NovelToon NovelToon

When We Meet Again

1.

Kalya berjalan pelan menuju ruang meeting kantor Event Organizer yang selama 5 tahun ini menjadi tempat ia bekerja. Gara-gara ia makan sambal bakar terlalu banyak semalam, jadilah ia harus menerima akibatnya dengan berkali-kali masuk kamar mandi
Satya
Satya
Jadi acaranya akan dimulai 3 bulan mendatang. Dan lo, Ki, sama Kalya mulai minggu ini harus udah selesaiin cari vendor
Uki
Uki
Oke, mas. Gue sama Kalya udah dapet beberapa kandidat. Nanti biar gue pilah lagi
Satya mengangguk. Seperti biasa, ia selalu suka dengan progress pekerjaan yang dilakukan oleh Uki dan Kalya.
Satya
Satya
Inget, ya, guys. Acara ini menyangkut semua orang terpandang se-Jakarta. Acara ini bukan wedding anniversary biasa
Uki
Uki
Udah baikan, Kal?
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Diem, lo. Nggak usah ngomong sama gue
Uki mengulum senyum. Ada andil Uki dalam insiden sakit perutnya.
Setelah beberapa saat berbincang, mereka semua keluar dari ruang meeting. Kecuali Satya yang masih sibuk dengan ponselnya, dan Kalya yang enggan beranjak. Ia memilih meletakkan kepalanya di meja meeting.
Satya
Satya
Kenapa, Kal? Lagi nggak sehat?
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Diare, mas
Di kantornya, Satya membiarkan semua karyawannya memanggil dengan sebutan 'mas'. Bahkan tak jarang mereka menyebut 'lo-gue' ke Satya
Satya
Satya
Salah makan?
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Semalem diajakin Uki makan sambel bakar. Tahu sendiri gue kalo sama sambel suka kalap, yaudah deh kayak gini jadinya
Satya
Satya
Halo, Ki. Gue masih di ruang meeting. Kesini sekarang
Kalya mendongak. Kenapa Satya memanggil Uki lagi?
Tak sampai 2 menit pintu ruang meeting terbuka dari luar. Menampilkan sosok Uki yang melongok ke dalam.
Satya
Satya
Beliin obat diare buat Kalya. Gara-gara lo, dia jadi sakit perut, kan?
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Nggak usah, mas. Gue udah nggak bolak-balik ke kamar mandi lagi
Satya
Satya
Udah, Kal. Nurut aja. Biar Uki ada kerjaan.
Uki
Uki
Tahu banget gue lagi main ML, mas.
Uki mendengus dan mengambil selembar uang lima puluh ribu yang diberikan Satya. Kemudian ia beranjak keluar.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Makasih banyak ya, mas.
Satya
Satya
Santai, Kal. Udah sana balik ke meja kerja. Kalau belum baikan nanti pulang aja, ya.
Kalya mengangguk dan meninggalkan Satya di ruang meeting sendirian.

2.

Uki mengerutkan dahi begitu menerima undangan dari Nina, resepsionis di kantornya. Walaupun ia tahu kalau undangan itu bertuliskan nama Kalya, namun ia nekat membukanya.
Plek
Uki meletakkan undangan itu di meja Kalya. Gadis itu belum ada. Seingatnya tadi Kalya berpamitan membuat es kopi susu di pantry.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Loh kok udah balik?
Kalya duduk di kursi kerjanya. Meja kerjanya dan Uki hanya bersebelahan, dibatasi oleh sekat kubikel pada umumnya.
Uki
Uki
Kan gue udah bilang, semua vendor pada masuk di kita buat wedding anniversary itu. Noh pada meeting sama Mas Satya.
Kalya mengangguk paham.
Uki
Uki
Kal, lo sekali-kali ngomong kek sama panitia reunian di SMA lo. Nggak usah effort ngundang alumni yang nggak mau dateng.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Apaan, sih?
Uki
Uki
Tuh ada undangan reuni. Udah gue buka
Kalya mengambil undangan itu. Undangan berwarna silver dan biru, perpaduan warna sekolah yang pernah menjadi tempat Kalya menamatkan belajar.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Gila, Ki. Ini reuni 5 angkatan
Uki
Uki
Mau dateng lo?
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Biar diwakilin Mas Satya aja.
Satya ternyata adalah kakak tingkat Kalya dulu sewaktu SMA. Hanya berbeda 2 tahun di atas Kalya.
Uki
Uki
Emang lo nggak mau ketemu sama siapa, tuh, temennya Mas Satya? Yang jadi mantan pacar lo itu?
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Siapa?
Kalya mengernyit. Seingatnya hanya Dave yang menjadi mantannya, pun bukan teman Satya.
Uki
Uki
Si itu, Kal. Ya ampun gue lupa juga.
Uki
Uki
Yang anaknya ganteng
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Mantan gue ganteng semua, Ki.
Uki
Uki
Anak basket, Kal. Mantan lo anak basket yang sohib sama Mas Satya.
Edgar? Batin Kalya
Uki
Uki
Edgar!!!!!
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Buset. Mulutnya Uki.
Uki
Uki
Iya, kan? Namanya Edgar?
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Iya, kali. Gue lupa udah lama nggak ketemu.
Uki
Uki
Dateng aja, biar ketemu Edgar.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Biar gue gagal move on lagi maksud lo?
Uki
Uki
Wahahaha. Kalem, Kal. Siapa tahu langsung move on karena udah ketemu. Biasanya kan, gitu.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Reuni yang nggak ada Edgar aja gue nggak dateng, apalagi ada dia.
Satya
Satya
Kal, besok atau lusa ketemu sama yang punya acara, ya. Tanya sama Ines.
Kalya langsung terdiam. Entah Satya mendengar pembicaraannya tentang Edgar atau tidak. Kedatangan Satya terlalu tiba-tiba.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Sama Uki kan, mas?
Satya
Satya
Sama Uki atau sama gue juga bisa.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Oke, mas.
Satya berlalu begitu saja tanpa sepatah kata pun. Membuat Kalya dan Uki saling berpandangan.
Uki
Uki
Kayaknya dia denger, deh.
Kalya Wulandari
Kalya Wulandari
Tentang Edgar? Atau reuni?
Uki
Uki
Semuanya. Tadi pas Nina kasih undangan ke gue, gue lihat masih ada satu undangan lagi di meja dia. Kayaknya itu punya Mas Satya.
Kalya terdiam. Enggan menanggapi Uki lebih lanjut.

