar Savea.

" Sekali lagi maaf nona! Tuan kami tidak bisa di ganggu atau anda akan menanggung akibatnya." Ujar Beno.

" Baiklah kalau begitu aku akan menunggu di sana. Jika urusan tuanmu dengan wanita wanita itu udah selesai, aku akan mencoba berbicara kepadanya." Ucap Savea melenggang menuju sofa yang berada tak jauh di depan Xaver.

Beno kembali menghampiri Xaver yang sedang asyik menyesap g#nj#.

" Tuan, wanita itu menunggu anda di sana." Ucap Beno menunjuk ke arah Savea.

Mata Xaver tertuju pada Savea yang duduk di sebrang sana, melihat kecantikan Savea membuat jantung Xaver berdebar. Xaver terus menatap Savea yang saat ini sedang memainkan ponselnya. Sesekali Savea tersenyum sendiri membuat Xaver ikut senyum tanpa sadar. Beno yang memperhatikan tuannya sedari tadi merasa heran dengan perubahan sikap Xaver. Tidak biasanya Xaver tertarik dengan seorang wanita apalagi memandanginya, bahkan wanita wanita yang berada di sampingnya hanya menjadi pelengkap saja.

" Apa tuan tertarik dengan wanita itu? Kalau memang benar, syukurlah! Semoga ada yang mengurus tuan setelah ini agar dia berhenti bermain main dengan wanita dan dunia gelapnya." Ujar Beno dalam hati.

Savea yang menunggu terlalu lama merasa bosan. Ia menatap meja Xaver dan kebetulan saat ini Xaver sedang menatapnya membuat tatapan mereka bertemu. Savea menyunggingkan senyuman manis di sudut bibirnya membuat hati Xaver terpesona.

" Minta dia menemuiku di tempat biasa!" Ucap Xaver mematikan puntung rokoknya di asbak.

Setelah mengatakan itu Xaver segera beranjak meninggalkan tempatnya. Beno yang sudah paham dengan tugasnya segera menghampiri Savea.

" Ehh kemana perginya tuan anda?" Tanya Savea beranjak dari tempatnya hendak mengejar Xaver.

" Silahkan ikuti saya nona! Tuan Xaver mau menemui anda."

" Benarkah?" Tanya Savea dengan mata berbinar.

" Benar nona, anda merupakan wanita paling beruntung malam ini."

" Yei." Savea bersorak girang saat rencananya berhasil. Beno menggelengkan kepala. Wanita di sebelahnya sudah dewasa namun sikapnya masih seperti remaja abg pada umumnya.

Savea berjalan mengikuti Beno menuju ruangan rahasia yang biasa di tempati Xaver saat berkunjung ke tempat itu. Tepatnya sebuah kamar peristirahatan. Savea mengedarkan pandangannya memindai setiap sudut ruangan itu sampai ia tidak menyadari jika Xaver yang duduk di sofa terus menatapnya.

" Silahkan duduk nona!"

Savea kaget dengan ucapan Beno.

" I.. Iya tuan, terima kasih." Ucap Savea duduk di sofa depan Xaver tanpa terhalang meja.

" Katakan kenapa kau ingin menemuiku!" Suara Xaver terdengar begitu mengintimidasi.

" Sebelumnya perkenalkan tuan, nama saya Savea. Anda bisa memanggil saya Vea." Ucap Savea memperkenalkan diri.

" Saya kemari mengharapkan donasi dari tuan untuk panti asuhan yang saya kelola. Saya sering melihat anda menghamburkan hamburkan uang di club malam untuk menyawer wanita wanita yang bergoyang dan mungkin siap memuaskan anda. Tapi tahu kah anda tuan? Di luar sana, tepatnya di panti asuhan kami, banyak anak anak kekurangan makanan dan uang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Selama ini hanya beberapa orang yang menjadi donatur di panti kami. Terus terang, uang dari para donatur kami tidak mencukupi biaya operasional panti kami tuan. Sudilah kiranya tuan menjadi donatur untuk anak anak di panti asuhan kami." Ucap Savea panjang lebar.

