NovelToon NovelToon

My Mistake Wedding

Sah

Saya terima nikah dan kawinnya Noura Zhafira Binti Nur Hadi Akbar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.

"Gimana bapak ibu? Apakah sah?" tanya penghulu kepada saksi pernikahan.

"Sah !" jawab saksi pernikahan serentak

"Alhamdulillah"

Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.

Bacaan doa yang lantang terdengar dari Masjid Nurul Huda. Tempat akad nikah seorang perempuan cantik bernama Noura Zhafira dengan laki-laki pilihannya, Noah Elramdan.

Isak tangis bahagia dicampur haru terlimpahkan dari pipi Noura. Bukan hanya dia, bahkan Ibu Noura, Nuria Kiyoko pun tak kuasa menahan air mata nya, karena sang putri telah sah menjadi seorang ratu.

Terlihat dari wajah Bapak Hadi bahwa Noura telah menemukan laki - laki yang kelak akan menjadi imamnya dalam sholat. Laki-laki yang akan membimbingnya dalam mengaji. Laki-laki yang akan mengajarkannya tentang syariat agama Islam dalam berumah tangga.

Noah adalah seorang laki-laki yang dipilih oleh Noura sebagai suaminya. Akad nikah yang dilaksanakan di Masjid Nurul Huda pada pukul 14.00 WIB telah tercatat di buku nikah sebagai bukti bahwa mereka di akui secara agama dan negara sebagai sepasang suami istri yang sah.

Balutan hijab berwarna putih melambangkan kesucian, tanda bahwa cinta yang halal ini adalah suci. Noah pun melangkah maju untuk mengecup kening istrinya pertama kali. Noura Zhafira, kamu hari ini telah sah menjadi istri Noah Elramdan.

Setelah itu, acara lanjut sampe ashar. Rangkaian acara seperti khataman Al-Qur'an dan sungkeman pun telah dilakukan. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama, hidangan lezat juga telah menunggu untuk di santap oleh para tamu akad nikah.

Noura dengan bangga nya merangkul lengan kekar suaminya dan berjalan pulang ke rumah. Dengan diiringi tabuhan dendang marawis, kebahagian mereka pun terpancar. Noah tersenyum menatap wajah istrinya yang manis. Dan Noura membalas dengan sedikit tawa kecil yang menghiasi wajahnya. Sungguh pernikahan yang bahagia.

[Malem setelah selesai acara]

"Noah silahkan istirahat ya, mulai hari ini, rumah ini juga menjadi rumah kamu," kata Bu Nuria, Ibundanya Noura.

"Baik Ibu dengan senang hati," balas Noah dengan tersenyum.

Noah pun langsung menuju ke kamar yang telah di hiasi oleh bunga-bunga plastik yang warna warni. Saat di buka pintunya, terlihat kamar yang luas dengan dekorasi yang indah berwarna biru laut. Di pojok kamar, terdapat banyak kado pernikahan yang di berikan kepada mereka.

Noah melirik ke sebelah kanan, Noura sedang duduk membelakangi dan menoleh ke belakang. Terlihat Noura belum sama sekali melepas pakaian akad nikahnya. Noah pun melangkah menghampiri Noura.

Melihat Noah mulai melangkah menujunya, Noura pun langsung menunduk. Noura tidak punya keberanian untuk menatap wajah tampan tapi dingin suaminya.

"Kamu terlihat bahagia Noura," ujar Noah kepada Noura sambil mengangkat wajah Noura.

"Terimakasih telah menikahiku Noah," kata Noura.

"Entah bahagia atau tidak, mulai hari ini kamu adalah istriku dan aku adalah suamimu," balas Noah kepada Noura.

Noah pun membuka bajunya perlahan lahan. Satu demi satu kancing bajunya di buka. Noura tambah tidak ada keberanian untuk melihatnya. Terlebih lagi Noah melepaskan bajunya di depan Noura.

"Apa kamu akan melakukannya malam ini?" Tanya Noura.

"Melakukan apa?. Aku lelah, aku mau istirahat." Jawab Noah dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur tanpa mengenakan baju.

Sadar bahwa Noah telah tidur. Noura pun mulai melepas pakaian yang ia kenakan saat akad nikah tadi. Mulai dari mahkota kecil, jubah bening yang panjang dan hijabnya. Ini pertama kalinya ia membuka hijab di depan seorang laki-laki. Ia bersyukur karena laki-laki yang melihat rambutnya adalah suaminya.