3.

Satya memasuki sebuah coffee shop yang tak jauh dari arah kantornya. Seharian ia belum tersentuh kafein, jadi sekarang saat ia sudah pulang kerja, ia bisa menikmati kopinya tanpa terdistraksi oleh pekerjaan.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Satya?
Satya mendongak. Mematikan layar ponselnya dan terkejut ringan. Melihat sesosok manusia yang selama 10 tahun menghilang dari pandangannya.
Satya
Satya
Gar!! Gila, lo.
Satya
Satya
Masih hidup?
Mereka bersalaman dan berpelukan singkat. Sambil tertawa.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Ternyata ketemu di sini juga.
Satya
Satya
Gue sering kesini, Gar. Deket sama kantor
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Seberapa sering?
Satya
Satya
Seminggu yah, 5 kali. Bisa lebih
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Makasih, ya. Udah bikin gue tambah kaya.
Edgar tertawa.
Satya
Satya
Ini punya lo?
Satya
Satya
Tahu gitu gue minta bon aja tiap kali kesini.
Mereka tertawa bersama.
Satya
Satya
Jadi ada perihal apa, nih. Seorang Edgar Wiryawan tiba-tiba balik ke Indonesia?
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Emang udah saatnya balik, kali, Sat. Udah cukup 10 tahun di Finlandia.
Satya
Satya
Nggak kebakar kulit lo sampai di Indonesia? Di Jakarta, lagi.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Gue punya kantor pemadam kebakaran sendiri di rumah.
Satya tertawa renyah.
Satya
Satya
Serius, Gar. Mau ngapain, sih? Jangan-jangan mau dateng ke reuni?
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Reuni?
Satya
Satya
Reuni SMA Bunga Bangsa. Nih.
Edgar menerima undangan reuni yang diberikan Satya.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Wow. Rutin lo dateng ke reuni? Gue udah lost contact sama anak-anak, termasuk lo. Gara-gara HP gue hilang waktu kuliah. Yaudah, hilang semua nggak ke-backup.
Satya
Satya
Gue nggak pernah dateng, Gar. Sibuk ngurusin EO gue sendiri.
Satya
Satya
Gue aja kaget dikasih beginian. Lagian siapa juga yang kasih ide ngadain reuni 5 angkatan.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Angkatan gue sendiri aja yang gue inget cuma lo.
Satya
Satya
Sama Dewa palingan. Dia sering sewa EO gue.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Nah iya, Dewa. Dia sama istrinya tinggal di Denmark sekarang. Waktu kepindahannya sempet contact gue.
Satya
Satya
Satya mengangguk. Mereka asyik membahas sewaktu mereka masih bersekolah dulu. Anggap saja mereka mengadakan reuni sendiri.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Sibuk apa EO lo sekarang, Sat?
Satya hendak menjawab tapi sedikit terpotong oleh kehadiran es americano nya yang baru diantar ke meja.
Satya
Satya
Biasalah, ngurusin wedding. Bulan-bulan ini kan musim nikahan. Tapi ini gue lagi ada project wedding anniversary.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Oh, ya? Dimana? Gue pulang ke sini juga karena orang tua gue mau wedding anniversary, Sat.
Satya
Satya
Bentar, deh.
Satya terdiam. Nampak berpikir. Sementara Edgar kebingungan.
Satya
Satya
Edgar Wiryawan. Anaknya Thomas Wiryawan. Klien gue itu, Gar!
Satya
Satya
Buset!
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Serius?? Jangan bercanda, lo.
Satya
Satya
Suer ✌🏻
Edgar tersenyum dan merebahkan badannya di punggung kursi.
Satya
Satya
Pantesan gue kayak nggak asing. Sorry, Gar. Gue beneran lupa kalo bokap lo namanya Thomas Wiryawan.
Edgar tertawa kecil.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Santai, Sat. Kayak sama siapa aja. Wajar nggak, sih? Lo lama banget nggak ketemu sama keluarga gue.
Edgar Wiryawan
Edgar Wiryawan
Tahu gitu gue minta ke mama biar minta yang aneh-aneh buat anniversary-nya.
Mereka tertawa lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!