Ia juga menunjukkan beberapa foto anak anak panti kepada Xaver. Namun sepertinya Xaver tidak fokus pada apa yang telah Savea sampaikan. Ia hanya fokus pada bibir Savea yang sedari tadi bergerak gerak membuat Savea nampak begitu seksi di mata Xaver. Ingin sekali Xaver mengecup bibir itu dengan ganas.

" Tuan, apakah anda mau mendonasikan sedikit uang anda untuk kami?" Savea menatap Xaver.

Xaver mengadahkan tangannya ke arah Beno tanpa mengalihkan pandangannya, Beno langsung memberikan sebuah koper kepada Xaver.

Jujur, Savea yang di tatap seperti itu deg deg an. Jantungnya terasa hampir copot, namun ia harus bisa mengendalikan diri demi rencananya.

" Ini untuk anak anak panti." Xaver membuka koper itu yang ternyata berisi uang ratusan ribu.

Mata Savea terbelalak sempurna melihat banyaknya uang di dalam koper tersebut.

" Tu.. tuan ini terlalu banyak, saya hanya minta sedikit." Ujar Savea.

" Aku akan memberikannya lebih setiap harinya."

Lagi lagi Savea di buat terkejut dengan ucapan Xaver.

" Berapa usiamu?" Tanya Xaver terus menatap Savea tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun sedari tadi.

" Dua puluh lima tahun tuan."Sahut Savea.

Xaver menganggukkan kepala, " Kerja?"

" Saya bekerja CV XX bagian desain dan marketing." Sahut Savea.

" Oke." Xaver nampak mengangguk anggukkan kepala.

" Kalau begitu apakah saya sudah boleh pergi tuan?" Tanya Savea.

" Silahkan!" Sahut Xaver.

" Saya ucapkan terima kasih banyak atas donasi yang anda berikan kepada kami tuan. Semoga berbahagia." Ucap Savea.

" Biarkan pengawalku mengantarmu. Tidak baik seorang gadis pulang malam malam sendiri." Ujar Xaver.

" Tidak perlu tuan, meskipun saya perempuan tapi saya berani sendiri." Tolak Savea.

" Saya tidak menerima penolakan." Sahut Xaver.

" Remon!!!!" Panggil Xaver berteriak.

Pria bernama Remon segera menghampiri Xaver.

" Saya tuan."

" Antarkan nona Savea pulang!" Titah Xaver.

" Baik tuan." Sahut Remon. " Mari nona!"

Savea menghela nafasnya panjang. " Baiklah terima kasih atas perhatiannya tuan Xaver. Saya pamit dulu, selamat malam." Pamit Savea undur diri.

" Malam." Xaver terus menatap punggung Savea yang mulai menjauh.

" Selidiki tentang Savea!" Titah Xaver kepada Beno.

" Apa anda menyukainya tuan?"

" Apa aku memintamu untuk bertanya?" Bukannya menjawab Xaver malah balik bertanya membuat nyali Beno menciut.

" Maaf tuan jika saya lancang. Saya akan menyelidikinya untuk tuan." Ucap Beno meninggalkan Xaver.

" Hanya kamu satu satunya wanita yang mampu menggetarkan hati ini. Kau akan menjadi milikku Savea."

**

Di dalam mobil Savea terus menyunggingkan senyumannya. Hari ini ia merasa bahagia, ia tidak menyangka jika rencananya berjalan dengan lancar sesuai keinginannya. Beruntung Savea berhasil mengorek informasi tentang Xaver hingga ia bisa sampai di club malam ini.

" Ayah, ibu, akan aku balas perbuatan mereka kepada kalian. Akan aku buat Pratam merasakan kehancuran putra satu satunya. Pratam, tunggu pembalasanku."

TBC..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!