Teruailah rambut yang indah, lurus dan panjang milik Noura. Kini Ia telah melepaskan hijabnya. Noura melepas pakaian akad nikahnya sambil duduk di kasur dan membelakangi suaminya. Noura hendak membuka kancing resleting yang berada di bagian belakang. Ketika kedua tangan nya mencoba meraih kancing resletingnya. Tangan Noah malah menarik kebawah kancing itu.

Noura pun langsung spontan menghadap ke arah suaminya. Padahal dengan mata yang tertutup, tetapi tangannya ikut membantu Noura melepaskan baju akad nikahnya.

"Noah, apakah kamu mengingau?" Tanya Noura.

"Tidak, aku masih belum tertidur. Cukup sulit bagiku tidur di tempat baru," jawab Noah.

"Lalu kenapa tanganmu? Apa kamu ingin melakukannya? Bukankah tadi kamu bilang tidak ingin melakukannya?" Tanya Noura bertubi-tubi.

"Melakukan apa? Aku hanya ingin membantumu membuka baju itu."

Noura pun bangun dan mengambil baju ganti untuknya lalu meninggalkan kasur. Tiba tiba Noah memanggil.

"Noura, ganti lah disini, di tempat kamu duduk tadi," pinta Noah kepada Noura.

Noura pun menurutinya. Ia langsung pindah ke tempat awal Ia duduk. Noura mulai menurunkan baju akad nya. Terlihat sekarang Noura tanpa pakaian. Noah hanya melihat nya sebagaimana memang pemandangan yang pantas untuk seorang suami.

Melihat Noura telah selesai berganti pakaiannya dengan setelah gamis biasa, Noah pun mulai memejamkan matanya. Karena lelah, Noura pun ikut tidur di samping Noah. Noura terlihat kaku karena pertama kalinya tidur di samping laki-laki. Noah malah tidur memalingkan badan wajahnya ke arah sebaliknya.

Perlahan lahan mata Noura mulai tertutup. Lelah badan ini akan terbayarkan di kemudian hari.

Noah Elramdan, hari ini aku telah mantap memilih kamu menjadi suamiku. Hidup mati mu adalah bagian dari dalam hidupku. Kini aku abdikan seluruh jiwa raga, batin dan fisik ku kepada mu. Jadilah imam di dalam setiao sholatku. Jadilah guru di setiap lembar mengajiku. Jadilah lelaki pertama yang melihat senyum ku setelah tahajud. Dan bersama mari kita bangun rumah hingga ke surga kelak.

﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉

Assalammualaikum para readers, selamat datang di cerita My Mistake Wedding. Ini cerita kedua yang aku bikin, setelah cerita yang pertama berjudul Hujan Dalam Kereta akan hiatus terlebih dahulu.

Semua cerita dan tokoh di dalam cerita ini adalah fiksi, hasil dari pemikiran auhtor sendiri. Apabila terdapat banyak kesalahan, mohon di maafkan ya. Apabila ada kesamaan cerita atau tokoh dengan readers, percaya lah bahwa itu adalah unsur ketidak sengajaan. Semoga readers bisa enjoy dengan cerita ini.

Happy Reading ^O^

Follow IG aku ya

@fay.rizky

Perjalanan Hidup

***Mulai hari ini, hidupku sudah bukan hidupku. Mulai hari ini, hidupku sepenuh nya juga hidupmu. Mulai hari ini, hidupku telah menjadi hidup kita. Karena kita akan hidup bersama. Sampai tidak ada lagi hari.

^Noura Zhafira***^

﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉

Matahari mulai menampakkan sinar hangatnya. Ayam jago pun ikut menyambut hangat pagi yang cerah bersamaan sahutan kukukruyuk.

"Noura, Noura bangun, hari sudah terang," kata Noah membangunkan Noura.

"Astagfirullahala'dzim, sekarang sudah jam berapa?" Tanya Noura sambil panik karena bangun kesiangan.

"Sudah jam 6," Jawab Noah.

"Ha, Ya Allah kenapa tidak membangunku Noah?" Tanya Noura.

"Bajumu penuh darah, aku pikir kamu sedang datang bulan," ujar Noah.

"Ha, apa !" Kata Noura sambil memutarkan baju untuk melihat belakang baju.

Noura bergumam di dalam hatinya, Ya Allah kapan aku haid. Seingat aku, tadi malam belum ada darah. Kenapa bisa seperti ini.

Noura pun berlari ke kamar mandi sambil memegang bajunya. Sambil mandi, Noura pun merasa malu pada Noah. Karena Noah lah yang pertama kali menyadari bahwa Noura sedang haid.

Selesai mandi, Noura sedang melihat Noah sedang membaca buku. Noura berjalan dengan perasaan malu karena kejadian tadi. Noah terlihat fokus terhadap bacaannya, sampai tidak menyadari Noura yang lewat hanya mengenakan handuk.

Tok..tok suara pintu di ketuk.

"Nak, keluar lah dari kamar. Sarapan telah siap di meja makan," panggil Ibundanya Noura.

"Iya Bu, kami segera keluar," sahut Noura dari dalam kamar.

Noura telah siap, berpakaian rapih dan wangi. Rambut panjang nya pun hanya diikat oleh satu karet saja. Karena sudah tidak ada orang lain lagi selain keluarga mereka.

Noah masih berkutak terhadap bukunya. Seperti nya itu sebuah buku bisnis. Karena Noah terlalu fokus, akhirnya Noura menghampiri Noah untuk mengajak nya sarapan.

"Ayo kita sarapan, tadi ibu sudah memanggil," kata Noura.

Noah melihat Noura tanpa membalas ajakan Noura. Noah pun beranjak dari tempat tidur dan langsung keluar.

Di meja makan terlihat banyak makanan. Sarapan kali ini adalah sop kimlo, rendang daging, ayam goreng serundeng, kentang balado dan kerupuk. Semua orang di rumah sedang menikmati santapan.

"Ayo Noah dan Noura sarapan," ujar Pak Hadi.

"Iya Pak," balas Noah.

Noah pun mengambil beberapa centong nasi, dan mengambil beberapa sendok dari setiap item yang ada di meja makan. Noura juga mengikuti untuk mengambil nasi.

Noah langsung duduk di samping Pak Hadi dan memulai makannya. Sedangkan Noura duduk terpisah di sebelah Bu Nuria. Saat sedang makan tiba tiba Bu Nuria berbisik bisik kepada Noura.

"Capek Nak semalem?" Tanya Bu Nuria.

"Iya capek lah Bu, siapa yang tidak capek, kita kan habis acara," jawab Noura.

"Bukan itu maksud Ibu," balas Bu Nuria.

"Owh engga Bu, aku haid jadi kami tidak melakukan apa apa," ujar Noura.

"Owalah begitu."

Selesai makan, Noura membantu Bu Nuria membereskan meja makan dan menyuci piring. Sedangkan Noah kembali ke dalam kamar.

Di dapur, Bu Nuria memberi nasihat kepada Noura. Nasihat tentang bagaimana melayani suami lahir dan batin.

"Nak, siapa kamu memanggil Noah?" Tanya Bu Nuria.

"Entah lah Bu, aku belum membicarakannya, kalaupun aku memanggil dia dengan sebutan Mas, terdengar aneh karena umur kami seumuran," jawab Noura.

"Coba bicarakan ya, soal nya terdengar aneh juga, kalau kamu memanggilnya hanya dengan nama. Kamu juga harus ingat ya, sekarang kamu sudah punya suami, kamu harus lebih rajin dari sekarang, kamu harus bangun lebih awal lagi untuk mempersiapkan kebutuhan suami kamu." kata Bu Nuria memberi nasihat.

"Iya Bu," balas Noura.

"Sampai kapan kamu di rumah? Kapan kamu berencana untuk ke rumah Noah?" Tanya Bu Nuria.

"Belum ada Bu, memang belum kami bicarakan, mungkin habis ini aku tanya," jawab Noura.

"Iya Nak, kamu harus komunikasiin semua nya dengan suami kamu, karena kunci dari keberhasilan suatu hubungan itu adalah komukasi," ujar Bu Nuria.

Noura pun mengangguk perkataan Bu Nuria. Karena kecapekan dari semalam dan Noura yang bangun kesiangan. Jadi mereka memang belum membicarakan apa apa.

Selesai membereskan dapur, Noura pun kembali ke kamarnya. Noura melihat Noah masih fokus terhadap buku yang tadi ia baca. Karena terlalu fokus, Noura pun tidak berani mengganggunya. Noura memutuskan untuk menunggu Noah selesai membaca.

Sejam berlalu..

Dua jam berlalu..

Akhir nya Noah selesai membaca buku di 15 menit setelah 2 jam berlalu. Noura yang melihat Noah sudah menutup bukunya pun mulai tersenyum. Ketika Noura hendak memanggil Noah. Tiba tiba ponsel Noah berbunyi tanda ada telepon masuk.

Noah pun menerima teleponnya. Terdengar dari perkataan Noah, sepertinya itu urusan kantor Noah. Noura hanya menunggu di kasur. Noura duduk sambil bertopang dagu. Setengah jam kemudian, Noah menutup teleponnya.

"Kita harus ke rumah ku sore ini," kata Noah memulai pembicaraannya.

"Sore ini?" Tanya Noura kepada Noah.

"Iya sore ini, aku besok sudah harus masuk kantor," ujar Noah.

"Baiklah kalo begitu aku harus memberitahukan Ibu dan Bapak," kata Noura.

"Tidak usah biar aku saja," balas Noah

Noura pun mengangguk tanda setuju. Noah keluar dari kamar untuk memberitahukan kepada Bapak dan Ibu bahwa sore ini mereka sudah harus pulang ke rumah Noah.

Karena Noah yang memberitahukan Ibu dan Bapak, jadi Noura memilih untuk membereskan pakaiannya dan keperluan yang lain.

Pandangan Noura teralihkan ke arah kado kado pernikahan. Kado pernikahan yang sangat banyak. Noura dan Noah mendapatkan kado pernikahan sampai 3 tumpukan tinggi. Noura berpikir apa kado itu perlu di bawa ke rumah mereka nanti?. Mungkin bawa saja yang di perlukan dan mudah di bawa.

Sekarang Noura akan merindukan kamar yang sudah Ia tunggui dari kecil. Mulai dari kasur yang kecil, sampe kasur yang bisa dipake tidur untuk 3 orang dewasa. Sudah banyak kenangan yang terjadi di kamar ini. Tapi akan memulai kenangan baru di rumah mereka nanti.

Noura sadar sekarang bahwa dirinya telah menjadi seorang istri. Noura bukan lah lagi Noura yang dulu. Tapi Noura yang sekarang adalah istri Noah Elramdan. Mulai dari ini, Noura tidur dengan laki-laki. Seorang laki-laki yang melihat Noura di setiap kondisi, di kala rapih bahkan di kala ileran.

Di dalam hatinya, Noura bergumam

Ya Rabb, mulai hari ini, aku beribadah dengan Mu melalui pernikahan ini. Mulai hari ini, aku beribadah dengan Mu melalui ridho dari suami. Maka terimalah dan ridhoilah terus peribadatan kami kepada Mu Ya Rabb.

Waktu terus berjalan hingga sore hari tiba. Setelah berganti baju yabg rapih dan berhijab. Noah mendatangi Noura di kamar.

"Sudah siap?. Ayo kita berpamitan," ajak Noah.

Aku menggangguk dan mengikuti Noah keluar kamar. Di luar kamar telah menunggu keluarga. Ada Pak Hadi (bapaknya Noura), Bu Nuria (Ibunya Noura), Nayla (kakaknya Noura), Juan (kakak ipar Noura), Daffa (keponakannya Noura) dan Naomi (adeknya Noura).

Noura berpamitan dengan keluarganya. Mencium tangan dan bersalaman dengan satu per satu keluarganya. Noura meminta maaf apabila selama ini belum pernah jadi anak yang membanggakan. Tapi Noura berjanji akan menjadi istri yang terbaik bagi Noah.

Noura dan Noah sudah berada di mobil. Noah mulai menyalakan mobilnya. Noura melambaikan tangan nya kepada keluarganya.

"Perjalanan kita akan memakan waktu 2 jam kalau lancar, bisa sampe 3 jam kalo macet," ujar Noah.

"Baik lah tidak apa apa. Hmm, Noah apa boleh aku memanggil kamu dengan sebutan Mas," kata Noura.

Noah yang sedang fokus menyetir pun jadi melirik Noura.

"Tidak usah, kita kan seumuran, kedengaran aneh kalo kamu memanggilku dengan sebutan Mas, atau Kakak atau Abang. Aku tidak mau itu," kata Noah.

"Hmm, kalo aku panggil sayang gimana?" Tanya Noura.

"Kalo itu terserah, sudah kamu tidur aja, aku harus fokus menyetir" jawab Noah.

Noura pun menggangguk. Noura mulai menggerakkan tubuhnya. Mencari posisi yang paling nyaman untuk tidur di kursi mobil. Karena sepertinya perjalanan panjang kehidupan ini baru saja akan di mulai.

Keputusan

***Telah berpindah tugasku hari ini.

Tugasku yang semula adalah seorang anak.

Kini tugasku adalah seorang istri.

Aku telah menjadi istrimu Noah.

Noura Zhafira ^O***^

✨✨✨

Perjalanan sudah di tempuh kurang lebih 45 menit. Tapi sudah terasa membosankan. Mengapa tidak, di mobil Noura disuruh tidur dan Noah harus fokus menyetir. Tidak ada obrolan yang menghiasi suasana perjalanan pulang mereka.

Padahal Noura belum terlalu mengenal Noah. Karena Noah adalah salah satu pria yang Bapak kenalkan kepada Noura. Sebenarnya Noura ingin sekali mengobrol untuk mengenal satu sama lain. Tapi dia tidak mau mengganggu fokus Noah untuk menyetir.

Sepanjang jalan, Noura hanya melihat ke sisi jalan saja. Tidurpun tidak bisa, karena Noura merasa sedikit pusing. Akhir nya Noura teringat hari dimana ia melihat pria yang bernama Noah.

Tok..tok.. Suara ketukan pintu yang terdengar dari pintu kamar Noura.

"Noura, kamu sedang apa? Coba kesini ada yang mau Bapak bicarakan," panggil Bapak kepada Noura.

10 menit kemudian Noura keluar dengan menggunakan mukena. Tampaknya Noura sehabis melaksanakan sholat isya.

"Kenapa Pak?" Tanya Noura sambil melepas mukenanya.

"Noura, ada 3 laki-laki sekaligus datang melamar kamu," jawab Pak Hadi.

"Apa? Datang 3 sekaligus? Kapan?" Tanya Noura kembali.

"Maksudnya bukan datang ke rumah, tapi datang meminang kamu," jawab Pak Hadi.

"Owh begitu, terus gimana?" Tanya Noura kepada Pak Hadi.

"Coba kamu lihat dulu, ini fotonya dan ini biodatanya," ujar Pak Hadi sambil menunjukkan foto 3 pria.

Noura pun mengambil 3 foto dan biodata para lelaki itu. Lalu Noura berjalan mundur untuk duduk di kursi makan. Sambil melihat-lihat foto, Noura berpikir emang bisa menetukan jodoh dengan hanya melihat ini semua. Terus aku harus memilih siapa diantara ketiga pria ini.

"Noura, berpikir lah Bapak tunggu jawaban kamu ya sampe minggu ini, karena minggu ini para wali mereka akan datang menemui Bapak," ucap Pak Hadi.

"Pak, darimana aku bisa tau siapa jodohku dengan hanya melihat foto dan biodatanya seperti ini," kata Noura.

"Kamu lakukanlah sholat istikharah, minta petunjuk kepada Allah siapa yang terbaik di antara mereka untuk kamu. Karena yang datang melamar sampe 3 orang, jadi Bapak pikir sepertinya jodoh kamu memang sudah sampai sekarang," ujar Pak Hadi.

Lalu Noura pun beranjak dari kursi yang Ia duduki dan pergi ke kamar. Di kamar ia terbaring di kasur sambil membaca detail biodata ketiga pria. Noura terus membaca biodata dan melihat foto masing-masing dari ketiga pria itu berulang kali. Hingga Noura tertidur dan tidak sadarkan diri.

Di tengah malam, Noura terbangun secara tidak sengaja. Tidur tanpa sadar di atas biodata 3 pria. Noura berpikir, apakah ini sungguh tidak apa-apa?.

Noura pun mengambil air wudhu untuk melakukan sholat istikharah sesuai saran Bapaknya. Ia pun membaca doa dan menyampaikan maksudnya untuk meminta petunjuk dari Allah. Ya Allah berikan aku petunjuk siapa laki-laki yang pantas dan yang terbaik untuk membimbingku menuju surgaMu.

Selesai sholat istikharah, Noura langsung beranjak ke tempat tidur lagi. Kali ini Noura akan tertidur dengan sadar dan niat sebelum tidur. Dan Noura pun tertidur.

***

Subuh hari, Noura terbangunkan oleh suara adzan subuh dari Masjid Nurul Huda. Noura terbangun karena memang waktunya untuk sholat subuh.

Ketika bangun Noura masih merasa belum sepenuhnya sadar. Noura pun mengingat-ingat apakah tadi malam ada petunjuk mengenai siapa yang terbaik di antara 3 pria itu.

Hasilnya adalah Noura tidak mengingat apa-apa dari mimpinya. Sabar Noura, ini baru malam pertama sholat istikharah, masih ada waktu kok, gumam Noura di dalam hati.

Tetapi hasil sampe malam terakhir. Malam yang di janjikan kepada Bapak untuk memilih siapa yang akan menjadi suami nya kelak.

Malam itu Bapak akan menanyakan kepada Noura keputusannya. Tapi sekarang Noura malah menggaruk-garukkan kepalanya dengan kedua tangan. Sambil bergumam bagaimana ini Ya Rabb.

Noura mengambil biodata dan foto ketiga pria itu. Entah kenapa matanya tertarik kepada foto yang ketiga dan ketika melihat biodatanya, Ia bernama Noah Elramdan.

Noura pun mengatakan kepada Pak Hadi bahwa Ia telah memutuskan. Keputusan yang Ia buat, yang dapat menentukan bagaimana di masa depan nanti.

"Jadi siapa yang akan kamu pilih Noura?" Tanya Pak Hadi.

"Pria yang aku pilih sebagai calon suami aku, dia adalah Noah Elramdan Pak." Jawab Noura sambil menunjukkan biodata Noah.

"Baiklah kalau begitu, Bapak akan memberitahu pihak Noah untuk datang kemari." Kata Pak Hadi.

Bismillahirahmanirahim, dengan ini aku mantap dengan pilihanku Ya Rab, gumam Noura di dalam hati.

Setelah itu keluarga Noah mendatangi kediaman Pak Hadi untuk menyampaikan maksud dan tujuan hati. Noura duduk dengan balutan gamis berwarna biru laut tampak sangat cantik di hari ini. Dia melirik ke arah Noah. Ini pertama kalinya Noura melihat Noah.

Pria itu datang dengan rapih berbaju batik dan celana panjang berwarna hitam. Noah sadar bahwa Noura sedang memerhatikannya. Noah pun tersenyum ke arah Noura. Melihat Noah tersenyum kepadanya, Noura jadi tersipu malu karena ketahuan melirik.

Dia pria yang tampan secara visual sangat enak dipandang. Semoga aja secara prilaku juga terbaik. Nampaknya juga, keluarganya adalah keluarga yang baik.

Pertemuan kedua keluarga pun selesai. Hasil dari pertemuan keluarga adalah hanya akad nikah saja yang akan dilaksanakan di kediaman Pak Hadi. Sedangkan resepsi akan dilakukan di kediaman calon mempelai pria.

Akad nikah akan di laksanakan dua bulan lagi, yakni tanggal hari jum'at tanggal 4 Mei pukul 14.00 WIB. Prosesi yang digunakan dalam akad nikah adalah modern.

Setelah sholat ashar keluarga Noah pamit pulang. Kini tinggalah Noura dan keluarganya di rumah.

"Bapak, apa tidak terlalu cepat pernikahan Noura diadakan 2 bulan lagi." ujar Bu Nuria.

"Tidak Bu, itu waktu yang pas. Setelah ini, banyak yang harus kita urus." Kata Pak Hadi.

"Noura, besok kita harus cari WO. Karena keluarga menyerahkan semua urusannya kepada kita, kita harus cari yang terbaik." Kata Bu Nuria.

"Pak, apa engga sebaiknya aku kenalan sama Noah dulu?" Tanya Noura sambil kembali melihat biodata Noah.

"Iya sambi berjalan saja ya, mereka yang meminta dilaksanakan 2 bulan lagi." Kata Pak Hadi.

"Noura kamu kan tadi bertukar nomor telepon, jadi kamu bisa kenal melalui chat dulu ya." Sahut Bu Nuria.

Noura pun menggangguk tanda setuju. Di usia 25 tahun ini, Noura tidak masalah kalau menikah sekarang. Sebelumnya Noura belum terpikir untuk menikah. Tapi tiba-tiba ada yang datang melamar. Kalau Noura menolaknya, Noura takut malah dijauhi dengan jodohnya.

Persiapan satu demi satu dilakukan. Banyak sekali yang harus dibeli dan diatur. Rasa sangat melelahkan, terlebih lagi karena hanya keluarga Noura saja yang mengerjakan persiapan pernikahan ini.

Hari semakin hari semakin mendekat dengan hari H. Hari dimana Noura akan melepas masa sendiriannya dan berganti status menjadi seorang istri. Hari dimana Noura berpindah ditanggung jawabkan. Yang semula tanggung jawab Noura ada di kedua orang tuanya. Sekarang Noura akan menjadi tanggung jawab Noah.

Dan.. SAH !!!

Noura dan Noah pun sah menjadi sepasang suami istri. Sekarang.

﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!